64
BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 TINJAUAN UMUM Pertumbuhan ekonomi di Indonesia berbanding lurus dengan pertumbuhan pembangunan hotel-hotel di Jakarta. Peran Jakarta sebagai ibukota harus mampu memberi wadah untuk berlangsungnya segala aktivitas. Kegiatan berbisnis dan beraktivitas menyebabkan transit dari satu kota ke kota lain menjadi suatu pemandangan yang biasa yang bisa dilihat di Jakarta. Penciptaan hotel transit memberi wadah istirahat bagi mereka yang berasal dari luar daerah dan lelah di perjalanan. Sebelum membahas lebih lanjut ada beberapa yang mendefinisikan hotel dari berbagai pemahaman dan sudut pandang yang berbeda-beda pula. II.1.1 Pengertian Hotel Hotel berasal dari kata hospitium (bahasa latin), artinya ruang tamu. Kemudian pengertian hotel berkembang dan mengalami perubahan makna. Semua rumah- rumah dalam skala besar dinamakan hostel sebagai pembeda antara Guest House dengan Mansion House pada zaman tersebut. Fungsi rumah-rumah besar pada saat itu disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu. Semua aktivitas dan peraturan

library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

  • Upload
    ngoque

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

BAB II

TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

II.1 TINJAUAN UMUM

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia berbanding lurus dengan pertumbuhan

pembangunan hotel-hotel di Jakarta. Peran Jakarta sebagai ibukota harus mampu

memberi wadah untuk berlangsungnya segala aktivitas. Kegiatan berbisnis dan

beraktivitas menyebabkan transit dari satu kota ke kota lain menjadi suatu

pemandangan yang biasa yang bisa dilihat di Jakarta. Penciptaan hotel transit

memberi wadah istirahat bagi mereka yang berasal dari luar daerah dan lelah di

perjalanan. Sebelum membahas lebih lanjut ada beberapa yang mendefinisikan

hotel dari berbagai pemahaman dan sudut pandang yang berbeda-beda pula.

II.1.1 Pengertian Hotel

Hotel berasal dari kata hospitium (bahasa latin), artinya ruang tamu.

Kemudian pengertian hotel berkembang dan mengalami perubahan makna. Semua

rumah-rumah dalam skala besar dinamakan hostel sebagai pembeda antara Guest

House dengan Mansion House pada zaman tersebut.

Fungsi rumah-rumah besar pada saat itu disewakan kepada masyarakat

umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu. Semua aktivitas dan

peraturan dikoordinir oleh 1 orang yang disebut host. Semua tamu yang menginap

harus tunduk dan menginap terhadap peraturan yang dibuat dan ditentukan oleh

host hotel.

Hotel memiliki beberapa pengertian. Beberapa definisi pengertian hotel

sebagai berikut:

Bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat untuk menginap

dan tempat makan orang yang sedang dalam perjalanan; bentuk akomodasi yang

dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh

pelayanan, penginapan, makan dan minum.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

“A hotel is as a public establishment offering travellers againts payment,

two services accomodation and catering.” atau hotel merupakan bangunan tempat

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

menginapnya para wisatawan dan orang asing yang disertai kemudahan makanan,

hiburan dan pelayanan lainnya. Fasilitas yang disediakan tidak hanya berupa

fasilitas restoran untuk makan dan minum, namun telah berkembang dengan

fasilitas lainnya seperti saran olahraga, ruang musik, ruang bisnis yang semuanya

tergantung pangsa pasar utama yang ditentukan oleh manajemen puncak

perusahaan.

Pengelompokan Hotel dan Penerapannya di Indonesia, 2002)

Pengertian hotel menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan No

PM10/PW /PHB-77: “Suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersiil dan

disediakan bagi orang membutuhkan penginapan sekaligus memberi pelayanan

dalam bentuk makanan dan minuman. Atau dengan kata lain hotel adalah suatu

bangunan umum yang memberajikan 2 pelayanan mendasar yaitu: akomodasi,

makanan serta minuman.”

(SK Menper No PM10/PW/301/PHB-77)

Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang memepergunakan sebagai atau

seluruh untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makanan dan minuman,

serta jasa lainnya untuk umum, yang dikelola secara komersial serta memenuhi

persyaratan yang ditetapkan oleh keputusan pemerintah.

(SK Menparpostel No. KM 34/HK 103/MPPT 1987)

Suatu perusahaan yang dikelola pemiliknya dan pelayanan makanan,

minuman, dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang

melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai

dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.

(Prospietor Act)

Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengertian hotel merupakan suatu wadah yang

berisi penginapan sementara beserta fasilitas-fasilitas penunjang lainnya yang

bersifat komersil dengan membayar sesuai harga yang ditetapkan dan pelayanan

yang diterima.

II.1.2 Klasifikasi Hotel

Menurut buku yang berjudul “Laporan Teknis Berkala Arsitektur’ volume 1

no. 1 Januari 2002 ada beberapa pengklasifikasian hotel sebagai berikut:

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

II.1.2A Klasifikasi Hotel berdasarkan Sistem Operasional

a. Franchised Operational System

Sistem operasi gabungan

b. Referal Operation System

Hotel yang direncanakan merupakan kerjasama antara pengusaha hotel dengan

perusahaan penerbangan dan biro perjalanan.

c. Chain Hotel Operation System

Hotel-hotel yang beroperasi secara berantai pada kota-kota atau negara-negara

dengan menggunakan satu nama.

II.1.2B Pengklasifikasian Hatel Berdasarkan Pengunjung Hotel

Pengunjung hotel yang dalam hal ini adalah:

1. Pelaku bisnis

didefisikan para pelaku bisnis, didefinisikan sebagai berikut:

Orang yang melakukan kegiatan usaha yang terorganisasi untuk menghasilkan

barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

2. Wisatawan bisnis

II.1.2C Pengklasifikasian Hotel Berdasarkan Kelas

Hotel mempunyai banyak jenisnya berdasarkan fungsinya. Hotel-hotel

tersebut antara lain: hotel bisnis, hotel konvensi, hotel transit, motel, hotel turis.

Setiap hotel banyak diklasifikasikan dalam berbagai kelas. Hotel berdasarkan

kelasnya dibagi atas 2 kategori antara lain grade system dan star system.

1. Grade system

Grade system merupakan pengelompokan hotel berdasarkan kelas

kemewahannya, biasanya terbagi atas kelas ekonomi, kelas menengah, dan kelas

mewah. Kemewahannya yang dimaksud berkaitan dengan material yang

digunakan dan kelengkapan fasilitas, sesuai dengan kebutuhan fasilitas tiap

golongan ekonomi tamunya. Pengelompokkan hotel berdasarkan kemewahannya

tidak popular di Indonesia.

2. Star System

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Star System merupakan pengelompokkan hotel berdasarakan kelas

bintangnya biasanya terbagi atas kelas bintang 1, 2, 3, 4 5. Penentuan bidang ini

mengacu kepada standar yang diberlakukan sesuai dengan kelas bintangnya dan

merupakan standar minimal.

- Jumlah kamar minimal, yang berbeda jumlahnya untuk setiap kelas.

- Perbandingan jumlah kelas kamar yang tersedia, misalnya untuk bintang

lima dikenal kelas kamar standard, superior, suite room, dan president

suite.

- Besar minimal kamar tipe kelas. Makin tinggi bintangnya maka luas

minimal kamarnya akan makin besar.

- Banyaknya fasilitas yang tersedia. Makin tinggi tingkat bintang suatu

hotel, jumlah fasilitas, variasi fasilitas, dan besar maka fasilitasnya akan

makin banyak. Untuk hotel bintang 1 cukup disediakan 1 restoran saja

sementara hotel bintang 5, jumlah restoran yang disediakan minimal 4

buah yang terbagi atas berbagai jenis restoran dan masakan yang satu

sama lain harus berbeda.

- Standar pelayanan yang berhubungan dengan rasio jumlah karyawan

terhadap tamu. Hal ini mempengaruhi tingkat kecepatan pelayanan suatu

hotel. Indonesia dalam menentukan kelas hotel mengacu pada standar

Star System.

