17
JURNAL TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D “HATI” DENGAN TEKNIK DIGITAL CHARCOAL SKETCH Tatang Hermawan NIM 1300056033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2018 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

JURNAL TUGAS AKHIR

PENCIPTAAN KARYA SENI

PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D “HATI” DENGAN

TEKNIK DIGITAL CHARCOAL SKETCH

Tatang Hermawan

NIM 1300056033

PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI

JURUSAN TELEVISI

FAKULTAS SENI MEDIA REKAM

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2018

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 2: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

Abstract

Creation of 2D Animation Film "Hati" with Digital Charcoal Sketch

Technique

Romance will never be separated from human life, from teenagers to old

people. Various kinds of love stories passed by every human being, some end up

happy, sometimes end up disappointed, that's why love stories are best-selling in

the form of books, films and others. The 2D animated film "Hati" tells a love story

about a girl named "Wulan" who will be faced with two choices between the heart

or the illusion of love. Hearts in the form of symbols that symbolize feelings,

where feelings that cannot be predicted or controlled to determine where love

wants to be anchored. love can only be felt, then we understand where the heart

should be given. The technique used in the animated film "Hati" uses a two-

dimensional (2D) digital technique, giving an impression like a charcoal sketch

like traditional animation in visuals. The storytelling style uses dance drama,

which then from the dance choreography is used as a reference for animate.

Keywords: two-dimensional animation, heart, dance choreography, charcoal

sketch.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 3: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

iii

Abstrak

Penciptaan Film Animasi 2D “Hati” Dengan Teknik Digital Charcoal Sketch

Asmara tidak akan pernah terlepas dari kehidupan manusia, dari remaja

sampai tua. Bermacam-macam kisah asmara yang dilalui setiap manusia, ada yang

berakhir bahagia, kadang berakhir kecewa, itulah mengapa kisah-kisah asmara

sangat laris baik berupa buku, film dan lainnya. Film animasi 2D “Hati”

menceritakan kisah asmara tentang seorang gadis bernama “Wulan” yang akan

dihadapkan dengan dua pilihan antara hati atau ilusi cinta. Hati yang berupa

simbol yang melambangkan perasaan, dimana perasaan yang tidak dapat

diprediksi atau dikendalikan untuk menentukan kemana cinta ingin dilabuhkan.

cinta hanya bisa kita rasakan, barulah kita mengerti ke mana harusnya hati

diberikan. Teknik yang digunakan dalam film animasi “Hati” ini menggunakan

teknik digital dua Dimensi (2D), dengan memberikan kesan seperti sketsa

charcoal seperti animasi tradisional dalam visualnya. Gaya penceritaannyapun

menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

referensi untuk penganimasiannya.

Kata kunci : animasi dua dimensi, hati, koreografi tari, sketsa arang.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 4: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Terinspirasi dari film animasi pendek berjudul “Thought Of You” karya Ryan

Woodward yang menggunakan konsep mtarian kontemporer, dengan referensi

dari penari atau aktornya secara langsung. Konsep dan style yang sederhana

namun menarik tersebut membuat saya tertarik untuk membuat konsep yang

serupa. Ide tarian dalam animasi ini selain terlihat menarik juga memiliki nilai

seni yang memiliki karakteristik tersendiri. Dalam tugas akhir inipun penulis ingin

mencoba menggabungkan keindahan koreografi tari ke dalam sebuah film animasi

dua dimensi. Namun secara visual animasi “Hati” menggunakan teknik

eksperimental, dengan membuatnya terlihat seperti sketsa menggunakan

arang/charcoal. Mereplika visual sketsa charcoal dalam bentuk digital

memerlukan proses yang sedikit rumit. Teknik pembuatan animasi “Hati” ini

menggunakan teknik animasi 2D digital, dengan menggunakan koreografi tarian

sebagai referensi animasinya.

Rumusan Masalah

Masalah yang perlu diselesaikan pada proses pembuatan karya animasi “Hati” ini

meliputi penerapan teknik penganimasian yang efektif dan efisien, proses pembuatan

koreografi tari berdasarkan naskah yang telah dibuat, penerapan visual seperti sketsa

charcoal atau arang di atas kertas, namun dalam bentuk digital.

