Unpad Pkmp 2013 Cocok Ana Maryani b Modifikasi Zeolit Menggunakan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

zeolit

Citation preview

  • USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

    MODIFIKASI ZEOLIT MENGGUNAKAN MIKROFUNGI INDIGEN

    UNTUK PENYERAP LIMBAH MERKURI (Hg) DI PERTAMBANGAN

    EMAS

    BIDANG KEGIATAN : PKM-P

    Diusulkan oleh:

    Cocok Ana Maryani B (140410090015/ 2009 )

    Martumpal Chandra P S (140610090085/ 2009 )

    Ferdinand Napitupulu (270110100142/ 2010 )

    Annisa Abdiwijaya Q (140410120064/ 2012 )

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    SUMEDANG

    2012

  • 2

    ii

  • iii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul ......................................................................................................... i

    Lembar Pengesahan ............................................................................................... ii

    Daftar Isi ............................................................................................................... iii

    Daftar Gambar ........................................................................................................ iv

    A. Judul ................................................................................................................... 1

    B. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

    C. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

    D. Tujuan ................................................................................................................ 2

    E. Luaran yang Diharapkan .................................................................................... 3

    F. Kegunaan ............................................................................................................ 3

    G. Tinjauan Pustaka ................................................................................................ 3

    H. Metode Penelitian .............................................................................................. 5

    I. Jadwal Kegiatan ................................................................................................... 7

    J. Rancangan Biaya ................................................................................................. 8

    K. Daftar Pustaka .................................................................................................... 9

    L. Lampiran .................................................................. .....11

  • iv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Mekanisme Pembesaran Pori dengan Interkalasi oleh

    Surfaktan....................................................................................3 Gambar 2. Roadmap Penelitian ............................................................................... 5

    Gambar 3. Pencarian Isolat Mikrofungi Indigen Unggulan ..................................... 7

    Gambar 4. Biosorpsi Limbah oleh Zeolit yang dimodifikasi

    Mikrofungi dan Zeolit Tanpa Modifikasi Mikrofungi ........................... 7

  • 1

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    A. Judul Modifikasi Zeolit Menggunakan Mikrofungi Indigen untuk Penyerap Limbah

    Merkuri (Hg) di Pertambangan Emas.

    B. Latar Belakang Masalah Zeolit adalah mineral kristal alumina silika tetrahidrat berpori yang

    mempunyai struktur kerangka tiga dimensi, dan terbentuk oleh tetrahedral [SiO4]4-

    [AlO4]5- yang saling terhubungkan oleh atom-atom oksigen. Struktur ini membentuk

    kerangka tiga dimensi terbuka yang mengandung kanal-kanal dan rongga-rongga. Di

    dalam rongga zeolit ini terisi oleh ion-ion logam berupa logam-logam alkali atau

    alkali tanah dan molekul air yang dapat bergerak bebas. Kandungan molekul air

    tersebut mampu menghasilkan saluran yang dapat menyerap molekul kecil untuk

    menghubungkan antara rongga internal. Zeolit memiliki banyak kegunaan dan telah

    banyak diaplikasikan sebagai adsorben, penukar ion, dan sebagai katalis (Chetam,

    1992). Zeolit alam tanpa modifikasi dan termodifikasi telah dilaporkan sebagai

    adsorpsi senyawa anion dan organik dari sistem air (Wang & Peng, 2009). Selain

    memiliki kemampuan sebagai adsorber, adanya struktur rongga-rongga internal

    membuat zeolit berpotensi sebagai preservasi atau tempat mengawetkan beberapa

    jenis mikroorganisme. Rongga pori yang berukuran sekitar 12-20A0 ini dapat

    dimanfaatkan mikroorganisme sebagai tempat tinggalnya (Syuhada dkk., 2009).

    Menurut Volesky (2004), di alam terdapat banyak mikroorganisme

    pengakumulasi yang berpotensi mengatasi berbagai masalah lingkungan, salah

    satunya yang diakibatkan oleh logam berat. Istilah untuk penanganan masalah

    lingkungan menggunakan mikroorganisme disebut biosorbsi. Mikrofungi merupakan

    salah satu jenis mikrooganisme yang berpotensi sebagai pengakumulasi logam berat

    pada limbah. Bagian mikrofungi yang berfungsi sebagai bahan penyerap logam berat

    adalah dinding sel karena strukturnya yang mengandung senyawa kitosan (Marganof,

    2003). Mikrofungi indigen adalah salah satu jenis mikroba yang secara alamiah

    mampu hidup pada lingkungan tertentu yang merupakan tempat tumbuh mikroba

    tersebut sejak awal, seperti limbah dan substrat lain. Mikrofungi tersebut sudah

    teradaptasi dan diharapkan mampu melakukan degradasi dan menyerap senyawa-

    senyawa organik dan pencemar yang terdapat pada limbah pada kondisi yang sesuai

    (Mayanti dan Herto, 2009). Penggunaan mikrofungi indigen lebih menguntungkan

    dibandingkan mikrofungi komersial. Selain harganya mahal, mikrofungi komersial

    juga belum tentu sesuai dengan karakteristik limbah yang akan diolah, selain itu

    dapat menyebabkan terjadinya kompetisi dengan mikrofungi alami yang terdapat di

    dalam limbah. Akan tetapi, untuk memberikan hasil yang optimal mikrofungi

    memerlukan suatu wadah atau tempat tinggal agar dapat berperan sebagai biosorpsi terhadap senyawa lain, dalam hal ini mikrofungi dapat memanfaatkan rongga-rongga

    zeolit sebagai tempat tinggalnya.

    Perkembangan teknologi dan industri pertambangan emas yang pesat dewasa

    ini ternyata membawa dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak yang bersifat

    positif maupun negatif. Dampak yang bersifat positif memang diharapkan oleh

  • 2

    manusia dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup. Namun

    demikian, pertambangan emas juga dapat merugikan apabila dalam pelaksanaannya

    tidak memperhatikan proses pengolahan limbah secara baik dan benar. Pada

    umumnya, para penambang emas liar menggunakan logam berat jenis merkuri (Hg)

    untuk mengekstraksi biji emas. Kurangnya pengetahuan mengenai logam berat

    membuat para penambang emas liar menggunakan merkuri (Hg) dalam konsentrasi

    cukup tinggi. Salah satu dampak buruk yang ditimbulkan dari penggunaan merkuri

    (Hg) ini adalah terbuangnya merkuri pada air tanah maupun aliran sungai, yang akan

    masuk ke dalam rantai makanan melalui tumbuhan, hewan, sampai pada akhirnya

    terakumulasi di dalam tubuh manusia.

    Proses pengambilan logam berat yang terlarut dalam suatu larutan biasanya

    dilakukan dengan cara presipitasi, reverse osmosis, ion exchange, dan adsorpsi.

    Pengolahan air limbah mengandung merkuri (Hg) juga dapat dilakukan dengan

    proses penyerapan (sorpsi) bahan pencemar menggunakan resin-organik yang

    berfungsi sebagai penukar ion baik berupa anion atau kation, dan silika gel tetapi

    harganya relatif mahal. Hal tersebut mendorong beberapa peneliti untuk mencari

    penyerap alternatif yang lebih murah dan menguntungkan pada limbah hasil

    pertambangan, salah satunya pada pertambangan emas.

    Saat ini pengolahan limbah mengandung logam berat secara biologis menjadi

    pilihan yang sangat menjanjikan dibandingkan dengan pengolahan secara fisika dan

    kimia yang lebih banyak memberikan dampak negatif. Oleh sebab itu perlu

    dikembangkan suatu penelitian untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Penelitian

    ini akan memberikan informasi tentang potensi mikroorganisme indigen limbah

    pertambangan emas sebagai penyerap logam berat khususnya merkuri (Hg), dan

    kemampuan rongga zeolit untuk dijadikan tempat tinggal atau bahan preservasi

    mikroorganisme, sehingga keduanya dapat dimodifikasi dan menghasilkan suatu

    metode yang efektif dan efisien dalam pengolahan limbah mengandung logam berat,

    maka dari itu penelitian ini perlu untuk dilakukan.

    C. Rumusan Masalah Penelitian ini dilakukan berdasarkan masalah - masalah berikut :

    a. Apa saja jenis mikrofungi indigen limbah pertambangan emas yang berpotensi menyerap logam merkuri.

    b. Bagamana cara untuk memodifikasi zeolit menggunakan mikrofungi indigen limbah pertambangan emas yang berpotensi mengakumulasi merkuri (Hg).

    c. Berapa besar efektifitas penyerapan merkuri (Hg) dengan menggunakan zeolit yang telah dimodifikasi dengan mikrofungi indigen.

    D. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode penyerapan merkuri

    dengan menguji kemampuan batuan zeolit yang sudah dimodifikasi dan penggunaan

    mikrofungi indigen dalam menyerap kandungan merkuri (Hg) pada limbah

    pertambangan emas. Melalui penelitian ini juga akan didapatkan jenis mikrofungi

    unggulan yang telah dipreservasi dalam zeolit termodifikasi yang efektif untuk

    penyerapan merkuri (Hg) dari limbah pertambangan emas.

  • 3

    E. Luaran yang diharapkan Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah diperolehnya produk berupa

    batuan zeolit yang sudah dimodifikasi oleh mikrofungi unggulan yang efektif dimanfaatkan untuk penyerapan logam merkuri (Hg) dan berpotensi untuk

    dipatenkan.

    F. Kegunaan Dalam dunia pertambangan hasil dari penelitian ini bermanfaat untuk

    menyerap kandungan logam berat merkuri (Hg) pada limbah pertambangan emas,

    sehingga menjadi salah satu metode alternatif penanganan masalah pencemaran

    lingkungan oleh logam berat, khususnya merkuri (Hg). Melalui penelitian ini

    lingkungan akan terhindar dari kontaminasi logam berat, khususnya merkuri (Hg).

    Hasil penelitian ini juga dapat memberikan manfaat selanjutnya bagi

    pengembangan ilmu pengetahuan bidang rekayasa lingkungan, khususnya

    pengolahan limbah pertambangan menggunakan biosorpsi yang lebih ekonomis,

    efisien, dan aplikatif.

    G. Tinjauan Pustaka

    Para ahli geokimia dan mineralogi memperkirakan bahwa zeolit merupakan

    produk gunung berapi yang membeku menjadi batuan vulkanik, batuan sedimen dan

    batuan metamorfosa yang selanjutnya mengalami proses pelapukan karena pengaruh

    panas dan dingin sehingga akhirnya terbentuk mineral-mineral zeolit (Setyawan,

    2002).

    Zeolit memiliki banyak kegunaan dan telah banyak diaplikasikan sebagai

    adsorben, penukar ion, dan sebagai katalis. Zeolit mengandung senyawa alumina

    silikat dengan struktur rangka (frameworks), mempunyai pori (rongga), dan saluran

    yang diisi oleh kation dan molekul air yang dapat mudah dipertukarkan

    (exchangeable) sehingga dapat mengadsorpsi ion (Sand,1978).

    Karakter permukaan zeolit dapat diubah sifatnya dengan melakukan proses

    modifikasi permukaan dengan menggunakan berbagai teknik. Cara yang dapat

    dilakukan adalah dengan memodifikasi bagian permukaan dengan menggunakan

    senyawa seperti asam untuk membersihkan pori dari logam yang terjerap dan

    penambahan gugus yang lainnya. Pengubahan permukaan juga dapat dilakukan

    secara fisika utuk mengubah ukuran pori-pori permukaan. Tujuan dari pengubahan

    permukaan adalah untuk mendapatkan sifat yang diinginkan dari suatu zeolit seperti

    kemampuan interaksi dengan senyawa lain, perubahan ukuran pori, kemampuan

    adsorpsi terhadap adsorbat tertentu, dan berbagai hal lainnya (Mockoviakov, 2008).

    Gambar 1. Mekanisme pembesaran pori dengan interkalasi oleh surfaktan

    Sumber : Prosiding LIPI 2010

    Kation

    Na+,Ca2+,Mg

    +

    d-spacing

    Kation

    Surfaktan

  • 4

    Perkembangan dalam bidang teknologi telah banyak memberikan kemudahan bagi

    manusia. Salah satu bidang teknologi tersebut adalah pertambangan emas. Indonesia

    memiliki banyak tambang emas yang tersebar mulai dari Pulau Sumatra, Pulau Jawa,

    Pulau Kalimantan, dan Papua. Pertambangan emas merupakan suatu kegiatan yang

    dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, namun demikian pertambangan emas

    juga dapat merugikan apabila pelaksanaannya tanpa diikuti dengan proses

    pengolahan limbah secara baik dan benar. Limbah yang dihasilkan tidak jarang

    menimbulkan dampak negatif berupa pencemaran lingkungan baik di udara, air,

    maupun tanah.

    Pada proses pengolahan emas diperlukan bahan air raksa atau merkuri yang

    berfungi untuk memisahkan senyawa emas dari batuan hasil pertambangan.

    Penggunaan logam berat ini telah menimbulkan kontaminasi di tanah dan air,

    sehingga pencemaran logam berat di lahan sekitar pertambangan dan peleburan

    logam tercatat sangat tinggi (Priyanto dan Prayitno, 2000). Logam berat seperti

    merkuri (Hg) yang terkandung dalam limbah padat dapat masuk dan mencemari

    lingkungan melalui proses pelindian (leaching).

    Merkuri merupakan zat yang sangat beracun bagi makhluk hidup baik sebagai

    unsur tunggal maupun yang telah membentuk persenyawaan (Palar, 2004). Menurut

    William, et.al (1995), beberapa sumber polutan yang menyebabkan terjadinya

    penimbunan merkuri di lingkungan laut, yang terpenting adalah industri

    penambangan logam, industri bijih besi, termasuk metal plating, industri yang

    memproduksi bahan kimia, baik organik maupun anorganik, sampah domestik

    (offshore dumping), lumpur, dan lain-lain. Proses metilisasi merkuri baisanya terjadi

    di alam dibawah kondisi terbatas, membentuk satu dari sekian banyak elemen

    berbahaya, karena dalam bentuk ini merkuri sangat mudah terakumulasi pada rantai

    makanan. Merkuri yang terakumulasi akan menghambat aktivitas enzim, merusak

    ginjal, dan gangguan saraf seperti penyebab otot gemetar (Suhendrayatna, 2001).

    Beberapa metode pengolahan yang sering digunakan untuk menghilangkan

    logam berat dari suatu limbah diantaranya yaitu proses pengendapan (precipitation),

    pertukaran ion (ion exchange), dan osmosis balik (reverse osmosis). Penerapan dari

    berbagai proses ini sering kali dibatasi oleh berbagai faktor-faktor teknik dan

    ekonomi. Contohnya, pengendapan yang digunakan dalam tahap awal, tidak

    menjamin terpenuhinya standar baku mutu konsentrasi logam yang diizinkan, serta

    hasil dari limbah sulit diatur. Disisi lain ion exchange dan proses adsorpsi adalah

    sangat efektif tetapi membutuhkan bahan adsorben yang mahal dan sukar

    pengelolaannya (Volesky, 1999).

    Teknologi baru saat ini yang sedang berkembang adalah teknologi biosorpsi.

    Biosorpsi adalah proses penyerapan logam berat menggunakan mikroorganisme, baik

    menggunakan biomassa hidup atau mati. Teknologi ini telah banyak digunakan untuk

    menghilangkan logam berat dari limbah cair selama kurun waktu tiga dekade

    belakangan ini. Kapasitas penyerapan logam melalui adsorpsi dengan biomassa

    memberikan hasil yang sangat baik, walaupun pada konsentrasi rendah. Bahan

    biosorben yang berupa biomassa tersebut banyak tersedia di alam, seperti ganggang

    dan mikroorganisme (Barleani, 2005).

  • 5

    Proses biosorpsi ini yang pada umumnya terdiri dari dua mekanisme, yaitu

    proses active uptake dan passive uptake. Pada saat logam berat tersebar pada

    permukaan sel, ion akan terikat pada bagian permukaan sel berdasarkan daya afinitas

    kimia yang dimilikinya (Nakajima dkk, 1981).

    Beberapa variabel yang perlu diperhatikan dalam mendesain dan

    mengoperasikan proses penyerapan logam berat menggunakan mikroorganisme,

    seperti dijelaskan berikut ini :

    a. Seleksi dan pemilihan biomassa yang sesuai dengan treatment awal b. Waktu tinggal dan waktu kontak proses c. Proses pemisahan dan recovery biomassa d. Pembuangan biomassa yang telah digunakan e. Pertimbangan ekonomi dan proses (Widle dkk, 1993). Beberapa mekanisme mikroba beradaptasi pada limbah atau tanah bekas

    tambang yang tercemar logam-logam antara lain mikroba mampu menggunakan

    logam sebagai sumber energi, mempresipitasikan logam dalam bentuk garam-logam

    yang tidak larut, mengimobilisasi logam dalam dinding sel, memproduksi agen

    pengkelat, mengubah permeabilitas membran sel mikroba terhadap logam, dan

    mereduksi logam menjadi bentuk yang tidak toksik (Figuera et al., 2005).

    Mikrofungi merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang memiliki

    potensi pengakumulasi logam berat pada limbah. Bagian mikrofungi yang berfungsi

    sebagai bahan penyerap logam berat adalah dinding sel, karena strukturnya yang

    mengandung senyawa kitosan (Marganof, 2003).

    H. Metodologi Penelitian Dibawah ini merupakan Roadmap penelitian yang akan dilakukan :

    Gambar 2. Roadmap Penelitian

    Roadmap Penelitian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

    1. Isolasi Mikrofungi Sampel limbah emas yang diperoleh dari Pertambangan Emas Liar,

    Pongkor, Bogor ditanamkan terlebih dahulu selama 5 hari pada medium PDB

    (Potates Dextrose Broth) untuk memberi nutrisi pada mikrofungi indigen

    sehingga mampu melakukan pertumbuhan secara maksimal yang akan

  • 6

    mempermudah dalam isolasi. Setelah 5 hari larutan sampel diambil 1 ml dan

    ditanamkan pada medium PDA (Potatoes Dextrose Agar) lalu diinkubasi

    selama 3 hari. Pada tahap ini akan diperoleh bermacam-macam isolat

    mikrofungi indigen yang siap diuji.

    2. Skrining Isolat Mikrofungi Isolat yang berhasil tumbuh diskrining menggunakan medium PDA

    bercampur merkuri (Hg) dan diinkubasi kembali selama 3 hari. Pada tahap ini

    akan diperoleh isolat mikrofungi indigen yang resisten terhadap merkuri (Hg).

    Dilakukan pemurnian terhadap isolat tersebut dan disimpan pada medium

    agar miring.

    3. Interkalasi Zeolit Zeolit dihaluskan terlebih dahulu untuk memperoleh ukuran yang

    seragam. Setelah itu zeolit direndam larutan HCl selama 1 hari pada suhu

    kamar. Pada tahap ini akan dihasilkan zeolit yang telah terinterkalasi sehingga

    memiliki rongga dengan ukuran lebih besar yang siap dimodifikasi

    mengunakan mikrofungi unggulan.

    4. Modifikasi Zeolit Menggunakan Mikrofungi Unggulan Isolat mikrofungi unggul diinokulasi secara steril lalu di tempatkan pada

    shaker berputar dengan kecepatan 100 rpm selama 2 minggu pada suhu ruang

    rata-rata 250

    C untuk memperoleh biomassa yang diinginkan. Setelah itu zeolit

    dan biomassa mikrofungi dicampurkan pada volume yang sama dan

    diinkubasi selama 1 hari. Pada tahap ini akan dihasilkan zeolit yang sudah

    dimodifikasi pada bagian rongganya oleh mikrofungi unggulan atau dengan

    kata lain mikrofungi telah berhasil dipreservasi dalam rongga zeolit.

    5. Uji Biosorpsi Zeolit yang sudah dimodifikasi menggunakan mikrofungi unggulan

    kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer yang telah diisi oleh limbah.

    Selanjutnya Erlenmeyer tersebut disimpan didalam shaker dan diputar dengan

    kecepatan 125 rpm pada suhu kamar selama 1,2,3,4 jam. Zeolit kemudian

    dipisahkan dari limbah dengan menggunakan kertas saring Whatman no. 1,

    selanjutnya disentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama 30 menit dan

    supernatannya yang akan diukur dengan metode AAS.

    Perhitungan jumlah konsentrasi merkuri (Hg) yang terserap ditentukan

    dengan metode Langmuir dan dianalisis menggunakan uji ANAVA dua arah

    yang dilanjutkan dengan uji Turkey pada taraf signifikan 5 %. Uji Z-Score

    digunakan untuk membandingkan apakah sisa merkuri yang terdapat dalam

    larutan setelah biosorpsi berada diatas atau dibawah baku mutu lingkungan.

    Pada tahap ini akan diperoleh nilai efektifitas akumulasi merkuri (Hg)

    menggunakan zeolit yang dimodifikasi mikrofungi indigen unggulan.

    Selain itu sebagai perbandingan dilakukan uji pembanding hasil

    penyerapan merkuri oleh zeolit yang sudah dimodifikasi mikrofungi pada

    limbah emas dan zeolit tanpa modifikasi mikrofungi.

  • 7

    Dibawah ini merupakan gambaran secara umum mengenai penelitian.

    Gambar 3. Pencarian Isolat Mikrofungi Indigen Unggulan

    Gambar 4. Biosorpsi Limbah oleh Zeolit yang dimodifikasi Mikrofungi dan

    Zeolit Tanpa Modifikasi Mikrofungi

    I. Jadwal Kegiatan

    Rencana Kegiatan Bulan Penanggung

    Jawab 1 2 3 4 5

    1. Tahap Persiapan Tumpal,Ferdinand

    2. Persiapan Sampel Limbah

    Ana, Tumpal

    3. Isolasi Mikrofungi

    Ana, Annisa

    4. Skrining Isolat Mikrofungi

    Ana, Annisa

    5. Interkalasi Batuan Zeolit

    Ferdinand,Tumpal

    6. Modifikasi Zeolit Ana, Annisa

  • 8

    oleh Mikrofungi

    7. Uji Biosorpsi Ana, Ferdinand

    8. Uji Pembanding

    Annisa, Tumpal

    9. Pengumpulan Data dan Pembuatan

    Laporan Akhir

    Ana,Tumpal,

    Ferdinand, Annisa

    J. Rancangan Biaya

    Jenis Rincian Biaya Satuan

    Harga

    Satuan

    (Rp)

    Total Harga

    (Rp)

    1. Bahan Habis Pakai - Alkohol 96 % - Air Suling - Akuades - Asam Sulfat (H2SO4) - Kapas - Kertas saring - Kloramfenikol - NaOH - Natrium Klorida - Malt Extract Agar (MEA) - Merkuri - Spirtus - Potatoes Dextrose Agar - Vaselin - Tissue - Zeolit Alam

    - (NH)SO - Potatoes Dextrose Broth

    - MgSO.7HO - EDTA-Fe

    - ZnSO.7HO - MnSO.HO - CaCl.2HO - KHPO - Yeast - Glukosa

    2 liter

    2 liter

    20 liter

    10 liter

    1 pcs

    1 m2

    1 bks

    1 kg

    1 kg

    25 gr

    10 gr

    10 liter

    500 gr

    1 kg

    5 glg

    2 kg

    50 gr

    250 gr

    1 kg

    1 kg

    1 kg

    1 kg

    1 kg

    1 kg

    50 gr

    1 kg

    100.000

    10.000

    2.000

    15.000

    300.000

    30.000

    10.000

    200.000

    15.000

    20.000

    40.000

    15.000

    16.000

    45.000

    6.000

    100.000

    40.000

    10.000

    40.000

    400.000

    40.000

    40.000

    40.000

    45.000

    5.000

    10.000

    200.000

    20.000

    40.000

    150.000

    300.000

    30.000

    10.000

    200.000

    15.000

    500.000

    40.000

    150.000

    800.000

    45.000

    30.000

    200.000

    200.000

    250.000

    40.000

    400.000

    40.000

    40.000

    40.000

    45.000

    250.000

    10.000

    2. Peralatan - Aluminium foil - Botol Kaca 250 ml

    2 glg

    10 buah

    25.000

    5.000

    50.000

    50.000

  • 9

    - Botol Kaca 500 ml - Cawan Petri - Lampu Spirtus - Tabung Reaksi - Ose - Erlenmeyer 250 ml - Erlenmeyer 500 ml - Gelas ukur 250 ml - Kertas Whatman no. 1 - Beaker glass 50 ml - Beaker glass 250 ml - Rak Tabung - Pinset - Pipet Tetes - Pipet Volume - Bulb Pipet - Mikropipet - Kertas Lakmus

    10 buah

    100buah

    2 buah

    100buah

    2 buah

    2 buah

    2 buah

    2 buah

    1 set

    1 buah

    1 buah

    1 buah

    1 buah

    5 buah

    2 buah

    2 buah

    1 buah

    1 pcs

    8.000

    15.000

    10.000

    6.000

    20.000

    30.000

    60.000

    30.000

    100.000

    50.000

    100.000

    20.000

    10.000

    5.000

    50.000

    10.000

    1.000.000

    100.000

    80.000

    1.500.000

    20.000

    600.000

    40.000

    60.000

    120.000

    60.000

    100.000

    50.000

    100.000

    20.000

    10.000

    25.000

    100.000

    20.000

    1.000.000

    100.000

    3. Perlengkapan - Dokumentasi,ATK,

    Proposal

    500.000

    4. Transportasi - Biaya angkut alat dan

    bahan

    - Pengambilan sampel

    500.000

    500.000

    5. Jasa / Sewa - Penangas Air - Autoclave - Shaker Incubator - Laminar flow - Uji konsentrasi limbah - Uji Karakterisasi zeolit

    10 zat

    50.000

    100.000

    200.000

    200.000

    100.000

    500.000

    300.000

    Total Pengeluaran 11.500.000

    K. Daftar Pustaka

    Barleani, Ayu Astra. 2005. Pemodelan Proses Biosorpsi Logam Berat pada

    Reaktor Fixed Bed: Suatu Kajian Analisis Sensitivitas. Tesis Program Magister

    Ilmu Lingkungan. Semarang : Universitas Diponegoro.

    Chetam, D., A. 1992. Solid State Compound. Oxford : Oxford University Press,

    234-237.

  • 10

    Figuera, E.M.A.P. A.I.G. Lima and S.I.A. Pereira. 2005. Cadmium Tolerance

    Plasticity in Rhizobium leguminosarum bv. Viciae: Glutathione as a Detoxifying

    Agent. Can. J. Microbiol. 51: 7-14.

    Marganof. 2003. Potensi Limbah Udang sebagai Penyerap Logam Berat (timbal,

    kadmium, dan tembaga) di Perairan. [Makalah Pribadi]. Bogor: Program

    Pascasarjana/S3, Institut Pertanian Bogor.

    Mockoviakov A, Matik M, Orolnov Z, Hudec P, Kmecov E. 2008. Structural Characteristics of Modified Natural Zeolite. J Porous Mater 15: 559-

    564.

    Mayanti, B dan Herto Dwi Arysyadi. 2009. Identifikasi Keberagaman

    Bakteri Pada Comercial Seed Pengolah Limbah Cair Cat. Bandung: Institut

    Teknologi Bandung.

    Nakajima, dkk. 1981. European J. Appl. Microbio Biotecnol. Jurnal European

    vol 12, 76-83.

    Palar, H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka

    Cipta. 133-139.

    Priyanto, B. dan Prayitno, J. 2002. Fitoremediasi sebagai Sebuah Teknologi

    Pemulihan Pencemaran Khususnya Logam Berat. [Available at :

    http://r.hotbot.com].

    Sand LB, Mupton FA. 1978. Natural Zeolite: occurrence, properties, use.

    Oxford: Pergamon.

    Sembiring, Happy. 2010. Rekayasa Mineral Bersifat Absorban Sebagai

    Preservasi Mikroorganisme Karakterisasi dan Interkalasi. PROSIDING

    Pemaparan Hasil Penelitian Puslit Geoteknologi LIPI.

    Setyawan P.H.D. 2002. Pengaruh Perlakuan Asam, Hidrotermal dan Impregnasi

    Logam Kromium Pada Zeolit Alam dalam Preparasi Katalis. Jurnal Ilmu Dasar,

    Vol. 3 No.2, Juli 2002.

    Suhendrayatna. 2001. Heavy Metal Bioremoval by Microorganisms: A literature

    Study. Japan: Institute for Technology Studies-Chapter.

    Syuhada, Wijaya, R., Jayatin, dan Rohman, S., 2008. Modifikasi Bentonit (Clay)

    menjadi Organoclay dengan penambahan Surfaktan. Journal Nanosains dan

    Nanoteknologi vol.2, No. 1.

  • 11

    Volesky, B. 1999. Biosorption for The Next Century. A Part of Invited Lecture

    To be Presentend at International Biohydrometallurgy Symposium. Spain: El

    Ascorial.

    Volesky, B. 2004. What is Biosorption. Spain: El Ascorial.

    Wang,S. dan Peng,Y. 2009. Natural Zeolite As Effective Adsorbent in Water and

    Wastewater Treatment. Chemical Enginering Journal,156,11-24.

    Widle dkk. 1993. Biotech. Adv Journal Biotech Volume 11, 781-782.

    J. Lampiran

    a. Biodata Ketua Pelaksana Ketua Pelaksana Kegiatan

    Nama Lengkap : Cocok Ana Maryani Berutu

    Nama Panggilan : Ana

    NPM : 140410090015

    Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi

    Semester : VII (Tujuh)

    Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 25 Maret 1991

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Agama : Kristen

    Alamat Rumah : GSI, Jl. Mirabilis C1, no 12, Bandung 40215

    No. Telp./HP : 082119038475

    Email : [email protected]

    Waktu untuk PKM : 10 jam per minggu

    Riwayat Pendidikan :

    No. Jenjang Pendidikan Tahun Pendidikan

    1 TK Bethel Tabernakel Bandung 1997

    2 SD Kristen Pelita Bandung 2003

    3 SMP Negeri 25 Bandung 2006

    4 SMA Negeri 4 Bandung 2009

    5 Universitas Padjadjaran 2009-Sekarang

    Sumedang, 30 Oktober 2012

    b. Anggota 1

    Nama Lengkap : Martumpal Chandra Pratama Sinaga

  • 12

    Nama Panggilan : Tumpal

    NPM : 140610090085

    Fakultas/Jurusan : MIPA/Statistika

    Semester : VII (Tujuh)

    Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 17 Oktober 1991

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Agama : Kristen

    Alamat Rumah : Jl. Bebedahan II No.44, RT/RW.03/06, Kel.

