Upload
dayatpettasiri
View
220
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
g
Citation preview
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?2. Sebutkan berbagai bakteri pathogen, bagaimana sifat-sifatnya dan bagaimana
cara diagnosa secara biologi?3. Bagaimana sistem imun ikan dan hewan crustacea dan bagaimana
pengembangan vaksin dan immunostimulan masing-masing?4. Sebutkan dan jelaskan pemanfaatan hasil metabolisme salah satu spesies
hewan atau tumbuhan perairan?5. Jelaskan bagaimana pemanfaatan anti bakteri pada kegiatan budidaya terhadap
lingkungan perairan?6. Jelaskan berbagai pemanfaatan GFP ubur-ubur?
JAWAB
1. Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan
'teknologi' yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari paduan
dua kata tersebut European Federation of Biotechnology mendefinisikan
bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa
yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari
organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan produk dan
jasa.
2. Jenis-jenis bakteri pathogen :
Aeromonas hydrophila
Merupakan suatu bakteri berbentuk batang yang pada umumnya terdapat pada
perairan dengan bahan organik yang tinggi. Bakteri ini bersifat motil yang
bergerak dengan flagella polar. Aeromonas hydrophila tidak hanya mampu
menyerang ikan mas, melainkan dapat juga menyerang hampir semua jenis ikan
air tawar, termasuk juga didalamnya ikan lele. Aeromonas hydrophila
menghasilkan berbagai toksin ekstraseluler salah satunya aerolysin yang mungkin
merupakan faktor virulen. Aeromonas hydrophila dikenal sebagai bakteri yang
bersifat oportunis, yaitu jarang menyerang pada ikan yang sehat tetapi dapat
menginfeksi pada saat system pertahanan tubuh ikan sedang menurun akibat stess.
Streptococcus sp
Bakteri ini bersifat non motil karena tidak memiliki alat gerak, termasuk jenis
bakteri gram-positif. Selama hidupnya bakteri ini tidak membentuk spora
(endospora). Bakteri ini biasanya hidup tidak soliter akan tetapi berpasangan,
bergerombol seperti anggur atau bergerombol seperti rantai yang panjangnya
bervariasi. Bakteri ini memiliki karakteristik bulat atau bulat telur . Kebanyakan
bakteri ini bersifat anaerob fakultatif, meskipun beberapa spesies bersifat anaerob
obligat. Mereka biasanya membutuhkan medium kultur yang kompleks untuk
tumbuh. Bakteri ini biasanya menyerang belut, ikan belanak, mujair, mas, lele,
nila, dan ikan trout. Gejala ikan yang terinfeksi bakteri ini adalah : bagian perut
ikan bengkak, exophthalmia (penonjolan mata) , haemoragic pada mata, opercula,
dasar sirip, dan permukaan tubuh, kulit berwarna kehitaman, ikan kejang/berputar,
nafsu makan turun, lemah,pertumbuhan lambat, pergerakan tidak terarah,
sedangkan kerusakan internal biasanya terjadi pada bagian hati, ginjal, limpa, dan
usus, serta terdapat cairan pada rongga perut
Vibrio sp.
Bakteri ini merupakan salah satu jenis bakteri yang tergolong dalam
kelompok marine bacteria, hal ini berkaitan dengan habitat alaminya yang hidup
di laut. Bakteri ini juga sering di jumpai hidup di perairan payau misalnya estuari.
Spesies bakteri ini termasuk ke dalam kelompok bakteri gram negatif dengan
bentuk tubuhnya batang pendek yang bengkok (koma) atau lurus, serta biasanya
bersifat motil karena dilengkapi oleh alat gerak berupa flagella polar. Biasanya
bakteri ini panjang tubuhnya berukuran (1,4 – 5,0) µm dan lebar (0,3 – 1,3) µm.
Karekateristik spesies ini yakni kemampuannya yang bisa berpendar di dalam air
Pseudomonas sp.
Bakteri ini termasuk kelompok bakteri gram negative, bersifat motil karena
adanya alat gerak berupa flagel, dan bersifat aerobic. Beberapa spesies
menghasilkan pigmen yang larut dalam air. Bentuk bakteri ini berbentuk batang
dengan ukuran sekitar 0,6 x 2 µm. Bakteri ini dapat terlihat sebagi bakteri tunggal,
berpasangan, atau bergerombol membentuk rantai pendek. Gejala ikan yang
terinfeksi bakteri ini adalah : terdapat benjolan merah pada pangkal sirip dada,
perutnya bengkak, tubuhnya penuh borok, pendarahan pada organ internal, sekitar
mulut, opercula dan daerah ventral, terjadi nekrosis pada jaringan limpa dan
ginjal, pertumbuhan menurun, nafsu makan berkurang, dan terlihat lemah.
Beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni
mikroorganisme yaitu:
Metode cawan gores
Prinsip metode ini yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah
dari koloni lain sehingga mempermudah proses isolasi. Inokulum digoreskan di
permukaan media agar nutrient dalam cawan Petri dengan jarum ose. Diantara
garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat
tumbuh menjadi koloni.
Metode cawan tuang
Metode cawan tuang diakukan dengan pengenceran dan prinsip melakukan
pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat
hanya ditemukan satu sel di dalam tabung.
Metode tusuk
Dilakukan dengan cara meneteskan atau menusukkan ujung jarum ose
yang didalamnya terdapat inokulum, kemudian dimasukkan ke dalam media.
Metode cawan sebar
Pada metode cawan sebar, 0,1 ml suspense bakteri yang telah diencerkan
disebar pada media penyubur steril yang telah disiapkan.
3. System imun pada ikan :
ikan memiliki sistem kekebalan tubuh untuk melawan berbagai macam
penyakit yang terdiri dari sistem kekebalan non spesifik dan spesifik. sistem
kekebalan non spesifik merupakan sistem kekebalan yang berfungsi terlebih
dahulu pada awal kehidupan sedangkan kekebalan spesifik baru berkembang dan
dapat berfungsi dengan baik sekitar beberapa minggu setelah telur menetas.Selain
itu, sistem kekebalan non spesifik berfungsi untuk melawan segala patogen
yangmenyerang tubuh, bersifat permanen (selalu ada), dan tidak perlu dirangsang
terlebih dahulu.Hal ini berbeda dengan sistem kekebalan spesifik yang dalam
menjalankan fungsinyamemerlukan rangsangan terlebih dahulu. Mekanismekerja
kedua sistem kekebalan ini saling menunjang satu sama lain melalui mediator
dankomunikator seperti sitokin dan limfokin. Sistem kekebalan ini digunakan
untuk melindungitubuh terhadap serangan patogen seperti virus, bakteri,
cendawan, dan parasit.
System imun pada crustacea :
system pertahanan pada udang masih sangat primitf dan tidak memiliki sel
memori,tidak sama halnya dengan hewan vertebrata lainnya yang sudah
mempunyai antibodi spesifik dan komplemen. System kekebalan tubuh pada
udang tidak mempunyai immunoglobulin yang berperan dalam mekanisme
kekebalan, udang hanya mempunyai system kekebalan alami. System imun udang
ergnatung pada proses pertahanan nono spesifik sebagai pertahanan terhadap
infeksi. Pertahanan pertama pada penyakit udang dilakukan oleh hemosit melalui
fogositosis, enkapsulasi, dan nodule formation.
Pengembangan vaksin dan immunostimulan :
Probiotik merupakan salah satu strategi yang efektif bersama aplikasi
vaksin dan immunostimulant (masing-masing mempunyai fungsional tersendiri
dalam menyehatkan ikan dan memproteksi terhadap serangan penyakit) dalam
menyehatan ikan budidaya sehingga mampu memproteksi diri teradap serangan
penyakit. Probiotik memproteksi ikan budidaya melalui mekanisme menghasilkan
senyawa kimia yang mempunyai aktivitas bakterisidal atau bakteriostatik terhadap
populasi bakteri lain, khususnya bakteri yang bersifat merugikan (termasuk
pathogen). Keberadaan probiotik ini didalam usus inang (baik pada permukaan
usus maupun didalam lumen berperan sebagai pelindung (barier) terhadap
proliferasi (pertumbuhan) pathogen diantaranya melalui mekanisme produksi
senyawa yang mampu menghambat pertumbuhan pathogen. Beberapa penelitian
yang terkait dengan kerja probiotik menghambat pathogen ditunjukan pada. Selain
itu probiotik juga berperan sebagai sumber nutrient dan enzim pencernaan.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa mikroorganisme mempunyai pengaruh
yang menguntungkan dalam proses pencernaan pada hewan-hewan perairan yaitu
memberikan kontribusi nutrisi, mikrobiota dapat berperan sebagai sumber
makanan suplemen dan aktvitas mikrobia dalam saluran pencernaan dapat
menjadi sumber vitamin dan asam amino essensial mempengaruhi aktivitas
pencernaan.
4. Pemanfaatan hasil metabolisme salah satu spesies hewan atau tumbuhan
perairan :
Di perairan alami mikroalgae dominan memberikan konstribusi untuk
memproduksi biomassa dalam sistim perairan laut, estuarin dan sungai. Di
dalam proses metabolisme perairan fitoplankton juga mempunyai peran
sebagai pendaur ulang nutrien. Sel mikroalgae mengabsorbsi nutrien-nutrien
primer seperti ; amoniak , urea, nitrat, phospat, potassium dan metal seperti Fe,
Cu, Mg, Zn, Mo, dan Fanadium. Selain itu beberapa vitamin seperti vitamin
B12, vitamin B6 dan vitamin B1 merupakan unsur esensial yang mendukung
pertumbuhan beberapa species atau kebanyakan species microalgae. Dilihat
dari sudut nutrisi mikroalgae merupakan suatu sumber mikro nutrien, vitamin,
minyak dan elemen mikro untuk komunitas perairan. Selain itu mikroalgae
kaya akan sumber makro nutrien seperti protein, karbohidrat dan khususnya
asam lemak esensial. Mikroalgae juga mempunyai kandungan pigmen esensial
seperti astaxanthin, zeaxanthin, chllorophil, phycocyanin dimana akan
memperkaya pewarnaan dan kesehatan didalam kehidupan ikan dan
invertebrata. Di dalam sistim budidaya perikanan, pemanfaatan mikroalgae ini
juga mempunyai efek terapi terhadap ikan dan organisme perairan lainnya
dimana beberapa mikroalgae bisa menghasilkan semacam antibiotik dan atau
didalam proses metabolismenya mengeluarkan zat anti bakterial
5. Pemanfaatan anti bakteri pada kegiatan budidaya terhadap lingkungan perairan:
Pencegahan terhadap serangan bakteri pada umumnya dilakukan dengan
pemberian antibiotik dan bahan kimia. Akan tetapi, penggunaan anti
Biotik ternyata dapat menimbulkan efek samping bagi patogen itu sendiri
maupun terhadap ikan yang dipelihara. Pemberian antibiotik secara terus
menerus dapat menyebabkan organisme patogen menjadi resisten, sehingga
penggunaan antimikroba menjadi tidak efektif. Selain itu, residu dari
antibiotik dapat mencemari lingkungan perairan yang mengakibatkan
kualitas air menjadi turun. Salah satu kendala yang sering dihadapi dalam
budidaya ikan adalah serangan penyakit. Serangan penyakit yang disebabkan
oleh bakteri merupakan kendala utama dalam budidaya perikanan. Jenis bakteri
yang menimbulkan penyakit pada budidaya ikan air payau dan air laut adalah
bakteri Vibrio, dimana penyakitnya disebut dengan vibriosis. Berkembangnya
bakteri vibrio di suatu perairan ditandai dengan kondisi perairan yang kurang
menguntungkan bagi ikan dengan kandungan nutrien yang tinggi yang berasal
dari penumpukkan sisa pakan.
6. Pemanfaatan GFP ubur-ubur dalam bidang kedokteran diantaranya yaitu untuk
tes DNA , serta pengobatan rematik dan asam urat. Dari hasil sebuah penelitian
ditemukan adanya ekstrak protein GFP dalam ubur-ubur. Sekarang ini para
dokter di dunia dapat memantau perjalanan penyakit hingga terjadi kerusakan
jaringan dengan jelas yaitu dengan menjalankan ekstrak GFP protein tersebut
dalam sebuah jaringan. Ekstrak protein GFP tersebut diekstraksi dari ubur-ubur
jenis Aequorea victoria. Dengan teknologi tersebut, zat protein yang terdapat
dari ubur-ubur tersebut bisa digunakan.
Prinsip pengolahan ubur-ubur pada prinsipnya sama dengan pengolahan
produk perikanan lainnya yaitu bertujuan menghilangkan kadar air yang
terkandung di dalamnya. Garam digunakan sebagai pengawet dan pengering,
selain itu tawas juga dugunakan untuk memperoleh penyusutan minimum agar
lapisan endoktrn menjadi pipih dan kenyal.