Upload
tatang-taufik
View
637
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Diskusi tentang implikasi kebijakan pemerintah (kebijakan publik) terkait dengan pemetarencanaan
Citation preview
© 2005 t@t
IMPLIKASI KEBIJAKANIMPLIKASI KEBIJAKAN
Sesi 13
Workshop
PEMETARENCANAAN PEMETARENCANAAN (ROADMAPPING):(ROADMAPPING):
Konsep, Metode dan Implikasi KebijakanKonsep, Metode dan Implikasi Kebijakan
Tatang A. Taufik
© 2005 t@t
KEPENTINGAN BAGI PERUMUSAN KEPENTINGAN BAGI PERUMUSAN KEBIJAKANKEBIJAKAN
1. Membantu pemahaman yang sama antara pembuat kebijakan iptek, industri, para perencana anggaran dan pelaku bisnis tentang tantangan masa depan. Pemetarencanaan juga dapat mendukung tercapainya konsensus pandangan tentang peluang-peluang pasar yang baru dan teknologi-teknologi yang dinilai sangat penting (critical technologies);
2. Memberikan arah untuk menyesuaikan kebijakan-kebijakan, program dan regulasi pemerintah. Pemahaman pasar yang lebih baik memperbesar peluang rancangan kebijakan yang sejalan dengan mekanisme pasar yang sehat (conform to the market mechanism) atau mengarah kepada kondisi demikian. Karena itu, pemetarencanaan juga dapat membantu mengarahkan investasi (termasuk melalui dukungan pembiayaan pemerintah) yang lebih baik dalam pengetahuan/teknologi dan aktivitas litbang;
3. Mengidentifikasi hambatan/kendala-kendala utama dan kesenjangan kapabilitas bagi pengembangan di masa depan;
4. Mengurangi risiko kolaborasi dan mendorong formasi aliansi baru, jaringan dan kemitraan antar berbagai pihak;
5. Memberikan pendekatan yang sistematis bagi pengembangan teknologi yang berorientasi kebutuhan pasar masa datang. Ini terutama penting dalam mendorong pengembangan teknologi-teknologi terobosan, terdepan, atau yang dapat mempelopori perkembangan lebih lanjut (leading-edge technologies) yang dinilai penting bagi daya saing industri dan perkembangan industri baru di masa depan.
© 2005 t@t
Waktu
PendorongPasar
(MarketDrivers)
Sumber Daya
ProgramLitbang(R&D)
Sains/Teknologi
Fitur
Produk
PP 1
PP 2PP 3
ST 1 ST 3
ST 2
FP 1 FP 3
FP 2 FP 4
ST 4
Segmen A
Segmen B
Kelompok A
Kelompok B
Bidang A
Bidang B
Keuangan
Kepemilikan /Infrastruktur
SDM / Kapabilitas
LB 1 LB 2
LB 3
LB 5
LB 4 LB 6
LB 7
K 1 K 2
KI 1
SK 2SK 1
KI 1
KI 2
KI 3
KompetensiInti
(CoreCompetences)
KI 4
SISIPENAWARAN
BIDANG KETERKAITAN
SISIPERMINTAAN
Instrumen Implisit
Fungsi dan Aktivitas Teknologi, Inovasi, Litbang
VARIABEL SASARAN
Instrumen Eksplisit
Faktor Kontekstual
ISU KEBIJAKAN
TUJUAN KEBIJAKAN
Har
us
sem
akin
jela
sex
it p
olic
y-n
ya
KEBIJAKANSTRATEGIS
Ker
angk
a K
elem
baga
an
PEMETARENCANAAN DALAM SUATU KERANGKA PEMETARENCANAAN DALAM SUATU KERANGKA KEBIJAKANKEBIJAKAN
1. Mendorong Pemetarencanaan ~ Prakarsa Kolaboratif
2. “Implikasi” Pemetarencanaan
© 2005 t@t
SISI
PENAWARAN
BIDANG
KETERKAITAN
SISI
PERMINTAAN
Instrumen Implisit
Fungsi dan Aktivitas Teknologi, Inovasi, Litbang
VARIABEL SASARAN
Instrumen Eksplisit
Faktor Kontekstual
ISU KEBIJAKAN
TUJUAN KEBIJAKAN
Har
us
sem
akin
jela
sex
it p
olic
y-n
ya
KEBIJAKANSTRATEGIS
Ke
ran
gka
Ke
lem
ba
ga
an
PEMETARENCANAAN DALAM SUATU KERANGKA PEMETARENCANAAN DALAM SUATU KERANGKA KEBIJAKANKEBIJAKAN
© 2005 t@t
BEBERAPA HAL YANG PERLU BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKANDIPERHATIKAN
1. Fokus Tujuan dan Platform Tematik Industri
2. Konsistensi Suatu Rancangan Kebijakan
3. Sasaran Selektif
4. Konteks Spesifik Industri
5. Beberapa Arah/Tekanan Kebijakan
© 2005 t@t
11FOKUS TUJUAN DANFOKUS TUJUAN DAN
PLATFORMPLATFORM TEMATIK INDUSTRI: TEMATIK INDUSTRI:Peningkatan Daya SaingPeningkatan Daya Saing
MelaluiMelaluiPenguatan/Pengembangan Klaster Penguatan/Pengembangan Klaster
IndustriIndustri
© 2005 t@t
Kesejahteraan/Kesejahteraan/KemakmuranKemakmuran
Kesejahteraan/Kesejahteraan/KemakmuranKemakmuran
Daya SaingDaya SaingDaya SaingDaya Saing
Kapasitas InovatifKapasitas InovatifKapasitas InovatifKapasitas Inovatif
Sumber: Porter (2001).
