21
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Didalam suatu menjalankan usaha kita tentunya sudah mengetahui terlebih dahulu pengertian suatu usaha yang merupakan sesuatu bentuk yang dapat menghasilkan uang dan dapat meningkatkan taraf hidup seseorang untuk lebih baik, suatu badan usaha yang kita jalankan dapat menghasilkan laba, atau pendapatan yang semaksimal mungkin, kita menyelenggarakan usaha yang bermanfaat dan menguntungkan dalam kesejahteraan hidup. Selain itu, dalam menjalankan usaha harus mengikuti hukum-hukum ekonomi yang rasional serta norma-norma kebiasaan dalam dunia usaha sehingga dapat membantu pembangunan yang sedang dilaksakan oleh pemerintah. Dengan adanya pembentukan suatu usaha kita dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah tidak hanya bekerja sendiri Tetapi juga membuka luas bagi pihak swasta untuk berpartisifasi memenuhi permintaan akan kebutuhan pokok masyarakat yang makin meningkat. Dengan adanya luas perairan umum di Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa, danau alam dan buatan seluas hampir mendekati 13 juta ha merupakan potensi alam yang sangat baik bagi pengembangan usaha perikanan di Indonesia. Disamping itu banyak potensi pendukung lainnya yang dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta dalam hal permodalan, perikanan merupakan salah satu peluang usaha bisnis yang cerah bagi masyarakat.

usaha ikan nila.docx

Embed Size (px)

Citation preview

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar BelakangDidalam suatu menjalankan usaha kita tentunya sudah mengetahui terlebih dahulu pengertian suatu usaha yang merupakan sesuatu bentuk yang dapat menghasilkan uang dan dapat meningkatkan taraf hidup seseorang untuk lebih baik, suatu badan usaha yang kita jalankan dapat menghasilkan laba, atau pendapatan yang semaksimal mungkin, kita menyelenggarakan usaha yang bermanfaat dan menguntungkan dalam kesejahteraan hidup. Selain itu, dalam menjalankan usaha harus mengikuti hukum-hukum ekonomi yang rasional serta norma-norma kebiasaan dalam dunia usaha sehingga dapat membantu pembangunan yang sedang dilaksakan oleh pemerintah.Dengan adanya pembentukan suatu usaha kita dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah tidak hanya bekerja sendiri Tetapi juga membuka luas bagi pihak swasta untuk berpartisifasi memenuhi permintaan akan kebutuhan pokok masyarakat yang makin meningkat. Dengan adanya luas perairan umum di Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa, danau alam dan buatan seluas hampir mendekati 13 juta ha merupakan potensi alam yang sangat baik bagi pengembangan usaha perikanan di Indonesia. Disamping itu banyak potensi pendukung lainnya yang dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta dalam hal permodalan, perikanan merupakan salah satu peluang usaha bisnis yang cerah bagi masyarakat.Adanya permintaan konsumen terhadap ikan khususnya nila semakin meningkat dipasar -pasar tradisional baik di perdesaan maupun di pasar perkotaan. Dengan mengkonsumsi ikan akan sangat potensial dan prospek pengembangannya sangat bermanfaat untuk meningkatkan protein masyarakat dan pendapatan usaha ternak ikan tersebut. Untuk itu perlu adanya peningkatan produksi ikan. Dalam usaha meningkatkan produksi, perlu adanya budidaya ikan nila secara intensif dan profesional baik mulai budidaya nila ditempat pembenihan, kolam pembesaran dan sampai ikan siap dipasarkan. Dimana ketiga hal ini merupakan mata rantai yang saling berhubungan, namun bisa berdiri sendiri apabila diusahakan. Disamping itu aspek permodalan juga sangatlah penting dalam menunjang usaha perikanan ini. Banyak masyarakat yanng enggan melakukan usaha ini karena keterbatasan modal. Sangat disayangkan potensi yang ada ditinggalkan dan tidak dimanfaatkan hanya karena persoalan modal. Ketiadaam modal merupakan persoalan yang mendasar dalam masyarakat selama ini.Salah satu alternatif untuk memenuhi pasar adalah budidaya ikan air tawar dimana hasilnya juga bisa di pastikan hanya saja peternak masih sedikit yang membudiyakan ikan air tawar. Hal ini dikarenakan modal yang cukup besar untuk memulai budidaya tersebut. Kebanyakan orang yang punya modal besar yang bisa membudidayakannya. Budidaya ikan tawar diantaranya: budidaya ikan nila hitam atau merah, ikan patin, ikan mas,dan lain-lain. Faktor lain yang memegang peranan penting atas prospek ikan nila dan patin adalah rasa dagingnya yang khas dengan kandungan omega pada patin dan gizi yang cukup tinggi, sehingga sering dijadikan sebagai sumber protein yang murah dan mudah didapat, serta memiliki harga jual yang terjangkau oleh masyarakat. Prospek pengembangan budidaya ikan nila, juga diperkirakan memiliki peluang yang sama baiknya dengan pengembangan jenis ikan konsumsilainnya.Oleh karena kepopulerannya itu membuat ikan nila memiliki prospek usaha yang cukup menjanjikan. Apabila ditinjau dari segi pertumbuhan, ikan nila dan patin merupakan jenis ikan yang memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan dapat mencapai bobot tubuh yang jauh lebih besar dengan tingkat produktivitas yang cukup tinggi. Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer di kalangan masyarakat.