Tujuan

Tujuan tugas akhir ini adalah membuat karya film animasi 2D berjudul

“Hati” dengan gerakan animasi berdasarkan koreografi tari yang telah dibuat.

Selain itu film animasi “Hati” diharapkan dapat menyajikan visual yang sederhana

namun menarik.

Target Audiens

Target market menurut demografis film animasi ini adalah :

Usia :18 tahun keatas

Jenis kelamin : Semua

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 5: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

Pendidikan : Dari latar pendidikan apapun

Status sosial : Semua kalangan

Negara :Internasional

Indikator Capaian Akhir

Capaian akhihr dari film “Hati” yaitu apabila telah melalui tahapan poduksi,

sehingga menjadi satu film yang utuh, dengan tahapan sebagai berikut:

1. Ide dan konsep

2. Penokohan

3. Storyboard dan Animatic Storyboard

4. Koreografi Tari

5. Perekaman Koreografi

6. Musik

7. Penganimasian

8. Compositing

9. Scoring

10. Rendering

11. Mastering

Landasan Teori

1. Animasi

Animasi berasal dari kata anima yang artinya jiwa, hidup atau semangat.

Pengertian Animasi Menurut Ibiz Fernandes dalam bukunya Macromedia Flash

Animation & Cartooning: A creative Guide, animasi definisikan sebagai proses

merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan

sebuah ilusi pergerakan. Agar sebuah animasi menjadi tampak lebih hidup,

natural, dramatis dan menarik. Dibutuhkan penerapan 12 prinsip animasi,

diantaranya:

a. Appeal

b. Staging

c. Exageration

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 6: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

d. Squash and Stratch

e. Straight Ahead and Pose to pose

f. Timing and spacing

g. Anticipation

h. Follow Through and Overlaping Action

i. Slow in and slow out

j. Secondary Action

k. Solid Drawing

l. Arcs

Tinjauan Karya

Ide untuk menggunakan tarian berpasangan dalam pembuatan animasi “Hati”

ini terinspirasi dari film “La La Land”. Dalam film tersebut memperlihatkan

bagaimana sebuah tarian dapat menceritakan banyak hal dalam setiap gestur

gerakan tari. Kemudian konsep tersebut penulis mencoba menerapkannya dalam

karya animasi “Hati” ini. Seperti “La La Land” cerita yang diambil untuk karya

animasi ini adalah kisah romance. Tentang wanita dan pria yang mencari

cintanya. Dalam dunia tari, tarian yang menceritakan kisah cinta biasanya disebut

juga “Love Dance”.

Dalam pembuatan karya film animasi diperlukan sebuah perancangan supaya

mempermudah dalam produksi. Yaitu meliputi segala hal dalam pra produksi.

Berikut perancangan film animasi “Hati”:

Sinopsis

Tentang Wulan yang patah hati karena ditinggal kekasihnya pergi. Datanglah

Bintang yang berusaha mendekati Wulan. Sulitnya mendapatkan hati yang

terbagi. Bintang terus berusaha, tapi Wulan tetap menutup hati. Bintang tak

pernah berhenti, perlahan Wulan mulai menerima Bintang. Kemudian Bintang

menyerahkan seluruh hatinya kepada Wulan. Ketika Wulan mulai menerima Hati

Bintang, Surya datang membawa patahan hati Wulan kembali. Sepontan Wulan

berlari, tanpa berfikir panjang iya langsung pergi meninggalkan Bintang sendiri.

Hati Bintang mulai hancur kemudian mati. Wulan berdiri di depan Surya. Tetapi

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 7: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

entah apa yang terjadi. Hati Wulan tak bersinar lagi, Padahal ini yang Ia nanti.

Wulan sadar bahwa Hatinya tak lagi bisa kembali. Seketika itu pula, patahan hati

wulan yang dibawa Surya lenyap. Wulan berlari meninggalkan Surya, Wulan

sadar Bingtanglah yang selama ini Ia nanti. Namun ketika Wulan kembali Bintang

sudah tak ada. Entah kemana Ia pergi. Wulan duduk, di bangku itu Ia sendiri.

Desain Karakter

Gambar 3.2 Karakter “Wulan”

Bintang digambarkan dengan pria remaja, dengan style pakaian yang

sederhana. Rambut yang ikal, dan menggunakan celana panjang. Bintang

memiliki sifat yang penyayang, penyabar, dan sederhana.

Gambar 3.3 Karakter “Bintang”

Surya digambarkan dengan pria remaja yang elegan, dengan pakaian rapih

berjas, dan rambut rapik. Surya memiliki persona yang angkuh namun gagah.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 8: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

Gambar 3.4. Desain Karakter “Surya”

Treatment

Treatment adalah paparan cerita yang belum berbentuk naskah, yang berisi

ringasan adegan utama, deskripsi para tokoh, serta cuplikan dialog. Urutan

treatment cerita sebagai berikut :

Naskah

Pembuatan naskah dilakukan bertahap bersamaan dengan pembuatan koreografi,

sehingga naskah dapat menggambarkan cerita dari koreografi yang telah dibuat. Berikut

adalah naskah film animasi “Hati”:

Storyboard

Storyboard film “Hati” dibuat sesuai dengan treatment yang sudah ditulis. Gambar

sketsa dari tiap adegan di gambar di kolom sebelah kiri dan keterangan dari adegan

ditulis di kolom sebelah kanan. Contoh halaman storyboard..

Koreografi

Setelah naskah dan treatment dibuat, kemudian mulailah membuat koreografi tari.

Proses pembuatan koreografi dilakukan oleh koregrafer yang sekaligus penari Agatha

Irena dan Oky Bima, berdasarkan naskah yang telah dibuat sebelumnya. Setelah

koreografi selesai dibuat, proses selanjutnya tarian direkam sekaligus menggambar

gerakan-gerakan tarian secara langsung “live drawing” untuk storyboard .

Perekaman Koreografi

Setelah berdiskusi melalui pesan Whatsapp dengan koreografer terciptalah

koreografi awal yang kemudian direvisi dan dikembangkan lagi sehingga menjadi

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 9: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

koreografi akhir. Setelah koreografi selesai dibuat barulah kita merekam tarian

tersebut berdasarkan storyboard . Selain merekam menggunakan kamera, gestur-

gestur gerakan para penari juga digambar secara langsung ketika sedang menari.

Gambar 4.1 Hasil Rekaman Koreografi Tari

Penganimasian

Tahap selanjutnya yaitu penganimasian. Setelah koreografi tari selesai

direkam, barulah kemudian proses animate bisa dilakukan. Menggambar

gerakan-gerakan berdasarkan referensi dari video koreografi di setiap key frame.

Penciptaan animasi yang bagus sangat mempengaruhi visual karya itu sendir,

dengan begitu diharapkan akan semakin mudah dalam menyampaikan cerita,

pesan dan kesan kepada penonton. Proses pembuatan animasi “Hati”, melewati

berbagai tahapan sebagai berikut;

Compositing dan Editing

Setelah rendering per-shot selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah

menggabungkan tiap shot animasi yaitu compose dan editing. Pada tahap ini

compose dan editing dilakukan secara bersamaan karena tidak menggunakan efek

macam-macam. Perangkat lunak yang digunakan yaitu Adobe Premiere Pro.

Gambar atau shot yang telah selesai tahap render dimasukkan ke dalam project

Premiere, kemudian di-edit dan digabungkan dengan musik dan efek suara.

Scoring

Musik dengan menggunakan tidak banyak instrumen alat musik namun

menggunakan efek suara dan ambience untuk memperkuat suasama dramatis

dalam film ini. Musik yang dipakai untuk mengiringi rekaman koreografi dirubah

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 10: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

di tahap produksi karena dirasa kurang membangun suasana untuk menjadi musik

pengiring dalam film animasi “Hati”. Musik pertama untuk koreografi dibuat oleh

Risanggalih, dan musik final untuk film dibuat oleh Joshua Eka.

Setelah semua alur pembuatan animasi sudah selesai, selanjutnya adalah

rendering, menjadikan karya animasi ke format video. Mulai dari bumper logo ISI

Yogyakarta, logo Program Studi Animasi, logo studio, judul karya, isi karya

animasi, dan credit title.

Masterin

Karya film animasi “Hati” yang sudah padu, dibakar dalam piringan DVD

hingga menjadi produk akhir yang siap ditonton. Sampul DVD dihias dan

dikemas dengan rapih sehingga enak dilihat. Tampilan kemasan DVD film

animasi “Hati”.

Penulisan Cerita

Konsep ide cerita dalam film animasi “Hati” mengalami perkembangan

namun tidak berubah dari konsep awalnya. Improvisasi dalam gerakan tarian

menambah dan mengurangi beberapa adegan namun tidak mengubah alur utama

cerita sama sekali.

Kesan cerita sedihnya patah hati film sudah tersampaikan dengan

menunjukkan ekspresi kekecewaan dan penyesalan Wulan pada adegan terakhir,

seperti yang terlihat pada gambar 5.1.

Penokohan

Tokoh Wulan berwatak plin plan tergambarkan pada adegan ketika Wulan

menyadari kalau dia telah jatuh hati kepada Bintang ketika Wulan sudah kembali

ke Surya, yang akhirnya membuat dia menyesal.

Dari gerakan yang ketika Wulan memegang dadanya seakan ada yang aneh,

dan seakan sadar akan suatu hal, menunjukkan bahwa tokohnya Wulan yang plin

plan dan tidak yakin pada dirinya sendiri.

Bintang ditokohkan sebagai seorang yang berkomimen dan pantang

menyerah, namun juga lemah hatinya. Bintang berusaha mendekati Wulan dan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 11: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

menunjukan segenap cintanya sampai akhirnya wula mulai menerimanya. Namun

Wulan meninggalkannya begitu saja setelah Bintang menyerahkan seluruh

hatinya. Bintang hanya bisa duduk terdiam, dan hatinya hancur. Ditunjukan pada

Gambar 5.3, Bintang yang tak berdaya ketika Wulan pergi.

Penokohan Surya mantan Wulan memiliki karakter tidak setia. Begitu

mudahnya Ia meninggalkan lalu kembali lagi. Terlihat sejak scene pertama saat Ia

begitu saja meninggalkan Wulan.

Koreografi Tari

Dalam film animasi “Hati” menggunakan tarian kontemporer. Tari

kontemporer adalah tarian yang terpengaruh modernisasi serta tidak terikat oleh

pakem-pakem gerak sebagaimana pada tarian tradisional. Oleh karena itu tarian

kontemporer dapat dengan mudah menceritakan cerita “Hati” dengan baik, karena

gerakannya yang bisa dieksplorasi seluas mungkin.

Perekaman Koreografi

Dalam perekaman koreografi dilakukan beberapa kali. Yang pertama

dilakukan oleh koreografer setelah kita diskusi mengenai koreografi yang akan

dibuat melalui pesan whatsapp. Kemudian koreografer membuat sketsa koreografi

dan merekamnya menggunakan ponsel. Barulah kemudian dibuat storyboard

berdasarkan referensi koreografi awal ini, di dalam pembuatan storyboard ini

koreografi dikembangkan dengan gambar tangan dan menjadi stryboard final.

Setelah itu barulah koreografi akhir direkam dengan bantuan kameraman

profesional.

Musik

Musik yang digunakan dalam film animasi “Hati” ini menggunakan musik

dengan instrumen yang sederhana sesuai dengan visualnya. Proses pembuatan

musik dilakukan setelah proses animatic selesai. Kemudian dari animatic yang

sudah jadi barulah pemusik membuat musiknya.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 12: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

Proses pembuatan musik dengan menggunakan animatic bertujuan

mempersingkat proses produksi, sehingga dapat dilaksanakan bersamaan dengan

proses produksi lain.

Gambar 5.8 Proses Pembuatan Musik Scoring Dari Animatic

Penerapan 12 Prinsip Animasi

Dalam film animasi “Hati” ini penerapan 12 prinsip menjadi hal terpenting

dalam proses penganimasian. Selain membuat animasi terlihat hidup juga dapat

menentukan apakah film animasi ini layak atau tidak ditoton.

Prinsip yang sangat terlihat adalah solid drawing. Prinsip ini diterapkan pada

karakte agar membeikan kesan berat, kedalaman dan keseimbangan. Dalam

animasi “Hati” hampir semua angle camera menggunakan still atau diam,

sehingga prinsip solid drawing harus tetap terjaga dari awal sampai akhri animasi.

Prinsip animasi berikutnya ialah timing and spacing. Prinsip ini diterapkan

untuk menentukan waktu sebuah benda atau karakter mulai ergerak dan kapan

berhentinya. Pada animasi “Hati” yang menggunakan teknik on threes sangat

mengharuskan untuk memaksimalkan prinsip timing and spacing agar tidak

terjadi gerakan yang tidak natural di dalam tarian atau lebih parahnya jumping.

Selain itu juga digunakan prinsip slow in slow out yaitu kerapatan dan

kerenggangan tiap gambar key untuk memberikan kesan perlambatan dan

percepatan.

Squash and stratch prinsip di mana objek memperlihatkan gerakan mengkerut

dan meregang. Animasi “Hati” menggunakan gerakan manusia sebagai referensi,

tentunya harus menggunakan Squash and stratch untuk memberikan kesan

organik tidak seperti robot pada setiap gerakan karakter.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 13: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

Arcs sebuah gerakan parabola atau melengkung yang dihasilkan dari benda

berporos. Dalam penganimasian karakter manusia prinsip arcs diterapkan di setiap

sendi-sendi sehingga anatomi dan gestur karakter tetap terjaga tiap gerakannya.

Selain itu juga ditambah dengan Antisipasi yaitu prinsip di mana karakter atau

objek melakukan persiapan untuk melakukan action.

Exageration juga sangat penting dalam penganimasian karakter. Dengan

melebih-lebihkan adegan gerakan ataupun lainnya, akan menambah daya tarik.

Seperti ketika bangku menghilang menjadi asap, atau Bintang yang lenyap. Selain

itu untuk memperkuat daya tarik ditambahkan juga secondary action yaitu

gerakan pendukung dari gerakan utama, misal pada rambut dan asap yang terlihat

setiap karakter bergerak.

Follow throung and ovelapping action, adalah gerakan yang mengikuti

gerakan utama. Dalam animasi “Hati” prinsip ini terlihat di setiap gerakan

terdapat arsiran yang mengikuti di setiap gerakan karakter seperti asap.

Staging di setiap adegan dalam film “Hati” memperlihatkan kesan di sebuah

panggung yang sangat luas. Sehingga terlihat seperti sebuah pertunjukan.

Appeal adalah prinsip yang dipakai untuk membuat karakter terlihat menarik.

Dalam animasi “Hati” ini setiap karakter didesain sangat sederhana namun dapat

menunjukan personanya masing-masing.

Straight ahead and pose to pose prinsip ini masuk di dalam teknik

penganimasian. Straight ahead adalah teknik penganimasian di mana gerakan

digambar perframe secara berurutan. Pose to pose adalah teknik penganimasian

dengan menggambar di setiap key pose. Dalam animasi “Hati” teknik

penganimasian mengguakan keduanya. Dalam efek-efek asap atau overlaping

digambar berurutan tiap frame. Sedangkan penganimasian karakter menggunakan

prinsip pose to pose untuk menjaga solid drawing.

Metode Penganimasian dan Pewarnaan

Tahapan membuat animasi menggunakan referensi tari dimulai dari merekam

gerakan tarian seperti ditunjukan oleh Gambar 5.11. Kemudian menggambar key

pose setiap gerakan dengan referensi pose dari video tari.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 14: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

Perbedaan rotoscope dengan menggambar menggunakan referensi yaitu,

rotoscope menggambar persis bentuk dari gerakan video. Sedangkan menggambar

dengan referensi gerakan yang digambar tidak sama, melainkan dari imajinasi kita

sendiri dengan bantuan visual dari referensi. Sehingga gambar yang dihasilkan

bisa jadi berbeda sudut kameranya.

Tahap selanjutnya clean up gambar key yang masih sketsa menjadi bentuk

yang solid ditunjukan oleh Gambar 5.13. Setelah itu masuk pada proses

pewarnaan di mana aplikasi yang digunakan adalah Adobe Photoshop. Dengan

custom brush tekstur pensil dapat dengan mudah dibuat, dan digambar per-frame,

dan ntuk menampilkan kesan lembut digunakan mixer brush sehingga terlihat

lebih dinamis dan memiliki flow gerakan yang enak dilihat ditunjukan oleh

Compositing dan Editing

Di tahap ini semua shot, efek suara, dan msik digabungkan dengan runtut

menjadi sebuah film yang utuh. Tahap compositing dan editing dilakukan

bersamaan karena animasi “Hati” ini tidak menggunakan background, hanya

animasi karakter saja. Sehingga compositing bisa dilakukan bersamaan dengan

editing. Efek visual yang diberikan pada animasi hati ini hanya glow, motion

blurr, dan noise.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 15: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

