Upload
duongkien
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROSES PEMBELAJARAN ANSAMBEL GESEK DI DWIPANTARA MALANG JAWA TIMUR
TUGAS AKHIR Program studi S-1 Seni Musik
Oleh:
Gilang Sangsaka Jati
NIM : 1011580013
JURUSAN MUSIK
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2015
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
ii
PROSES PEMBELAJARAN ANSAMBEL GESEK DI DWIPANTARA MALANG JAWA TIMUR
Oleh :
Gilang Sangsaka Jati
NIM : 1011580013
Karya tulis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri jenjang sarjanam pada Program Studi S1 Seni Musik dengan
Konsentrasi Musikologi
Program Studi S1 Seni Musik
Diajukan kepada:
JURUSAN MUSIK
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2015
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
iv
“ ingkar komitmen ialah dusta pada Tuhan dan diri sendiri”
Karya ini kupersembahkan untuk:
Ayahku Alm. Amir Katamsi
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
kuasa-Nya kepada penulis sehingga dalam penulisan mulai dari proses penelitian
hingga penyusunan penulisan skripsi yang berjudul Proses Pembelajaran
Ensambel Musik Gesek di Dwipantara Malang Jawa Timur ini dapat selesai.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihia-pihak yang telah membantu
dalam penulisan skripsi ini, diantaranya:
1. Tuhan Yang Maha Esa.
2. Dr. Andre Indrawan, M. Hum., M. Mus selaku Ketua Jurusan Musik dan A.
Gathut Bintarto, S. Sos., S. Sn., M. A selaku Sekretaris Jurusan Musik yang
telah membantu selama menempuh masa perkuliahan dan tugas akhir skripsi
ini.
3. Drs. Siswanto, M Hum. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan saran serta kemudahan dalam proses penyususanan tugas
akhir skrispi ini.
4. Drs. FX. Nugroho H.P., M.Sn selaku Dosen Pembimbing II yang sudah
meluangkan waktunya untuk terus membimbing penulis dalam proses
penulisan tugas akhir skripsi ini.
5. Linda Sitinjak S.Sn.,M.Sn. selaku dosen wali yang selalu memberikan dan
membimbing selama masa perkuliahan.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
vi
6. Drs. Kristiyanto Christinus, M.A. selaku dosen mayor yang memberikan
motivasi dan ilmu selama menempuh perkuliahan praktek.
7. Drs. IGN. Wiryawan Budhiana, M.Hum selaku dosen yang telah memberikan
masukan dalam kelancaran tugas akhir saya.
8. Para Dosen Jurusan Musik atas ilmu, jasa, dan waktu yang telah diberikan
selama masa perkuliahan.
9. Para Karyawan Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, dan Perpustakaan
Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang telah memberikan pelayanan dan
kemudahan bagi penulis untuk memenuhi syarat-syarat pengajuan tugas
akhir.
10. Dwipantara yang telah memberikan izin dan waktunya dalam proses
penelitian sehingga berjalan lancar tugas akhir saya.
11. Agung Siregar selaku Founder Dwipantara yang telah memberikan izin dan
waktunya dalam proses penelitian sehingga berjalan lancar skripsi saya.
12. Kedua orang tua, Alm. Amir Katamsi dan Kartiningsih yang tiada hentinya
mendoakan dan memotivasi.
13. Eki Satria yang membantu saya dalam kelancaran menyelesaikan penulisan
tugas akhir skripsi ini.
14. Keluarga Ngayogstringkarta yang telah memotivasi.
15. Teman-teman angkatan 2011 untuk proses, pengalaman, dan pembelajaran
bersamanya selama masa perkuliahan.
16. Semua pihak yang telah mendukung dan memberikan bantuan dalam bentuk
apapun yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
vii
Harapan penulis agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pihak-
pihak yang membutuhkan. Penulis memohon maaf apabila terdapat
kesalahan dan ada yang kurang berkenan karena menyadari dalam
penulisan ini terdapat banyak kekurangan. Penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang dapat membangun.