II.1.2D Pengklasifikasian Hatel Berdasarkan Letak

a. City Hotel

Istilah city hotel (Manajemen Penyelenggaraan Hotel, 2002)

dapat pula disebut sebagai transient hotel. Pengertian city hotel adalah

hotel yang terletak ditengah kota dengan jenis tamu yang menginap

sebagian besar untuk urusan bisnis. Berdasarkan kepentingan berbisnis

tersebut, maka pihak manajemen hotel menyesuaikan bentuk fisik hotel

dengan kegiatan umumnya.

b. Ressort Hotel

Hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian besar

tamu datang untuk tidak melakukan kegiatan usaha.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

c. Suburban Hotel

Hotel yang terletak di kawasan sub-urban yang merupakan kota

satelit atau pertemuan dua kotamadya.

II.1.2E Pengklasifikasian Hatel Berdasarkan Tujuan Pemakaian

a. Hotel Bisnis

Hotel bisnis merupakan pengelompokkan hotel berdasarkan

faktor kegiatan tamu selama menginap, yaitu berbisnis. Mayoritas

pengunjung hotel ini adalah businessman, maka hotel ini dikatakan

sebagai hotel bisnis. Hotel bisnis identik dengan pemilihan letak di

tengah kota yang berdekatan dengan pusat-pusat aktivitas ekonomi.

Hotel bisnis dikenal juga dengan nama Commercial Hotel atau

City Hotel. Sesuai dengan namanya, pangsa pasar dari hotel ini adalah

mereka yang sedang dalam perjalanan dinas kerja/bisnis. Lokasi yang

dipilih selalu dekat dengan area kegiatan perdagangan, kegiatan seperti

itu relative berada pada pusat kegiatan. Ditinjau dari lamanya tamu yang

menginap di hotel ini, relative sangat singkat yang berkisar 1-3 malam

per-kunjungan. Hotel bisnis yang ada di Jakarta misalnya Hotel

Indonesia, Hotel City, Hotel Dusit Mangga Dua.

Hotel bisnis menyediakan ruang-ruang untuk disewakan. Fungsi

ruang-ruang tersebut sebagai akomodasi penginapan untuk menginap

sementara waktu. Beberapa penjabaran singkat mengenai karakter hotel

bisnis dan pengunjung/tamunya antara lain:

- Karakteristik Tamu Hotel Bisnis

Usaha di bidang perhotelan mempunyai sasaran pelayanan jasa

akomodasi bagi para pebisnis baik dari dalam maupun luar kota yang

terdiri dari:

1. Peserta konvensi/ konferensi 

2. Pejabat pemerintah, dll. Karakteristik tamu hotel bisnis yaitu:

Berpergian seorang diri atau berkelompok 

Menginap dalam jangka waktu relatif singkat

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Ingin cepat menyelesaikan tugasnya, sehingga pertimbangan

terhadap jarak pencapaian ke objek tujuan harus sedekat mungkin

- Karakter Kaum Pebisnis/Bussinessman

Secara umum, kaum pebisnis mempunyai karakter yang sangat

efisien. Kualitas interaksi bisnis merupakan perhatian utama. Mereka

berusaha menjalin interaksi sesingkat mungkin dan mencapai relasi

seerat mungkin. Interaksi bisnis dapat dilakukan di dalam dan luar hotel.

Interaksi yang dilakukan di luar hotel menuntut tamu beraktivitas di luar

dan memanfaatkan fasilitas hotel dalam waktu yang singkat, misalnya

beristirahat. Interaksi yang dilakukan dalam lingkungan hotel menuntut

disediakannya ruang yang nyaman, mempunyai privatisasi tinggi dan

dapat mendukung proses relasi bisnis yang diinginkan. Kegiatan bisnis

juga dapat dilakukan sambil makan, minum kopi, olahraga dan kegiatan

santai lainnya. Hotel bisnis memerlukan fasilitas olahraga, bersantai,

makan,minum, dan tentunya fasilitas standar ruang pertemuan juga

diperlukan.

II.1.2F Pengklasifikasian Hatel Berdasarkan Lama Tamu Menginap

a. Transit Hotel

Hotel ini sebagai tempat yang difungsikan untuk transit saat sedang

berpergian dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tamu atau pengunjung

hotel dalam waktu yang singkat. Perbedaan hotel transit dengan hotel

biasanya letaknya yang dekat dengan tempat transportasi seperti stasiun,

terminal dan airport dan terminal bus antar kota.

b. Semi-Residential Hotel

Pengunjung hotel ini menginap dalam jangka waktu yang pendek dan

lebih dari satu malam. Jangka waktu menginapnya berkisar antara dua

minggu hingga satu bulan.

c. Residential Hotel

Pengunjung hotel menginap dalam waktu lebih dari satu bulan hingga

satu tahun.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

II.1.2G Pengklasifikasian Hotel Berdasarkan Ukuran

a. Small Hotel : Hotel kecil dengan jumlah kamar dibawah 150 orang.

b. Medium Hotel : Hotel ini dibagi dengan 2 kategori antara lain:

- Average hotel : 150-299 kamar

- Above Avarage hotel : 300-600 kamar

c. Large Hotel : Hotel dengan skala besar dengan jumlah kamar 600 unit.

II.1.2H Pengklasifikasian Kelas Hotel

Rincian klasifikasi hotel berdasarkan bidang menurut buku Pengantar

Akomodasi dan Restoran oleh Ir. Endang Sugiarto, B.A dan Sri Sulastriningrum, B.A.,

2001 adalah:

Tabel 2.1: Tabel Kelas Hotel

Pre -Function Room

Pre-Function Room

Pre-Function Room

Pre-Function Room

Pre-Function Room

Pre-Function Room

StandardSuite

Min. 1004 kamar

Min. 503 kamar

Min. 302 kamar

Min. 201 kamar

Min.15-

StandardLuas Suite

20-28 m2

52 m218-28 m2

48 m218-26 m2

48 m218-24 m2

44 m218-24 m2

-Restaurant & bar

*wajib min2 buah

1 buah

*wajib min2 buah

1 buah

*wajib min1 buah

1 buah

*wajib min1 buah

1 buah

*wajib min1 buah

1 buahFunction room *wajib

Pre Function Room

*wajibPre Function Room

*dianjurkanPre Function Room

- -

Berikut *wajib kolam renang*perlu ditambahkan 2 sarana lain

*wajib kolam renang*dianjurkan ditambahkan 2 sarana lain

*perlu kolam renang*dianjurkan ditambahkan 2 sarana lain

*dianjurkan kolam renang* dianjurkan ditambahkan 2 sarana lain

*wajib min 1 sarana

Meeting Room *wajib min 3 ruangan

*perlu min. 3 ruangan

*perlu min 1 ruangan

*perlu min 1 ruangan

*perlu min 1 ruangan

Lounge Wajib Wajib Wajib Wajib WajibTaman Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib

Sumber: Hotel and Planning Design and Development

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

II.1.2I Penamaan Kamar Hotel

Beberapa jenis-jenis kamar hotel dibedakana berdasarkan jumlah kamar-kamar

yang disediakan. Berikut adalah jenis-jenis kamar yang disediakan adalah sebagai

berikut:

a) Standard room

Kamar yang terdapat di sebuah hotel dimana semua perlengkapan dan fasilitas

sesuai dengan standard yang ditetapkan oleh hotel yang bersangkutan. Fasilitas-

fasilitas yang tersedia dalam kamar standard yaitu tempat tidur, kamar mandi,

meja kerja, lemari es, telepon, koper, dan lemari pakaian.

b) Deluxe Room

Penamaan jenis kamar yang mana kondisi kamar ini setingkat lebih baik dari

standard room, dengan fasilitas yang sama dengan standard room. Perbedaannya

dengan standard room: mutu bahan perabotan lebih baik dari standar, letak

kamar strategis, ukuran kamar lebih luas, arah kamar lebih baik pandangannya,

biasanya hotel yang direnovasi kamarnya menjadi kamar deluxe room.

c) Suite Room

Salah satu jenis penamaan kamar dengan ciri dua ruangan yang terpisah dalam 1

kamar yaitu kamar tamu dan kamar tidur.

