Ujian Mata Kuliah Epidemiologi Klinik

Embed Size (px)

Citation preview

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

Ujian Mata Kuliah Epidemiologi Klinik. Evidence Based Medicine & Biostatistic. Palembang 22 November 2008. (Take Home Exam)

1. Diagram hubungan antara Epidemiologi Klinik dan Evidence Based Medicine.

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

1

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

2. Diagram konsep pengelolaan pasien menurut Epidemiologi KLINIK.Konsep Pengelolaan Pasien Menurut EK

Peneliti (doers)Epidemiologi Biostatistika

Artikel asli

Klinisi (users)Telaah KritisScience Logics Knowledge Experience

Valid Kuantifikasi Dx, Tx, Px

Art Beliefs Judgements Intuition

Pasien sehat secara efisienDoers = disease oriented evidence researchers

3. Diagram yang menggambarkan situs penelitian epidemiologi klinik pada perjalanan penyakit alamiah pasien.

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

2

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

4. Yang dimaksud dengan abnormalitas dalam Epidemiologi Klinik. Terlebih dahulu perlu dipahami pengertian Normalitas. Last (1995), Normalitas: a) Keadaan yang sesuai dengan variasi yang ada pada populasi. b) Normal adalah indikasi peluang yang rendah untuk mendapatkan penyakit. c) Merujuk kepada kurva normal Gauss normal adalah bila berada dalam variasi rata rata 2 SD. d) Berada dalam rentang persentil yang ditentukan. (Mis: 5%-95%). Abnormalitas bila tidak memenuhi pengertian di atas.

5. Yang dimaksud dengan Gold Standard. Baku emas adalah alat diagnostic yang memiliki sensitivitas dan spesifisitas paling tinggi sehingga menjadi alat diagnostic menjadi perbandingan bagi alat diagnostic lain yang akan diuji-cobakan. Misal: Baku emas untuk menegakkan diagnosis kanker cervix adalah pemeriksaan histopatologi.

6. Diagram penerapan Evidenced Based Medicine.Patient with problem Formulate in answerable question

Apply the evidence

Critically appraise the evidence

Search the evidence

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

3

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

7. Penderita usia 75 tahun masuk ke RSMH dengan stroke (lemah tubuh bagian kiri) dengan kesulitan untuk bergerak, makan,minum dan memakai pakaian. Penedrita dengan hipertensi yang dikontrol dengan diuretika. Setelah menjalani pemeriksaan penderita secara medis cukup stabil dan anda memutuskan untuk merujuk ke Unit Stroke. Pihak keluarga mempertanyakan rujukan ke stroke unit ini dan karena mereka tinggal dekat dengan unit perawatan akut suatu RS dan meminta kepada anda untuk rawat jalan. Selanjutnya anda mengatur pertemuan dengan keluarga penderita dan bersamaan dengan hal tersebut dengan menggunakan unit stroke anda melakukan review bukti bukti klinis. Pertanyaan klinis dari keadaan diatas!P Pada pasien stroke dengan gangguan ADL dan hasil pemeriksaan medis cukup stabil, I Apakah rujukan rawat jalan C Dibandingkan dengan rawat inap pada unit stroke, O Dapat memberikan hasil perawatan yang sama atau lebih baik?

8. Penderita berumur 70 tahun pulang dari rumah Sakit dengan Stroke Ischemik . Jantung ritme sinus akan tetapi masih terdapat sisa kelemahan pada tubuh bagian kiri. Pengobatan hanya memakai ASA dan tidak alergi. Penderita datang berobat jalan untuk berkonsultasi apakah dapat terjadi kejang kejang pasca stroke pada dirinya. Pertanyaan Klinis dari keadaan diatas!

PPada pasien usia 70 tahun post stroke ischemic, kelemahan pada tubuh bagian kiri dg ritme jantung sinus,

IApakah dengan hanya memberikan ASA

CDapat

Omencegah kejang terjadinya pasca stroke?

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

4

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

9. Penderita dengan umur 75 tahun wanita dengan Pneumonia dan mempunyai respon yang sangat baik dengan antibiotika akan tetapi kadar Hemoglobinnya tetap 10 gr% dan MCV 80 dan preparat hapusan darah menunjukan anemia hypokromik. Kadar Hb penderita 6 bulan yang lalu 10.5 gr% selanjutnya diperiksa kadar ferritin didapatkan 10 mmol/l. Anda mempertanyakakan seberapa jauh presisi dan akurasi hasil pemeriksaan ferritin.

Pertanyaan Klinis dari keadaan diatas !

PPada pasien pneumonia, Hb 10gr%, MCV 80, dan anemia hipkrom,

IApakah hasil pemerisaksaan ferritin 10 mmol/l

C-

OMerupakan hasil yang presisi dan akurat?

10. Pasien usia 50 tahun laki-laki meminta dengan anda resep ulangan satolol untuk pengobatan ekstrasistole yang dideritanya dalam beberapa tahun belakang ini. Penderita pernah mendapat serangan MI akan tetapi waktunya sudah lama sekali. Anda baru pertama dikunjungi oleh pasien ini dan ingin mengetahui sifat dari proaritmia dari satolol.

Pertanyaan Klinis dari keadaan diatas!

PPada pasien 50 tahun dengan ekstrasistole dan riwayat MI, satolol

IApakah pemberian lain

CDibandingkan obat

OMemberikan hasil yang sama atau lebih baik?

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

5

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

11. Seorang pria 45 tahun, tidak punya riwayat angina pektoris. Tidak ada faktor resiko PJK, kecuali merokok 1-pak sehari. Sejak 3 minggu mengeluh nyeri prekordial dan substernal, terkadang dada terasa ditekan ban berat. Fisik hanya terdapat nyeri tekan ringan pada sambungan kostokondral. Oleh si dokter didiagnosis sebagai angina pektoris atipik dan di diperkirakan PPr nya = 50%. a. Hitunglah besar sampel untuk diagnosis tredmil yang mempunyai

sensitivitas 60% dan spesifisitas 91% dengan memakai epicalc atau manual. Penghitungan besar sampel untuk uji diagnostic menggunakan rumus: N = (Z)2pq d2 N P d Z = besar sampel = sensitivitas alat yang diinginkan = 60% = presisi penelitian = 10% =1,96 dengan:

Jumlah sampel N = (Z2)pq d2 = 1.962 (0,6)(1-0,6) (0,1)2 = 3,8416.0,6.0,4 0,01 = 92 Penghitungan besar sampel keseluruhan dengan melakukan koreksi berdasarkan prevalensi kasus. N= N/prevalensi = 92/0,5 = 184

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

6

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

b. Hitunglah Seluruh ukuran Uji Diagnostik.

BAKU EMAS

+ TREADMILL + Total 55 37 92

8 84 92 63 121 184

Sensitivitas Spesifisitas + predictive value

= 60% = 91% = 55/63 = 87,3%

- predictive value

= 84/121 = 69,42%

LR +

= Sens/(1-Spec) = 60%/9% = 6,67

LR -

= (1-sens)/Spec = 40%/9 = 0,44

LR test

= LR +/LR = 6,67/0,44 = 15,16

Pre test odds

= prevalence/(1-prevalence) = 50%/50% =1

Post test odds

= Pretest odds x LR = 1 x 15,16 = 15,16

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

7

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

Pre test probability Post test probability

= 50% = 55/63 = 87,3%

c. Apakah treadmill diperlukan? Jelaskan alasannya! Perlu karena terjadi peningkatan probabilitas PJK dari 50% 87,3%

d. Dengan menaksir diterapi?

probabilitas pasca test positif apakah penderita perlu

Belum perlu, karena sensitivitas treadmill rendah (60%) dimana kemungkinan hasil tersebut positif palsu cukup besar. Perlu dilakukan uji lanjutan dengan baku emas untuk memutuskan dimulainya terapi.

12. Buatlah diagram yang

berupa kerangka konseptual untuk mendapatkan

asosiasi murni pada studi MCI ( Myocardial Infarction). Cantumkan faktor kausal dominan yang akan anda teliti.

Variabel independent Kadar LDL Usia IMT Kebiasaan Merokok Olahraga Genetik Penyakit sistemik lain

Variabel dependent

MCI

Kadar LDL menjadi faktor kausal dominan yang akan diteliti.

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

8

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

13. Buatlah analisis kemaknaan klinis dan efisiensi terapi dari data data terapi dibawah ini: Suatu penelitian jangka panjang (3 tahun) suatu obat anti hipertensi X dibandingkan dengan Plasebo P pada penderita hipertensi. Pada waktu masuk penelitian subyek terbagi menjadi 2, yaitu yang dengan kerusakan organ target berupa PJK dan tanpa kerusakan organ target.

PROPORSI STROKE + KEMATIAN Status waktu masuk penelitian Plasebo P Dengan kerusakan organ target 0.22 Obat X 0.08

Tanpa kerusakan organ target

0.10

0.04

Pada kelompok I (dengan kerusakan organ target): - CER - EER - RRR - ARR - NNT = 0.22 = 0.08 = CER-EER/CER= 0.22-0.08/0.22=0.636 = CER-EER=0.22-0.08=0.14 = 1/ARR= 1/0.14= 7.14=7

Pemberian obat X pada kelompok I cukup efektif dengan nilai NNT 7.

Pada kelompok II ( tanpa kerusakan organ target): - CER - EER - RRR - ARR - NNT = 0.10 = 0.04 = CER-EER/CER= 0.10-0.04/0.10=0.6 = CER-EER=0.10-0.04=0.06 = 1/ARR= 1/0.06= 16.66=17

Pemberian obat X pada kelompok II tidak efektif dengan nilai NNT 17.

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

9

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

Kreatinkinase1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Buatlah frekuensi distribusi kadar kreatinin kinase Hitunglah median Kadar kreatinin kinase Hitunglah modus kadar kreatinin kinase Buatlah grafik histogram kadar kreatinin kinase Hitunglah Varian kadar kreatinin kinase Hitunglah Standard deviasi kadar kretainin kinase Hitunglah standard error kadar kreatinin kinase Hitunglah koefesien variasi kadar kretinin kinase dan buatlah interpretasinya 9. 10. Hitunglah confidence interval kadar kreatinin kinase untuk = 0.05 Analisalah apakah data diatas berdistribusi normal

JAWABAN.

Tabel distribusi frekuensi kadar kreatinkinase.kadar kretinkinase Cumulative Frequency Valid 4 6 9 12 15 19 22 32 34 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Percent 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 Valid Percent 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 Percent 1.4 2.8 4.2 5.6 6.9 8.3 9.7 11.1 12.5 13.9

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

10

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

45 54 59 61 63 65 68 69 72 74 76 82 85 101 106 109 117 120 121 127 137 141 142 147 153 155 164 165 170 172

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4

1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4

15.3 16.7 18.1 19.4 20.8 22.2 23.6 25.0 26.4 27.8 29.2 30.6 31.9 33.3 34.7 36.1 37.5 38.9 40.3 41.7 43.1 44.4 45.8 47.2 48.6 50.0 51.4 52.8 54.2 55.6

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

11

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

175 189 199 203 206 228 232 235 237 238 239 242 252 255 257 265 266 270 276 277 284 289 292 297 303 315 320 329 344 347

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4

1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4

56.9 58.3 59.7 61.1 62.5 63.9 65.3 66.7 68.1 69.4 70.8 72.2 73.6 75.0 76.4 77.8 79.2 80.6 81.9 83.3 84.7 86.1 87.5 88.9 90.3 91.7 93.1 94.4 95.8 97.2

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

12

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

354 360 Total

1 1 72

1.4 1.4 100.0

1.4 1.4 100.0

98.6 100.0

Statistics kadar kretinkinase N Valid Missing Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum 72 0 166.47 12.320 159.50 4a

104.535 1.093E4 .128 .283 -1.207 .559 356 4 360 11986

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Modus Median

= 4 (Multiple modes exist. The smallest value is shown) = 159.50

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

13

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

Varian Standar deviasi Standar error

= 10930 = 104.535 = 12.320

Koefesien variasi kadar kretinin kinase = standar deviasi mean = 104.535 166.7 = 0.627

Confidence interval kadar kreatinin kinase untuk = 0.05 Jika = 0,05 ; artinya kita menginginkan Confidence Interval 95%, maka Z = 1,96 Rumus umum untuk Confidence Interval adalah: CI 95% = Z x SD n

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

14

Dr. MEILINA WARDHANI PPDS ILMU THT

CI 95% = 166.47 1,96 x 104.535 72 CI 95% = 166.47 24.147 CI 95% = antara 142.323 s/d 190.617 Interpretasi: Kita percaya 95% bahwa nilai rerata kadar kreatinin kinase adalah antara 142.323 s/d 190.617

Apakah data diatas berdistribusi normal? Tes Kolmogorov-smirnov p>0.05 data berdistribusi normal

T skewness

= Skewness/SE skewness = 0.128/0.283 = 0.452

Nilai T berada pada -1,960.05 Model prediksi

EVIDENCE BASED MEDICINE & BIOSTATISTIC |

50