Vaksin Hepatitis b - Fl

Embed Size (px)

Citation preview

VAKSIN HEPATITIS BVaksin hepatitis B terdiri atas partikel antigen permukaan hepatitis B yang diinaktifkan (HBsAg) yang dimurnikan dari plasma manusia/ karier hepatitis. Dewasa ini, vaksin hepatitis B diganti dengan vaksin rekombinan HBsAg (rHBsAg) yang diproduksi dengan rekayasa genetik galur Saccharomyces cerevisiae yang mengandung plasmid/gen untuk antigen HBsAg dan merupakan cara yang lebih mudah untuk memproduksi vaksin dalam jumlah besar dan lebih aman disbanding produksi dari serum (Bratawidjaja, 2010). Imunisasi aktif dilakukan dengan suntikan 3 kali dengan jarak waktu 1 bulan untuk suntikan pertama dan kedua, dan 5 bulan untuk suntikan kedua dan ketiga. Vaksin hepatitis B aman diberikan pada ibu hamil dan tidak membahayakan janinnya, bahkan vaksin tersebut akan membekali janin dengan kekebalan sampai berumur beberapa bulan setelah lahir (modul field lab, 2011).Reaksi imunisasi: nyeri pada tempat suntikan yang mungkin disertai panas atau pembengkakan yang akan menghilang dalam 2 hari.Dosis: Setiap 1 ml vaksin mengandung HBsAg 20 mcg yang teradsorbsi pada Aluminium hidroksida 0,5 mg. Seluruh formulasi mengandung Thimerosal 0,01 w/v% sebagai pengawet. Untuk dewasa ( 10 tahun) diberikan 1,0 ml. Bayi/ anak (< 10 tahun) diberi 0,5 ml. Vaksinasi dasar terdiri dari 3 dosis intramuskuler dengan jadwal 0-1-6 bulan. Vaksinasi ulang diperlukan setiap 5 tahun setelah vaksinasi dasar (Medicatherapy.com 2012).Indikasi: Imunisasi aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B. Dapat diberikan pada semua usia dan direkomendasikan terutama untuk orang-orang yang mempunyai risiko tinggi terinfeksi virus Hepatitis B.Kemasan: Vial multidosis 2,5 ml dan kemasan Uniject 0,5 ml dan 1,0 mlKontra indikasi: Hipersensitif terhadap komponen vaksin, termasuk ragi. Penderita infeksi berat yang disertai kejang.Pemberian vaksin: Dengan posisi jarum 90 sampai masuk ke dalam otot. Vaksin Hepatitis B disuntikkan secara intramuskular, jangan disuntikkan secara intravena maupun intradermal karena dapat menyebabkan penurunan imunogenisitas. Pada dewasa/ anak > 1 tahun sebaiknya disuntikkan pada otot deltoid, sedangkan pada bayi sebaiknya pada pertengahan anterolateral (bagian luar) paha. Vaksin dapat diberikan secara subkutan, khusus pada pasien yang mempunyai risiko perdarahan berat (hemofilia).Penyimpanan: Vaksin harus disimpan pada suhu 2-8C dan harus terlindung dari cahaya. Masa kadaluwarsa 26 bulan.Usia pemberian: pada bayi usia 0-11 bulan