Jenis-jenis penamaan kamar suite room yang ada di hotel antara lain: standard

suite, deluxe suite, suite superior, family suite, presidential suite, penthouse.

d) Studio Room

Studio room adalah kamar yang dilengkapi dengan studio bed.

e) Junior Suite

Junior Suite yaitu kamar yang dilengkapi dengan standard bed dan hide-away

(sofa-bed.

f) Twin bedded room adalah kamar yang dilengkapi dengan satu tempat tidur besan

(queen and king) untuk dua orang.

g) Double bedded room

Double bedded room adalah kamar yang dilengkapi dengan satu tempat tidur

besar (queen atau king size) untuk dua orang.

h) Connecting room

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Connecting room adalah dua kamar yang bersebelahan dimana dihubungkan

dengan connection door (pintu tembus/pintu penghubung) yang terletak di

dinding pemisah antara dua kamar yang bersangkutan.

i) Adjoining room

Adjoining room adalah kamar yang bersebelahan salinmg menghadap yang

dipisahkan oleh koridor.

j) Duplex

Duplex adalah kamar yang memiliki satu, dua, tiga kamar tidur yang terpisah,

satu dengan lainnya berbeda tingkat dihubungkan dengan tangga tetapi masih

dalam satu kamar yang sama.

II.1.2J Jenis Tempat Tidur dan Ukurannya

Ada beberapa tempat tidur yang ada di hotel antara lain:

a) Single bed

Single bed adalah tempat tidur yang digunakan untuk satu orang di hotel atau

akomodasi lain yang usahanya terdaftar tidak menggunakan single bed di

dalama kamar.

b) Double bed

Double bed adalah tempat tidur yang dapat digunakan untuk dua orang.

c) Twin bed

Twin bed adalah tempat tidur kembar yang masing-masing hanya dapat

digunakan untuk satu orang atau kata lain dua single bed di dalam satu kamar.

d) Holiday bed

Holiday bed adalah twin bed yang disambung oleh satu headboard.

e) Rollaway bed/extra bed

Rollaway bed adalah tempat tidur tambahan untuk menambah kekurangan

tempat tidur di dalam kamar, karena kapasitas tempat tidur tidak mencukupi

untuk jumlah orang yang menginap.

f) Baby crib/baby coat

Baby crip coat adalah tempat tidur khusus untuk bayi atau anak-anak.

g) Studio bed

Studio bed adalah sofa yang betfungsi sebagai tempat tidur.

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

h) Sofa bed/hide-away/hide-a bed

Sofa bed/ hide-away/hide-a bed adalah sofa yang bagian bawahnya merupakan

tempat untuk menyembunyikan tempat tidur tambahan.

i) Murphy bed

Murphy bed adalah sebuah tempat tidur yang bisa dilipat ke dalam dinding,

sehingga kamar memiliki dwi-fungsi sebagai sleedign room dan living room.

j) Fold-away bed

Fold-away bed adalah tempat tidur yang dapat dan disimpan di suatu tempat

penyimpanan.

II.2 TINJAUAN KHUSUS

II.2.1 Hotel Transit

II.2.1a Pengertian Hotel Transit

Hotel transit berfungsi sebagai tempat yang difungsikan untuk transit saat

sedang berpergian dari suatu tempat ke tempat lainnya. Perbedaan hotel transit dengan

hotel biasanya letaknya yang dekat dengan tempat transportasi seperti stasiun, terminal

dan airport dan terminal bus antar kota. Setiap hotel transit didesain khusus bagi mereka

yang membutuhkan tempat akomodasi penginapan yang didesain khusus sesuai standar

kenyamanan sebuah ruang sementara. Para konsumen hotel transit biasanya melakukan

istirahat paling lama 24 jam. Sekedar memulihkan tenaga, mandi, dan beristirahat

sejenak dari penatnya pemikiran. Fasilitas yang disediakan selain akomodasi

penginapan yaitu kamar mandi, kios makanan kecil dan beberapa perlengkapan mandi.

Hotel transit yang ada di Jakarta salah satunya ada di kawasan Senen berupa hotle-hotel

transit kecil yang ada di kawasan tersebut. (Laporan Teknis Berkala Arsitektur, 2002).

Hotel bisnis menyediakan ruang-ruang untuk disewakan. Fungsi ruang-ruang

tersebut sebagai akomodasi penginapan untuk menginap sementara waktu. Beberapa

penjabaran singkat mengenai karakter hotel bisnis dan pengunjung/tamunya antara lain:

II.2.1b Kebutuhan Hotel Transit

Hotel Transit mempunyai kebutuhan utama dan fungsi pelayanan yang

ditujukan bagi pelaku dan wisatawan bisnis sebelum mereka melakukan kegiatan

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

aktivitas mereka sehari-hari dalam tugas pekerjaan mereka. Mengenai pengertian,

klasifikasi, dan pengunjung hotel transit ini sama seperti yang dijelaskan pada awal bab

2 ini.

II.2.1c Zona Kegiatan Hotel Transit

Aktivitas yang terjadi di dalam hotel dalam menentukan zone-zone yang

terbentuk antara lain terbagi atas:

a. Sektor depan hotel (Front of the House):

Yaitu bagian hotel yang dapat dimasukkan oleh pengunjung terbagi atas:

Public Space: dapat dikategorikan kedalam public Space adalah Lobby, Food

and Beverage Area, Function Area dan Parking Area.

Private Space: Untuk kegiatan pribadi pengunjung/tamu seperti tidur, istirahat,

dan mandi.

b. Sektor Belakang Hotel ( Back of the House):

Bagian yang hanya dipakai oleh pengelola untuk melayani kebutuhan

pengunjung.

c. Guest Room:

Ruang-ruang hotel yang sering dipakai oleh pengunjung atau tamu hotel.(Sumber: Jurnal Hotel Transit di Bandara Soekarno Hatta, 2004)

Gambar 2.2: Skema Hotel Transit

(Sumber: Jurnal Hotel Transit di Bandara Soekarno Hatta, 2004)

STASIUNDALAM KOTA

STASIUNLUAR KOTA

DAERAH DALAMKOTA

DAERAHLUAR KOTA

HOTEL TRANSIT

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

II.2.1d Aktivitas Hotel Transit

Aktivitas yang terdapat pada hotel transit dibedakan atas:

1. Aktivitas Pengunjung

Kegiatan utamanya berhubungan dengan kebutuhan akomodasi

(tidur,istirahat, dan mandi) ditunjang dengan kegiatan makan minum,

hiburan dan olahraga.

2. Aktivitas Pengelola

Kegiatan utama pengelola adalah memberikan pelayanan yang baik kepada

pengunjung serta mengorganisasi kegiatan hotel.

(sumber: Jurnal Hotel Transit di Bandara Soekarno Hatta., 2004)

II.2.1e Beberapa Contoh Hotel Transit

Hotel transit adalah tempat yang ideal untuk beristirahat, menyegarkan, dan

menikmati beberapa makanan yang baru disiapkan. Bahkan melakukan perawatan spa,

yang akan membantu dalam pencegahan jet lag. Sebagian besar hotel transit tidak

memerlukan visa untuk check-in. Sebab, penumpang transit saat mampir ke suatu

bandara seringkali tidak perlu masuk ke negara tersebut. Sehingga, tamu yang ingin

menginap bisa tidur dan beristirahat dengan nyaman tanpa perlu keluar dari bandara.

Biasanya, untuk menginap di hotel transit hal yang diperlukan hanya paspor

dan tiket penerbangan. Sementara itu, kamar dijual bukan dalam hitungan per malam,

melainkan hitungan dalam jangka waktu tertentu. Indonesia belum ada hotel dengan

konsep hotel transit standarisasi seperti ini. Berikut adalah sejumlah pilihan hotel transit

yang ada di seluruh dunia yang dapat membuat perjalanan Anda sedikit lebih nyaman.

a. Ambassador Transit Hotel, Singapore Changi Airport,

Singapura. Kamar tunggal mulai dari 58 dollar Singapura (sebelum pajak)

untuk enam jam. Fasilitas yang didapatkan adalah televisi, kamar mandi,

serta teh dan kopi. Terletak di Terminal 1, 2 dan 3, Bandara Changi,

Singapura.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Gambar 2.3: Ambassador Transit Hotel, Singapura

Sumber: Google Search

b. Incheon Airport Transit Hotel, Seoul Incheon International Airport,

Korea Selatan. Standar kamar mulai dari 45 dollar AS untuk enam jam.

Sudah termasuk internet, AC, televisi, dan telepon. Terletak di seberang

gerbang boarding 10.