    Lengkongsari, Kec. Tawang, Kota

    Tasikmalaya

    No. Telp./HP : 085659775241

    Email : [email protected]

    Waktu untuk PKM : 6 jam per minggu

    Riwayat Pendidikan :

    No. Jenjang Pendidikan Tahun Pendidikan

    1 SDN Nagarawangi 3 2003

    2 SMP Negeri 1 Tasikmalaya 2006

    3 SMA Negeri 1 Tasikmalaya 2009

    4 Universitas Padjadjaran 2009-Sekarang

    Sumedang, 30 Oktober 2012

    c. Anggota 2

    Nama Lengkap : Ferdinand Napitupulu

    Nama Panggilan : Ferdinand

    NPM : 270110100142

    Fakultas/Jurusan : Teknik Geologi

    Semester : V (Lima)

    Tempat, Tanggal Lahir : Sidikalang, 8 Februari 1992

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Agama : Kristen

    Alamat Rumah : Jalan Perluasan 206 , Kec. Sidikalang, Kab.

    Sumut

    No. Telp./HP : 087825569774

    Email : [email protected]

    Waktu untuk PKM : 6 jam per minggu

    Riwayat Pendidikan :

    No. Jenjang Pendidikan Tahun Pendidikan

    1 SD Santo Yosef Sidikalang 2004

  • 13

    2 SMPN 1 Sidikalang 2007

    3 SMAN 1 Sidikalang 2010

    4 Universitas Padjadjaran 2010-sekarang

    Sumedang, 30 Oktober 2012

    d. Anggota 3

    Nama Lengkap : Annisa Abdiwijaya Q

    Nama Panggilan : Annisa

    NPM : 140410120064

    Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi

    Semester : I (Satu)

    Tempat, Tanggal Lahir : Subang, 17 Maret 1994

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Alamat Rumah : Jalan Sukajadi Gg. Asli 1 No.16/182 A

    RT03/RW05, Bandung

    No. Telp./HP : 081313180989

    Email : [email protected]

    Waktu untuk PKM : 6 jam per minggu

    Riwayat Pendidikan :

    No. Jenjang Pendidikan Tahun Pendidikan

    1 TK Sekar Wangi Subang 2000

    2 SDN Sejahtera 5 Bandung 2006

    3 SMP Negeri 5 Bandung 2009

    4 SMA Negeri 6 Bandung 2012

    5 Universitas Padjadjaran 2012-Sekarang

    Sumedang, 30 Oktober 2012

    e. Nama dan Biodata Dosen Pendamping

    Nama lengkap dan gelar : Dr. Nia Rossiana, MS

    NIDN : 0011045806

    Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

  • 14

    Jabatan Struktural : Pembina

    Fakultas/Program Studi : MIPA/Biologi

    Perguruan Tinggi : Universitas Padjadjaran

    Bidang Keahlian : Mikrobiologi Lingkungan

    Waktu untuk Kegiatan PKM : 6 Jam/ minggu

    Alamat Rumah : Jl. Permai V-125 Cipadung Permai Cibiru

    Bandung 40614

    No Tel. dan Hp : 022-7802443/08157102765

    Sumedang, 30 Oktober 2012

    Riwayat Pendidikan S1 : Skripsi Mayor: Pengaruh Beberapa Faktor Lingkungan Terhadap Enzim

    Selulase oleh Aspergillus hamatum Desm, Universitas Padjadjaran.

    Skripsi Minor: Pengaruh Isotop 32

    P Terhadap Pertumbuhan Tanaman

    Kedele (Glycine max Merr.), Universitas Padjadjaran.

    S2 : Penekanan Serangan Rhizoctonia solani Kuhn pada Tanaman Kedele

    (Glycine max Merr.) oleh Gliocladium sp. dan Trichoderma sp. IPB.

    S3 : Bioremediasi Limbah Minyak bumi dengan Zeolit, Kultur Mikroorganisme

    serta Pengujiannya dengan Tanaman Sengon (Paraserianthes falcataria L.

    Nielson), Universitas Padjadjaran.

    Pengalaman Penelitian

    No. Tahun Judul Penelitian

    1 2009-

    2011

    Penggunaan oilbacter, endomikoriza dan sengon (Paraserianthes

    falcataria L. Nielsen) dalam fitoremediasi oily sludge

    2 2006 Fitoremediasi Limbah Cair Minyak bumi dengan Eceng gondok

    (Eichhornia crassipes (Mart) Solms) dan Limbah Padat dengan

    Tanaman Sengon Bermikoriza

    3 2004/2005 Penggunaan zeolit, kultur bakteri, mikoriza dalam fitoremediasi

    lumpur minyak bumi dengan tanaman sengon (Paraserianthes

    falcataria L. Nielsen) bermikoriza

    4 2003 Fitoremediasi Limbah Minyak dengan Tanaman Sengon

    Bermikoriza

    5 2005 Uji Toksisitas Lumpur Minyak bumi Sebelum dan Sesudah

    Fitobioremediasi Terhadap Daphnia carinata King