11
MANAJEMEN KESEHATAN IKAI{ PADA USAHA BUDIDAYA IKAI\ DALAM KERAMBA Oleh: Siti Rukayah I. PENDAHULUAN Degradaasi lingkungan lahan budidaya akibat tingginya pencemaran, dan kesalalran pengelolaan budidaya yang merupakan akibat dari antara lain kurang efisiennya penggwaan bahan baku atau input produksi merupakan salah satu faktor peny ebab timbulnya masalah penyakit pada usaha budidaya ika n. Penyakit ikan meru pakan salah satu penyebab timbulnya penyakit pada usa ha budidaya ikan. Peny akit ikan merupakan salah satu masalatr yang perlu mendapat pe rhatian yang serius pada budidaya ikan. Kerugran yang diderita akibat wabah penyakit ini biasanya cukup besa r. kematian ikan, kerugian yang lain adalah berupa penur unan kualitas ikan. Hal i ni tentu saja akan mengakibatkan pad aharga jual ikan itu sendir i menjadi rendah. Penyakit bakterial misalnya seringkali menimbulkan kerugian  yang tidak sedikit bagi pam petani ikan karena penyakit tersebut selain dapat meni mbulkan kematian sekit ar 50 - 100% (Supriyadi dan Taufik, 1981; Taufik 1992; Supr iyadi dan Rukyani, 1990 ), juga dapat menurunkan mutu daging dari ikan yang terinfeksi  berupa borok atau luk4  sehingga tidak disenangi oleh konsumen. Penelitian yang te lah dilakukan pada talrun tgglllgg2 telah membuktikan bahwa ikan nila dapat terinfeksi oleh bakteri Aeromonas hidropfula dan Enterobacter sp. (Supriyadi, 1992). Penelitia yang telah dilaksanakan pada tahun 2002 menurfukkan bahwa ikan nila juga sangat rentan terhadap infeksi bakteri Streptoccoccus inae. Prevalensi infeksi penyakit ini di waduk Cirata berkisarantara 2.5 -7.5 o/o, sedangkan di waduk Gadjah Mungkur berkisar antara

Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

8/17/2019 Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-kesehatan-ikan-pada-usaha-budidaya-ikan-dalam-keramba-1 1/11

MANAJEMEN

KESEHATAN

IKAI{

PADA

USAHA

BUDIDAYA

IKAI\ DALAM

KERAMBA

Oleh:

Siti

Rukayah

I. PENDAHULUAN

Degradaasi

lingkungan

lahan

budidaya

akibat

tingginya

pencemaran,

dan

kesalalran

pengelolaan budidaya

yang

merupakan

akibat

dari

antara

lain

kurang

efisiennya

penggwaan

bahan baku

atau

input

produksi merupakan

salah satu

faktor

penyebab

timbulnya

masalah

penyakit

pada

usaha

budidaya

ikan.

Penyakit

ikan

merupakan

salah

satu

penyebab

timbulnya

penyakit

pada

usaha budidaya

ikan.

Penyakit

ikan

merupakan

salah

satu masalatr

yang

perlu

mendapat

perhatian

yang

serius

pada

budidaya

ikan.

Kerugran

yang

diderita

akibat

wabah

penyakit

ini

biasanya

cukup

besar.

Selain

kematian

ikan,

kerugian

yang

lain

adalah

berupa

penurunan

kualitas

ikan.

Hal

ini

tentu

saja

akan

mengakibatkan

pad

aharga

jual

ikan

itu

sendiri

menjadi

rendah.

Penyakit

bakterial misalnya seringkali menimbulkan

kerugian yang

tidak

sedikit

bagi

pam petani

ikan

karena

penyakit

tersebut

selain

dapat

menimbulkan

kematian

sekitar

50

-

100%

(Supriyadi dan

Taufik,

1981;

Taufik

1992; Supriyadi

dan

Rukyani,

1990),

juga

dapat

menurunkan

mutu

daging

dari

ikan

yang

terinfeksi 

berupa

borok

atau

luk4 

sehingga

tidak

disenangi

oleh

konsumen.

Penelitian

yang

telah

dilakukan

pada

talrun

tgglllgg2

telah

membuktikan

bahwa

ikan

nila

dapat

terinfeksi

oleh

bakteri

Aeromonas

hidropfula

dan

Enterobacter

sp.

