21
UNIVERSITAS INDONESIA YOUTUBE SALAH SATU BENTUK PLATFORM MEDIA BARU DALAM DUNIA PERIKLANAN DI INDONESIA MAKALAH NON-SEMINAR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi DIPTANTA WAHYA JATI NUGRAHA 1006694883 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI PERIKLANAN DEPOK DESEMBER 2013 Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

  • Upload
    vanthuy

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

UNIVERSITAS INDONESIA

YOUTUBE SALAH SATU BENTUK PLATFORM MEDIA BARU DALAM

DUNIA PERIKLANAN DI INDONESIA

MAKALAH NON-SEMINAR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi

DIPTANTA WAHYA JATI NUGRAHA

1006694883

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

PERIKLANAN

DEPOK

DESEMBER 2013

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

rd.b didlai dlh d6ctr posrjs ne kqtih ! e

rqtu? sdd situ B.d Pturrr4 M

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

ostrrjli utr* notre6hr !{n! uriqribs4l /!at$dl4iE AqgtrFrce Ri, ,ks ||4!

b6efu Por3h, r&g r 0 h dirsfur

|o]futro8kdh&h/dd4&E/.Efu{Ni+ooPh da I nhg! r.Dk nar c ri

--.A

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

Di}k!sfr!riN!Fi.

Bdrr !6rlq, Md ! Bi^ dkn Drr r$rartr

,tfEhdh}B.F5khnLEINijElld

:l o{ndhk6d!hn^orurci)!1

4 ldog dr6 FBE Fsju& rir

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

YouTube, Salah Satu Bentuk Platform Media Baru dalam Dunia Periklanan

di Indonesia

Diptanta Wahya Jati Nugraha

Ilmu Komunkasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Kampus UI, Depok, 16424,

Indonesia

[email protected]

Abstrak

Tulisan ini mendiskusikan bahasan mengenai pemanfaatan YouTube dalam dunia periklanan di Indonesia yang

menitikberatkan pada gagasan bahwa paling tidak di Indonesia YouTube kini menjadi salah satu media

periklanan yang baru. Penggunaan YouTube sebagai media iklan menimbulkan pertanyaan mengapa dunia

periklanan memilih YouTube. Tulisan ini membahas permasalahan tersebut dengan menggunakan konsep

internet advertising, dengan menekankan pada bagaimana para pengiklan menggunakan YouTube. Tulisan ini

menyimpulkan bahwa para pengiklan menggunakan YouTube karena keunggulannya sebagai media iklan dalam

hal efisiensi, efektivitas, pengelolaan, dan biaya yang terjangkau, dibanding dengan media lain.

Keywords: internet advertising, media baru, YouTube

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

YouTube One of New Media Platform in Indonesia’s Advertising

Abstract

The article discusses a topic about the utilization of YouTube in Indonesia’s advertising which emphasizes on

idea that, at least in Indonesia, YouTube becomes one of new advertising media. The utilization of YouTube as

advertising media causes wonderment why it is chosen. The article discusses that problem using internet

advertising concept with emphasizing on how advertisers use YouTube. The article concludes that advertisers

use YouTube because of its excellences as advertising media such as efficiency, effectiveness, manageable, and

low cost, than the others media.

Keywords: internet advertising, new media, YouTube

Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi diyakini sebagai salah satu aspek pembangun peradaban

manusia dari masa ke masa ke arah yang lebih maju. Manuel Castells menyatakan lahirnya

inovasi teknologi informasi merupakan sebuah revolusi suatu zaman (Berto Tukan, 2013, para

4). Setelah sekian lama teknologi media konvesional yang sudah terlebih dahulu

dikembangkan seperti televisi, radio, dan media cetak sempat menetap lama dan digunakan

oleh banyak kalangan masyarakat, kini peradaban manusia mulai beralih ke era yang lebih

maju di mana munculnya media baru yang sifatnya lebih interaktif dengan melibatkan

pengguna sebagai produsage. Istilah produsage dikenalkan oleh Axel Bruns dalam bukunya

yang berjudul Blogs, Wikipedia, Second Life, and Beyond: From Production to Produsage

(Bruns 2008). Produsage berarti konten dibuat dan diunggah oleh pengguna.

Media baru dapat diartikan sebagai kombinasi dari tiga pilar pembentuk konvergensi media,

yaitu teknologi informasi, jaringan komunikasi, serta konten dan media digital (Flew2008,

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

hal: 2). Media baru juga bisa disebut sebagai media digital, yang berarti konten media yang

terbentuk dari data, teks, suara, dan gambar yang semuanya berformat digital dan

distribusinya melalui jaringan seperti kabel fiber optik, satelit, dan lain sebagainya (Flew

2008, hal: 2-3).

Sejak dikembangkannya World Wide Web pada tahun 1990s (Flew 2008, hal: 5-7),

pertumbuhan pengguna internet dari tahun ke tahun pun semakin meningkat di seluruh dunia.

Berikut merupakan tabel yang menunjukkan pertumbuhan pengguna internet di seluruh

wilayah dunia.

Tabel 1

Pertumbuhan Pengguna Internet di Seluruh Wilayah Dunia

Sumber:(Internet World Stats, 2012)

Pada tabel di atas terlihat bahwa pertumbuhan pengguna internet di Asia sangat tinggi.

Hingga bulan Juni tahun 2012 pengguna internet di Asia mencapai 44,8 persen dari total

populasi di dunia. Dari total 2.405.518.376 pengguna internet di dunia, Asia merupakan

wilayah pengguna internet terbanyak dengan jumlah mencapai 1.076.681.059. Di Indonesia

sendiri, pengguna internet sudah mencapai 55 juta (Internet World Stats, 2012). Hal itu berarti

hampir seperempat dari jumlah penduduk Indonesia sudah menggunakan internet.

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

Data tersebut menggambarkan masyarakat sudah banyak yang beralih menggunakan internet

dalam kehidupan sehari-harinya sehingga tidak mengherankan jika dalam beberapa tahun ini

industri iklan mulai beralih memanfaatkan media baru untuk melakukan kegiatan kampanye

iklan. Selama ini dunia periklanan di Indonesia terbiasa menggunakan media konvensional

seperti televisi, radio, dan media cetak dalam melakukan sebuah kampanye iklan. Sejauh ini

televisi masih menjadi media dengan presentase belanja iklan yang paling tinggi, dengan

jumlah 68 persen dari total belanja iklan media (Tim Jagat Reviews, 2013, para 4). Televisi

dianggap sebagai media yang sangat besar keuntunggannya untuk melakukan sebuah

kampanye iklan, karena jangkauannya yang sangat luas dan mencakup banyak target

audience (Supriadi, 2013, para 27). Meskipun hingga kini televisi masih dirasa sebagai salah

satu media yang penting bagi dunia periklanan, kehadiran media baru mulai membuat para

agen periklanan berpikir dua kali untuk memilih media yang akan digunakan untuk

melakukan kampanye iklan.

Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan jumlah persentase belanja media iklan digital di

Indonesia yang lebih tinggi dibanding belanja iklan televisi. Harris Thajeb, Ketua Persatuan

Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Pusat (Sumedi, 2012, para 2-3), mengatakan bahwa

kenaikan belanja digital stabil di persentase 100 persen, sedangkan kenaikan iklan televisi

hanya sebesar 25 persen. Menurut Harris Thajeb, penggunaan media baru sebagai media

kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia yang

didominasi usia 15-24 tahun, yang mana kategori usia tersebut merupakan pengguna

perangkat teknologi informasi dan internet.

Dari banyaknya media baru yang bisa digunakan untuk beriklan, akhir-akhir ini yang sedang

marak digunakan oleh para pengiklan, salah satunya, adalah YouTube. YouTube merupakan

sebuah web video sharing1, yang mana pengguna dapat mengupload, menonton, dan berbagi

video kepada pengguna lainnya. YouTube termasuk dalam jaringan grup Google dan saat ini

menjadi web video sharing terpopuler. YouTube memiliki jumlah pengguna lebih dari 1 miliar

unik setiap bulannya di seluruh dunia.Artinya, sekitar 14,7 persen warga di seluruh dunia

menonton video yang ada di YouTube setiap bulannya. Menurut Pocket Lint, jumlah

pengguna YouTube mengalami kenaikan sekitar 25 persen dari akhir tahun lalu (Deliusno,

2013, para 1-4).

1Website yang menyediakan layanan berbasis video bagi penggunanya sehingga para pengguna dapat

mengunggah dan membagi video yang mereka miliki kepada pengguna lainnya.

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

Oleh karena itu, dalam tulisan ini saya akan memaparkan faktor-faktor yang menyebabkan

para pengiklan di Indonesia menggunakan YouTube sebagai media kampanye iklan. Tulisan

ini secara khusus akan mendiskusikan bahasan mengenai perubahan pola pemilihan media

periklanan di Indonesia. Tulisan ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan kita

tentang efek dari munculnya media baru bagi dunia periklanan di Indonesia.

Tinjauan Teoritis

Konsep Media Baru

Internet mempunyai definisi sistem informasi bersifat global yang dihubungkan secara

bersamaan dengan alamat-alamat yang ada di seluruh dunia berdasarkan pada Internet

Protocol (IP) yang dimiliki; yang dapat digunakan untuk membantu terjadinya komunikasi

menggunakan Transmission Control Protocol/ Internet Protocol (TCP/IP) atau protocol lain

yang cocok; menyediakan sistem yang bersifat publik atau privat (Flew 2008, hal: 5).

Menurut sejarah perkembangannya, pada tahun 1990s World Wide Web dikembangkan (Flew

2008, hal: 6). Kehadirannya membuat internet bisa menjadi seperti sekarang ini. Internet

hanya bertugas pada sistem protocol untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer

lainnya melalui sebuah jaringan. Sedangkan kehadiran dari World Wide Web membuat satu

pengguna dapat terhubung dengan pengguna yang lainnya melalui jaringan elektronik (Flew

2008, hal: 6-7). Untuk mengakses sebuah World Wide Web diperlukan sebuah Web browsers,

seperti Internet Explorer, Google Chrome, Mozilla Firefox, Safari, dan lain sebagainya.

Seiring berkembangnya internet, pada abad ke-21 banyak situs-situs internet yang

menggunakan konsep Web 2.0 untuk membangun suatu website. Promotor Web 2.0, Tim

O’Reilly, mendefinisikan Web 2.0 sebagai revolusi bisnis pada industri komputer yang

disebabkan karena adanya perpindahan yang menjadikan internet sebagai platform, dan

berusaha untuk memahami kiat-kiat agar mencapai kesuksesan pada platform baru tersebut

(O’Reilly, 2006, para 3). Konsep Web 2.0 mencakup (1) many-to-many dalam

konektivitasnya; (2) menganut sistem desentralisasi dalam pengontrolannya; (3) fokus pada

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

pengguna dan mudah digunakan untuk pemula, (4) terbuka dalam hal standar teknologi dan

Aplications Programming Interface (API) yang digunakan; (5) mempunyai desain,

persyaratan administratif, dan biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan yang relatif

enteng dan sederhana. Situs-situs yang menggunakan konsep Web 2.0 antara lain YouTube,

Flickr, Wikipedia, Facebook, Blogger, dan lain sebagainya (Flew 2008, hal: 17).

Dalam buku New Media: an Introduction, Terry Flew (2008, hal: 3) menjelaskan bahwa

informasi digital mempunyai karakteristik tersendiri, yaitu (1) manipulable, dalam hal ini

berarti informasi digital sangat mudah untuk dirubah dan diadaptasikan dalam pengolahan dan

penggunannya; (2) networkable, yang berarti informasi digital bisa disebarluaskan antar

pengguna ke wilayah yang jauh sekalipun melalui jaringan yang ada; (3) dense, yang berarti

informasi digital dapat disimpan di sebuah media penyimpanan, baik itu melalui server

jaringan ataupun hardware seperti USB flash discs dan hard discs; (4) compressible, yang

berarti kapasitas ukuran yang dimiliki oleh sebiah digital informasi dapat dikompres atau

dipadatkan menjadi ukuran yang jauh lebih kecil jika dibutuhkan; (5) impartial, yang berarti

digital informasi bersifat objektif, tergantung pada siapa yang memiliki dan menggunakannya.

Konsep Internet Advertising

Internet advertising mempunyai beberapa karakteristik penting yaitu compression of the

hierarchy of effect, interactivity, Intrusiveness, and Personalization (Coyle & Thorson 2001,

hal: 65-77; Kim et al. 2001, hal: 45-62; Saeed, Yujong, & Grover, 2002, hal: 119-142):

1. Compression of The Hierarchy of Effects

Internet Advertising merupakan compression dari hierarki kebutuhan tradisional yang

dibawa ke internet. Dalam konsep ini, konteks merujuk pada konvergensi, yang mana

bukan lagi hanya masalah jarak dari message ke action yang diperpendek, namun juga

saluran komunikasi dan jenis transaksi yang sangat mirip sehingga hampir tidak dapat

dibedakan. Internet Advertising tidak memungkiri kemungkinan transaksi bisa terjadi

online maupun offline (Mcmillan 2004, hal: 15-16).

2. Interactivity

Interactivity merupakan sebuah konsep yang mengusung komunikasi dua arah, control

dan keterlibatan, serta informasi yang aktual. Dalam hal ini, terjadinya interaksi antara

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

konsumen dengan brand menjadi kunci kesuksesan dari internet advertising

(Mcmillan 2004, hal: 16-17).

3. Intrusiveness

Terdapat dua hal yang ditimbulkan oleh Internet advertising, yaitu dianggap sebagai

gangguan atau sesuatu yang memberikan informasi. Hal tersebut tergantung dari

tanggapan para pengiklan terhadap adanya kebutuhan dari konsumen. Para pengiklan

harus mencari cara yang kreatif agar kehadirannya bukan dianggap sebagai gangguan.

Hal ini bisa ditekan dengan menunjukkan rasa hormat kepada konsumen demi

mendapat perhatian dari konsumen (Mcmillan 2004, hal: 17-19).

4. Personalization

Personalization merupakan lawan dari intrusiveness, yang mana dapat menjadi sebuah

alternatif agar konsumen tidak merasa terganggu dengan adanya internet advertising.

Lambat laun, konsumen akan menginginkan personalization yang lebih sehingga

mereka dapat mengontrol iklan yang dapat dilihat. Hal ini tentu saja akan membantu

mengurangi gangguan yang ada dan membuat internet advertising semakin efektif

(Mcmillan 2004, hal: 19-21).

Konsep internet advertising yang telah saya paparkan di atas akan saya gunakan untuk

menjelaskan konsep internet advertising pada YouTube.

InternetAdvertising melalui YouTube

Melalui Google Partners2, pihak Google menjelaskan bahwa sebagian besar para pengiklan

melakukan belanja penempatan iklan berdasarkan reservasi melalui YouTube dengan

menggunakan penawaran biaya per seribu tayangan (BPS)3 atau dengan menggunakan biaya

per hari (BPH)4. Untuk penempatan iklan, YouTube menyediakan beberapa penempatan, yaitu

(1) beranda YouTube, yang mana merupakan salah satu penempatan yang paling sering

mendapatkan kunjungan, biasanya dibeli dengan basis biaya per hari (BPH); (2) laman

tontonan mitra, yaitu laman tontonan yang memliki konten premium di mana prosesnya

memerlukan pemeriksaan keamanan dari YouTube, yang berarti iklan hanya akan ditampilkan

2Google Partners merupakan sebuah laman yang disediakan pihak Google untuk membantu memberikan

penjelasan mengenai penggunaan dan cara kerja produk Google seperti Chrome, Earth, Account Google,

AdSense, Penelusuran Web, YouTube, Gmail, Google+, Google Play, Android OS, AdWords, dan Picasa. 3 BPS atau Biaya Per Seribu Tayangan berarti pengiklan hanya berkewajiban membayar setelah iklan

ditampilkan pada pengguna sebanyak seribu kali. 4 BPH atau Biaya Per Hari berarti pengiklan membayar berdasarkan jumlah hari selama iklan ditayangkan.

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

di sebuah video jika ada hubungan langsung dengan mitra Display Network; (3) laman

penelusuran, merupakan laman yang biasanya digunakan untuk menemukan pengguna aktif

lain pada YouTube, dalam hal ini para pengiklan dapat menargetkan melalui memasukkan

kriteria seperti demografi, kata kunci terkait penelusuran, dan kategori minat video; (4)

seantero situs YouTube, yaitu penempatan acak yang dilakukan oleh YouTube, yang

memungkinkan pengiklan mendapat jangkauan target yang besar (Google Partners, 2013).

Sedangkan untuk format periklanannya, terdapat empat jenis yang bisa digunakan dalam

YouTube, yaitu (1) Iklan Tampilan (spanduk), iklan ini dijalankan di seluruh area situs, selain

di homepage. Iklan tersebut berbentuk banner ad berukuran 300x250 pixel yang akan muncul

di sebelah kanan video utama, atau tepatnya di atas daftar video yang disarankan; (2) Iklan

dalam Video Hamparan, yaitu iklan hamparan transparan yang munculnya relatif sebentar di

video bagian bawah dan biasanya muncul pada titik ke detik 15, yang dapat ditutup; (3) Iklan

dalam Streaming True View, yaitu iklan video yang berada di awal atau di tengah video yang

sedang ditonton dan akan muncul pilihan untuk melewatinya setelah 5 detik berjalan; (4)

Iklan dalam Streaming Standar, yaitu iklan video yang diletakkan pada awal, tengah, ataupun

akhir video yang sedang ditonton, iklan ini tidak bisa dilewati atau dengan kata lain harus

ditonton supaya dapat melanjutkan menonton video yang diinginkan (Google Partners, 2013).

Analisis

Perencanaan media, menurut Tom Duncan dalam buku Periklanan: Komunikasi Pemasaran

Terpadu karangan Morissan (2007), adalah suatu proses pemilihan media yang bertujuan

untuk menentukan bauran media dengan biaya yang paling efektif demi mencapai sebuah

tujuan. Dalam memilih bauran media untuk memasang iklan tersebut, harus memperhatikan

beberapa hal, seperti dari segi jangkauan, frekuensi, efektivitas, dan biaya yang dikeluarkan.

Untuk memperjelas istilah tersebut, jangkauan atau reach merupakanjumlah total individu

yang terpapar oleh iklan yang ditayangkan. Sedangkan frekuensi merupakan jumlah berapa

kali seseorang terekspos oleh sebuah iklan dalam suatu periode tertentu. Biasanya para

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

pengiklanakan melihat apakah dengan sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk memasang

iklan tersebut mendapatkan hasil yang memuaskan atau kah hasilnya cukup efektif dengan

melihat dari jumlah reach yang didapat.

Hal tersebut membuat jumlah masyarakat yang terpapar iklan dan jumlah biaya yang

dikeluarkan menjadi hal yang sangat penting dalam memilih sebuah media periklanan. Akan

sangat tidak efisien jika mengeluarkan biaya yang mahal tetapi jumlah masyarakat yang

terpapar iklan sangat sedikit. Kehadiran media baru yang berkembang sangat cepat dan

mudah diterima masyarakat pun seakan menjadi titik terang untuk menjawab permasalahan

tersebut karena beriklan menggunakan media televisi menghabiskan anggaran yang tidak

sedikit.

Banyaknya jumlah pengguna YouTube, menjadi keuntungan sendiri untuk para pengiklan

yang ingin membeli penempatan media iklan. YouTube merupakan salah satu platform yang

menggunakan konsep Web 2.0. Karenanya, YouTube bersifat many-to-many dalam

konektivitasnya dan bersifat produsage (Bruns, 2008) yang menjadikan pengguna sebagai

pembuat konten. Para pengguna dapat terhubung satu sama lain melalui fitur subscribe

sehingga selalu ter-update jika ada video baru yang diunggah oleh pengguna lain. Kemudian

YouTube juga relatif mudah untuk dioperasikan. Karena basisnya web video sharing,

pengoperasian YouTube tidak begitu rumit. Pengguna bisa menggunakan fitur search yang

disediakan YouTube untuk mencari video yang ingin ditonton. YouTube juga selalu

memberikan rekomendasi terkait dengan video yang biasa ditonton sehingga memudahkan

pengguna untuk mencari video lain yang setipe dengan video yang biasanya mereka tonton.

Dengan kemudahan dan tampilan sederhana yang ditawarkan YouTube, para pengguna baru

pun dapat mengoperasikannya tanpa kesulitan. Tak heran jika YouTube menjadi web video

sharing yang paling populer saat ini.

Merespons perkembangan munculnya media baru tersebut, para pengiklan pun mulai beralih

tidak lagi hanya fokus untuk beriklan lewat media konvensional seperti televisi, radio,

ataupun media cetak. Para pengiklan sedikit demi sedikit sudah beralih menggunakan media

baru sebagai media iklan. Salah satunya adalah YouTube. Sudah banyak kita lihat dalam video

yang ada pada YouTube, bertebaran iklan video ataupun iklan banner yang muncul di

sekitaran laman YouTube yang sedang kita buka. Berikut ini merupakan penempatan media

iklan yang sering muncul pada laman YouTube.

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

Gambar 1

Iklan Tampilan (Spanduk)

Gambar 1 menunjukkan iklan tampilan (spanduk) terletak pada sebelah kanan video utama

atau sebelah atas dari list video yang disarankan kepada pengguna.Iklan tampilan (spanduk)

berbentuk iklan banner yang berukuran 300x250 pixel.

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

Gambar 2

Iklan dalam Video Hamparan

Gambar 2 menunjukkan iklan dalam video hamparan terletak pada bagian bawah video utama

yang munculnya relatif sebentar. Iklan ini biasanya muncul pada titik ke detik 15. Iklan ini

dapat ditutup dengan mengklik tombol silang (x) di ujung kanan iklan tersebut.

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

Gambar 3

Iklan dalam Streaming True View

Gambar 3 menunjukkan iklan dalam Streaming True View terletak pada video utama. Iklan ini

berada di awal atau di tengah video yang sedang ditonton. Ciri iklan ini adalah akan muncul

pilihan untuk melewatinya setelah 5 detik iklan video berjalan.

Iklan yang muncul pada lama YouTube tersebut berbentuk digital. Seperti yang dijelaskan

oleh Flew dalam bukunya yang berjudul New Media: An Introduction (2008, hal: 3) bahwa

sebuah informasi digital mempunyai karakteristik tersendiri seperti manipulable, networkable,

dense, compressible, dan impartial. Iklan-iklan yang muncul pada laman YouTube tersebut

entah dalam bentuk iklan video ataupun iklan banner. Keduanya sama-sama dapat

dimanipulasi dan diadaptasikan ke dalam bentuk yang baru sehingga pengguna pun dapat

mengunduhnya. Hal ini tentu saja memudahkan persebaran iklan itu sendiri di kalangan

masyarakat. Pengguna yang mengunduh iklan tersebut pun bisa menyimpannya atau bisa jadi

malah mengunggah ulang iklan tersebut melalui media baru yang lainnya, sehingga

persebarannya pun semakin luas. Selain itu, iklan tersebut juga dapat dikompres atau

dipadatkan menjadi ukuran yang lebih kecil, sesuai dengan kebutuhan.

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

Secara teknis, pengelolaan penempatan iklan pada laman YouTube sangat sederhana dan

terbilang mudah. Pasalnya, para pengiklan dapat menggunakan bantuan dari Google

AdWords. Google Adwords dapat membantu para pengiklan untuk membuat kampanye iklan

pada YouTube dan memberikan laporan secara berkala tentang kinerja kampanye iklan yang

sedang dijalankan.

Pengiklan dapat memilih menggunakan biaya per klik (BPK)5 atau biaya per seribu tayangan

(BPS)6 tergantung pada tujuan kampanye iklannya. BPK merupakan penawaran yang lebih

cocok jika pengiklan memiliki sasaran laba atas investasi (ROI)7, pengiklan ingin

mengarahkan ke situsnya, dan pengiklan ingin menggunakan pelacakan konversi Adwords.

Sedangkan lebih cocok untuk memilih BPS jika pengiklan ingin meningkatkan jangkauan dan

meningkatkan eksistensiiklannya (Google Partners, 2013).

Selain kedua hal tersebut, ada satu lagi yaitu Cost PerView (CPV)8 jika pengiklan ingin

menggunakan format video TrueView. Seperti yang sudah dijelaskan di pembahasan

sebelumnya, video TrueView merupakan iklan video yang berada di awal atau di tengah video

yang sedang ditonton dan akan muncul pilihan untuk melewatinya setelah 5 detik berjalan.

CPV merupakan kependekan dari biaya per tampilan. Dengan menggunakan CPV ini, para

pengiklan dapat mengelola iklan yang berupa video dengan Google AdWords, dengan begitu

pengiklan dapat membuat kampanye iklan untuk iklan yang berupa video. Pengelolaan iklan

dalam format video melalui Google AdWords ini sangatlah mudah dan efisien karena

pengiklan dapat memilih sendiri setelah penargetan. Dalam hal ini, YouTube menawarkan

beberapa cara agar pengiklan dapat menjangkau target audience yang sesuai, yaitu demografi,

menampilkan konten (topik), dan pengguna yang berminat (minat).

Pada kolom demografi, pengiklan dapat menargetkan siapa yang dituju untuk melihat

iklannya berdasarkan pada usia dan jenis kelaminnya. Lalu untuk kolom menampilkan konten

(topik), pengiklan dapat memilih siapa saja yang akan dijangkau jika dilihat berdasarkan

konten web dan kategori umum. Sedangkan untuk kolom pengguna yang berminat (minat),

5BPK atau biaya per klik berarti pengiklan hanya membayar apabila ada seseorang yang mengklik iklan yang

telah ditempatkan. 6 BPS atau Biaya Per Seribu Tayangan berarti pengiklan hanya berkewajiban membayar setelah iklan

ditampilkan pada pengguna sebanyak seribu kali. 7ROI merupakan rasio laba bersih terhadap biaya.Biasanya ROI menjadi alat pengukuran yang paling penting

bagi pengiklan karena berdasarkan pada sasaran iklan dan dapat menunjukkan pengaruh adanya iklan terhadap

bisnis yang sedang dijalankan. 8CPV berarti pengiklan hanya membayar apabila ada seseorang yang melihat iklan video lebih dari 5

detik.Metode ini digunakan untuk semua iklan video yang ditempatkan di YouTube.

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

pengiklan dapat menargetkan siapa yang akan terpapar iklannya berdasarkan minat yang lebih

spesifik.

Selain itu juga ada opsi pemirsa lanjutan, yang mencakup menampilkan iklan pada konten

spesifik (penempatan terkelola) dan memasarkan ulang kepada pemirsa (daftar pemasaran

ulang). Namun penggunaan kriteria penargetan tersebut harus dilakukan dengan cermat dan

hati-hati karena semakin banyak kriteria penargetan yang digunakan maka akan membatasi

paparan iklan itu sendiri (Google Partners, 2013).

Selain kemudahan yang ditawarkan tersebut, dengan pengelolaan melalui AdWords, pengiklan

bisa melihat report secara berkala selama kampanye iklan sedang berlangsung, sehingga

pengiklan dapat melakukan evaluasi yang dapat digunakan untuk terus memperbaiki

kampanye iklannya.

YouTube sebagai web video sharing yang menggunakan platform Web 2.0, juga mempunyai

fitur personalization bagi penggunanya. Dalam fitur ini, pengguna dapat mengatur sendiri

iklan seperti apa yang diperbolehkan, sehingga pengguna tidak merasa terganggu dengan

adanya iklan. Seperti yang dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa fitur

personalization sangat dibutuhkan agar internet advertising semakin berkembang.Pihak

pengiklan pun dapat tetap menaruh rasa hormat terhadap privasi pengguna.

Daripenjelasan di atas, terlihat jelas YouTube mempunyai keunggulan dari segi efektivitas,

efisiensi, kemudahan pengelolaan, dan penghematan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan

sebuah kampanye iklan. Bukanlah hal yang aneh jika kemudian para pengiklan memilih

menggunakan YouTube sebagai media iklan karena pada dasarnya media yang paling efektif

dengan biaya seminimal mungkin lah yang akan dipilih para pengiklan sebagai media

kampanye iklannya.

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa para pengiklan menggunakan YouTube

karena YouTube memiliki keunggulan dibanding dengan media lain. YouTube sebagai

platform yang menggunakan konsep Web 2.0 bersifat many-to-many dalam konektivitasnya

dan bersifat produsage yang menjadikan pengguna tak hanya sebagai konsumen konten tetapi

juga pembuat konten sekaligus. Para pengiklan dalam melakukan perencanaan media sebuah

kampanye iklan akan mempertimbangkan dari segi biaya yang dikeluarkan dan jangkauan

yang didapat. YouTube yang merupakan web video sharing terpopuler saat ini dapat

memberikan kedua hal tersebut secara seimbang dengan banyaknya pilihan metode yang

ditawarkan. Banyaknya jumlah pengguna yang mengunggah video setiap menitnya menjadi

keunikan sendiri dari YouTube. Terlebih lagi YouTube memiliki keunggulan dalam hal biaya

dan efektivitas dalam menjangkau target audience. Dari segi biaya, para pengiklan bisa

memilih sendiri tipe pembayaran, apakah dengan biaya per seribu tayangan (BPS), biaya per

klik (BPK), atau biaya per tampilan (CPV). Dengan metode tersebut, pengiklan akan

mengeluarkan biaya yang relatif lebih murah untuk melakukan sebuah kampanye iklan namun

dengan jangkauan yang cukup luas. YouTube juga memiliki keefektivitasan sebagai media

iklan karena iklan dapat ditargetkan kepada target audience yang lebih spesifik dan dapat

dikelola dengan mudah setiap waktu sehingga dapat dilakukan penyesuaian setiap saat. Selain

itu, YouTube sebagai web yang menggunakan platform Web 2.0 juga memiliki keunggulan

dari segi konsep karena menerapkan konsep internet advertising, dengan karakteristik

compression of the hierarchy of effects, interactivity, intrusiveness, dan personalization, yang

lebih sesuai dengan karakteristik masyarakat era modern saat ini.

Daftar Pustaka

Bruns, Axel. (2008). Blogs, Wikipedia, Second Life, and Beyond: From Production to

Produsage. New York: Peter Lang Publishing, Inc.

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

Coyle, J. R., & Thorson, E. (2001).The effects of progressive levels of interactivity and

vividness in Web marketing sites. Journal of Advertising, 30(3), 65-77.

Deliusno.(2013). YouTube Capai 1 Miliar Pengguna. Accessed on December 22, 2013 from

http://tekno.kompas.com/read/2013/03/21/10151294/YouTube.capai.1.miliar.pengguna

Flew, Terry. (2008). New Media: an Introduction (3rd

ed.). Australia: Oxford University Press.

Google Partners.(2013). Rangkuman tentang Penempatan Media yang Dipesan di

YouTube.Accessed on December 22, 2013 from http://support.google.com/part

ners/answer/2740759.

--------(2013). Format Periklanan YouTube. Accessed on December 22, 2013 from

https://support.google.com/youtube/answer/246 7968?hl=id&ref_topic=12633.

--------(2013). Tawaran BPS, BPK, dan CPV. Accessed on December 22, 2013

fromhttp://support.google.com/partners/answer/2740753?hl=i d&reftopic=273 6973.

--------(2013). Membuat Iklan Video dengan AdWords untuk Video.Accessed on December

22, 2013 from http://support.google.com/partners/answer/2375425?hl=

id&reftopic=2736973.

Internet World Stats.(2012). Internet Usage Statistics. Accessed on December 22, 2013 from

www.internetworldstats.com/stats.htm.

--------(2012). Internet Usage Statistics. Accessed on December 22, 2013 from

www.internetworldstats.com/stats3.htm.

Kim, J. W., Lee, B. S., Shaw, M. J., Chang, H.-L., & Nelson, M. (2001). Application of

decision-tree induction techniques to personalized advertisements on Internet

storefronts. International Journal of Electronic Commerce, 5(3), 45-62.

Mcmillan, Sally J. (2004). Internet Advertising: One Face or Many? Manuscript prepared for

Internet Advertising: Theory and Research (2nd

edition), David W. Schumman &

Esther Thorson. Accessed on December 22, 2013 from

http://web.utk.edu/~sjmcmill/Research/ McMillan%20Chapter.pdf.

Morissan. (2007). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Ramdina Prakarsa.

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20368946-MK-Diptanta Wahya Jati... · kampanye iklan di Indonesia dikarenakan kondisi demografis penduduk Indonesia

O’Reilly, Tim. (2006). Web 2.0 Compact Definition: Trying Again. Accessed on December

22, 2013 from http://radar.oreilly.com/2006/12/web-20-compact-definition-tryi.html.

Saeed, K. A., Yujong, H., & Grover, V. (2002). Investigating the impact of Web site value

and advertising on firm performance in electronic commerce. International Journal of

Electronic Commerce, 7(2), 119-142.

Sumedi, Diananta P. (2012). Belanja Iklan Media Digital Ancam Televisi. Accessed on

December 22, 2013 from www.tempo.co/read/news/2012/12/04/090445833/Belanja-

Iklan-Media-Digital-Ancam-Televisi.

Supriadi, Cecep. (2013). Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Media Periklanan. Accessed

on January 13, 2014 from http://www.marketing.co.id/kelebihan-dan-kekurangan-

berbagai-media-periklanan/.

Tim Jagat Reviews. (2013). Belanja Iklan Media Di Indonesia Naik Rp10,3 Triliun. Accessed

on January 13, 2014 from http://www.jagatreview.com/2013/08/belanja-iklan-media-

di-indonesia-naik-rp-103-triliun/.

Tukan, Berto. (2013). Penjajahan Melalui Monopoli Teknologi. Accessed on January 13,

2014 from http://indoprogress.com/penjajahan-melalui-monopoli-teknologi/.

Youtube salah satu ..., Diptanta Wahya Jati Nugraha, FISIP UI, 2014