Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PRESENTER
BERITA TELEVISI DI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK
TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (LPP TVRI) JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.I) dalam Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam
Konsentrasi Ilmu Jurnalistik Fakultas Dakwah
TEGUH YUNANTO
NIM: UK. 160923
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
KOSENTRASI ILMU JURNALISTIK FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA
SAIFUDDIN
JAMBI
2020
i
ii
iii
iv
MOTTO
هب في ئك الذين يعلن الل قلىبهن فأعزض عنهن وعظهن وقل لهن في أنفسهن قىلا بليغاب أول
(٣٦)النسبء: 1
Artinya: Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang
di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah
mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka Perkataan yang berbekas pada
jiwa mereka. (QS An-Nisa ayat 63)
1 Departemen Agama R.I. Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang : Toha Putra,t,th),
QS. Al An-Nisa 63
v
ABSTRAK
Penelitian ini melatar belakangi kebutuhan lembaga pertelevisian terhadap
presenter yang mempunyai kompetensi yang baik dalam membawakan program
acara berita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi
presenter berita LPP TVRI Jambi, serta upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kompetensi tersebut. Penelitian ini juga merupakan penelitian yang
mencoba menjabarkan tentang kompetensi yang dimiliki presenter berita (news
anchor) dalam program Jambi Hari Ini di TVRI Jambi.
Pendekatan penelitian yang digunakan penulis yaitu menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode penelitian melakukan analisis kandungan
berita dan pendapat pengelola media. Pendekatan kualitatif secara teoretik adalah
pendekatan yang merujuk pada hal-hal yang bersifat diskursif, seperti transkip
dokumen, dokumen-dokumen tertulis catatan lapangan, hasil wawancara, dan data
non-diskursif. Sumber data diperoleh melalui wawancara 1 orang Kepala Seksi
Berita, 3 orang produser berita, dan 2 orang presenter berita, observasi terhadap
cara pembawaan berita secara langsung di studio, proses dubbing berita sebelum
disiarkan, serta kedisiplinan presenter terhadap tugas yang diberikan oleh
produser maupun kasi berita.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti menemukan bahwa
kompetensi yang diterapkan presenter memiliki sinergitas dengan UU Penyiaran
P3SPS, dan sesuai dengan teori Spencer dan spencer sebagai landasan bersiaran
yang diterapkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan karakter yang
dilakukan dalam memandu program tersebut. Hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa presenter berita LPP TVRI Jambi pada program Jambi Hari
Ini telah memiliki kompetensi yang cukup baik, akan tetapi masih perlu upaya
berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensinya, yang pada akhirnya bisa
menambah respons yang positif dari masyarakat sebagai audiens yang
menyaksikan program berita tersebut.
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada ayahku (Winarno) dan Ibuku (Sugiarti ) dan
Adik prempuanku (Wulandari Widya Saputri) yang telah memberikan kasih
sayang, segala dukungan, dan cinta tiada terhingga, yang tiada mungkin dapat
kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan
persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ayah dan ibu
bahagia, karena diriku menyadari belum mampu berbuat yang lebih. Untuk ayah,
terimakasih atas jerih payahmu menafkahiku, membesarkanku sehingga ke
mampu menjadi anak kuat seperti saat ini. Terimakasih atas semua keringat
lelahnya ayah mencari nafkah yang belum bisa akan balas. Untuk Ibu terimakasih
atas do‟amu dan jerih payahmu membesarkanku, menasehatiku untuk menjadi
lebih baik, terimakasih ibu.
Untuk itu Skripsi ini aku persembahkan untuk kedua orang tua tercinta.
Skripsi Ini saya persembahkan untuk Riska Mawarni ia adalah salah satu orang
yang telah memberikan semangat, dan Teman seperjuangan S.sos yaitu Erwin
saputra, Vega Rismuda, Yogi Adam, Misnawati, dan Nur Zam yang selalu
memberi Masukan dan teguran jikalau saya melakukan kesalahan, dan saya
persembahakan kepada teman-teman IJ ku yang selalu memberi kebahagiaan
dengan tingkah lakunya yang lucu dan aneh.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-nya serta anugerah yang tiada terkira, shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rasullah SAW yang telah mengajarkan
suri tauladan, dan yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman modern
seperti yang kita rasakan sekarang dengan kemudahannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Upaya Peningkatan Kompetensi
Presenter Berita Televisi di Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik
Indonesia (LPP TVRI) Jambi”.
Skripsi ini disusun guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan
kelulusan studi pada Program Sarjana (S1) Fakultas Syariah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis
ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu
penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA., Ph.D selaku Rektor UIN STS
Jambi. Ibu Dr.Rofiqoh Ferawati, SE., M,El Bapak Dr. As‟ad Isma, M.Pd
Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA Selaku Wakil Rektor I, II, dan III
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. Zulqarnin, M.Ag Selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi. Bapak Dr.D.I. Ansusa Putra, Lc, M.A.Hum
selaku Wakil Dekan I Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin
Jambi. Bapak Arfan, S.Th.I., M.Soc.Sc., Ph.D selaku Wakil Dekan II
Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Bapak Samin
Batubara, Dr,Drs,M.HI. selaku Wakil Dekan III Fakultas Dakwah UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak M. Junaidi Habe.S.Ag., M.Si. selaku Ketua Program Studi (KPI)
Kosentrasi Ilmu Jurnalistik. Ibu Mila Wahyuni, S.Kom.I, M.Kom.I selaku
Sekretaris Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Bapak Arfan, S.Th.I., M.Soc.Sc., Ph.D selaku dosen pembimbing I.
5. Ibu Dra. Jamilah M.Pd.I selaku dosen pembimbing II.
viii
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL NOTA DINAS .............................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................. ii
PENGESAHAN ........................................................................................... iii
MOTTO ..................................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................. 4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................... 5
E. Kerangka Teori ............................................................... 5
F. Metode Penelitian ........................................................... 18
G. Pemeriksaan Keabsahan Data ......................................... 22
H. Studi Relevan .................................................................. 23
BAB II GAMBARAN UMUM LPP TVRI JAMBI
A. Sejarah Singkat LPP TVRI Jambi ................................... 25
B. Logo TVRI Jambi ........................................................... 27
C. Lokasi TVRI Jambi ......................................................... 27
D. Luas Tanah dan Bangunan .............................................. 28
E. Jumlah Karyawan ............................................................ 29
F. Visi dan Misi ................................................................... 29
G. Daftar Kepala Stasiun ..................................................... 30
H. Kegiatan Operasional ...................................................... 30
I. Struktur Organisasi ......................................................... 33
BAB III KOMPETENSI PRESENTER BERITA LPP TVRI JAMBI
A. Kualifikaksi Presenter LPP TVRI Jambi ........................ 38
B. Kompetensi Presenter LPP TVRI Jambi ......................... 38
1. Pengetahuan ................................................................. 39
a. Informasi dan Isi Berita ......................................... 40
b. Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran
(P3SPS) .................................................................. 42
2. Keterampilan ................................................................ 44
a. Keterampilan Berkomunikasi ................................ 44
b. Olah Vokal ............................................................. 45
c. Keterampilan Menyusun Kalimat .......................... 45
d. Penyampaian Berita atau Improvisasi .................... 46
e. Keterampilan Tata Rias dan Busana (make-up) ..... 48
x
3. Karakter ...................................................................... 49
C. Kendala yang Sering Terjadi Ketika Siaran ................... 53
BAB IV UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PRESENTER
BERITA LPP TVRI JAMBI
A. Upaya Personal Presenter................................................ 57
1. Banyak Belajar .......................................................... 57
2. Turun Langsung ke Lapangan................................... 58
3. Mengikuti Pelatihan Maupun Seminar Tentang
Publik Speaking ....................................................... 59
B. Upaya Pihak Lembaga TVRI Jambi ............................... 59
1. Diklat ke TVRI Pusat ................................................ 59
2. In House Training ..................................................... 59
3. Arahan Produser ........................................................ 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................... 64
B. Implikasi Penelitian ........................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Pedoman Transliterasi.................................................................. xii
Tabel 2 : Lokasi Stasiun Transmisi TVRI Jambi ........................................ 27
Tabel 3 : Luas Tanah dan Bangunan TVRI Jambi ...................................... 28
Tabel 4 : Kepala Stasiun TVRI Jambi ........................................................ 30
Tabel 5 : Jenis Program Acara LPP TVRI Jambi ....................................... 31
Tabel 6 : Jadwal Siaran Presente................................................................. 51
Bagan 1 : Struktur Organisasi LPP TVRI Jambi ........................................ 33
xii
PEDOMAN TRANSLITERASI2
Tabel 1
A. Alfabet
Arab Indonesia Arab Indonesia
ا
A ط Tj
ة
B ظ Zj
ت
T ع
ث
Th غ Gh
ج
J ف F
ح
Hj ق Q
خ
Kh
K ك
د
D ل L
ذ
Dh م M
ر
R ن N
س
Z ه H
ش
S و W
ش
Sh ء
ص
Sj ي Y
ض
Dj
B. Vokal dan Harkat
Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia
2Arifullah Dkk, Panduan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi
(Muaro Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016). 149.
xiii
ا
A ة A اي I
ا
U اي A او Aw
ا
I او U اي Ay
C. Ta>’ Marbu>t}ah
Transliterasi untuk ta>’marbu>t}ahini ada tiga macam:
1. Ta>’ Marbu>t}ahyang mati atau mendapat harakat sukun, maka
transliterasinya adalah /h/.
Arab Indonesia
ة صلا
S}ala>h
ة ا هز
Mir‟a>h
2. Ta>’ Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,
maka transliterasinya adalah /t/.
Arab Indonesia
بية التز وسارة
Wiza>rat al-Tarbiyah
هن الس اة هز
Mir‟a>t al-zaman
3. Ta Marbutah yang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah /tan/tin/tun/.
Arab Indonesia
فجئة
1
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Presenter berita tidak hanya dituntut untuk dapat tampil menarik, melainkan
juga harus nampak cerdas, berani dan memiliki wawasan. Bagi pemirsa, yang
menarik dalam sebuah program berita saat ini adalah bagaimana cara seorang
presenter itu tampil dan membawakan atau membacakan berita dengan sebaik
mungkin tanpa mengabaikan kaidah-kaidah jurnalistik yang ada.3
Membaca berita merupakan keterampilan yang dibangun atas pengalaman dan
kerja keras. Suara berwibawa, intonasi dan vokal yang „hangat‟ merupakan bagian
penting bagi kesuksesan seorang pembaca berita. Menjadi presenter bukanlah hal
yang mudah, perlu adanya sebuah kebiasaan dan ketekunan yang membuat seseorang
terlihat hebat dalam menjadi seorang presenter.4
Presenter diwajibkan memiliki keterampilan berbicara yang bagus, karena itu
keterampilan berbicara adalah sebuah modal penting dalam membawakan suatu acara
pemberitaan yang telah disusun sebelumnya. Membuat audiens merasa percaya
dengan berita yang disampaikan merupakan tujuan utama dari seorang presenter.
Dengan menggunakan nada suara yang berwibawa akan membuat audiens merasa
nyaman sehingga membuat program acara berita di stasiun TV memiliki rating yang
meningkat.
Seorang presenter berita yang baik dapat dengan mudah membuat pemirsanya
mengerti dengan masalah atau informasi apa yang akan disampaikannya. Memiliki
penampilan yang menarik, dan sifat profesional yang objektif, komunikatif serta
dapat menguasai permasalahan dari berita yang akan disampaikan. Seorang presenter
3 Annisa Majlaika, Kompetensi Presenter Berita TV Lokal di Medan (Studi Kasus Kompas TV
Medan), skripsi UMSU tahun 2019,
http://repositori.umsu.ac.id/xmlui/bitstream/123456789/3900/1/Kompetensi%20Presenter%20Berita%
20Tv%20Lokal%20Di%20medan%28Studi%20Kasus%20Kompas%20TV%20Medan%29.pdf di
akses pada 15 Desember 2019. 4 Nancy Reardon, On Camera “Menjadi Jurnalis TV Andal dan Profesional”, (Jakarta:
Penerbit Erlangga 2009 ), h 210
2
berita masa kini harus memiliki tuntutan kemampuan yang lebih dalam membawakan
sebuah program berita. Diantaranya, memiliki keahlian atau kemampuan khusus
dalam menggunakan berbagai bahasa, menterjemahkan gambar, kemampuan
mewawancara narasumber dan manajemen durasi.
Seorang presenter haruslah bisa membawakan berbagai macam acara TV
dengan baik, seperti program hiburan hingga program berita yang menjadi program
utama di setiap stasiun televisi. Menjadi presenter berita tidaklah mudah, karena
mereka harus mampu mempertanggung jawabkan apa yang disampaikan kepada
pemirsa secara akurat. Seorang presenter juga harus mampu menyembunyikan
perasaan, dan emosionalnya.
Mulgrave mengatakan bahwa “[B]erbicara adalah suatu alat untuk
mengomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak”.5
Kompetensi presenter berita mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi
prilaku dan sikap masyarakat. Bahkan presenter berita bisa mengarahkan atau
membentuk pandangan masyarakat terhadap seseorang. Oleh karena itu presenter
harus terus meningkatakan kemampuannya agar khalayak percaya dengan apa yang
di siarkannya pada media televisi.
TVRI merupakan media milik pemerintahan Republik Indonesia yang
berstatus sebagai Lembaga Penyiaran Publik, maksudnya adalah TVRI merupakan
suatu lembaga yang di dirikan oleh pemerintah, dengan sifat netral, independen, dan
tidak komersial, yang berfungsi memberikan informasi untuk kepentingan
masyarakat.
Sebagai Stasiun Penyiaran Daerah TVRI Jambi berkewajiban merelay siaran
TVRI Pusat sesuai pola acara yang telah ditentukan. Pada tanggal 1 April 2019.
5 Mai Yuliastri Simarmata dan Qoriyanti, Keterampilan Berbicara Menjadi Sebuah Profesi,
http://www.google.com/url?sa?=t&source=web&rct=j&url=http://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/b
ahasa/article/download/395/377&ved=2ahUKEwiVievTrlLnAhUkdCsKHaGQBGIQFjACegQIBBAB
&usg=AOvVaw214_4WpQ2mRTsN5z_dRtso Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 6, No. 1, Juni 2017h 2,
di akses pada 14 Januari 2020
3
Sesuai dengan keputusan Dewan Pengawas dan Dewan Direksi LPP TVRI. Siaran
lokal untuk seluruh stasiun daerah berubah jam tayang pukul 08.00-10.00 WIB dan
16.00 dan 18.00 WIB Termasuk TVRI Jambi.6
Program acara berita “BERITA TERKINI” di TVRI Jambi tayang pukul
10.00 yang menyiarkan 2 berita dan “JAMBI HARI INI” tayang pada jam 17.00 yang
menyiarkan berita sebanyak 20 hingga 28 berita perhari yang terdiri dari hard news,
soft news adventorial, human interes dan sport. Hal ini membuat presenter
berkeharusan selalu memperbaharui atau selalu up-to-date terhadap peristiwa dan
memiliki wawasan tentang Provinsi Jambi.
Selain acara berita utama “Jambi Hari Ini”, TVRI Jambi juga menyiarkan
program acara talkshow dengan judul ”Apa Kabar Jambi” dengan mendatangkan
narasumber berprestasi yang ada di kota Jambi. Oleh karena itu presenter diharuskan
bisa membawakan berbagai macam program acara dengan baik dan harus menguasai
materi yang akan dibawakan. Tentu saja pembawaan program acara talkshow dan
berita sangat berbeda. Pembawaan program acara talkshow terbilang lebih santai
sehingga tidak membuat pemirsa merasa jenuh, sedangkan cara pembawaan program
acara berita terkesan lebih serius dan harus berwibawa dengan menggunakan ekpresi
dan intonasi yang sesuai dengan tema pristiwa yang akan ditampilkan.
Persaingan antar media pertelevisian di Jambi semakin meningkat yang
mengharuskan presenter selalu membawakan program acara berita dengan menarik.
Karena TVRI Jambi hanya bisa merelay jam tayang pukul 08.00-10.00 WIB dan
16.00 dan 18.00 WIB, presenter TVRI Jambi harus terus meningkatkat
kemampuannya dalam membawakan program acara agar tidak tertinggal dan dapat
bersaing dengan televisi lokal, maupun nasional yang ada di Indonesia. Maka
dibutuhkan inovasi dan evaluasi terhadap program berita di siaran lokal, terutama
peningkatan kualitas presenter sebagai faktor utama penentu keberhasilan suatu
program acara, agara mampu memahami kompetensi yang diperlukan dalam
6 Tim penyusun, Dokumen LPP TVRI Jambi, 2018
4
mambawakan suatu acara, sehingga program acara tersebut dapat mempertahankan
eksitensinya sebagai sumber informasi yang terpercaya bagi masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan akan memperluas wawasan.
Berdasarkan pengamatan awal peneliti, beberapa presenter berita TVRI Jambi
yang berjumlah enam orang yaitu 1. Omil Hayadi, 2. Ahmad Solihin, 3. Putri
Ramadhani, 4. Arif Fikri, 5. Solihin Tanjung, 6. Vidya Fransiska, sudah jauh
memiliki kompetensi menjadi presenter berita. Peningkatan kompetensi itu mungkin
berasal dari diri sendiri, dengan mencontoh presenter TV nasional atau bisa dengan
mengikuti pelatihan presenter dan seminar tentang presenter. Namun yang terpenting
pihak lembaga stasiun seharusnya ikut serta dalam meningkatkan kualitas
keterampilan maupun sikap presenternya dengan cara mengirimkan para presenter
TV ke pusat pendidikan dan pelatihan (pusdiklat) agar para presenter dapat dilatih
secara terintegrasi atau mendapat pembaharuan melalui proses-proses yang menuju
pada kesempurnaan.
Penelitian ini akan melihat upaya LPP TVRI Jambi dalam meningkatkan
kompetensi presenter berita, penelitian ini mengangkat judul skripsi “Upaya
Peningkatan Kompetensi Presenter Berita Televisi di LPP TVRI Jambi”
B. Rumusan Masalah
Dengan berpedoman pada latar belakang di atas, yang menjadi pokok
permasalah penelitian ini adalah bagaimana cara meningkatkan kompetensi presenter
berita yang dirumuskan dengan beberapa pertanyaan:
1. Bagaimana kompetensi presenter berita LPP TVRI Jambi sejauh ini?
2. Apa kendala presenter TVRI Jambi dalam melaksanakan siaran?
3. Apa upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kompetensi presenter berita
LPP TVRI Jambi?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini membatasi mengenai upaya yang dilakukan LPP TVRI Jambi
agar dapat meningkatkan kompetensi presenter, dan upaya yang dilakukan oleh
5
presenter itu sendiri agar dapat meningkatkan kompetensinya dalam membawakan
program acara. LPP TVRI memiliki dua acara berita. Acara berita yang dipilih dalam
penelitian ini hanya berita “JAMBI HARI INI” pada bulan Februari dan Maret 2020.
JAMBI HARI INI menampilkan berita tentang wilayah Jambi.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Mengetahui kompetensi presenter berita TVRI Jambi.
b. Mengetahui kendala presenter TVRI Jambi saat melaksanakan siaran.
c. Mengetahui upaya yang dilakukan produser maupun presenter itu sendiri dalam
meningkatkan kompetensi presenter berita TVRI Jambi.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Menambah kajian tentang kompetensi presenter berita pada stasiun televisi
lokal.
b. Menjadi masukan bagi pengelola stasiun televisi dalam meningkatkan
kompetensi presenter berita.
E. Kerangka Teori
1. Kompetensi Presenter Berita Televisi
a. Pengertian Kompetensi
Kompetensi merupakan suatu pengetahuan, keterampilan, dan prilaku yang
harus dimiliki, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh seseorang dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan dan harus terus dikembangkan agar dapat bersaing. Pengertian
Kompetensi Menurut Dharma adalah [S]uatu kemampuan untuk melaksanakan atau
melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang dilandasi atas keterampilan dan
pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.7
Kompetensi sebagai kemampuan seseorang untuk memberikan kinerja pada tingkat
yang memuaskan terhadap suatu pekerjaan, juga menunjukkan keterampilan yang
7Eka Suhartini, Pengaruh Kompetensi Terhadap Kerja Pegawai (Studi Perbandingan Antara
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan Fakultas Syariah dan Hukum UINAM), skripsi UIN Alauddin
Makasar tahun 2016, http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/minds/article/download/4633/4218 di
akses 24 November 2019.
6
dimiliki dan karakteristik pengetahuan atau dibutuhkan oleh setiap individu yang
mengharuskan mereka untuk melakukan tanggung jawab dan tugas mereka secara
efektif dan terus meningkatkan standar kualitas professional dalam pekerjaan.
Kompetensi mencakup melakukan sesuatu, tidak hanya pengetahuan yang
pasif. Seorang presenter mungkin pandai, tetapi jika tidak bisa menerjemahkan
kepandaiannya ke dalamprilaku di tempat kerja yang efektif, kepandaian tidak
berguna. Jadi kompetensi tidak hanya mengetahui apa yang harus dilakukan.
Kompetensi adalah suatu kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas atau
sebagai memiliki ketrampilan. Kompetensi sendiri dapat dipahami sebagai sebuah
kombinasi antara keterampilan (skill), atribut personal, dan pengetahuan (knowledge)
yang tercermin melalui prilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan
dievaluasi. Kompetensi sering dibedakan menjadi dua tipe, yakni :
a) Soft competency atau jenis kompetensi yang berkaitan erat dengan
kemampuan untuk mengelola proses pekerjaan, hubungan antara manusia
serta membangun interaksi dengan orang lain. Contoh soft competency
adalah: leadership, communication, interpersonal relation, dll.
b) Hard competency atau jenis kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan
fungsional atau kemampuan teknis suatu pekerjaan. Dengan kata lain,
kompetensi ini berkaitan dengan beluk teknis yang berkaitan dengan
pekerjaan yang ditekuni. Contoh hard competency adalah: electrical
engineering, marketing research, financial analisis, manpower planning,
dll.
Penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan agar dapat mengetaui tingkat
kinerja yang diharapkan untuk kategori baik atau rata-rata. Penentuan ambang
kompetensi yang dibutukan tentunya akan dapat dijadikan dasar bagi proses seleksi,
evaluasi kinerja dan pengembangan SDM.
Menurut Spencer, terdapat lima karekteristik kompetensi,8 yaitu:
8Fajar Usman, Program Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Dalam Upaya Meningkatkan
Kompetensi Sumber Daya Manusia,
7
1) Knowledge adalah informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu.
Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks. Skor atau tes
pengetahuan sering gagal untuk memprediksi kinerja SDM karena skor
tersebut tidak berhasil mengukur pengetahuan dan keahlian seperti apa
seharusnya dilakukan dalam pekerjaan. Tes pengetahan mengukur
kemampuan peserta tes untuk memilih jawaban yang paling benar, tetapi
tidak bisa melihat apakah seseorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan
pengetahuan yang dimilikinya.
2) Skill adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik
secara fisik maupun mental. Misalnya, seorang dokter gigi secara fisik
mempunyai keahlian mencabut dan menambal gigi tanpa harus merusak
syaraf.
3) Motivies adalah suatu dimana seseorang secara konsisten berfikir sehingga
ia melakukan tindakan. Misalnya, orang-orang yang memiliki motivasi
berprestasi secara konsisten mengembangkan tujuan-tujuan yang memberi
tantangan pada dirinya, dan “feedback” untuk memperbaiki dirinya.
4) Traits adalah watak untuk membuat orang berprilaku atau bagaimana
seseorang merespon sesuatu dengan cara tertentu, misalnya percaya diri,
control diri, ketabahan/daya tahan terhadap tekanan.
5) Self Concept adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan
nilai diukur melalui tes kepada responden untuk mengetahui bagaimana
nilai yang dimiliki seseorang, apa yang menarik bagi seseorang melakukan
sesuatu. Seseorang yang dinilai menjadi “leader” seyogyanya memiliki
prilaku kepemimpinan sehingga perlu adanya tes tentang leadership ability.
b. Pengertian Presenter
Para penyiar di televisi, secara generic, biasa dikenal dengan sebutan
presenter. Di Indonesia, pada sekitar era 1980-an, mereka disebut sebagai TV
https://pusdiklat.bkpm.go.id/asset/media/artikel%20diklat%20untuk%20peningkatan%20kompetensi%
20sdm.pdf diakses pada 15 desember 2019
8
Announcer, atau penyiar televisi. Kemudian sesuai dengan perkembangan zaman,
sebutannya berubah menjadi tv presenter.9 Presenter berita atau yang sering disebut
dengan newsanchor adalah orang yang membawakan, mengantarkan atau memandu
acara berita di televisi.10
Seorang penyiar berita harus memiliki kredibilitas, otoritas, berkepribadian
kuat, komunikatif, profesionalitas yang tinggi, penampilan kejelasan dan kejernihan
suara dan volume suara yang prima. Tugas penyiar berita tidak hanya sekedar
membaca naskah berita yang telah disajikan redaktur, tetapi ia juga harus bisa
menuturkan, menyampaikan atau menyajikan sehingga harus mampu meyakinkan
pemirsa.
c. Presenter di Stasiun TV Lokal ataupun Jejaring
Keterbatasan tv lokal banyak kurangnya personil dan penghematan dana
operasional. Sementara keduannya amat dibutuhkan stasiun tv lokal. Kebutuhan
presenter menjadi sesuatu yang utama, presenter harus mampu membawakan
berbagai acara yang beraneka ragam dan memiliki kelebihan dalam talenta dan
kemampuan. Dia akan diberi tugas yang lebih banyak dari rekan-rekan lainnnya.11
Presenter yang multitalenta dan mampu melaksanakan berbagai tugas
penyiaran, dapat memetik manfaat dari rangkap tugas yang harus di embannya.
Terutama pada tahap awal kariernya, sebelum menemukan kemampuan dan
keunggulan yang sebebnarnya, yang dapat menetapkan spesialisasi yang paling tepat
dan optimal bagi dirinya. Dikemudian hari, apabila telah mencapai tangga teratas
dalam profesinya, dia akan diakui sebagai professional, yang memiliki keunggulan
dalam satu spesialis. Dan acara yang dipandunya akan menyandang namanya sebagai
terdmark yang layak jual.
9 Anita Rahman, Teknik & Etik Profesi TV Presenter, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia 2016), h 15 10
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional, ( Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA 2005), h 172 . 11
Anita Rahman, Teknik & Etik Profesi TV Presenter, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia 2016) h 18.
9
Di stasiun tv jejaring nasional yang besar, setiap personil umumnya
mengerjakan tugas sesuai spesialisnya yang khusus. Hampir tidak mungkin
melakukan rangkap tugas dan menggarap acara-acara yang saling berbeda
karakteristiknya, seperti lazimnya berlaku di stasiun tv lokal. Misalnya, pada suatu
malam membawakan program berbasis jurnalistik, lalu keesokan harinya memandu
acara kuis yang merupakan acara entertainment.
d. Fungsi dan Tanggung Jawab Sebagai Komunikator Penyampaian
Informasi.
Sebagai komunikator, tujuan hakiki presenter adalah menginformasikan pesan
dan pemberitahuan serta mewartakan berita kepada pemirsa, secara efektif, ringkas,
lugas, akurat. Agar dapat mencapai kriteria itu, presenter harus berbicara dengan baik
dan tidak bertele-tele, bahkan dalam percakapan sehari-hari. Sesungguhnya itulah
salah satu kunci menuju sukses dilayar televisi.
Kewajiban yang harus ditunaikan presenter terhadap audiens, yaitu
menyampaikan informasi yang objektif, adil, akurat, dan mencerahkan, sekaligus
menghibur dan menyenangkan. Sayangnya, tidak setiap orang yang tampil dilayar
kaca televisi dapat memenuhinya. Memang banyak yang merasa dapat dengan lancar
bertutur, tapi ternyata hanya pamer diri dan mengumbar omong kosong belaka.
Keunggulan sebagai profesional pasti akan menjadikan seorang presenter
yang memang layak tampil dan menyandang profesi itu. Jadi, seorang presenter tidak
hanya sekedar pembawa atau penyalur informasi, bahkan bukan pula seorang TV star
yang tampil dengan penuh pesona. Lebih dari itu, ia haruslah seorang pribadi yang
kredibel dan mempunyai integritas. Walaupun memiliki talenta dan kemampuan yang
terbilang prima, nyatanya tidak semua presenter memiliki indera kepekaan dan
kepedulian social, dan mampu untuk memanifestsikannya sebagai pengabdian kepada
masyarakat.
Barang siapa yang berterkad untuk berkiprah di jalur pertelevisian, dan siap
berperan serta membuat masyarakat menjadi lebih baik, dia harus menjadi seorang
10
komunikator yang amat dibutuhkan masyrakat pada masa sekarang ini, yaitu
potensial dan terpercaya, serta bertanggung jawab dalam mengemban tugasnya.12
e. Beberapa SOP yang Harus Dilakukakan Presenter
Walaupun penyiar berita bertugas membaca naskah berita yang telah
disediakan redaktur, tetapi ia bukan sekedar membaca tetapi menuturkan,
menyampaikan atau menyajikan sehingga harus mampu manyakinkan pemirsa.
Adapun SOP yang harus dilakukan para penyiar berita adalah sebagai berikut.13
a) Persiapan
Sudah harus hadir di ruang pemberitaan minimal satu jam sebelum siaran
dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan tempat hingga siaran
berita usai.
Sudah dalam keadaan siap tampil (make-up, busana, tata rambut).
Mempelajari urut-urutan berita untuk siaran sekarang. Untuk nama-nama
asing atau istilah asing lain, jika tidak mengerti atau ragu-ragu segera chek
pada kamus.
Jika penyiar berita terdiri dari 2 orang atau 3 orang, pastikan tidak tejadi
tumpang tindih pembagian item berita yang telah diatur redaktur.
Melakukan chek isi naskah berita.
Konsultasikan dengan kepala redaksi atau redaksi atau produser jika ada
yang meragukan atau ingin menggantikan kalimat lebih pas.
Jika harus berwawancara, apakah kangsung atau melalui telepon,
koordanisakan isi pertanyaan yang akan diajukan dengan kepala redaksi
atau produser.
Chek isi kalimat yang akan di-telepromter-kan jangan ada yang salah.
Lakukan latihan pelaksanaan tugas.
b) Di Studio
12
Ibid, h 24. 13
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional, ( Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA 2005), h 172
11
Sudah berada di studio paling tidak 15 menit sebelum jam siaran.
Sudah siap dengan naskah yang akan dibaca dan sesuai urutan.
Pastikan isi kalimat di teleprompter dan mengatur kecepatan sesuai
dengan kemampuan.
Pastikan keberadaan mikropon sudah siap apakah menggunakan jenis
clip-on / tie-tac atau desk stand.
Pastikan bahwa posisi duduk atau berdiri (ketinggian, jarak, dll) sudah
tepat.
Perhatikan monitor tv atau pengarah lapangan yang akan memberikan
tanda kapan anda mulai bicara.
Jika menggunakan head-set, pastikan bahwa saudara dapat mendengar
dengan baik intruksi yang diberikan dari production control.
Jika harus mewawancarai seseorang di studio, pastikan dimana posisi
orang yang akan diwawancarai.
Standar prosedur untuk penyiaran sesuai dengan bidang kerjanya tersebut
akan sangat membantu apabila dilakukan dengan disiplin ketat.
f. Kualifikasi Presenter
Banyak yang merasa yakin, bahwa mereka juga pasti dapat menjadi presenter,
dengan sama baiknya, atau bahkan lebih hebat daripada yang tampil di layar, kalau
saja diberi kesempatan. Sebenarnya, masalahnya tidak sesederhana yang diperkirakan
orang. Kalau untuk bisa menjadi penyiar radio saja sudah diperlukan begitu banyak
persyratan, maka untuk menjadi presenter diperlukan kira-kira tiga kali lebih banyak
persyaratan, karena menyangkut tidak hanya aspek suara, tetapi juga kualifikasi
visual dam personalitas.
Adapun persyaratan-persyaratan itu terdiri dari lima aspek utama, yaitu:14
14
Anita Rahman, Teknik & Etik Profesi TV Presenter, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia 2016), h 25
12
a) Personalitas
Karena presenter harus tampil di layar dengan mengesankan dan meyakinkan
pemirsa yang disapanya, maka persyaratan pertama yang harus dipenuhinya adalah
personality, pribadi, berwibawa, tapi menyenangkan. Dilengkapi pula dengan
beberapa nilai keunggulan yang ikut membentuk kepribadiannya, yaitu:
Patience adalah kesabaran dan ketanahan dalam menghadapi setiap situasi
dan toleran terhadap beragam orang dengan siapa dia berinteraksi.
Good Reaction adalah kemampuan berinteraksi dengan tangkas dan cerdas
serta koordinasi olah piker yang terkendali.
Team Work adalah kemampuan dan kehendak yang tulus untuk bekerja
sama dalam suatu tim yang terkoordinasi, dengan kerabat kerja yang
terdiri dari beragam profesi. Berdasarkan asas saling menghormati.
Self Confidence adalah pekerti yang santun dan rendah hati yang didasari
rasa percaya diri berkat kemampuan yang teruji.
Imamgination adalah daya imajinasi yang tinggi dan kreatif.
Sense of Humor adalah kemampuan untuk melihat segala sesuatu dengan
jernih dan positif, bahkan sisi kelucuannya.
Sincerity adalah motifasi positif dan kejujuran dalam menjalankan profesi
dan memberikan informasi yang benar kepada khalayak.
Enthusiasm adalah sikap yang antusias dan penuh gairah dalam
menjalalankan tugas sehingga memberikan kesan yang positif pada
penampilanya.
b) Penampilan Fisik
Karena televisi adalah medium yang bersifat audio-visual, maka tidak hanya
suara, tapi dituntut pula penampilan fisik yang layak pandang. Adapun wajah yang
ideal untuk penampilan televisi adalah wajah dengan bentuk dan raut yang rapid an
proposional.
13
c) Kesehatan, Kebugaran, dan Daya Tahan
Dalam menjalankan tugasnya sesuai jadwal, presenter harus siap bertugas
kapan pun, di tudio ataupun di lokasi mana pun, dalam kondisi dan cuaca apapun. Di
tengah malam jauh sebelum terbitnya matahari, ketika kebanyakan orang masih
nyaman terlelap, dia harus mulai bertugas dibawah pencahayaan lighting di studio
yang benderang dan AC yang super dingin. Dan begitu keluar dari studio seteleh
selesai bertugas, kemungkinan ia akan disambut dengan hawa yang panas dan terik.
Perbedaan suhu yang ekstrim dan silih berganti itu tentu membutuhkan kondisi
kesehatan yang prima dan “tahan banting”. Karena itulah seorang presenter harus
selalu sehat fikik dan mental.
d) Suara dan Tata Wicara
Untuk menjalin komikasi yang efektif dengan pemirsa, suara merdu saja tidak
cukup, karena tidak Cuma didengar, tapi harus juga gampang dipahami da dimegerti,
sehingga mutlak perlu dilengkapi dengan tata wicara (speech) dalam bentuk bahasa
lisan, yang terucap dengan cepat, jelas, dan benar.
e) Edukasi dan Pengalaman
Setidaknya pendidikan akademis (S1) dari berbagai disiplin ilmu, atau
memiliki intelektualitas yang setara, disertai wawasan dan pengetahuan umum yang
luas dan beragam. Seorang generalis yang mempunyai segudang wawasan, diperkaya
dengan pemahaman tentang kehidupan dan kepekaan rasa terhadap sesama.
Karena siaran yang digunakan di televisi Indonesia adalah bahasa Indonesia,
sudah pasti yang paling utama harus dikuasai dengan baik dan benar adalah bahasa
nasional Indonesia. Termasuk pula kemampuan mengarang, sekurang-kurangnya
untuk menyusun kalimat yang akan diucapkan sendiri nantinya. Dan dalam era
globalisai dan meluasnyna pergaulan internasional, apalagi mengingat bahwa televisi
adalah medium yang canggih dan modern, maka setiap presenter dituntut untuk
mampu berbahasa inggris secara aktif, ditambah pemahaman satu atau dua bahasa
asing lainnya.
14
g. Peningkatan Kompetensi Presenter Berita Televisi
Seorang presenter harus memiliki kemampuan yang baik dalam membawakan
sebuah acara program siaran, presenter juga harus terus meng-updrade kualitas diri
agar dapat terus membawakan acara program siaran dengan kualitas yang baik.
Michael Zwel menyebutkan adanya faktor-faktor yang dapat dipergunakan
untuk memperbaiki atau meningkatkat kompetensi15
, yaitu:
1) Admitting incompetency (megalami kekurangan kompetensi)
2) Raising expectations (meningkatakan harapan)
3) Identifying barriers (mengidentifikasi hambatan)
Hambatan dapat diartikan hal yang memperlambat laju suatu hal yang
dikerjakan seseorang, hambatan dapat dikategorikan dalam;
a) Pengetahuan, hambatan pengetahuan terjadi ketika pekerjaan tidak
mempunyai keahlian tentang informasi yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan.
b) Keterampilan, hambatan keterampilan terjadi jika pekerja tahu
bagaimanan melakukan sesuatu, tetapi belum mengembangkan
keterampilan untuk melakukannya dengan lebih baik, cepat dan konsisten.
c) Proses, hambatan proses terjadi ketika pekerja tidak efektif dalam
mengelola serangkaian tugas. Mereka mungkin terampil, tapi kurang
konsisten melakukannya dengan cara yang tepat.
d) Emosional, hambatan emosional berakar pada faktor psikologis. Pekerja
takut takut konflik sedang lainnya tidak menetapkan tujuan untuk
menentang karena takut gagal. Sebaian lagi tidak bisa menerima kesalahan
atau tanggung jawab karena takut disalahkan.
4) Including support mechanism (memasukan mekanisme dukungan)
15
Ma‟rifatun Qomariyah, Kompetensi Presenter Berita Televisi Lokal di Makassar (Studi
Kasus iNews TV Makassar), skripisi UIN Makasar tahun 2016,
http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/8938/1/MA%E2%80%99RIFATUN%20QOMARIYAH_Optimized.pdf di akses 23
november
15
Burhan Fanani menyebutkan, bahwa dalam upaya penigkatan kompetensi,
seorang presenter juga harus memperhatikan beberapa aspek yaitu: kenali diri,
keperibadian, karakter yang baik, dan pengaturan waktu. 16
Untuk mengetahui aspek-aspek tersebut, berikut peneliti menyertakan uraian
atau pennjelasan dari aspek-aspek kompetensi tersebut:
a) Kenali Diri (knowing your self)
Mengetahui dengan pasti kelebihan-kelebihan dirinya yang dapat dipakai
sebagai modal untuk ditonjolkan dan dipublikasikan. Jadi, seorang presenter harus
mempunyai rasa percaya diri.
b) Keperibadian (image personality)
Penentu brand image hendaknya dilakukan pertama kali saat akan memulai
karir ini, sebagai contoh mau memilih image serius atau hummoris, selanjutnya harus
konsisten dengan image tersebut guna memilih acara-acara yang sesuai dengan image
yang ingin ditonjolkan. Sebaiknya tetap konsisten pada pilihan awal, karena sekali
seseorang terlibat dalam suatu pekrjaan, itu akan menentukan image selanjutnya.
c) Karakter yang baik (great character)
Menjaga sikap-sikap tertentu agar mendapat kepercayaan rekan kerja seperti
tepat waktu, disiplin selektif terhadap pemilihan acara, dan sebagainya.
d) Pengaturan waktu (time management)
Pengeturan waktu adalah aspek penting yang harus di perhatikan oleh seorang
presenter. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya salah presepsi
ketika membawakan acara, harus tepat waktu juga berkaitan dengan persiapan acara.
Secara umum, aspek-aspek diatas dapat diaplikasikan oleh seorang presenter
untuk menigkatkan kompetensi dirinya. Namun dalam penelitian ini upaya-upaya
peningkatan kompetensi presenter akan dijelaskan secara terperinci oleh penulis di
pembahasan selanjutnya.
16
Burhan Fanani, Buku Pintar Menjadi MC, Pidato, Penyiar Radio & Televisi, 150
16
2. Media Televisi
a. Pengertian Media TV
Salah satu media dalam komunikasi massa adalah televisi, yang merupakan
penerima siaran gambar bergerak beserta suara. Kata televisi berasal dari kata tele
yang berarti jauh dan vision yang berarti tampak, maka televisi berarti tampak atau
dapat melihat dari jarak jauh. Pada dasarnya, media televisi lahir karena
perkembangan teknologi.
Peletak dasar utama teknologi pertelevisian adalah Paul Nipkow dari Jerman
yang dilakukannya pada tahun 1884. Ia kemudian menemukan alat yang kemudian
disebut sebagai Jantra Nipkow atau Nipkow Sheibe. Penemuannya tersebut
melahirkan electrische teleskop atau televisi elektris.17
Televisi didefinisikan sebagai suatu sistem penyiaran gambar yang disertai
dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat
yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik, dan
mengubahnya kembali menjadi berkas yang dapat dilihat dan dapat didengar. Televisi
sebagai salah satu media komunikasi massa. Dari semua media komunikasi yang ada,
televisi lah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.
Adapun definisi televisi menurut Naratama yaitu,
1) Media televisi adalah media komunikasi yang mentrasmisikan gambar dan
suara.
2) Media televisi adalah sistem telekomunikasi untuk penyiaran dan penerimaan
gambar dan suara dari jarak jauh.18
b. Karakteristik Media Televisi
Anton Maburi menyatakan dalam buku yang berjudul Menjadi Sutradara
Televisi Dengan Single dan Multi Camer,19
media televisi mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
17
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter Profesional, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005) h 4. 18
Naratama, Mennjadi Sutradara Televisi Dengan Single dan Multi Camer, (Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia 2004), h 5
17
1) Pesan yang disampaikan untuk khlayak luas.
2) Heterogen dan tidak mengenal batas geografis.
3) Cepat/ selintas.
4) Tidak di tujukan untuk pribadi.
5) Bersifat umum
6) Teorganisasi
7) Periodik dan tearah serta mencakup beberapa aspek kehidupan
8) berjalan satu arah.
Menurut Riswandi televisi memiliki karakteristik, antara lain20
:
a) Audiovisual: televisi memiliki kelebihan dapat di dengar (audio) dan di lihat
(visual), karena sifat audiovisual ini, selain kata-kata televisi juga
menampilkan informasi-informasi yang disertai gambar, baik gambar diam
seperti foto, gambar peta, maupun film berita, yakni rekaman peristiwa.
b) Berpikir dalam gambar: ada 2 tahap yang dilakukan dalam proses ini,
pertama: visualisasi, yaitu menterjemahkan kata-kata yang mengandung
gagasan yang menjadi gambar-gambar. Kedua: penggambaran, yakni kegiatan
merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga
kontinuitasnya mengandung makna tertentu.
c) Pengoperasian atau cara kerja yang kompleks: dibandingkan dengan media
radio, pengoperasian atau cara kerja yang kompleks karena lebih banyak
melibatkan orang.
c. Kelemahan Media Televisi
Televisi memperlakukan penonton sebagai objek yang pasif.
19
Ma‟rifatun Qomariyah, Kompetensi Presenter Berita Televisi Lokal di Makassar (Studi
Kasus iNews TV Makassar), skripisi UIN Makasar tahun 2016,
http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/8938/1/MA%E2%80%99RIFATUN%20QOMARIYAH_Optimized.pdf di akses 23
november 20
Riswandi,. Ilmu Komunikasi (cetakan Pertama), (Yogyakarta : Graha Ilmu 2009), h 5
18
Media televisi juga mendorong proses alih nilai dan pengetahuan yang cepat
tanpa mempertimbangkan tingkat, perbedaan budaya, dan peradaban yang ada
di seluruh jangkauannya.
Bergantung dengan listrik
Tidak semua tempat bisa dijangkau karna keterbatasan sinyal.
Media televisi bersifat sangat terbuka dan sulit dikontrol dampak negatifnya.
Karena kekuatan media ini, mampu menyita waktu dan perhatian pada
khalayaknya untuk meninggalkan aktivitasnya yang lain pada waktu
bersamaan.
Tidak dapat mencari informasi sesuai dengan waktu yang diinginkan, apabila
informasi terlewat tidak dapat di ulang kembali.
F. Metode Penelitian
Sama halnya dengan penelitian ilmiah pada umumnya yang menggunakan
metode penelitian yang sesuai, penelitian ini juga akan menggunakan metode yang
bertujuan mendapatkan data yang objektif, dengan menggunakan pengumpulan dan
analisis data yang akurat. Dalam penulisan ini peneliti menggunakan metode
penelitian sebagai berikut:
a. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan penulis yaitu menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode penelitian melakukan analisis kandungan berita
dan pendapat pengelola media. Pendekatan kualitatif secara teoretik adalah
pendekatan yang merujuk pada hal-hal yang bersifat diskursif, seperti transkip
dokumen, dokumen-dokumen tertulis catatan lapangan, hasil wawancara, dan data
non-diskursif.21
Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto,
dokumen pribadi, dan dokumen resmi lainnya. Hal itu dilakukan seperti orang yang
sedang merajut, sehingga setiap bagian di telaah satu persatu. Pertanyaan dengan kata
21
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara, 2007), 37
19
tanya alasan, bagaimana terjadinya dan mengapa, akan senantiasa digunakan oleh
peneliti. Sehingga peneliti tidak mengangap bahwa sesuatu itu sudah memang
demikian keadaannya.
b. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Setting dalam hal ini adalah lokasi tempat penelitian lapangan dilakukan.
Pemilihan setting harus disertai pertimbangan tertentu. Misalnya pertimbangan
rasional, praktis, ataupun ekonomis. Penulis mengambil lokasi penelitian TVRI
Jambi, Jln. Kapten A. Hasan No: 1, Kelurahan Simpang IV Sipin, kecamatan
Telanaipura Jambi dengan alasan karena berdasarkan hasil observasi, penulis
menemukan kompetensi presenter berita masih menjadi kebutuhan LPP TVRI Jambi.
Terlebih lagi tempatnya strategis dan dekat dengan tempat tinggal penulis sehingga
memudahkan penulis untuk mencapai lokasi penelitian sehingga memudahkan
penulis mencari data yang diperlukan.
2. Subjek Penelitian
Pemilihan subjek ini dilandasi dengan teori bahwa subjek yang baik adalah
subjek yang telah lama terlibat aktif dalam medan dan aktifitas, cukup
berkepentingan dengan aktivitas-aktivitas, cukup mengetahui dan memahami yang
akan diteliti Subjek disini adalah informan dan responden yang akan dimintai
keterangan. Informan diharapkan memiliki banyak waktu untuk memberikan
informasi secara benar dan sesuai fakta kepada penulis.
Dalam menentukan subjek penelitian ini penulis akan menggunakan teknik
pengambilan sampel, Nonprobability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota,
asksidental, purposive, jenuh dan snowball.22
Penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu teknik penetapan sampel sebagai sumber data dengan
22
Sugiyono, Metode Penelitian, Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA
2017), 218
20
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu itu, misalnya orang yang dianggap
paham tentang tema penelitian yang kita tulis, dan mungkin dia seorang penguasa
yang akan memudahkan penulis menjelajahi objek atau situasi social yang akan
diteliti.
Informasi sumber data dalam hal ini adalah produser berita dan presenter 1
orang Kepala Seksi Berita, dengan tema pemahaman tentang Pedoman Perilaku
Penyiaran dan Standar Program Siaran, 3 orang produser berita, dengan tema
pengetahuan, kemampuan, kendala yang dimiliki presenter berita dan cara
peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh pihak lembaga, dan 2 orang presenter
berita, dengan tema pengetahuan, kemampuan, kendala mereka sebagai presenter
berita dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi mereka. Mereka
subjek paling penting untuk memberikan informasi yang penulis harapkan.
Sedangkan pegawai editor dan komponen lain hanya menjadi faktor pendukung
validitas data.
3. Sumber dan Jenis Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh.
Sumber data diperoleh dalam penelitian ini yaitu hasil wawancara produser, peristiwa
(situasi) dan dokumentasi. Sumber data dari produser yaitu berbentuk perkataan
maupun tidakan, yang didapat melalui wawancara. Sumber data pristiwa (situasi)
didapat dari observasi.
Menurut Lofland “[S]umber data utama dalam penelitian kualitatif adalah
kata kata, tindakan, selebihnnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-
lainnya”.23
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data skunder. Data primer adalah data yang diproleh langsung dari sumber utama
melalui observasi dan wawancara di lapangan. Sedangkan data skunder yaitu
diperoleh dari literature-literature serta sumber-sumber lain yang berhubungan
dengan penelitian ini, dengan kata lain data skunder dapat diperoleh dari sumber
23
J. Moleong, M.A., Metodologi Penelitian kualitatif, (Bandung: REMAJA ROSDAKARYA
2011), h 157
21
kedua berupa dokumentasi serta peristiwa yang bersifat lisan dan tulisan. Data
sekunder ini digunakan sebagai data pelengkap atau data pendukung dari data primer.
Data primer juga diartikan sebagai data pendukung penelitian.
4. Metode Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik
yang dilakukan secara berulang-ulang agar keabsahan datanya dapat dipertanggung
jawabkan, yaitu:
Pertama. Observasi. Teknik observasi yang penulis gunakan dalam penelitian
ini adalah observasi non partisipan. Dalam observasi nonpartisipan penulis tidak
terlibat dan hanya pengamat independen. Observasi nonpartisipan ini tidak sampai
pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai dibalik prilaku yang tampak, yang
terucapkan dan yang tertulis.24
Kedua. Wawancara mendalam, wawancara mendalam atau di sebut dengan
wawancara tak terstruktur bersifat luwes, susunan pertanyaannya dan susunan kata-
kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi saat wawancara, termasuk karakteristik sosial-budaya.25
Sekurang-kurangnya lima orang di LPP TVRI Jambi akan diwawancarai, yaitu kepala
stasiun LPP TVRI Jambi, dua orang produser dan dua orang presenter berita.
Ketiga. Dokumentasi, dari asal katanya adalah kumpulan data verbal berupa
agenda, catatan transkip, foto, surat kabar majalah, dan sebagainnya. Dokumentasi
yang peneliti ambil adalah yang berhubungan dengan masalah penelitian, seperti:
letak geografis, sejarah, dan sebagainya.
5. Metode/Tehnik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data secara
keseluruhan. Data kemudian dicek kembali, secara berulang, dan untuk mencocokan
24
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatig, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta 2017), h
146 25
Deddy Mulyana, Meotodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
2008) h 181
22
data yang diproleh, data disistematiskan dan diinterpretasikan secara logis, sehingga
data abash dan kredibel.
Tehnik analisis data yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan
menggunakan cara deduktif. Deduktif adalah suatu proses berfikir dengan
mengemukakan permasalahan yang berangkat dari kasus-kasus yang bersifat umum
berdasarkan pengalaman nyata, untuk kemudia kita rumuskan menjadi konsep, teori,
atau definisi yang bersifat umum.26
G. Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk memproleh data yang terpercaya dan dapat dipercaya, maka penulis
melakukan tehnik pemeriksaan keabsahan data yang didasarkan atas sejumlah
kriteria. Dalam penelitian kualitatif, upaya pemeriksaan keabsahan data dapat
dilakukan lewat tiga cara yaitu:
1. Perpanjang Keikutsertaan
Dalam artian memperpanjang waktu dilapangan shingga keabsahan data
tercapai. Jika hal ini dilakukan maka membatasi gangguan dari dampak penulis pada
konteks, membatasi kekeliruan penulis, dan mengkompensasikan pengaruh
dilapangan akan memungkkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang
dikumpul.
2. Ketentuan Pengamatan
Ketentuan pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
secara teliti, rinci, berkesinambungan terhadap faktor-faktor tersebut selanjutnya
ditelaah, sehingga peneliti dapat memahami faktor-faktor tersebut. Ketentuan
pengamatan dilakukan dalam upaya mendapatkan karakteristik data yang benar-benar
relevan dan terfokus pada objek penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
kesalahan responden yang memberikan data secara tidak benar, misalnya menipu, dan
berpura-pura.
26
Ibid, hlm 15
23
3. Diskusi Dengan Teman Sejawat
Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, penulis akan melakukan
diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data yang diterima benar-
benar real dan bukan presepsi sepihak dari penulis atau informan. Melalui cara
tersebut penulis mengharapkan mendapatkan masukan, sumbangan, dan saran yang
berharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan data.
H. Studi Relevan
Bedasarkan penelusuran penulis, terdapat beberapa buku dan karya ilmiah
yang memiliki tema hampir relevan dengan tema yang diangkat penulis diantaranya:
Dalam skripsi yang disusun oleh Meliana Bouty dengan judul “Kredibilitas
Presenter Berita TV Lokal (studi kasus Deskriptif Kuantitatif mengenai kredibilitas
presenter berita pada TV Lokasl JTV Surabaya)”. Mahasiswa program studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jawa Timmur, tahun 2013. Penelitian ini menggunakan model aristoteles
yang terdiri dari tiga indicator, yaitu: kemampuan presenter berita, kepercayaan
pemirsa, dan dinanisme presenter berita. Pengukuran variable menggunakan skala
pengukuran rating-scale. Metode analisis data yang digunakan adalah editing atau
seleksi anagket, coding, dan tabulating. Berdasarkan hasil analisis yang dapat
diketahui variable kredibilitas diproleh 67% menyatakan presenter berita JTV
Surabaya memiliki kredibilitas yang sangat tinggi bagi khalayak.
Skripsi yang disusun oleh Jefri Aldino dengan judul “Strategi Komunikasi
News Anchor Dalam Penyampaian Berita (Studi Deskriptif Kuantitatif Strategi
Komunikasi News Anchor Dalam Penyampaian Berita Pada Program Acara Sumut
Dalam Berita di TVRI Sumatra Utara)”. Mahasiswa jurusan Dapertemen Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, tahun
2016. Pada penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa news anchor ketika
bersiaran selalu menggunakan strategi komunikasi agar berita atau pesan yang
disampaikan dapat tersampaikan dengan baik. Ketika proses siaran sedang
berlangsung tentu juga ada hambatan-hambatan yang terjadi misalnya hambatan dari
24
dalam diri dan juga hambatan dari luar diri news anchor tersebut. Adapun cara untuk
menghadapi hambatan tersebut adalah dengan cara mempersiapkan dengan baik
segala kebutuhan proses bersiaran sebelum on air yang berguna untuk mengatasi
segala hambatan-hambatan yang terjadi ketika siaran sedang berlangsung.
Skripsi yang disusun oleh Fitria Yuninda Miftachul Rizky dengan judul “Citra
Diri Dalam Bingkai Media Televisi (studi kasus Fenomenologi pada News Presenter
dan News Anchor di TV9 Nusantara)”. Mahasiswa jurusan Komunikasi Fakultas
Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, tahun
2018. Pada penelitian ini dijelaskan bagaimana pemahaman news presenter dan new
anchor tentang citra dirinya di dalam media televisi dan persiapan presenter sebelum
membawakan program berita. Sebelum menjalan kan tugasnya sebagai penyaji berita
ada beberapa persiapan diantaranya mempersiapkan mental kepercayaan diri,
memahami materi berita, berbusana yang elegan, serta berdiskusi dengan redaksi, dan
mereka berusaha memberikan ekpresi yang menyakinkan, mengontrol suara pada saat
membacakan berita agar setiap informasi yang disampaikan kepada pemirsa dapat
ditangkap dnegan baik dan percaya bahwa informasi yang mereka berikan memang
benar nyata.
Melihat adanya berbagai perbedaan, objek model, lokasi, dan masalah yang
diteliti oleh penulis terdahulu tentu saja penelitian yang dilakukan akan berbeda. Dan
pada kasus kemampuan yang dimiliki presenter berita yang dilakukan diberbagai
tempat dan dengan alasan-alasan tertentu sebagaimana yang terlihat dari studi relevan
diatas bahwa belum ada diantar kajian yang membahas tentang Upaya Peningkatan
Kompetensi Presenter Berita Televisi Siaran Lokal.
25
BAB II
GAMBARAN UMUM LPP TVRI JAMBI
A. Sejarah LPP TVRI Jambi
Berdirinya stasiun penyiaran televisi di provinsi Jambi diawali dengan
dibangunnya TVRI Stasiun Produksi Keliling (SPK) Jambi yang berlokasi di
kecamatan Jambi Luar Kota Km.22 kelurahan Pijoan, kabupaten Batanghari (pada
saat itu) dan sekarang kabupaten Muaro Jambi dengan luas bangunan 820 m² yang
terletak di atas areal tanah seluas 4 hektar.
Tingginya animo masyarakat atas kehadiran TVRI SPK Jambi di Bumi
Sepucuk Jambi Sembilan Lurah dalam menyebarkan berbagai ragam informasi
pembangunan, pendidikan maupun hiburan dalam rangka menjalin persatuan dan
kesatuan bangsa, membuat gubernur Jambi yang pada saat itu di jabat oleh Drs.H.
Abdurrahman Sayuti meminta TVRI SPK Jambi untuk melakukan siaran lokal dan
atas izin prinsip dari Dirjen Radio, Televisi, dan Film (Dirjen RTF) Deppen RI nomor
: 2173/RTF/1995, TVRI SPK Jambi melakukan siaran lokal pada 6 januari 1996 yang
bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun provinsi Jambi yang ke-39.
Pembangunan fisik gedung TVRI SPK Jambi dilaksanakan berdasarkan DIP
DEPPEN RI tahun anggaran 1993/1994 sebesar Rp. 697.467.000,-. Pemakaian
gedung TVRI SPK Jambi diresmikan oleh Menteri Penerangan Republik Indonesia
H. Harmoko pada 15 april 1995 yang sekarang diperingati sebagai HUT TVRI
stasiun Jambi.27
Sebagai langkah awal, TVRI SPK Jambi melakukan siaran lokal dengan
sistem playback di pemancar TVRI Pijoan dengan durasi 30 menit dengan pola acara
berupa berita dan paket-paket produksi. Siaran lokal TVRI SPK Jambi dilakukan 3
hari dalam satu minggu yaitu pada hari selasa, kamis, dan sabtu yang dimulai pada
pukul 17.00 WIB sampai pukul 17.30 WIB. Pada 1 april 1997, siaran lokal dengan
sistem playback ditingkatkan menjadi satu jam, dimulai pukul 17.00 WIB sampai
27
Tim Penyusun, Dokumen LPP TVRI Jambi
26
pukul 18.00 WIB dengan frekuensi tetap 3 hari dalam satu minggu. Kemudian pada
17 juli 1998, siaran TVRI SPK Jambi ditingkatkan lagi menjadi 7 kali dalam satu
minggu atau setiap hari dengan durasi tetap pukul 17.00 WIB sampai pukul 18.00
WIB.
Perkembangan teknologi penyiaran yang terjadi di Indonesia ikut dirasakan
TVRI Jambi khususnya dalam peralatan penunjang operasional siaran, maka sejak
november 2001 siaran TVRI Jambi dapat dilakukan dengan sistem langsung (live)
dari studio TVRI Jambi di Pijoan dengan menggunakan stasiun penghubung (link
station) VHF dengan power berkekuatan 50 watt (hasil masih dibawah standard
broadcast quality), sehingga siaran masih dilakukan secara playback di pemancar
Telanaipura. Untuk di daerah kabupaten yang terjangkau siaran lokal TVRI Jambi
dilakukan pengadaan paket siaran yang direkam pada saat siaran (bersamaan dengan
siaran) yang direkam pada kaset dan selanjutnya kaset-kaset tersebut dikirim via
travel untuk disiarkan (playback) pada masing-masing satuan transmisi TVRI Jambi
yang ada didaerah sehingga siaran terjadi penundaan selama satu hari.
Letak kantor operasional TVRI Jambi di Pijoan yang jauh dari pusat kota
Jambi dan sulit dijangkau oleh narasumber atau pengisi acara, maka pada 23
oktober 2003, diambillah keputusan strategis dengan memindahkan pusat
operasional di daerah Pijoan ke lokasi transmisi di Telanaipura kota Jambi
dan pada april 2008, TVRI Jambi resmi berkantor di Telanaipura kota Jambi.
Topografi Wilayah Provinsi Jambi yang berbukit – bukit menyebabkan masih
banyak daerah blank spot atau daerah yang tidak dapat menerima signal siaran TVRI
Jambi. Pada umumnya mereka menggunakan antena parabola untuk menangkap
siaran televisi melalui satelit. Akibatnya informasi pembangunan Jambi yang
disiarkan melalui TVRI Jambi tidak diketahui oleh masyarakat di pelosok desa.
Convroge area dari stasiun TVRI Jambi yang dibangun sejak tahun 1976 sampai saat
ini seluruhnya berjumlah Sembilan lokasi satuan transmisi, guna memperluas
jangkauan siaran TVRI Jambi.
27
Tabel 2
Lokasi Stasiun Transmisi TVRI Jambi
No LOKASI
POWER
PEMANCAR SALURAN
1. Satuan Transmisi di Jambi 2000 Watt 45 UHF
2. Satuan Transmisi Sungai Penuh 500 Watt 22 UHF
3. Satuan Transmisi Bangko 1000 Watt 38 UHF
4. Satuan Transmisi Sarolangun 1000 Watt 50 UHF
5. Satuan Transmisi Muara Bungo 1000 Watt 36 UHF
6. Satuan Transmisi Kuala Tungkal 500 Watt 40 UHF
7. Satuan Transmisi Tungkal Ilir 500 Watt 36 UHF
8. Satuan Transmisi Kayu Aro 10 Watt 10 VHF
9. Satuan Transmisi Tebo 500 Watt 26 UHF
B. Logo TVRI Jambi
C. Lokasi
Kantor TVRI Stasiun Jambi bertempat di Jln. Kapten A. Hasan No: 1
Telanaipura Jambi dengan luas Tanah 25.000m2 persegi disini terdapat Bangunan
Gedung Kantor, Studio , Rumah Dinas, Pemancar.
28
D. Luas Tanah dan Bangunan
Tabel 3
Luas tanah dan bangunan TVRI Jambi
No. LOKASI TANAH LUAS BANGUNAN
1. Jn. Kapten A. Hasan No.1
Telanaipura Jambi
25.000 M2 Tanah Bangunan
Kantor TVRI
Stasiun Jambi
2. Larik Kemahan Sungai Penuh
Kerinci
2.441 M2 Tanah Bangunan
Kantor Satuan
Transmisi Sungai
Penuh
3. Jl. Lintas Sumatera Bangko 2.698 M2 Tanah Bangunan
Kantor Satuan
Transmisi Bangko
4. Pasir Putih Muara Bungo 7.500 M2 Tanah Bangunan
Kantor Satuan
Transmisi Bungo
5. Pelabuhan Dagang Tunkal
Ulu Tanjung Jabung Barat
2.500 M2 Tanah Bangunan
Kantor Satuan
Transmisi Tungkal
Ulu
6. Jl. Sudirman Pasar Sarlangun 4.608 Tanah Bangunan
Kantor Satuan
Transmisi
Sarolangun
29
E. Jumlah Karyawan
TVRI Stasiun Jambi memiliki 77 orang karyawan yang terdiri dari unsur
kepemimpinan sebanyak 10 orang, Pegawai Negeri Sipil Sebanyak 37 orang,
Pegawai Bukan Pegawai Negeri Sipil (PBPNS) sebanyak 16 orang dan Kontrak Jasa
sebanyak 14 orang dengan berbagai profesi. SDM TVRI Stasiun Jambi telah dibekali
dengan Diklat profesi, spesialisasi untuk menunjang segala bentuk kegiatan. Agar
kegiatan operasional siaran maupun kegiatan administrasi dapat berjalan dengan
lancar dan menghasilkan karya yang yang bagus.
F. Visi dan Misi
a) Visi
Menjadikan TVRI stasiun jambi sebagai lembaga penyiaran publik stasiun
daerah yang ideal dan optimal dalam memberikan layanan seluruh lapisan masyarakat
di provinsi jambi.
b) Misi
1. Menyiarkan berita dan curret affaris dengan materi lokal yang aktual dan
independent dengan memperhatikan hak-hak public untuk mengetahui dan
hak untuk menyuarakan pendapat (right to know and right to express).
2. Menyiarkan program dokumenter, pendidikan dan hiburan yang bermuatan
lokal, yang dapat memotivasi masyarakat untuk selalu berapresiasi dan peduli
pada masalah sosial, budaya lingkungan serta masalah-masalah lokal yang
lain .
3. Meningkatkan kualitas teknik dan jangkauan pemancar sehingga gambar dan
suara dapat diterima dengan baik dan langsung oleh masyarakat di Provinsi
Jambi.
4. Menciptakan keleluasaan berkreasi, iklim kerja yang sehat, pada rekruitmen
yang rasional dan inpersonal serta kesejahteraan bagi seluruh karyawan
TVRI Jambi.
30
G. Daftar Kepala Stasiun TVRI 1993-2020
Tabel 4
Kepala Stasiun TVRI Jambi
Nama Masa Jabatan
Drs. Sholahuddin 1993 – 1995
R. Djoko Gitoyo 1995 – 1997
Drs. Bahauddin 1997 – 1999
Drs. H. Marfa Edison 1999 – 2001
Drs. H. Asmoeni Isnoor, MM. 2001 – 2003
Drs. Hariono, M.Si. 2003 – 2007
Widayanto, S.Sos. 2007 – 2009
Riyanto Budi Rahardjo S.IP. 2010 – 2011
Drs. Wisnugroho, MM. 2011 – 2012
Dra. Dyah Sukorini 2012 – 2014
Drs. Zumenik Gani 2014 – 2018
Arif Suriansyah, S.E.,M.E. 2018 - Sekarang
H. Kegiatan Operasional
Kegiatan operasional wajib di TVRI Jambi ialah masuk jam 08.00, pulang
jam 16.00. Akan tetapi dikarenakan dengan kondisi dan kegiatan di media atau
kejurnalistikan itu sifatnya 24 jam maka para pegawai di stasiun tv TVRI Jambi harus
bersiap di setiap waktu apabila tenaga operasionalnya dibutuhkan setiap saat.
a. Siaran Lokal LPP TVRI Jambi
1. Siaran lokal LPP TVRI Stasiun Jambi diawali pada 6 januari 1996
yang bertepatan dengan hari jadi ke 39 provinsi Jambi, siaran lokal
TVRI Jambi tayang selama 30 menit dari pukul 17.30 WIB sampai
pukul 18.00 WIB dengan sistem playback langsung di sektor pemancar
Telanaipura Jambi.
31
2. Setahun kemudian, pada 6 januari 1997 yang bertepatan dengan HUT
ke 40 provinsi Jambi, jam siaran lokal TVRI Jambi ditambah menjadi
60 menit, dimulai pukul 17.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB setiap
hari selasa, kamis dan sabtu.28
3. Pada juli 2007, sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan oleh TVRI
pusat Jakarta, siaran lokal TVRI Jambi mulai senin sampai dengan
kamis dimulai pukul 16.30 WIB sampai dengan 19.00 WIB dan hari
jumat sampai dengan minggu dimulai pukul 16.00 WIB sampai pukul
19.00 WIB.
4. Pada april 2009, sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan oleh
TVRI pusat Jakarta, siaran lokal TVRI Jambi untuk setiap harinya
dimulai pukul 15.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB.
5. Pada tanggal 6 januari 2014, bertepatan dengan HUT ke-58 Provinsi
Jambi, TVRI Jambi menambah jam tayang siaran lokal untuk setiap
harinya dimulai pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB dan pukul 15.00
sampai pukul 19.00 WIB.
6. Pada tanggal 1 April 2019. Sesuai dengan keputusan Dewan Pengawas
dan Dewan Direksi LPP TVRI. Siaran lokal untuk seluruh stasiun
daerah berubah jam tayang pukul 08.00-10.00 WIB dan 16.00 dan
18.00 WIB Termasuk TVRI Jambi.
b. Format Program Acara LPP TVRI Jambi.
Tabel 5
Jenis program acara LPP TVRI Jambi
No. Jenis pelayanan publik/ format
acara TVRI
Sasaran/
Audience Tipe program Tujuan
28
Tim Penyusun, Dokumen LPP TVRI Jambi, 2018
32
1. Berita.
a. Jambi Dalam Berita
b. Untukmu Jambi
c. Apa Kabar Jambi
d. Jalan-Jalan Islami
e. Jambi Sport
f. Dinamika Jambi
g. Selamat Pagi Indonesia
Keterangan : poin g termasuk
program siaran terpadu yang
disiarkan secara nasional
Umum,
geografis
kota dan
desa
Informasi,
pengetahuan
tentang
politik,
hukum,
ekonomi,
pemerintahan
secara umum
Memberikan
informasi,
menambah
wawasan bagi
masyarakat
serta
mengajak
masyarakat
untuk ikut
serta dalam
proses
pembangunan
.
2. Program
a. Nandung Jambi
b. Pesona Indonesia
c. Kuliner Indonesia
d. Karoke Suara Kanti
e. Hidup Sehat
f. Iqro
g. Beranda Budaya
Keterangan : poin b dan c
termasuk program siaran
terpadu yang disiarkan secara
nasional
Umum,
geografis
kota dan
desa
Informasi,
pengetahuan
tentang
budaya,
kesehatan,
agama, dan
pemerintahan
Memberikan
informasi
kepada
masyarakat
serta
mengajak
masyarakat
untuk ikut
serta dalam
proses
pembangunan
.
33
I. Struktur Organisasi
LPP TVRI Jambi dipimpin oleh seseorang yang diangkay oleh dewan direksi
LPP TVRI. Dalam struktur organisasi LPP TVRI Jambi mempunyai dua kepala sub
bagian, tiga kepala seksi, lima kepala sub seksi. Diluar struktur organisasi, LPP TVRI
Jambi mempunyai karyawan PNS dan karyawan Non PNS.
Bagan 1
Struktur Organisasi LPP TVRI Jambi
Kepala Stasiun
Arif Suriansyah
KA.SIE.Program
dan PU
M. Sasi, SH
Kasi Berita
Hamdi Hafid,
SE
Kasi Keuangan
Sri Tulus
Setianingsih, S.IP,
MM
KASI
TEKNIK
Apriza
Prihatsongko,
ST
KA.SUB BAG
Umum
Meinurita, se
KA.SUBSI TEK
Produksi
Iswan, ST
KA.SUB
Program
Ir. Triwidiyanti
KA.SUB Seksi
PU
Agus Muljadi,
S.S.T
KA.SUBSI Teknik
Transmisi
Kusnadi
KA.SUBSI Fasilitas
Transmisi
Gempit Tambunan
34
Dari bagan diatas dijelaskan tugas dan wewenang masing-masing bagiannya,
sebagai berikut:
1. Kepala LPP TVRI Stasiun produksi Jambi
2. Kepala Tata Usaha
3. Kepala Seksi Usaha
4. Kepala Seksi Pemberitaan
5. Kepala Seksi Teknik
Struktur organisasi LPP TVRI Jambi dipimpin atau dikepalai oleh seorang
kepala stasiun TVRI Jambi dan dibawahnya ada beberapa orang kepala seksi seperti:
kepala seksi program, kepala seksi berita, kepala sub bagian (kasubag) umum,
kasubag keuangan dan kepala seksi teknik yang memiliki kovelasi bagan tugas pokok
dan fungsinya masing-masing.
a. Kepala Stasiun
Kepala stasiun memiliki beberapa tugas pokok dan fungsi antara lain:
1) Tugas pokok
Menerapkan kebijakan operasional penyiaran di daerah dan memancarkan
luas siaran nasional serta mengkoordinasi pengawasannya sesuai dengan kebijakan
direksi.
2) Fungsi
a) Penyelenggaraan kegiatan produksi dan penyiaran program
b) Penyelenggaraan kegiatan produksi serta berita.
c) Penyelenggaraan kegiatan teknik.
d) Penyelenggaraan kegiatan keuangan.
e) Penyelenggaraan kegiatan umum dan SDM.
f) Pembinaan teknis administrasi perkantoran.
g) Pembuatan laporan secara periode pelaksanaan kegiatan satuan kerja LPP
TVRI Stasiun Jambi.29
29
Tim penyusun, Dokumen LPP TVRI Stasiun Jambi, 2018
35
b. Bidang Program
1) Tugas Pokok
Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan,
pengendalian dan evaluasi kegiatan di bidang siaran, program acara, produksi
pemasaran, dan penjualan serta mengkoordisaikan pengawasan pelaksanaan.
2) Fungsi
a) Perencanaan dan pelaksaan program siaran.
b) Perencanaan dan pelaksaan promosi on air.
c) Perencanaan dan pelaksaan pemasaran penjualan.
d) Perencanaan dan pelaksaan produksi.
e) Perencanaan dan pelaksaan artistic.
f) Perencanaan dan pelaksaan dukungan produksi.
g) Pembuatan laporan secara periode pelaksanaan kegiatan satuan kerja bidang
program.
c. Bidang Pemberitaan
Dalam pelaksanaan pemberitaan di LPP TVRI Jambi di bidang atau seksi
pemberitaan di kepalai oleh kepala seksi berita yang bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap siaran yang berhubungan dengan meteri pemberitaan TVRI Jambi dan
memimpin beberapa perangkat personil dengan tugasnya masing-masing.
1) Tugas Pokok
Menjalankan aktivitas yang berkaitan dengan materi pemberitaan, materi
berita dicari dengan cara melihat fenomena-fenomena di sekitar dan layak untuk
disajikan dalam bentuk berita hingga ditayangkan, perencanaan materi-materi berita
dibuat atas kesepakatan kepala seksi pemberitaan yang berkoordinasi dengan kru
editor dan segala hal yang berhubungan dengan praproduksi, produksi, serta pasca
produksi dieksekusi dibagian atau seksi beirita ini (berita).
36
2) Fungsi
a) Bertanggung jawab mengelola setiap materi penyiaran yang berhubungan
dengan pemberitaan.
b) Bertanggung jawab dalam kegiatan ide-ide perencanaan, pelaksaan, dan
produksi paket atau materi berita.
c) Melaksakan tugas-tugas reportase atau wawancara.
d) Bertanggung jawab pada kebijakan paket siaran berita untuk disiarkan (on
air).
e) Bertanggung jawab kepada kepala stasiun TVRI Jambi yang berkaitan
dengan pemberitaan.
d. Bidang Umum dan SDM
1) Tugas Pokok
Mengetahui seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan,
pengadilan dan evaluasi kegiatan bidang umum, perekrutan, personalis dan sumber
daya manusia serta mengkoordinir dan mengawasi pelaksaannya.30
2) Fungsi
a) Penyelenggaraan bidang operasional kegiatan umum dan sumber daya
manusia.
b) Perencanaan pengadaan dan penyediaan barang, jasa dan peralatan umum.
c) Pengelolaan asset atau fasilitass.
d) Perekrutan, pengurusan, pembinaan dan pengembangan sumber daya
manusia.
e) Pembuatan laporan periode pelaksanaan kegiatan satuan kerja bidang umum
dan sumber daya manusia.
e. Bidang Keuangan
1) Tugas pokok
30
Tim penyusun, Dokumen LPP TVRI Stasiun Jambi, 2018
37
Kesatuan menajemen yang mengelola hal-hal yang berkaitan dengan
keuangan dari seluruh anggaran keperluan atau setiap bidang yang ada di TVRI
Jambi.
2) Fungsi
a) Penyelenggaraan operasional kegiatan keuangan.
b) Perencanaan pengelola keluar masuk anggaran keuangan, akutansi
keuangan, serta perpajakan.
c) Pelaksanaan kegiatan pendarahan.
d) Pembuatan laporan keuangan.
e) Pembuatan laporan secara periode pelaksanaan kegiatan satuan kerja
bidang keuangan.
38
BAB III
KOMPETENSI PRESENTER BERITA LPP TVRI JAMBI
A. Kualifikasi Presenter LPP TVRI Jambi
a. Memasukan Surat Lamaran Kerja
Hal pertama yang dilakukan apabila ingin menjadi presenter di TVRI Jambi
adalah memasukan surat lamaran kerja apabila telah dibukanya lowongan pekerjaan
sebagai presenter, dengan melampirkan berkas-berkas sesuai dengan persyaratan
yang tertera.
b. Tes Skill
Apabila para peserta telah mendapat panggilan untuk melakukan tahap tes
berikutnya, para peserta akan di tes skil di gedung LPP TVRI Jambi. tes yang
dilakukan adalah berinprovisasi membawakan berbagai macam acara formal maupun
non formal. Dalam tes skil ini pihak lembaga akan memberikan dari ketenangan,
pelafasan kata-kata, tata busana, gerak tubuh, pada saat para peserta tampil.
c. Interview
Tahap selanjutnya apabila peserta telah dinilai dan dianggap memenuhi
kriteria menjadi presenter TVRI Jambi mereka akan dihubungi pihak lembaga untuk
melakukan interview, mereka akan ditanya tentang motivasi menjadi presenter,
pengalaman, dan lain-lain. Dan apabila mereka diterima menjadi presenter di TVRI
Jambi, meraka akan menjalani latihan di pusat pendidikan dan pelatihan (pusdiklat)
agar mendapat pelatihan tentang presenter secara terintegrasi.
B. Kompetensi Presenter LPP TVRI Jambi
Presenter merupakan salah satu pendukung eksistensi sebuah lembaga
penyiaran, khususnya media televisi. Menjadi presenter berita tidaklah mudah, karena
mereka harus mampu mempertanggung jawabkan apa yang disampaikan kepada
pemirsa secara akurat. Presenter menjadi cerminan media tempat dirinya bekerja,
sehingga seorang presenter dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik agar dapat
39
menarik perhatian masyarakat dalam menyaksikan program-program siaran televisi,
khususnya berita.
Berikut adalah pernyataan dari produser TVRI Jambi tentang tanggung jawab
menjadi seorang presenter:
“[M]enjadi presenter berita itu berat tanggung jawabnya, karena presenter lah
yang menjadi ujung tombak media televisi, hidup tidaknya penyampaian suatu
informasi tergantung pada pembawaan presenter dalam suatu siaran berita”.31
Dalam menentukan standar khusus bagi presenter, setiap media tentu harus
memahami beberapa kompetensi-kompetensi dasar seorang presenter, terlebih lagi
dalam hal ini yang penulis bahas ialah TV lokal, maka tentu media tersebut harus
mempelajari beberapa kompetensi dasar yang digunakan oleh media-media nasional
guna meningkatkan kualitas presenter TV lokal.
Pada dasarnya secara khusus mengenai kompetensi presenter berita belum
diatur dalam Undang-Undang Penyiaran. Menurut Dasri Nasution, hasil keputusan
mengenai penetapan kompetensi presenter tersebut akan diserahkan kepada pihak
medianya masing-masing. Karena setelah mereka diterima menjadi presenter LPP
TVRI Jambi pihak lembaga akan melakukan pembinaan non formal dan biasanya
diakhir tahun ada pihak TVRI pusat datang ke TVRI Jambi yang bertujuan untuk
melakukan pembinaan kepada presenter agar presenter menjadi lebih baik lagi dalam
membawakan berita yang di siarkan.32
Pada penelitian ini, penulis merujuk pada kompetensi presenter berita
menurut, P3SPS dan Teori Spencer dan Spencer. Adapun kompetensi inti yang wajib
dipenuhi oleh seorang presenter berita akan dijelaskan berikut ini
1. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan yaitu kompetensi yang mencakup pengetahuan dasar, seperti
politik, ilmu budaya, sejarah, sosial, ekonomi, dll. Seorang presenter berita wajib
31
Nofrida, Produser Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis, 24 februari 2020.
Kota Jambi. Rekam Audio 32
Dasri Nasution, Produser Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 24 februari
2020. Kota Jambi. Rekam Audio
40
belajar dan menambah pengetahuannya agar mampu mengikuti perkembangan dan
perubahan, serta mampu menyajikan informasi yang layak bagi audiensnya.
Berdasarkan ketentuan Dewan Pers mengenai kompetensi jurnalis termasuk
presenter adalah wajib memiliki wawasan pengetahuan yang luas. Hal itu merupakan
salah satu modal dalam menjalani profesi sebagai presenter berita.
Pada saat diwawancarai tentang pengetahuan presenter, Nofryda sebagai
produser berita memberi tanggapan sebagai berikut :
“[S]ejauh ini yang saya lihat presenter itu masih sebatas cantik dan
wawasannya juga kurang luas, bila dibandingkan dengan presenter televisi
nasional masih tertinggal jauh”.33
Untuk mengetahui tentang tanggapan responden mengenai indikator
kompetensi presenter berita dapat dilihat pada uraian berikut:
a) Informasi dan Isi Berita
Seorang presenter dituntut untuk memiliki wawasan yang luas terkait isu-isu
terbaru dan juga isi berita yang akan disampaikan dalam program “JAMBI HARI
INI”, karena semua berita yang disajikan menyangkut berbagai hal mulai kriminal,
ekonomi, pemerintahan, politik, sosial, budaya, teknologi, dan bidang-bidang lainnya.
Sehingga untuk menjadi seorang presenter, modal wajah yang cantik tidaklah cukup,
oleh karena itu perlu adanya pengetahuan kompleks mengenai berbagai aspek
kehidupan.
Ahmad Solihin selaku presenter presenter LPP TVRI Jambi mengungkapkan
bahwa menjadi seorang presenter berita memang tidaklah mudah, karena profesi
tersebut erat kaitannya dengan kepercayaan, kredibiltas, fakta, dan kebenaran.34
Sementara itu, Nofryda selaku produser sekaligus koordinator presenter program
berita LPP TVRI Jambi saat diwawancarai oleh penulis memberikan gambaran
tentang presenter berita yang layak disebut kompeten dan berkualitas:
33
Nofrida, Produser Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis, 24 februari 2020.
Kota Jambi. Rekam Audio 34
Ahmad Sholihin, Presenter Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 24
februari 2020. Kota Jambi. Rekam Audio
41
“[P]resenter berita yang berkualitas adalah mereka yang cerdas dan memiliki
wawasan yang cukup luas, tidak hanya mengandalkan wajah yang cantik.
Karena presenter merupakan ujung tombak media pertelevisian”.35
Pemahaman akan isi berita merupakan salahsatu penunjang kemampuan
presenter dalam membawakan suatu program berita. Hal itu juga didukung dengan
penguasaan kosa kata serta cara memainkan intonasi dengan baik. Program JAMBI
HARI INI terbagi menjadi beberapa segmen berita yaitu segmen 1: hard news,
segmen 2: pemerintahan Provinsi Jambi, segmen 3: polotik, segmen 4: adventorial,
segmen 5: soft news/ berita olahraga dan feature.
Berdasarkan pengamatan penulis, dari kelima segmen berita pada program
JAMBI HARI INI. Omil Cahyadi dan Ahmad Solihin telah lebih dulu mengetahui
informasi tersebut sebelum disiarkan sebagai berita yang utuh. Ahmad Solihin
mengaku untuk berita politik dan kriminal yang melibatkan pejabat pemerintahan dan
aparat kepolisian dalam pemberitaan, dirinya mengetahui infromasinya melalui
internet sehingga saat menyampaikan berita tidak terjadi kesalahan dalam penyebutan
nama ataupun kronologi suatu peristiwa, dan terlihat jelas penguasaannya dalam
materi berita tersebut.
Untuk mengembangkan pengetahuan tentunya dibutuhkan rasa ingin tahu
yang besar dengan banyak membaca. Seperti yang dilakukan Ahmad Solihin setiap
harinya yakni mencari tahu isu-isu dengan bertanya langsung pada produser ataupun
wartawan dan informasi terbaru dengan membaca artikel- artikel di internet, serta
memastikan semua naskah yang akan dibacakan saat siaran telah benar. Melihat
presenter berita televisi nasional untuk mencontohnya adalah pilihan tepat untuk
meningkatkan pengetahuan sebagai presenter berita dan wawasan serta kemampuan
untuk membawakan acara berita akan menigkat. Hal itu rutin dilakukan karena dia
35
Nofrida, Produser Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis, 24 februari 2020.
Kota Jambi. Rekam Audio
42
merasa bahwa tak ada yang dapat membantu peningkatan kualitas diri selain dirinya
sendiri.36
Nofrida, mengungkapkan bahwa lulusan jurusan komunikasi bukanlah suatu
keharusan bagi presenter, yang menjadi keharusan tersebut ialah bagaimana seorang
presenter itu memiliki kecerdasan serta wawasan yang luas sehingga dapat menguasai
berbagai macam keilmuan.37
Uraian diatas menjelaskan bahwa pendidikan bagi media dalam teori Spencer
dan Spencer sangatlah menunjang dan menjadi salah satu penilaian utama bagi
kompetensi presenter berita. Dari segi pengetahuan presenter LPP TVRI Jambi belum
sepenuhnya kompeten sehingga perlu adanya peningkatan pendidikan yang juga
didukung dengan pengalaman, keterampilan, serta bakat yang berasal dari dalam diri
presenter.
b) Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS)
Presenter berita merupakan bagian penting dalam dunia penyiaran, dan segala
sesuatu yang berkaitan dengan penyiaran tersebut tertuang dalam peraturan Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) tentang Pedoman Perilaku Siaran dan Standar Program
Siaran (P3SPS).
Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 01/P/KPI/03/2012 tentang
Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) pasal 9 yang menyebutkan bahwa lembaga
penyiaran wajib menghormati norma kesopanan dan kesusilaan yang berlaku dalam
masyarakat.38
Berdasarkan peraturan tersebut presenter berita dalam penyampaian
informasinya pada saat siaran wajib menerapkan sesuai dengan norma kesopanan dan
kesusilaan. Penulis menemukan bahwa Omil Cahyadi telah mengikuti peraturan P3
tersebut dan selalu di awasi oleh koordinator. Apabila pada salah satu segmen dalam
36 Ahmad Solihin, Presenter Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 24 februari
2020. Kota Jambi. Rekam Audio 37
Nofrida, Produser Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis, 24 februari 2020.
Kota Jambi. Rekam Audio 38
Komisi Penyiaran Indonesia, Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Produksi
Siaran (SPS) (Jakarta: KPI, 2012) , h 11
43
program JAMBI HARI INI para presenter melakukan kesalahan yang melanggar
norma kesopanan dan kesusilaan maka siaran pada segmen itu akan di hentikan. Hal
ini juga dijelaskan oleh Kepala Seksi (KASI) Berita, berikut pernyataannya:
“[D]alam penayangan berita disini memang kita tanamkan harus sesuai
dengan norma kesopanan dan kesusilaan, intinya yang sopan dan ramah, para
presenter kita tidak ada yang melanggar norma-norma kesopanan dan
kesusilaan, kalaupun misalnya kedapatan pada saat siaran mereka mengacu
pada pelanggaran norma kesusilaan siaran pada segmen tersebut akan di
hentikan”.39
Adapun peraturan pada pasal 24 poin pertama menyebutkan bahwa lembaga
penyiaran wajib menghargai hak masyarakat untuk memperoleh informasi secara
lengkap dan benar.40
Pada peraturan tersebut presenter berita wajib menyampaikan
berita dengan jelas dan benar tanpa menutup-nutupi satu hal pun.
Penulis menemukan bahwa, para presenter turut mengikuti peraturan P3 diatas
dan menyampaikan informasi/berita dengan jelas dan tidak terbata-bata. Dan hal
tersebut selalu di pantau oleh pihak lembaga, berikut pernyataan KASI Berita:
“[P]ada perinsipnya LPP TVRI fungsinya menyampaikan informasi secara
lugas dan akurat, TVRI tidak pernah mengedit berita atau memotong-motong
suatu informasi yang tujuannya untuk melindungi atau mneguntungkan satu
pihak.”41
Kesalahan saat siaran memang terkadang tak dapat dihindari, apalagi jika
manajemen stasiun TV tersebut kurang memberikan sosialisasi kepada karyawannya
mengenai peraturan-peraturan P3SPS, yang seharusnya sebuah lembaga penyiaran
memiliki dokumen tentang regulasi penyiaran tersebut dan mensosialisasikannya
kepada seluruh kerabat kerja medianya. Adapun keterangan Omil Cahyadi terkait
sosialisasi P3SPS di LPP TVRI Jambi adalah sebagai berikut berikut ini :
39
Hamdi Hafid, KASI Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 maret 2020.
Kota Jambi. Rekam Audio 40
Komisi Penyiaran Indonesia, Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Produksi
Siaran (SPS) (Jakarta: KPI, 2012) , h 18 41
Hamdi Hafid, KASI Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 maret 2020.
Kota Jambi. Rekam Audio
44
“[S]epengetahuan saya memang kurang pihak lembaga mensosialisasikan
tentang peraturan P3SP, tapi kembali lagi pada presenternya sendiri,
bangaimana untuk mempelajari peraturan penyiaran yang benar agar menjadi
presenter yang baik”.42
2. Keterampilan
Selain pengetahuan, hal lain yang menunjang kompetensi presenter berita
adalah keterampilan. Adapun keterampilan tersebut yaitu keterampilan
berkomunikasi, olah vokal, penyampaian berita dan improvisasi, serta keterampilan
tata rias.
a) Keterampilan Berkomunikasi
Secara umum keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang presenter
adalah keterampilan berkomunikasi, sehingga bisa sejalan dengan wawasan
pengetahuan yang luas.
Keterampilan dalam berkomunikasi secara verbal atau nonverbal dapat
mempermudah audiens untuk memahami isi berita yang disampaikan seorang
presenter. Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi
yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau
lisan. Sedangkan komunikasi nonverbal (nonverbal communication) adalah kebalikan
dari komunikasi verbal yaitu suatu proses dari komunikasi yang dimana penyampaian
informasi atau pesannya tidak memakai kata-kata. Komunikasi ini sering disebut juga
dengan bahasa tubuh atau isyarat.
Dalam Program JAMBI HARI INI, Omil Cahyadi dan Ahmad Solihin sering
menggunakan bahasa (non verbal) untuk memberikan penegasan, penekanan ucapan
dan gaya bicara yang dapat lebih memberikan daya tarik serta menimbulkan
perhatian terhadap informasi yang sedang disampaikan, sehingga dapat meningkatkan
pemahaman penonton terhadap informasi yang disampaikan.
Pada hakikatnya presenter berita LPP TVRI Jambi memiliki latar belakang
pendidikan yang berbeda-beda, tidak semua berasal dari jurusan komunikasi ataupun
42
Omil Hayadi, Presenter Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis 2 maret 2020.
Kota Jambi. Rekam Audio
45
jurusan penyiaran, seperti halnya Ahmad Solihin yang basic pendidikannya adalah
akuntansi.
b) Olah Vokal
Olah vokal sangat penting dalam penyiaran berita, karena vokal yang bagus
menjadi suatu penunjang penampilan dan daya tarik presenter saat menyampaikan
berita, untuk itu diperlukan persiapan olah vokal yang baik dari seorang presenter
berita sebelum memasuki studio siaran. Persiapan vokal dan penampilan harus
dilakukan oleh seorang presenter minimal satu jam sebelum masuk studio siaran agar
presenter dapat membacakan lead berita dengan baik dan benar. Karena isi berita
telah di dubbing oleh presenter sebelum jam penayangan program berita.
Melakukan dubbing atau pengisian suara tidak lah mudah, karena biasanya
presenter tidak boleh membacakan berita dengan nada suara yang sama dengan
daerahnya masing-masing, mereka harus menggunakan bahasa Indonesia dengan
benar, penyebutan A, I, U, E, O nya harus jelas.
“[B]iasanya penyiar itu melakukan dubbing dengan suara perut atau
diafragma, apabila mereka melakukan pengisian suara dengan menggunakan
suara asli biasanya hasilnya akan cempreng”.43
c) Keterampilan Menyusun Kalimat
Peraturan KPI tentang Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) pasal 36 poin
pertama mengatakan, bahwa lembaga penyiaran wajib menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sebagai bahasa pengantar utama, baik tulisan maupun
lisan, kecuali bagi program siaran yang disajikan dalam bahasa daerah atau bahasa
asing.44
Presenter berita di LPP TVRI Jambi telah di atur atau di susun oleh produser
sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Oleh karena itu pembacaan
kalimat berita oleh presenter sudah sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan
43
Yunita Pini, Produser LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 maret 2020. Kota
Jambi. Rekam Audio 44
Komisi Penyiaran Indonesia, Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Produksi
Siaran (SPS) (Jakarta: KPI, 2012) , h 25
46
benar. Bahasa yang baik dan benar disini bukan menggunakan bahasa yang kaku
ataupun bahasa yang gaul, melainkan bahasa yang mudah di mengerti dan dipahami
oleh semua kalangan umum.
d) Penyampaian Berita atau Improvisasi
Proses penyampaian atau pembacaan berita merupakan bagian inti dalam
suatu program berita di televisi, oleh karena itu seluruh berita atau informasi harus
disampaikan dengan jelas untuk menghindari kesalah pahaman publik terhadap
informasi yang disampaikan.
Saat menyampaikan berita kepada publik, seorang presenter berita harus
memperhatikan ketepatan naskah berita sesuai urut-urutan acara (rundown) yang
tidak boleh tertukar, kejelasan lafal dan irama suara baik vokal, artikulasi, intonasi,
hingga jeda, serta gesture atau gerak tubuh.
1) Berita Berat (Hard News)
Program JAMBI HARI INI selalu menayangkan jenis berita hard news diawal
segmennya yang menuntut ekspresi serius dari presenter dan menunjukan empati
sesuai isi berita. Berdasarkan pengamatan penulis, seluruh presenter di LPP TVRI
Jambi pada saat membawakan hard news terlihat serius sesuai isi berita serta
memberikan penekanan pada beberapa bagian kalimat yang diucapkan.
Pada segmen dua, program JAMBI HARI INI biasanya menayangkan berita
seputar dunia politik. Membawakan berita politik, presenter harus terlihat netral,
keseriusan, serta mimik wajah yang diperlihatkan relatif sesuai dengan isi berita.
2) Berita Ringan (Soft News)
Pada umumnya, setiap program berita TV, soft news selalu diletakan pada
segmen-segmen akhir program. Hal ini karena berita ringan dapat berfungsi sebagai
selingan di antara berita-berita berat yang disajikan di awal program.45
Secara
psikologis, audiens yang terus-menerus menyaksikan berita berat akan merasakan
45
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter Profesional, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005), h 41
47
ketegangan, sehingga perlu adanya pendinginan dengan memasukkan soft news pada
segmen lain agar pemirsa menjadi rileks. Begitupun pada program JAMBI HARI INI.
Membawakan berita ringan atau soft news, presenter harus lebih santai dan
ceria agar dapat menimbulkan daya tarik pemirsa untuk menyaksikan program berita
tersebut. Gaya santai tersebut ditunjukkan oleh para presenter berita di segmen empat
saat menyampaikan informasi terkait antisipasi kebakaran hutan dan lahan, wisata
dan musim tanam di wilayah Jambi. Selain berita seputar kebakaran hutan dan lahan,
tempat wisata, dan berita inspiratif, di segmen lima, program JAMBI HARI INI
menyajikan berita dari seputar pencurian, dan dunia olahraga.
Dalam proses penyampaian berita dibutuhkan pula kecerdasan. Kecerdasan
merupakan potensi dasar seseorang untuk mampu berpikir, menganalisis, dan
mengelola tingkah lakunya atau bertindak efektif di dalam lingkungan kerjanya.
Seorang presenter berita juga harus memiliki kecerdasan sendiri bukan hanya
berdasarkan ilmu dari bangku pendidikannya akan tetapi juga berlaku cerdas dalam
segala hal. Presenter berita yang tampak memiliki integritas dan kecerdasan mampu
menghipnotis pemirsa untuk menyaksikan tayangan berita. Ditambah penampilan
presenter berita yang santai, bersahabat dan komunikatif mampu mengajak pemirsa
untuk lebih antusias mengikuti tayangan berita. Saat diwawancarai oleh penulis
tentang kecerdasan presenter, berikut tanggapan Yunita Pini:
“[K]ecerdasan yang dimiliki, jangan sampai hanya kecerdasan di ilmu
pengetahuan dari bangku kuliahnya saja. Tetapi dia lebih menambah,
mengasah wawasannya untuk lebih komplit. Mau bidang ilmu apa saja pasti
kita harus pelajari, mau itu kesehatan, politik, kriminal, hukum, dan sosial. Itu
pasti akan menjadi makanan kita sehari-hari”.46
Selain itu presenter juga harus cerdas dalam mengambil sikap, misalnya saat
terjadi kesalahan dalam penyampaian ataupun penayangan gambar berita yang bisa
mengakibatkan kesalah pahaman publik dan kendala teknis seperti matinya
telepromter. Dengan sigap dan cepat presenter harus cerdas berimprovisasi dan
46
Yunita Pini, Produser LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 maret 2020. Kota
Jambi. Rekam Audio
48
memberikan penjelasan pada publik tentang kebenarannya. Improvisasi biasanya
dilakukan ketika terjadi kesalahan, seperti halnya yang terjadi pada Ahmad Solihin
saat telepromter tiba-tiba mati di segmen ketiga dan dirinya harus tetap
menyampaikan berita. Walaupun sedikit kaget seketika Ahmad melirik teks berita
dan berimprovisasi menyampaikan poin inti dari berita tersebut.
Untuk mengurangi kesalahan penyampaian isi berita pada saat terjadi kendala
teknik seperti telepromter yang tiba-tiba mati, produser LPP TVRI Jambi juga
menugaskan para presenter yang akan siaran untuk membantu tugas redaktur pada
hari saat dia siaran. Hal ini bertujuan agar presenter bisa lebih memahami isi berita
yang akan mereka bacakan.
Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa presenter LPP TVRI Jambi
memiliki kompetensi yang cukup baik, akan tetapi mereka pasti mempunyai
kelebihan dan kekurangan pada diri masing-masing serta belum sepenuhnya dapat
membawakan berita seperti para presenter tv nasional.
e) Keterampilan Tata Rias dan Busana (Make Up)
Keterampilan untuk mengaplikasikan make up pada wajah merupakan
kompetensi yang juga harus dimiliki oleh seorang presenter berita. Selain itu
pengetahuan tentang padu padan warna busana dan aksesoris juga sangat dibutuhkan.
Walaupun sekunder, namun kemampuan tersebut diatas sangat menunjang
penampilan dan citra seorang presenter berita di layar kaca masyarakat.
Memiliki make up artist sendiri merupakan keharusan bagi setiap stasiun TV,
dan hal itu juga merupakan dasar kompetensi suatu media penyiaran TV. Pihak LPP
TVRI Jambi telah menyediakakan make up artist untuk para presenternya. Termasuk
juga dalam hal busana, puhak LPP TVRI Jambi juga telah menyediakan busana yang
akan digunakan presenter pada saat siaran berita, hal itu bertujuan agar para presenter
yang akan tampil di depan kamera terlihar serasi dan rapi. Akan tetapi penyediaan
busana ini hanya disediakan untuk siaran berita saja, untuk program lain seperti
talkshow atau hiburan mereka tidak menyediakannya, oleh karena itu presenter pun
49
dituntut untuk memiliki busana sendiri yang sesuai dengan program acara yang akan
mereka bawakan.
3. Karakter
Menjadi seorang presenter berita yang berkompeten tidak hanya dibutuhkan
wawasan dan keterampilan saja, melainkan seorang presenter berita harus memiliki
karakter khusus sebagai pembeda dengan presenter lainnya. Karakter atau watak
adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, dan budi pekerti
yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.
Pada program berita JAMBI HARI INI, Ahmad Solihin memperlihatkan
karakter yang generalis dan cenderung serius, karena dirinya memang ingin dikenal
sebagai presenter dengan karakter yang serius dalam membawakan sebuah program,
utamanya program berita JAMBI HARI INI. Persoalan berita sangat erat kaitannya
dengan fakta, kepercayaan, kebenaran, dan kredibilitas, sehingga pembawaan seorang
presenter berita dalam program tersebut haruslah serius.47
Yunita Pini selaku produser berita LPP TVRI Jambi juga menegaskan bahwa
seorang presenter berita harus memiliki citra ataupun karakter yang berwibawa,
punya etika dan menarik dari segi penampilan dan juga kepribadian. Kepribadian
yang mendukung karir seorang presenter berita adalah percaya diri dan disiplin.
a) Percaya Diri
Dasar dari keseluruhan indikator sebagai presenter berita yang berkompeten
adalah kepercayaan diri dan wawasan yang luas, seperti yang diungkapkan presenter
berita LPP TVRI Jambi, Omil Hayadi saat diwawancarai oleh penulis berikut ini:
“[S]ebenarnya hal pertama yang harus dimiliki presenter berita itu adalah rasa
percaya diri, karena meskipun wawasannya luas tapi tidak percaya diri
presenter akan terlihat aneh seperti gugup. Dan kepercayaan diri itu tentunya
ditunjang dengan adanya wawasan, jangan juga percaya diri tapi kosong. Jadi
47
Ahmad Sholihin, Presenter Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 maret
2020. Kota Jambi. Rekam Audio
50
kepercayaan diri itu artinya saya bisa dan saya tau banyak tentang segala
hal”.48
Tanpa rasa percaya diri , mustahil bagi seorang presenter untuk bisa tampil
dan menyampaikan berita dengan baik didepan kamera. Presenter berita TVRI
merasa memiliki kepercayaan diri yang tinggi, mereka tidak merasa canggung saat
membawakan program JAMBI HARI INI ataupun saat mereka mendapat tugas untuk
membawakan program acara selain berita.
b) Etika
Etika dalam Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku
yang baik dan menjauhkan dari tingkah laku yang buruk. Etika juga merupakan
pedoman perilaku individu maupun masyarakat yang sesuai dengan ajaran Islam.
Sebagai seorang presenter berita, dianjurkan untuk tetap rendah hati dan tidak
menjadikan profesinya sebagai suatu kesombongan sehingga dirinya selalu berkata
baik kepada siapapun. Presenter berita yang bertugas menyampaikan infromasi pada
khalayak, wajib berkata yang baik dan tidak berperilaku sombong atas profesinya.
Etika juga sangat dibutuhkan dalam mekanisme kerja seorang presenter berita agar
selalu mengacu pada image dirinya, sehingga setiap langkahnya selalu diiringi
dengan pertimbangan yang matang, termasuk dalam penyampaian isu-isu sensitif.
Kode etik yang juga selalu dipegang oleh para presenter LPP TVRI JAMBI
adalah penerapan asas praduga tak bersalah dan melayani hak jawab bagi sumber
berita dalam pemberitaan kriminal. Karena naskah berita yang dikirim wartawan akan
diedit terlebih dahulu oleh produser dan naskah pun kata-katanya menjadi layak
untuk diberitakan, oleh karena itu produser selalu mengingatkan agar tidak salah
dalam memenggal kalimat pada saat dubbing agar informasi yang disampaikan tidak
salah arti.
48
Omil Hayadi, Presenter Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 Maret 2020.
Kota Jambi. Rekam Audio
51
c) Disiplin
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan, dan atau ketertiban. Kedisiplinan seorang presenter berita
adalah dalam menjalankan standar operasional produksi siaran, salah satunya yakni
tepat waktu serta mengikuti arahan produser. Kedisiplinan tersebut juga ditekankan
oleh Kasi Beita LPP TVRI Jambi, Hamdi Hafid:
“[J]adi idealnya presenter itu bagaimana aktif berkomunikasi terutama dengan
produser dan rekan presenternya yang lain. Kan kalau disini on air siaran jam
5 sore, ya presenter harus sudah sampai di studio jam 4. Karena range waktu
satu jam itu bisa digunakan untuk bertata rias atau berdiskusi dengan
produsernya tentang apa yang dia tidak pahami dan apa yang kurang
maksimal pada konsep yang diberikan produser itu sendiri”.49
Tabel 6
Jadwal Siaran Presenter50
Hari dan Tanggal Presenter
Sabtu, 01-Februari-2020 Arief Fikri dan Ramadhani Putri
Minggu, 02-Februari-2020 Solihin Tanjung dan Vidya Fransiska
Senin, 03-Februari-2020 Arief Fikri dan Omil Hayadi
Selasa, 04-Februari-2020 Arief Fikri dan Vidya Fransiska
Rabu, 05-Februari-2020 Ahmad Solihin dan Omil Hayadi
Kamis, 06-Februari-2020 Solihin Tanjung dan Ramadhani Putri
Jumat, 07-Februari-2020 Omil Hayadi dan Solihin Tanjung
Sabtu, 08-Februari-2020 Ahmad Solihin dan Omil Hayadi
Minggu, 09-Februari-2020 Solihin Tanjung dan Vidya Fransiska
49
Hamdi Hafid, KASI Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 Maret 2020.
Kota Jambi. Rekam Audio 50
Arsip ruangan berita LPP TVRI Jambi
52
Senin, 10-Februari-2020 Arief Fikri dan Omil Hayadi
Selasa, 11-Februari-2020 Ahmad Solihin dan Omil Hayadi
Rabu, 12-Februari-2020 Solihin Tanjung dan Vidya Fransiska
Kamis, 13-Februari-2020 Ahmad Solihin dan Ramadhani Putri
Jumat, 14-Februari-2020 Ahmad Solihin dan Omil Hayadi
Sabtu, 15-Februari-2020 Solihin Tanjung dan Ramadhani Purti
Minggu, 16-Februari-2020 Solihin Tanjung dan Omil Cahyadi
Senin, 17-Februari-2020 Arief Fikri dan Ramadhani Putri
Selasa, 18-Februari-2020 Solihin Tanjung dan Vidya Fransiska
Rabu, 19-Februari-2020 Arief Fikri dan Ramadhani Putri
Kamis, 20-Februari-2020 Solihin Tanjung dan Vidya Fransiska
Jumat, 21-Februari-2020 Ahmad Solihin dan Vidya Fransiska
Sabtu, 22-Februari-2020 Ahmad Solihin dan Vidya Fransiska
Minggu, 23-Februari-2020 Arief Fikri dan Ramadhani Putri
Senin, 24-Februari-2020 Solihin Tanjung dan Omil Hayadi
Selasa, 25-Februari-2020 Solihin Tanjung dan Ramadhani Purti
Rabu, 26-Februari-2020 Arief Fikri dan Omil Hayadi
Kamis, 27-Februari-2020 Ahmad Solihin dan Ramadhani Putri
Jumat, 28-Februari-2020 Ahmad Solihin dan Omil Hayadi
Sabtu, 29-Februari-2020 Arief Fikri dan Vidya Fransiska
Standar operasional produksi siaran yang ditetapkan oleh manajemen juga
dianggap tidak memberatkan presenter LPP TVRI Jambi, karena pembagian jadwal
53
presenter juga disesuaikan dengan kesibukan pribadi mereka. Perubahan jadwal
presenter bisa dilakukan apabila ada keadaan urgent yang sedang dialami oleh
prenster tersebut dan presenter pun harus memberitahukan produser setidaknya 2 jam
sebelum siaran dimulai. Tentu saja hal itu dapat terjadi jika alasannya dapat diterima
oleh produser. Intinya itu selalu ada komunikasi antara presenter dan produser. 51
4. Kendala yang Sering Terjadi Ketika Siaran
Dalam setiap siaran program acara berita berlangsung, pasti akan mengalami
kendala. Kendala itu bisa berasal dari teksnisi maupun dari presenter itu sendiri,
berikut pernyataan produser berita LPP TVRI Jambi, Yunita Pini:
“[Y]a kendalanya itu biasa dari teknis, bisa itu dari jaringan, dari listrik
padam. Kan kita tidak tahu kapan komputer itu akan rusak, ataupun
teleprompter akan mati. Walaupun selalu dirawat yang namanya kendala
teknis itu tidak bisa di prediksi”.52
Masalah tersebut harus bisa dihadapi para presenter dengan bersikap tenang
dan jangan panik. Akan tetapi produser LPP TVRI Jambi telang melakukan antisipasi
terhadap kendala itu dengan menugaskan presenter yang akan siaran sebagai redaktur
di pagi harinya, tujuannnya supaya merekan dapan memahami isi berita yang akan
dibawakannya, dan apabila terjadi kendala teknis seperti teleprompter mati secara
tiba-tiba mereka dapat berinprovisasi dengan baik dan tidak panik. Tentu saja hal
tersebut sesuai dengan komando dari pengarah acara yang bertugas pada saat itu.
Lain lagi kendala apabila lampu padam, karena itu bukan kendala dari teknis
melainkan dari PLN.
Sedangkan kalau kendala dari presenternya sendiri itu biasa berasal dari
keadaan manusiawi, misal ada persoalan dari rumah dan terbawa sedikit pada saat
siaran dan menyebabkan presenter itu melamun beberapa detik. Berikut pernyataan
dari, Yunita Pini:
51
Hamdi Hafid, KASI Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 Maret 2020.
Kota Jambi. Rekam Audio 52
Yunita Pini, Produser LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 maret 2020. Kota
Jambi. Rekam Audio
54
“[P]asti pernah mengalami kendala dari presenternya, karna itu manusiawi,
mungkin ya itu karena persoalan rumah kadang-kadang dia melamun
beberapa detik”.53
Hal lain yang menjadi kendala para presenter ialah tidak fokus, hal itu terjadi
karena tidak pahamnya salah satu isi berita yang akan dibawakannya, berikut
pernyataan Omil Hayadi tentang kendala yang pernah di alaminya:
“[K]arna kita tidak mungkin mengetahui seluruh hal yang ada di dunia ini,
trouble dari kakak itu tentang ketidak pahaman akan isi berita yang akan
dibawakan, akibatnya itu salah baca”.54
Lain pula dengan kendala yang sering di alami oleh Ahmad Solihin, dia
menjelaskan bahwa kendala itu di akibatkan oleh kegiatan yang dilakukan sebelum
siaran. Akibat kegiatan yang cukup padat sebelum siaran yang mengakibatkan
kondisi badannya menjadi lelah, tentu saja hal ini ada efeknya terhadap saat
melakukan siaran ialah pengucapan artikulasi bahasa yang tidak jelas.55
Hal itu juga tergantung pada jam terbang para mereka, apabila jam terbangnya
sudah tinggi masalah tersebut akan teratasi dengan baik, semakin banyak presenter
itu melaksanakan siaran maka semakin tenang pula mereka ketika menghadapi situasi
dan kondisi yang akan terjadi pada saat siaran. Berikut penjelasan tentang kendala
yang serinng dialami presenter pada saat siaran:
1. Kendala Teknis
Kendala teknis merupakan kendala yang terjadi pada sistem pengoperasian,
kendala teknis ini juga tidak bisa di prediksi kapan akan terjadinya. Walaupun alat-
alat pengoperasian siaran seperti kamera, komputer, teleprompter dan sebagainya
selalu dirawat yang namanya kendala teknis itu tidak bisa diprediksi. Berikut kendala
teknis ini biasanya yang sering terjadi pada saat siaran di LPP TVRI Jambi:
53
Yunita Pini, Produser LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 maret 2020. Kota
Jambi. Rekam Audio 54
Omil Hayadi, Presenter Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 maret 2020.
Kota Jambi. Rekaman Audio 55
Ahmad Sholihin, Presenter Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 maret
2020. Kota Jambi. Rekam Audio
55
a. Teleprompter Mati
Telepromter adalah alat bantu baca khususnya bagi seseorang yang ingin
berbicara di depan umum. Dengan alat ini, orang tersebut akan terlihat seperti
berbicara lisan tanpa menggunakan teks. Alat ini sering dipakai para penyiar berita
dalam menceritakan isi berita dengan lancar. Alat ini juga sering menjadi kendala
pada saat siaran berlangsung karena tidak bisa memprediksi kapan telepromter akan
mengalami kerusakan.
Dalam hal ini Produser telah malakukan antisipasi apabila kendala itu terjadi.
Dengan menugaskan para presenter yang akan siaran pada jadwalnya untuk menjadi
redaktur, sehingga presenter paham dengan isi berita yang disiarkannya, dan ketika
telepromter mati secara tiba-tiba mati presenter dapat berinprovisasi sesuai dengan
pemahaman tentang isi berita yang disampaikannya.
2. Kendala Non Teknis
Kendala Non-Teknis merupakan kendala yang terjadi pada seorang presenter
yang diakibatkan karena banyaknya masalah yang terjadi sehingga terbawa-bawa
pada saat siaran berlangsung dan bisa juga karena kegiatan yang cukup padat sebelum
siaran yang menyebabkan badannya menjadi kelelahan, tentu saja efeknya terhadap
saat melakukan siaran ialah pengucapan artikulasi bahasa yang tidak jelas. Hal ini
dapat diatasi dengan cara mengatur jadwal kegiatan yang dilakukan oleh presenter,
mengurangi atau memindahkan jadwal kegiatan selain di hari presenter itu siaran
merupakan cara yang cukup efektif, karena dapat menghidari kelelahan sehingga
pembacaan teks berita dapat dibacakan dengan benar dan tepat.
56
BAB IV
UPAYA PENIGKATAN KOMPETESI PRESENTER BERITA
TELEVISI
A. Upaya Personal Presenter
Presenter mengambil peran penting dalam kesuksesan sebuah program berita,
sehingga dibutuhkan upaya terus menerus agar kompetensinya dapat ditingkatkan.
Presenter yang kompeten merupakan karakter pekerja yang tentu diinginkan
penonton dan bahkan pihak perusahaan tempatnya bekerja. Peningkatan kompetensi
akan menjadikan karir seorang presenter tidak terhenti disatu titik saja, tapi akan terus
berkembang seiring masyarakat yang terus pula mengalami perkembangan.Untuk itu
saatnya berusaha untuk meningkatkan kompetensi diri yang dimiliki. Berikut
berbagai cara yang dilakukan presenter LPP TVRI Jambi untuk meningkatkan
kompetensinya:
1. Banyak Belajar
Dengan terlibatnya para presenter di keredaksian mereka dapat memahami
berita-berita yang dikirim para kontributor. Para kontributor akan mengirimkan berita
yang berbeda-beda setiap harinya. Disitulah para presenter mendapatkan informasi-
informasi penting yang terjadi di Provinsi Jambi, terutama dengan program
pemerintah, pembangunan, dan juga beberapa pelayanan-pelayanan publik yang
disediakan oleh pemerintah. Selain itu presenter LPP TVRI Jambi juga menjadikan
youtube dan televisi nasional sebagai refrensi mereka, berikut pernyataan Omil
Hayadi:
“[S]elain itu juga melihat refrensi di youtube dan televisi nasional, gunanya
tentu saja untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana cara pembawaan,
pelafalan kalimat, dan berdialog yang baik”.56
56
Omil Hayadi, Presenter Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 10 maret
2020. Kota Jambi. rekaman Audio
57
Tidak hanya Omil saja yang melakukan cara tersebut untuk meningkatkan
kompetensinya, presenter lainnya pun juga melakukan hal yang sama, berikut
pernyataan dari Ahmad Solihin:
“[T]erus kita juga cari refrensi ya, rajin-rajin baca, karna sekarangkan zaman
teknologi juga sudah canggih kita selalu mencari refrensi dari internet terus juga
sering nonton-nonton berita di televisi nasional, apabila ada yang bisa kita
contoh dari penyiar yang ada di televisi nasional bisa dijadikan panutan buat
kita terus kita bisa melihat bagaimana cara penyampaian mereka seperti apa.
Kalau misalnya itu masih bisa kita contoh dan lakukan apa salahnya dilakukan,
akan tetapi tidak menghilangkan jati diri ataupun identitas diri kita sebagai
penyiar TVRI Jambi”.57
2. Turun Langsung ke Lapangan.
Turun langsung ke lapangan ini gunanya untuk bisa merassakan langsung
bagaimana aura-aura yang terjadi pada saat peristiwa tersebut terjadi. Karna keadaan
di studio dan di lapanagan itu jauh berbeda, kalau di studio para presenter hanya
mendapatkan berita yang dikirimkan wartawan dan mereka tidak dapat merasakan
bagaimana kondisi pada saat peristiwa itu terjadi. Berbeda pula bila mereka terjun
langsung ke lapanganan, mereka akan mendapatkan penghayatan ketika melaporkan
berita tersebut di studio.
“[P]ada hakikatnya untuk siaran di studio dan juga laporan di lapangan serta
mencari berita di lapangan itu berbeda, berbeda dalam artian jika di studi kita
cuma mendapatkan informasi-informasi berita tersebut hanya dari wartawan,
tetapi kalo dari luar kita memang merasakan langsung bagaimana aura-aura
pada saat kita mendapatkan berita tadi”.58
Contoh yang diberikan oleh Ahmad Solihin tenteng pernyataan di atas adalah
apabila berita demo, pada saat turun langsung ke lapangan mereka dapat merasakan
aura demo tersebut, dengan merasakan langsung aura demo di lapangan tersebut
mereka dapat melaporkan sesuai dengan yang mereka pandang pada saat kejadian.
57
Ahmad Solihin, Presenter Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 10 maret
2020. Kota Jambi. Rekam audio 58
Ahmad Solihin, Presenter Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 10 maret
2020. Kota Jambi. Rekam audio
58
3. Mengikuti Pelatihan-Pelatihan Maupun Seminar Tentang Publik Speaking
Mengikuti pelatihan atau seminar publik speaking bertujuan untuk
memperkaya pengetahuan dan teknik-teknik dalam pembawaan acara televisi yang
baik, bukan hanya untuk program berita tetapi juga untuk seluruh program acara yang
akan di berikan kepada presenter LPP TVRI Jambi.
