Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UJI PATOGENESITAS NEMATODA ENTOMOPATOGEN PADA
LARVA KUMBANG BADAK (Oryctes rhinoceros L.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S1 Jurusan Agronomi
Diajukan Oleh:
AFIN AFIKA
Nim. 201210200311094
JURUSAN AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN – PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 13 Oktober
1994 di Mojokerto, Jawa Timur, sebagai putri pertama
dari tiga bersaudara, Ayahanda Atim, dan Ibu Rumiati.
Penulis memulai pendidikan pertama di Sekolah
Dasar Negeri II Wonoploso Kecamatan Gondang
Kabupaten Mojokerto Tahun 2001, Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Gondang Kecamatan Gondang
Kabupaten Mojokerto Tahun 2006, Sekolah Menengah Kejuruhan Ma’arif NU
Jatirejo Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto Tahun 2009. Pada Tahun 2012
Penulis melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di Program Studi
Agroteknologi Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Peternakan Universitas
Muhammadiyah Malang hingga selesai.
PERSEMBAHAN
“Dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi yang lain. Sanggupkah kamu bersabar
Dan Rabbmu Maha Melihat”. (QS. Al-Furqan: 20)
“Dan ketahuilah, sesungguhnya pertolongan itu bersama kesabaran dan suka cita itu
beserta duka cita, serta kemudahan itu beriring dengan kesulitan”. (H.R Tirmidzi)
Alhamdulillah kupanjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir dengan segala kekuranganku. KarenaMu lah mereka ada, dan karenaMu lah tugas akhir ini terselesaikan. Hanya padaMu tempat kumengadu dan mengucapkan syukur. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat Kukasihi dan
Kusayangi:
“Ibunda Rumiati dan Ayahanda Atim Tercinta dan Tersayang. Apa yang ananda peroleh
hari ini belum mampu membayar setetes keringat dan air mata ibu dan ayah yang
selalu mejadi pelita dan semangat dalam hidup ananda. Terima kasih atas semua
dukungan ibu dan ayah, baik moril maupun materil, tanpa kehadiran ayah dan ibu
disamping ananda tak mungkin menjadi seperti sekarang. Karya ini kupersembahkan
untuk ibu dan Ayah tercinta. Aku takkan pernah lupa semua pengorbanan dan jerih
payah yang ibu dan ayah berikan untukku agar dapat menggapai cita-cita dan
semangat serta do’a yang kau lantunkan untukku di setiap sujudmu sehingga kudapat
raih kesuksesan ini. Semoga kedepannya bisa membahagiakan Ibu dan Ayah. Amin..”
“Adikku Ameliya Afika Dewi dan Muhammad Rezky Avicky, tiada waktu yang paling
berharga selain berkumpul dengan kalian, disaat berjauhan kita saling merindukan dan
terkadang disaat bersama kita sering bertengkar, terima kasih untuk semangat dan
bantuan dari kalian semua, sehingga aku berada pada titik ini semoga ini menjadi awal
dari kesuksesan ku yang akan membahagiakan dan membanggakan kalian semua adik
ku tersayang dan tercinta, aku bahagia punya kalian”.
“Dosen pembimbing tugas akhirku Ibu Prof. Dr. Ir. Dyah Roeswitawati, M. Si, dan Ibu Ir.
Henik Sukorini, MP, Ph.D, terima kasih banyak bu saya sudah dibantu selama ini, sudah
dinasehati, sudah diajari, saya tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari ibu”.
“Dosen penguji tugas akhirku Bapak Dr. Ir. Muhidin, M. Si, dan Bapak Erfan Dani Septia
SP. MP, terima kasih sudah meluangkan waktu sebagai penguji skripsi saya”.
“Sahabatku Sita, Vina, dan Wulan terima kasih atas bantuan, kerjasama dan
kebersaman kita selama ini mudah-mudahan kita sama-sama sukses nantinya. Untuk
sahabat terbaikku Nuril terima kasih untuk semangat dan bantuannya selama ini yang
sudah mendampingiku disaat aku ada kesulitan. Dan untuk sahabat terakhirku yang
sudah aku anggap sebagai kakak sendiri Mbak Yusmida terima kasih atas motivasi yang
sudah diberikan selama ini”.