II. BADAN USAHA

A. Nama Usaha Usaha ini bertemakan Budidaya ikan air tawar khususnya ikan nila.

B. Bentuk UsahaUsaha ini merupakan usaha perorangan dengan mengupah orang menjadi tenaga kerja pembudidayaan seperti perawatan (maintanence), pemberian makan, ahli nutrisi untuk ikan, dan pembuat pakan ternak apabila usaha yang saya buat ini berkembang dengan niat akan membuat pembuatan pakan sendiri.

C. Keunggulan Pembudidayaan ikan Nila Mudah dipelihara,dilepas begitu saja tanpa membagi jenjang dan tingkatan ikan. Tidak membutuhkan makanan tambahan untuk induk betina dan anak ikan atau bibit ikan. Pembibitan ikan terjadi dengan alami tanpa penanganan khusus induk jantan dan betina sehingga terjadi perkawinan massal dan bibit ikan yang bervariasi dalam jumlah yang banyak. Pemberian pakan ikan tidak perlu membagi ukuran dan tingkatan ikan, semua disamaratakan bentuk pakan yang diberikan pada ikan. Biaya pemeliharaan kolam lebih murah dibanding dengan system lain.

III. DESKRIPSI USAHA

Ikan nila adalah ikan yang hanya dapat hidup pada air hangat. Ikan nila ini berasal dari Afrika dan diperkenalkan di Indonesia sekitar 30 tahun oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT). Budidaya ikan nila dapat dipelihara pada kolam, danau, sungai yang berada di desa atau luar kota yang airnya bersih.Jenis nila yang masuk ke Indonesia pertama kali adalah jenis oreochromis niloticus dan nila jenis mozambigue atau lebih dikenal dengan mujair. Jenis nila ini banyak di sebarkan oleh BBPBAT ke seluruh tanah air.Keuntungan dari budidaya nila adalah kemampuan untuk bereproduksi cukup tinggi. Antara 2-3 bulan dari bibit, ikan nila sudah dewasa dan dapat menghasilkan telur setiap bulan satu kali. Sifat ikan nila yang cepat menghasilkan anak ikan, menyebabkan kelebihan populasi ikan nila dalam kolam, yang berdampak pada pertumbuhan ikan yang lambat. Hal ini dapat dilihat bada saat panen ikan nila, ukuran ikan nila terdapat berbagai ukuran dari ikan kecil-kecil, sedang, dan besar. Ikan nila jantan akan terlihat lebih besar dari ikan nila betina. Menurut BBPBAT perbedaan pertumbuhan ikan nila jantan dan nila betina selisih 40%. Lambatnya pertumbuhan betina di karenakan sifat alaminya untuk menghasilkan anan-anak ikan. Pada saat nila bertelur, saat itu juga ikan nila betina tidak makan selama kira-kira kurang dari 10 hari. Yang dilakukan oleh induk nila betina adalah menjaga larva dalam mulutnya sampai ukuran cukup besar untuk dibiarkan oleh induknya. Reproduksi ini terjadi pada kolam air tanah atau kolam semen yang airnya tenang. Budidaya ikan nila di jaring apung dan air deras dapat mengurangi reproduksi ikan kecil, karena proses pemijahan sulit untuk dilakukan, sehingga telur-telur ikan nila betina akan hanyut dan tidak adanya tempat yang tenang untuk jantan membuat sarang dan membuahi telur-telur nila.Untuk memproduksi nila yang cepat besar yaitu nila jantan dapat dilakukan beberapa hal. yaitu:Pertama, memisahkan anak nila jantan untuk dipersiapkan dalam pembesaran. Hal ini tidak mudah karena tidak efesien dalam jumlah yang banyak dan umumnya pembudidaya ikan kurang mengenal mana jenis betina dan jantan. Kedua, melakukan kawin silang untuk mendapatkan jenis induk yang bisa menghasilkan anak ikan jantan. Tehnik ini dilakukan dengan penelitian yang seksama dan ujicoba yang tidak mudah. Memerlukan peralatan yang canggih, melalui test laboratorium untuk mempelajari hormon XX yaitu betina dan XY jantan. Ketiga, cara yang paling mudah dan sedikit mahal yaitu dengan metode mengubah jenis betina menjadi jantan dengan mengunakan hormone sex reversal pada larva ikan nila. Cara ini banyak digunakan dalam budidaya monoculture karena dapat praktekkan oleh siapa saja.