REKONSEPTUALISASIREKONSEPTUALISASI
Klaster-klaster IndustriKlaster-klaster IndustriKlaster-klaster IndustriKlaster-klaster Industri
Kemajuan Iptek,Kemajuan Iptek,InovasiInovasi
Kemajuan Iptek,Kemajuan Iptek,InovasiInovasi EBPEBPEBPEBP EkonomiEkonomi
JaringanJaringan
EkonomiEkonomiJaringanJaringan GlobalisasiGlobalisasiGlobalisasiGlobalisasi Faktor-faktorFaktor-faktor
LokalitasLokalitas
Faktor-faktorFaktor-faktorLokalitasLokalitas
Alternatif . . . ZAlternatif . . . ZAlternatif . . . ZAlternatif . . . ZAlternatif A . . .Alternatif A . . .Alternatif A . . .Alternatif A . . .
© 2005 t@t
• Investasi inward yang berkualitas• Capaian ekspor
• Perusahaan yang mampubersaing secara global
• Pengembangan/penumbuhanperusahaan pemula (baru)
• Peningkatan inovasi• Perkembangan perusahaan setempat
Keunggulan Daya Saing DaerahKeunggulan Daya Saing DaerahKeunggulan Daya Saing DaerahKeunggulan Daya Saing Daerah
MendorongMendorongPerkembangan EkonomiPerkembangan Ekonomi
MendorongMendorongPerkembangan EkonomiPerkembangan Ekonomi
• Pengembangan infrastruktur• Spin-off / spin out litbang
dan pengetahuan• Capaian ekspor
• Pasar tenaga kerja yang kompetitif• Industri berbasis pengetahuan/teknologi
• Keterampilan tinggi
MembangunMembangunKekuatan DaerahKekuatan Daerah
MembangunMembangunKekuatan DaerahKekuatan Daerah
Peningkatan Capaian danPeningkatan Capaian danPeningkatan KapasitasPeningkatan Kapasitas
Peningkatan Capaian danPeningkatan Capaian danPeningkatan KapasitasPeningkatan Kapasitas
Klaster-klaster IndustriKlaster-klaster IndustriKlaster-klaster IndustriKlaster-klaster Industri
© 2005 t@t
Klaster IndustriKlaster IndustriKlaster IndustriKlaster Industri
Antar NegaraAntar NegaraAntar NegaraAntar Negara
DaerahDaerahDaerahDaerah
NasionalNasionalNasionalNasional
Klaster IndustriKlaster Industri
DaerahDaerah
DALAM KONTEKS DAYA SAINGDALAM KONTEKS DAYA SAING
Kemajuan Iptek,Kemajuan Iptek,InovasiInovasi
Kemajuan Iptek,Kemajuan Iptek,InovasiInovasi EBPEBPEBPEBP EkonomiEkonomi
JaringanJaringan
EkonomiEkonomiJaringanJaringan GlobalisasiGlobalisasiGlobalisasiGlobalisasi
© 2005 t@tInstitusi Pendukung
(Supporting Institutions)
Industri Inti(Core Industry)
Pembeli(Buyer)
Industri Pemasok(Supplier Industry)
Industri Terkait(Related Industry)
Industri Pendukung(Supporting Industry)
MODEL GENERIK KLASTER INDUSTRIMODEL GENERIK KLASTER INDUSTRI
© 2005 t@t
KIN/D (N/RIC): potensi suatu negara/daerah (sebagai entitas ekonomi maupun politik) untuk menghasilkan aliran inovasi relevan yang komersial. Tiga elemen luas yang mencerminkan bagaimana suatu lokasi membentuk kemampuan perusahaan di suatu lokasi tertentu untuk berinovasi di tingkat global:
KualitasKualitasKeterkaitanKeterkaitan
InfrastrukturInfrastrukturInovasi UmumInovasi Umum
KondisiKondisiSpesifik-KlasterSpesifik-Klaster
Sehimpunan investasi dan kebijakan “terobosan” yang mendukung inovasi dalam keseluruhan ekonomi.
the “four diamond” framework.
Sumber : Diadopsi dari Porter dan Stern (2001).
Hubungantimbal-balik
Instrumen KebijakanInstrumen Kebijakan
KAPASITAS INOVATIF NASIONAL/DAERAHKAPASITAS INOVATIF NASIONAL/DAERAH
Sumber : Diadopsi dari Porter dan Stern (2001).
© 2005 t@t
PEMETARENCANAAN TEKNOLOGI DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN PEMETARENCANAAN TEKNOLOGI DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRIKLASTER INDUSTRI
Pemetarencanaan teknologi/PRT (technology roadmapping/TRM) dapat mendukung pengembangan/perkuatan klaster industri sebagai alat menyusun agenda pengembangan, pemanfaatan dan difusi teknologi yang diperlukan, dalam skema kolaborasi klaster industri tertentu. PRT merupakan bagian integral agenda (proses) pengembangan/perkuatan klaster industri.
AksesPengetahuan, Teknologi & Keahlian
AksesPendanaan Akses kepada Pasar Global
Membangun Keterkaitandan Infrastruktur
Sistem denganKeterkaitan yang Lemah
Fokus padaKekuatan
Sistem denganKeterkaitan yang Lebih Kuat
Menumbuhkembangkan“Pertumbuhan” & “Sebaran”
Potensi bagiPertumbuhan cepat
Industri/Usaha “Besar”Keterangan: IKM/UKM
Siklus Inovasi & Difusi melalui Pemetarencanaan TeknologiSiklus Inovasi & Difusi melalui Pemetarencanaan Teknologi
© 2005 t@t
PEMETARENCANAAN DALAM PENGEMBANGAN KLASTER PEMETARENCANAAN DALAM PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRIINDUSTRI
Implementasi
Penggalian / Penentuan SDM, S Dana & SD lain
Peningkatan Kapasitas
Pengelolaan Tugas, SDM & Hubungan
Pengamanan Kesepakatan / Persetujuan
Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan
PengelolaanPengelolaanSinergi Sinergi
Mobilisasi SD &Pelaksanaan
Aktivitas
PencapaianMilestones
Penyusunan Kerangkadan Agenda Pengembangan
Pengelolaan Keterlibatan & Komunikasi
Pembelajaran & Kepemimpinan
Konsensus Konsensus RencanaRencana
Perencanaan Aksi
Perumusan Strategi &Implikasi Kebijakan
Kelembagaan Kelembagaan Kolaborasi Kolaborasi
dandanStrukturStruktur
OperasionalOperasional
Aktivitas AwalInisiatif / PrakarsaPengembangan
Konsensus Konsensus PrakarsaPrakarsa
Eksplorasi /Analisis
PengembanganTim Prakarsa
InisiasiInisiasi
Pengelolaan Keberterimaan,
Komitmen & Sinergi Positif
Proses PemetarencanaanProses Pemetarencanaan(Roadmapping)(Roadmapping)
Klaster Industri“X”
Agenda Penguatan/PengembanganKlaster Industri
“X”
AgendaPemetarencanaan
Institusi Pendukung(Supporting Institutions)
Industri Inti(Core Industry) Pembeli
(Buyer)Industri Pemasok
(Supplier Industry)
Industri Terkait(Related Industry)
Industri Pendukung(Supporting Industry)
© 2005 t@t
Implementasi
Penggalian / Penentuan SDM, S Dana & SD lain
Peningkatan Kapasitas
Pengelolaan Tugas, SDM & Hubungan
Pengamanan Kesepakatan / Persetujuan
Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan
PengelolaanPengelolaanSinergi Sinergi
Mobilisasi SD &Pelaksanaan
Aktivitas
PencapaianMilestones
Penyusunan Kerangkadan Agenda Pengembangan
Pengelolaan Keterlibatan & Komunikasi
Pembelajaran & Kepemimpinan
Konsensus Konsensus RencanaRencana
Perencanaan Aksi
Perumusan Strategi &Implikasi Kebijakan
Kelembagaan Kelembagaan Kolaborasi Kolaborasi
dandanStrukturStruktur
OperasionalOperasional
Aktivitas AwalInisiatif / PrakarsaPengembangan
Konsensus Konsensus PrakarsaPrakarsa
Eksplorasi /Analisis
PengembanganTim Prakarsa
InisiasiInisiasi
Pengelolaan Keberterimaan,
Komitmen & Sinergi Positif
© 2005 t@t
Implementasi
Penggalian / Penentuan SDM, S Dana & SD lain
Peningkatan Kapasitas
Pengelolaan Tugas, SDM & Hubungan
Pengamanan Kesepakatan / Persetujuan
Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan
PengelolaanPengelolaanSinergi Sinergi
Mobilisasi SD &Pelaksanaan
Aktivitas
PencapaianMilestones
Penyusunan Kerangkadan Agenda Pengembangan
Pengelolaan Keterlibatan & Komunikasi
Pembelajaran & Kepemimpinan
Konsensus Konsensus RencanaRencana
Perencanaan Aksi
Perumusan Strategi &Implikasi Kebijakan
Kelembagaan Kelembagaan Kolaborasi Kolaborasi
dandanStrukturStruktur
OperasionalOperasional
Aktivitas AwalInisiatif / PrakarsaPengembangan
Konsensus Konsensus PrakarsaPrakarsa
Eksplorasi /Analisis
PengembanganTim Prakarsa
InisiasiInisiasi
Pengelolaan Keberterimaan,
Komitmen & Sinergi Positif
Sumber : Taufik (2003).
Proses PemetarencanaanProses Pemetarencanaan(Roadmapping)(Roadmapping)
© 2005 t@t
22KONSISTENSI SUATUKONSISTENSI SUATU
RANCANGAN KEBIJAKAN:RANCANGAN KEBIJAKAN:
1.1. EfektifEfektif2. Daya Dongkrak (Leverage Effects)
Signifikan3.3. Memiliki Kelayakan Cakupan Memiliki Kelayakan Cakupan (Adequacy of (Adequacy of
Scope)Scope)4.4. Sejalan dengan, atau Mendorong Terjadinya Sejalan dengan, atau Mendorong Terjadinya
Mekanisme Pasar yang Sehat dan Adil Mekanisme Pasar yang Sehat dan Adil (Conform to the Market Mechanism)(Conform to the Market Mechanism)
5. Pragmatis:• Implementable• Mekanisme Operasional yang Tepat
(Appropriate Operational Mechanism)
© 2005 t@t
33SASARAN SELEKTIF KEBIJAKAN:SASARAN SELEKTIF KEBIJAKAN:
1.1. Fokus Isu yang Sangat UrgenFokus Isu yang Sangat Urgen2. Varibel Sasaran3. Kerangka Kelembagaan4.4. Sistematik ~ Sisi Penawaran - Sistematik ~ Sisi Penawaran -
Permintaan, dan “Keterkaitan”, serta Permintaan, dan “Keterkaitan”, serta Exit PolicyExit Policy
5.5. Faktor-faktor Teknis Penting, misalnya :Faktor-faktor Teknis Penting, misalnya :– ““Siklus Hidup”Siklus Hidup”– Sifat TeknologiSifat Teknologi– Karakteristik Spesifik IndustriKarakteristik Spesifik Industri
© 2005 t@t
Industri Inti PembeliIndustri Pemasok
Industri Terkait
Industri Pendukung
Klaster Industri “X”
Organisasi dengan Arsitektur Inovasi yang Relevan bagi Klaster Industri “X”
PEMETARENCANAAN DALAM MENDUKUNG PEMETARENCANAAN DALAM MENDUKUNG PLATFORMPLATFORM
KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAINGKEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING
© 2005 t@t
Waktu
PendorongPasar
(MarketDrivers)
Sumber Daya
ProgramLitbang(R&D)
Sains/Teknologi
Fitur
Produk
PP 1
PP 2PP 3
ST 1 ST 3
ST 2
FP 1 FP 3
FP 2 FP 4
ST 4
Segmen A
Segmen B
Kelompok A
Kelompok B
Bidang A
Bidang B
Keuangan
Kepemilikan /Infrastruktur
SDM / Kapabilitas
LB 1 LB 2
LB 3
LB 5
LB 4 LB 6
LB 7
K 1 K 2
KI 1
SK 2SK 1
KI 1
KI 2
KI 3
KompetensiInti
(CoreCompetences)
KI 4
SISIPENAWARAN
BIDANG KETERKAITAN
SISIPERMINTAAN
Instrumen Implisit
Fungsi dan Aktivitas Teknologi, Inovasi, Litbang
VARIABEL SASARAN
Instrumen Eksplisit
Faktor Kontekstual
ISU KEBIJAKAN
TUJUAN KEBIJAKAN
Har
us
sem
akin
jela
sex
it p
olic
y-n
ya
KEBIJAKANSTRATEGIS
Ke
ran
gka
Ke
lem
ba
ga
an
PEMETARENCANAAN DALAM SUATU KERANGKA PEMETARENCANAAN DALAM SUATU KERANGKA KEBIJAKANKEBIJAKAN
© 2005 t@t
FenomenaDisruptive Development
FenomenaPervasive Diffusion
AktivitasBisnis
Siklus Teknologi
Tumbuh (Growing)
Matang (Maturity)
Baru (Emerging)
Perubahan Fundamental -Pola Transformasional
Perubahan “Besar” (Major) - Pola Transisional
Perubahan Inkremental - Pola Normal
© 2005 t@t
Teknologi yang Biasanya “Mengandung” Elemen Teknologi yang Biasanya “Mengandung” Elemen Signifikan Barang Publik Signifikan Barang Publik (Public Goods)(Public Goods) (Tassey, (Tassey,
1999)1999)1. Teknologi yang baru muncul (emerging technologies) yang masih dinilai
berisiko tinggi dan memerlukan waktu pengembangan cukup panjang tetapi berpotensi menciptakan pasar yang baru dengan nilai tambah signifikan. Ini dihasilkan dari inovasi yang bersifat fundamental ataupun inovasi “radikal” atau berdampak sangat “besar” (major).
2. Teknologi sistem (systems technologies) yang memberikan infrastruktur ataupun integrasi bagi beragam teknologi produk (barang dan/atau jasa) sehingga berpotensi mendorong pertumbuhan dalam sektor/bidang-bidang utama perekonomian.
3. Teknologi multiguna (enabling/multi-use technologies) yang memanfaatkan beragam segmen dari suatu industri atau kelompok industri, namun menghadapi persoalan “ekonomi cakupan” (economies of scope) dan hambatan-hambatan investasi difusi.
4. Infratechnologies yang dapat membangkitkan investasi, baik dalam pengembangan maupun penggunaan teknologi tertentu yang dimiliki oleh organisasi/perusahaan (proprietary technologies), namun membutuhkan kompetensi tertentu/khusus untuk mengembangkannya dan “kepemilikan bersama” (common ownership), seperti misalnya standar, untuk dapat menggunakannya secara efektif.
© 2005 t@t
44KARAKTERISTIK SPESIFIK KARAKTERISTIK SPESIFIK
INDUSTRI:INDUSTRI:
Karakteristik Industri Elemen yang Relatif Stabil
Industri yang “berbasis teknologi” (misalnya semiconductor)
Kecenderungan teknologi
Industri yang sangat market-driven (misalnya otomotif)
Pendorong-pendorong pasar (market drivers)
Industri hybrid (misalnya telekomunikasi, otomasi)
Fungsi-fungsi produk inti
CONTOH ILUSTRATIF:
© 2005 t@t
55BEBERAPA ARAH/TEKANAN BEBERAPA ARAH/TEKANAN
KEBIJAKAN:KEBIJAKAN:
© 2005 t@t
SARAN (Tassey, 1999)SARAN (Tassey, 1999)
1. Memahami dan menyediakan respon kebijakan yang tepat untuk fase awal riset teknologi. Menurutnya, penyediaan pembiayaan untuk riset teknologi generik sangatlah penting dalam menurunkan risiko teknis dan pasar yang utama yang umumnya berada pada fase awal siklus teknologi dan harus tersedia manakala jendela peluang terbuka. Banyak negara kini mengembangkan kemitraan industri-pemerintah dalam beragam bentuk untuk menyediakan jenis infrastruktur teknologi yang sangat penting ini.
2. Mengidentifikasi dan menyediakan infrastruktur teknis yang diperlukan oleh industri-industri berbasis teknologi. Intinya: – penyediaan dukungan pemerintah bukan saja haruslah memadai tetapi
juga perlu diarahkan kepada fasilitas yang unik/khas yang dapat mencapai ekonomi skala dan cakupan yang besar yang mencerminkan jenis infrastruktur demikian dan mampu mendifusikannya ke industri, lembaga-lembaga standarisasi, dan pengguna lainnya.