“Teman terbaikku Agroteknologi 2012 ‘C terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya
yang sudah menemaniku hingga akhir perjuangan”.
“Teruntuk seseorang di relung hati, percayalah bahwa hanya ada satu namamu yang
selalu kusebut-sebut dalam do’aku, semoga keyakinan dan takdir ini terwujud,
insyaallah jodohnya kita bertemu atas ridho dan izin Allah SWT”.
“Ya Allah, jadikanlah Iman, Ilmu dan Amal ku sebagai lentera
jalan hidupku keluarga dan saudara seimanku”
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala nikmatNya dan ridhoNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat-sahabatnya, dan umatnya.
Penulis menyadari selama proses skripsi ini, banyak sekali hambatan dan
kekurangan yang memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada semua pihak, terutama :
1. Prof. Dr. Ir. Dyah Roeswitawati, MS, selaku pembimbing utama yang
tiada henti membimbing dengan sabar dalam penyelesaian tugas akhir ini.
2. Ir. Henik Sukorini, MP. PhD, selaku pembimbing kedua yang telah
bersedia dengan sabar mengarahkan dan membimbing selama penyusunan
skripsi ini hingga selesai.
3. Bapak Dr. Ir. Muhidin, M.Si, selaku penguji dua selalu membimbing
perbaikan laporan akhir skripsi dengan baik.
4. Bapak Erfan Dani Septia, SP. MP, selaku penguji ketiga selalu
membimbing perbaikan laporan akhir skripsi dengan baik.
5. Kedua orang tua Atim dan Rumiati, yang tak pernah putus mendo’akan
dan memberikan dukungan baik secara moril maupun materil.
6. Teman-teman Agroteknologi angkatan 2012 yang telah banyak membantu
dalam pelaksanaan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini sebagai informasi tambahan
khususnya tentang “Uji Patogenesitas Nematoda Entomopatogen Pada Larva
Kumbang Badak (Oryctes rhinoceros L.).
Malang, 04 November 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3. Hipotesis ................................................................................................... 4
1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5
2.1. Nematoda Entomopatogen ........................................................................ 5
2.1.1. Klasifikasi Nematoda Entomopatogen ................................................... 5
2.1.2. Morfologi Nematoda Entomopatogen .................................................... 9
2.1.3. Biologi Nematoda Entomopatogen ........................................................ 11
2.2. Bakteri Simbion Nematoda Entomopatogen ............................................. 12
2.2.1. Hubungan Bakteri Simbion Dengan Nematoda Entomopatogen ........... 12
2.2.2. Karakteristik Bakteri Simbion Xenorhabdus spp. dan Bakteri Simbion
P.luminescens .........................................................................................
14
2.3. Mekanisme Patogenesitas Nematoda Entomopatogen .............................. 17
2.4. Larva Oryctecs rhinoceros L. (Kumbang badak) ...................................... 22
2.4.1. Klasifikasi Larva Oryctecs rhinoceros L. (Kumbang badak) ................ 22
2.4.2. Gejala Serangan Oryctes rhinoceros L. ................................................. 27
BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 29
3.1. Tempat Dan Waktu ................................................................................... 29
3.2. Alat Dan Bahan ......................................................................................... 29
3.2.1. Alat ......................................................................................................... 29
3.2.2. Bahan ...................................................................................................... 29
3.3. Metode Percobaan ..................................................................................... 29
iii
3.4. Pelaksanaa Penelitian ................................................................................ 30
3.4.1. Perbanyakan Nematoda Entomopatogen Di Laboratorium .................... 30
3.4.2. Persiapan Larva Oryctes rhinoceros L. (Kumbang Badak) Dan Larva
Spodoptera litura .............................................................................
30
3.4.3. Penghitungan Kepadatan Populasi NEP Di Laboratorium .................... 31
3.4.4. Uji Nematoda Entomopatogen Pada Salah Satu Larva Oryctes
rhinoceros L. Dan Spodoptera litura ......................................................