Yogyakarta, Juni 2015
Gilang Sangsaka Jati
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
viii
INTISARI
Pembelajaran merupakan suatu aktivitas atau proses yang berpengaruh terhadap perubahan sikap atau pengetahuan peserta pembelajaran. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sebuah proses pembelajaran terdiri atas beberapa komponen yang berhubungan satu dengan yang lain yaitu tujuan, materi, metode, media dan evaluasi. Tujuan Pembelajaran di Dwipantara merupakan salah satu bentuk wadah mengaplikasikan dari pembelajaran Instrumen Individu dan untuk melatih kemampuan bermain secara ansembel, serta melatih kerja sama antar peserta didik baik secara musikal maupun non musikal. Serta bertujuan untuk memotivasi peserta didik dan pengembangan kreativitas dengan tujuan mendidik dan membimbing siswa-siswa untuk meningkatkan ketrampilan dalam bermain musik serta sarana pembentukan karakter siswa yang meliputi: kekompakkan, kedisiplinan, kebersamaan, dan kerjasama. Dari hasil pembelajaran ini diharapkan peserta didik mampu bermain ansambel gesek dengan baik serta dapat memainkan instrumen dengan teknik yang benar.
Kata kunci: Dwipantara, Pembelajaran, Ansambel Gesek
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................ v
INTISARI ............................................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xi
DAFTAR NOTASI ............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
E. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 7
F. Metode Penelitian ....................................................................... 7
G. Sistematika Penulisan ................................................................ 9
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
x
BAB II LANDASAN TEORI
A. Ansambel Gesek ...................................................................... 10
B. Belajar dan Pembelajaran .......................................................... 16
C. Pendekatan Konsep Pembelajaran Musik ................................. 18
D. Pengertian Orkestra ................................................................... 34
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum ...................................................................... 35
B. Tujuan, Metode, dan Materi Pembelajaran ............................... 36
C. Tahap-Tahap Pembelajaran ....................................................... 40
D. Hasil Pembelajaran ................................................................... 46
E. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran ........ 48
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ......................................................................... 52
B. SARAN ..................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 55
LAMPIRAN ...............................................................................................
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
xi
DAFTAR GAMBAR
A. Gambar 1. Body Biola
B. Gambar 2. Lubang F/ F- hole
C. Gambar 3. Brigde
D. Gambar 4. Sound Post
E. Gambar 5. Neck
F. Gambar 6. Fingerboard
G. Gambar 7. Bagian Nut
H. Gambar 8. Bagian Pegs
I. Gambar 9. Bagian Tailpiece
J. Gambar 10. Bagian Chinrest
K. Gambar 11. Bagian End Pin
L. Gambar 12. Cara memegang Instrumen Biola
M. Gambar 13. Cara memegang Bow
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
xii
DAFTAR NOTASI
A. Notasi 1. Tangga Nada G mayor teknik Detache
B. Notasi 2. Tangga Nada G mayor teknik Detache nilai nada not ½
C. Notasi 3. Tangga Nada G mayor teknik Detache nilai nada not ¼
D. Notasi 4. Tangga Nada G mayor teknik Detache nilai nada not 1/
E. Notasi 5. Tangga Nada G mayor teknik Detache nilai nada not 1/16
F. Notasi 6. Tangga Nada G mayor teknik Detache legato nilai nada not 1/16
G. Notasi 7. Tangga Nada G mayor teknik Legato nilai nada not 1/16
H. Notasi 8. Tangga Nada G mayor teknik Spicato nilai nada not 1/
I. Notasi 9. Tangga Nada G mayor teknik Spicato Legato nilai nada not 1/16
J. Notasi 10. Tangga Nada G mayor teknik Legato Spicato nilai nada not
1/16
K. Notasi 11. Tangga Nada G mayor teknik Detache pola ritme satu
L. Notasi 12. Tangga Nada G mayor teknik Detache pola ritme dua
M. Notasi 13. Tangga Nada G mayor teknik Detache not triplet
N. Notasi 14. Tangga Nada G mayor teknik Spicato not triplet
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan
manusia. Pendidikan akan menjadi sarana manusia dalam memperbaiki
kualitas kehidupannya karena pada hakekatnya manusia merupakan salah satu
makhluk yang bisa dididik dan belajar. Menurut syah (2010), pendidikan
merupakan salah satu sarana untuk seseorang dalam mewujudkan kegiatan
belajar atau proses pembelajaran secara aktif dalam mengembangkan potensi
yang ada pada dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang
diperlukan diri seseorang. Pembelajaran dalam pendidikan sangat penting bagi
seseorang untuk terus maju dan berkembang dalam berpikir menjalani hidup
ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu dengan belajar seseorang dapat
tumbuh dan berkembang, sehingga ia dapat mengeksplorasi, memilih, dan
menetapkan keputusan-keputusan dalam kehidupannya.
Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang
digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia.
Seni sudah ada di seluruh dunia dan tumbuh sepanjang masa, sejak manusia
lahir dan hidup bermasyarakat. Sedangkan seni itu sendiri merupakan bagian
dari kebudayaan yang sudah ada dan berkembang dalam kehidupan
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
2
masyarakat. Kesenian merupakan bagian integral dari kebudayaan secara
menyeluruh yang dalam pengertianya bahwa kesenian terintegrasi struktual
dan kejiwaan dalam system kebudayaan yang didukung oleh masyarakat.
Begitu juga sama seperti pendidikan, pendidikan juga tumbuh sepanjang
masa. Sejak lahir manusia telah mendapat pendidikan yang dimulai dari
pendidikan di lingkungan keluarga. Pendidikan ini sering disebut pendidikan
sistematik, factual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antara
fenomena yang diselidiki.
Musik adalah hal yang paling nyata dan senantiasa hadir dalam kehidupan.
Alam, tercipta dengan kekayaan nuansa irama musik. Manusia sejatinya, tak
bisa lepas dari bunyi-bunyian yang terdengar setiap saat dengan aneka jenis
frekuensi, durasi, tempo dan irama. Demikian halnya dengan tubuh manusia,
memilki bunyi, irama, denyut jantung, dan pita suara yang dapat diatur sesuai
dengan keinginannya. Sebuah gambaran betapa pentingnya peranan musik
dalam kehidupan. Musik merupakan bagian penting dalam aktivitas budaya
suatu masyarakat. Musik digunakan untuk mengekspresikan perasaan atau pun
pemikiran. Musik juga digunakan dalam acara resmi ataupun sekedar untuk
relaksasi. Musik merupakan alat komunikasi. Selain dapat menciptakan
suasana yang menyenangkan, bermain musik juga dapat berpengaruh aspek
fisik dan psikologis. Pengaruh musik terhadap fisik tidak ragukan lagi. Musik
merupakan salah satu stimulasi yang membuat seseorang berespons secara
fisik.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
3
Ensamble gesek adalah ensambel yang terdiri dari instrumen gesek yaitu
violin, cello dan double bass. Format ensemble gesek sudah ada sejak abad ke
16, Hal ini di tandai oleh komposer pada era itu yang sudah membuat
komposisi untuk format ensemble gesek, sebagai contoh komposisi J.S Bach
yang berjudul Frendenberg. Dalam ensemble gesek instrumen-instrumen yang
termasuk dalam ensemble gesek memiliki perannya masing-masing biasanya
di kelompokan menjadi tiga peran Violin 1 berperan sebagai melodi, violin 2
dan viola sebagai rhythm, cello dan D. Bass sebagai low section. Namun pada
perkembangan jaman peran-peran tersebut dapat berubah-ubah dan tidak
tentu.
