Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
UJI EFEK ANTIINFLAMASI DEKOKTA DAUN SONGGOLANGIT
(Tridax procumbens L.) PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS
TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan Oleh:
Satrio Budi Utomo
NIM : 128114166
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
UJI EFEK ANTIINFLAMASI DEKOKTA DAUN SONGGOLANGIT
(Tridax procumbens L.) PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS
TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan Oleh:
Satrio Budi Utomo
NIM : 128114166
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
“You should enjoy the little detours to the
fullest. Because that’s where you’ll find the
things more important than you want” –
Ging Freecss (Hunter x Hunter)
“If you have time to think of a beautiful end, then live
beautifully until the end” – Sakata Gintoki
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
Allah SWT
Orang tua dan keluargaku
Sahabat-sahabat terbaikku
Teman seperjuanganku dalam penyusunan skripsi
Teman-teman seperjalanan kuliah
Almamater Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya selama proses penelitian hingga terselesaikannya naskah skripsi
yang berjudul “UJI EFEK ANTIINFLAMASI DEKOKTA DAUN
SONGGOLANGIT (Tridax procumbens L.) PADA MENCIT BETINA GALUR
SWISS TERINDUKSI KARAGENIN” dengan baik dan lancar. Merupakan
anugerah yang tidak ternilai penulis bisa memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
Banyak rintangan dan masalah yang dihadapi penulis dari awal hingga
akhir penyusunan naskah skripsi ini. Berkat bimbingan, bantuan, dukungan dan
doa yang tulus dari berbagai pihak yang diberikan secara langsung ataupun tidak
langsung kepada penulis, akhirnya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, tanpa mengurangi rasa hormat, penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. drh. Sugiyono, M. Sc. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan masukan serta pengarahan selama penelitian dan penyusunan
naskah skripsi ini.
2. Ipang Djunarko, M. Sc., Apt. dan Yohanes Dwiatmaka, M. Si. sebagai dosen
penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun demi
penyelesaian penelitian dan naskah skripsi ini.
3. Prof. Soegihardjo, M. Sc., Apt., selaku dosen pembimbing terdahulu yang
telah membimbing penulis.
4. Staf laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
atas segala bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di
laboratorium farmasi.
5. Orang tua dan keluarga, terutama kepada Ibu dan Bapak, yang selalu
memberikan semangat, doa, dan dukungan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Abednego Yoga Dwi Prasetyo, Laurensius Danang Wicaksana dan Michael
Giovanni sebagai teman seperjuangan yang telah bersama-sama berjuang
untuk menyelesaikan penelitian.
7. Teman-teman farmasi 2012 khususnya kelas FSM D 2012 dan FKK B 2012
atas kebersamaan, canda tawa, pengalaman, dukungan, dan motivasi untuk
penulis selama menjalani kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma.
8. “Keluarga Cemara” Maria Angelika Suhadi, Natalia Putri Arumsari,
Bonifasia Anna Carisa, Cyndi Yulanda Pasaribu, Rahayu Triwanti, Lucia Ida
Ayu Kristiana, Sona Karisnata Inriano, Lusia Christin Setiawati, Lusia Joice,
Patrisia Yosepha Jelarut, Rury Henggar Tyas Utami, Kresensia Trisnawati
Hasrat, Yeni Mardiati, Veronika, Siti Sisca, Aditya Lela, Nanda Tia, dan
Monalisa Mangkoan untuk perhatian, semangat, dorongan, motivasi,
kebersamaan, dan doa yang diberikan kepada penulis serta terimakasih untuk
setiap canda tawa dan senyuman yang telah diberikan kepada penulis.
9. Yudha Adi Prabowo, Bartolomeus Widiasta, Laurensius Danang Wicaksana,
Desion Sudi, dan Buana Cahya Wijaya untuk segala bantuan, motivasi,
nasehat, doa, dan kebersamaan yang diberikan kepada penulis.
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh penulis sehingga
penulis mampu menyelesaikan naskah skripsi ini dengan baik.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan dalam penyusunan naskah skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun sehingga dapat membuat
karya ini menjadi lebih baik.
Akhir kata penulis berharap skripsi ini akan memberikan manfaat dalam
bidang ilmu kefarmasian, pembaca, dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogayakarta, 13 Juni 2016
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... iv
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... vi
PRAKATA ..................................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xii
INTISARI ...................................................................................................................... xiii
ABSTRACT .................................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ................................................................................................. 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................ 6
KESIMPULAN .............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 11
LAMPIRAN ................................................................................................................... 14
BIOGRAFI PENULIS ................................................................................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel I. Rata-rata AUC total volume udema telapak kaki mencit uji efek pada
kelompok kontrol negatif aquadest 0,5 mL; kontrol positif kalium
diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB; dekokta daun Songgolangit dosis 1000
mg/kg BB; dekokta daun Songgolangit dosis 1500 mg/kg BB; dan
dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg BB ........................................... 7
Tabel II. Data hasil uji Post-Hoc Mann-Whitney AUC total uji efek
antiinflamasi pada kelompok kontrol negatif aquadest 0,5 mL; kontrol
positif kalium diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB; dekokta daun
Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB; dekokta daun Songgolangit dosis
1500 mg/kg BB; dan dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg BB ........ 9
Tabel III. Persen (%) inhibisi edema uji efek antiinflamasi pada kelompok kontrol
kalium diklofenak, dekokta daun Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB,
1500 mg/kg BB, dan 2000 mg/kg BB ............................................................ 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 1. Kurva volume udema (ml) terhadap waktu (jam) pada masing-masing
kelompok uji efek antiinflamasi .................................................................... 8
Gambar 2. Daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) dengan kondisi baik ............... 15
Gambar 3. Daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) dengan kondisi kurang
baik ............................................................................................................... 16
Gambar 4. Dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) ................................... 17
Gambar 5. Udema telapak kaki belakang mencit............................................................ 18
Gambar 6. Pengukuran volume kaki mencit ................................................................... 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1. Daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) dan pembuatan dekokta ....... 15
Lampiran 2. Udema telapak kaki belakang mencit dan pengukuran volume kaki
mencit ......................................................................................................... 18
Lampiran 3. Surat pengesahan determinasi Songgolangit .............................................. 20
Lampiran 4. Surat Ethical Clearance (EC) ..................................................................... 21
Lampiran 5. Perhitungan dosis ........................................................................................ 22
Lampiran 6. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji efek antiinflamasi
dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) ................................ 23
Lampiran 7. Hasil analisis uji Kruskal-Wallis nilai AUC total pada kelompok uji
efek antiinflamasi dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens
L.) ............................................................................................................... 28
Lampiran 8. Hasil analisis uji post-hoc nilai AUC total pada kelompok uji
antiinflamasi dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) .......... 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
INTISARI
Inflamasi merupakan respon tubuh akibat adanya benda merugikan
sebagai contoh mikroba/sel yang rusak. Tridax procumbens L. merupakan salah
satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efek antiinflamasi dekokta daun Tridax procumbens L. dan
mengetahui dosis efektif dekokta daun Tridax procumbens L.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental murni dengan rancangan
acak lengkap pola searah. Dua puluh lima ekor mencit dibagi menjadi lima
kelompok. Kelompok I diberikan aquadest; kelompok II diberikan Kalium
diklofenak; kelompok III, IV, dan V diberikan dekokta daun Tridax procumbens
L. dosis 1000, 1500, dan 2000 mg/kg BB. Udema pada kaki mencit diukur
menggunakan Plethysmometer selama 10 jam setelah mencit terinduksi karagenin
3% secara subplantar. Hasil dianalisis dengan menghitung AUC volume udema
kaki mencit kemudian dianalisis secara statistik dengan uji Saphiro-Wilk
dilanjutkan analisis Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney taraf kepercayaan
95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekokta daun Songgolangit
memiliki efek antiinflamasi. Persen penghambatan inflamasi oleh dekokta daun
Songgolangit pada dosis 1000 mg/kg BB, 1500 mg/kg BB dan 2000 mg/kg BB
berturut-turut yaitu 8,839%; 10,345%; dan 13,674%. Dosis dekokta daun
Songgolangit yang memiliki efek sebagai antiinflamasi terdapat pada dosis 1500
mg/kg BB dan 2000 mg/kg BB.
Kata kunci: Antiinflamasi, Dekokta, Daun Tridax procumbens L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
Inflammation is a body response to microbes or damaged body tissue.
Tridax procumbens L. leaves is one of the plants that can be used as anti-
inflammatory agent. The aim of this research is to prove the anti-inflammatory
effect of Tridax procumbens L. leaves decoction and find the effective dose of
Tridax procumbens L. leaves decoction.
This research was pure experimental with randomized complete direct
sampling design. Twenty five mice were divided into five group. Group I was
given aquadest; group II was given diclofenac; and group III, IV, and V were
given decoction Tridax procumbens L. leaves with dose 1000; 1500; and 2000
mg/kg BW respectively. Hind paw edema was measured using Plethysmometer
for ten hours started after mice were induced by carragenaan 3%. Data was
analyzed by calculating AUC volume of hind paw edema, then the data
statistically analyzed by Saphiro-Wilk test continued by using Kruskal-Wallis test
and Mann-Whitney test with 95% confidence rate.
The result showed that Songgolangit leaves decoction had an anti-
inflammatory effect. The percentage of inflammatory inhibition by Songgolangit
leaves decoction from 1000 mg/kg BW, 1500 mg/kg BW, and 2000 mg/kg BW
were 8,839%; 10,345%; and 13,674% respectively. The dose of Songgolangit
leaves decoction that had antiinflammatory effect was 1500 mg/kg BW and 2000
mg/kg BW.
Keyword : Antiinflammation, Decoction, Tridax procumbens L. leaves
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Penggunaan tanaman obat untuk menyembuhkan penyakit masih banyak
digunakan oleh masyarakat karena dirasa memiliki efek samping yang lebih
rendah jika dibandingkan dengan obat-obatan modern pada umumnya.
Berdasarkan penelitian (Manjamalai, Varghese, Haridas, dan Grace, 2012), data
dari WHO memperkirakan sebanyak 80% dari penduduk dunia masih bergantung
pada obat tradisional sebagai kebutuhan utama dalam mengobati penyakit atau
pun kebutuhan kesehatan.
Inflamasi (peradangan) merupakan reaksi komplek terhadap agen/bahan
yang merugikan sebagai contoh mikroba dan sel yang rusak (biasanya nekrosis),
yang berupa respons vascular, migrasi, dan aktivasi leukosit serta reaksi sistemik.
Gambaran unik proses inflamasi merupakan reaksi pembuluh darah, yang
menyebabkan akumulasi cairan dan leukosit di jaringan ekstravaskular. Pada
dasarnya, peradangan merupakan respons protektif dengan tujuan utamanya
menyingkirkan organisme penyebab awal cedera (misalnya mikroba, toksin) dan
konsekuensi cedera tersebut (misalnya sel dan jaringan nekrotik) (Kumar dkk.,
2005). Reaksi inflamasi yang timbul sebagai gejala klinis antara lain bengkak
(tumor), kemerahan (rubor), nyeri (dolor), panas (calor), hilangnya fungsi
(functio laesa) (Katzung, 2011). Inflamasi dipengaruhi oleh senyawa dan
mediator yang dihasilkan oleh asam arakidonat. Asam arakidonat dimetabolisme
melalui dua jalur yaitu melalui jalur siklooksigenase dan jalur lipooksigenase
(Tjay dan Rahardja, 2002). Asam arakidonat adalah subsrat utama yang berada
pada jalur siklooksigenase dan lipooksigenase. Jalur sikloksigenase (COX) terdiri
dari dua yaitu COX-1 dan COX-2 yang mengawali biosintesis prostaglandin dan
tromboksan. Jalur lipooksigenase akan mengawali sintesis leukotrien, lipoksin,
dan komponen penyebab inflamasi lainnya (Rang, Dale, Ritter, dan Flower,
2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Terdapat dua macam inflamasi (peradangan):
a. Inflamasi akut : merupakan respons cepat terhadap agen yang merugikan dan
berfungsi untuk menyakurkan mediator-mediator pertahanan ke tempat
cedera. Peradangan akut memiliki 3 komponen yaitu perubahan kaliber
pembuluh darah yang menyebabkan peningkatan aliran darah, perubahan
structural mikrovaskular, emigrasi leukosit dari mikrosirkulasi.
b. Inflamasi kronis : merupakan peradangan yang durasinya memanjang
(mingguan atau bulanan) berupa peradangan aktif, kerusakan jaringan, dan
upaya perbaikan yang berlangsung secara bersamaan (Kumar dkk., 2005).
Songgolangit (Tridax procumbens L.) merupakan tanaman menahun yang
mempunyai daun pendek dan berambut. Songgolangit memiliki bunga berwarna
kuning. Songgolangit merupakan tanaman yang umum tumbuh di tempat terbuka,
pada tanah dengan tekstur kasar dari daerah tropis. Songgolangit tumbuh pada
lokasi kering dan terkena sinar matahari, tempat berpasir, dan padang rumput.
Batang mempunyai tinggi sekitar 30-50 cm, daun bergerigi tidak beraturan
dengan panjang 3-7 cm dan berambut pada kedua permukaannya. Bunga berbetuk
bulat, berwarna kuning berambut (Ankita dan Jain, 2012).
Songgolangit merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai
obat tradisonal dalam mengobati penyakit. Mayoritas masyarakat Indonesia dalam
mengolah tumbuhan obat dilakukan dengan cara merebus, cara ini hamper sama
dengan metode dekokta yaitu ekstraksi tanaman menggunakan aquadest yang
dipanaskan pada suhu 900C selama 30 menit.
Songgolangit diketahui memiliki khasiat sebagai antiinflamasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Awasthi, Irshad, Das, Ganti, dan
Moshahid (2009) ekstrak etanol dari daun Songgolangit dan Calotoropis gigantea
R.Br., efek antiinflamasi daun Songgolangit mempunyai aktivitas antiinflamasi
yang lebih besar dibandingkan dengan Calotropis gigantea R.Br. Berdasarkan
penelitian Manjamalai et al. (2012), ekstrak metanol daun Songgolangit
mempunyai daya antiinflamasi pada dosis 250 mg/kg BB dan 500 mg/kg BB pada
kaki mencit yang terinduksi oleh karagenin. Penelitian yang dilakukan Das, Das,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Das, dan Basu (2009) mengenai evaluasi efek antiinflamasi dari Calotropis
gigantea dan daun Songgolangit pada tikus betina dan jantan albino galur wistar
dengan induksi menggunakan karagenin sebesar 1%, menunjukkan adanya
aktivitas antiinflamasi pada semua fase inflamasi dalam ekstrak etanol daun
Songgolangit dengan dosis 300 mg/kg BB. Berdasarkan penelitian Ikewuchi,
Ikewuchi, dan Ifenacho (2015) daun Songgolangit mengandung flavonoid dengan
kandungan utama kaempferol. Berdasarkan penelitian Kim, Jun, dan Lee (2015)
deteksi senyawa kaempferol menggunakan High-performance liquid
chromatograpy menunjukkan bahwa kaempferol mampu diekstraksi
menggunakan air. Proses pemanasan pada ekstraksi menggunakan air akan
meningkatkan kelarutan senyawa flavonoid (Xu, Chen, Xhang, Jiang, dan Ye,
2008).
Berdasarkan penelitian diatas maka dapat diambil hipotesis jika dekokta
daun Songgolangit memiliki efek sebagai antiinflamasi, sehingga perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui efek antiinflamasi dekokta daun Songgolangit dan
mengetahui dosis dekokta daun Songgolangit yang mampu memberikan efek
antiinflamasi.
METODE PENELITIAN
Penelitian mengenai efek antiinflamasi daun Songgolangit (Tridax
procumbens L) merupakan penelitian jenis eksperimental murni dengan
rancangan acak lengkap pola searah. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu dosis
dekokta daun Songgolangit sebesar 1000 mg/kg BB, 1500 mg/kg BB, dan 2000
mg/kg BB. Variabel terikat yaitu penurunan volume udema kaki mencit yang
diukur menggunakan Plethysmometer. Variabel pengacau terkendali antara lain
subyek uji yang merupakan mencit betina, berat badan mencit 20-30 g, umur 2-3
bulan, dan galur Swiss. Variabel pengacau tak terkendali yaitu kondisi patologis
mencit yang digunakan pada penelitian ini.
Bahan
Bahan yang digunakan untuk uji efek antiinflamasi daun Songgolangit
antara lain; hewan uji berupa mencit betina galur Swiss berumur 2-3 bulan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berat badan sekitar 20-30 g sebanyak 25 ekor yang diperoleh dari LPPT UGM.
Daun Songgolangit yang diperoleh dari Paingan, Maguwoharjo, Sleman, DIY.
Aquadest yang diperoleh dari Bratachem. Zat inflamatogen yang berupa
karagenin 3% yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi
UII. Serbuk Cataflam® Fast yang mengandung kalium diklofenak 50 mg. Larutan
NaCl fisiologis 0,9%.
Alat
Alat yang digunakan antara lain Plethysmometer Ugo Basile yang
terdapat pada laboratorium Farmakologi-Toksikologi Fakultas Farmasi Sanata
Dharma, panci infundasi, termometer, alat-alat gelas (labu ukur, gelas beker, labu
erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes, batang pengaduk, pipet ukur), penangas,
timbangan mencit, timbangan analitik, alat suntik, kanul per oral, kamera,
stopwatch, dan Moisture Balance dengan merek Mettler Toledo yang terdapat
pada laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi Sanata Dharma.
Penentuan Waktu Pemberian Kalium Diklofenak Dosis 9,1 mg/kg BB
Kalium diklofenak doiss 4,48 mg/kg BB diberikan secara per oral 15
menit setelah injeksi karagenin 1% secara subplantar (Gunawan, 2010).
Prosedur Pembuatan Dekokta
Daun Songgolangit dikumpulkan dari Paingan, Maguwoharjo, Sleman,
DIY. Tumbuhan songgolangit dipanen kemudian dipisahkan daun dari bagian
lainnya. Daun yang digunakan untuk uji efek antiinflamasi dipilih daun yang
berwarna hijau segar, tidak berlubang, tidak busuk, dan tidak terdapat kotoran
serangga. Daun Songgolangit disortasi basah, kemudian dilakukan pencucian
menggunakan air mengalir hingga bersih yang dapat terlihat pada air hasil
pencucian terlihat jernih. Pencucian dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang
dimungkinkan masih terdapat pada daun Songgolangit. Daun Songgolangit
ditiriskan untuk menghilangkan air pada permukaan daun. Daun kemudian
dikeringkan menggunakan oven pada suhu 45-50 0C selama 24 jam. Daun yangg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
sudah kering kemudian diserbuk menggunakan blender dan diayak menggunakan
ayakan dengan nomor ayakan 30/40. Kadar air serbuk simplisia ditentukan
berdasarkan persyaratan serbuk yang baik, yaitu kadar air kurang dari 10%
(Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makan, 1995). Pengukuran dilakukan
denngan Moisture balance dengan replikasi sebanyak tiga kali.
Pembuatan dekokta daun Songgolangit dimulai dengan menimbang serbuk
daun Songgolangit sebanyak 10 g dan ditambahkan 20 mL aquadest sebagai
pembasah kemudian ditambah 100 mL aquadest ke dalam panci infundasi.
Campuran tersebut kemudian dipanaskan di atas penangas selama 30 menit
dimulai dari suhu 900C sambil sesekali diaduk. Campuran diambil, kemudian
diperas menggunakan kain flannel hingga didapatkan volume 100 mL, jika
volume yang didapatkan kurang dari 100 mL, maka ditambahkan air sedikit demi
sedikit pada ampas hingga didapatkan volume dekokta yang dikehendaki.
Prosedur uji efek antiinflamasi
Mencit dikelompokkan menjadi lima kelompok dengan masing-masing
kelompok berjumlah lima mencit. Sebelum diberi perlakuan, volume kaki mencit
diukur terlebih dahulu menggunakan Plethysmometer. Kelompok I : kontrol
negatif aquadest volume 0,5 mL secara per oral, setelah 15 menit kaki kiri mencit
karagenin 3%; Kelompok II : kontrol positif kalium diklofenak dosis 9,1 mg/kg
BB secara per oral, seelah 15 menit kaki kiri mencit diinjeksi karagenin 3%;
Kelompok III : dekokta daun Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB secara per oral,
setelah 15 menit kaki kiri mencit diinduksi karagenin; Kelompok IV : dekokta
daun Songgolangit dosis 1500 mg/kg BB secara per oral, setelah 15 menit kaki
kiri mencit diinjeksi karagenin; Kelompok V : dekokta daun Songgolangit dosis
2000 mg/kg BB, setelah 15 menit kaki kiri mencit diinjeksi karagenin.
