13
i VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA TANAH AIR DALAM MENYANYIKAN LAGU NASIONAL SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: NURJANNAH A510150208 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2021

VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA …

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA …

i

VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA

TANAH AIR DALAM MENYANYIKAN LAGU NASIONAL

SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PURWODADI

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

NURJANNAH

A510150208

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021

Page 2: VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA …

i

HALAMAN PERSETUJUAN

VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA

TANAH AIR DALAM MENYANYIKAN LAGU NASIONAL

SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PURWODADI

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

NURJANNAH

A510150208

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Murfiah Dewi Wulandari, S.Psi., M.Psi.

NIDN. 0610017502.

Page 3: VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER

CINTA TANAH AIR DALAM MENYANYIKAN LAGU NASIONAL

SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PURWODADI

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Oleh:

NURJANNAH

A510150208

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Hari ---------------

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

1. Murfiah Dewi Wulandari, S.Psi., M.Psi. (..................................)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Rusnilawati, M.Pd (..................................)

(Anggota Dewan Penguji I)

3. Wahdan Najib Habiby, M.Pd (..................................)

(Anggota Dewan Penguji II)

Dekan,

Prof. Dr. H. Harun Joko Prayitno, M.Hum.

NIP. 19650428 199303 1 001

Page 4: VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA …

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu

perguruan tinggi dan sepengetahuan saya juga terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, -------------

Penulis

NURJANNAH

A510150208

Page 5: VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA …

1

VALIDITAS DAN REALIBILITAS KARAKTER CINTA TANAH AIR

DALAM MENYANYIKAN LAGU NASIONAL SISWA KELAS V SD

NEGERI 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil validitas dan realibilitas karakter

cinta tanah air dalam menyanyikan lagu nasional siswa kelas V SD Negeri 2

Purwodadi tahun pelajaran 2019/2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Metode penelitian ini yang digunakan adalah Deskriptif. Subjek dari

penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN 2 Purwodadi. Teknik pengumpulan data

dengan angket. Uji Validitas menggunakan Product Moment, dan uji reliabitias

menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukan bahawa item 1 adalah

0,439, Item 2 adalah 0,413, item 3 adalah 0,612, item 4 adalah 0,384, item 5 adalah

0,517, item 6 adalah 0,356, item 7 adalah 0,490, item 8 adalah 0,361, item 9 adalah

0,400, item 10 adalah 0,381, item 11 adalah 0,704, item 12 adalah 0,485, item 13

adalah 0,368, item 14 adalah 0,423, item 15 adalah 0,392, item 16 adalah 0,499,

item 17 adalah 0,424, item 18 adalah 0,399, item 19 adalah 0,494, dan item 20

adalah 0,527. Dari hasil Rhitung setiap item angket dapat diketahui bahwa lebih besar

daripada Rtabel sebesar 0,349 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item angket

dinyatakan valid dan dapat dipergunakan pada penelitian selanjutnya.

Kata kunci: Validitas, Reliabilitas, Karakter Cinta Tanah Air

Abstract

The purpose of this study was to determine the results of the validity and reliability

of the love for the homeland character in singing the national anthem of fifth grade

students of SD Negeri 2 Purwodadi in the 2019/2020 school year. This type of

research is quantitative research. This research method used is descriptive. The

subjects of this study were the fifth grade students of SDN 2 Purwodadi. Data

collection techniques with questionnaires. The validity test uses Product Moment,

and the reliability test uses Cronbach's Alpha. The results showed that item 1 was

0.439, item 2 was 0.413, item 3 was 0.612, item 4 was 0.384, item 5 was 0.517,

item 6 was 0.356, item 7 was 0.490, item 8 was 0.361, item 9 was 0.400, item 10 is

0.381, item 11 is 0.704, item 12 is 0.485, item 13 is 0.368, item 14 is 0.423, item

15 is 0.392, item 16 is 0.499, item 17 is 0.424, item 18 is 0.399, item 19 is 0.494,

and item 20 is 0.527. From the results of the Rcount for each questionnaire item, it

can be seen that it is greater than Rtable of 0.349 so it can be concluded that all

questionnaire items are declared valid and can be used in further research.

Keywords: Validity, Reliability, Love of the Homeland Character

Page 6: VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA …

2

1. PENDAHULUAN

Pendidikan karakter pada hakikatnya merupakan bagian integral dari pembangunan

karakter bangsa. Pendidikan karakter yang diarahkan untuk pencapaian tujuan

pendidikan nasional (Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional), yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara

yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan tersebut

seharusnya pendidikan karakter diberikan pada anak-anak sedini mungkin. Salah

satu caranya dengan membentuk karakter anak-anak melalui pembiasaan

menyanyikan lagu nasional yang terdapat nilai-nilai positif dan pesan moral di

dalamnya. Menurut Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan

Budi Pekerti, bahwa pembiasaan adalah serangkaian kegiatan yang harus dilakukan

oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan

kebiasaan yang baik dan membentuk generasi berkarakter positif.

Pendidikan karakter mempunyai makna lebih tinggi dari pendidikan moral,

karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih

dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal yang

baik sehingga peserta didik menjadi paham (domain kognitif) tentang mana yang

baik dan salah, mampu merasakan (domain afektif) nilai yang baik dan biasa

melakukannya (domain perilaku). Karakter menunjukkan bagaimana seseorang

bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus,

dapatlah dikatakan orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya,

apabila seseorang berperilaku jujur, bertanggung jawab, suka menolong, tentulah

orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Istilah karakter juga erat kaitannya

dengan personality. Seseorang baru bisa disebut orang yang berkarakter (a person

of character) apabila tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral. Dengan

demikian, pendidikan karakter yang baik, harus melibatkan bukan saja aspek

pengetahuan yang baik (moral knowing), tetapi juga merasakan dengan baik atau

loving the good (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action). Penekanan

aspek-aspek tersebut di atas, diperlukan agar peserta didik mampu memahami,

Page 7: VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA …

3

merasakan dan mengerjakan sekaligus nilai-nilai kebajikan, tanpa harus didoktrin

apalagi diperintah secara paksa (Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti Kemdiknas,

2010: 10-11).

Lagu sebagai salah satu bentuk penyampaian pesan secara lisan terdiri atas

unsur non-verbal (misalnya nada, tanda dinamik, instrumen) dan unsur verbal

(unsur bahasa). Lagu sebagai salah satu sarana untuk mengungkapkan perasaan

penciptanya, tidak memiliki ruang sebanyak roman atau novel (Astuti, 2013: 33).

Pada tahun 1959, Menteri Muda Pendidikan dan Pengajaran dan Kebudayaan

mengeluarkan SK bernomor 1 tanggal 17 Agustus 1959 yang isinya untuk

memaknai hasil perjuangan, maka lagu-lagu perjuangan Indonesia oleh pemerintah

telah ditetapkan sebagai lagu nasional. Melalui lagu nasional, siswa dapat

menginterpretasikan makna lagu tersebut sebagai upaya membentuk perilaku yang

berkarakter. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat

kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.

Karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpatri dalam diri dan

terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah

pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olahraga seseorang atau sekelompok orang

(Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti Kemdiknas, 2010: 7).

Dalam UU RI Nomor 24 Tahun 2009, Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang selanjutnya disebut lagu kebangsaan adalah Indonesia

Raya. Menurut pasal 59 ayat 2 lagu kebangsaan dapat diperdengarkan dan

dinyanyikan: (a) sebagai pernyataan rasa kebangsaan; (b) dalam rangkaian program

pendidikan dan pengajaran; (c) dalam acara resmi lainnya yang diselenggarakan

oleh organisasi, partai politik, dan kelompok masyarakat lain; (d) dalam acara

ataupun kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni internasional.

Adanya anggapan bahwa lagu-lagu nasional dan perjuangan tidak ‘modern’,

membuat siswa melupakan semangat patriotisme yang terkandung dalam lagu

tersebut. Siswa sekarang cenderung memilih lagu ‘modern’ yang lirik serta lagunya

tidak mendidik. Muatan lagu sekarang yang paling banyak berisi kisah percintaan,

kesenangan yang tiada berujung, dan keluh-kesah dalam menjalani kehidupan yang

penuh kesusahan. Oleh sebab itu kesehariannya selalu diliputi oleh jenis lagu atau

Page 8: VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA …

4

musik seperti itu, mentalitas siswa yang menjadi penggemarnya juga menjadi

cengeng, berhati lemah, dan tidak suka bekerja keras. Kegiatan upacara bendera di

sekolah-sekolah yang biasanya dilakukan pada setiap hari Senin, masih menjadi

kegiatan seremonial dan formalitas yang tidak dipahami maknanya secara benar.

Lagu-lagu wajib seperti “Indonesia Raya” dan “Mengheningkan Cipta” hanya

sebatas dinyanyikan, tanpa ada upaya untuk memahami makna dan filosofi yang

terkandung dalam lagu tersebut.

Dengan membiasakan menyanyikan lagu-lagu nasional saat kegiatan upacara,

atau saat awal dan akhir pembelajaran diharapkan dapat memberikan kesadaran

bagi siswa (pelajar dan mahasiswa) untuk mencintai dan peduli terhadap

kebudayaan bangsa, dalam hal ini lagu-lagu nasional dan perjuangan, untuk

diketahui makna yang terkandung didalamnya, sehingga dapat digunakan untuk

meningkatkan semangat juang, patriotisme, dan membentuk karakter kejiwaan di

masa sekarang maupun yang akan datang. Lagu-lagu nasional dan perjuangan, jika

dilihat dari liriknya mengandung makna yang sangat dalam tentang semangat yaitu,

(1) solidaritas atau kesetiakawanan; (2) rela berkorban bagi sesama; (3) suka

menolong; (4) mewujudkan kehidupan yang adil dan makmur; (5) kerukunan dalam

masyarakat.

Penelitian yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan oleh Sri Avianty

(2014) yang berjudul Pembelajaran Lagu Wajib Nasional Pada Peserta Didik. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa melalui kegiatan pembelajaran ini dapat diketahui

bahwa para siswa masih sedikit mengenal lagu wajib nasional baik dari jumlah lagu

wajib yang mereka ketahui maupun teknik menyanyikan lagu-lagu wajib-wajib

nasional, dan para peserta didik sebagai penerus generasi yang akan menjadi tulang

punggung bangsa dan negara belum menghayati isi dan tujuan dari lagu-lagu wajib

nasional kepada generasi penerus yaitu para siswa. Selanjutnya Mintargo (2014)

yang berjudul Fungsi Lagu Perjuangan Sebagai Pendidikan Karakter Bangsa. Hasil

penelitian menyebutkan bahwa pendidikan karakter, khusus Yogyakarta

mencerminkan identitasnya sebagai kota perjuangan, kota pendidikan, kota seni,

dan budaya. Menurut teori transformasi, sesuatu yang baru, termasuk pengaturan

dari lagu-lagu patriotik dalam bentuk pawai, himne, roman untuk parade, ngarai

Page 9: VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA …

5

militer dan Aubade, adalah untuk mengembalikan semangat nasionalisme dan

patriotisme. Mereka dapat menarik perhatian dari para pelaku dan pendengar juga

fungsi dalam upacara dan seni pertunjukan. Sejalan dengan Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional tahun 2011 item 10 dan 11 tentang nilai-nilai nasionalisme

dan patriotisme, kita dapat mewujudkan nilai-nilai dengan menyanyikan lagu-lagu

patriotik, menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, menghargai,

dan memperingati jasa pahlawan nasional.

Selain itu, berdasarkan hasil observasi di SD Negeri 2 Purwodadi menunjukkan

bahwa siswa banyak yang tidak hafal dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Jelas ini merupakan hal yang cukup memprihatinkan. Fenomena demikian

merupakan salah satu wujud dari lunturnya kecintaan terhadap bangsanya. Dari

pihak pendidik juga sudah semestinya bisa memberikan arahan pada siswa bahwa

lagu kebangsaan dan lagu nasional itu merupakan salah satu identitas bangsa.

Sehingga siswa itu tidak hanya diberi suguhan budaya barat setiap harinya. Di

sekolah itu merupakan tempat yang bisa digunakan untuk menumbuhkan rasa cinta

tanah air bagi anak didik. Salah satunya dengan menyanyikan lagu nasional secara

langsung, siswa diharapkan dapat menjiwai nilai-nilai yang terkandung dalam lagu

itu sehingga memunculkan karakter cinta tanah air pada siswa. Begitu juga yang

terjadi pada siswa di SD Negeri 2 Purwodadi, terutama pada siswa kelas V, 48 siswa

dari jumlah 168 siswa sekolah tersebut masih terlihat siswa tidak khidmat saat

menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syukur. Siswa juga menyepelekan dengan

mengobrol bersama temannya saat menyanyikan lagu-lagu tersebut. Bahkan ada

beberapa siswa yang terlihat diam saat menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Untuk itulah perlunya mengetahui pengaruh lagu nasional terhadap karakter

cinta tanah air siswa kelas V SD Negeri 2 Purwodadi. Karena dalam membentuk

karakter cinta tanah air siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya

dengan membiasakan lagu nasional pada siswa, sehingga sedikit demi sedikit siswa

akan menerapkan pesan moral yang terkandung dalam lagu tersebut pada

kehidupan sehari-hari, sehingga siswa menjadi pribadi yang lebih baik dan

berkarakter cinta tanah air. Berawal dari latar belakang diatas peneliti akan

melakukan penelitian deskriptif kuantitatif. Peneliti mengambil judul penelitian

Page 10: VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA …

6

“Validitas dan Realibilitas Angket Karakter Cinta Tanah Air dalam Menyanyikan

Lagu Nasional Siswa Kelas V SD Negeri 2 Purwodadi Tahun Pelajaran

2019/2020”.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut

Siregar (2010: 108) metode deskriptif merupakan metode dengan cara

menggambarkan objek yang terjadi pada masa kini berdasarkan fakta-fakta yang

ada. Sedangkan menurut Sugiyono (2015:13) metode kuantitatif adalah metode

penelitian yang datanya berupa angka-angka. Dengan demikian penelitian

deskriptif kuantitatif adalah bertujuan untuk mendeskripsikan peritiwa yang terjadi

pada saat sekarang dalam bentuk angka-angka. Penelitian ini tertujuan untuk

mengetahui Hasil Validitas dan Realibilitas Karakter Cinta Tanah Air dalam

Menyanyikan Lagu Nasional Siswa Kelas V di SD Negeri 2 Purwodadi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Uji Validitas Angket Cinta Tanah Air

Berdasarkan hasil uji validitas angket dapat diketahuin item 1 adalah 0,439, Item 2

adalah 0,413, item 3 adalah 0,612, item 4 adalah 0,384, item 5 adalah 0,517, item 6

adalah 0,356, item 7 adalah 0,490, item 8 adalah 0,361, item 9 adalah 0,400, item

10 adalah 0,381, item 11 adalah 0,704, item 12 adalah 0,485, item 13 adalah 0,368,

item 14 adalah 0,423, item 15 adalah 0,392, item 16 adalah 0,499, item 17 adalah

0,424, item 18 adalah 0,399, item 19 adalah 0,494, dan item 20 adalah 0,527. Dari

hasil Rhitung setiap item angket dapat diketahui bahwa lebih besar daripada Rtabel

sebesar 0,349 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item angket dinyatakan

valid dan dapat dipergunakan pada penelitian selanjutnya.

Hasil uji validitas tersebut mempunyai kesamaan pelenitian dari Siwiyanti

(2017) tentang Efektivitas Implementasi Karakter Cinta Tanah Air menunjukkan

hasil 12 item valid dan 8 item yang perlu direvisi, hasil uji validitas ini juga

mempunyai kesamaan dengan hasil penelitian Ismayani (2016) tentang hubungan

pemahaman nilai-nilai nasionalisme dengan sikap cinta tanah air siswa

Page 11: VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA …

7

menunjukkan hasil bahwa 24 item dinyatakan valid dan 6 item dinyatakan tidak

valid.

3.2 Hasil Uji Reliabilitas Angket Cinta Tanah Air

Berdasarkan uji reliabilitas angket dapat diketahui bahwa nilai R11 adalah 0,764 dan

nilai Rtabel sebesar 0,349 dari hasil tersebut bisa diketahui bahwa nilai R11 lebih

besar daripada Rtabel sehingga dapat ditarik kesimpulan item angket cinta tanah air

adalah reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya.

Hasil uji reliabilitas mempunyai perbedaan hasil dengan penelitian Siwiyanti

(2017) tentang efektivitas implementasi karakter cinta tanah air menunjukkan hasil

bahwa nilai reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori rendah. Hasil uji

reliabilitas ini mempunyai kesamaan dari hasil penelitian Ismayani (2016) tentang

hubungan pemahaman nilai-nilai nasionalisme dengan sikap cinta tanah air siswa

menunjukkan hasil bahwa uji reliabilitas sangat reliabel.

Salah satu inovasi dalam menanamkan sikap cinta tanah air yaitu dengan cara

menyanyikan lagu kebangsaan, hal tersebut mempunyai kesamaan dengan hasil

penelitian Maraliana dan Sumaryati (2013) tentang Studi Kebiasaan Menyanyikan

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Sikap Nasionalisme Siswa menunjukkan

hasil bahwa dengan terbiasa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya maka

akan menumbuhkan sikap nasionalisme yang tinggi pada siswa. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa setiap siswa dibiasakan dalam menyanyikan lagu

kebangsaan, maka sedikit demi sedikit otomatis dapat menumbuhkan sikap

nasionalisme.

Generasi-generasi muda sebaiknya harus diberikan sosialisasi-sosialisasi

tentang pentingnya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, hal ini diperkuat dari

hasil penelitian Avianty (2014) tentang Pembelajaran Lagu Wajib Nasional Pada

Peserta Didik dapat diketahui bahwa para siswa masih sedikit mengenal lagu-lagu

wajib nasional baik dari jumlah lagu wajib yang mereka ketahui mau pun teknik

menyanyikan lagu-lagu wajib nasional, dan para peserta didik sebagai penerus

generasi yang akan menjadi tulang pungung bangsa dan negara belum menghayati

isi dan tujuan dari lagu-lagu wajib nasional, juga generasi yang lebih tua belum

Page 12: VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA …

8

benar-benar mensosialisasikan lagu-lagu wajib nasional kepada generasi penerus

yaitu para siswa.

Lagu kebangsaan sudah diterapkan diberbagai daerah yang bertujuan untuk

menumbuhkan karakter yang baik khususnya cinta tanah air kepada generasi-

generasi penerus, hal ini diperkuat dari hasil penelitian dari Mintargo, Soedarsono,

dan Ganap (2014) tentang Fungsi Lagu Perjuangan Sebagai Pendidikan Karakter

Bangsa dengan hasil penelitian menyebutkan bahwa pendidikan karakter, khusus

Yogyakarta mencerminkan identitasnya sebagai kota perjuangan, kota pendidikan

dan kota seni dan budaya. Menurut teori transformasi, sesuatu yang baru, termasuk

pengaturan dari lagu-lagu patriotik dalam bentuk pawai, himne, roman untuk

parade, ngarai militer dan Aubade, adalah untuk mengembalikan semangat

nasionalisme dan patriotisme. Keberhasilan mengubah lagu lagu patriotik sehingga

memiliki suasana baru tergantung pada berbagai kemampuan untuk membuat

karya-karya pengaturan, sehingga mereka dapat menarik perhatian dari para pelaku

dan pendengar dan fungsi dalam upacara dan seni pertunjukan. Sejalan dengan

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional tahun 2011 item 10 dan 11 tentang nilai-

nilai nasionalisme dan patriotisme, kita dapat mewujudkan nilai-nilai dengan

menyanyikan lagu-lagu patriotik, menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa

pemersatu, dan mengakui, menghargai dan memperingati jasa pahlawan nasional.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang “validitas dan realibilitas

karakter cinta tanah air dalam menyanyikan lagu nasional siswa kelas V SD Negeri

2 purwodadi tahun pelajaran 2019/2020” maka dapat disimpulkan:

1) Terdapat hasil uji validitas dengan 20 item angket dengan hasil 20 item

mempunyai nilai diatas Rtabel sehingga 20 item tersebut dinyatakan valid.

2) Terdapat hasil uji reliabilitas dengan nilai R11 lebih besar dari Rtabel sehingga

dinyatakan reliabel.

Page 13: VALIDITAS DAN REALIBILITAS ANGKET KARAKTER CINTA …

9

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, dkk. (2013). Apresiasi Generasi Muda Terhadap Lagu-Lagu Perjuangan.

Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNP).

Avianty, S. (2014). Pembelajaran Lagu Wajib Nasional Pada Peserta Didik. Jurnal

Penelitian Pendidikan Seni Musik.

Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdiknas [Dikti].

(2010). Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010.

Jakarta: Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

Kemdiknas

Ismayani. (2016). Hubungan Antara Pemahaman Niali-Nilai Nasionalisme Dengan

Sikap Cinta Tanah Air Siswa Kelas V SD Se-Gugus IV Kecamatan Milati

Kabupaten Sleman. Skripsi Diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Maraliana, Ina dan Sumaryati. (2013). Studi Kebiasaan Menyanyikan Lagu

Kebangsaan Indonesia Raya dan Sikap Nasionalisme Siswa Kelas XI

SMA Negeri 2 Yogyakarta. Jurnal citizenship. volume 2, nomor 1.

Mintargo dkk. (2014). Fungsi Lagu Perjuangan Sebagai Pendidikan Karakter

Bangsa. Jurnal Kawistara. Volume 4 Nomor 3 Desember 2014.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.23 Tahun 2015 tentang

Penumbuhan Budi Pekerti (PBP)

Siregar, S. (2010). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada.

Siwiyanti, E. (2016). “Efektivitas Implementasi pendidikan karakter cinta tanah air

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Eksperiental

Learning (Studi Kasus Siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Petanahan

Kebumen Tahun Ajaran 2016/2017)”. Skripsi S-1. Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.