Seperti yang terjadi di kota Malang Jawa Timur, telah berdiri sebuah
Institut yang memiliki program di bidang pendidikan kesenian terutama di
bidang musik. Pada tanggal 14 Maret 2010 didirikan Malang Youth Orchestra
oleh Agung Siregar. Pada awalnya Orkestra ini hanya memiliki beberapa
anggota dari 3 sekolah. Pada tahun 2011 Orkestra ini mulai mendapat banyak
dukungan dari beberapa orang yang mau terlibat sebagai volunteer. Orkestra
ini mulai berkembang baik organisasi, kuantitas dan kualitas. Orkestra ini juga
mendapat dukungan donasi dari beberapa orang dan lembaga yang
memungkinkan Orkestra ini dapat bertumbuh dengan lebih baik lagi. Pada
perjalanannya Orkestra ini sudah menjadi bintang tamu dan pengiring dalam
beberapa event lokal seperti event tahunan sekolah, graduation maupun konser
musik dengan konsep klasik. Pada tahun 2012 Malang Youth Orchestra
berganti nama menjadi Dwipantara Youth Orchestra. Pergantian nama
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
4
tersebut dikarenakan orkestra ini memiliki visi yang besar dalam art project
bagi bangsa ini. Dwipa yang berarti pulau, Antara yang berarti gugusan.
Dwipantara memiliki arti Nusantara atau Archipelago, Indonesia adalah
negara kepulauan yang besar. Dwipantara Youth Orchestra merupakan bagian
dari Dwipantara Art Project for Indonesia yang merupakan sebuah proyek seni
dan pendidikan seni yang turut serta mensejahterakan bangsa. Menjadi akses
bagi anak-anak Indonesia dari berbagai golongan, secara khusus dari golongan
tidak mampu untuk dapat turut serta menikmati dunia seni.
Sebuah Orkestra sebagai media pendidikan belum cukup lazim di
Indonesia. Hal ini terinspirasi dari gerakan “EL SISTEMA” di Venezuela
yang telah menggerakkan ratusan ribu anak-anak muda untuk bertumbuh
melalui media musik. Orkestra Dwipantara mengambil peran yang sama
dengan harapan dapat menggerakan anak-anak muda Indonesia untuk tumbuh
melalui media musik. Hingga saat ini Dwipantara sudah membina sekitar 120
anak yang tergabung dalam berbagai kelas pembinaan maupun kelas
perfomance. Dwipantara memiliki visi yakni ‘Terwujudnya sebuah pendidikan
karakter melalui media seni dan budaya, sehingga dapat memiliki citra diri
yang kuat dan memberi dampak positif bagi perkembangan Bangsa
Indonesia.’ Adapun Dwipantara memiliki misi yakni ‘Mewujudkan
pengembangan potensi diri, Memperjuangkan nilai-nilai karakter : jujur, adil,
disiplin, menghargai sesama dan kepekaan sosial, Memprogramkan
pembinaan karakter yang berkesinambungan, Meningkatkan kreatifitas dan
inovasi melalui media pendidikan, seni, budaya dan lingkungan, Menyediakan
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
5
dan menyumbangkan tenaga yang kopenten dalam pendidikan seni, budaya
dan lingkungan serta pengelolaan yayasan, Mengadakan dan mengembangkan
sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, Mengusahakan keakraban,
kerjasama dan saling peduli diantara keluarga besar Dwipantara, Bermitra
dengan lembaga yang memiliki visi yang sama dalam mengembangkan talenta
kaum muda Indonesia, Menghasilkan seniman-seniman yang berdediaksi buat
kemajuan bangsa dan negara RI.’
Untuk system Pembelajaran pada lembaga Dwipantara hampir sama
dengan kursus pada umumnya. Tingkat dasar pada Dwipantara yaitu tingkat I
hingga tingkat VIII. Setiap tingkatan di lembaga Dwipantara memiliki
kesulitannya masing-masing. Dalam Pembelajaran di Dwipantara setiap
tingkatan mengadakan pertemuan minimal satu kali seminggu atau lebih
karena lembaga Dwipantara merupakan tempat berbagi Ilmu dan untuk setiap
kelas dibatasi maksimal dua orang dan satu jam pertemuan agar dapat lebih
maksimal.
Dengan adanya gambaran tersebut, penulis mengangkat permasalahan
ini sebagai judul skripsi yaitu: “Proses Pembelajaran Ansambel Gesek Di
Dwipantara Malang Jawa Timur ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat disimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut :
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
6
1. Mengapa pembelajaran Ensembel gesek penting untuk peserta didik di
Dwipantara Malang Jawa Timur ?