Bagaimanakah proses jantanisasi?Proses mengubah nila menjadi jantan dapat dilakukan dengan cara pemberian pakan mengandung hormone synthetic atau dikenal dengan METHYLTESTOSTERONE. Hormone ini akan mengubah fisik larva ikan betina menjadi jantan. Tehnik ini pertama dikembangkan di Jepang pada tahun 1950 an oleh Oryzias Medakh. Penemuan ini pertama di ujicoba pada ikan mas (Cyprinus Carpio) dan kemudian hormon pengubah sex menjadi jantan banyak digunakan pada ikan nila.Pada tahun 1970-an pengunaan hormon ini meluas keseluruh dunia, dan hanya sedikit di Indonesia yang mengunakan hormon ini karena harga hormon sex reversal ini cukup mahal dan harus didatangkan dari luar negeri. Namun sedikit demi sedikit penguna hormon ini terus meningkat karena dapat memicu pertumbuhan ikan.

Bagaimana cara mengunakan hormon pembuat jantan?Tiga langkah menyiapkan proses monokultur ikan nila:1. Siapkan induk nila jantan dan betina. 1:3 berat induk antara 150-250 gram perekor. Pembibitan ikan nila ini dapat dilakukan pada kolam semen atau kolam tanah dan lebih baik jika dilakukan pada aquarium. Ketika telur ikan nila menetas, induk betina akan menyimpan larva dalam mulutnya dan akan membiarkan anak-anaknya setelah berumur kira-kira 7 hari. Anak-anak ikan akan bergerombol dan sering naik ke permukaan air, dan saat inilah penangkapan dimulai dan memindahkan ke kolam khusus untuk persiapan pemberian pakan berhormon. Perlu di-ingat bahwa anak-anak ikan yang akan diberi pakan berhormon tidak lebih dari 11 hari agar hormone dapat bekerja dengan efektive.2. pemberian pakan berhormon pada anak ikan nila hanya selama 21 hari berturutturut. Dapat mengunakan kolam tanah atau kolam semen. Kolam pendederan ini tidak perlu besar, 1x1x0.5 meter agar mudah untuk pemantauan, pemindahan, pemeliharaan.3. pakan berhormon pengubah sex dapat disiapkan terlebih dahulu atau pesan diikanila.com Minggu pertama pemberian pakan berhormon untuk 1000 ekor larva sebanyak 30% dari berat biomassa. 1000 ekor anak ikan Rata-rata berat 0.01 gram. Jadi pemberian pakan kira-kira 3 gram perhari, 4x pemberian pada jam 8-10 pagi dan sore jam 2-4 selama 7 hari. Minggu kedua anak-anak ikan sudah mencapai panjang 18-22 mm. kurangi kepadatan anak ikan dalam kolam menjadi 500 ekor permeter persegi. 1000 ekor anak-anak ikan pada minggu kedua sudah mencapai rata-rata berat 0.05 gram. Pemberian pakan 25% persen dari berat biomassa, kira-kira 12.5 gram pakan. 4x sehari selama 7 hari. Minggu ketiga anak ikan sudah mencapati 25-30 mm. kurangi lagi kepadatan ikan dalam kolam menjadi 250 ekor permeter persegi. Pada minggu ketiga 1000 ekor anak ikan sudah mencapai rata-rata 0.1 gram perekor. Pemberian pakan sebanyak 20% dari total biomassa. Kira-kira 20 gram perhari selama 7 hari. Setelah 21 hari, pemberian pakan berhormon dihentikan. Pemberian pakan berhormon ini akan menghasilkan 97-100% anak nila jantan. Tingkat hidup anak ikan nila mencapai 70- 80 persen jika kualitas air baik dan tempat pemeliharan baik. Perlu diketahui, selama 21 hari anak ikan tidak boleh diberi pakan selain pakan berhormon! Setelah 21 hari Mulailah memberi pakan yang tidak mengandung hormone.

Persiapan anak ikan dibesarkan pada kolam pembesaranBibit ikan nila yang telah diberi hormon jika sudah mencapai panjang 3.5-5 cm atau berat rata-rata 0.5 gram sudah boleh ditebar pada kolam pembesaran. Sebaiknya pada pembesaran jangan ada ikan jenis lain seperti lele, gabus atau ikan lainnya dalam satu kolam. Anak ikan yang diberi pakan berhormon akan bertumbuh lebih cepat dari anak- anak ikan yang tercampur jenis kelaminnya atau yang tidak diberi hormon.Dengan itu dapat disimpulkan bahwa Ikan ini sangat mudah untuk dibudidayakan, berikut ini langkah-langkah untuk budidaya ikan nila : Teknik Budidaya1. Persiapan kolamJenis kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan nila berupa kolam dengan jenis tanah liat atau liat berpasir. Sebaiknya kedalam kolam yang akan dibuat berkisar antara 0.5 1m. kedalama kolam mempengaruhi tingkat kesuburan kolam, dimana kedalaman berpengaruh terhadap banyaknya sinar matahari yang masuk yang berperan dalam proses fotosintesis sehingga menyebabkan tersedianya makanan alami bagi ikan. Kolam harus memiliki saluran pemasukan dan pengeluaran air. Hai ini penting untuk mengatur sirkulasi air di kolam. Sebelum kolam diisi air sebaiknya :- Kolam dikeringkan dan dijemur selama 4-7 hari/sampai dasar kolam retak-retak. Hal ini berguna untuk membasmi hama dan bibit penyakit.- Pemberian kapur pada kolam dengan dosis 10-25 gram/m2, hal ini berguna untuk membasmi bibit penyakit yang masih terdapat di dasar kolam dan selain itu juga dapat meningkatkan PH air.Pemupukan kolam. Pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang maupun pupuk buatan. Hal ini perlu karena ikan nila menyukai pakan plankton. Pupuk kandang paling baik diberikan pada awal persiapan kolam dengan dosis 250 g/m3, setelah kolam diisi air selanjutnya diberikan pupuk anorganik berupa urea dan TSP dengan dosis masing-masing 2.5 g/m2 dan 1.25 g/m2.- Pengisian air kolam. Sumber air dapat berasal dari sungai, danau, mata air atau air sumur. Untuk pengisian pertama, kolam diisi air hingga ketinggian 5-10 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari. Hal ini berguna untuk tumbuhnya makanan alami di kolam. Selanjutnya kolam diisi penuh dan dilanjutkan dengan pemupukan dengan pupuk organic.

2. Penebaran benihCiri-ciri benih yang baik adalah berwarna cerah dan pergerakannya lincah. Penebarannya berkisar sekitar 15-20 ekor/m2 tergantung dengan ukuran benih. Sebelum ditebar ikan disucihamakan dahulu dengan direndam pada larutan Kalium Permanat (PK) atau garam dapur selama 1-2 hari. Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari. Saat penebaran, dilakukan aklimatisasi (memasukkan kantong benih ke dalam kolam sehingga air kolam masuk ke wadah benih sedikit demi sedikit, kemudian secara perlahan benih dikeluarkan.

3. Pemberian pakanJenis pakan yang baik berupa pelet yang mengandung 25% protein. Ikan nila juga bisa diberi pakan tambahan berupa dedak halus, ampas tahu atau bahan makanan lain yang mudah diperoleh. Pemberian pakan perhari sebanyak 3- 5% dari berat ikan 4. Hama & Penyakit Tanda-tanda adanya seranga hama dan penyakit: Faktor kimia dan fisika : misalkan PH air yang terlalu rendah/tinggi, kekurangan kandungan oksigen dalam air, perubahan temperatur yang mendadak.Faktor pakan : misalnya pakan yang digunakan kurang akan vitamin dan gizi, bahan dasar pakan yang sudah busuk sehingga menjadi racun bagi ikan Jenis hama yang sering ditemui : Hama juga dikenal sebagai predator atau pemangsa. Penanggulangannya dapat berupa pemusnahan langsung untuk hama yang berukuran relatif besar seperti ular, kodok, burung, dll. Untuk hama yang berukuran kecil pencegahan dapat dilakukan dengan pemasangan saringan pada saluran pemasukan air kolam. Hama yang menyerang ikan dapat dicegah dengan cara perawatan kolam yang teratur, menjaga kualitas makanan dan kualitas air.

Jenis penyakit :Penyakit Jamur (Saprolegnia)Menyerang ikan atau telur sebagai tanda permukaan ikan ditumbuhi semacam kumpulan benang kapas berwarna putih kecoklatan. Pengobatan: ikan direndam dalam larutan Malachite Green dengan dosis 60 gram obat/m3 selama 10-20 detik.Penyakit Bintik PutihDikenal dengan white spot disease. Penyakit sering menyerang ikan dengan tanda-tanda tubuh ikan diselimuti bintik-bintik putih. Pencegahannya dengan melakukan pengeringan pada kolam setiap habis panen. Pengobatan dengan methylen blue sebanyak 1 gram yang dilarutkan dalam 100 ml air bersih. Kemudian larutan ini ditetaskan pada bak atau wadah perendaman ikan yang sakit sebanyak 3-4 ml setiap 4 liter air. Cacing insang (Dactylogyrus) dan cacing kulit (Gyrodactylus) Jenis cacing ini menyerang bagian insang dengan gejala: gerakan ikan melemah, tubuh ikan berwarna pucat dan nafsu makan berkurang.Pengobatannya yaitu dengan perendalam ikan dalam larutan formalin 100-200 selama 30-60 menit. Selain itu juga dilakukan penyemprotan kolam dengan pestisida (Dipterek, Agrothion, Emulthion) dosis 0.5-1.0 gram obat/m3 air selama 24 jam. Lerneae Parasit ini berbentuk seperti jarum dan menenpel pada tubuh ikan. Parasit ini bisa dicegah dengan memasang filter dari bahan ijuk dan kerikil di saluran pemasukan kolam. Kutu Ikan (Argulus)Berbentuk bulat, warna abu-abu kehijauan dengan ukuran 0.4-0.6 cm. Menyerang dengan menusuk tubuh ikan dan menimbulkan infeksi serta pengaruh racun yang dikeluarkan kutu ikan menyebabkan kematian ikan nila.

5. PanenPemanenan dilakukan pada 3-6 bulan pemeliharaan. Hal ini tergantung pada: Kesuburan kolam Ukuran ikan yang diharapkan Teknik pemeliharaan Biasanya untuk ukuran 500-600 gr/ekor pemanenan dapat dilakukan selama 6 bulan pemeliharaan. Pemanenan di kolam dapat dilakukan dengan pengeringan air hingga tersisa di kemalir yang untuk selanjutnya dapat ditangkap dengan diseser.

6. Analisa usaha budidaya ikan nilaBudidaya dilakukan pada kolam sederhana ukuran 500m2 dengan padat tebar 35 ekor/m2.Feeding rate sebesar 3% dengan masa pemeliharaan 3,5 bulan, mortalitas 25% dan hasil panen ukuran 300 gram/ekor.

IV.TUJUAN USAHA

IV.1 TujuanUsaha ini bertujuan agar dapat meningkatkan perekonomian dan menjadi contoh masyarakat lainnya, karena di daerah didaerah kota Palembang yang saya ketahui usaha ini hanya akan didapat dari luar daerah kota Palembang ditambah lagi daerah ini Khususnya masih Banyak Lahan dan Sumber Daya Alam lainnya belum di kelola oleh masyarakat sekitar.

IV.2 Manfaat Menumbuhkan jiwa wirausaha Melatih kemandirian dan menumbuhkan jiwa kebersamaan Meningkatkan ketrampilan di bidang kewirausahaan Mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan dalam dunia usaha Melatih rasa tanggung jawab

V. RENCANA PEMASARAN

Setiap usaha (bisnis) membutuhkan rencana bisnis (Business Plans) terutama bisnis baru dan bisnis yang mengharapkan perubahan atau pertumbuhan yang signifikan dalam waktu dekat. Dalam teori, rencana bisnis akan memberikan arahan strategis bagi keberlang-sungan aktivitas usaha (bisnis) yakni dengan menuliskan atau mendeskripsikan tujuan dan cara mencapainya, yang kemudian mengikuti renca-na yang telah ditulis untuk mencapai target. Didalam melakukan suatu usaha penting memngunakan rencana pemasaran yaitu dengan mencari informasi mengenai usaha yang akan kita jalani. Berikut yang informasi yang telah diketahui :