Gambar 2.4: Incheon AirportTransit Hotel, Seoul

Sumber: Google Search

c. Louis Tavern, Day Rooms and CIP lounges, Suvarnabhumi Airport,

Bangkok, Thailand. Standar kamar single 2.200 baht Thailand untuk empat

jam pemakaian kamar. Akses internet, televisi, telepon, monitor informasi

penerbangan, mini bar. Terletak di Level 4 Concourse G.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Gambar 2.5: Louis Tavern, Day Rooms & CIP Lounges, Bangkok

Sumber: Google Search

d. Airport Hotel, Abu Dhabi International Airport, Uni Emirat

Arab. Kamar standar mulai dari 185 dollar AS untuk penggunaan harian

dari jam 6-7 sore. Harga termasuk internet kecepatan tinggi, ruang tamu

yang terpisah, kursi pijat, gym, dan mandi. Terletak di Sheikh Rashid

Terminal Terminal 1 dan Terminal 2 Concourse 3.

Gambar 2.5a: Abu Dhabi Internatioal Airport, Arab

Sumber: Google Search

e. Yotel, Schiphol Airport, Amsterdam, Belanda. Standar kabin seharga

45 euro selama empat jam. Sudah termasuk tempat tidur single berukuran

besar, televisi, work station, dan wi-fi gratis. Terletak di terminal utama di

Lounge 2 dekat Pier D., Vetrekpassage 118 Bandara Schiphol.

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

II.2.2 Hotel Kapsul

II.2.2a Pengertian Hotel Kapsul

Hotel Kapsul adalah salah satu gaya akomodasi unik yang

mengedepankan efisiensi ruang dengan tidak meninggalkan kenyamanan.

(Kompas: Jalan-Jalan article, 2011). Tipikal dari karakter hotel kapsul ini umum-

nya ruangan terdiri dari 2 bagian, bagian 1 menjadi ruang untuk publik (public

lounge space) biasanya sudah bisa di lihat begitu kita masuk hotel ini. Kemudian

juga termasuk kamar mandi umum dan ruang privasi untuk tidur (Capsules

sleeping room). Sementara desain atau rancangan kapsulnya sendiri terinspirasi

dari desan kokpit pesawat jet. Fasilitas yang ada antara lain: TV, radio, jam alarm

juga lampu baca. Fungsi utama hotel kapsul ini sebagai tempat beristirahat

sementara bukan untuk ditinggali dalam waktu yang lama.

Perbedaannya dibandingkan dengan hotel pada umumnya adalah waktu

check-in mereka yang biasanya dimulai dari pukul 5 sore sedangkan untuk waktu

check-out sendiri hampir sama yaitu jam 10 pagi. Kenyamanan di hotel kapsul

sangat rendah dikarenakan fasilitas yang minim serta sempitnya ruang-ruang

untuk beraktivitas didalam unit kapsul.

Walapun kecil dan sedikit tidak manusiawi tetapi fasilitas hotel kapsul

tidak kalah dengan hotel lainnya, di dalamnya ada TV, akses internet (baik

melalui kabel LAN maupun Wireless), radio, jam dan lampu baca. Sementara

hotel kapsul tipe seperti ini hanya ada di Jepang dan belum ada di Negara kita

yang memenuhi standarisasi hotel kapsul dengan kondisi yang cocok dengan

Indonesia.

Gambar 2.6: Hotel Transit Nakagin, Tokyo

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Sumber: Google Search

II.2.3b Beberapa Model Hotel Kapsul

a. Penerapan Hotel Kapsul di Jepang

Hotel kapsul ini bernama 9n yang beroperasi selama 9 jam per-harinya.

Hotel kapsul ini terdiri dari 125 kapsul yang disusun secara apik menjadi ruang-

ruang yang membentuk laci untuk ruang tidur. Biaya yang dikenakan untuk

semalam tidur di hotel ini $80.

Hotel ini cukup populer di Jepang untuk penginap yang memiliki

keperluan pekerjaan sementara di kota Kyoto. Fasilitas hotel kapsul dirancang

oleh Fumie Shibata studio desain, yang didirikan pada tahun 1994. Bersama

timnya, beliau mendesain sebuah hotel untuk sebuah 'ruang transit minimal' di

kota-kota besar di Jepang. Buckminster Fuller berkata:"Our beds are empty two-

thirds of the time. Our living rooms are empty seven-eighths of the time. Our

office buildings are empty one-half of the time. It's time we gave this some

thought." (sumber: Kapsul Modern di Jepang arcticle, 2011)

Gambar 2.7: Contoh Capsule Unit Modern di Jepang

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Sumber: Google Search

II.2.3 Sistem Modular

II.2.3a Pengertian Sistem Modular

Sistem modular adalah metoda pelaksanaan pembangunan dengan

memanfaatkan material atau komponen pabrikasi yang dibuat di luar lokasi proyek atau

di dalam lokasi proyek namun perlu disatukan lebih dahulu antar komponennya

(erection) ditempat yang seharusnya/posisi dari komponen tersebut.(Indra Wulfram;

dalam Potensi Penggunaan Sistem Modular dalam Konstruksi ,2008). Tatum dkk (1987)

mendefinisikan tingkatan metoda pelaksanaan pembangunan, yaitu:

(a) Prefabrication adalah proses pabrikasi yang dilaksanakan dengan menggunakan

alat-alat khusus dimana berbagai jenis material disatukan sehingga membentuk bagian

dari sebuah bangunan;

(b) preassembly adalah proses penyatuan komponen prafabrikasi ditempat yang tidak

pada posisi komponen tersebut berada;

c) module adalah hasil dari proses penyatuan komponen prafabrikasi, biasanya

membutuhkan moda transportasi yang cukup besar untuk memindahkan ke posisi yang

seharusnya.

Berbagai pihak yang terlibat dalam penerapan sistem ini adalah pabrikan,

kepala proyek, arsitek, konstruktor, instalator, kontraktor dan konsultan. Sistem

modular mempunyai keunggulan dan kelemahan bila dibandingkan dengan metoda

konvensional.(Indra Wulfram; dalam Potensi Penggunaan Sistem Modular dalam

Konstruksi ,2008). Hesler (1990) menyatakan keunggulan dari sistem ini adalah:

construcability, mempunyai aspek positif terhadap schedule, jumlah pekerja lapangan

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

dan kantor proyek lebih sedikit, aspek kualitas dan produktivitas, testing. Keuntungan

Bangunan Modular dijabarkan sebagai berikut:

1. Komponen bangunan merupakan kumpulan material prefabrikasi, bahan-

bahan yang merupakan sub-rakitan yang dirakit di bawah kondisi yang

dikontrol dan dikirim untuk menjadi bahan dari sebuah proyek untuk

dijadikan bangunan yang utuh dalam skala yang lebih besar. Material ini

merupakan sebagian kecil dari unit yang besar tetapi memberikan kontribusi

dan pengaruh yang besar dalam perancangan bangunan.

2. Seluruh unit dengan material prefabrikasi di bawah kondisi terkontrol dan

dikirimkan ke lokasi pembangunan. Unit ini biasanya dibuat dalam bentuk

skala yang lebih kecil untuk dirakit dan dibawa ke lapangan unuk dijadikan

unit utuh bangunan keseluruhan.

II.2.3b Proses Penerapan Sistem Modular

Pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi yang menerapkan sistem

modular akan mengikuti urutan kegiatan sebagai berikut : (1) planning; (2)

design and engineering; (3) procurement; (4) fabrication; (5) transportation,

handling and erection. Dari kelima kegiatan tersebut planning adalah proses

yang patut mendapatkan perhatian, hal ini disebabkan karena aspek yang harus

dipertimbangkan lebih banyak dan lebih kompleks bila dibandingkan dengan

metoda konvensional.

Gambar 2.8: Ketergantungan antar pihak pada penerapan sistem konvensional

Sumber: Indra Wulfram; Potensi Penggunaan Sistem Modular dalam Konstruksi ,2008

Gambar 2.9: Ketergantungan antar pihak pada penerapan sistem modular

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Sumber: Indra Wulfram; Potensi Penggunaan Sistem Modular dalam Konstruksi ,2008

Dibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular

membutuhkan interaksi berbagai kegiatan. Sistem modular akan mengubah

hubungan antar kegiatan yang semula tidak saling bergantung (metoda

konvensional) menjadi saling bergantung.

Menurut Indra Wulfram dalam jurnal “Potensi Penggunaan Sistem

Modular dalam Konstruksi” ada beberapa tahapan yang harus dicapai antara lain:

1. Planning

Tahap perencanaan diawali dengan tahap konseptual sampai dengan

selesainya pelaksanaan pekerjaan. Perencanaan meupakan tahap kegiatan kritis

yang lebih disebabkan karena sistem modular ini tidak mudah menyesuaikan

dengan perubahan yang terjadi sewaktu-waktu. Bukan berarti penerapan sistem

modular ini tidak memungkinkan untuk dilakukan perubahan, hanya saja tingkat

fleksibilitas terhadap perubahan tidak seluas jika menggunakan sistem

konvensional.

Berdasarkan penelitian keterlambatan proyek sering terjadi disebabkan

oleh perubahan disain, hampir semua proyek konstruksi mengalami perubahan dari

disain awal yang mengacu pada gambar rencana (Ervianto, 1998). Oleh karenanya

disain dari komponen modular harus disetujui lebih dahulu untuk menghindari

perubahan yang mungkin dapat meningkatnya biaya proyek dan keterlambatan

pelaksanaan pekerjaan. Dalam tahap planning dapat dibedakan menjadi beberapa

sub-kegiatan, yaitu: (1) pengendalian proyek; (2) perencanaan modul; (3)

pengadaan; (4) transportasi dan (5) perencanaan lokasi proyek.

2. Pengendalian Proyek

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Sistem modular membutuhkan biaya awal yang lebih besar bila

dibandingkan dengan sistem konvensional, sehingga risiko yang harus ditanggung

oleh owner dan kontraktor menjadi lebih besar. Dua hal yang penting dalam proses

pengendalian proyek adalah pengendalian biaya dan waktu.

Armstrong (1972) menyatakan bahwa manajemen proyek adalah pihak

yang mengendalikan semua aspek pembiayaan dalam proyek konstruksi. Biaya

pembuatan modul dalam sistem modular kadang-kadang lebih besar dibandingkan

dengan sistem konvensional, namun secara keseluruhan pembiayaan proyek (total

cost) mampu direduksi. Pengendalian jadwal kegiatan dalam proyek konstruksi

merupakan salah satu aspek untuk mencapai keberhasilan sesuai dengan tujuan

proyek. Pada kondisi tertentu, hubungan antara waktu dan biaya pelaksanaan

kegiatan adalah bila pelaksanaan kegiatan dapat dipercepat maka sangat

memungkinkan untuk mengurangi biaya pelaksanaan bergitupun sebaliknya.

3. Perencanaan Modul

Pada tahap konseptual/perencanaan dilakukan kajian tentang pemilihan

ukuran, material dan berat setiap modul. Tahap penentuan ukuran/dimensi dan

berat maksimum menjadi sangat penting hendaknya setiap modul masih

memungkinkan untuk dipindahkan dari lokasi pembuatan ke lokasi proyek atau

menempatkan modul pada posisinya, berdasarkan pertimbangan praktis dan

ekonomis. Tahap konseptual/perencanaan sedikit banyak tergantung pada jenis

dan kapasitas peralatan yang akan digunakan di lapangan, misalnya pada tahap

konseptual/perencanaan berkaitan erat dengan kegiatan transportasi. Artinya

bahwa pada saat proses penentuan modul harus sudah mempertimbangkan

ketersediaan jenis dan kapasitas peralatan yang akan digunakan untuk

mentransportasikan modul ke lokasi proyek dan juga untuk proses erection.

Meskipun dimensi setiap modul dan cara mentransportasikannya bervariasi di

setiap proyek, untuk pencapaian efisiensi biaya juga harus mempertimbangkan

keduanya agar keunggulan sistem ini dapat dimanfaatkan secara maksimal.

4. Pengadaan

Penerapan sistem modular dalam proyek konstruksi khususnya dalam hal

pengadaan bmaterial dan jasa mencakup hal-hal sebagai berikut : (1) design

engineering; (2) Pabrikasi; (3)transportasi, handling dan erection.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

5. Pengadaan design engineering

Jenis kegiatan yang termasuk dalam tahap ini adalah melakukan

identifikasi jenis pelayanan jasa yang dibutuhkan dan persyaratan yang harus

dipenuhi dalam melakukan pemilihan konsultan perencana. Kegiatan ini terjadi

di awal proyek, kemampuan dan pelayanan konsultan yang diberikan juga

berbeda antara sistem modular dengan sistem konvensional. Konsultan dalam

sistem modular mempunyai cakupan pemikiran lebih kompleks dalam

kemampuannya, hal ini disebabkan karena pertimbangan dan pemikirannya

harus terintegrasi dalam proses keseluruhan, yaitu : perencanaan, pabrikasi,

transportasi, koneksi, ketersediaan peralatan dan faktor lainnya. Secara umum

konsultan harus mempunyai kemampuan lebih dan pengalaman dalam bidang

sistem modular. Pemahaman jenis, urutan kegiatan dan keterkaitan antar

kegiatan juga merupakan aspek yang patut dipertimbangkan apabila akan

menerapkan sistem modular.

6. Pengadaan Pabrikan

Kegiatan ini dilakukan di awal proyek yang mencakup: (1) prakualifikasi

kontraktor dan penyedia peralatan, (2) jumlah kontraktor dan produsen yang

mempunyai kemampuan dalam sistem modular, (3) pemilihan kontraktor dan

produsen. Untuk mendapatkan jasa layanan yang memadai perlu dilakukan

prakualifikasi kontraktor guna melaksanakan pembangunan berbasis sistem

modular penting dilakukan.

7. Pengadaan sarana transportasi, handling dan erection

Sistem modular sudah seharusnya dilakukan di awal proyek, hal ini

berkaitan dengan dimensi dan berat dari masing-masing modul yang telah

direncanakan. Sebaiknya pengadaan sarana transportasi, handling dan erection

dilakukan oleh pihak kontraktor atau pabrikator\dengan maksud pengendalian

jadual dan tanggung jawab lebih jelas.

II.2.3c Komponen Modular

Komponen modular merupakan panel-panel atau bagian dari rumah

berupa panel dinding, atap dan lantai yang dikirim ke lokasi, yang kemudian

dilakukan pemasangan/pendirian sampai pada penyelesaian akhir (Spence,1988).

Komponen modular merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

membangun rumah pada industri (Spence, 1988). Dengan sistem modular, yang

ditujukan untuk pencapaian keuntungan pada industry bangunan (Nissen,1972).

Maka suatu komponen modular dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

- Koordinasi dimensional

- Pembatasan variasi

- Standarisasi

- Prefabrikasi

- Industrialisasi

II.2.3d Perancangan Produk Komponen Modular

Perancangan produk adalah suatu aktivitas yang mempertimbangkan

portfolio dari proyek-proyek komponen modulars uatu organisasi dan

menentukan sub-paket apa dari proyek-proyek tersebut yang dikejar dalam suatu

periode waktu (Ulrich,2003). Faktor-faktor yang mempenaruhi perancangan

produk:

- Mengindetifikasi peluang-peluang

- Mengevaluasi proyek dan mempriritaskan proyek

- Mengalokasikan sumber daya dan merancang pengaturan waktu

- Menyelesaikan pre-proyek planning

- Merefleksiakan pada hasil dan proses

II.2.3e Material Penunjang Modular

a) Pendataan Sistem Modular

Jenis komponen sistem modular ada beberapa yang proses produksinya

terjadi di pabrik. Ada beberapa jenis komponen yang langsung bisa dipakai di

pabrik antara lain:

Tiang pancang, dimanfaatkan dalam bangunan gedung sebagai komponen sub-

struktur. Bentuk dan dimensinya bervariasi tergantung dari jenis tanah dan

kedalaman lokasi proyek. Bentuk tiang pancang ini antara lain: berbentuk

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

segitiga dan bulat. Banyak produsen memproduksi komponen ini mengingat segi

kepraktisan dalam pengaplikasiannya.Gambar 2.10: Contoh Pemasangan dan Bentuk Tiang Pancang

Sumber: Konstruksi Bangunan, Google Search

Plat pracetak, mampu mereduksi waktu pemasangan dan mengurangi biaya

konstruksi yang disebabkan oleh pengurangan berat bangunan keseluruhan.