2. Bagaimana Pembelajaran Ensembel gesek di Dwipantara Malang
Jawa Timur?
3. Faktor-faktor apa yang menghambat dan mendukung Pembelajaran?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah:
1. Mengidentifiasi pentingnya Pembelajaran Ensembel gesek bagi peserta
didik di Dwipantara.
2. Bagaimana pendekatan pembelajaran yang diterapkan di Dwipantara.
3. Menganalisa factor-faktor yang menghambat dan mendukung
Pembelajaran di Dwipantara.
D. Manfaat Penelitian
1. Membantu meningkatkan peserta didik dalam bidang musik maupun
manajemen organisasi, pendidikan, dan event organizer.
2. Membantu mengatasi berbagai masalah dalam musik di antara lain
teknik. Interpretasi dalam ansambel maupun individual yang dihadapi
anggota terkait peningkatan SDM.
3. Membangun demokratis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara melalui kegiatan bermusik.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
7
E. Tinjauan Pustaka
1. John Higgins. Essential Elements For String. Hal Leonard
Corporation, Milwaukee 1995. Buku ini menjadi sumber acuan
pembelajaran biola di Bina Bangsa School.
2. Moh Natsir. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta 1985. Buku ini
menerangkan tentang metode penelitian kualitatif - deskriptif yang
akan digunakan. Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang menggunakan pengamatan dan pengolahan data.
Sedangkan metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa
3. Dimyati & Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. PT RINEKA
CIPTA, Jakarta 2013. Buku ini menerangkan tentang belajar dan
pembelajaran. Belajar merupakan proses internal siswa dan pembelajaran
kondisi eksternal belajar.
F. Metode Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini menggunakan
metode kualitatif-deskriptif, yaitu dengan teknik pengumpulan data
berupa observasi lapangan, studi pustaka, wawancara, serta dokumentasi.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang menggunakan
pengamatan dan pengolahan data. Salah satu sifat dari metode tersebut adalah
bahwa data itu merupakan data yang memiliki kandungan yang kaya, multi –
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
8
dimensional, dan kompleks. Sedangkan metode penelitian deskriptif adalah
suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa (Moh Natsir, 1985:
63).
Langkah-langkah yang dilakukan untuk penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Studi pustaka : menggali informasi dari berbagai buku mengenai
pendidikan musik secara umum dan pedoman sekolah inernasional
sebagai bahan acuan dan informasi yang didapat dari sumber – sumber
tertulis.
2. Observasi : melihat dan mengamati proses pengajaran kelas musik untuk
mengetahui suasana dan proses pembelajaran yang berlangsung di
Dwipantara.
3. Wawancara : wawancara yang dilakukan adalah sebagai usaha
untuk mengumpulkan informasi secara lebih akurat dengan mengajukan
sejumlah pertanyaan secara lisan kepada narasumber yang potensial
memberikan informasi yang lebih detail dan mendalam. Pada tahap ini
dilakukan dialog secara langsung dengan obyek penelitian yaitu kepala
sekolah, guru serta para siswa siswi.
4. Dokumentasi : selain teknik menyaring data melalui observasi dan
wawancara, diperlukan juga data – data visual proses pembelajaran kelas
musik tersebut.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
9
G. Sistematik Penulisan
Sistematika penulisan ini dibuat untuk menyusun hasil seluruh tahap-tahap
yang telah dilakukan observasi. Penulisan skripsi ini terdiri dari empat bab
yaitu, sebagai berikut :
1. Bab I adalah pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
metode penelitian dan sistematika penulisan.
2. Bab II berisi tentang pengertian ansambel musik, pembelajaran,
pendekatan pembelajaran musik, dan pengertian orchestra.
3. Bab III berisi pembelajaran ansambel gesek, tujuan pembelajaran,
bahan pembelajaran, metode pembelajaran, pendekatan konsep
pembelajaran.
4. Bab IV penutup yang terdiri dari kesimpulan, saran dan lampiran.
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA