8
 1 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATA L CARE DI PUSKESMAS ANTARA KOTA MAKASSAR F actors Re lated to the Uti li z ation of An te natal Car e at Publi c Health Ce nter of An tara M akas s ar Uswatul Hasana  , Darmawansyah, Muhammad Yusran Amir  Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, FKM, Universitas Hasanuddin ([email protected], darmawansyah [email protected], yus2010@y ahoo.com, 085242224815) ABSTRAK  Antenatal care (ANC) untuk mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan  persalinan juga dapa t menurunkan ang ka kematian ibu dan m emantau keada an janin. Salah satu tujuan MDG’s yaitu meningkatkan kesehatan ibu dan anak yang dapat dicapai dengan memanfaatkan   pelayanan ANC bagi ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetah ui hubungan antara faktor  pengetahuan, sikap, media informasi, dukungan suami/ke luarga, dan dukungan petugas kesehatan dengan pemanfaatan pelayana n ANC di Puskesmas Antara Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah  penelitian observas ional dengan mengguna kan desain cross sectional study. Jumlah populasi adalah 698 ibu hamil dan sampe l sebanyak 88 ibu ha mil yang diambil dengan teknik purposive sampling . Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan uji phi. Hasil  penelitian variabel yang berhubungan dengan pemanfaata n ANC adalah variabel pengetahua n (p=0,019; =0,280), variabel sikap ibu hamil (p=0,00 0; =0,526), variabel media informasi (p=0,001; =0,385), variabel dukungan petugas kesehatan (p=0,000; =0,496) dan variabel dukungan suami/kelua rga (p=0,001; =0, 396). Kata Kunci : Ant enatal care , ibu hamil ABSTRACT  Antenatal care (ANC) to detec t early the occ urrence o f high risk from pr egnancyy and c hildbirth can also reduce the number of deaths of mothers and monitors the state of the fetus. One of the goals of the MDGs is to improve maternal and child health that can be achieved by making use of ANC  services for pregnant women. Researc h is aimed to know of the relationship between a factor of knowledge, attitude, media information, support husband / family, and support health workers from the utilization of service ANC at Public Health Center of Antara Makassar.A kind of this research is research observational by using design cross sectional study.The number of the population is 698  pregnant women and as many as 88 samples pregnant women taken with purposive of sampling techniques.Analysis of data is by univariat and bivariat by test chi square and a test of phi.An research result of variable are associated with the utilization of ANC i s variable knowledge (p=0.019; =0.280), v ariable the attitude of pregnant women (p= 0.000; =0.526) ,variable media informa tion (p=0.001; =0.385),var iable support health workers (p=0.000; =0.496) and variable support husband / family (p=0.001; =0.396). Keywords: Antenatal care , pregnant women 

USWATUL HASANA K11110368.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

7/24/2019 USWATUL HASANA K11110368.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/uswatul-hasana-k11110368pdf 1/8

 

1

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE

DI PUSKESMAS ANTARA KOTA MAKASSAR

Factors Related to the Uti li zation of Antenatal Care

at Public Health Center of Antara Makassar

Uswatul Hasana , Darmawansyah, Muhammad Yusran Amir

 

Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, FKM, Universitas Hasanuddin

([email protected], darmawansyah [email protected], [email protected], 085242224815)

ABSTRAK Antenatal care  (ANC) untuk mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan

 persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin. Salah satu tujuan

MDG’s yaitu meningkatkan kesehatan ibu dan anak yang dapat dicapai dengan memanfaatkan   pelayanan ANC bagi ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor

 pengetahuan, sikap, media informasi, dukungan suami/keluarga, dan dukungan petugas kesehatan

dengan pemanfaatan pelayanan ANC di Puskesmas Antara Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan desain cross sectional study.  Jumlah populasi adalah

698 ibu hamil dan sampel sebanyak 88 ibu hamil yang diambil dengan teknik purposive sampling .Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square  dan uji phi. Hasil

 penelitian variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan ANC adalah variabel pengetahuan(p=0,019; ⱷ=0,280), variabel sikap ibu hamil (p=0,000; ⱷ=0,526), variabel media informasi (p=0,001;ⱷ=0,385), variabel dukungan petugas kesehatan (p=0,000; ⱷ=0,496) dan variabel dukungansuami/keluarga (p=0,001; ⱷ=0,396).