(Supriyadi,

1992).

Penelitia

yang

telah

dilaksanakan

pada

tahun

2002

menurfukkan

bahwa

ikan nila

juga

sangat

rentan

terhadap

infeksi bakteri

Streptoccoccus

inae.

Prevalensi

infeksi

penyakit

ini

di

waduk

Cirata

berkisarantara

2.5

-7.5

o/o,

sedangkan di

waduk

Gadjah

Mungkur

berkisar

antara

Page 2: Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

8/17/2019 Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-kesehatan-ikan-pada-usaha-budidaya-ikan-dalam-keramba-1 2/11

5.0

-

rc.$%.

penyakit

ini

di

luara negeri banyak

mengakibatkan

kerugian

berupa

kematian

baik

pada

iakn nila

benih

maupun

pada

ikan

nila ukuuran

konsumsi.

Kematian

uang

diakibatkannya

dapat

mencapai

lebih

dari

75% darl.

populasi

Qarcra

et

a|.,1994).

Total

kematian

iakn

mas

mendadak

akibat

infeksi

penyakit

KHV

di

waduk

Jatiluhur

sampai

dengan

30

juli

2003 sekitar

475

ton.

Kematian

masal

terjadi

secara

serentak

dan

sporadis,

sehingga

tengkulak

tidak

mampu

meruImpung

ikan-ikan

yang

dapat

diselamatkan,

meskipun

harganya

sangat

murah

yaitu

Rp 1.500,-/kg.

Dengan

asumsi

ikan

yang

sempat

terjual

sebesar

50o/o

atau

sekitar

225

tott 

maka

ikan

yang

terbuang

mengambang

di

waduk

Jatiluhur

pada

saat

itu

sekitar

250 ton

atau

setara

dengan

uang

masyarakat

kecil

sebanyak

1,5 milyar.

Faktor lain

yang

merupakan

pemicu timbnulanya

penyakit pada

ikan

adalh

makin 

menurunnya

kualitas

air.

Selain

bahan

cemafim

berupa

limbah industri

yang

banyak dibuang

ke

perairan umtrrnm

tanpa

melalui

pengolahan

terlebih

dahulu,

peocenumn

dapt

juga

diakibatkan

oleh

kesalahan

manajemen

budidaya

itu sendiri.

Pada

pola

budidaya intensif

apkan

biasanya

diberikan

cukup banyak,

sehingga

tentu

saja

selain

dpatamenimbulkan

cemaran

dmi hasit

sisa

metabolisme

yang

lebih

banyak

juga

akan

terjadi

pembusukan

sisa

pakan yang

jatuh

ke

perairan 

tempat

budidaya

tersebut.

Usaha

penanggulangan

terhadap beberap

penyakit yang

telatr banyak

dilaksanakn.

Penggunaan bahan

kimia dan

antibitika

yang

terus menerus

selain

dapat

mengakibatkan

pencemaftm

lingkungan

juga

dikhawatirkan

dapat

menimbulkan

akibat

lain

yaitu

timbulnya

fatogen

yang

tahan

terhadap obat tersebut.

Page 3: Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

8/17/2019 Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-kesehatan-ikan-pada-usaha-budidaya-ikan-dalam-keramba-1 3/11

Untuk

itu

diperlukan

suatu

crtra

penanggulangan

penyakit

yang

tidak banyak

menimbulkan

efek

negatif

bagi

lingkungan.

Salah

satu

cara

penanggulangan

u.

A.

diharapkan

dapat

melatui

suatu model

pengelolaan

budidaya

ikan

secara

terpadu

dan

komprehensif

tercakup

didalamnya

pengelolaan

kawasan,

pengendalian

penyakit,

farm

manajemen,

dan

pengelolaan

limbah.

MASALAH

PEMICU

TIMBULhIYA

MASALAH

LINGKUNGAI\I

Makin

menurunnya

kualitas

lingkungan

makin

besar

tekanan 

yang

dialarni

oleh

ikan

akan mudah

sekali

terinfeksi

oleh

penyakit.

Turunnya

kualitas 

lingkungan

lebih

banyak

diakibatkan

oleh

limbah

ya

g

dibuang

ke

perairan

umum

tanpa

melalui

pengolahan

terlebih

dahulu

(treatmen).

