Upload
dophuc
View
224
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1
Proposal
Pembinaan dan Pengembangan Kelompok Bidang Ilmu
(PPKBI)
Penerapan Metode “Mind Mapping” dan “Memory
Champion” dalam mensinergikan Otak Kiri dan Otak
Kanan Siswa Sekolah Dasar
Oleh:
1. Dra. Susilawati, M.Pd- Ketua
2. Dra. Ita Rustiati Ridwan, M.Pd. - Anggota
Sumber Biaya PPKBI UPI 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Kampus Serang
Februari 2013
2
3
ROADMAP PENELITIAN
Permasalahan penelitian ini difokuskan pada peningkatan kompetensi guru
pada aspek pedagogi dan aspek profesi melalui pengembangan model
pembelajaran IPS berbasis otak, yang bertujuan bertujuan untuk peningkatan
kualitas guru sekolah dasar yang lebih profesional yang akhirnya akan
berpengaruh pada peningkatan kemampuan berpikir siswa dan menumbuhkan
karakter positif siswa. Melalui model pembelajaran IPS berbasis otak akan dapat
dikembangkan beberapa kemampuan dan keterampilan mengajar guru yang akan
mempengaruhi kualitas pembelajaran itu sendiri.
1. Aktivitas yang Sudah Dilakukan
a) Mensosialisasikan penerapan model model inovatif di sekolah dasar di
kabupaten Pandeglang.
b) Mensosialisasikan penerapan model model inovatif di sekolah dasar di
Kabupaten Serang
c) Mensosialisasikan penerapan model model inovatif di di Kampus UPI
Serang.
d) Mensosialisasikan penerapan teknik mind mapping di ibu ibu Periska unit
Pemasaran Jakarta.
e) Mensosialisasikan penerapan teknik memory champion di Darmawanita di
UPI Kampus Serang
2. Aktivitas Yang Sedang Dilakukan
f) Mensosialisasikan penerapan model model inovatif dengan teknik mind
mapping dan teknik memory champhion di sekolah sekolah di kabupaten
Pandeglang.
g) Kursus teknik Mindmapping dan memory champhion di Brainic
4
h) Kursus Metode Tamyiz cara mudah menterjemahkan Al quran
i) Memberi materi dan workshop model model inovatif dan perangkat
pembelajaran pada guru guru sekolah dasar pada PLPG Certifikasi Guru di
Bandung
3. Aktivitas yang akan Dilakukan
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan beberapa tahapan antara lain:
Tahap pertama adalah studi pendahuluan yang akan melakukan kegiatan
survey tentang masalah masalah dalam pembelajaran IPS yang berkaitan dengan
kemampuan berpikir dan menumbuhkan karakter positif siswa
Tahap kedua melakukan kegiatan penelitian ini berfokus pada
penyusunan kerangka model pembelajaran IPS meliputi: program perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap keduapun dilakukan ujicoba model
program latihan profesi untuk peningkatan kompetensi lulusan calon guru
Pendidikan IPS di Sekolah Dasar.
Tahap ketiga adalah mengadakan kegiatan uji validasi dan desiminasi
model pembelajaran IPS berbasis otak ,pada masing-masing gugus setiap wilayah
kecamatan kabupaten Pandeglang yang terpilih menjadi subjek penelitian. Uji
validasi penelitian ini dimaksudkan untuk mencari umpan balik guna
penyempurnaan model dengan melibatkan para dosen sebagai pembimbing
lapangan dan guru Sekolah Dasar serta pengawas SD sebagai ahli pengembang
kurikulum jenjang Ke-SD-an. Uji validasi inipun menggunakan pendekatan
eksperimen,. Selanjutnya melakukan kegiatan Desiminasi untuk menyebarluaskan
model IPS berbasis otak untuk peningkatan kompetensi guru SD di kabupaten
Pandeglang Secara praktis, produk-produk hasil penelitian ini dapat digunakan
oleh Guru guru secara umum.
5
PENDAHULUIAN
1. Latar Belakang Masalah
Dalam situasi masayarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak
hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya
merupakan peroses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan.
Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan
dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dunia berkembang begitu
pesatnya agar kita tidak tertinggal dan ditinggalkan oleh era yang berubah
sangat cepat ini, maka kita sadar bahwa kecerdasan kehidupan bangsa adalah
harus menjadi fondasi dasar yang kuat. Bangsa yang ingin maju, membangun,
dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakat dan dunia tentu mengatakan
bahwa pendidikan merupakan kunci keberhasilan suatu bangsa. Dalam arti
yang luas pendidikan adalah
2017
Produk
Penerapan Model Pembelajar Berbasis Otak dalam
proses belajar mengajar IPS
2016
Produk Model Pembelajar Berbasis otak sebagai Metode Belajar
2015
Produk
Model Pembelajar Berbasis otak sebagai Media Belajar
IPS
2014
Produk
Model Pembelajar Berbasis otak sebagai sumber
belajarIPS
2013
Produk Pelatihan Model Pembelajar Berbasis otak dalam IPS
6
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (undang-undang nomor 20 tahun
2003)
Menurut Buchori dalam Nana ( 2004) bahwa:” Pendidikan yang baik
adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk
sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.”
Sesuai dengan tujuan Pengetahuan Sosial (Depdiknas: 2003), yaitu
diantaranya adalah mengembangkan konsep-konsep dasar sosiologi, IPS,
ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan
psikologis dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan sosial. Upaya untuk mencapai tujuan
tersebut di atas perlu memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar
sebagai arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, Untuk
memperoleh pendidikan yang baik maka perlu disadari perlunya proses
pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan . Proses
pembelajaran yang bermutu tentu akan menghasilkan hasil pengajaran yang lebih
baik. Seorang pendidik harus mengubah paradigmanya dan tidak lagi tidak hanya
menekankan pada hasil belajar tapi pada proses pembelajaran “kemampuan
mengajar”,nya lebih ditekankan kepada bagaimana membuat anak didik belajar
atau how to learn lebih pada “kemampuan membuat peserta didiknya mengetahui
cara belajar apa yang diajarnya”. Oleh sebab itu, pendidik dan tenaga
kependidikan yang bermutu dan mempunyai kemampuan mengajar kelas dunia
(world class educator) sangat perlu membekali dirinya dengan keterampilan
mengajar baru yang memastikan dirinya dan peserta didiknya mampu
menggunakan otaknya (berbasis otak), mampu berpikir dan memecahkan masalah
(berbasis pemikiran) dan mengerahkan semua kemampuan kecerdasan dan
keunikan otaknya (berbasis inteligensia) sehingga dapat melaksanakan sebuah
revolusi mengajar dan pembelajaran yang mengacu pada Standar Nasional
7
Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005),
maka Standar Nasional Pendidikan ini harus bisa berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu, untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional. Itu bukanlah tugas yang mudah, dan menuntut
profesionalisme yang terbaik dari guru. Sesuai dengan UU bahwa guru berfungsi
untuk meningkatkan martabat dan berperan sebagai agen pembelajaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional. (UU Nomor 14 Tahun 2005), sesuai UU
tersebut, pendidikan profesi guru harus menghasilkan empat kompetensi yang
harus dimiliki oleh guru, yaitu : Kompetensi Pedagogi, Kompetensi Profesi,
Kompetensi Kepribadian, dan Kompetensi Sosial . Melihat pentingnya keempat
kompetensi guru di atas, suatu upaya pelatihan terus-menerus demi peningkatan
kompetensi guru yang berkesinambungan mutlak diperlukan. Dalam hal ini,
dinamika perkembangan sumber daya manusia mengarah pada suatu konsep baru
yang dinamakan dengan Sumber Daya Otak atau Brain Capital. Guru sebagai
pelaku utama Sumber Daya Otak dalam peta pendidikan di Indonesia, harus
mampu mengembangkan Sumber Daya Otak peserta peserta didik atau siswanya.
Mengapa Sumber Daya Otak begitu penting saat ini, karena kurikulum dunia telah
bergerak menuju ke tuntutan kemampuan berpikir yang lebih tinggi. Negara
Singapura telah mencanangkan Thinking School, Learning Nation (Sekolah
Terampil Berpikir, Bangsa Terampil Belajar) dan seluruh output pendidikannya
ditujukan pada lulusan yang tahu dan mampu berpikir dan berkarakter
positif. Bangsa Indonesia yang ingin mensejajarkan diri dengan Singapura dan
negara maju lainnya tentu juga menuntut peningkatan kemampuan pendidikan dan
tenaga kependidikan saat ini juga agar menjadi pemenang di masa mendatang,
seperti yang tercantum dalam Renstra UPI 2011-2015 bahwa menjelang tahun
2015, UPI telah bertekad untuk menjadi Universitas pelopor dan Unggul dalam
disiplin ilmu pendidikan dan pendidikan disiplin ilmu pada tingkat regional dan
pada tingkat Asia pada tahun 2025.
8
Menyadari begitu padatnya materi yang harus disampaikan oleh guru,
sedangkan waktu tidak mencukupi ( hal itulah yang sering dikeluhkan oleh guru
bila kita memberi tahu supaya guru menggunakan model model mengajar yang
inovatif ), khususnya pada bidang studi IPS yang memegang peranan yang
penting dalam menyerap materi pelajaran yang sangat banyak dan beragam ini,
sehingga materi pelajaran ini pada umumnya bukan pelajaran yang disenangi oleh
peserta didik (siswa). Dengan demikian, cara belajar dan menyenangkan serta
percepatan belajar dan mengajar di bidang studi ini sangat mendesak diperlukan
dengan keilmuan berbasis otak dan pemikiran khusus bidang studi ini, maka
diharapkan kemampuan pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik akan
akan jauh lebih meningkat. Dalam konsep dimana peserta didik menjadi subjek
pembelajaran, maka otomatis materi pengajaran berubah menjadi objek
pembelajarannya. Konsekuensi logis dari perubahan konsep ini adalah pendidik
dan peserta didik harus dibekali dengan kemampuan cara belajar , atau How-to-
Learn, agar dapat berfungsi sebagai subjek. Sedangkan guru sebagai pengajar,
harus di bekali dengan kemampuan mengadopsi teknik cara celajar atau How-to-
Learn melalui Mind Map dan Champion Memory.
2. Batasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan berdasarkan latar belakang di atas, dibatasi pada
pengembangan model pembelajaran IPS melalui perangkat pembelajaran.
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana identifikasi tentang permasalahan yang berkaitan dengan
keterampilan berpikir siswa dalam pembelajaran IPS
2. Bagaimana pengembangan desain model pembelajaran IPS Berbasis otak
3. Bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran dalam pembuatan :
( silabus, RPP, bahan ajar, lembar kerja siswa, media, dan instrumen penilaian)
pada model pembelajaran IPS Berbasis otak
3. Tujuan Penelitian
Secara operasional tujuan penelitian sehubungan dengan permasalahan
penelitian, antara lain sebagai berikut:
9
Mengembangkan kemampuan guru dalam mengidentifikasi tentang
permasalahan yang berkaitan dengan keterampilan berpikir siswa dalam
pembelajaran IPS, merancang ( desain ) draft awal model pembelajaran IPS,
mengembangkan desain model pembelajaran IPS serta dapat membuat
perangkat pembelajaran diantaranya : membuat silabus dan RPP, mengemas
bahan ajar, membuat Lembar Kerja Siswa, membuat media, membuat
instrumen penilaian pada model pembelajaran IPS Berbasis otak
4. Hasil Penelitian
Secara umum penelitian ini akan menghasilkan naskah akademik yang berupa
laporan hasil penelitian dan artikel sebagai wujud pertanggungjawaban akademik .
Secara khusus , penelitian ini menghasilkan dokumen perangkat pembelajaran
model pembelajaran IPS berbasis otak yang dapat dijadikan sebagai salah satu
intrumen dalam meningkatkan keterampilan berpikir siswa. Hasil yang diharapkan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Dokumen laporan hasil penelitian model pembelajaran IPS berbasis otak
b. Dokumen perangkat pembelajaran model pembelajaran IPS berbasis otak
yang terdiri dari :
Silabus dan RPP, bahan ajar, Lembar kerja siswa, Media pembelajaran
dan Penilaian ( Teknik dan Instrumen Penilaian )
c. Satu buah artikel ilmiah yang akan di terbitkan di jurnal nasional.
6. Urgensi Penelitian
Penelitian ini akan terfokus pada model pembelajaran IPS yang
diselenggarakan di sekolah dasar. Oleh karena itu, dalam implementasinya lebih
menekankan pada bagaimana guru merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi serta mengembangkan model pembelajaran IPS program latihan
profesi sebagai program andalan dalam pembelajaran pendidikan IPS khususnya
di sekolah dasar. Berbasis otak. Fokus kajian tersebut menggambarkan bahwa
seberapa besar eksistensi penelitian tentang model pembelajaran IPS berbasis otak
menjadi perhatian utama dalam upaya meningkatkan kompetensi profesional guru
10
SD yang akan berkaitan dengan berbagai payung penelitian program studi
pendidikan IPS, seperti media pembelajaran, kurikulum, silabus dan RPP, evaluasi
dan pedagogi, oleh karena itu dampak yang dihasilkan dalam penelitian akan
menggambarkan sejauhmana keterampilan berpikir dan karakter positif siswa
akan meningkat melalui model pembelajaran IPS berbasis otak. Penelitian tentang
model pembelajaran berbasis otak akan mengembangkan seperangkat kompetensi
guru sekolah dasar. Dengan demikian, melalui penelitan model pembelajaran IPS
maka perencanaan program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi
pembelajaran menjadi titik sentral dalam penelitian ini, sehingga alasan
pentingnya penelitian ini dilakukan , diantaranya adalah : Penguasaan model dan
perangkat pembelajaran akan meningkatkan aspek pedagogik dan kompetensi
profesional guru, yang akhirnya akan berpengaruh pada peningkatan keterampilan
berpikir siswa dan hasil belajar siswa.
C. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk dapat menggunakan seluruh potensi dan kapasitas otaknya dalam
belajar dan mengajar, pendidik dan tenaga kependidikan harus mampu
menggunakan seluruh kemampuan dan potensi otaknya, serta men-sinergi-kan
kemampuan kedua belah otak cerdasnya. Mengapa otak begitu penting untuk
digali potensinya , karena kehebatan manusia ditunjukan dengan jumlah sel
otak inti ( neuron) yang dimulikinya sejumlah 100 000 000 000 - 200 000 000
000. Merupakan jumlah yang paling banyak di antara seluruh makhluk hidup
yang ada. Disamping itu setiap sel otak manusia mampu membentuk jaringan
dengan lebih dari 20 000 buah dengan sel otak yang lain. Jaringan sel otak
baru itu terbentuk manakala kita belajar sesuatu yang baru berupa gambar,
suara , bau, gerakan atau pengetahuan baru.( Sutanto,2010:19) Hal ini
menunjukkan bahwa otak manusia punya potensi yang luar biasa bahkan tidak
terbatas, bahka otak manusia sebenarnya dirancang dan diciptakan untuk
selalu belajar dan “makan” ilmu pengetahuan baru, pantas ada sebuah hadis
yang mengatakan bahwa menuntut ilmu dari mulai lahir sampai meninggal,
11
maknanya kita dituntut untuk selalu belajar seumur hidup kita. Sehebat
apapun potensi dan kapasitas otak manusia dalam belajar dan mengingat,
ternyata menurut penyelidikan kita baru memakai kurang dari 1 % dari seluruh
potensi dan kapasitas otak kita, sayang sekali kalau otak kita yang berpotensi
sangat hebat itu di sia-siakan begitu saja karena kta tidak memahami kapasitas
otak manusia. Pantas kalau abad ini di sebut “ Abad Kecerdasan “ Dari output
pendidikan yang diinginkan pendiddikan nasional di negara maju hampir
semuanya sudah mengarah pada pendidikan Kemampuan Berpikir (Thinking
Skills) dan Kemampuan Bersikap (Mind Skills) yang baik
Pada 21-25 Juni 2009 diselenggarakan the International Conference on
Thinking (ICOT) 2009 di Kuala Lumpur, Malaysia. para ahli pendidikan,
otak, pemikiran dan kecerdasan menghasilkan berbagai pendapat yang senada
”Tes atau ujian adalah model yang sangat terbatas dalam sebuah
pengukuran (kecerdasan)”, oleh Prof. Howard Gardner – Harvard
University
”Kita harus menciptakan Pelajar Penjelajah (Explorer) bukan
Pelajar Robot. Mereka harus ingin tahu (curious), berani (brave),
ingin mencari tahu akar masalah (investigative), berani mencoba
(experimental), imajinatif, disiplin, mudah bergaul (sociable) dan
berani mengintrospeksi diri (reflective)”, oleh Guy Claxton,
Professor of Learning Science, Director of Real-World Learning,
University of Winchester, UK.
”Masa depan pendidikan adalah milik orang yang mampu
mengenali & menggunakan kecerdasan unik yang dimilikinya”,
oleh Prof. Howard Gardner – Harvard University
”Kecerdasan seseorang ditentukan oleh penjumlahan Habits of
Mind orang tersebut”, oleh Prof. Arthur da Costa, NASA
Educational Director dan pendiri Art Costa Centre for Thinking,
USA.
”Kita harus mengembangkan Budaya Berpikir di kelas”, oleh
Michael Pohl, Director of Thinking Education, Australia
”Kita harus memasukkan pengajaran Cara Berpikir dalam
kurikulum formal pengajaran”, oleh Edward de Bono, pencipta
Lateral Thinking, Six Thinking Hat dan ahli kreativitas berpikir
dunia.
12
Abad Informasi (Information Age) pasti telah bergeser ke abad baru
Semua pendapat tersebut telah mengerucut menjadi satu arah. Dari output
pendidikan yang diinginkan tersebut di atas, terlihat bahwa hampir
semuanya sudah mengarah pada pendidikan Kemampuan Berpikir
(Thinking Skills) dan Kemampuan Bersikap (Mind Skills) yang baik dan
akhirnya, sebagai konsekuensi dari pergeseran abad lama ke abad yang
baru, pada tanggal 24 Juni 2009 telah diresmikan dan dikumandangkan ke
seluruh dunia : The Age of Intelligence, Century of the Brain, Millenium
of the Mind. Di Abad Kecerdasan ini semua orang di dunia ini, termasuk
guru dan peserta didik, harus dapat menggunakan seluruh potensi,
kapasitas, keunikan otak dan seluruh potensi kemajemukan kecerdasannya
untuk dapat mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
13
Pendidik dan tenaga kependidikan yang lebih menekankan pada
keberhasilan peserta didiknya untuk belajar, tidak hanya kemampuan
mereka dalam mengajar, harus mampu memadukan materi pengajaran
(What-to-Learn) dan Cara Belajar (How-to-Learn) dimana pendidik
diperkenalkan dengan teknik-teknik belajar dan mengajar paling hebat
seperti Mind Map ( Pemetaan Pikiran ) dan Memory Champion. Mind
Map adalah suatu sistem belajar yang akan menjamin anak dapat
menggunakan seluruh potensi dan kapasitas otaknya secara lebih efisien
dan efektif Teknik-teknik ini akan mampu membuat sebuah revolusi
belajar yang sesungguhnya, sehingga akan mampu membentuk
Kemandirian Belajar (independency learning) dan Percepatan Belajar
(accelerated learning) siswa. Cara memecahkan persoalan yang dihadapi
oleh khalayak sasaran yaitu pendidik, sebagaimana yang telah dijelaskan
pada bagian permasalahan.
Tujuan program pelatihan think smart education dalam IPS ini
adalah untuk membekali pendidik dan tenaga kependidikan dalam
menghasilkan suatu terobosan kompetensi guru menjadi berbasis otak,
pemikiran dan inteligensia yang dapat dilihat pada tahapan program di
bawah ini :
Menjadi bagian dari solusi peserta didik dengan menguasai Cara Belajar
atau How-to-Learn terhadap materi pengajaran atau What-to-Learn itu.
Menjadi katalis agar peserta didik mampu mengadopsi teknik Cara Belajar
atau How-to-Learn tersebut.
Melaksanakan prinsip mengajar lebih Sedikit, belajar Lebih Banyak
(Teach Less, Learn More)
Yang dimaksud dengan Cara Belajar atau How-to-Learn , yaitu antara lain :
Kemampuan Mencatat
Kemampuan Meringkas
Kemampuan Menghafal
Kemampuan Berkonsentrasi
14
Kemampuan Mendengarkan
Kemampuan Kaji Ulang (Review)
Kemampuan Membaca Konsentrasi
Metode dalam pelatihan ini menggunakan fitur Teori, Praktek, Studi
Kasus, Diskusi, Presentasi, Galeri, Permainan. Pelatihan keilmuan berbasis
otak dan pemikiran secara umum perlu ditambah dengan pelatihan khusus
penerapan dan pembiasaan (new habit) keilmuan ini untuk setiap objek
pelajaran yang berbeda-beda. Penerapan teknik How-to-Learn, khususnya
Mind Map dan Memory Champion akan mempunyai nuansa yang berbeda
dan kompetensi pedagogik pendidik per objek pelajaran akan jauh lebih
optimal. Demikian pula dengan pemenuhan Standar Proses pendidikan
akan lebih dioptimalkan, sehingga. kemampuan belajar, mengajar, berpikir
berbasis otak dan pemikiran pendidik pada bidang studi IPS dapat
mendorong percepatan belajar dan kemandirian belajar, sehingga peserta
didiknya mampu berpikir (Thinking Skills) dan mampu bersikap (Mind
Skills) yang baik diperkuat dengan semangat Inovasi dan Kewirausahaan,
seperti yang tercantum dalam pengembangan metodologi pembelajaran
berdasarkan nilai nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter
bangsa melalui pengembangan pendidikan kewirausahaan (Kementrian
Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum, 2010 ) “mampu berpikir dan berkarakter positif”.
Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan (Research and Development) dari Borg dan Gall (2003). Menurut
Borg dan Gall bahwa penelitian dan pengembangan menghasilkan produk baru
yang tidak hanya meliputi objek-objek material seperti buku teks, film
pembelajaran dan sejenisnya tetapi termasuk pula prosedur dan proses, seperti
metode mengajar dan cara mengorganisir pembelajaran. Oleh karena itu,
15
penelitian ini berkeinginan menghasilkan sesuatu yaitu pengembangan model
pembelajaran IPS berbasis otak untuk meningkatkan kemampuan berpikir siwsa
dan menumbuhkan karakrer positif, maka kegiatan penelitian ini secara
operasional dilakukan dalam jangka waktu satu semester, dimana pada kegiatan
awal adalah studi pendahuluan yang meliputi studi literatur dan studi lapangan .
Hasil yang diharapkan dari studi pendahuluan ini, yaitu: 1) Identifikasi masalah
masalah IPS di Sekolah Dasar saat ini, 2) rancangan model pembelajaran IPS
berbasis otak 3) proses uji coba pengembangan model pembelajaran IPS berbasis
otak .
Hasil yang diharapkan dari penelitian dan pengembangan ini adalah: draf
kerangka pengembangan model pembelajaran IPS berbasis otak meliputi: desain
awal, desain implementasi, dan desain evaluasi. Dan pengembangan model
pembelajaran IPS berbasis otak
Rencana penelitian berikutnya yaitu akan dilakukan pada bulan berikutnya
adalah mengadakan uji coba model yang terdiri dari uji coba terbatas, uji coba
lebih luas dan uji validasii. Uji coba terbatas dilakukan dengan maksud untuk
mencari umpan balik guna penyempurnaan model dengan melibatkan para guru
pendidikan SD dan para ahli pengembang kurikulum. Uji coba lebih luas
dilakukan untuk menilai efektivitas dan kebermaknaan model pembelajaran IPS
berbasis otak yang telah direvisi berdasarkan hasil uji coba terbatas dengan
melibatkan subjek penelitian yang lebih luas. Tahap penelitian berikutnya adalah
tahap uji validasi dan desiminasi. Uji validasi dilakukan melalui pendekatan
eksperimen dengan membandingkan dua kelompok subjek yaitu antara model
pembelajaran IPS berbasis otak dengan model konvensional di sekolah dasar..
Tujuannya adalah untuk memperoleh data tentang keterandalan model
pembelajaran IPS berbasis otak . Desiminasi dilakukan untuk menyebarluaskan
model yang telah terbentuk melalui seminar dan pelatihan guru-guru SD yang
berada di wilayah kabupaten Pandeglang..
Dalam proses pelaksanaannya, penelitian dan pengembangan ini
membentuk suatu siklus yang diawali dengan melakukan studi pendahuluan untuk
16
menemukan kerangka produk awal yang dibutuhkan, kemudian produk awal
tersebut dikembangkan dalam suatu situasi tertentu, melalui uji coba yang
hasilnya kemudian dilakukan revisi dan diuji kembali, sehingga pada akhirnya
ditemukan suatu produk akhir yang dianggap sempurna. Selanjutnya, produk
tersebut diuji validitasnya, apabila produk itu sudah teruji keandalannya,
diharapkan dapat diterapkan untuk memperbaiki suatu proses dan hasil
pembelajaran IPS di Sekolah Dasar yang lebih berkualitas.
2. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah penelitian ini mengacu pada prosedural penelitian dan
pengembangan sebagaimana dijelaskan oleh Borg dan Gall (2003). Adapun
langkah-langkah sistimatika penelitian dan pengembangan model pembelajaran e-
learning pendidikan IPS adalah sebagai berikut:
a. Melakukan studi pendahuluan, yaitu kegiatan pengumpulan informasi yang
meliputi penelaahan literatur berkenaan dengan upaya memahami model
pembelajaran IPS berbasis otak dan melakukan observasi lapangan untuk
mengumpulkan informasi berkaitan dengan model IPS yang saat ini
digunakan di SD, Kemudian dianalisis.
b. Menyusun draf rancangan awal model pembelajaran IPS berbasis otak
dengan memperhatikan temuan-temuan hasil studi pendahuluan. Draf
rancangan awal model pembelajaran IPS ini dibahas bersama para Kepala
Sekolah untuk menghasilkan produk awal kerangka model pembelajaran IPS
berbasis otak mulai perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi
belajar.
c. Mengadakan uji coba, meliputi uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Uji
coba terbatas difokuskan kepada pelaksanaan program latihan profesi
17
pembelajaran pendidikan IPS yang meliputi: program perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Subjek uji coba
terbatas hanya dilakukan di satu Sekolah Dasar yang dianggap refresentatif
sebagai Sekolah Dasar yang cukup strategis dari berbagai sudut pandang
pembelajaran. Melalui uji coba terbatas ini, proses implementasi model
pembelajaran IPS berbasis otak dapat memperoleh informasi terkait dengan
keterbacaan model. Sedangkan uji coba lebih luas, selain difokuskan kepada
implementasi model pembelajaran IPS , juga diarahkan kepada sejauhmana
efektivitas model ini. Pada tahap ini dilakukan pada berbagai kategori
Sekolah Dasar yaitu kategori baik, sedang dan kurang berdasarkan penilaian
akreditasi sekolah yang telah diperolehnya. Dari hasil uji coba model
pembelajaran IPS berbasis otak diharapkan memperoleh informasi yang
bermanfaat bagi penyempurnaan model dan pedoman pengembangannya.
d. Melakukan uji validasi model dan diseminasi, uji ini dilakukan untuk
memperoleh data empirik tentang keterandalan model latihan profesi
pembelajaran pendidikan IPS melalui eksperimen dengan membandingkan
antara dua kelompok subjek, yaitu antara kelompok yang mendapat
perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran IPS berbasis otak
dengan model yang digunakan saat ini (konvensional). Uji validasi ini
dilakukan pada kategori Sekolah Dasar seperti uji coba lebih luas.
Desiminasi merupakan langkah melaporkan produk pada pertemuan ilmiah
serta dipublikasikan melalui jurnal, juga menyebarluaskan produk melalui
seminar dan pelatihan-pelatihan kepada guru-guru Sekolah Dasar. Untuk
18
lebih konkritnya pada uji validasi model digunakan rancangan eksperimen
yaitu disain pra dan post tes dari dua kelompok berbeda Sudjana (l989)
Keseluruhan langkah-langkah dan prosedur penelitian dan pengembangan
ini dapat dilihat pada bagan berikut ini :
Bagan : Prosedur penelitian dan pengembangan model pembelajaran IPS
berbasis otak
Studi Lapangan
Perecanaan Validasi Pelaporan
STUDI
LITARATUR
- -Teori - -Hasil Penelitian
terdahulu
STUDI DI
LAPANGAN
- masalah pembelajaran IPS
-Implementasi model
yang akan
dikembangkan
-Kondisi & Kinerja
guru -Kondisi & kinerja
Anak didik
-Sarana, alat, media danSumber -
Lingkungan sekolah
Tujuan
Kemampu
an
Peneliti
Partisipan
- Prosedur
Uji
kelayak-
an terbatas
alternative
model
draf
model IPS
Pengembangan
UJI COBA
TERBATAS
- Desain model
IPS
- Implementasi
- Evaluasi
-Penyempurnaan
UJI COBA
LEBIH LUAS
- Desain model
- Implementasi
- Evaluasi
-Penyempunan
Model IPS
DESAIN AKHIR
UJI MODEL
-Tes
Awal
-
Implementasi
-Tes
ahir
KONKLUSI
PENYUSUNAN
LAPORAN dan
PRODUK
MODEL
PEMBELAJARA
N IPS
BERBASIS
OTAK
Studi lapangan
19
3. Populasi dan Sampel penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar yang ada di
Kabupaten Pandeglang. Untuk menentukan sekolah mana yang menjadi sampel
penelitian ini, maka digunakan teknik sampling, yaitu teknik random sampling
dan purposive sampling. Penentuan random sampling dilakukan untuk
kepentingan studi lapangan pada tahap studi pendahuluan dan tahap desiminasi.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah: 1) membagi kabupaten
Sumedang ke dalam wilayah-wilayah kecamatan, 2) menentukan wilayah
kecamatan sebagai sampel dengan menggunakan random sampling, 3)
menentukan sekolah yang akan mewakili setiap wilayah kecamatan. Berdasarkan
hasil obsersi ditetapkan jumlah dan jenis sekolah yang mewakili masing-masing
kecamatan sebanyak 7 sekolah dasar.
4. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara, angket dan tes. Berdasarkan teknik pengumpulan data
tersebut, dapat diperoleh data kualitatif dan data kuantitatif. Data Kualitatif
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskripsi yang dilakukan secara
berkelanjutan sesuai data yang diperoleh. Adapun data kuantitatif dianalisis
dengan menggunakan pendekatan analisis statistik..
20
E. RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN
Tabel 2.
Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan Pelaksanaan/Bulan
7 8 9 10 11 12
A. PERSIAPAN
Studi Lapangan,
pengkajian proposal,
penelitian,
penyusunan, time
schedule, kegiatan
penelitian
V
V
V
V
V
V
Penyusunan
Proposal
V
Penyerahan proposal V
B PELAKSANAAN
Pengembangan
materi ajar
V
Penyusunan
instrumen
V
Pelaksanaan
penelitian
V V V V V
. Analisis V V V V V
C. Pelaporan V V
Diskusi draft laporan V V
Penggandaan V
Seminar V
H. BIAYA KEGIATAN
Biaya Kegiatan yang dipergunakan dalam kegiatan secara umum di uraikan
pada tabel 3, sedangkan rincian penggunaan biaya tiap komponen terdapat pada
tabel 4
Tabel 3.
Uraian Pembiayaan Kegiatan Penelitian
No. Jenis Pengeluaran Jumlah (Rp)
1. Gaji dan Upah Rp. 20.000.000
2. Bahan habis Pakai Rp.11. 500.000
3 Perjalanan Rp.4. 500.000
21
4. Peralatan Rp. 6.500.000
5. Lain-lain ( Pemeliharaan, lokakarya/seminar,
penggadaan, pelaporan, publikasi )
Rp. 7.500.000
Jumlah Rp 50.000.000
Biaya yang diusulkan Rp 50.000.000
( Terbilang : Lima puluh juta rupiah )
Tabel 4.
Uraian Pembiayaan Kegiatan Penelitian
Justifikasi Pembiayaan
1. Gaji dan Upah
No. Pelaksana Jumlah
Pelaksana
Jumlah
jam/minggu
Jumlah
Bulan
Honor/Bulan
(Rp)
Biaya(Rp)
1. Ketua Tim 1 orang 8 5 1500.000 7.500.000
2. Anggota 3 orang 8 5 1000.000 15.000.000
3. Teknisi 2 orang 8 5 250.000 2.500.000
Jumlah biaya
20.000.000
2. Bahan Habis Pakai
No. Nama Barang Spesifikasi Kegunaan
dalam
penelitian
Harga
Satuan
( Rp )
Total (Rp)
1. Kertas HVS 10 Rim Penulisan
konsep dan
makalah
Rp. 50..000 Rp.500.000
2. Tinta Printer 5 tube Print out Rp.200.000 Rp. 1.000.000
3. File dokumen 10 lusin Pengumpulan Rp. Rp. 3.200.000
22
data 320.000
4. Kaset Video 8 buah Penyimpanan
data
Rp.125.000 Rp. 1.000.000
5. CD 5 dus Penyimpanan
data
Rp 200.000 Rp 1.000.000
6. Biaya Fotocopy 8 x Kegiatan
oprasional
Rp.100.000 Rp 800.000
7 Flasdisk 5 buah Penyimpanan
data
Rp 100.000 Pp 500.000
8 Blocknote 10 lusin Pencatatan
data
Rp 250.000 Rp 2500.000
9 Karton 10 dus Buat media Rp 100.000 Rp 1000.000
Jumlah biaya Rp.11. 500.000
3. Perjalanan
No. Kota/ tempat
tujuan
Jumlah
Pelaksana
Volume Biaya urutan
(RP)
Jumlah (Rp)
1. Bandung 4 2 Rp. 202.500 Rp.1.620.000
2. Pandeglang 6 32 Rp. 15. 000. Rp.2.880.000
Jumlah biaya Rp 4.500.000
4. Peralatan
No. Jenis Barang Spesifikasi Kegunaan
dalam
penelitian
Harga
Satuan
( Rp )
Total (Rp)
1. Pengembangan
Perangkat
pembelajaran (
Bahan ajar,
10 dus
Karton
Pembuatan
media
pembelajaran
Rp 100.000 Rp 1000.000
23
media,
pengembangan
instrumen
penilaian,
Silabus dan
RPP )
2. Studi Pustaka 15 buku Referensi Rp 100.000 1500.000
3 Fotocopy
instrument
penelitian
50 x Sebagai
observasi
pengumpulan
data
Rp. 40.000 Rp. 2.000.000
4 Fotocopy
materi
pembelajaran
50 x Sebagai
materi ajar
Untuk
Pelaksanaan
pembelajaran
Rp. 40.000 Rp. 2.000.000
Jumlah biaya Rp 6.500.000
5. Lain-lain ( Pemeliharaan, lokakarya/seminar,penggandaan, pelaporan,publikasi
)
No. Uraian Kegiatan Volume Biaya Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
1. Perijinan - Rp 500.000 Rp 500.000
2. Komunikasi 5 Rp. 100.000. Rp. 500.000
3. Seminar 2 Rp. 1.000.000 Rp. 2.000.000
4. laporan akhir 10 eks Rp. 100.000 Rp. 1.000.000
5. Arsip Kegiatan 1 Rp 500.000 Rp 500.000
24
6. Publikasi 1 Rp.3.000.000 Rp 3.000.000
Jumlah biaya Rp. 7.500.000
Total Maksimum Rp 50.000.000
25
Daftar Pustaka
Borg, Wolter R., Gall Meredith Damien. (2003). Educational Research an
Introduction (Third Edition). New York. Longman Inc.
Depdiknas (2007). Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) SMP. Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Hamalik, Oemar. (1983). Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Bandung : Pustaka Martiana.
Kosasih (1996). VCT . IKIP Bandung
Sudjana dan Ibrahim (l989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
Baru
Sumaatmadja, Nursid. (2006). Model Pembelajaran Ilmu Pengetahun Sosial
Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. makalah.
Disajikan pada seminar nasional peningkatan mutu dan kemampuan
profesional guru dan dosen IPS. Tanggal 7 Desember 2006. UPI.
Sutanto, (2010). Rahasia Mengingat Materi Pelajaran. Jakarta. PT Elex Media
Komputindo
Sutanto, (2010). Memory Champion Rahasia Mengingat Daya Ingat Super.
Jakarta. PT Elex Media Komputindo
Sutanto, (2010). Mind Map For Bussines Effectiveness. Jakarta. PT Elex Media
Komputindo
Sutanto, (2010). Be An Absolute Genius. Jakarta. PT Elex Media Komputindo
26
Curriculum Vitae
Nama : Dra. Hj. Susilawati , M.Pd
Pekerjaan : Dosen PGSD UPI Kampus Serang
Jabatan/Golongan//NIP :Lektor Kepala/IVa/ 19630513199102 .2001
Pendidikan : S2 IPS SD
Unit Kerja : PGSD UPI Kampus Serang
Alamat Kantor : Jl. Ciracas – Serang Telp ( 0254) 200277
Alamat Rumah : Jalan Madani no. 92 Cilegon
Alamat e-mail : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Tahun
Lulus
Program Pendidikan (diploma,
sarjana, magister, spesialis, dan
doctor)
Perguruan
Tinggi Jurusan/Program Studi
1987 Sarjana Pendidikan IKIP
Bandung
Pendidikan IPS
1997 Magister Pendidikan IKIP
Bandung
Pendidikan IPS SD
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Jenis Pelatihan (Dalam/Luar Penyelenggara Jangka Waktu
27
Negeri)
2007
Asesor pada Penilaian Porto Folio
Sertifikasi guru Rayon X Jawa
Barat
UPI 26 Oktober s.d 2
November 2007
2009 Auditor Internal Mutu Akademik
UPI UPI
27 Juli s.d 3
Agustus 2009
PRODUK BAHAN AJAR
Mata Kuliah Program
Pendidikan
Jenis Bahan
Ajar(Cetak dan
noncetak)
Sem/Tahun/
Akademik
Konsep Dasar IPS S1 PGSD Diktat (non cetak) Ganjil (1)
2001- Sekarang
Pendidikan IPS di SD S1 PGSD
Diktat (non cetak) Ganjil (3)
2001- Sekarang
Pengembangan Pendidikan
IPS di SD S1 PGSD Diktat (non cetak)
Genap (4)
2003-Sekarang
Pembelajaran dan Evaluasi
Hasil Belajar IPS S1 PGSD Diktat (non cetak)
Ganjil (5)
2003-2007
Persfektif Global D2 PGSD Diktat (non cetak) Genap (4)
2001-2006
Pengembangan Sosial. Emosi.
Moral dan Agama D2 PGTK Diktat (non cetak)
Genap (4)
2004-2008
Pengembangan Daya Pikir
dan Daya Cipta D2 PGTK Diktat (non cetak)
Ganjil (3)
2004-2008
Pengembangan
Kognitif,Kreatifitas dan Bahasa D2 PGTK Diktat (non cetak)
Ganjil (3)
2004-2008
Pembelajaran Terpadu S1 PGSD Diktat (non cetak) Genap (4)
28
2005-2009
Konsep Dasar PKN S1 PGSD Diktat (non cetak) Ganjil (3)
2007-Sekarang
Pembelajaran PKN S1 PGSD Diktat (non cetak) Ganjil (5)
2007-Sekarang
Tempat Ruang dan Sistem
Sosial S1 PGSD Diktat (non cetak)
Genap (6)
2005-Sekarang
Sumber Daya dan
Kesejahteraan Masyarakat S1 PGSD Diktat (non cetak)
Ganjil (7)
2005- Sekarang
Konsep Dasar IPS S1 PGSD Modul (cetak) Ganjil (1) 2006
Tempat Ruang dan Sistem
Sosial S1 PGSD Modul (cetak)
Genap (6) 2006
Sumber Daya dan
Kesejahteraan Masyarakat S1 PGSD Modul (cetak)
Ganjil (7) 2007
Konsep Dasar Bumi Antariksa
untuk SD S1 PGSD Modul (cetak)
Ganjil (7) 2007
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian
Ketua/Anggota Sumber
Dana
1995
Perubahan Konsepsi Awal Siswa
Melalui Pendekatan Interaktif Pada
Mata Pelajaran IPS di MI
Darrussa’adah Cikaduweun
Banten
Ketua Mandiri
1996
Penerapan Pendekatan Terpadu
untuk Meningkatkan Hasil Belajar
IPS di SD Batok Bali Serang
Anggota Mandiri
1997 Pemahaman Mahasiswa Ketua Mandiri
29
Penyetaraan Tatap Muka PGSD
UPP Serang Tahun Akademik
1996-1997 Dalam Penerapan
Model Pembelajaran Terpadu pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
di SD
2003
Kreativitas Anak Dalam
Pembelajaran Daya Cipta Melalui
Bidang Pengembangan Bahasa di
Taman Kanak-kanak Pertiwi
Serang
Ketua Mandiri
2008
Penerapan Strategi STS Dalam
Meningkatkan Literacy Sains dan
Teknologi di SDN Batok Bali
Serang
anggota Dana Rutin
UPI
2009
Penggunaan Metode CTL Untuk
Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa MI
Darussaadah
Ketua Mandiri
2010 Peningkatan Multiple Kecerdasan
Siswa melalui Pendekatan PAKEM Ketua Mandiri
2011
Pengembangan Model Icare ( Introduction, connect, Apply, Reflect dan Extend ) Pada Mata Pelajaran IPS
Ketua Mandiri
KARYA ILMIAH *
A. Buku/Bab Buku/Jurnal
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2003 Budidaya Tanaman Akar Wangi
Terpadu Sebagai Upaya Konservasi
Jurnal GEA Vol .1 No.2, April 2003,
ISSN 1412-0313, Hal 20 s/d 7
30
Tanah dan Air serta Peningkatan
Pendapatan Petani
2006 Peranan Perguruan Tinggi Dalam
Mengembangkan Kepariwisataan di
Indonesia
Jurnal Manajemen Resort dan
Leissure, vol 2. April 2006, ISSN:
1907-1299, hal 33 s/d 39
2006 Cara Memilih Strategi Pembeljaran
Geografi dalam Kurikulum 2004
Jurnal GEA Vol .6 No. 1, April
2006, ISSN 1412-0313, Hal 10 s/d
20
2007 Peranan Guru Geo dalam Migitasi
Bencana Longsor Lahan
Jurnal GEA Vol .7 No. 1, April 2007,
ISSN 1412-0313, Hal 36 s/d 42
2008 Pengembangan Ekowisata Sebagai
Salah Satu Upaya Pemberdayaan
Sosial, Budaya dan Ekonomi di
Masyarakat
Jurnal GEA Vol .7 No. 1, April 2008,
ISSN 1412-0313, Hal 80 s/d 87
2011 Meningkatkan Profesi Guru
Pendidikan IPS
Proseding FIPS
B. Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2007 Review Bahan Ajar Modul Tempat Ruang dan
Sistem Sosial S1 PGSD UPI
UPI PRESS
KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara Panitia/pesert
a/ Pembicara
2008 Lokakarya menajemen berbasis sekolah
TK
Diknas Propinsi
Banten
Pembicara
31
2007 Alat Peraga TK Diknas Propinsi
Banten
Pembicara
2008 Alat Penilaian di TK Diknas Propinsi
Banten
Pembicara
2006 Model – Model Pembelajaran IPS dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Diknas Propinsi
Banten
Pembicara
2009 Pengembangan model lesson study di
SD Cigedung 3 kab. Pendeglang
UPI Pembicara
2001 Seminar internasional “The Teaching of values in Indonesian and Australian Contexts”
STAIN – SMHB – Banten
Peserta
1992
Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
Melalui Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9
Tahun
ISPI UPI Peserta
1993
Seminar “Pentingnya Kesinambungan
Pembinaan Profesional yang Terencana
untuk Menyelelaraskan kemampuan
Guru-guru dalam rangka Pengembangan
Kurikulum”
IKIP Bandung Peserta
1993 Seminar “ Pendidikan Keluarga Menurut
Kerangka Islam dan Barat” IKIP Bandung Peserta
1995
Seminar Nasional “Peranan dan Prospek
Tenaga Kependidikan dalam PJP”
Depdikbud
Provinsi Jawa
Barat
Peserta
1998
Penataan dan Lokakarya “pembinaan
Taman Kanak-kanak Tingkat Provinsi
Jawa Barat
Depdikbud
Provinsi Jawa
Barat
Peserta
2009 “Lesson Study dan pengembangan
Profesi Guru
UPI Kampus
Serang Pemateri
2011 Pelatihan Mind Mapping dan memory
Champhion dalam melejitkan kecerdasan Bandung Peserta
32
berpikir siswa
2012 Pelatihan Metode Tamyiz cara mudah
menterjemahkan Alqur”an Bandung Peserta
2012
seminar Mind Mapping dan memory
Champhion dalam melejitkan kecerdasan
berpikir siswa
Serang Pemateri
2012 Pelatihan Asesor Akreditsi SMK Serang Peserta
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Tahun Jenis/Nama Organisai Jabatan/Jenjang
keanggotaan
1992 s.d sekarang Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia Anggota
2001 s.d sekarang PERISKA Sie. Pendidikan
2001 s.d 2009 Yayasan Mutiara Bunda Sie. Pendidikan
Serang, Februari 2013
Dra. Susilawati, M. Pd
NIP. 196305131991022001
33