Kata Kunci : Antenatal care , ibu hamil 

ABSTRACT

 Antenatal care (ANC) to detect early the occurrence of high risk from pregnancyy and childbirthcan also reduce the number of deaths of mothers and monitors the state of the fetus. One of the goals

of the MDGs is to improve maternal and child health that can be achieved by making use of ANC services for pregnant women. Research is aimed to know of the relationship between a factor ofknowledge, attitude, media information, support husband / family, and support health workers fromthe utilization of service ANC at Public Health Center of Antara Makassar.A kind of this research isresearch observational by using design cross sectional study.The number of the population is 698 pregnant women and as many as 88 samples pregnant women taken with purposive of samplingtechniques.Analysis of data is by univariat and bivariat by test chi square and a test of phi.Anresearch result of variable are associated with the utilization of ANC is variable knowledge (p=0.019;ⱷ=0.280), variable the attitude of pregnant women (p=0.000; ⱷ=0.526),variable media information(p=0.001; ⱷ=0.385),variable support health workers (p=0.000; ⱷ=0.496) and variable supporthusband / family (p=0.001; ⱷ=0.396).

Keywords: Antenatal care , pregnant women 

7/24/2019 USWATUL HASANA K11110368.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/uswatul-hasana-k11110368pdf 2/8

2

PENDAHULUAN

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  Antenatal care (ANC) untuk mendeteksi

dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka

kematian ibu dan memantau keadaan janin. Idealnya bila tiap wanita hamil mau

memeriksakan kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin

ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut lekas diketahui, dan segera dapat diatasi

sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan tersebut dengan melakukan pemeriksaan

ANC.1 Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi di Asia.

Indonesia AKI mengalami penurunan dari 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1991

menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2007. Meskipun terdapat penurunan, AKI di

Indonesia belum mencapai target MDGs pada tahun 2015 yaitu dapat diturunkan menjadi 102

 per 100.000 kelahiran hidup. Penurunan AKI memerlukan berbagai upaya-upaya kesehatan

yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas. meningkatkan pelayanan KIA

meliputi pelayanan ANC, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir.2 

Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2008 jumlah kematian ibu adalah 121 per 100.000

kelahiran hidup dan tahun 2009 menurun menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup.3 Tahun

2010 cakupan K1 di Indonesia baru delapan provinsi yang mencapai target MDGs dan pada

cakupan K4 belum ada provinsi yang mencapai target MDGs.4

 Sedangkan cakupan pelayananantenatal menurut kabupaten/kota di Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa tahun 2008

tercatat sebesar 0,29% dan tahun 2009 tercatat sebesar 11,26% ibu hamil yang tidak teratur

kunjungan antenatalnya.5 Berdasarkan data dari Puskesmas Antara Kota Makassar, pada tahun

2011 pada cakupan K1 jumlah kunjungan sebanyak 664 orang (89,0%) sedang untuk cakupan

K4 adalah sebanyak 659 orang (88,0%) jumlah kunjungan. Tahun 2012 pada cakupan K1

 jumlah kunjungan sebanyak 698 orang (92,0%) sedang untuk cakupan K4 sebanyak 672

orang (89,0%). Data tersebut cakupan K4 belum mencapai targert renstra tahun 2012 yaitu

(90,0%).6

Penyebab langsung kematian ibu umumnya adalah trias pendarahan-infeksi-eklamsia.

 penelusuran lebih lanjut, penyebab langsung itu ternyata bertumpu pada rendahnya status gizi

dan kesehatan ibu hamil, akibat masih ditemuinya hambatan informasi, hambatan sosial

 budaya, hambatan ekonomi, dan hambatan geografis dalam menjaga kesehatan ibu hamil.