Selain

bat6n

cemaran

berupa

limbah

industi

yang

banyak dibuang

ke

perairan

umum,

pencemaran dapat

juga

diakibatkan

oleh

kesalahan

praktek budidaya

itu

sendiri.

Pada

pola

budidaya

intensif

pakan

biasanya diberikan

cukup

banyak,

sehingga

tentu

saja

selain dapat menimbulkan

cemaran

dari

hasil

sisa

metabolisme

yang

lebih

banyak

juga

akan

terjadi

pembusukan

sisa

pakan

yang

jatuh

ke

perairan 

tempat

budidaya

tersebut.

Kebersihan

linekungan

tempat

budidaya

juga

menjadi kunci keberhasilan

budidaya

itu

seridfui. Lingkungan

yang

kotor

terlalu

kaya akan bahan organik

akan

membantu

mempercepat timbulnya infeksi

penyakit.

Jaring

yang

tidak

pernah

dibersihkan

selain

menjadi tempat

yang

nyaman bagi

jasad

penyebab

penyakit

jiuga

akan mengbambat

perhrkaran

air

ke

dalam

KJA itu

Page 4: Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

8/17/2019 Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-kesehatan-ikan-pada-usaha-budidaya-ikan-dalam-keramba-1 4/11

Page 5: Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

8/17/2019 Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-kesehatan-ikan-pada-usaha-budidaya-ikan-dalam-keramba-1 5/11

C.

PERUBAIIAN

MUSIM

Pada

perubahan

musim

baik

dari

musim

penghujan

ke

musim kemarau

atau

sebatiknya

biasanya

akan

berperan

dalam

timbulnya

penyakit ikan.

Pada

suhu

dingin

biasanya

ikan

akan

lebih

mudah

terinfeksi

oleh

penyakit.

Demikian

juga

dengan

suhu terlalu

panas

akan berakibat

pada

percepatan

metabolisme

ikan

yang

kalau

hal tersebut

berlangsung

lama

maka

akan

mengakibatkan

kelelahan

bagi

ikan.

Suhu

panas

juga

akan

mengakibatkan

kandungan

z.at

asam

menjadi

sangat

tipis, 

pH

air akan

berubah

keaarah

asanr, maka

keadaan

demikian

tentu saja

akan

menimbulkan

tekanan

bagi

ikan

yang

akhirnya

ikao

akan mudah

terinfeksi

penyakir

Flukfuasi

suhu

terlalu

tinggi

akan mengakibatkan

ikan

rentan

terhadap

infeksi

penyakit.

III.

KERAGAMAN

PENYAKIT

DI I(IA

Masatah

penyakit

telah

lama dirasakan

pada

usaha

budidaya ikan di

KJA,

walau

pada 

awalnya

masalah

penyakit

tidak

begitu

dapat

perhatian

dari

pembudidaya.

Makin

lama karena temyata

penyakit

dapat

menimbulkan kerugian yang

tidak

sedikit

maka

penyakit hal

yang

mau

tidak

mau harus

diakui

batrwa

masalah

penyakit

mendapat

perhatian

serius

untuk

ditangani.

Beberapa

penelitian

tentang keberadaan

penyakit

pada

usaha budidaya

ikan

di

KJA 

telatr banyakj

dilaksanakan

(Supriayadi

dan Komarudin,

2003; Supriyadi

et

al,

2A08

8.

Selain

itu

juga

data tentang

keberadaan

penyakit

telah

diperoleh dari

laporan-

laporan

kasus terjadinya

wabah

penyakit

pada

usaha

tersebut.

Monitoring

penyakit

iakan

juga

selalu

mempertimbangkan

kemungkinan-kemungkinan

penebaran

penyakit

dan

dinamika infeksi

penyakit

pada

usalra budidaya

di

KJA.

Page 6: Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

8/17/2019 Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-kesehatan-ikan-pada-usaha-budidaya-ikan-dalam-keramba-1 6/11

Selama

ini

kasus

terjadinya

infeksi

penyakit

ikan

potensi yang

telah

dilaporkan

diakibatkan

oleh

beberapa

jasad

penyakit,

yaitu

antara

lain

parasit,

jamur,

bakteri

dan

virus.

l. JasadParasitik

Parasit

yang

telah

dilaporkan

menginfeksi

ikan

budidaya

di KJA

yaitu

Isopoda

dari spesies

Alitropus

Wus.

Wabah

parasit

ini

pertama

kali

dilaporkan

daridanau

Singkarak,

Sumatera

Barct, Akibat

yang

ditimbulkannya

cukup

lumayan

karena dapat

menimbulkan

kerugian

berupa

kematian ikan

30-407o

dari

populasi.

Kasus wabah

penyakit

ini

juga

telah dilaporkan

di

waduk

Juanda

Jatiluhur

dengan kisaran angka kernatian

ikan Mas

(Clprinus

Carpio)

yang

hampir

sama

yaituSAo/o

2.

Infeksi

Jamur

Infeksi

jarnur

pada

usaha

budidaya

ikan di KJA

telah

banyak dilaporkan.

Namun penyakit

ini

biasanya

terjadi

pada

ikar-ikan

yag baru

saja

ditansportasi

dan

tidak

mendapatkan

proses

aklimatisasi

yag

cukup

pada

tempat 

tujuan.

Ikan

yang

sering

terinfeksi terbatas

pada

jenis-jenis

siklid

yaitu

nila

(Oreachromis

niloticus)

dan

ikan

gumme

(Opsphronemus

gouramy).

Kerugian

yang

ditimbulkannya

tidak

begrtu

tinggr

yaitu

berkisar

antar

5-10%.

Kerugian

yang

ditimbulkannya

sangal

tergantung

pada

kualitas lingkungan

dan cara

penanganan

ikan selanjutnya.

3. Infeksi

Bakteri

Infeksi

bakteri

yag pahng

banyak

diresahkan oleh

pembudidayaikan

di

KJA

tahun

2003

adalah

infeksi

bakteri

Aeromonss lrydrophila.

Penyakit infeksi

bakteri

tersebut

sering

terjadi

baik

pada

komoditas

ikan mas,

nila

maupun

ikan

gurame

Page 7: Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

8/17/2019 Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-kesehatan-ikan-pada-usaha-budidaya-ikan-dalam-keramba-1 7/11

(Opsphronemus

gourany). Penyakit

infeksi

bakteri

lain

yang

telah

dilaporkan

terutama

oleh

pembudidaya

ikan

gurame

di KJA

yaitu

infeksi

mycobacteriosis

yaitu

akibat

infeksi

baketi

Mycobacterium

firtuitum.

Kerugian

yang

ditimbulkan

oleh

infeksi

mycobacteriosis

adalatt

berkisar

3A'60

%.

Keragaman

beberapa

bakteri

penyebab

penyakit

di KJA

telah diteliti

pada

tahun

2003

(Supriyadi

et al.,

2003)

di

waduk

Gadjah

Mungkur

Wonogiri.

Adapun

beberapa

bakteri

potensial

yang

dapat diidentifikasi

antara lain adalah

Aeromonas

hydrophila,

Pseudornonas spp,

dan

Strepococcus.

Adapun

kisaran

prevelevsi

untuk

masing-masing

dari

masig-masing

waduk

adalah

sebagai berikut

: di

Waduk

Cirata

Aeromonas

ltydrophila 2.5-17.5

o/s,

Pseudomonas

spp 2.5-5

Yo,

Strepococcus

iniae

2.5-7.5

o/a.

Di Waduk

Gadjah

Mungkur

Aeromanas

lrydrophila 2.5'17.5

o/o,

Pseudomonas

spp 2.5-5

Vo,

Strepococcus

iniae

5-10

%.

Penyakit akibat

infeksi

mycobacteriosis

telah dilaporkan

keberadaanya di

Waduk

Cirata

dengan

tingkat

prevelnsi sebesar

4S%

(supriyadi

et

al., 2003).

4. Infeksi

Virus

Sejak

bulan

April

2002

pembudidayaan

ikan

dikejutkan

dengan

adanya

kasus

wabah

penyakit

yang

menimbulkan kerugian

tidak sedikit.

Kerugian

yang

ditimnulkannya

berupa

kematian

ikan

mas

yang

berjumlah

ratusan

ton.

Penyakit

tersebut

diakibatkan

oleh

virus

yang

dikenal

dengan

Koi

Herpes Virus

(KHV) yang

kemudian

dikenal

dengan

istilah

penyakit

busuk

insang.

Pada awalnya

penyakit

ini

hanya

menimbulkan

wabah

dikolam

pemeliharaan

ikan

koi.

Setelatr

itu

merambatr

ke

kolam-kolam

pemeliharaan

ikan

mas

baik

pada

kolam

tradisional mauprm

kolam

7

Page 8: Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

8/17/2019 Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-kesehatan-ikan-pada-usaha-budidaya-ikan-dalam-keramba-1 8/11

air deras.

Penyebarannya

begitu

cepat

sehingga

akhimya

penyakit tersebut

bisa

mencapai

budidaya

ikan

mas

di

KJA.

Ciri

penyakit

tersebut adalah

sangat

cepat

menimbulkan

kematian

dalam

jan*awaktu

yang

sangat

singkat.

Ikan

yang

terinfeksi

menunjukkan

gejala

klinis

yang

sangat

menciri

yaitu

berupa

insang

yang

mernbusuk.

Oleh

karena

itu

kemudian

penyakit

ini

terkenal

dengan

nama

penyakit insang

busuk.

Sejauh

ini

tidak

ada

obat

yang

dapat

digunakan

untuk

menanggulangi

penyakit

tersebut'

IV.

MANAJEMEN

KESEHATAN

IKAII

DI

KJA

Sukses

usaha

budidaya

ikan

akan

sangat

tergantuing

pada

pola

manajemeu

yang

diterapkannya

Artinya

apabila

semua

persyarakn-persyaratan

yang hanrs dilaksanakan

pada usaha

budidaya

terpenuhi

maka

budidaya

ikan

tersebut

akan

berjalan

lancar,

tennasuk

masalah

gangguan

penyakitpun

akan

bisa

dihindari.

Di

dalarn

usaha

penanggulangan

penyakit pada

usatra

budidaya

ikan

di KIA

harus

dilaksanakan

berdasarkan

babarapa

penimbangan antara

lain:

l.

Pertimbanganmetodologi

Metoda

penanggulangan

yang

akan

diterapkan

harus disesuaikan

dengan

lingkungan

kawasan

budidaya.

Metoda

penaggulangan

yang

bagaimana

yang

bisa

diaplikasikan

pada

usaha

budidaya

ikan

diperairan

waduk.

Usaha

penaggulangan

dengan cara

pencegahan

adalah

merupakan

metode

yang

paling

tepat

ditaksanakan

Sedangkan

pengobatan

baik

dengan

cara

rendaman

rnaupun

pakan

sebaiknya

dihindari.

Pengobatan

dengan

suntikan

mungkin bisa

dilaksanakan

namun

hanya

terbatas

pada

jumlah

yang

tidak

terlalu

banyak.

Page 9: Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

8/17/2019 Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-kesehatan-ikan-pada-usaha-budidaya-ikan-dalam-keramba-1 9/11

J.

2.

Pertimbangan

lingkungan

Cara

penanggulangan

terutama

pengobatan

yang

diterapkan hendaknya

tidak

mengganggu keseimbangan

lingkingan

apalagi

samapi merusak lingkungan.

Obat

pada

dasarnya adalah

racun selain

daWt

membunuh

organisme

penyebab

penyakit

juga

dapat membunuh organisme maupun

mikroorganisme akuatik

yang

bennanfaat

bagi

manusia dan lingkungan.

Jadi obat

yang

digunakan harus

tidak

menimbulkan

kematian

pada

bakteri

pengurai

yang

bermanfaat,

pada

zoo dan

fitoplankton,

pada

ikan

dan

tidak

menimbulkan resiko bagi

konsumer

(pemakan 

ikan).

Obat

yang

digunakan

juga

tidak menimbulkan

resistensi bagi

mikroorganisme.

Pertimbangan

ekonomis

Cara

penanggulangan yang

akan kita

laksanakan harus

dipenimbangkan

agar

menguntuingkan

secara

ekonomis.

Langkah

pencegahan

biasanya

lebih

menguntiungkan apabila

dibandingkan dengan

langkah

pengobatan.

Pengobatan

tidak

murah

mengingat harga

obat yang matral dan selain

itu

pada

pengobatan

memerluksn

tenaga

dan waktu.

Pada

pengobatan

juga

harus memperhitungkan

kira-

kira

berapa

jumlah

ikan

yang

bisa diselamatkan, sehingga

tidak merugikan

apabila

dibandingkan dengan biaya

yang

harus

dikeluarkan.

Pertimbangan

keamanan

Selain

rmran

bagi lingkungan

juga

metoda

penanggulangan

penyakit

harus

aman

bagi operator.

Cara

pencegahan

biasanya

lebih

aman apabila

dibanding

dengan

pengobatan.

Cara

pengobatan

harus

dilaksanakan

dengan

ekstra

hati-hati mengingat

beberapa

obat

akan

sangat membahayakan

bagi

operator.

Penggunaan

antibiotik

misalnya

kalau

tidak hati-hati

akan

berbahaya

berupa masuknya

antibiotika ke

4.

9

Page 10: Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

8/17/2019 Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-kesehatan-ikan-pada-usaha-budidaya-ikan-dalam-keramba-1 10/11

dalam

tubuh

operator

selain

keracunan

dapat

juga

berakibat

pada

kekebalan.

Malachite

green

Oxalate apabila

pemakaiannya

tidak

hati-hati

maka

akan

dapat

menimbulkan kangker

bagi

operator mengingat

sifat

dari

bahan

ini

adalah

carsinogen

atttnyadapat

nrmemacu

terjadinya

kangker.

l0

Page 11: Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

8/17/2019 Manajemen Kesehatan Ikan Pada Usaha Budidaya Ikan Dalam Keramba-(1)

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-kesehatan-ikan-pada-usaha-budidaya-ikan-dalam-keramba-1 11/11

DAFTAR

PUSTAKA

Perera,R.P.,S.K.

Jiohson.,M.D.Collins

and D.H.

Lewis. 1994. S*eptoeoccus

iniae

Associated

with Mortality

of Tilapia nilotica

xT.

aurea

Hybrids.

J.

Aquatic

Animal

Health

6:

335-340

Supriyadi,

H.

danP. Taufik.l98l.Identifikasi

dancarapenganggulanganpenyakit

bakteri

Pada

ikan lele(Clarias

batrachus).

Bull:Perik

. l(3):447

-454

Supriyadi,H dan

A. Rukyani. 1990.

Inmunolpropilaksis

Dengan

Cara Vaksinasi

Pada

Usaha

Budidaya

Ikan.

SeminarNasional

II, Penyakit

Ikan dan Udang,

Bogor

16-18 Januari

1990.

Supriyadi,

H.

1992.

Identifikasi dan Cara

Penanggulangan

Perryakit

Bakterial

Pada

Ikan

Ni14

Dalam Pros. Seminar

Hasil

Pen.

Perik.

Air

Tawar 199l/1992 Cipayung

20-22

Oktober

1992.

Hambali

Supriyadi

et

al.(eds).

Hal.

56-63.

Balai Penelitian

Perikanan

Air

Tawar.

Bogor.

Pusat

penelitian

dan Pengembangan

Pertanian.

Taufik,

P.1992.

Penyakit

Pada

Ikan

Gurame

(Osphronemus

gouramy 

Lac.)

dan

Penanggulangannya.

Makalah

pada

Pertemuan

Aplikasi

Teknologi

Budidaya

Gurame,

24-26

Agustus

1992

di

Yogyakarta.

Supriyadi,

H

dan

O.

Komarudin.

2003.Kerusakan

Jaringan Ikan

Nila

(Oreochromts

nioticus)

yang

Terinfeksi

Penyakit

Steptococciasis,

Jurnal. Pen.Perik

9(3):3

5-3

8.

Supriyadi,

H.

;

P.Taupik

dan

Taukhid.2003

a.

Karakterisasi

Patogen,Inang Spesifik

dan Sebaran

mycobacteriosis.

Juma; Pen.

Perik.

9(3):

39-a5.

supriyadi,

H;A. widiyati;

A. sunarro

dan

T.H.

pribadi.

2aa3b.

Keragaman

penyakit

Bakterial

Ikan Budidaya (nila)

pada

KJA

di Lokasi

Berbeda.

Laporan

Teknis

Bagian

Proyek

Penelitian

Perikanan

Budidaya

Air

Tawar.

Balai

Riset Perikanan

Budidaya

Air

Tawar. 12p.

ll