Upload
trinhlien
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU
MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN
SISWA KELAS IV SD NEGERI SLAWI KULON 01
KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
KRISDIANA
X4711087
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Krisdiana
NIM : X4711087
Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Olahraga dan Kesehatan/
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI MODIFIKASI ALAT
BANTU PEMBELAJARAN SISWA KELAS IV SD NEGERI SLAWI
KULON 01 KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN
AJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.
Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Krisdiana
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU
MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN
SISWA KELAS IV SD NEGERI SLAWI KULON 01
KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL
TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh:
KRISDIANA
X4711087
Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi,
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
# Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan”. (Q.S. al-Qashas : 77)
# Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat
dan waktu senggang (Artinya, saat-saat sehat dan waktu senggang / luang
orang sering menggunakannya untuk melakukan perbuatan yang sia-sia dan
terlarang) (HR. Bukhari)
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu karya ini untuk:
1. Suami tercinta yang telah memberikan motivasi dan doa
2. Anak-anakku tersayang,
Dian Febriansyah Putra Perdana
Fita Rizqiana
Oktarina Listiani
Irma Nilawati
Sofie Naqia
Andika Nurseptian
Yang telah memberikan dorongan dan semangat
3. Teman-teman kelompok
4. Teman-teman Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Krisdiana. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK
PELURU MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN
SISWA KELAS IV SD NEGERI SLAWI KULON 01 KECAMATAN
SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli
2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan
modifikasi alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tolak peluru
siswa kelas IV SD Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal
Tahun Ajaran 2011/2012.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas terdiri atas dua siklus. Penelitian tindakan kelas ini ditujukan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa materi pokok tolak peluru. Setiap siklus
mencakup empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Slawi Kulon 01 kelas IV dengan 24
siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes, dokumentasi dan observasi.
Analisis data mengguanakan teknik analisis deskriptif presentase.
Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar Penjasorkes dengan
memodifikasi alat bantu pembelajaran tolak peluru sehingga diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar tolak peluru siswa kelas IV SD Negeri Slawi Kulon 01
Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012 meningkat dari
siklus I ke siklus II. Hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata yang semakin
meningkat yaitu pada siklus I rata-rata 74 dan pada siklus II rata-rata mencapai 85
dan ketuntasan klasikal meningkat dari 63% menjadi 100%.
Sehingga dapat disimpulkan modifikasi alat bantu pembelajaran tolak
peluru dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dari ranah kognitif,
psikomotorik dan afektif.
Kata Kunci : Modifikasi alat bantu pembelajaran tolak peluru, hasil belajar
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Allah Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kasih dan
kemurahan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama
menyusun skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan, kerjasama dan
sumbangan pikiran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk memperoleh pendidikan formal di Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
4. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
5. Drs. Sunardi, M. Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini
6. Drs. Sugiyoto, M. Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan yang telah
memberikan bekal kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini
8. Sujiati, S.Pd, SD. Kepala SD Negeri Slawi Kulon 01 yang telah memberikan
ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di lembaga yang dipimpinnya.
9. Rekan-rekan guru Penjasorkes yang telah membantu pelaksanaan penelitian
hingga selesai.
10. Siswa-siswa SD Negeri Slawi Kulon 01 yang telah membantu proses
penelitian.
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan
pembaca.
.
Surakarta, Juni 2012
Krisdiana
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 6
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
A. Kajian Teori ................................................................................ 6
B. Kerangka Berpikir ...................................................................... 18
C. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 22
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 22
B. Subjek Penelitian ........................................................................ 23
C. Sumber Data ............................................................................... 23
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 23
E. Metode Analisis Data ................................................................. 24
F. Prosedur Penelitian ..................................................................... 25
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN ............................... 30
A. Deskripsi Pratindakan .................................................................. 30
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ........................................ 31
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus .................................. 32
D. Pembahasan ................................................................................ 33
BAB V HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN ................................ 35
A. Simpulan ...................................................................................... 35
B. Implikasi ..................................................................................... 35
C. Saran ............................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 37
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Teknik Dasar Tolak Peluru ..................................................................... 10
2. Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran ....................................................... 11
3. Kerangka Berfikir .................................................................................... 20
4. Alur Tahapan Siklus................................................................................. 25
5. Perbandingan Hasil Belajar Pratindakan, Siklus I dan Siklus II .............. 33
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rincian Kegiatan Penelitian .................................................................... 22
2. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 24
3. Prediksi Pencapaian Hasil Belajar Siswa ................................................ 29
4. Hasil Pratindakan .................................................................................... 31
5. Hasil Belajar Siklus I .............................................................................. 32
6. Hasil Belajar Siklus II ............................................................................. 32
7. Perbandingan Hasil Belajar Pratindakan, Siklus I dan Siklus II .............. 33
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus ..................................................................................................... 39
2. RPP Siklus I ............................................................................................ 41
3. RPP Siklus II ............................................................................................ 54
4. Surat Ijin Penelitian ................................................................................. 65
5 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ....................................... 66
6. Dokumentasi Penelitian ........................................................................... 67
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas,
2008: 3).
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. (UU RI No. 20, 2003:3). Sehat, vitalitas dan panjang umur
adalah merupakan harapan semua orang yang layak, tetapi itu semua
tidak akan pernah diperoleh apabila tanpa diikuti oleh usaha yang
memadai. Salah satu usaha untuk mewujudkan keinginan itu adalah
melalui pendidikan kesehatan maupun pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai
individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh
kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan
pembentukan watak. Kurikulum Sekolah Dasar mata pelajaran
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pendidikan jasmani menyebutkan bahwa tujuan pendidikan jasmani di
sekolah dasar adalah memacu pertumbuhan dan perkembangan jasmani,
mental, emosional dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan
mengembangkan hidup sehat (Depdiknas, 2002, dalam skripsi Juneli,
2010:1). Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan
yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan
holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta
emosional.
Upaya untuk mewujudkan tujuan Panjasorkes tersebut adalah
bahwa pelajaran pendidikan jasmani harus diajarkan menggunakan
metode, model dan pendekatan yang sesuai dengan kondisi sekolah
yang bersangkutan. Akan tetapi yang menjadi problem adalah sarana
dan prasarana pembelajaran yang dimiliki sekolah belum memadai, baik
secara kuantitas maupun kualitasnya, sehingga sudah barang tentu akan
berdampak kurang menguntungkan pada proses pembelajaran
Penjasorkes itu sendiri.
Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani penulis anggap
penting untuk diketahui oleh para guru pendidikan jasmani. Diharapkan
dengan mereka dapat menjelaskan pengertian dan konsep modifikasi,
menyebutkan apa yang dimodifikasi dan bagaimana cara
memodifikasinya, menyebutkan dan menerangkan beberapa aspek
analisis modifikasi. Guru yang memegang peranan sangat penting,
merupakan kunci sukses dari segala kegiatan pembelajaran penjasorkes
di sekolah. Oleh karena itu kemampuan, kreativitas dan inovasi seorang
guru mutlak diperlukan guna tercapainya keberhasilan pembelajaran
tersebut. Potret guru penjasorkes saat ini cenderung masih
melaksanakan proses pembelajaran yang bersifat konvensional. Artinya
guru mengajar dengan cara yang tidak menarik karena monoton dan
membosankan, sehingga motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran
penjasorkes sangat kurang. Apabila kondisi ini dibiarkan terus menerus,
maka secara tidak disadari akan mempengaruhi terhadap tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
kesegaran jasmani yang semestinya dapat dikembangkan sesuai
perkembangan gerak seusianya. Dengan demikian potensi siswa tidak
dapat berkembang seperti yang diharapkan.
Pendidikan jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau
permainan dan olahraga. Di dalamnya terkandung arti bahwa gerakan,
permainan, atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat
untuk mendidik. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik,
keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa
juga keterampilan emosional dan sosial. Karena itu, seluruh adegan
pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih penting
dari pada hasilnya. Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode,
melibatkan anak, berinteraksi dengan murid serta merangsang interaksi
murid dengan murid lainnya, harus menjadi pertimbangan utama.
Permasalahan-permasalahan di atas akan dapat diselesaikan salah
satunya adalah dengan cara mengembangkan model pembelajaran
Penjasorkes di sekolah dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran
tolak peluru denga media yang tidak seperti biasanya yang relevan dan
cocok dengan materi diajarkan serta sesuai dengan pendekatan yang
digunakan.
Sekolah Dasar Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan Slawi
Kabupaten Tegal, merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Tegal
yang mengajarkan mata pelajaran Penjasorkes. Salah satu materi
pelajaran tersebut adalah tolak peluru. Akan tetapi proses
pembelajarannya belum dapat dilakukan secara optimal karena
terbentur dengan permasalahan sarana dan prasarana yang dimiliki.
Sekolah Dasar Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan Slawi
Kabupaten Tegal tidak memiliki fasilitas yang memadai dalam
pelaksanaan pembelajaran tolak peluru. Pemanfaatan media yang ada
dapat dijadikan salah satu sumber belajar yang efektif dan efisien dalam
proses pembelajaran Penjasorkes itu sendiri, sehingga dapat
meningkatkan pembelajaran Penjasorkes yang lebih menarik dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
inovatif serta berpotensi menumbuhkembangkan motivasi siswa yang
selama ini kurang diperhatikan.
Karena kurangnya pemberian variasi dalam pembelajaran
mengakibatkan sebagian besar atau 75% dari 24 siswa ( 18 siswa)
kurang tertarik dan takut terhadap materi tolak peluru, yang
menyebabkan aktivitas dan kerjasama siswa rendah. Selain itu, sebesar
75% siswa hasil belajar belum memenuhi KKM. Adapun KKM untuk
Penjasorkes adalah 75. Dengan adanya modifikasi alat bantu
pembelajaran tolak peluru diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar,
aktivitas dan kerjasama siswa.
Berdasarkan uraian di atas peneliti akan mengadakan penelitian
dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Melalui
Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Siswa Kelas IV SD Negeri Slawi
Kulon 01 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi permasalahan
“Bagaimanakah modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil
belajar tolak peluru siswa kelas IV SD Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan
Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada maka tujuan penelitian ini adalah
penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar tolak peluru siswa kelas IV SD Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan
Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
a. Guru dapat meningkatkan kemampuan dalam menciptakan model
pembelajaran yang kreatif dan inovatif guna meningkatkan hasil belajar
tolak peluru.
b. Meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugas secara
profesional.
2. Bagi Siswa
a. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
b. Hasil belajar siswa akan meningkat, siswa lebih termotivasi dalam
kegiatan pembelajaran karena model pembelajaran yang bervariasi.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini sebagai masukan guna peningkatan kualitas
sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat
melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati,
memahami sesuatu. Hakikat belajar sebagai inti proses pengajaran. Dengan
kata lain bahwa dalam proses pengajaran atau interaksi belajar mengajar yang
menjadi persoalan utama ialah adanya proses belajar pada siswa yakni proses
berubahnya tingkah laku siswa melalui berbagai pengalaman yang
diperolehnya (Sudjana, 2009: 28).
Menurut Gagne dan Berliner (dalam Tri Anni, 2006: 2) belajar
merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil
dari pengalaman. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Oleh sebab itu belajar adalah proses yang aktif,
belajar adalah proses mereaksi diri terhadap semua situasi yang ada di sekitar
individu.
Prinsip-prinsip belajar (Wahab, 2007: 31) pada umumnya yaitu siswa
akan belajar lebih baik bila keadaan siap, setiap siswa mempunyai kecepatan
dan gaya tersendiri dalam belajar, siswa belajar bagaimana belajar, belajar
selalu berlangsung dalam hubungannya dengan tujuan, belajar amat ditentukan
oleh penguatan, mempelajari sesuatu adalah melakukan sesuatu, siswa
senantiasa memberi reaksi yang kurang menyenangkan terhadap cara yang
terlalu mengarahkan, belajar yang tidak memberikan sesuatu yang baru tidak
memberi manfaat, belajar bukanlah penambahan (additive) melainkan
menggabungkan (integrative), siswa nampaknya lebih senang belajar dari
teman sebayanya dari pada belajar dari orang tua, siswa akan berusaha dengan
keras jika tugas-tugas yang dibebankan kepadanya masih dalam jangkauan
kemampuannya yang menantang yaitu tidak terlalu sukar tetapi juga tidak
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
terlalu mudah, waktu yang digunakan untuk mengingat sesuatu akan lebih
efektif dari membaca kembali, siswa hanya mempelajari apa yang diduganya
akan diujikan, pendapat dari suatu kelompok sebaya merupakan motivasi yang
kuat, untuk membentuk konsep siswa harus dihadapkan pada contoh yang
khusus sehingga akan nampak ciri-ciri yang berbeda dengan sesuatu yang tidak
nampak sehingga dapat menarik konsep tertentu dari contoh khusus tersebut
kemudian menggunakan konsep itu, keterampilan-keterampilan yang dipelajari
secara terpisah, tidak berfungsi, bahan-bahan yang bermakna mudah dipelajari
dan dipindahkan, belajar kognitif dapat dicapai baik melalui hafalan yang
dihubungkan (rote association) atau melalui teknik menemukan sendiri, belajar
yang bersifat psikomotor terjadi dengan baik bila dilakukan dengan penjelasan,
demonstrasi dan dengan latihan (practice) yang bermakna, pengalaman yang
menyenangkan akan lebih mungkin mengubah sikap dari pada pengalaman
yang tidak menyenangkan.
Menurut Furqon Hidayatullah (dalam Self-Evaluation Kit, 2011)
pembelajaran yang berhasil belajar memiliki beberapa indikator yaitu
menantang, menyenangkan, mendorong eksplorasi, memberi pengalaman
sukses, mengembangkan kecakapan berfikir.
2. Pendidikan Jasmani
a. Pengertian Penjasorkes
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan sebagaimana dijelaskan dalam
kurikulum sekolah dasar mengandung pengertian “Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk
mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan
jasmani dan rohani serta kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya, agar
tumbuh dan berkembang jasmani dan rohani serta kesehatan siswa dan
lingkungan hidupnya agar tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
optimal sehingga mampu melaksanakan tugas bagi dirinya dan
pengembangan bangsa” (Subagiyo, 2008:1.14).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional,
sportivitas, spiritual, sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis
yang seimbang (Khomsin, 2010: 12).
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan program
pengajaran yang sangat penting dalam pembentukan kebugaran para siswa.
Pembelajaran olahraga dan kesehatan diharapkan dapat mengarahkan siswa
untuk dapat beraktivitas olahraga agar tercipta generasi yang sehat dan kuat
(Tim Abdi Guru, 2007: 1).
b. Asas dan Ruang Lingkup Penjasorkes
Untuk lebih memperluas wawasan mengenai istilah olahraga dan
pendidikan jasmani kiranya perlu diperkenalkan dengan beberapa rumusan
yang menjadi ruang lingkup sebagai berikut :
1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif,
atletik, tolak peluru, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli,
tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.
2) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
3) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic
serta aktivitas lainnya
5) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan
bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.
6) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.
7) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman
yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang
tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan
merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua
aspek.
c. .Tujuan Penjasorkes
1) Pengembangan Individu Secara Organis Makhluk Hidup
Maksud dari pengembangan individu secara organis adalah
pengembangan fisiologis anak didik sebagai hasil mengikuti kegiatan
pendidikan jasmani secara teratur, tertib, dan terprogram (Trisnowati
Tamat, 2007:1.7).
2) Pengembangan Individu Secara Neuromuskuler
Anak didik yang melakukan kegiatan pendidikan jasmani secara
teratur di sekolah akan mengalami pertumbuhan fisik yang berkaitan
dengan posturnya sehingga otot-ototnya menjadi kuat dan besar
(Trisnowati Tamat, 2007:1.7)
3) Pengembangan Individu Secara Intelektual
Kegiatan pendidikan jasmani secara langsung atau tidak langsung
ikut mengembangkan daya intelektual atau kemampuan berfikir anak didik
(http://infostroke.wordpreess.com).
4) Pengembangan Individu Secara Emosional
Bila upaya pengendalian emosi kurang baik, timbullah
perkelahian antar pemain. Emosi dapat terungkap dalam bentuk
kegembiraan, kesedihan, ataupun kemarahan (Sugiarto, 2007:1.8).
3. Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak
peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Terdapat beberapa
teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
a. Teknik Memegang Peluru
1) Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan
berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk
orang yang berjari kuat dan panjang.
2) Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping
belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara diatas, hanya
saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi
3) Jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang
tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
b. Teknik Meletakkan Peluru
Pada bahu peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru
pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang
peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri
badan.
c. Teknik Menolak Peluru
Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain.
Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara
yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri agak
membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan
ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan.
d. Sikap akhir setelah menolak peluru
Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki
kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di
tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri agar seimbang.
Gambar 1. Teknik Dasar Tolak Peluru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Modifikasi alat bantu pembelajaran tolak peluru dilaksanakan dengan
mengubah media dari media tolak berupa peluru besi diganti dengan
menggunakan bola tenis dan bola plastik karena jika menggunakan media
peluru siswa SD merasa keberatan sehingga hasil kurang maksimal. Selain itu,
dilengkapi dengan sasaran tolakan yaitu yang pertama dengan menggunakan
media ban bekas/ simpai yang digantungkan dan kedua dengan menggunakan
kardus bekas seperti pada gambar 1. Siswa dibagi menjadi enam kelompok
yang masing-masing terdiri atas empat siswa dan kelompok berturut-turut
saling melakukan tolakan pada objek sasaran. Kelompok dengan kecepatan dan
ketepatan sasaran yang paling tepat akan mendapatkan reward atau
penghargaan. Siswa dalam satu kelompok measukkan bola sebanyak-
banyaknya sampai sepuluh kali putaran. Siswa yang sudah memasukkan bola
pada sasaran lalu ke baris paling belakang dan seterusnya.
Gambar 2. Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Tolak Peluru
5m
Tahap II Tahap I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
4. Prinsip Modifikasi Pembelajaran
Modifikasi merupakan menganalisis sekaligus mengembangkan
materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar
yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajar. Modifikasi
bertujuan untuk menuntun, mengarahkan dan membelajarkan siswa yang
belum bisa menjadi bisa. Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan
kondisi lingkungan pembelajaran (dalam Yoyo Bahagia, 2010). Modifikasi
pembelajaran ini dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa klasifikasi yaitu.
a. Peralatan
Peralatan yang dimiliki sekolah-sekolah biasanya kurang memadai
dalam arti kuantitas maupun kualitasnya. Peralatan yang adapun sangat
sedikit jumlahnya. Guru dapat menambah atau mengurangi tingkat
kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan
yang digunakan untuk aktivitas pendidikan jasmani.
b. Penataan ruang gerak
Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas atau
kesulitan tugas ajar dengan cara menata ruang gerak siswa dalam
kegiatannya.
c. Jumlah siswa yang terlibat
Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan
kesulitan tugas ajar dengan cara mengurangi atau menambah jumlah siswa
yang terlibat dalam melakukan tugas ajar tersebut.
Menurut Ngasmain Soepartono (dalam Yoyo Bahagia, 2010) bahwa
alasan utama perlunya modifikasi adalah anak bukanlah orang dewasa dalam
bentuk kecil, kematangan fisik dan mental anak belum selengkap orang
dewasa; Pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani selama ini kurang
efektif, hanya bersifat lateral dan monoton; Sarana dan prasarana pembelajaran
pendidikan jasmani yang ada sekarang hampir semuanya didesain untuk orang
dewasa.
Menurut Rusli Lutan (dalam Yoyo Bahagia, 2010) modifikasi dalam
mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan agar siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan
keberhasilan dalam berpartisipasi dan dapat melakukan pola gerak secara
benar.
Pelaksanaan modifikasi alat bantu pembelajaran tolak peluru dalam
Penjasorkes pada prinsipnya adalah.
a. Membuat penilaian lebih mudah
b. Meningkatkan peluang untuk mempraktekkan teknik tolak peluru dengan
baik dan benar.
c. Menyusun materi untuk memudahkan pembelajaran teknik
d. Merubah aturan sesederhana mungkin
5. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu
apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan
perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas
belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran (Chatarina, 2006: 5).
Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan
tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya
reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu
(Sudjana, 2009: 49). Unsur-unsur yang ada dalam aspek hasil belajar yaitu:
a. Tipe hasil belajar bidang kognitif
1) Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge)
Dari sudut respon belajar siswa pengetahuan itu perlu dihafal,
diingat agar dapat dikuasai dengan baik. Tipe hasil belajar ini penting
sebagai prasyarat untuk menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lain
yang lebih tinggi. Pengetahuan hafalan merupakan kemampuan terminal
(jembatan) untuk menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lainnya.
2) Tipe hasil belajar pemahaman (comprehention)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari
suatu konsep. Untuk itu maka diperlukan adanya hubungan atau pertautan
antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep tersebut.
3) Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi)
Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan mengabstraksi suatu
konsep ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru. Dalam aplikasi harus
ada konsep, teori, hukum, rumus.
4) Tipe hasil belajar analisis
Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai suatu integritas
(kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang
mempunyai arti atau mempunyai tingkatan hirarki. Analisis merupakan tipe
hasil belajar yang kompleks yang memanfaatkan unsur tipe hasil belajar
sebelumnya yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi.
5) Tipe hasil belajar sintesis
Sintesis adalah lawan dari analisis bila pada analisis tekanan pada
kesanggupan menguraikan suatu integritas menjadi bagian yang bermakna
pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi
satu integritas.
6) Tipe hasil belajar evaluasi
Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai
sesuatu berdasarkan judgement yang dimilikinya dan kriteria yang
dipakainya. Dalam tipe hasil belajar evaluasi tekanan pada pertimbangan
suatu nilai, mengenai baik tidaknya, dengan menggunakan kriteria tertentu.
b. Tipe hasil belajar bidang afektif
Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif
tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti atensi/perhatian
terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman
sekelas, kebiasaan belajar dan lain-lain. Beberapa tingkatan bidang afektif
sebagai tujuan dan tipe hasil belajar. Tingkatan tersebut dimulai tingkat yang
dasar atau sederhana sampai tingkatan yang kompleks.
1) Receiving/attending
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulus) dari
luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalah situasi, gejala.
Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus,
kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
2) Responding atau jawaban
Yaitu reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulasi yang datang
dari luar. Dalam hal ini termasuk ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan
dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.
3) Valuing (penilaian)
Yaitu berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau
stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima
nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan
terhadap nilai tersebut.
4) Organisasi
Yaitu pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi termasuk
menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lain dan kemantapan serta
prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk dalam organisasi ialah
konsep tentang nilai, organisasi dari pada sistem nilai.
5) Karakteristik nilai atau internalisasi
Yaitu keterpaduan dari semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang
yang mempengaruhi nilai dan karakteristiknya.
c. Tipe hasil belajar psikomotorik
Hasil belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan dan
kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan yaitu
gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar); keterampilan
pada gerakan-gerakan dasar, kemampuan perseptual termasuk di dalamnya
membedakan visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain; kemampuan
di bidang fisik misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan; gerakan-
gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan
yang kompleks; kemampuan yang berkenaan dengan non decursive
komunikasi seperti gerakan ekspresif, interpretatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar yang
optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut (Sudjana,
2001: 56) yaitu: kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi
belajar intrinsik pada diri siswa. Motivasi intrinsik adalah semangat juang
untuk belajar yang tumbuh dari dalam diri siswa itu sendiri, menambah
keyakinan akan kemampuan dirinya, hasil belajar yang dicapai bermakna bagi
dirinya seperti akan tahan lama diingatnya, membentuk perilaku bermanfaat
untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh
informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk belajar
sendiri dan mengembangkan kreativitasnya; hasil belajar diperoleh siswa
secara menyeluruh (mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan;
ranah afektif atau sikap dan apresiasi; serta ranah psikomotorik, keterampilan
atau perilaku); Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan
mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun
menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan
usaha belajarnya.
6. Aktivitas
Aktivitas belajar adalah upaya siswa dalam memahami dan
menanggapi lingkungannya. Dalam hal ini, lingkungan merupakan stimulus
yang memberikan rangsangan kepada siswa untuk menanggapi dalam cara-cara
tertentu. Kegiatan untuk menanggapi ini akan optimal jika didukung oleh
adanya kebebasan mengemukakan pendapat yang dapat dilakukan oleh setiap
siswa. Dengan kata lain, kebebasan yang dimaksud harus dilaksanakan secara
bertanggungjawab, dilandasi akal sehat, niat baik, dan norma yang berlaku di
masyarakat.
Aktivitas diperlukan dalam pembelajaran karena pada prinsipnya
belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku sehinggga terjadi
suatu tindakan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas, itulah sebabnya
aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi di dalam
belajar mengajar. Dimyati (2002: 51) menyatakan bahwa aktivitas belajar
meliputi aktivitas fisik, mental, dan emosional. Aktivitas fisik meliputi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
membaca, mendengarkan, menulis, memperagakan, dan mengukur. Aktivitas
mental meliputi mengingat kembali isi pelajaran pertemuan sebelumnya,
menggunakan hasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan maalah
yang dihadapi, menyimpulkan hasil eksperimen, membandingkan satu konsep
dengan konsep yang lain, mengambil keputusan, rasa percaya diri, dan lain-
lain. Aktivitas emosional meliputi menaruh minat, berani, gembira, gugup,
tenang, dan lain-lain. Dalam kemajuan metodologi dewasa ini kasus aktivitas
lebih ditonjolkan melalui suatu satuan aktivitas sehingga kegiatan belajar siswa
menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai.
7. Kerjasama
Kerjasama atau kooperasi merujuk pada praktek seseorang atau
kelompok yang lebih besar yang bekerja di khayalak dengan tujuan atau
kemungkinan metode yang disetujui bersama secara umum. Menurut Kusnadi
mengartikan kerja sama merupakan dua orang atau lebih untuk melakukan
aktivitas bersama yang dilakukan secara terpadu yang diarahkan kepada suatu
target atau tujuan tertentu. Ada beberapa aspek yang terkandung dalam kerja
sama (yaitu dua orang atau lebih, artinya kerja sama akan ada kalau ada
minimal dua orang/pihak yang melakukan kesepakatan. Oleh karena itu, sukses
tidaknya kerjasama tersebut ditentukan oleh peran dari kedua orang atau kedua
pihak yang bekerjasama), aktivitas (menunjukkan bahwa kerja sama tersebut
terjadi karena adanya aktivitas yang dikehendaki bersama), tujuan/target
(merupakan aspek yang menjadi sasaran dari kerjasama usaha tersebut,
biasanya adalah keuntungan baik secara financial maupun nonfinansial),
jangka waktu tertentu (menunjukkan bahwa kerja sama tersebut dibatasi oleh
waktu, artinya ada kesepakan kedua pihak kapan kerjasama itu berakhir).
Dalam penelitian ini kerjasama yang dimaksud adalah kerjasama antara siswa
satu dengan siswa lainnya dalam satu kelompok atau kelas selama proses
pembelajaran berlangsung (Landsberger, Joe. 2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
B. Kerangka Berpikir
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral
dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan
social, penelaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional,
sportivitas, spiritual, sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
seimbang (Khomsin, 2010: 12).
Seorang guru yang profesional mampu mendayagunakan seluruh potensi
yang ada untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mendorong
siswa lebih aktif mendapatkan pengetahuan dengan mengkontruksi pengetahuan
sendiri melalui interaksi dirinya dengan sumber belajar. Salah satu sumber belajar
yang sering terabaikan oleh guru-guru termasuk dalam hal ini adalah pemanfaatan
seoptimal mungkin lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah di sini adalah kebun
dekat sekolah sebagai suatu ekosistem, ekosistem disekitar sekolah sebagai
sumber belajar potensial dan efektif dalam membangun pengetahuan, sikap
ataupun keterampilan anak didik sebagai wadah pengembangan life skill mereka.
Seringkali guru melaksanakan pembelajaran secara tidak efektif, dimana guru
menyajikan pembelajaran bertopang pada konsep abstrak yang sulit diterima
siswa secara utuh, bermakna, mendalam dan mengembangkan aspek kecakapan
hidup. Hal ini sering terjadi karena guru belum secara maksimal mengeksploitasi
sumber belajar yang ada disekitar siswa, seperti media ataupun sarana dan
prasarana yang ada. Padahal pekarangan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah
adalah sumber belajar yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang
kontekstual untuk menjadikan pembelajaran lebih bermakna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Tidak sedikit kegiatan pendidikan jasmani yang tidak terlaksana dengan
baik karena keadaan prasarana yang tidak memadai, dalam hal ini kreativitas para
guru pendidikan jasmani dituntut untuk bisa mensiasati keadaan tersebut karena
hakikat pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktivitas jasmani yang
tidak terlepas dari konsep bermain-bergerak-ceria, maka lapangan, ruangan,
tempat apapun bisa digunakan untuk kegiatan pendidikan jasmani.
Dalam penelitian ini pembelajaran yang akan diteliti yaitu pada materi
tolak peluru yaitu dengan memodifikasi media bola dan objek sasaran tolakan
yaitu dengan menggunakan bola tenis, bola plastik serta ban sepeda dan kardus
sebagai sasaran. Dengan adanya modifikasi alat bantu pembelajaran tolak peluru
diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa terhadap
pembelajaran Penjasorkes.
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Gambar 3. Kerangka Berfikir
Kondisi Awal
Guru kurang kreatif
dan inovatif dalam
proses pembelajaran
Penjasorkes
Siswa:
- Tidak mampu menyerap
materi
- Merasa takut dan bosan
dengan materi tolak
peluru
- Hasil belajar tolak
peluru rendah
- Kualitas gerakan tolak
peluru
- kurang memuaskan
Tindak
- Meningkatkan hasil
belajar melalui
modifikasi tolak
peluru
Siklus I:
- Guru menyusun model
pembelajaran untuk
meningkatkan hasil
belajar melalui
modifikasi tolak peluru
Siklus II:
Upaya perbaikan dari
siklus I sehingga
meningkatkan
kemampuan dan
keterampilan dasar tolak
peluru
Kondisi
Melalui modifikasi
tolak peluru
dapat meningkatkan
motivasi dan
antusias siswa
sehingga dapat
meningkatkan hasil
belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir hipotesis tindakan
penelitian ini yaitu modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil
belajar tolak peluru siswa kelas IV SD Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan Slawi
Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Slawi Kulon 01 kelas IV
dengan 24 siswa, siswa yang diteliti heterogen baik dari segi kemampuan, latar
belakang ekonomi dan keluarga.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan pada bulan Mei 2012
sampai selesai. Dalam satu minggu dilaksanakan satu kali pertemuan sesuai
jadwal mata pelajaran Penjasorkes kelas IV SD Negeri Slawi Kulon 01
Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal
Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan
No Rancangan Kegiatan Waktu (Bulan)
Apr Mei Jun Juli
1. Persiapan
a. Observasi V
b. Identifikasi Masalah V
c. Penentuan Tindakan V
d. Pengajuan Judul V
e. Penyusunan Proposal V
f. Pengajuan Ijin Penelitian V
2. Pelaksanaan V
a. Seminar Proposal V
b. Pengumpulan Data Penelitian
atau Pelaksanaan Tindakan
V
3. Penyusunan Laporan V
Penulisan Laporan V
4 Ujian Skripsi V
22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
B. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas IV
dengan jumlah 24 siswa yang terdiri atas 8 siswa putri dan 16 siswa putra SD
Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun ajaran
2011/2012.
C. Sumber Data
Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai
berikut.
1. Siswa
Untuk mendapatkan data tanggapan dari siswa tentang penerapan
modifikasi alat bantu pembelajaran tolak peluru pada siswa kelas IV SD Negeri
Slawi Kulon Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun ajaran 2011/2012.
2. Guru
Sebagai kolaborator untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan
modifikasi alat bantu pembelajaran tolak peluru pada siswa kelas IV SD Negeri
Slawi Kulon Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun ajaran 2011/2012.
D. TeknikPengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu (Arikunto 2006: 32).
Metode tes ini digunakan untuk mengambil data tentang hasil belajar siswa
setelah mengalami pembelajaran (tes praktek tolak peluru).
2. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu
(Sugiyono, 2009:329).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Metode dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu
(Sugiyono, 2009:329).
Metode dokumentasi diperlukan untuk mendapatkan data berupa
nama siswa, jumlah siswa kelas IV serta foto dan video kegiatan modifikasi
alat bantu pembelajaran tolak peluru di SD Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan
Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012.
3. Metode Observasi
Melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan
menggunakan lembar observasi tentang aktivitas dan kerjasama siswa dalam
modifikasi alat bantu pembelajaran tolak peluru.
Sedangkan alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelaas ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
No Sumber
Data
Jenis Data Teknik
Pengumpulan
Instrumen
1. Siswa - Psikomotorik
- Afektif
- Kognitif
- Tes dan
Nontes
- Nontes
- Tes
Tes keterampilan tolak peluru
dengan modifikasi lat bantu
pembelajaran, skala sikap dan
soal tes (sesuai dengan rubrik
penilaian RPP)
E. Metode Analisis Data
Metode ini digunakan untuk menggambarkan variabel yang diteliti
dengan menggunakan lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa pada saat
pembelajaran berlangsung. Data yang terkumpul ditabulasikan dengan
memasukan ke dalam rumus deskriptif persentase ( DP ) :
%100xN
nDp
Keterangan :
n : Jumlah nilai (skor) yang diperoleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
N : Jumlah seluruh nilai ideal, dicari dengan cara jumlah item dikalikan nilai
ideal tiap-tiap item dan dikalikan responden.
Klasifikasi Presentase
0,00 – 20,00% Sangat Kurang
20,01 – 40,00% Kurang
40,01 – 60,00% Cukup
60,01 – 80,00% Baik
80,01 – 100% Sangat Baik (Sumber: Ali, 1993: 184)
F. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas terdiri atas dua siklus. Penelitian tindakan kelas
ini ditujukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi pokok tolak peluru.
Setiap siklus mencakup empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan
dan refleksi.
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 4. Alur Tahapan Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur
penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan Survei Awal
Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi di sekolah tempat
penelitian.
2. Tahap Seleksi Informant, Penyiapan Instrument dan Alat
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:
a. Menentukan subjek penelitian
b. Menyiapkan alat dan instrument penelitian dan evaluasi
3. Tahap Pengumpulan Data dan Treatment
4. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data tentang:
a. Hasil belajar tolak peluru
b. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran
c. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran
d. Media pembelajaran
e. Pelaksanaan pembelajaran
f. Semangat dan keaktifan siswa
5. Tahap Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif presentase. Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar
data yang dikumpulkan berupa uraian deskriptif tentang proses pembelajaran
yaitu antusias siswa dalam mengikuti modifikasi alat bantu pembelajaran tolak
peluru.
6. Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan awal
survei sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu penelitian.
Adapun tahapan dalam penelitian tindakan kelas dalam modifikasi alat
bantu pembelajaran tolak peluru adalah sebagai berikut:
1. Rancangan Siklus I
a. Perencanaan yang dilakukan meliputi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang
akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan
(treatment) yang diterapkan dalam PTK yaitu modifikasi alat bantu
pembelajaran tolak peluru.
3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian
dalam modifikasi alat bantu pembelajaran tolak peluru.
4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran
5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran
6) Perizinan (baik perizinan jurusan maupun lembaga sekolah).
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Guru memimpin berdoa
2) Guru menjelaskan kegiatan modifikasi alat bantu pembelajaran tolak
peluru.
3) Siswa melaksanakan pemanasan
4) Membentuk kelompok masing-masing 4 siswa
5) Melakukan latihan teknik dasar tolak peluru
a) Cara memegang peluru melalui media yang telah disiapkan
b) Cara menolak peluru agar mengenai sasaran yang ada
c) Sikap akhir yang benar setelah menolak peluru
d) Bekerjasama dengan satu kelompok untuk bergilir menolak peluru
hingga mengenai sasaran yang ditentukan
e) Kelompok dengan kecepatan waktu dan ketepatan sasaran akan
mendapatkan reward (penghargaan).
6) Penilaian langsung dilaksanakan pada saaat proses modifikasi alat bantu
pembelajaran tolak peluru
7) Melakukan pendinginan
8) Menarik kesimpulan
c. Pengamatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
1) Pengamatan dilakukan untuk menilai aktivitas dan kerjasama siswa
(aspek afektif dan aspek psikomotorik) melalui lembar observasi yang
telah disiapkan.
2) Guru mengisi lembar observasi aktivitas dan kerjasama siswa.
3) Guru mengamati kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran.
4) Menilai hasil evaluasi siklus I
d. Refleksi
1) Guru menganalisis hasil pengamatan.
2) Mempelajari analisis indikator pengamatan dan evaluasi.
3) Membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus I.
4) Membuat perbaikan atau revisi untuk pelaksanaan siklus II berdasarkan
hasil yang dicapai pada siklus I.
2. Rancangan Siklus II
a. Perencanaan yang dilakukan meliputi:
1) Melakukan revisi modifikasi alat bantu pembelajaran tolak peluru pada
siklus I.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan
(treatment) yang diterapkan dalam PTK yaitu modifikasi alat bantu
pembelajaran tolak peluru.
3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian
dalam modifikasi alat bantu pembelajaran tolak peluru.
4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran
5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Guru memimpin berdoa
2) Guru menjelaskan kegiatan modifikasi alat bantu pembelajaran tolak
peluru.
3) Siswa melaksanakan pemanasan
4) Membentuk kelompok masing-masing 4 siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
5) Melakukan latihan teknik dasar tolak peluru
a) Cara memegang peluru melalui media yang telah disiapkan
b) Cara menolak peluru agar mengenai sasaran yang ada
c) Sikap akhir yang benar setelah menolak peluru
d) Bekerjasama dengan satu kelompok untuk bergilir menolak peluru
hingga mengenai sasaran yang ditentukan
e) Kelompok dengan kecepatan waktu dan ketepatan sasaran akan
mendapatkan reward (penghargaan).
6) Penilaian langsung dilaksanakan pada saaat proses modifikasi alat bantu
pembelajaran tolak peluru
7) Melakukan pendinginan.
8) Menarik kesimpulan
c. Pengamatan
1) Pengamatan dilakukan untuk menilai aktivitas dan kerjasama siswa
(aspek afektif dan aspek psikomotorik) melalui lembar observasi yang
telah disiapkan.
2) Guru mengisi lembar observasi aktivitas dan kerjasama siswa.
3) Guru mengamati kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran.
4) Menilai hasil evaluasi siklus I
a. Refleksi
1) Guru menganalisis hasil pengamatan.
2) Mempelajari analisis indikator pengamatan dan evaluasi.
3) Membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus II.
Tabel 3. Prediksi Pencapaian Hasil Belajar Siswa
Aspek yang
Diukur
Prosentase Target
Pencapaian Cara Mengukur Siklus I Siklus II
Hasil
Belajar
Tolak
Peluru
60% 100% Diukur dengan ketuntasan belajar siswa
pada materi tolak peluru, hasil
penjumlahan (aspek psikomotorik, afektif
dan kognitif) sesuai KKM yaitu 75.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Sekolah Dasar Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan Slawi Kabupaten
Tegal tidak memiliki fasilitas yang memadai dalam pelaksanaan
pembelajaran tolak peluru. Pemanfaatan media yang ada dapat dijadikan
salah satu sumber belajar yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran
Penjasorkes itu sendiri, sehingga dapat meningkatkan pembelajaran
Penjasorkes yang lebih menarik dan inovatif serta berpotensi
menumbuhkembangkan motivasi siswa yang selama ini kurang
diperhatikan. Keterbatasan fasilitas dan perlengkapan dalam pembelajaran
Penjasorkes menuntut guru penjasorkes untuk lebih kreatif dalam memberdayakan
dan mengoptimalkan penggunaan fasilitas dan perlengkapan yang ada sesuai
dengan kondisi siswa dan sekolah.
Karena kurangnya pemberian variasi dalam pembelajaran
mengakibatkan sebagian besar atau 75% dari 24 siswa ( 18 siswa) kurang
tertarik dan takut terhadap materi tolak peluru, yang menyebabkan aktivitas
dan kerjasama siswa rendah. Selain itu, sebesar 75% siswa hasil belajar
belum memenuhi KKM siswa yang mencapai KKm sebesar 25%. Adapun
KKM untuk Penjasorkes adalah 75.
Permasalahan-permasalahan di atas akan dapat diselesaikan salah
satunya adalah dengan cara mengembangkan model pembelajaran
Penjasorkes di sekolah dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran tolak
peluru denga media yang tidak seperti biasanya yang relevan dan cocok
dengan materi diajarkan serta sesuai dengan pendekatan yang digunakan.
Tidak sedikit siswa yang merasa gagal atau kurang menyukai materi
pembelajaran yang disampaikan oleh guru karena kemampuan guru dalam
menyampaikan materi ataupun penggunaan fasilitas belum optimal sehingga
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
siswa terkesan bosan dan kurang antusias sehingga mempengaruhi prestasi yang
dicapai siswa. Oleh karena itu, guru harus mampu memodifikasi segala sesuatu
yang berkaitan dengan proses pembelajaran dengan jalan mengurangi atau
menambah tingkat kesulitan yang dihadapi siswa baik dalam hal alat bantu dan
perlengkapan, karakteristik materi yang disesuaikan dengan keadaan siswa,
lingkungan pembelajaran serta cara evaluasi di akhir pembelajaran.
Tabel 4. Hasil Belajar Pratindakan
No Keterangan Nilai
1. Nilai tertinggi 76
2. Nilai terendah 68
3. Rata-rata nilai 71
4. Ketuntasan klasikal (%) 25
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
1. Siklus I
Dalam penelitian tindakan kelas siklus I pembelajaran berjalan dengan
lancar. Guru menerapkan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah
disiapkan yaitu dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran pada tolak
peluru sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru
siswa kelas IV SD Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal
Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam pelaksanaan siklus I terdapat revisi yaitu
untuk jarak tolakan siswa ditambah yaitu dari 5 meter menjadi 7 meter hal
tersebut bertujuan agar hasil belajar .dapat tercapai secara maksimal dengan
jarak yang lebih jauh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Tabel 5. Hasil Belajar Siklus I
No Keterangan Nilai
1. Nilai tertinggi 78
2. Nilai terendah 68
3. Rata-rata nilai 74
4. Ketuntasan klasikal (%) 63
2. Siklus II
Dalam penelitian tindakan kelas siklus II pembelajaran berjalan
dengan lancar dan menyenangkan. Guru menerapkan pembelajaran sesuai
dengan RPP yang sudah disiapkan yaitu dengan memodifikasi alat bantu
pembelajaran tolak peluru sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar tolak peluru siswa kelas IV SD Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan
Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam pelaksanaan siklus II
tujuan pembelajaran telah tercapai dengan sangat baik
Tabel 6 Hasil Belajar Siklus II
No Keterangan Nilai
1. Nilai tertinggi 90
2. Nilai terendah 82
3. Rata-rata nilai 85
4. Ketuntasan klasikal (%) 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
C. Perbandingan Hasil Tindakan Tiap Siklus
Tabel 7. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
No Keterangan
Nilai
Pratindakan Siklus I Siklus II
1. Nilai tertinggi 76 78 90
2. Nilai terendah 68 68 82
3. Rata-rata nilai 71 74 85
4. Ketuntasan klasikal (%) 25 63 100
Hasil belajar Penjasorkes dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran
tolak peluru sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru
siswa kelas IV SD Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal
Tahun Ajaran 2011/2012 meningkat dari pratindakan, siklus I ke siklus II. Hal ini
dapat dilihat pada nilai rata-rata yang semakin meningkat yaitu pada pratindakan
rata-rata 71 dan ketuntasan klasikal 25%, siklus I rata-rata 74 dan pada siklus II
rata-rata mencapai 85 dan ketuntasan klasikal meningkat dari 63% menjadi 100%.
Untuk lebih jelasnya perbandingan hasil belajar antara siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Perbandingan Hasil Belajar Pratindakan, Siklus I dan Siklus II
Pratindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
D. Pembahasan
Hasil belajar tolak peluru meningkat dengan memodifikasi alat bantu
pembelajaran tolak peluru siswa kelas IV SD Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan
Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012. Modifikasi alat bantu
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dari aspek
psikomotorik, kognitif dan afektif. Dari aspek psikomotorik (kemampuan siswa
mempraktekkan modifikasi pembelajaran tolak peluru), kognitif (pengetahuan
siswa tentang modifikasi pembelajaran tolak peluru dan kemampuan siswa
memahami peraturan yang ada), afektif (sikap siswa dalam melakukan modifikasi
pembelajaran tolak peluru, kerjasama dan sportifitas siswa).
Dalam penelitian tindakan kelas dengan memodifikasi alat bantu
pembelajaran tolak peluru siswa kelas IV SD Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan
Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012 terdapat beberapa keunggulan
diantaranya yaitu siswa mendapatkan suasana belajar yang baru sehingga siswa
tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang monoton, dengan modifikasi alat
bantu menjadikan siswa lebih mudah dalam sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat serta dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam menciptakan model-
model pembalajaran yang inovatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar
tolak peluru siswa kelas IV SD Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan Slawi
Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil belajar tolak peluru siswa kelas
IV SD Negeri Slawi Kulon 01 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Tahun Ajaran
2011/2012 meningkat dari pratindakan, siklus I ke siklus II. Hal ini dapat dilihat
pada nilai rata-rata yang semakin meningkat yaitu pada pratindakan rata-rata 71
dan ketuntasan klasikal 25%, siklus I rata-rata 74 dan pada siklus II rata-rata
mencapai 85 dan ketuntasan klasikal meningkat dari 63% menjadi 100%.
B. Implikasi
Modifikasi pembelajaran dalam Penjasorkes sangat bermanfaat dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Modifikasi alat bantu pembelajaran sangat baik
digunakan dalam pembelajaran Penjasorkes materi tolak peluru karena dengan
modifikasi alat bantu pembelajaran membuat siswa lebih semangat dan
termotivasi karena siswa tidak lagi meras takut dan memudahkan siswa dalam
tolak peluru. Selain itu, modifikasi pembelajaran juga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa baik dari aspek psikomotorik, kognitif dan afektif
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan tentang modifikasi alat pembelajaran
pembelajaran, maka penulis memberikan saran-saran antara lain yaitu:
1. Guru Penjasorkes untukl meningkatkan hasil belajar tolak peluru dapat
menerapkan model pembelajaran modifikasi alat bantu tolak peluru
2. Guru Penjasorkes hendaknya kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi
kepada siswa dan dapat mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana yang ada
35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
di sekolah dengan memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai
untuk media pembelajaran Penjasorkes.
3. Guru Penjasorkes hendaknya menerapkan modifikasi pembelajaran tolak
peluru pada pembelajaran Penjasorkes.
4. Modifikasi pembelajaran tolak peluru dapat meningkatkan hasil belajar siswa
baik aspek psikomotorik, kognitif dan afektif serta dapat meningkatkan
aktivitas dan kerjasama siswa dalam pembelajaran sehingga efektif digunakan
dalam pembelajaran Penjasorkes.
5. Dalam pemanfaatan produk modifikasi pembelajaran tolak peluru sebaiknya
disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada di sekolah (lapangan dan
ketersediaan sarana) serta kondisi siswa (tingkat kesulitan pembelajaran
disesuaikan dengan siswa).