Upload
susanoswarie
View
822
Download
217
Embed Size (px)
DESCRIPTION
For medical faculty
Citation preview
URINALYSIS
Dr. Putu Ristyaning Ayu, M.Kes, Sp.PKBag Patologi Klinik-FK UNILA
Pendahuluan
Pemeriksaan urin membantu menegakkan diagnosis gangguan ginjal dan saluran kemih, diagnosis gangguan organ lain seperti hati, saluran empedu, darah, pankreas, korteks adrenal dan lainnya
JENIS SAMPEL URIN Urin sewaktu
• Untuk pemeriksaan rutin• Urin dikeluarkan sewaktu tanpa ketentuan khusus
Strasinger SK, Urinalysis and Body Fluid, 3rd ed
Gandasoebrata.
Pendahuluan
Urin pagi• Urin yang pertama kali dikeluarkan di pagi hari• Konsentrasinya lebih pekat• Untuk pemeriksaan sedimen urin, berat jenis, protein, HCG
Urin puasa (second morning after fasting) urin yang dikemihkan setelah first morning dan setelah puasa
• Untuk monitoring glukosa urinUrin postprandial
Dikemihkan 2 jam setelah makan Untuk pemeriksaan DM Kombinasi pemeriksaan dengan urin puasa
Strasinger SK, Urinalysis and Body Fluid, 3rd ed
Gandasoebrata.
Pendahuluan
Urin tampung 24 jam Urin yang keluar dalam 24 jam ditampung Menggunakan pengawet Digunakan untuk pemeriksaan kuantitatif seperti kadar
protein urin atau pemeriksaan kadar metabolit tertentuUrin 3 gelas dan 2 gelas
Biasanya digunakan untuk diagnosis kelainan saluran kemih pada lelaki
Urin 1 untuk melihat sel dari pars anterior dan pars prostatica urethrae
Urin 2 melihat kandung kencing Urin 3 khusus untuk pars prostatica dan getah prostat
Strasinger SK, Urinalysis and Body Fluid, 3rd ed
Gandasoebrata.
Pendahuluan
Strasinger SK, Urinalysis and Body Fluid, 3rd ed
Gandasoebrata.
Pendahuluan
Strasinger SK, Urinalysis and Body Fluid, 3rd ed
Gandasoebrata.
Urinalysis
Urinalysis meliputi:
1.Makroskopis• Warna• Kejernihan• Bau• pH• Berat jenis
2.Kimia• Glukosa• Albumin• Benda keton• Bilirubin• Urobilin
3.Mikroskopis (sedimen urin) eritrosit, leukosit, epitel, silinder, kristal, bakteri, jamur4.Pemeriksaan carik celup
Lamb E, Newman DJ, Price CP. Kidney Function Tests. In Tietz textbook of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostics. 4th ed , 2006
URINE (MORNING)(NEW)
SHAKE
MACROSCOPIC
COLOURSMELLCLOUDYACIDITYSPEC. GRAF
SEDIMENT
MICROSCOPIC
ERYTHROCYTELEUKOCYTEEPHITELCRYSTALCAST
CHEMIC
ALBUMINGLUCOSEUROBILINBILIRUBINKETOBODYBENZIDIN
ROUTINESIMPLE
SUPERNATANT
Urinalysis 1
LIGHT YELLOW (TEA) NORMAL DARK YELLOW BILIRUBIN (?)
FOAM TEST
SHAKE(HARDLY)
FOAM
YELLOW (OBVIOUS)= F. T +> BIL. +
DUBIOUS dilakukan FOUCHET
RED (BLOOD ?)
SED. EXAM ERYTHROCYT : (+) = HEMATURI (-) = Hb. UR
BENZIDIN TEST
THE OTHER COLOURFOOD / VEGETABLES GREENDRUGS : ANTIPIRIN YELLOW FENACETINSUBST. FENOL, SALICYL DARK GREEN
AA. COLOUR. COLOUR
1. MACROSCOPIC EXAMINATION OF URINE1. MACROSCOPIC EXAMINATION OF URINEMacroscopic 1
B. B. TURBIDITYTURBIDITY (NORMAL : CLEAR)
REDDISH BLEEDING SEDIMENT ? (ERYTHROCYT) SMOOTH (WHITE BACTERIA (GRAM) DENCE (WHITE) (ALKALIC / NEUTRAL URINE) - PUS - PHOSPHATE / CARBONATEE CRYSTALS
+ ACETIC ACID SOL (6%)
REDUCE / DISAPPEARED
SPERMATOZOA
VOLUME OF URINE NORMAL : 800 – 1600 ml/24 Hour
POLYURIA D.M. EDEMA, RECONV. FROM CHR. DISEASES
OLYGURIA ACUTE NEPHRITIS, ECLAMPSIA, ENTERITIS, DECOMP. CORDIS.
ANURIA COLLAPS, Hg CL2 INTOXICATION
Macroscopic 2
C. C. ACIDITYACIDITY (pH) (N. 4.7 - 7.5) AVER. 6.0
LITMUS PAPER
BLUE RED = ACID BLUE = ALKALINE RED VIOLET = NEUTRAL
D. D. SMELLSMELL
NORMAL URINE SMELLING ABNORMAL JENGKOL SMELLING JENGKOL INTOXICATION
+ ALBUMINURIA HEMATURIA CRYSTALURIA
FRUITS KETONURIA AMONIAK UREUM OF BACTERIA
Macroscopic 3
E. EXAMINATION OF SPECIFIC GRAVITYEXAMINATION OF SPECIFIC GRAVITY (S.G.) (S.G.)
NORMAL : 1.010 - 1.025 (1.020) LOW S.G. ( < 1.010 ) = KIDNEY OR ENDOCRINE DISORDER HIGH S.G. ( > 1.025) = NEPHR.DEG. / FEVER GLYCOSURIAMETHOD & EQUIPMENT
URINOMETER MEASURING CYLIDER (50 ml)
TEMP. : EVERY 30 C > 150 C : + 0.001 40 C > 170 C : + 0.001 GLUCOSE : EVERY 270 mg/DL : -0.001 1 % : -0.004 PROTEIN : EVERY 400 mg/DL : -0.001 1% : -0.003
IF THE AMOUNT OF URINE IS SMALLUSE : - FALLING DROP METHOD - REFRACTOMETER
S.G. IS DEPEND ON THE TOTAL OF SOLUTE SUBSTANCES
1.000
1.020 CORECTION
1.040
Macroscopic 4
2. 2. MICROSCOPIC EXAMINATION OF URINE
NEW URINE < 6 HOURSCENTRIFUGE AT 1500 RPM / 5 MINUTES
SEDIMENT
DROP DROP
COVER WITHCOVER GLASS
SLIDE
MICROSCOPE OBJECTIVE 40 X EYEPIECE 10 X CONDENSOR
EXAMINATION ! !EXAMINATION ! !
CRYSTAL
ERITHROCYTE / LOW POWER
LEUKOCYTE / HIGH POWER
C A S T / LOW POWER
EPHITEL CELL
ORGANICORGANICSEDIMENTSEDIMENT
ANORGANIC ANORGANIC SEDIMENTSEDIMENT
Microscopic 1
Microscopic 2
Microscopic 3
Macam-macam sedimen urin:
1. Epitel
a. Epitel transisionalb. Epitel gepeng/ pipihc. Epitel tubuli ginjal
Microscopic 4
2. Eritrosit
Microscopic 5
3. Leukosit
Microscopic 6
Jenis jenis silinder urin :
1. Silinder hialin
2. Silinder eritrosit
3. Silinder leukosit
4. Silinder berbutir / granula halus
5. Silinder epitel
6. Silinder lilin
7. Silinder lemak
Microscopic 7
Silinder Eritrosit
Silinder Hyalin
Bakteri Candida Albicans
Trichomonas vaginalis
Spermatozoa
II. Unsur anorganik :
1.Kristal calcium oxalate, ditemukan dalam keadaaan normal
2.Kristal tripel fosfat, ditemukan dalam keadaaan normal
Microscopic 8
Kristal tripel fosfat
Kristal Kolesterol
Kristal Asam Urat
Kristal kalsium oksalat
KRISTAL NORMAL Microscopic 9
KRISTAL ABNORMAL Microscopic 10
Microscopic 11
Pemeriksaan Kimia
Pemeriksaan Kimia Urinalysis meliputi:• Glucosa Cara Benedict• Keton Cara Rothera & Cara Gerhardt• Protein Dengan As. Sulfosalicyl, Pemanasan dg As.Acetat• Protein Bence Jones Cara Osgood, TSA• Bilirubin Cara Harrison• Urobilinogen Cara Wallace & Diamond• Urobilin Cara Schlesinger , Percobaan Naumann• Porfobilinogen Cara Watson & Schwartz• Asam Amino Reaksi Diazo (Ehrlich)• Darah Samar Dengan Benzidine
R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006
Urine Test Strip/ Dipstick Testing
= analytical test for use on strips of cellulose / pads of cellulose on strips of plastic that have been coated with reagents (multiple test on a single stick)
Glucose, Bilirubin, Keton Body , Specific gravity, Occult Blood, pH, Protein, Urobilinogen, Nitrit, Leukosit
Lamb E, Newman DJ, Price CP. Kidney Function Tests. In Tietz textbook of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostics. 4th ed , 2006
DIPSTICK TEST 1
CHARACTERISTIC OF THE TESTCHARACTERISTIC OF THE TEST :RAPID, EASY, SPECIFIC AND CHEAP
MATERIALSMATERIALS :TEST STRIP
SPECIFIC GRAVITY
NITRITEpH
PROTEINGLUCOSE
KETOBODYUROBILINOGEN
BILIRUBINBLOOD
PLASTIK ROD
NYLON COVER
TEST FIELD(PAPER CONTAIN REAGENT)
FILTER PAPER
PROCEDUR OF THE TESTPROCEDUR OF THE TEST :