B. Upaya Pihak Lembaga TVRI Jambi
1. Diklat ke TVRI Pusat
Upaya ini dilakukan apabila ada program untuk menyambut event-event yang
tertentu misalnya pemilu, arus mudik dan sea games. Dalam event pihak lembaga
mengirimkan beberapa presenternya ke TVRI pusat untuk diberika pelatihan dan
pembekalan agar mereka dapat melaporkan langsung ke Jakarta berita yang terjadi di
Jambi dengan baik dan benar.
“[W]aktu event-event tertentu seperti arus-mudik, sea games¸dan pemilu para
presenter TVRI lokal dipanggil ke pusat, biasanya 2 orang dari setiap TVRI
lokal yang diberangkatkan ke pusat akan diberikan pembekalan dalam rangka
event itu”.59
2. In House Training
In House Training ini adalah suatu upaya peningkatan yang dilakukan oleh
LPP TVRI Jambi untuk meningkatkan kompetensi presenternya. Pada program ini
pihak lembaga bekerja sama dengan pihak TVRI pusat. Mereka mendatangkan
langsung para presenter professional TVRI untuk memberikan pelatihan-pelatihan
tentang bagaimana cara tampil di depan kamera, berbusana yang layak pada saat
membawakan program acara, teknik membacakan berita dan sebagainya. Selain
pelatihan tentang bagaimana tampil di depan kamera yang baik, mereka juga
mengajarkan teknik penulisan berita, karena setiap pegawai di seksi bagian berita
dituntut untuk bisa menulis berita yang layak untuk ditayangkan. Program ini
biasanya diadakan pada akhir tahun. Berikut adalah pernyataan dari produser TVRI
Jambi:
59
Nofrida, Produser Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis, 24 februari 2020.
Kota Jambi. Rekam Audio
59
“[D]i akhir tahun itu ada utusan dari pusat dating ke TVRI Jambi untuk
menjalankan program peningkatan kompetensi presenter tv lokal, di tahun
kemarin itu ada Usi Karundeng datang kesini, beliau melakukan pembinaan
terhadap penyiar kita”.60
Hal itu di jelaskan oleh Ahmad Solihin dalam wawancara dengan penulis,
berikut pernyataannya:
“[S]elain itu juga untuk meningkatkan kompetensi ataupun skil kita juga
diberikan pembekalan pelatihan yang dilaksanakan oleh TVRI Jambi,
contohnya tahun kemarin ada program in house tranin, jadi in house traning
ini kita diberikan pemahaman bagaimana teknik penulisan berita, bagaimana
teknik penyampaian berita,bagaimana posisi di depan kamera. Dan tahun
kemarin itu pematerinya adalah Usi Karundeng, beliau adalah penyiar senior
TVRI”.61
3. Arahan Produser
Dalam saat siaran pasti akan adanya kekurangan dan kelebihan yang
ditampilkan oleh para presenter di depan kamera. Dan para produser yang bertugas
pada saat itu akan terus mengawasi presenternya. Produser akan melihat bagaimana
cara pembawaan presenter di depan kamera, apabila produser mendapatkan kesalahan
atau kekurangan pada saat siaran, biasanya akan segera di diskusikannya setelah
siaran tersebut selesai. Arahan tersebut bisa berupa nasihat atau dapat juga memberi
kritikan terhadap penampilan mereka. Tak terlewat pula apabila mereka melakukan
kesalahan pada saat pembawaan berita, produser akan memberitahukan dimana
kesalahan itu dan tak jarang juga produser akan memberikan contoh yang benar dan
lebih baik sesuai dengan pengalaman para produser, karena ada beberapa produser
yang dahulunya juga pernah menjadi seorang presenter dan pastinya pengalaman dan
jam terbang mereka pun lebih banyak dibandingkan dengan presenter berita saat ini.
60
Nofrida, Produser Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis, 24 februari 2020.
Kota Jambi. Rekam Audio 61
Ahmad Solihin, Presenter Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 10 maret
2020. Kota Jambi. Rekam audio
60
Selain pelatihan, ada beberapa upaya lain yang penting dan perlu dilakukan
oleh manajemen LPP TVRI Jambi untuk meningkatkan kompetensi presenter berita
yakni :
1. Sosialosasi Undang-Undang P3SPS
Untuk mencapai kualitas siaran yang baik, maka manajemen LPP TVRI
Jambi perlu melakukan kembali sosialisasi tentang undang-undang P3SPS sebagai
pedoman siaran yang baik. Agar seluruh tayangan yang dihasilkan berkualitas,
termasuk presenter sebagai pemandu acara.
2. Memberikan insentif/penghargaan
Memberikan penghargaan bagi presenter yang kompeten atau dinilai baik
merupakan suatu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan
prestasi kerja presenter dan juga sebagai aktualisasi diri seorang presenter berita. Cara
ini berpotensi dapat meningkatkat semangat kerja mereka. Penambahan insentif
diperlukan untuk menumbukan rasa keterikatan dan tanggung jawab yang lebih besar
antara pada diri presenter agar kemudian mereka bisa total dalam menjalankan
tugasnya walaupun hanya di gaji setiap mereka mendapat tugas siaran.
Penentuan siapa yang pantas untuk diberikan penghargaan ini pun dilakukan
dengan sistem penilaian yang dilakukan 6 bulan sekali ataupun setahun sekali. Hal ini
berguna untuk memberitahukan batasan-batasan kompetensi yang dimiliki presenter
dan dapat juga maningkatkan daya saing antar presenter LPP TVRI untuk menjadi
kompeten yang lebih baik lagi.
Pada penjelasan di atas terlihat bahwa dalam meningkatkat kompetensi
presenter berita, kesadaran personalitas atau diri sendiri lah yang menjadi faktor
penting agar dapat menjadi lebih baik, mereka harus rajin melihat refrensi-refrensi
yang dapat menambah pengetahuan dan membuat skil mereka menjadi lebih baik
lagi. Melihat program acara berita tv nasional dan melihat bagaimana cara
pembawaan presenter-presenter senior atau profesional di youtube telah dilakukan
para presenter TVRI Jambi untuk meningkatkan kompetensi mereka, dengan cara
61
tersebut mereka dapat mencontoh dan menjadikan panutan apabila dari refrensi itu
lebih baik.
hal itu dikarenakan pihak lembaga tidak mengadakan program penigkatan
kompetensi presenter secara rutin, maskudnya tidak secara rutin disini adalah tidak
adanya program peningkatan yang terjadwal setiap bulannya. Selain dari arahan
produser langsung, pihak TVRI Jambi hanya menunggu program untuk menigkatkan
kompetensi presenter dari TVRI Pusat, program tersebut antara lain jika ada event-
event tertentu saja seperti pemilu dan arus mudik lebaran. Pada event itu salah satu
presenter akan dikirimkan ke TVRI Pusat untuk mendapatkan pelatiha tentang
bagaimana cara pembawaan untuk melaporkan keadaan pemilu atau arus mudik
lebaran yang terjadi di Provinsi Jambi secara langsung maupun tidak langsung.
Kurangnya Sosialisasi tentang Undang-undang Peraturan Komisi Penyiaran
Indonesia Nomor 01/P/KPI/03/2012 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan
Standar Program Siaran (P3SPS) juga menjadi salah satu hal yang harus dilakukan
pihak lembaga terhadap para presenternya. Misalnya dalam pasal Pedoman Perilaku
Penyiaran (P3) pasal 9 yang menyebutkan bahwa lembaga penyiaran wajib
menghormati norma kesopanan dan kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat.
Presenter diharuskan membawakan program acara berita dengan sopan dan tidak
melanggar norma kesusilaan, contohnya adalah apabila ada berita duka para presenter
harus menyesuaikannya dengan pelafalan kalimat dan mimik wajah yang sedih.
Adapun peraturan pada pasal 24 poin pertama menyebutkan bahwa lembaga
penyiaran wajib menghargai hak masyarakat untuk memperoleh informasi secara
lengkap dan benar. Presenter wajib membacakan atau menyampaikan informasi
secara lengkap dan benar.
Meskipun tidak semua pasal dalam UU P3SPS tersebut mengatur tentang
peraturan presenter dalam pembawaan program acara, hal ini penting dan harus
dilakukan pihak lembaga agar presenter mereka menjadi lebih baik dan dapat
membawakan program acara sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh KPI.
62
Dalam penjelasan upaya penigkatan kompetensi presenter berita di atas, jam
terbang tetap menjadi hal terpenting dalam menjalankan tugas sebagai presenter.
Karena bila presenter telah menempuh jam terbang yang banyak, ia akan dapat
mengurangi kesalahan yang terjadi pada saat siaran berlangsung. Dalam hal ini pihak
lembaga juga menugaskan presenter berita untuk membawakan program acara
talkshow. Dalam program acara talkshow ini presenter dapat menambah pengetahuan
dan wawasannya dengan berbagai materi yang berbeda-beda.
Apabila daya dukung perusahaan sudah dapat berjalan secara maksimal maka
pengembangan sumberdaya manusia berbasis kompetensi akan dapat memberikan
dampak baik bagi peningkatan kinerja perusahaan. Hal ini terjadi karena sumberdaya
manusia yang berkembang secara kompeten merupakan suatu kondisi dimana seluruh
elemen internal perusahaan siap untuk bekerja dengan mengandalkan kualitas diri dan
kemampuan yang baik, dan tentu hal itu akan sangat mempengaruhi peningkatan
kualitas siaran LPP TVRI Jambi.
63
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai kompetensi presenter berita
TV LPP TVRI Jambi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kompetensi presenter berita LPP TVRI Jambi terkategori baik, hal itu indikator
kompetensi presenter yang mencakup penampilan, volume suara, ketrampilan,
serta pengetahuan dan penerapan tentang peraturan P3SPS.
2. Kendala yang sering terjadi pada saat siaran antara lain adalah kendala teknis
yang berupa telepromter mati secara tiba-tiba, lampu padam, dan kendala non
teknis berupa tidak fokusnya presenter pada saat siaran yang diakibatkan oleh
masalah pribadi yang terbawa-bawa pada saat sedang siran, dan kurang jelasnya
pengucapan artikulasi bahasa akibat kelelahan karena padatnya kegiatan
presenter sebelum siaran.
3. Upaya peningkatan kompetensi presenter berita di LPP TVRI Jambi, dapat
dilakukan melalui:
a. Mengupgrade pengetahuan baik melalui buku bacaan, media massa, hingga
mengikuti pelatihan dan pendidikan penyiaran, jurnalistik dan publik
speaking.
b. Mengundang presenter profesional untuk memberilan pembinaan.
c. Meningkatkatkan keterampilan berkomunikasi yang baik.
d. Melakukan evaluasi diri secara terus-menerus melalui kritik dan saran dari
orang-orang sekitar.
e. Memperkaya referensi tentang teknis penyiaran berita dengan menyaksikan
program berita TV nasional.
f. Proaktif dalam memberi dukungan bagi seluruh karyawan termasuk presenter,
baik dukungan moral maupun materil.
64
g. Terjun langsung ke lapangan untuk menambah kimestri dalam pembawaan
berita.
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis melihat dan
mengamati bahwa presenter berita LPP TVRI Jambi, yakni Ahmad Solihin dan Omil
Hayadi memilki kemampuan yang baik dalam memandu program berita akan tetapi
jika dibandingkan dengan presenter berita nasional masih belum bisa sepenuhnya
dinyatakan sebagai presenter berita yang berkompeten. Sehingga ada beberapa
masukan yang ingin penulis rekomendasikan, diantaranya:
1. Upaya peningkatan kompetensi memandu program berita harus terus dilakukan
baik dari personal presenter maupun manajemen perusahaan agar dapat
menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat.
2. Menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, termasuk stasiun TV
nasional bahkan internasional agar program yang dijalankan serta kompetensi
presenternya bisa semakin baik.
3. Adanya evaluasi yang berkesinambungan dari presenter berita profesional.
4. Perlu adanya evaluasi terhadapa peraturan perundang-undangan P3SPS maupun
peraturan-peraturan lain yang menyanggkut tentang siaran, agar LPP TVRI
Jambi depat menyiarkan program-program yang tidak menyalahi aturan dan
menjadi stasiun televisi yang memiliki kredibelitas yang tinggi.
65
Daftar Pustaka
Arifullah Dkk, Panduan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi
Muaro Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016
Departemen Agama R.I. Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang : Toha
Putra,t,th), QS. Al An-Nisa 63
Komisi Penyiaran Indonesia, Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar
Produksi Siaran (SPS), Jakarta: KPI, 2012
Muda Iskandar Deddy, Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter Profesional, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005
Mulyana Deddy, Meotodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya 2008
Moleong Lexi J., Metodologi Penelitian kualitatif, Bandung: REMAJA
ROSDAKARYA 2011
Naratama, Mennjadi Sutradara Televisi Dengan Single dan Multi Camer, Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia 2004
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara, 2007
Rahman Anita, Teknik & Etik Profesi TV Presenter, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia 2016
Reardon Nancy, On Camera “Menjadi Jurnalis TV Andal dan Profesional”, Jakarta:
Penerbit Erlangga 2009
Sugiyono, Metode Penelitian, Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, Bandung:
ALFABETA 2017
Ahmad Sholihin, Presenter Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 24 februari
2020. Kota Jambi. Rekam Audio
Dasri Nasution, Produser Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 24 februari
2020. Kota Jambi. Rekam Audio
Hamdi Hafid, KASI Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 maret 2020. Kota
Jambi. Rekam Audio
Nofrida, Produser Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis, 24 februari
2020. Kota Jambi. Rekam Audio
66
Omil Hayadi, Presenter Berita LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 Maret 2020.
Kota Jambi. Rekam Audio
Yunita Pini, Produser LPP TVRI Jambi, wawancara dengan penulis. 2 maret 2020. Kota
Jambi. Rekam Audio
Eka Suhartini, Pengaruh Kompetensi Terhadap Kerja Pegawai (Studi
Perbandingan Antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan Fakultas Syariah dan
Hukum UINAM), skripsi UIN Alauddin Makasar tahun 2016, http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/minds/article/download/4633/4218 di akses 24 November
2019.
Fajar Usman, Program Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Dalam Upaya
Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia,
https://pusdiklat.bkpm.go.id/asset/media/artikel%20diklat%20untuk%20peningkatan
%20kompetensi%20sdm.pdf diakses pada 15 desember 2019
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2734/120904130.pdf?sequenc
e=1&isAllowed=y diakses pada 10 Desember 2019
Annisa Majlaika, Kopetensi Presenter Berita TV Lokal di Medan (Studi Kasus
Kompas TV Medan), skripsi UMSU tahun 2019
http://repositori.umsu.ac.id/xmlui/bitstream/123456789/3900/1/Kompetensi%20Prese
nter%20Berita%20Tv%20Lokal%20Di%20medan%28Studi%20Kasus%20Kompas
%20TV%20Medan%29.pdf di akses pada 15 Desember 2019.
Ma‟rifatun Qomariyah, Kompetensi Presenter Berita Televisi Lokal di
Makassar (Studi Kasus TV Makassar), skripisi UIN Makasar tahun 2016,
http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/8938/1/MA%E2%80%99RIFATUN%20QOMARIYAH_Optimized.p
df di akses 23 november
Seksi program dan pengembangan usaha LPP TVRI Jambi.
Mai Yuliastri Simarmata dan Qoriyanti, Keterampilan Berbicara Menjadi
Sebuah Profesi,
67
http://www.google.com/url?sa?=t&source=web&rct=j&url=http://journal.ikippgriptk.
ac.id/index.php/bahasa/article/download/395/377&ved=2ahUKEwiVievTrlLnAhUkd
CsKHaGQBGIQFjACegQIBBAB&usg=AOvVaw214_4WpQ2mRTsN5z_dRtso
Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 6, No. 1, Juni 2017h 2, di akses pada 14 Januari 2020
Wirnita Eka, Keterampilan Berbahasa Presenter penyaji Berita Pada
Lembaga Penyiaran Televisi, http://dx.doi.org/10.22216/jit.2015.v8i4.19, Research
of Applied Science and Education V8.i4 , h 236, di akses pada 13 Januari 2020.
68
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Wawancara dengan KASI Berita (Hamdi Hafid)
Wawancara dengan presenter TVRI (Ahmad Solihin)
69
Wawancara dengan produser TVRI Jambi (Dasri Nasution)
Wawancara dengan presenter (Omil Hayadi)
70
Proses dubbing berita dan roundown berita
Proses sebelum siaran berlangsung
71
Tampilan di studio dan di depan televisi
72
CURRICULUM VITAE
A. Informan Diri
Nama : Teguh Yunanto
Tempat & TL : Solo, 09 Juni 1998
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl. Kapten A Hasan, Rt 37, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan
Telanaipura, Kota Jambi
Nama Ayah : Winarno
Nama Ibu : Sugiyarti
Alamat Email : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
1. SDN 114, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi
angkatan 2010
2. MTs Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi,
angkatan 2013
3. SMK N1 Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi,
angkatan 2016
73
4. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi angkatan 2020
C. Pengalaman Organisasi
1. Anggota organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)