 Namun apabila ibu memperoleh pelayanan antenatal care yang berkualitas, komplikasi dapat

lebih dini diketahui sehingga akan segera memperoleh penanganan dan pelayanan rujukan

7/24/2019 USWATUL HASANA K11110368.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/uswatul-hasana-k11110368pdf 3/8

3

yang efektif.7 Lawrence Green menganalisis perilaku perilaku manusia dari tingkat kesehatan.

Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor, yakni faktor perilaku

(behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non-behavior causes). Selanjutnya perilaku itu

sendiri ditentukan dari tiga faktor yaitu faktor-faktor predisposisi ( predisposing factors),

faktor-faktor pemungkin (enabling factors), dan faktor-faktor pendorong atau penguat

(reinforcing factors).8 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang

 berhubungan dengan pemanfaatan ANC di Puskesmas Antara.

BAHAN DAN METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan desain cross

 sectional study  untuk mengetahui hubungan antara faktor pengetahuan, sikap, media

informasi, dukungan suami/keluarga, dan dukungan petugas kesehatan dengan pemanfaatan

 pelayanan ANC di Puskesmas Antara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April

tahun 2014. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang pernah memeriksakan kehamilannya di

Puskesmas Antara yaitu sebanyak 698 orang. Penarikan sampel menggunakan metode

 purposive sampling   dengan besar sampel sebanyak 88 ibu hamil. Analisis data yang

dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan uji phi. Data diolah secara

komputerisasi dengan menggunakan SPSS yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan

narasi.

HASIL

Sebagian besar responden termasuk dalam kelompok umur 24-30 tahun yaitu sebanyak

51 orang (58,0%) (Tabel 1). Tingkat pendidikan responden lebih banyak adalah tamat SMA

yaitu 54 orang (61,4%) dan pekerjaan responden paling banyak sebagia wiraswasta yaitu 44

orang (50,0%) (Tabel 1). Responden yang memanfaatkan pelayanan ANC sebanyak 67 orang

(76,1%) dan yang tidak memanfaatkan sebanyak 21 orang (23,9%). Responden yang memiliki

 pengetahuan yang tinggi sebanyak 62 orang (70,5%) dan yang memiliki pengetahuan yang

rendah sebanyak 26 orang (29,5%). Responden yang memiliki sikap positif sebanyak 73

orang (83,0%) dan yang memiliki sikap negatif sebanyak 15 orang (17,0%). Responden yang

memperoleh media informasi yang cukup sebanyak 58 orang (65,6%) dan yang memiliki

media informasi yang kurang sebanyak 30 orang (34,1%). Responden yang memiliki

dukungan petugas kesehatan yang cukup sebanyak 72 orang (81,8%) dan yang memiliki

dukungan petugas kesehatan yang kurang sebanyak 16 orang (18,2%).Responden yang

memiliki dukungan suami/keluarga yang cukup sebanyak 68 orang (77,3%) dan yang

memiliki dukungan suami/keluarga yang kurang sebanyak 20 orang (22,7%) (Tabel 2).

7/24/2019 USWATUL HASANA K11110368.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/uswatul-hasana-k11110368pdf 4/8

4

Responden yang memiliki pengetahuan yang tinggi dan memanfaatkan pelayanan ANC

sebanyak 52 orang (83,9%) dan dan ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang tinggi dan

tidak memanfaatkan pelayanan ANC sebanyak 10 orang (16,1%). Variabel pengetahuan yang

rendah dan memanfaatkan pelayanan ANC sebanyak 15 orang (57,7%) dan yang memiliki

 pengetahuan yang rendah dan tidak memanfaatkan pelayanan ANC sebanyak 11 orang

(42,3%). Hasil analisis dengan menggunakan chi square  diperoleh nilai p=0,019 atau nilai

 p<0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan

 pemanfaatan pelayanan ANC di Puskesmas Antara (Tabel 3).