1. IMMERSE THE TEST STRIP FOR APPROX. 1 SECOND2. REMOVE EXCESS URINE FROM THE STRIP BY WIPING THE EDGE OF URINE ON THE CONTAINER (TUBE)
URINE
READ : COMPARECOMPARETHE COLOUR CHARTTHE COLOUR CHART
URINE ANALYZERURINE ANALYZER
1. Brunzel N. Fundamental of Urine and Body Fluid analysis p 122-1662. AIM Reagen strip package insert
DIPSTICK TEST 2
Pemeriksaan Prinsip Kerja Hasil
Glukosa Berdasar pada reaksi enzim secara berantai. Pertama enzim glukosa oksidase menjalankan proses oksidasi dari glukosa sehingga terbentuk asam glukonat dan hidrogen peroksida. Enzim yang kedua, peroksidase menjalankan reaksi antara hidrogen peroksida dengan senyawa pewarna kalium iodida
Glukosa + O2 Glukonic acid + H202
H202 + kromogen kromogen teroksidasi +H20
Senyawa pewarna ini akan teroksidasi membentuk warna dari biru menjadi coklat kehijauan dan dari coklat ke coklat tua
Bilirubin Berdasar pada penggabungan antara bilirubin dengan senyawa diazotized dichloroaniline dalam suasana asam kuat
Bilirubin glukoronid + Ar-N+=N Azobilirubin berwarna coklat
Warna yang dihasilkan adalah coklat muda hingga coklat kemerahmudaan
DIPSTICK TEST 3
Keton Berdasar pada reaksi antara asam asetoasetat dalam urin dengan senyawa nitroprusida
Asetoasetat + Sodium nitroprusid warna ungu
Warna yang dihasilkan adalah coklat muda bila tidak terjadi reaksi, dan ungu untuk hasil positif
Berat jenis Berdasarkan pada perubahan pKa dari polielektrolit tertentu dengan perlakuan tertentu terhadap konsentrasi ion
warna berubah dari biru tua hingga hijau dan hijau kekuning-kuningan dalam urin dengan konsentrasi ion yang semakin meningkat
Darah samar Berdasar pada reaksi antara 3,3'5,5'-tetramethylbenzidine dan cumene hydroperoxidase melalui aktifitas pseudoperoksidase dari hemoglobin
H202 + kromogen(TMB) Kromogen teroksidasi + H20
Warna yang dihasilkan berkisar dari kuning kehijau-hijauan hingga hijau kebiru-biruan dan biru tua
pH Menggunakan indikator ganda (methyl red dan bromthymol blue) sehingga dapat mencakup seluruh pH urin
Ind warna- + H+ kompleks berwarna
Warna berkisar antara oranye hingga kuning kehijau-hijauan dan hijau ke biru
DIPSTICK TEST 4
Urobilinogen Berdasar pada modifikasi dari uji Ehrlich dimana p-diethylaminobenzaldehide bereaksi dengan urobilinogen dari urin dalam suasana asam kuat
Urobilinogen + p-dimethylaminobenzaldehyde warna merah
warna berkisar dari coklat muda sampai merah muda
Nitrit pada reaksi asam para -arsanilat dengan nitrit (nitrit berasal dari nitrat dalam makanan yang diubah oleh baktri dalam tubuh) dalam urin untuk membentuk senyawa diazonium. Senyawa diazonium tersebut bergabung dengan senyawa 1,2,3,4-tetrahydrobenzo(h)quinolin dalam suasana
Aromatik amin (Ar-NH2 + NO2 ) garam diazonium
Warna yang dihasilkan adalah merah muda. Derajat warna merah muda yang bagaimanapun dapat diartikan sebagai reaksi positif
Leukosit uji ini menunjukkan adanya reaksi enzim granulosit esterase. Enzim esterase menghidrolisa derivatif dari naphtyl ester
Ester Komponen aromatik
Garam diazonium + komponen aromatik senyawa komlples berwarna
warna ungu berasal dari Naphtyl yang dihasilkan, bersama dengan garam diazonium
DIPSTICK TEST 5
PEMERIKSAAN POSITIF SEMU NEGATIF SEMU
Glukosareaktifitas uji glukosa berkurang bila berat jenis dan/pH i urin meningkat dan dapat bervariasi berdasarkan suhu
PeroksidaseOksidasi detergen
Asam askorbat (>50 mg/dl)Keton (> 40 mg/dl) LevodovaGlutathione Dipyrone.