PENUTUP

Kesimpulan

Selama proses pengerjaannya hingga pada film ini selesai, berbagai persiapan

telah dilakukan. Dari proses praproduksi, meliputi penciptaan naskah cerita,

storyboard , animatic,hingga koreografi tari. Kemudian proses produksi yaitu

pematangan koreografi, kemudian masuk ke tahap animate dengan referensi

koreografi tari yang telah direkam, setelah itu coloring di Photoshop, pembuatan

musik dan sound effect hingga masuk ke tahap pasca produksi yang

menjadikannya satu film utuh setelah melewati proses compositing dan editing.

Tak lupa juga dalam proses penganimasian menggunakan 12 prinsip animasi demi

terwujudnya sebuah film animasi yang menarik, dinamis, dan terlihat hidup,

sehingga bukan hanya cerita yang bisa tersampaikan dengan baik juga visual yang

menarik.

Hasil akhir karya animasi yang berjudul “Hati” sudah cukup mendekati karya

referensi yang menjadi tinjauan. Hanya saja kekurangan akan film ini juga masih

banyak, mulai dari gerakan detail visual dan lainnya. Karena membutuhkan waktu

yang lebih lama untuk membuatnya lebih sempurna lagi.

Dalam kesempatan ini, mengerjakan animasi hanya seorang diri cukup dirasa

berat. Proses pengerjaan butuh waktu berbulan-bulan. Perlu kedisiplinan dan kerja

keras setiap harinya ketika menjalani proses produksi. Berbagai pengalaman telah

didapat dari awal hingga karya selesai, hingga menyiapkan karya dalam bentuk

merchandise. Semua itu demi terciptanya suatu karya yang maksimal di

penghujung smester ini.

Saran

Demikianlah rangkaian pembuatan animasi 2d “Hati” ini dibuat. Setelah

melalui proses yang begitu panjang ini, tentunya perlu memberikan saran apabila

ada yang ingin membuat karya animasi sejenis, guna mengurangi kesalahan yang

terjadi. Saran ini diberikan menurut pengalaman yang didapat penulis selama

mengerjakan karya animasi ini, ditujukan untuk beberapa pihak:

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 16: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

1. Mengeksplorasi ide cerita secara lebih luas agar premis, dan inti cerita

dapat lebih beragam, menarik, dan menghibur. Selain itu juga gunakan

cerita yang sederhana dan mudah dipahami.

2. Melakukan riset dan percobaan, supaya karya yang diciptakan menjadi

lebih maksimal lagi hasilnya. Buatlah karya berdasarkan hal-hal yang

benar-benar kita bisa dan ahli atau terbiasa.

3. Dalam pengerjaan film perlu menentukan deadline yang ketat serta

membuat timeline kerja yang runut, dan terorganisir agar karya selesai

tepat waktu. Walau demikian tetap usahakan istirahat yang cukup, dan

refreshing keluar kost, terkadang inspirasi datang dari luar rutinitas.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 17: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/3903/8/JURNAL TUGAS AKHIR - TATANG HERMAWAN... · menggunakan drama tari, yang kemudian dari koreografi tarian tersebut dijadikan

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ann , Jean Wright.2005. Animation Writing and Development.Taylor & Francis.

international

Hadi, Sumandiyo. 2014. Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Indonesia. Cipta Media

Santrock, JW. 2003. Adolesence (6 ed) : Perkembangan Remaja. Alih Bahasa

Shinto B Adelar & Sherly Saragih. Jakarta : Erlangga.

Thomas, Frank dan Ollie Johnston. 1981. The Illution of Life. New York. Disney

edition

Williams, Ricard. 2001. Animator’s Survival Kit. USA. Faber and Faber

Laman

Keane, Glen. 2017. “Dear Basketball”.

http://believeentertainmentgroup.com/portfolio-item/dear-basketball/

(diakses 1 maret 2018)

Woodward, Ryan. 2008 “The Turtle and The Shark”.

http://ryanwoodwardart.com/my-works/the-turtle-and-the-shark/ (diakses

1 maret 2018)

Woodward, Ryan. 2010 “Thought of You”. http://ryanwoodwardart.com/my-

works/thought-of-you/ (diakses 1 maret 2018)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta