Uji Manual Dermatologi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    1/40

    UJI MANUALDERMATOLOGI

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    2/40

    Nikolsky's sign (Pyotr Nikolsky, Russian physician,18581940) :

    a skin condition in which the top layers of the skin slipaway from the lower layers when slightly rubbed or

    pressure.

    Proses patologis yang mendasari : hilangnya kohesikeratinosit epidermis sehingga lapisan atas epidermis

    easily move laterallywith slight pressure or rubbing Tujuan : untuk membuktikan adanya proses akantolisis

    (hilangnya kohesi antara sel keratinosit epidermis)

    NIKOLSKY SIGN

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    3/40

    The lack of cohesion of the skin may also be

    demonstrated with the bulla-spreadphenomenongentle pressure on an intact bulla

    forces the fluid to spread under the skin away

    from the site of pressure (AsboeHansen sign or

    the indirect Nikolsky or Nikolsky II sign).

    The extension of a blister to adjacent unblistered

    skin when pressure is put on the top of the bulla

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    4/40

    4

    Acantholytic disorders

    Pemfigus

    Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS)

    Steven Johnson SyndromeToxic epidermal necrolysis

    Nikolsky positif

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    5/40

    5

    Lapisan superfisial layers

    kulit terlepas dari lapisan

    dibawahnya dgn gerakanmenekan & sedikit

    menggosok. Pengelupasan

    kulit meninggalkan daerah

    basah, merah, dan nyeri

    Nikolskys sign

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    6/40

    6

    Cara melakukan

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    7/40

    7

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    8/40

    Diagnostic sign of psoriasis

    Tujuan : membuktikan adanya papilomatosis

    Gentle scraping of the surface of a psoriasis plaquewith a glass slide will remove the loosely attachedscales and reveal a shiny surface with fine bleeding

    points. These bleeding points represent the dilated

    and tortuous capillary blood vessels in the papillarydermis (papilomatosis)

    AUSPITZ SIGN

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    9/40

    Pada fenomena Auspitztampak serumatau darah berbintik-bintik yangdisebabkan oleh papilomatosis.

    Cara : skuama berlapis dikerok, dengan

    pinggir gelas alas/pisau bisturi. Setelahskuamanya habis, maka pengerokanharus dilakukan perlahan-lahan, jikaterlalu dalam tidak akan tampak

    perdarahan yang berbintik-bintikmelainkan perdarahan yang merata.

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    10/40

    Cara melakukan

    10

    Menggunakan

    pinggiran gelas

    objek

    Skuama dilepas

    lapis demi lapis

    scr lege artis lap

    akhir skuama

    digores

    bintik perdarahan

    (pint point bleeding)

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    11/40

    Auspitz sign: point of bleeding setelah

    skuama dilepas

    11

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    12/40

    12

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    13/40

    13

    Pint point bleeding

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    14/40

    FENOMENA GORESAN LILIN

    (The candle-grease sign orTache de bouge)

    14

    Diagnostic sign of psoriasis When a psoriatic lesion is scratched with the

    point of a dissecting forceps, a candle-grease-

    like scale can be repeatedly produced even

    from the non-scaling lesions.The scale appear more silver in colour by

    introducing airkeratin interfaces.

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    15/40

    skuama yang berubah warnanya menjadi

    putih pada goresan, seperti lilin yangdigores disebabkan oleh berubahnya

    indeks bias. Cara menggores dapat

    menggunakan pingir gelas alas/ujung

    pisau bisturi.

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    16/40

    Pada lesi berskuama pasien psoriasis

    dilakukan penggoresan menggunakan

    tepi kaca objek / ujung pisau bisturisecara perlahan.

    Kemudian perhatikanlah perubahan

    yang terjadi akibat goresan tersebut

    Interpretasi : Positifjika terjadi

    perubahan warna menjadi lebih putih

    spt lilin yang digores

    16

    Cara melakukan

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    17/40

    The Koebner phenomenon (Heinrich Koebner, 1872) :

    The development of isomorphic pathologic lesions in

    the traumatized uninvolved skin of patients certainskin diseases, especially psoriasis

    trauma is followed by new lesions in thetraumatized but otherwise normal skin, and these new

    lesions are clinically and histopathologically identicalto those in the diseased skin.

    Fenomena Koebners

    (Isomorphic reaction)

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    18/40

    PATHOGENESIS OF KOEBNER RESPONSE

    The pathogenesis is not known.

    Speculative pathogenetic factors involved areimmunologic, vascular, dermal, enzymatic, inhibitory,

    neural, growth, genetic & hormonal factors. There is growing evidence that immunologic factors

    are involved in the pathogenesis of psoriasis andconsequent Koebner response to trauma. According

    to some investigators, capillary changes in the dermisprecede all other morphologic changes.

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    19/40

    TYPES OF KOEBNER PHENOMENON (Boyd and Neldner)

    Classified of Koebner phenomenon into 4 different groups :

    1. True isomorphic phenomenon: psoriasis, lichen planus andvitiligo;

    2. Pseudoisomorphic phenomenon: infectious diseases, e.g. warts,molluscum contagiosum, Behcet's disease, & pyo gangrenosum

    3. Occasionally occurring isomorphic phenomenon:diseasesoccasionally localize to sites of trauma, e.g. cancer (gastric,testicular or mammary), Darier's disease, erythema multiforme,Hailey-Hailey disease, Kaposi's sarcoma, Kyrle's disease, lichensclerosus et atrophicus, pellagra, perforating folliculitis, reactive

    perforating collagenosis, and

    4. Questionable isomorphic phenomenon:many conditions that havebeen associated with the Koebner phenomenon, includes :

    anaphylactoid purpura, bullous pemphigoid, dermatitisherpetiformis, discoid lupus erythematosus, etc.

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    20/40

    Fenomena Koebners

    (Isomorphic reaction)

    20

    Trauma pada kulit penderita dapat

    menyebabkan kelainan yang sama

    respon isomorfik

    Timbul kisaran 7 14 hari dari saat

    trauma

    Trauma dapat berupa garukan

    (scratching) atau gosokan (rubbing)

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    21/40

    Cara melakukan Pada lesi khas psoriasis dilakukan penggoresan

    scr legeartis mulai dari bagian tengah lesi

    sampai area kulit yang sehat dgn kedalamanmencapai dermis. (Superficial scratches

    involving the epidermis alone will not produce

    new psoriatic rashes).

    Hasil positif : terjadi lesi baru yang sama

    dengan lesi induk dalam waktu 7 14 hari

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    22/40

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    23/40

    Fenomena Koebners23

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    24/40

    Papul linear menunjukkan gambaran

    Fenomena Koebner pada liken planus

    24

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    25/40

    Isomorfik respons pada

    lesi erythema multiforme 25

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    26/40

    Tes Diaskopi

    Diaskopiadalah tes untuk menilai

    blanchability kulit yang dilakukan dengan

    penekanan dengan jari atau kaca objekatau clear plastic plate diamati

    perubahan warna yg terjadi

    Dilakukan untuk membedakan eritema

    sekunder akibat vasodilatasi yang memucatpada penekanan, dengan ekstravasasi

    eritrosit (purpura) berupa warna merah

    yang menetap26

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    27/40

    Place a glass slide over an erythematous lesion.

    Observe for blanching of skin while depressingslide. The skin under the slide will either blanch(turn white as the blood is pressed out) or remainerythematous.

    Urticarial or erythema lesions are caused bydilated blood vessels that leak fluid but not redcells; therefore, the red lesion will blanch whenpressure is applied.

    Ecchymosis or purpura or petechia are caused byred blood cells leaking out of the vessels. Theseerythematous lesions will not blanch since the redblood cells are in the dermis.

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    28/40

    Indications

    Distinguish purpura from erythema

    TechniquePlace glass slide over lesion border

    Apply direct pressure on lesion

    Interpretation

    Lesion remains red suggests purpura

    Lesion blanches (loses red color) suggestserythema

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    29/40

    Tekanan langsung menyebabkan pengaliran

    keluar darah dari pembuluh darah di area

    pemeriksaan lesi memucat ERITEMA

    Bila ada darah/eritrosit di dermis atau clotting

    dalam pembuluh darah darah tidak dapatbergerakPURPURA atau EKIMOSIS

    29

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    30/40

    30

    Cara melakukan

    Tes Diaskopi. Transparent

    glass late untuk diaskopi (a)

    Eritema memucat padatekanan glass plate (b,c)

    Purpura tidak memucat

    pada tekanan

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    31/40

    Bercak merah tidak memucat pada

    penekananEkimosis31

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    32/40

    Lupus vulgariskarakteristik dengan plak soliter yang terdiri

    dari papul merah kecoklatanmenunjukkan gambaran

    khas apple jelly colourpada diaskopi32

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    33/40

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    34/40

    Tes raba halus

    34

    Alat:

    Kapas yang diruncingkan

    Cara pemeriksaan:

    Sentuh lesi kulit dengan ujungkapas

    Bandingkan kanan dan kiri

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    35/40

    Ambil kapas yang sudah diruncingkan

    Perlihatkan kpd pasien apa yg akan anda

    lakukan

    Sentuh dgn lembut kulit pasien

    Minta pd pasien untuk menunjuk tempat yg

    disentuh

    Kemudian minta pasien menutup mata shg tdkmelihat yang anda lakukan

    Sentuh dengan lembut bagian tengah lesi

    minta pasien menunjuk tempat yg disentuh

    Ulangi lagi pada kulit normal & pd bercak ygsama

    Jika bercak kulit tidak terasa mis : KUSTA

    35

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    36/40

    36

    Tes Sensibilitas Raba

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    37/40

    Tes Suhu

    37

    Alat:

    Botol/tabung isi air panas 40-45C

    Botol/tabung isi air dingin 10-15C

    Cara pemeriksaan:

    Tabung air panas & dingin

    ditempelkan pada kulit pasien

    secara bergantian

    Tanyakan apakah pasien

    merasakan panas/dingin?

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    38/40

    Tes untuk nyeri superfisial

    38

    Alat: jarum

    Cara pemeriksaan:

    Jarum ditusuk secara

    legeartis pada lesi di kulitpasien

    Tanyakan apakah pasien

    merasakan tajam/tumpul?

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    39/40

    Interpretasi tes sensibilitas

    JENIS HILANG BERKURANG BERTAMBAH

    RABA Anestesia Hipestesia Hiperestesia

    NYERI Analgesia Hipalgesia Hiperalgesia

    SUHU Termoanestesia Termohipestesia Termohiperestesia

    39

  • 8/10/2019 Uji Manual Dermatologi

    40/40