Upload
arulz
View
305
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBIMBING DR IRWIN SP. PD
SYAHRINNAQUIAH SAMSUDDIN IZZURA BT ABDUL RASHID VASHTY AMANDA H.
030.06.349 030.06.305 030.06.267
Sistem perkemihan
Terjadinya proses penyaringan darah sehingga bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh
Zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan sebagai urin
Gambar 1: Sistem saluran kemih pria (kiri) dan wanita (kanan). (diambil dari Adams Anatomy)
Urethra Ureter Tempat urin dikumpul kan Urin dikeluarkan dari vesika urinaria
Menghasil kan urinGinjal Membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria
Vesika urinaria
Suatu keadaan dimana terdapat batu (kalkuli) pada saluran kemih
Ditemukan pada mumi dan mayat orang indian (30005000 tahun SM).
Pembentukan memerlukan 2 komponen : matriks batu kristal
Faktor endogen Genetik-familial Hipersistinuria Hiperkalsuria primer Hiperoksanuria primer Umur paling sering usia 30-50 tahun Jenis kelamin pria : wanita (3:1)
Faktor eksogen Lingkungan Pekerjaan yang banyak mengeluarkan keringat Makanan Infeksi Kejenuhan mineral di dalam air minum
Infeksi
Hiper kalsemia
Statis urin
Periode imobilitas
(drainase renal lambat dan perubahan metabolisme kalsium)
Hiperkalsemia disebabkan
Hiperparatiroid Asidosis tubular renal Malignasi Penyakit granulomatosa Masukan vit D yang berlebihan Masukan susu dan alkali Penyakit pieloproliperatif
Faktor-faktor ini mencetuskan peningkatan konsentrasi kalsium darah dan urin menyebabkan pembentukan batu kalsium
Negara Swedia Finlandia
Angka prevalensi 1,9 3,0
Inggris Netherland AmerikaJerman barat Cekoslowakia
6,9 7,1 9,510 10,1
Tabel 1 : merupakan hasil laporan dalam 3 tahun bagi 10,000 penduduk yang dirawat di rumah sakit sebagai penderita batu saluran kemih.
Teori terbentuknya batu saluran kemih Substansi organik (mukopolisakarida dan mukoprotein A) berfungsi sebagai inti Mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentukan batu.
Teori Inti Matriks
Teori Supersaturasi
Terjadinya kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urin seperti sistin, santin, asam urat, kalsium oksalat Mempermudah terbentuknya batu
Teori PresipitasiKristalisasi
Perubahan pH urin akan mempengaruhi solubilitas dalam urin Urin yang bersifat asam akan mengendap sistin, santin, asam dan garam urat Urin yang bersifat alkali akan mengendap garam-garam fosfat
Teori berkurangnya faktor penghambat
Kurangnya faktor penghambat. Mempermudah terbentuknya batu
ISK Nekrosis jaringan ginjal menjadi inti pembentukan batu Bakteri memecah ureum amonium mengubah ph urin alkali akan mengendapkan garam2 fosfat sehingga mempercepat pembentukan batu Obstruksi dan statis urin menyebabkan infeksi
Jenis kelamin sering ditemukan pada pria
Pekerjaan Pekerja yang lebih banyak duduk kemungkinan lebih tinggi
Makanan Golongan masyarakat yang lebih banyak makan makanan protein hewani angka morbiditas batu saluran kemih berkurang
Suhu Di daerah panas menyebabkan banyak mengeluarkan keringat Mengurangi produksi urin dan mempermudahkan pembentukan batu
Kalsium Oksalat
Kalsium Fosfat
Asam Urat
Sistin
Magnesiumamoniumfosfat (MAP)
Pentingnya mengetahui tentang komposisi batu yang ditemukan dalam usaha pencegahan kemungkinan timbulnya batu residif
Antara faktor terjadinya batu kalsium adalah :
Hiperkasiuriakadar kalsium urin > 250-300 mg/24jam
terjadi karena : a) hiperkalsiuria absorbtif b) hiperkalsiuria renal c) hiperkalsiuria resoptif
HiperoksaluriaEkskresi oksalat urin > 45 g/24jam
banyak dijumpai pada : - pasien pasca pembedahan - kadar konsumsi makanan kaya oksalat seperti kopi, soft drink, jeruk, sayuran hijau terutama bayam
HiperurikosuriaKadar asam urat urin > 850 mg/24 jam asam urat dalam urin dapat bertindak sebagai inti batu yang mempermudahkan terbentuknya batuasam urat urin dapat bersumber dari :
- konsumsi makanan kaya purin- metabolisme endogen
Pemicu
Kuman penyebab(golongan pemecah urea )
Terbentuknya batu ini dipicu oleh adanya ISK
Proteus spp. Klebsiella Serratia Enterobakter Pseudomonas Stafilokokus
Kuman-kuman
Hasilkan enzim urease (melalui hidrolisis urea)
Suasana basa memudahkan garamgaram magnesium, amonium, fosfat dan karbonat membentuk Batu magnesium amonium fosfat (MAP) Karbonat apatit.
Mengubah urin menjadi amoniak (basa)
Banyak dialami Penderita gout Penyakit mieloproliferatif Pasien dengan obat sitostatika dan urikosurik (sulfinpirazone, thiazide dan salisilat)
Faktor yang mempengaruhi pembentukan Urin terlalu asam (ph < 6) Volume urin < 2 L/hr Dehidrasi Hiperurikosuria
Batu ginjal
Pegal Kolik pada daerah sudut kostovertebralis Bila terjadi infeksi dan bila terjadi sepsis demam, menggigil, apatis Gejala traktus digestivus nausea, vomitus, distensi abdomen terjadi akibat ileus paralitik Hematuria mikro (90%), makro (10%)
Batu ureter Nyeri mendadak disebabkan batu yang lewat Rasa sakit berupa rasa pegal di CVA atau kolik yang menjalar ke perut bawah sesuai lokasi batu dalam ureter Pria rasa sakit akan menjalar ke testis bila batu ureter proksimal dan ke skrotum pada batu di ureter distal Wanita rasa sakit menjalar ke vulva Gangguan traktus digestivus Kolik tampak gelisah, kulit basah dan dingin
Batu vesika urinaria Miksi yang lancar tiba-tiba terhenti Dapat lancar kembali dengan perubahan posisi Terasa sakit yang menjalar ke penis Bila terjadi infeksi terdapat tanda-tanda sistitis hingga hematuria
Batu uretra Miksi yang tiba-tiba berhenti Disertai rasa sakit yang hebat pada glans penis ( fosa navikularis), batang penis, perineum dan rektum (bulbus uretra dan uretra pars prostatika)
Study ginjal dan kandung kemih (GUK)
Urografi intravena/pielografi retrograde
Untuk mengidentifikasi faktor yang mencetuskan terbentuknya batu pada pasien
Uji kimia darah
Urin 24 jam ukur kadar Ca, as. Urat, kreatinin, Na, ph, volume total
Riwayat diet
Riwayat medikasi
Riwayat adanya batu ginjal dalam keluarga
Pielonefritis Akut Appendisitis akut Tumor
Kolesistitis akut
Tuberkulosis ginjal
Menghilangkan batu
Mengendalikan infeksi
Menentukan jenis batu
TUJUAN DASARMengurangi obstruksi yang terjadiMencegah kerusakan nefron
Pengurangan nyeri Morphine / mepedrine pada nyeri luar biasa. Pemberian cairan meningkatkan peningkatan tekanan hidrostatik pada ruang dibelakang batu Pengangkatan batu Pemeriksaan sistoskopik dan pemasangan kateter uretral kecil Untuk menghilangkan batu yang menyebabkan obstruksi Mengurangi tekanan2 pada ginjal dan mengurangi nyeri
Lithotripsi Gelombang Kejut Ekstrakoporeal (ESWL)
Prosedur non invasif Tujuan : untuk menghancurkan batu di kaliks ginjal. Setelah batu pecah menjadi bagian yang kecil seperti pasir, sisa batu tersebut dikeluarkan spontan.Pelarutan batu Infus cairan kemolitik misalnya : agen pembuat basa (alkylating) dan pembuat asam ( acidifying) untuk melarutkan batu. Merupakan alternatif penanganan untuk yang menolak terapi lain atau memiliki batu struvit.
Ureteroskopi
Visualisasi dan askes dengan memasukkan suatu alat ureteroskop melalui sitoskop Batu dapat dihancurkan dengan laser litotripsi elektrohidraulik, atau ultrasound kemudian diangkatOperasi
Hanya dilakukan pada 1-2 % pasien Operasi dilakukan jika tidak berespon terhadap penanganan lain
Mansjoer A., Suprohaita, Wardhani W.A. dkk. Batu Saluran Kemih. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi 3.Jakarta. Penerbit Falkultas Kedokteran UI. 2009.hal 334-336 Soegondo S., Nafrialdi, Mansjoer A. dkk. Batu Saluran Kemih. Panduan Pelayanan Medik Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Edisi 3. Jakarta. Penerbit Ilmu Penyakit Dalam. 2009.hal 179-180. Sudoyo A.W., Setiyohadi B., Alwi I., dkk. Batu Saluran Kemih. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Edisi 4. Jakarta. Penerbit FKUI.2006. hal 574-579 Purnomo, B, Basuki. Dasar-dasar Urologi. Ed-2. Jakarta : CV.Sagung Seto, 2009. 57-68 Shires, Schwartz. Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah. Ed-6. Jakarta : EGC, 2000. 588-589. Pearle, S, Margaret. Urolithiasis Medical and Surgical Management. USA : Informa healthcare, 2009. 1-6. www.wordpress.com www.medicastore.com
THANK YOU.