Menganalisis Peluang UsahaPada akhir abad ini, dunia usaha telah menjadi makin komersial. Para pengusaha berlomba untuk menguasai pasar dengan menjual produk usahanya ke pasar. Tentu saja hal ini menimbulkan berbagai masalah, tetapi juga sekaligus membuka kesempatan baru dalam menjalankan usahanya. Untuk tetap dapat bersaing, pengusaha perlu memanfaatkan informasi yang tersedia Sedikitnya, ada tiga informasi dasar yang perlu dihimpun oleh pengusaha, yaitu tipe pasar, variasi harga, dan kecenderungan harga dari produk yang dihasilkan. Makin banyak informasi yang diperoleh pengusaha, makin baik karena mempermudah penentuan peluang usaha. Pengusaha perlu menanalisis secara cermat informasi tersebut sehingga dapat digunakan sebagai pegangan dalam menentukan dan mengarahkan kegiatan usahanya. Informasi pertama yang biasanya dianalisis oleh pengusaha adalah mengenai tipe pasar yang akan dimasukinya. Banyak pengelompokan tipe pasar sudah dilakukan, salah satu diantaranya didasarkan pada produk yang dipasarkan. Setelah pengusaha menentukan tipe pasar yang akan dimasuki, maka diperlukan informasi tentang pasar tersebut meliputi sistem pasar, karakteristik pembeli, satuan ukuran yang digunakan, dan penggolongan kualitas yang diinginkan. Informasi mengenai prasarana yang tersedia, biaya penyimpanan, dan sebagainya menjadikan pengusaha dapat memanfaatkan pasar secara lebih bijaksana. Kecenderungan dan variasi harga produk merupakan informasi lain yang perlu dihimpun oleh pengusaha. Setiap produk mempunyai kecenderungan harga yang berbeda, tergantung dari permintaan dan perubahan biaya produksi.

VI. ANALISIS USAHA

Analisis Kelayakan Investasi BisnisUntuk mengetahui kemungkinan pelaksanaan investasi, maka dilakukan analisis kela-yakan investasi dengan menggunakan alat ukur yang disebut dengan kriteria investasi.

Analisa usaha budidaya ikan nilaBudidaya dilakukan pada kolam sederhana ukuran 500 m2 dengan padat tebar 35 ekor/m2. Feeding rate sebesar 3% dengan masa pemeliharaan 3,5 bulan, mortalitas 25% dan hasil panen ukuran 300 gram per ekor. 1. InvestasiPembuatan Kolam Rp. 700.000Pembelian peralatan Rp. 300.000Total Rp. 1.000.0002. Biaya tetap pertahunPerawatan (10% x Investasi) Rp. 100.000Penyusutan (10% x Investasi) Rp. 200.000Bunga Modal (18% x Investasi) Rp. 180.000Total Rp. 480.000Biaya tetap per panen dalam 1 tahun adalah Rp. 480.000 : 4 = Rp. 120.0003. Biaya variabelBenih 1750 ekor @ Rp. 150 Rp. 262.500Pakan selama 3,5 bulan433 kg @ Rp.3900 Rp. 1.688.700Obat-Obatan Rp. 100.000Total Rp. 2.051.200Total (B + C) = Rp. 2.051.200 + Rp. 120.000 = Rp. 2.171.2004. Hasil produksi per periodePanen 394 kg @ Rp. 9.000 Rp. 3.546.0005. KeuntunganTotal D Total (B + C)Rp. 3.546.000 Rp. 2.171.200 = Rp. 1.374.800Keuntungan Rp. 1.374.800VII. RENCANA PRODUKSI

Proses ProduksiAdapun perencanaan dalam produksi produk atau usaha yang kita lakukan yaitu perlu diadakan rencana sebagai berikut :

A. Lokasi PembudidayaanUsaha ini akan saya lakukan di Tempat tinggal saya yang memiliki lahan yang cukup besar untuk dibuat kolam pembudidayaan ikan nila. Yaitu di Jalan Sirna raga Lr. Melati No. 2111 Kecamatan Kemuning Keluraha Pipa reja.

B. Target PelangganPasar pasar Tradisional yang ada di Kota Palembang, Rumah makan dan warung warung lesehan.

PROPOSAL USAHAKEWIRAUSAHAAN MAHASISWA

Judul:Pembudidayaan ikan nila menggunakan kolam terbuka.

Oleh:Sony Andre Pratikto05081006013

Program studi Teknik Pertanianjurusan Teknologi PertanianFakultas PertanianUniversitas Sriwijaya2011