33
3.5. Variabel Pengamatan ................................................................................. 35
3.6. Analisis Data ............................................................................................. 36
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 37
4.1. Hasil .......................................................................................................... 37
4.1.1. Perbanyakan Nematoda Entomopatogen ............................................... 37
4.1.2. Data Kematian Larva Spodoptera litura ................................................ 38
4.1.3. Gejala Serangan Nematoda Entomopatogen pada Larva Oryctes
rhinoceros L. ........................................................................................... 39
4.1.4. Persentase Mortalitas Larva Oryctes rhinoceros L. ............................... 41
4.1.5. Kepadatan Populasi Nematoda Entomopatogen Pada Larva Oryctes
rhinoceros L. ........................................................................................... 42
4.2. Pembahasan ............................................................................................... 43
BAB V. PENUTUP ......................................................................................... 50
5.1 Kesimplan ................................................................................................... 50
5.2 Saran ........................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 51
LAMPIRAN .................................................................................................... 58
iv
DAFTAR TABEL
No. Teks Hal.
1. Rerata Kematian Spodoptera litura dengan Aplikasi Nematoda
Entomopatogen ..................................................................................
38
2. Rerata Persentase Mortalitas Larva Oryctes rhinoceros L. Pada 24,
48, 72, 96, dan 120 Jam .....................................................................
41
3. Rerata Persentase Mortalitas Larva Oryctes rhinoceros L. Pada 144,
168, dan 192 Jam ...............................................................................
41
4. Jumlah kepadatan populasi nematoda entomopatogen pada larva
Oryctes rhiniceros L. .........................................................................
43
v
DAFTAR GAMBAR
No. Teks Hal.
1. Nematoda Entomopatogen Steinernema sp. ..................................... 6
2. Nematoda Entomopatogen Heterorabtidiae sp. ............................... 9
3. Morfologi Steinernema sp. ............................................................... 10
4. Morfologi Heterorabtidiae sp. ......................................................... 10
5. Siklus Hidup Nematoda Entomopatogen ......................................... 12
6. Mekanisme Patogenesitas NEP ........................................................ 20
7. Serangga Mati Akibat Serangan Nematoda ..................................... 21
8. Siklus Hidup Oryctes rhinoceros L. ................................................. 24
9. Telur Oryctes rhinoceros L. ............................................................. 24
10. Larva Oryctes rhinoceros L. ............................................................ 25
11. Pupa Oryctes rhinoceros L. .............................................................. 26
12. Imago Oryctes rhinoceros L. ............................................................ 27
13. Larva Spodoptera litura yang belum terinfeksi, dan larva
Spodoptera litura yang terinfeksi nematoda dilihat dengan
mikroskop stereo perbesaran 40 x ....................................................
37
14. Kematian Spodoptera litura pada 4 HSA (hari setelah aplikasi ...... 39
15. Foto pengamatan perubahan warna pada larva Oryctes rhinoceros
L. terserang nematoda entomopatogen; masih sehat ........................
40
16. Pengamatan mikroskopik larva Oryctes rhinoceros L. dengan
perbesaran 10 x 10 ............................................................................
40
17. Terdapat nematoda entomopatogen pada jaringan tubuh larva
Oryctes rhiniceros L. dengan perbesaran 10 x 10 ............................
42
vi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Teks Hal.
1. Dokumentasi Penelitian Larva Oryctes rhinoceros L. dan
Perbanyakan Nematoda Entomopatogen dengan Spodoptera
litura ..........................................................................................
58
2. Analisa Ragam Data Kematian Larva Spodoptera litura
Setelah Di Transformasi ............................................................
61
3. Analisa Ragam Data Kematian Larva Oryctes rhinoceros L.
Setelah Di Transformasi ............................................................
62
51
DAFTAR PUSTAKA
Akhurst, R. J., 1990. Biology and Taxonomy of Xenorhabdus in Entomopathogenic Nematodes in Biological Control (R. Gaugler & H. K. Kaya. Eds.) . CRC. Press. Boca Raton. Florida. 75 – 90.
Aguillera, M.M., N.C. Hodge, R.E. Stall and G.C. Smart, Jr. 1993. Bacterial Symbionts of Steinernema scaterisci. Invert. Pathol. 62: 68-72.
Adams BJ & Nguyen KB. 2002. Taxonomy and Systematics. Pp 1-28 in: R. Gaugler (Ed). Entomopathogenic Nematology. CAB International, Wallingford, Oxford.
Bauer, M.E., H.K. Kaya and G.S. Thurston. 1995. Factor Affecting Entomopathogenic Nematode Infection of Plutella xylostella an Leaf Surface. Entomologia Experimentalis at Applicate. 77:230-250.
Boemare, N.E., Lanmond and Mauleon, H. (1996) The entomopathogenic nematodes Bacterium complex, biology, life cycle and vertebrate safety. Biocontrol Science and Technology 6 : 333-346.
Bahari. 2000. Inventarisasi Nematoda Entomopatogen Steinernema spp dan Heterorhabditis spp pada Tanaman Holtikultura Jawa Timur. Karya Tulis
Ilmiah. Universitas jember : Jember.
Boemare N. 2002. “Taxonomy and Systematics” in Entomopathogenic
Nematology. Gaugler, R. (Ed) CABI, New York, pp. 35-56.
Boszormeny E, Rsek TE, Fodor A, Fodor AM, Szldes FL, Hevesi M, Hogan JS, Katona Z, Klein MG, Kormány A, Pekár S, SzentirmaiA, Sztaricskai F & Taylor RAJ. 2009. Isolation and activity of Xenorhabdus antimicrobial compounds against the plant pathogens Erwinia amylovora and Phytophthora nicotianae. J. Appl Microbiol 107:746–759.
BBPPTP. 2012. Kelapa Indonesia. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon.
BPS. 2015. Maluku Dalam Angka. Biro Pusat Statistik. Provinsi Maluku.
Catley, A. 1969. The coconut rhinoceros beetle Oryctes rhinoceros L. (Coleoptera: Scarabaeidae: Dynastinae]. PANS 15(1): 18-30.
Capinera, J.L., D. Pelissier, G.S. Menout and N.D. Epsky, 1988. Control of Block Cutworm, Agrotis ipsilon (Lepidoptera: Noctuidae), with Entomopatogenous Nema t o d e s ( n ema t o d e : St e i n e r n ema t i a d a e , Heterorhabditidae). J. Invert. Pathol. 52:427-435 Pp.
52
Chong, K.K., A.C.Peter., H.C. Tuck, 1991. Crop Pest And Their Management In Malaysia. Tropical Press Sdn. Kualalumpur, Malaysia.p.55 – 57.
Chaerani dan Nurbaeti, B. 2007. Uji Efektivitas Nematoda Entomopatogen (Rhabditida: Steinernema Dan Heterorhabditis) Sebagai Musuh Alami Non-Endemik Penggerek Batang Padi Kuning (Scirpophaga Incertulas). J. HPT
Tropika. Volume 7 Nomor 2
Dunphy, G.B., T.A. Ruterford and J.M. Webster. 1985. Growth and Virulence of Steinernema glaseri Infuenced by Different Subspecies of Xenorhabdus
nematophilus. J. Nematol. 17 (4):476-482.
De Chenon RDA. Sipayung and Soedharto P.S. 1992. Use of Entomogenous Nematodes Against Captotermes curvigrathus Holmgren (Rhinofermitidae). Bul. Pus. Penel. Perkebunan Marihat. 12(2):9-17.
Downes, M. J. & C. T. Griffin, 1996, Dispersal behavior and Trasmission
Strategies of the entomopathogenic nematodes heterorhabditis and
steinernema, Biocontrol Science & Technology, 347-356.
Ehlers, RU., S. Stoessel, and V. Wyss. 1990. The Influence of Phase Variants of Xenorhabdus spp. And Escherichia coli (Enterobacteriaceae) on The Propagation of Entomopatogenic Nematodes of The Genera Steinerma and Heterohabditis. Review. Nematol. 4 : 417-424.
Ehlers, RU., dan A. Peters, 1995. Entomopathogenic Nematodes in Biological Control : Feasibility Perspectives and Possible Risks. Biological Control : Benefit and Risks. Cambridge University Press. Cambrid. 119-136pp.
Ehlers, R. U. 1996. Current and Future Use Nematodes in Biocontrol-Practice
and Comercial Aspects with Rugard to Regulatory Policy Issues. Biocontrol
Sci and Technol 6(3): 303-316.
Ehlers RU, Niemann I, Hollmer S, Strauch O, Jende D, Shanmugasundaram M, Mehta UK, Easwaramoorthy SK, & Burnell A. 2000. Mass production potential of the bactohelminthic biocontrol complex Heterorhabditis indica
- Photorhabdus luminescens. Biocontrol Sci. Tech 10: 607-616.
Ehlers RU. 2001. Mass production of entomopathogenic nematodes for plant protection. Appl. Microbiol. Biotechnol 56: 623-633.
Forst, S., and Nealson, K. 1996. Molecular biology of the symbiotic-pathogenic bacteria Xenorhabdus spp., and Photorhabdus spp. Microbiol. Rev. 60, 21-43.
Gaugler, R. and Kaya, H.K. (1990) Entomopathogenic Nematodes in Biological
Control. CRC Press.
53
Gill, S. S., E. A. Cowles and P. V. Pietrantonio. 1992. The Mode of Action of
Bacillus thuringiensis. Endotoxin. Annu, Rev. Entomol. 37: 615-636.
Grewal. P. S and R. Georgis. 1994. Entomopathogenic nematodes. pp.271-299 in F. R. Hall. And J. J. Menn, eds. Methods in biotechnology, Vol 5, Biopesticides: Use and delivery. Totowa, NJ: Humana Press, Inc.
Griffin, C.T. 1996. Effect of Prior Storage Condition on The Infectifitie of Heterorhabditis sp. (Rhabdithida: Heterorhabditidae). Fundamental and Aplied Nematology. 19: 95-102.
Griffin and Ehlers, R. U. 2000. Pathogenecity, development, and reproduction of Heterorhabditis bacteriophora and Steinernema carpocapsae under axenic in vivo condition. Journal of Invertebrate Pathology 75: 55-58.
Giblin-Davis, R. M. 2001. Borers of Palms. In F. W. Howard, D. Moore, R. M. Giblin-Davis, and R. G. Abad [eds.] Insects on Palms. CABI Publishing. pp. 267-304.
Georgis R, Koppenhofer AM, Lacey LA, Be´lair G, Duncan LW, Grewal PS, Samish MTan, L, Torr P & van Tol RWHM. 2006. Successes and failures in the use of parasitic nematodes for pest control. Biological Control 38: 103–123.
Hofte, H. and H.R Whiteley. 1989. Insecticidal crystal proteins of Bacillus
thuringiensis. Microbiology Reviews 53: 242-255.
Jarosz, J., 1996. Do antibiotic compound produced in vitro by Xenorhabdus nemathopilus minimize the scondary invasion of insect carcasses by cantaminating bacteria. Nematologyca 42: 367-377.
Krusberg, L. R. Analyses of total lipids and fatty acids of plant-parasitic nematodes and host tissues. Comparative Biochemistry and Physiology. 1967; 21: 83-90.
Kalshoven, L. G. E. 1981. Pest of Crop in Indonesia. Revised by Van der Laan. PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve. Jakarta. 701p.
Klein, M.G. 1990. Effcacy Against Soil-inhabiting Insects Pests. In: Gaugler Kaya H.K. (Ed.), Entomopathogenic Nematodes in Biological Control. CRC Press. Boca Raton, Florida, USA. 195-214 p.
Kaya, H.K. and Gaugler. 1993. Entomopathogenic Nematodes in Biological Control. CRC Press. Boca Raton. 38:181-206.
Krasomil-Osterfeld, K. C. 1994. Phase variation in Photorhabdus, Xenorhabdus
and other bacteria a review, Biotecnol. : Genetics of Entomopatogenic
Nematode- Bacterium Complex. European Commission. p. 194 – 203.
54
Knowles, B.H. 1994. Mechanism of action of Bacillus thuringiensis insecticidal δ-endotoxin. Advances in Insect Physiology 24: 272-308.
Kaya, H.K and Stock, P. 1997. Techniques in insect nematology. In. Lawrence, A.L. (Ed.). Manual of Techniques in Insect Pathology. San Diego.USA. Academic Press. pp. 282- 324.
Koppenhofer AM & Fuzy EM. 2003. Ecological characterization of Steinernema
scarabaei, a scarab-adapted entomopathogenic nematode from New Jersey. J. Invertebr Patho 183: 139-148.
Loring, D.A., 2007. Competitive Testing of SLPLAT-RB (Oryctes rhinoceros ) Male Aggregation Peromone- Mass Trapping In Oil Palm And Coconout Estates. The Planter.(979): 657-663.
Mohan. 2006. Dasar – Dasar Perlindungan Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.
Mulyaningsih L. 2010. Aplikasi Agensia Hayati atau Insektisida Dalam Pengendalian Hama Plutella xylostella Linn dan Crocidolomia binotalis
Zell Untuk Peningkatan Produksi Kubis (Brassica oleracea L.). Media
Soerjo7(2).
Nugrohorini. 2010. Eksplorasi Nematoda Entomopatogen Pada Beberapa Wilayah di Jawa Timur. J. Pertanian MAPETA XII (2): 72-144.
Poinar G. 1979. Nematodes for Biological Central of Insect. Florida : Boca Raton.
Poinar G. O. 1984. Laboratory Guide to Insect Pathogen and Parasites. Plenum Press. New York.
Purba, Amir dan Arifin Djamin. 1989. Pengendalian Hama Orytes dan Rhynchophorus. Kelapa (Cocos nucifera L). Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia: Sumatra Utara.
Poinar, G.O. (1990) Taxonomy and biology of Steinernematidae and Heterorhabditidae. Entomopathogenic Nematodes in biological Control of
Insect. CRC Press. Boca Raton. Florida. P. 23-60.
Purnomo, H. Teguh Santosa, Aunu Rauf, dan B.M. Shepard. 1998. Virulensi Nematoda Entomopatogen Steinernema carpocapsae Weiser (Rhabdi t ida; Steinernematidae) terhadap Berbagai Instar Larva dan Pupa Crocidolomia binotalis Zeller (Tidak Dipublikasikan). Laporan Hasil Penelitian. 14 Hlm.
Prawirosukarto S, Roerrha YP, Condro U, dan Susanto,2003. Pengenalan dan Pengendalian Hama danPenyakit Tanaman Kelapa Sawit. Medan: PPKS
55
Pracaya. 2008. Pengendalian hama dan penyakit tanaman secra organik. Kanisius, Yogyakarta: 308 hlm.
Poinar G. O., & Grewal PS. 2012. History of Entomopathogenic Nematology. Journal of Nematology 44(2): 153–161.
Prabowo H. 2012. Pemanfaatan Nematoda Patogen Steinerenema spp Isolat Malang dan Nusa Tenggara Barat dalam Pengendalian Spodoptera litura L. yang Ramah Lingkungan. Jurnal Bumi Lestari 12(2): 350-356.
Rukmana, S., 1997. Kelapa Sawit dan Agribisnisnya. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rahim A. 2010. Pengaruh Jumlah Ulat Tenebrio mollitor sebagai Media Perbanyakan Terhadap Kerapatan Infektif Juvenil (IJ) Agens Hayati Nematoda Entomopatogen. Media Sains 2(1).
Riostone, U., 2010. How Reaction Pesticide for Pest in Chicago. Clempson University. South Carolina.
Setyamidjaja. D. 1993. Bertanam Kelapa. Kanisius Yogyakarta.
Stock, P. (1993) Description of Argentinian Strain of Steinernema sp. (Nematoda
: Steinernematidae). Nematol. Medit. Buenos Aires. Argentina. 21 : 279 – 283.
Smigiels, A.J. and R. Akhurst. 1994. Megaplasmid in Xenorhabdus and Photorhabdus. Bacterial Symbionts of Entomophatogenics Nematodes. J.
Invert. Pathol. 64:214-220.
Simoes, N. and Rosa, J.S. 1996. Pathogenecity and host specifity of entomopathogenic nematodes. Biocontrol Science and Technology 6 : 403-412.
Suhardiman. 1996. Kumbang Kelapa (Oryctes rhinoceros L.). Diunduh dari http://www.kumbang-kelapa-Oryctes-rhinoceros.html. Diakses tanggal 03 juli 2010, Medan.
Sulistyanto, D. and R. U. Ehlers. 1996. Efficacy of the entomopathogenic nematodes H. megidis and H. bacteriophora for the control of grubs (P. horticola and A. contaminatus) in Golf Cours Turf. Bio Control Sci. Tech. 6: 247- 250.