Pengurangan berat ini disebabkan oleh pelat pracetak yang diproduksi bersifat

Hollow Core Slab. Dengan adanya rongga pada pelat pracetak maka berat

menjadi lebih ringan. Rongga berfungsi sebagai ruang isolasi suara dan

meringankan beban terhadap struktur. Keuntungan lainnya adalah waktu yang

dibutuhkan untuk pemasangannya menjadi lebih singkat dan tidak

membutuhkan perancah. Gambar 2.11 : gambar plat pra-cetak/ hollow core slab

Sumber: PreCast Solution

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

U-Ditch, komponen ini digunakan untuk saluran air yang dapat ditempatkan

disekeliling bangunan gedung, sebagai saluran drainase. Tingkat kesulitan

pemasangan komponen U-Ditch ini rendah atau tidak diperlukan usaha yang

keras untuk memasang. Waktu yang dibutuhkan untuk memasang cukup singkat

sehingga dapat mereduksi durasi konstruksi secara keseluruhan. Gaya lateral

yang tinggi, mampu menahan beban akibat dari tanah dan dari aliran air. Gambar 2.12 :Contoh U-Ditch

Sumber : Google Search

Gambar 2.13: Detail U-Ditch

Sumber: Konstruksi Bangunan

GRC, komponen ini termasuk dalam kelompok arsitektural. Komponen ini

sering diperlukan karena tuntutan perancang dan sifatnya untuk memenuhi

estetika bangunan. Spesifikasi komponen ini adalah bahan terdiri dari campuran

semen, pasir dan fiberglass alkali resistant; Tehnik produksi memakai sistem

spray/semprot. Ukuran dan bentuk sesuai pesanan; Ketebalan 8 mm-10 mm.

Tangga pracetak diproduksi untuk mempercepat waktu pembangunan dan

menghemat biaya yang dikeluarkan. Struktur tangga dikerjakan secara

konvensional akan membutuhkan waktu yang cukup lama, mengingat kerumitan

dari struktur ini. Dengan adanya struktur tangga pracetak akan lebih

mempersingkat waktu, karena hanya diperlukan waktu untuk instalasi saja yang

lebih cepat dibandingkan pelaksanaan di lapangan.

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Gambar 2.14: Tangga pracetak

Sumber: Google Search

II.2.3f Sistem Modular pada Bangunan

Sistem konstruksi modular adalah sejumlah gabungan unsur-unsur

tertentu dengan skala yang sama maupun berbeda yang dapat diatur menjadi

menjadi satu kesatuan yang utuh dengan penggunaan system penyatuan yang

berbeda dan sama. Sistem bangunan modular berlaku untuk bangunan,

contohnya untuk rumah siap bangun, atau, sama, untuk pembangunan kompleks

seperti gudang industri dengan bentang besar. Beberapa contoh adalah: Panel

Sistem Umum, USM Haller baja sistem konstruksi, Mero-System.

Gambar 2.15: Modular Construction System

Sumber: Pre-Fab Construction

Gambar 2.16: MERO-System

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Sumber: Google Search

a) Modul

Dimensi dasar dari sebuah sistem klasifikasi geometris disebut modul.

Istilah ini juga diterapkan pada sebuah elemen yang diposisikan dalam sebuah

sistem pada dasar prinsip klasifikasi, untuk contoh kolom-kolom, panel dinding

dan unit kamar. Dimensi dari sebuah modul adalah ukuran teknis yang

digambarkan sebagai melalui ukuran tertentu secara konstan.

Gambar 2.17: Penerapan Sistem Modul

Sumber: Modular Component

b) Grid

Grid adalah sistem geometris yang menentukan posisi dan dimensi

elemen bangunan modular. Dasar ini diberikan oleh jaringan spasial garis

dimensi umumnya didasarkan pada sistem persegi atau persegi panjang. Grid ini

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

memiliki berbagai variasi dapat dikombinasikan dalam sebuah bangunan tunggal

tetapi harus, bagaimanapun, geometri terkoordinasi satu sama lain.

Grid aksial dan modular berfungsi sebagai dasar geometris, sedangkan

konstruksi, dan grid instalansi digunakan untuk desain dan klasifikasi unit.

Gambar 2.18: Sistem grid

Sumber: Modular Component

c) Aksial jaringan

Dalam grid aksial, poros tengah dari elemen bangunan identik dengan

garis referensi grid. Dalam klasifikasi modular ketebalan elemen bangunan tidak

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

diperhitungkan, sehingga tumpang tindih elemen bangunan terjadi pada titik-

titik penghubung. Grid aksial cocok untuk struktur bangunan linier, misalnya

lintas dinding konstruksi frame.

Gambar 2.19: Sistematika Sistem Grid Aksial

Sumber: Modular Component

d) Modular jaringan

Sebuah grid modular menentukan lokasi dari elemen bangunan

menggunakan dimensi nyata mereka, dan memperhitungkan ketebalan elemen

bangunan. Jaringan modular sangat cocok untuk sistem yang unsur-unsur

bangunan yang disambung pantat dan secara teratur ditata dalam suatu sistem

modular.

e) Konstruksi jaringan

Grid konstruksi menentukan lokasi dan hubungan antara semua elemen

pendukung beban.

f) Bahan dan membangun sistem untuk membangun:

Sifat material dan perilaku struktural dari elemen bangunan memutuskan

di mana mereka digunakan, baik untuk kulit bangunan, internal atau hanya

melengkapi fasade bangunan. Dalam membangun sistem, kaca, plastik, dan

aluminium biasanya digunakan sebagai pembungkus dan material ini kurang

cocok sebagai elemen struktural. Elemen bangunan plastik biasanya tersedia

sebagai panel, kerang dan struktur pneumatik.

- Baja

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Baja merupakan bahan elactical dengan tarik besar dan kuat tekan.

Gedung dengan material bahan ini dapat memuai sampai titik tertinggi. Baja

struktural memiliki kualitas bahan yang konsisten dan dapat mengguntungkan

jika digunakan sebagai material konstruksi.

Namun, prefabrikasi baja elemen bangunan tidak hanya cocok untuk

sistem struktural, dalam bentuk lembaran baja mereka juga dapat digunakan

untuk elemen yang menyertakan ruang luar bangunan. Material baja dapat

melipat dan melengkung, dinding digunakan dalam interior dapat diberikan

stabilitas jika tidak mungkin bangunan hanya memakai struktur bracing.

Baja struktural dapat bekerja dengan mudah dan dalam berbagai cara

yang berbeda dan merupakan komponen penting dari industri konstruksi saat ini,

dengan keuntungan ekonomi dan ekologis yang besar. Meskipun pembuatan

baja membutuhkan banyak energi, bahan bisa 100% daur ulang.

Gambar 2.20: NL Labroratory, Concrete Fabrication

(Material luar bangunan: Baja)

Sumber: Modular Component

- Kayu

"Kayu adalah terdiri dari satu suku kata, tapi di balik satu kata itu

terdapat dunia keindahan dan keajaiban yang tersembunyi" -Theodor Heuss

(1844-1963).

Dibandingkan dengan baja, kayu dibedakan oleh kekuatan besar

dengan berat badan rendah, dan resistensi yang tinggi terhadap transmisi

termal. Hal ini dapat digunakan untuk sistem struktural, cocok internal yang

keluar dan fasad. Selain jumlah yang solid, laminasi industri dan teknik

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

tekanan memungkinkan bahan bangunan banyak dibuat dari serat kayu.

- Beton

Dibandingkan dengan batu, baja dan kayu, beton tidak bahan

homogen, tetapi campuran heterogen dari semen, air, agregat, dan agen.

Elemen prefabrikasi bangunan beton dapat digunakan pada semua tahap

konstruksi, dari kulit bangunan dengan fasad. Dalam konstruksi fasad pilihan

dapat dibagi menjadi single-layer atau double-layer panel dinding tirai dan

elemen berlapis.

II.2.3g Jenis-Jenis Sistem Modular1. Frame System

Sistem Frame terdiri dari elemen bangunan linier seperti kolom kolom dan

balok. Dikombinasikan dengan unsure bracing, mereka menyediakan konstruksi

dasarnya stabil, yang mampu berdiri dengan baik beban vertikal dan horisontal. Beban-

bantalan elemen secara struktural dan fungsional jelas terpisah dari unsur non-dukung

beban dari factor eksternal dan internal.

Gambar 2.21: Frame Construction System

Sumber: Modular Component

Sistem Rangka Baja (Steel Frame System)

Rangka baja telah digunakan sebagai prinsip konstruksi untukberbagai

macam bentuk bangunan sejak pengembangan konstruksi baja modern. Kolom

dan balok terbuat dari bagian baja membuat bingkai anggota linier dengan berat

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

minimal yang memiliki kapasitas beban bantalan tinggi dan memungkinkan

rentang yang besar antara kolom-kolom. Ini berarti bahwa rentang yang sangat

panjang yang mungkin dengan beberapa elemen konstruksi 6 dan 18 m. Unit

standar internasional untuk dimensi elemen konstruksi baja adalah millimeter.

Gambar 2.22: Horisontal Bracing

Sumber: Modular Component Sistem Rangka Kayu (Wood Frame System)

Wood Frame System adalah pengembangan lebih lanjut dari konstruksi

bingkai tradisional. Analog dengan rangka baja, bingkai kayu terdiri dari kolom

dan balok. Unsur kaku memberikan oleh tarik diagonal atau anggota kompresi,

panel dinding terhubung ke frame atau inti frame yang memperluas tinggi

bangunan.

Sistem Rangka Beton (Concrete frame system)

Sistem rangka beton memiliki beban mati yang kuat dan hanya cocok

untuk bangunan dengan gedung bertingkat dengan batas tertentu. Elemen

konstruksi dengan rangka beton banyak digunakan untuk kolom, balok, dan

pelat lantaiKolom akan mentransfer beban vertikal dari balok, pelat lantai,atap,

lalu ke pondasi.

Gambar 2.23: Horisontal Bracing

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Sumber: Modular Component

1a) Construction elements of Frame System

- Coloumns Gambar 2.24: coloum

Sumber: Modular Component- Beams

Gambar 2.25: Shape of Beam

Sumber: Modular Component

1b) Panel System

Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Dalam konstruksi panel sistem struktur terdiri dari dinding dan elemen

planar slab, yang membentuk ruang tertutup. Panel dapat terbuat dari baja, beton

kayu bahan bangunan, atau batu.

Gambar 2.26: Konstruksi Sistem Panel

Sumber: Modular Component

Ocorrugated Steel Cladding

Konstruksi panel kecil hanya digunakan di tingkat rendah, multi-

stroey bangunan. Dalam sistem ini, dinding terbuat dari sempit,

bertingkat tinggi panel, antara unsur-unsur slab ramping yang

membentang.

Crosswall construction

Sistem struktural untuk crosswall konstruksi terdiri dari dinding melintang

sebagaimana diatur paralel untuk bertindak sebagai mendukung untuk pelat

lantai atas.

Large-panel construction

Sistem struktur konstruksi panel besar terdiri dari slab lantai didukung pada

empat sisi oleh dinding longitudinal dan transversal. Jika rentang slab terbatas

pada 6m, adalah mungkin untuk mendukungnya hanya pada dua sumbu.

II.2.3h Keuntungan Sistem Modular

Teknik konstruksi modular telah terbukti menguntungkan inheren dalam 7

bidang utama:

1. Mengurangi limbah material. Pra-fabrikasi memungkinkan untuk

Page 34: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

mengoptimalkan pembelian bahan bangunan dan meminimalkan penggunaan

limbah di tempat dan menawarkan produk yang berkualitas tinggi kepada

pembeli.

2. Tahan pada kondisi cuaca buruk . Struktur modular pengerjaannya diselesaikan

dalam lingkungan pabrik dan dikontrol menggunakan bahan kering, potensi

tingkat tinggi kelembaban pada konstruksi dapat dikurangi.

3. Mengurangi Gangguan. Sistem modular mengurangi waktu dan dampak negatif

terhadap lingkungan sekitarnya, serta mengurangi jumlah pemakaian kendaraan

dan biaya pengeluaran alat .

4. Konstruksi yang Lebih Aman. Konstruksi modular adalah alternatif yang lebih

aman. Pekerja konvensional konstruksi bekerja secara teratur dalam waktu

kurang dari kondisi ideal berurusan dengan suhu ekstrim, hujan, angin, atau

kombinasi kondisi alam. Hal ini, pada dasarnya, adalah lingkungan yang jauh

lebih menantang untuk bekerja dengan aman. Selain itu, potensi cedera termasuk

jatuh, risiko kerja situs yang paling umum, jauh lebih tinggi. Di pengaturan

pabrik yang terkontrol, setiap pekerja biasanya ditugaskan untuk suatu stasiun

kerja yang disertakan dengan semua yang sesuai peralatan yang dibutuhkan

untuk menyediakan lingkungan kerja yang paling aman mungkin.

5. Fleksibilitas. Ketika terjadi perubahan kebutuhan, bangunan modular dapat

dibongkar dan modul direlokasi atau diperbaharui untuk penggunaan berikutnya

mengurangi permintaan untuk bahan baku dan meminimalkan jumlah energi

yang dikeluarkan untuk membuat sebuah bangunan untuk memenuhi kebutuhan

baru. Intinya, seluruh bangunan dapat didaur ulang dalam beberapa kasus.

6. Kemampuan beradaptasi. Bangunan modular sering dirancang untuk cepat

menambah atau menghapus satu atau lebih "modul" meminimalkan gangguan

terhadap bangunan yang berdekatan dan sekitarnya.

7. Dibangun dengan waktu yang lebih singkat. Intinya adalah bahwa dengan

konstruksi modular, Anda dapat mendapatkan fasilitas dibangun untuk kode

lokal yang sama dengan kualitas konstruksi yang baik atau lebih baik dari yang

sebanding dan dalam waktu yang jauh lebih sedikit. Selain itu, jadwal konstruksi

disingkat memungkinkan Anda untuk mendapatkan laba atas investasi Anda

lebih cepat dan meminimalkan paparan risiko boros waktu yang umumnya

Page 35: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

terkait dengan berlarut-larut konstruksi jadwal.

(Sumber: Modular Building Institute, 2009)

II.3 Studi Banding

II.3.1 Konstruksi Modular – Frame System

1. Rumah di Phoenix

Proyek Xeroes terletak di pinggiran Phoenix. Terletak di situs landai,

dengan sistem cul-de-sac, bangunan sempit berorientasi pada gunung di utara

dan pusat kota di selatan. Untuk mencapai ruang tamu di tingkat lantai pertama

dapat melalui sebuah tangga baja yang dimulai di permukaan tanah.

Gambar 2.27: Rumah Phoenix dan detailnya

Sumber: Modular Component

Sistem struktural terdiri dari rangka baja dikombinasikan dengan balok

kayu prefabrikasi. Selubung bangunan dibangun dari Ocorrugated steel cladding

Page 36: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

dan wire-mesh.

Gambar 2.28: Potongan Ruma Phoenix dan keterangannya

S

Sumber: Modular Component

Gambar 2.29: Framing dan detail di Site Rumah Phoenix

Page 37: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Sumber: Modular Component

2. Rumah di Andelsbuch

Terletak di Hutan Brengenz, rumah dua keluarga dengan sistem terangkat,

terbuka untuk elemen strukturalnya. Parkir rumah terletak di basement. Rumah

itu merupakan rumah dengan menggunakan sistem konstruksi berdasarkan modul

frame kayu sederhana 5x5 meter. Bingkai struktural diisi dengan prefabrikasi

dinding dan element. Lantai kamar mandi dan dapur dalam prototipe ini

berfungsi sebagai pusat yang diinstal sebagai unit yang lengkap dengan ruang

memanfaatkan cahaya alami melalui dinding sehingga sebagian menimbulkan

kesan mengkilap.