– kecenderungan-kecenderungan teknologi berinteraksi dengan strategi korporasi, struktur industri dan kebijakan pemerintah. Adanya kecenderungan atau lintasan teknologi (technology trends/trajectories) dapat memberikan dampak sangat besar pada sejumlah industri atau bahkan beberapa sektor perekonomian dalam arti arah dan tingkat pertumbuhannya. Oleh karena itu, evaluasi dini atas beberapa lintasan yang dapat dicapai melalui pengembangan teknologi generik[1] dan infratechnologies secara tepat waktu sangatlah penting.
© 2005 t@t
SARAN (SARAN (Rycroft dan KashRycroft dan Kash, 1999), 1999)
1. Mengembangkan sumber daya jaringan (developing network resources). Jaringan setidaknya memiliki tiga sumber daya, yaitu kapabilitas inti yang ada, aset internal yang komplementatif, dan pembelajaran organisasional. Saran utamanya adalah pengembangan kemampuan SDM dalam organisasi yang bersifat broad-based terutama integrasi sistem, pengetahuan teknis dan sosial.
2. Menciptakan peluang pembelajaran (creating learning opportunities). Arah dan tekanan yang disarankannya adalah pengembangan dukungan kebijakan litbang pada elemen yang sebenarnya lebih diperlukan oleh swasta. Ini terutama berkaitan dengan pengembangan kapabilitas organisasional yang dapat memfasilitasi pengembangan tacit know-how dan keterampilan, perbaikan proses produksi terpadu, dan cara-cara mensintesiskan dan mengintegrasikan keahlian individual kepada kelompok kerja atau tim.
3. Meningkatkan pasar (enhancing markets). Esensinya adalah bahwa untuk tujuan ini, pemerintah tidak hanya memberikan perhatian sebatas pada isu kekayaan intelektual dan kredit pajak litbang. Yang sangat penting justru berupa upaya mendorong pengembangan jaringan, terutama berbentuk (1) infrastruktur dasar, baik transportasi, komunikasi dan sistem pendidikan; (2) tatanan-tatanan penentuan standar; (3) keterkaitan antara perusahaan dengan beragam lembaga iptek, termasuk perguruan tinggi.
© 2005 t@tPrinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan
Pengujian Sistem, Peluncuran & Pengoperasian
Pengembangan Sistem/Subsistem
Demonstrasi Teknologi
Pengembangan Teknologi
Riset untuk Pembuktian Kelayakan
Riset Teknologi Dasar
Tingkat Kesiapan/ Kematangan Teknologi
Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian
Sistem telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified) melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya
Demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya
Demonstrasi model atau prototipe sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan
Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam suatu lingkungan
Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam lingkungan laboratorium
Pembuktian konsep (proof-of-concept) fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental
Formulasi konsep dan/atau aplikasi teknologi
MEMASTIKAN “KESIAPAN” TEKNOLOGIMEMASTIKAN “KESIAPAN” TEKNOLOGI
TKT 9
TKT 8
TKT 7
TKT 6TKT 6
TKT 5TKT 5
TKT 4
TKT 3
TKT 2
TKT 1
© 2005 t@t
Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan
Sistem telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified) melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/ aplikasi sebenarnya
Demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya
Demonstrasi model atau prototipe Sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan
Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian
Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam suatu lingkungan
Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam lingkungan laboratorium
Pembuktian konsep (proof-of-concept) fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental
Formulasi konsep dan/atau aplikasi teknologi
Kelayakan Teknis(Technical Feasibility)
Kelayakan Enjiniring(Engineering Feasibility)
Teruji dalam Layanan(Proven in Service)
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Perlu Memastikan bahwa Tingkat Kematangan Teknologi (Technology Maturity Level)Sesuai dengan Kebutuhan/Persyaratan Komersialisasi
Perlu Memastikan bahwa Tingkat Kematangan Teknologi (Technology Maturity Level)Sesuai dengan Kebutuhan/Persyaratan Komersialisasi
TINGKAT KESIAPAN TEKNOLOGI TINGKAT KESIAPAN TEKNOLOGI (TECHNOLOGY READINESS (TECHNOLOGY READINESS LEVEL/TRL)LEVEL/TRL)
Sumber : Diadopsi dari Whalen dan Capuano (2002), dan Dokumen NASA (2001).