Sulistyanto, D. 1999. Nematoda Entomopatogen, Steinernema spp. dan Heterorhabditis spp. Isolat Lokal sebagai Pengendali Hayati Serangga Hama Perkebunan. Makalah Lustrum Universitas Jember, 2 Desember 1999. Jember. hlm.1-12.
56
Shapiro DI & Gaugler R. 2002. Production Technology for Enthomopathogenic Nematodes and Their Bacterial Symbionts. Journal of Industrial
Microbiology & Biotechnology 28: 137-146.
Sulistyanto, D., & M. Harahap. 2003. Respon hama utama kubis Plutella
xylostella dan Crocidolomia binotalis terhadap adaptasi dan virulensi nematoda entomopatogen Steinernema carpocapsae (All Strain), Makalah
Kongres VI PEI dan Simposium Entomologi 2003, Cipayung Bogor, Maret 6–7, 2003.
Schmaedick, M. 2005. Coconut Rhinoceros Beetle. Pests and Diseases of American Samoa. No. 8. American Samoa Community College, Community and Natural Resources, Cooperative Research and Extension.
Subagiya, 2005. Pengendalian Hayati dengan Nematoda Entomogenus Steinernema carpocapsae (All) Strain Lokal terhadap Hama Crocidolomia
binotalis Zell. di Tawangmangu. Agrosains 7(1): 34-39.
Suharto. 2007. Pengenalan dan Pengendalian Hama Tanaman. Andi. Jember.
Sucipto. 2008. Persistensi Nematoda Entomopatogen Heterorhabditis (All strain) Isolat Lokal Madura Terhadap Pengendalian Rayap Tanah Macrotermes sp. (Isoptera: Termitidae) di Lapang. Embryo 5(2).
Tanada and Kaya. 1993. Entomopatogens Nematodes for Insect Controls in IPM
System. New York : Academic Press.
Tabassum, K. A. dan F. Shahina. 2004. In Vitro Mass Rearing of Different
Species of Entomopathogenic Nematodas In Monoxenic Solid Culture.
National Nematological Research Centre University of Karachi, Pakistan: 298 - 299.
Tailliez P, Laroui C, Ginibre N, Paule A, Page S & Boemare N. 2010. Phylogeny of Photorhabdus and Xenorhabdus based on universally conserved protein coding sequences and implications for the taxonomy of these two genera. Syst Evol Microbiol 60: 1921–1937.
Uhan, 2005. Bioefkasi Nematoda Entamopatogen Steinernema spp. Isolat Lembang terhadap larva Crocidolomia pavonana (F) pada Tanaman Kubis di Rumah Kaca. J. Hort.15(2):109-115.
Uhan, 2006. Bioefkasi Steinernema carpocapsae (Rhabditidae:Steinernematodae) Strain Lembang terhadap Larva Spodoptera litura di Rumah Kaca. J.
Agric. 17(3):225-229.
Uhan, 2008. Kemangkusan Nematoda Entomopatogen Steinernema carpocapsae
terhadap Hama Penggerek Umbi Daun (Phthorimaea operculella Zell.) Kentang. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. J. Hort. 18(1): 46-54.
57
Woodring, J.L. and Kaya. (1988) Steinernematid and Heterorhabditid nematodes. A Handbook of Technique. Arkansas Agric.Expt. Stst. Fayatvile. Arkansas.30 p.
Wagiman FX, Triman B & Astuti RS. 2003. Keefektivan Steinernema spp. terhadap Spodoptera exigua. J. Perlintan. Ind. 9:22-27.
Wahyudi, P. 2008. Enkapsulasi propagul jamur entomopatogen Beauveria
bassiana menggunakan alginat dan pati jagung sebagai produk Mikoinsektisida. Jurnal Ilmu kefarmasian Indonesia 6(2): 51-56.
Winarto, L. 2005. Pengendalian Hama Kumbang Kelapa Secara Terpadu. http://www.agroindonesia.com. Diunduh 14 Maret 2013
www.export.biocontrol.ch/sites/products/macroorganisms/entomopathogenic-nematodes/heterorhabditis-bacteriophora.html
www.akhmadfaisalmalik.blogspot.co.id/2010/12/tahap-perbanyakan-nps-steinernema-spp.html