Gambar 2.30: Frame pada Rumah di Andelsbuch

Sumber: Modular Component

Gambar 2.30a: Potongan Rumah Andelsbuch dan Detailnya

Page 38: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Sumber: Modular Component

II.3.2 Konstruksi Modular – Panel System

1. Manajemen Hotel dan Sekolah Catering di Nivillers

Hanya 10 km dari Beauvals. Sebuah sekolah baru untuk manajemen hotel dan

dua saluran hunian terkait telah terintegrasi ke dalam lingkungan bersejarah. Hotel

memiliki panel prefabrikasi, daya dukung beban, pembuatan ruang-ruang

menggunakan material bata berlubang dan tidak memerlukan perawatan fasad

tambahan. Sistem konstruksi lebih ekonomis daripada batu bata tradisional dan juga

hemat karena mengurangi masa konstruksi. Panel bata memiliki ketinggian standar

250-280 cm dengan lebar kelipatan 15 cm. Panel bata dan anggota struktural lainnya

menyatu dengan batang tulangan baja.

Gambar 2.31: Manajemen Hotel dan Sekolah Catering di Niviller

Sumber: Modular Component

Page 39: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Gambar 2.32: Detail dan Pemasangan Panel

Sumber: Modular Component

II.4 Tinjauan Kondisi Tapak

II.4.1 Deskripsi Proyek

Jenis Proyek : Non Fiktif

Pemilik Proyek : Perusahaan Swasta

Proyek ini ditujukan bagi para kaum pebisnis yang membutuhkan tempat

singgah sementara waktu untuk sekedar beristirahat.

II.4.2 Besaran Proyek

Luas Lahan : 18.125 m2

KDB : 50%

Luas lantai dasar yang boleh dibangun

: 50% x 18.125 = 9062,5 m2

KLB : 2

Page 40: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Luas total bangunan yang boleh dibangun

: 2 x 9062,5 = 18125 m2

II.4.3 Lahan Tapak

Dalam peta Rencana Tata Lingkungan Bangunan (RTLB), tertera notasi

peruntukan, KDB, KLB, dan ketinggian bangunan yang diizinkan sebagai

berikut:

KDB (Koefisien Dasar Bangunan) = 50%

KLB (Koefisien Lantai Bangunan) = 2

GSB (Garis Sempadan Bangunan) = Utara Tapak 7,5 meter

= Selatan Tapak 10 meter

Jumlah lantai yang diizinkan = maksimal 4 lantai

II.4.4 Letak Proyek

Proyek berlokasi di Jalan Manggarai kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Lokasi ini terletak di sisi Barat Stasiun Manggarai.

Gambar 2.33: Lokasi Proyek

U

U

T 50

4 2

Kkt

Kpd

Page 41: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Sumber: Modular Component

II.4.5 Batas-batas tapak:

Tabel 2.2: Batas-batas Tapak

Sisi

Utara:

1. perumahan PJKA Sisi

Timur:

1. Sungai Ciliwung

Page 42: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Sisi

Selatan

:

1. Stasiun Manggarai Sisi

Barat:

Banjir kanal barat

Sumber: Survey Tapak

II.4.6 Pencapaian ke Tapak

Gambar 2.34: Pncapaian ke Tapak

Sumber: Google Search

A: Pasaraya Akses dari Jl.Sultan Agung

B: Lokasi Manggarai Aliran Sungai Ciliwung

C: Stasiun Karet

D:Sungai Ciliwung

AB

C

D

Page 43: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Tapak dapat dicapai dengan kendaraan pribadi, bersepeda, kendaraan umum

atau dengan berjalan kaki. Akses ke dalam tapak hanya bisa dari Jalan Sultan Agung

atau melewati Pasaraya.

II.4.7 Status Kepemilikan Lahan

Tapak dan bangunan ini dimiliki oleh tanah milik swasta.

II.4.8 Fungsi Sekitar Tapak

Tapak ini lumayan dekat dengan berbagai macam fasilitas seperti pusat

perbelanjaan seperti Pasaraya dan Manggarai City. Tapak ini juga dekat dengan

berbagai bangunan perkantoran yang pada hari kerja selalu ramai Ditunjang dengan

letaknya yang dekat dengan stasiun memudahkan untuk keluar dan kedalam tapak

dengan mudah.

II.4.9 Kondisi Sosial

Daerah ini masih termasuk dalam kawasan Manggarai, yang terkenal dengan

kepadatan aktivitas perkantoran. Letaknya di pusat kota membuat kepadatan dan

kebisingan tidak dapat dihindari. Ini dapat mengganggu kenyamanan audial fungsi hotel

yang akan dijadikan proyek kali ini. Diharapkan hotel ini dapat mengatasi dan memberi

solusi terhadap permasalahan tapak dan sekitar tapak sehingga kenyaman hotel dapat

dicapai.

II.4.10 Potensi dan Kendala Tapak

Potensi Tapak

Dekat dengan bangunan perkantoran

Dekat dengan berbagai fasilitas penunjang seperti pusat perbelanjaan

Dekat dengan stasiun Manggarai

Dapat diakses melalui jalan besar dan jalan lingkungan

Dekat dengan waduk sehingga mudah dalam proses drainase

Memiliki 2 view

Kendala Tapak

Page 44: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

Dekat dengan Sungai Ciliwung

Bising karena dekat dengan stasiun

Selain bising karena letaknya dijalan besar tapi kebisingan di perparah dengan

suara dari stasiun kereta

Padat karena pusat lalu lintas arah pergi-pulang kerja

Penghijauan di tapak kurang

II.4.11 RTRW Kawasan Manggarai dan Sekitarnya

Menurut Raperda RTRW Provinsi DKI Jakarta 2010-2030 revisi 12 Januari

2010, ada beberapa peraturan yang menyangkut struktur dan pola ruang provinsi DKI

Jakarta yang harus diperhatikan. Berikut penjabaran data Raperda RTRW terkait proyek

hotel transit yang akan dibangun didaerah tersebut antara lain:

Bab IV Paragraf 2 pasal 16 mengenai Sistem Pusat Kegiatan bagian 4(g)

menjabarkan mengenai sistem kegiatan pusat primer menurut fungsi kawasan sebagai

pembentuk struktur ruang sebagaimana dimaksudkan pada ayat 2, ditetapkan sebagai

berikut:

g. kawasan Manggarai sebagai stasiun terpadu dan titik perpindahan beberapa

moda transportasi dengan konsep Transit Oriented Development (TOD);

Pemahaman Transit Oriented Development (TOD) menurut Raperda RTRW itu sendiri

dijabarkan sebagai berikut:

1. Sistem prasarana Transit Oriented Development (TOD) dikembangkan pada

terminal/stasiun antar moda pada pusat-pusat kegiatan, stasiun Angkutan Jalan

Rel, shelter Angkutan Massal Jalan Raya dan terminal angkutan umum jalan

raya yang terintegrasi dengan pengembangan lahan sekitarnya.

2. Penetapan lokasi terminal/stasiun/shelter yang dikembangkan dengan konsep

TOD dan aturan lain yang lebih rinci ditetapkan oleh Gubernur dengan

memperhatikan ketentuan peraturan perundangan yang ada.

Bab IV Paragraf 3 pasal 17 mengenai Sistem dan Jaringan Transportasi:

1. Sistem dan jaringan transportasi terdiri atas:

Page 45: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewDibandingkan dengan metode konvensional, penerapan sistem modular membutuhkan interaksi berbagai

a. Sistem dan jaringan transportasi darat

b. Sistem dan jaringan transportasi laut

c. Sistem dan jaringan transportasi udara

2. Sistem dan jaringan transportasi darat meliputi:

a. Sistem prasarana angkutan umum missal

b. Sistem Transit Oriented Development

c. Sistem prasarana jalan

d. Sistem prasarana park and ride

e. Sistem prasarana angkutan barang

f. Sistem prasarana pedestrian dan sepeda

3. Sistem dan jaringan transportasi laut terdiriatas tatanan ke pelabuhan dan alur

pelayaran.

4. Sistem dan jaringan transportasi udara terdiri atas tatanan kebandarudaraan dan

ruang udara untuk penerbangan.

II.4.12 Kesimpulan Studi Literatur

Berdasarkan studi literature yang sudah ada maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan antara lain:

Hotel kapsul akan diatahkan sesuai dengan RTRW kawasan manggarai

sebagai kawasan transit dengan berbasis TOD.

Optimalisasi material dengan menggunakan sistem modular yang

difokuskan pada pemakaian sistem frame dengan ditekankan pada

struktur utama bangunan.

Material Prefabrikasi akan banyak digunakan untuk lebih mendukung

optimalasasi dan efisiensi dalam waktu, material dan biaya.