Responden yang memiliki sikap positif dan memanfaatkan pelayanan ANC sebanyak 63

orang (86,3%) dan yang memiliki sikap positif dan tidak memanfaatkan pelayanan ANC

sebanyak 10 orang (13,7%). Sedangkan yang memiliki sikap negatif dan memanfaatkan

 pelayanan ANC sebanyak 4 orang (26,7%) dan yang memiliki sikap negatif dan tidak

memanfaatkan pelayanan ANC sebanyak 11 orang (73,3%). Hasil analisis dengan

menggunakan chi square diperoleh nilai p=0,019 atau nilai p<0,05. Maka Ho ditolak dan Ha

diterima berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan ANC di

Puskesmas Antara (Tabel 3).

Hasil analisis menunjukkan dari 88 ibu hamil yang memiliki media informasi yang

cukup dan memanfaatkan pelayanan ANC sebanyak 51 orang (87,9%) dan yang memiliki

media informasi yang cukup dan tidak memanfaatkan pelayanan ANC sebanyak 7 orang

(12,1%). Sedangkan yang memiliki media informasi yang kurang dan memanfaatkan

 pelayanan ANC sebanyak 16 orang (53,3%) dan yang memiliki media informasi yang kurang

dan tidak memanfaatkan pelayanan ANC sebanyak 14 orang (46,7%) (Tabel 3).

Responden yang memiliki dukungan petugas kesehatan yang cukup dan memanfaatkan

 pelayanan ANC sebanyak 62 orang (86,1%) dan yang memiliki dukungan petugas kesehatan

yang cukup dan tidak memanfaatkan pelayanan ANC sebanyak 10 orang (13,9%). Sedangkan

yang memiliki dukungan petugas kesehatan yang kurang dan memanfaatkan pelayanan ANC

sebanyak 5 orang (31,2%) dan yang memiliki dukungan petugas kesehatan yang kurang dan

tidak memanfaatkan pelayanan ANC sebanyak 11 orang (68,8%). Hasil analisis dengan

menggunakan chi square diperoleh nilai p=0,000 atau nilai p<0,05. Dengan demikian, maka

Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan

 pemanfaatan pelayanan ANC di Puskesmas Antara (Tabel 3).

7/24/2019 USWATUL HASANA K11110368.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/uswatul-hasana-k11110368pdf 5/8

5

Hasil analisis menunjukkan dari 88 ibu hamil yang memiliki dukungan suami/keluarga

yang cukup dan memanfaatkan pelayanan ANC sebanyak 58 orang (85,3%) dan yang

memiliki dukungan suami/keluarga yang cukup dan tidak memanfaatkan pelayanan ANC

sebanyak 10 orang (14,7%). Responden yang memiliki dukungan suami/keluarga yang kurang

dan memanfaatkan pelayanan ANC sebanyak 9 orang (45%) dan yang memiliki dukungan

suami/keluarga yang kurang dan tidak memanfaatkan pelayanan ANC sebanyak 11 orang

(55%).  Hasil analisis dengan menggunakan chi square  diperoleh nilai p=0,001 atau nilai

 p<0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan antara dukungan

suami/keluarga dengan pemanfaatan pelayanan ANC di Puskesmas Antara (Tabel 3).

PEMBAHASAN

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek

melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya

 pada waktu pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi

oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang

diperoleh melalui indra pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mata). Pengetahuan

seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda.8  Hasil

 penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan

 pemanfaatan pelayanan ANC di Puskesmas Antara. Hasil penelitian Wardhani dan Lusiana

 juga mengemukakan bahwa semakin rendah pengetahuan ibu, maka makin sedikit

keinginannya untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Menurut asumsi penulis bahwa

 pengetahuan ibu sangat berperan dalam melakukan kunjungan ANC.9 Hasil penelitian ini juga

didukung oleh penelitian Khotimah, dengan menunjukan ibu yang patuh melaksanakan ANC

sebanyak 57,5% ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik, 37,5% ibu hamil yang

mempunyai pengetahuan cukup dan 5% ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang.10 Hasil

 penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriani Sarpania Rasing di

Puskesmas Kondoran, Tana Toraja yang manyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna

antara pengetahuan ibu dengan pemanfaatan pelayanan ANC.11 

Menurut Allport yang dikutip oleh Notoatmodjo, bahwa ”komponen pokok sikap terdiri

dari kepercayaan atau keyakinan terhadap objek, kehidupan emosional atau evaluasi terhadap

objek, dan kecenderungan untuk bertindak”.12 Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan

antara sikap ibu hamil dengan pemanfaatan pelayanan ANC di Puskesmas Antara ibu hamil

yang memiliki sikap positif terhadap pemeriksaan kehamilan cenderung memanfaatkan

 pelayanan ANC. Begitu pula sebaliknya, ibu hamil yang memiliki sikap negatif terhadap

7/24/2019 USWATUL HASANA K11110368.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/uswatul-hasana-k11110368pdf 6/8

6

 pemeriksaan kehamilan cenderung tidak memanfaatkan pelayanan ANC. Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Adri yang menyatakan bahwa ibu hamil yang memiliki

sikap positif terhadap ANC lebih banyak melakukan ANC daripada ibu dengan sikap negatif

terhadap ANC.13 Hasil ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pongsibidang

menunjukkan ada hubungan sikap ibu dengan keteraturan kunjungan antenatal. Hal ini berarti

sikap yang dimiliki ibu mempengaruhinya untuk melakukan kunjungan antenatal. Ibu yang

memiliki sikap positif melakukan kunjungan antenatal lebih teratur dibandingkan dengan ibu

yang memiliki sikap negatif.14 

Pengertian dari informasi secara umum informasi adalah data yang sudah diolah

menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang

ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan

datang.15 Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara media informasi dengan

 pemanfaatan pelayanan ANC di Puskesmas Antara.  Ibu hamil yang memperoleh informasi

yang cukup dari media informasi dan memanfaatkan pelayanan ANC dikarenakan informasi

yang.didapat dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Seseorang yang dapat mengakses

 banyak media informasi memiliki pengetahuan yang lebih baik dari pada seseorang yang

mengakses sedikit media informasi.16 Penelitian yang dilakukan oleh Kassyou bahwa

 pemerintah dlam memberikan informasi mengenai ANC sangat membantu ibu hamil

memperoleh informasi yang lebih baik.17

Menurut Sarfino dikutip oleh Saragih, dukungan petugas kesehatan merupakan

dukungan sosial dalam bentuk dukungan informasi, perasaan subjek bahwa lingkungan

(petugas kesehatan) memberikan informasi yang jelas mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan kehamilan.18 Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara dukungan petugas

kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan ANC di Puskesmas Antara. Hal ini sejalan dengan

 penelitian yang dilakukan oleh Rauf ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna

antara sikap petugas dengan pemanfaatan pelayanan ANC dengan kekuatan hubungan sedang.

Sikap petugas berkontribusi sebesar.19

Dukungan suami merupakan dorongan, motivasi terhadap istri, baik secara moral

maupun material.20 Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara dukungan suami/

keluarga dengan pemanfaatan pelayanan ANC di Puskesmas Antara. Hasil penelitian ini juga

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Halim tentang demand pelayanan antenatal

untuk kesehatan anak di Nepal menunjukkan bahwa dukungan keluarga terutama suami

merupakan faktor yang mempengaruhi ibu hamil untuk memanfaatkan pelayanan ANC.21

7/24/2019 USWATUL HASANA K11110368.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/uswatul-hasana-k11110368pdf 7/8

7

 Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Subekti yang menyatakan bahwa

dukungan suami yang baik akan mempengaruhi perilaku istri dalam pemeriksaan kehamilan.22

KESIMPULAN DAN SARAN 

Hasil penelitian ini dapat disimpullkan variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan

ANC adalah pengetahuan (p=0,019; ⱷ=0,280), sikap ibu hamil (p=0,000; ⱷ=0,526), media

informasi (p=0,001; ⱷ=0,385), dukungan petugas kesehatan (p=0,000; ⱷ=0,496) dan

dukungan suami/keluarga (p=0,001; ⱷ=0,396). Saran kepada pihak puskesmas agar

melakukan promosi/penyuluhan kesehatan, didukung sarana dan prasarana yang lebih baik

diantaranya menggunakan media leaflet, media poster dan media informasi lainnya. Ibu hamil

agar senantiasa ikut serta dalam program penyuluhan/promosi kesehatan yang terkait dengan

 pemanfaatan ANC agar ibu hamil dapat mengetahui pentingnya melakukan pemeriksaan

kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA1.  Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo; 2008.

2. 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011.

Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2012.

3. 

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan tahun

2011. Makassar: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; 2010.

4. 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010.

Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2011.

5. 

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan tahun

2010. Makassar: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; 2009

6.  Puskesmas Antara. Data Cakupan K1 dan K4 di Puskesmas Antang tahun 2011-2012.

Makassar: Puskesmas Antara; 2013. 

7.  Ismaniar, Nur Inayah. Analisis Perilaku Konsumen terhadap Pemanfaatan Pelayanan

Kesehatan Antenatal Care di Puskesmas Antara Kota Makassar [Skripsi]. Makassar :

Universitas Hasanuddin; 2013

8.   Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakata : Rineka Cipta; 2010.9.  Wardhani, Desi, L. Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Antenatal di Puskesmas

Kabupaten Tulungagung (Sebagai Upaya Peningkatan Cakupan K4). [Tesis].

Surabaya: Universitas Air Langga.; 2006.10. 

Khotimah P. Hubungan antara Pengetahuan dengan Kepatuhan Kunjungan ANC di

BPS X. [Skripsi]; 2008

11. Indriani, Sarpania,R. Hubungan Faktor Predisposisi dengan Pemanfaatan Pelayanan

Antenatal oleh Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Kondoran Tana Toraja. [Skripsi]

Makassar: Universitas Hasanuddin; 2012.

12.  Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta; 2005

13. 

Adri. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cakupan Pemeriksaan Kehamilan (K1 dan

K4) Di Puskesmas Ruding Kota Sabussalam Propinsi NAD.[Skripsi]. Medan :

Universitas Sumatera Utara; 2008

7/24/2019 USWATUL HASANA K11110368.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/uswatul-hasana-k11110368pdf 8/8

8

14. 

Pongsibidang G. Faktor yang Berhubungan dengan Keteraturan Kunjungan Antenatal

di Wilayah Kerja Puskesmas Kapala Pitu Kabupaten Toraja Utara. [Skripsi].

Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013.

15. Budi, Setiyo. Perancangan Media Pembelajaran Bahaya Katarak Sebagai Salah Satu

Risiko Kebutaan Berbasis Multimedia. [Skripsi]. Yogyakarta : STIK AMIKOM; 2012

16. 

 Notoatmodjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta : Rineka Cipta; 2007.17. Kassyou, H. Factors Affecting Anenatal Care Attendance in Maichew Town, Southern

Tigray. [Thesis]. School of Graduate studies of Addis Abba University; 2008.

18. Saragih R. Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Penguat terhadap Perawatan

Kehamilan  di Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun. [Tesis]. Medan :

Universitas Sumatera Utara; 2012.

19. Rauf, Nur Inayah. Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan

Antenatal Care di Puskesmas Minasa Upa Kota Makassar Tahun 2013. [Skripsi].

Makassar : Universitas Hasanuddin; 2013.

20. Bobak. Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC; 2005.

21. Halim, Nafisa, et al. Healthy Mother, Healthy Children: Does Maternal Demand for

Antenatal care Matter for Child Health in Nepal. Jurnal Perencanaan dan KebijakanKesehatan; [Skripsi] 2010.

22. Subekti, S. S. Hubungan Dukungan Suami dengan Keteraturan Antenatal Care pada

Multigravida Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Puedagel Kecamatan Jepon

Kabupaten Blora, Jurnal Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), 2010; I(3):164-174.