Bilirubin Normal bilirubin tidak ditemukan bahkan pada metoda paling sensitif
Pada urin yang mengandung zat warna berasal dari prosedur diagnosa atau pengobatan
Spesimen yang terkena cahaya untuk jangka waktu yang lama. Konsentrasi asam askorbat sebanyak 25-50 mg/dl
KetonSpesimen urin normal biasanya memberikan hasil negatif
Mengandung banyak pigmen. Mengandung banyak metabolit levodopa atau phenylketones
BJ urin yang tinggi pH urin yang rendah
Berat Jenis Pemeriksaan ini memungkinkan penetapan BJ urin 1,000 - 1,030.
protein cukup banyak (100-750 mg/dl) pH 5 glukosa dalam urin
Alkaline purin
Darah samar Untuk melengkapi pemeriksaan secara mikroskopis
Terdapat bakteri dalam urin Zat-zat oksidator kuat, seperti hipoklorit Sedang haid
Asam askorbat Protein
pHUji pH ini menunjukkan nilai antara 5 – 9
Obat-obatan tertentu, seperti untuk hipertensi dan masalah jantung (Asetazolamida)
Protein
Protein Pembacaan hasil sukar bila spesimen keruh
Urin yang terkontaminasi quatenary-ammonium Uji yang bersifat basa (pH 9)
Urobilinogen uji ini tidak dapat menunjukkan spesimen sama sekali tidak mengandung urobilinogen
Komponen Ehrlich-reaktifPewarna obat
Konsentrasi formalin yang agak tinggi dapat memberikan hasil negatif semu
Nitrit Uji nitrit ini hanya menemukan bakteri yang mereduksi nitrat
BJ yang tinggi Asam askorbat >25 mg/dl
Kadang-kadang ada bakteri yang tidak mereduksi nitrat menjadi nitrit
Leukosit Hasil uji ini tidak selalu konsisten dengan jumlah sel leukosit hasil mikroskopik
Spesimen urin wanita yang terkontaminasi dari infeksi vagina Konsentrasi gula BJ tinggi Konsentrasi asam oksalat tinggi Kadar obat yang tinggi
Pemeriksaan Laboratorium Feces
Pendahuluan
Feces sebaiknya defekasi spontan, feces sewaktu, segar
Wadah kaca/plastik, bermulut lebar, tutup Tujuan: pemeriksaan terhadap parasit, telur
cacing, tes darah samar Pemeriksaan feces ada 2; makroskopis dan
mikroskopis
Pemeriksaan Lab Feces Makroskopis
1. Warna2. Bau3. Konsistensi4. Lendir5. Darah6. Parasit
Pemeriksaan Lab Feces Mikroskopis
Pem Mikroskopis: mencari protozoa dan telur cacing
Protozoa eosin 1-2% pengencer tinja/ lar Lugol 1-2%
Leukosit lar as acetat 10% Unsur-unsur lain lar garam 0,9%
Mikroskopis
1. Sel epitel2. Makrofag3. Leukosit4. Eritrosit5. Kristal-kristal6. Sisa makanan7. Sel ragi8. Telur dan jentik cacing
Darah Samar
Untuk mengetahui adanya perdarahan kecil yang tidak dapat dinyatakan secara makroskopis atau mikroskopis
Ada 3 cara:1. Benzidine basa Buat emulsi tinja dgn air/lar garam kira2 10 mlpanasi Saring emulsi dinginkan Dalam tabung reaksi lain masukkan benzidine basa
seujung sendok Tambah 3 ml as asetat glasial, kocok sampai benzidine
larut meninggalkan kristal Bubuhi 2 ml filtrat emulsi tinja, campur Beri 1 ml lar hidrogen peroksid 3%- campur Hasil dibaca dlm 5 menit
Hasil Negatif (-) : tidak ada perubahan
warna atau warna samar2 hijau
Positif 1 (+) : hijauPositif 2 (++) : biru campur hijauPositif 3 (+++) : biruPositif 4 (++++) : biru tua
2. Benzidine dihidrochlorida
Benzidine dihidrochlorida sebagai pengganti benzidine basa supaya tes menjadi kurang peka dan kurang menghasilkan positif palsuCara sama dengan diatas
3. Cara dengan GuajacBuat emulsi tinja 5ml dlm tabung reaksi + 1 ml as acetat glasial campurTabung reaksi lain masukkan seujung sendok serbuk guajac dan 2 ml alkohol 95% campurTuang hati2 tabung 2 ke dlm tabung emulsi tinja campuran tetap sebagai lapisan terpisahHasil positif warna biru pada batas kedua lapisan itu