Analisis Hasil
Data volume telapak kaki mencit yang didapatkan kemudian dihitung AUC (Area
under curve) udema berdasarkan volume kaki mencit dengan rumus sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Keterangan:
AUC 0-x = Area Under Curve dari volume udema telapak kaki mencit pada
menit ke-0 sampai menit ke-600
Cn – Cn-1 = Besarnya volume udema dari menit ke-0 sampai menit ke-600
tn – tn-1 = Lamanya waktu pengukuran volume udema mulai dari menit ke-
0 hingga menit ke-600.
Setelah didapatkan AUC volume udema, kemudian data tersebut dianalisis secara
statistik menggunakan SPSS 22 untuk mengetahui dosis dekokta daun
Songgolangit yang mempunyai efek sebagai antiinflamasi. Data AUC diuji
normalitasnya menggunakan uji Shapiro-Wilk. Setelah diuji normalitas, data AUC
kemudian diuji menggunakan Levenne test untuk mengetahui apakah data
mempunyai varians sama atau tidak. Uji dilanjutkan mengunakan Kruskall-Wallis
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dalam kelompok uji udema daun
Songgolangit. Setelah dilakukan uji Kruskall-Wallis, dilanjutkan uji Post-Hoc
Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan masing-masing kelompok uji udema
daun Songgolangit.
Persen inhibisi radang dihitung berdasarkan Su, Li, dan Zhu (2011) sebagai
berikut:
Keterangan:
Vt = volume udema kaki mencit kelompok perlakuan
Vo = volume udema kaki mencit kelompok kontrol negatif
Berdasarkan rumus perhitungan persen inhibisi radang, maka rumus tersebut bisa
diadaptasi menjadi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Keterangan:
AUCt = AUC pada telapak kaki mencit kelompok perlakuan
AUCc = AUC pada telapak kaki mencit kelompok kontrol negatif
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tabel 1 menunjukkan hasil rata-rata AUC total dan standard error
volume edema setelah pemberian secara per oral dekokta daun Songgolangit
selama 10 jam yang diukur menggunakan plethysmometer.
Tabel I. rata-rata AUC total volume udema telapak kaki mencit uji efek
antiinflamasi pada kelompok kontrol negatif aquadest 0,5 mL; kontrol
positif kalium diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB; dekokta daun
Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB, dekokta daun Songgolangit dosis
1500 mg/kg BB, dan dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg BB
Kelompok Rata-rata AUC total (X±SE)
Kontrol negatif aquadest 0,5 mL 0,841±0,030
Kontrol kalium diklofenak 9,1 mg/kg BB 0,706±0,005
Dekokta daun Songgolangit 1000 mg/kg BB 0,767±0,008
Dekokta daun Songgolangit 1500 mg/kg BB 0,754±0,003
Dekokta daun Songgolangit 2000 mg/kg BB 0,726±0,005
Keterangan :
X = Mean (rata-rata)
SE = Standard error
Pada tabel I memperlihatkan rata-rata AUC total dari dekokta dosis 1000
mg/kg BB, dekokta dosis 1500 mg/kg BB, dan dekokta dosis 2000 mg/kg BB
memiliki hasil yang lebih kecil jika dibandingkan dengan kontrol negatif
aquadest, dari data tersebut menunjukkan jika kelompok perlakuan memiliki
potensi dalam menurunkan udema. Apabila dibandingkan dengan kontrol positif,
ketiga dosis dekokta daun Songgolangit memiliki potensi dalam menurunkan
udema, namun kemampuannya lebih kecil daripada kalium diklofenak. Pada tabel
I juga terlihat rata-rata AUC dari dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BB memiliki hasil yang paling kecil dibandingkan dari dosis dekota daun
Songgolagit yang lain, hal ini menunjukkan pada dosis 2000 mg/kg BB daun
Songgolangit memiliki kemampuan paling besar dalam menurunkan udema.
Gambar 1. kurva volume udema (mL) terhadap waktu (jam) pada masing-masing
kelompok uji efek antiinflamasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Tabel II. data hasil uji Post-Hoc Mann-Whitney AUC total uji efek antiinflamasi
pada kelompok kontrol negatif aqudest 0,5 mL; kontrol positif kalium
diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB; dekokta daun Songgolangit dosis 1000
mg/kg BB; dekokta daun Songgolangit dosis 1500 mg/kg BB; dan
dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg BB
Kelompok Nilai p
Kontrol negatif aquadest Kontrol positif kalium diklofenak 0,008(BB)
Dekokta daun Songgolangit dosis
1000 mg/kg BB
0,074(TB)
Dekokta daun Songgolangit dosis
1500 mg/kg BB
0,035(BB)
Dekokta daun Songgolangit dosis
2000 mg/kg BB
0,008(BB)
Kontrol positif kalium
diklofenak
Dekokta daun Songgolangit dosis
1000 mg/kg BB
0,009(BB)
Dekokta daun Songgolangit dosis
1500 mg/kg BB
0,009(BB)
Dekokta daun Songgolangit dosis
2000 mg/kg BB
0.027(BB)
Dekokta daun Songgolangit
dosis 1000 mg/kg BB
Dekokta daun Songgolangit dosis
1500 mg/kg BB
0.251(TB)
Dekokta daun Songgolangit dosis
2000 mg/kg BB
0.016(BB)
Dekokta daun Songgolangit
dosis 1500 mg/kg BB
Dekokta daun Songgolangit dosis
2000 mg/kg BB
0,009(BB)
Keterangan:
P<0,05 = berbeda signifikan
P>0,05 = berbeda tidak signifikan
BB = berbeda bermakna
TB = berbeda tidak bermakna
Pada tabel II dapat dilihat bahwa kontrol negatif aquadest berbeda secara
signifikan dibandingkan dengan kontrol positif, dekokta dosis 1500 mg/kg BB,
dekokta dosis 2000 mg/kg BB, dan tidak berbeda signifikan dibandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dekokta dosis 1000 mg/kg BB. Kontrol positif dosis 9,1 mg/kg BB berbeda
bermakna pada semua dosis dekokta daun Songgolangit. Dekokta daun
Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB memiliki perbedaan secara signifikan
dibandingkan dengan dosis dekokta dosis 1500 dan 2000 mg/kg BB. Dekokta
daun Songgolangit 1500 mg/kg BB memiliki perbedaan secara signifikan dengan
dosis dekokta dosis 2000 mg/kg BB.
Mekanisme karagenin sebagai agen induksi edema bekerja dalam dua fase.
Fase pertama terjadinya inflamasi akan terdeteksi mediator inflamasi histamin,
serotonin, dan bradikinin. Fase kedua melibatkan prostaglandin yang bekerja
menaikkan permeabilitas pembuluh darah. Selain prostaglandin, pada fase kedua
terjadinya pembengkakan juga melibatkan COX-2. Aktivasi dan infiltrasi dari
neutrofil juga berperan dalam respon inflamasi menghasilkan oksigen radikal
seperti anion superoksida (O2-) (Necas and Bartosikova, 2013).
Kalium diklofenak merupakan obat antiinflamasi dengan mekanisme
menghambat secara reversibel enzim siklooksigenase 1 dan siklooksigenase 2
(COX-1 dan COX-2) yang menurunkan pembentukan prekursor prostaglandin
(Lacy, Armstrong, Goldman, dan Lance, 2009). Diklofenak merupakan
penghambat siklooksigenase yang relatif tidak selektif dan kuat, juga mengurangi
bioavailabilitas asam arakidonat. Obat ini cepat diserap sesudah pemberian secara
oral, bioavailabilitas sistemiknya 30-70% karena metabolisme lintas pertama
(Katzung, 2001).
Efek antiinflamasi yang terdapat pada daun Songgolangit (Tridax
procumbens L.) diduga berasal dari senyawa flavonoid. Berdasarkan penelitian
dari Ikewuchi, Ikewuchi, dan Ifenacho (2015) skrining dari daun Songgolangit
(Tridax procumbens L.) mengandung senyawa alkaloid (kandungan utama
akuamidin 68,7%), flavonoid (kandungan utama kaempferol 17,6%; (-)epikatekin
12,5%), karotenoid (kandungan utama lutein 62,6%), fitosterol (kandungan utama
stigmasterol 80,9%), dan lignin (kandungan utama galvagrin 77,3%). Flavonoid
memiliki berbagai macam mekanisme dalam menghambat inflamasi seperti
menghambat biosintesis prostanoid, penghambatan pelepasan histamin,
menghambat fosfodiesterase, dan menghambat jalur siklooksigenase. Flavonoid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
juga mampu menghambat degranulasi neutrofil. Penghambatan degranulasi
neutrofil merupakan cara untuk menghambat pelepasan asam arakidonat (Rathee,
Chaudary, Rathee, Rathee, Kumar, dan Kachan 2009). Flavonoid pada daun
Songgolangit diduga bekerja dalam menghambat histamine, neutrofil, dan
penghambatan COX-2 sehingga mampu menghambat inflamasi.
Tabel III. persen (%) inhibisi edema uji efek antiinflamasi pada kelompok kontrol
Kalium diklofenak, dekokta daun Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB,
1500 mg/kg BB, dan 2000 mg/kg BB
Perlakuan % inhibisi edema
Kontrol positif Kalium diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB 16,052%
Dekokta daun Songgolangit 1000 mg/kg BB 8,839%
Dekokta daun Songgolangit 1500 mg/kg BB 10,345%
Dekokta daun Songgolangit 2000 mg/kg BB 13,674%
Pada tabel III terlihat kemampuan inhibisi edema pada kelompok
perlakuan. Kontrol kalium diklofenak memiliki persentase penghambatan edema
paling tinggi jika dibandingkan beberapa dosis dekokta daun Songgolangit. Pada
tabel diatas juga terlihat persentase penghambatan edema pada dekokta daun
Songgolangit pada dosis 2000 mg/kg BB memiliki hasil yang paling besar.
Berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan bahwa hipotesis dekokta
daun Songgolangit memliki efek antiinflamasi pada mencit terbukti benar dan
dosis dekokta daun Songgolangit yang mempunyai efek sebagai antiinflamasi
terdapat pada dosis 1500 mg/kg BB dengan %inhibisi edema sebesar 10,345%
dan dosis 2000 mg/kg BB dengan %inhibisi edema sebesar 13,674%.
KESIMPULAN
1. Sediaan dekokta daun Songgolangit memiliki efek antiinflamasi pada mencit
betina galur Swiss yang terinduksi karagenin 3%
2. Dosis dekokta daun Songgolangit yang memiliki efek sebagai antiinflamasi
yaitu pada dosis 1500 mg/kg BB dengan %inhibisi edema sebesar 10,345%
dan dosis 2000 mg/kg BB dengan %inhibisi edema sebesar 13,674%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
DAFTAR PUSTAKA
Ankita, J. and Jain, A., 2012, Tridax Procumbens (L.) : A Weed With Immense
Medicinal Importance : A Review, International Journal of Pharma and
Bio Sciences, 3 (1), 544-552.
Awasthi, S., Irshad, M., Das, M.K., Ganti, S.S. and Moshahid, A.V., 2009, Anti-
Inflammatory Activity of Calotropis gigantean and Tridax procumbens on
Caraagenin-Induced Paw Edema in Rats, Ethnobotanical Leaflets, 13, 568-
77.
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1995, Farmakope Indonesia,
Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 46.
Das, S., Das, S., Das, M.K. and Basu S.P., 2009, Evaluation of Anti-inflammatory
Effect of Calotropis gigantean and Tridax procumbens on Wistar Albino
Rats, J.Pharm. Sci & Res., 14, 123-126.
Gunawan, T., 2010, Efek Analgesik-Antiinflamasi Sari Buah Nanas (Ananas
comosus L.) pada Mencit Putih Betina, Skripsi, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Ikewuchi, C.C., Ikewuchi, J.C., dan Ifeanacho, M.O., 2015, Phytochemical
Composition of Tridax procumbens Linn Leaves: Potestial as a Functional
Food, Food and Nutrition Sciences, 6, 992-1004.
Katzung, and Bertram, G., 2001, Farmakologi Dasar dan Klinik, Penerbit
Salemba, Jakarta, 449-450, 637.
Kim, O., Jun, W., dan Lee, J., 2016, Effect of Cudrania tricuspidata and
Kaempferol in Endoplasmic Reticulum Stress-Induced Inflammation and
Hepatic Insulin Resistance in HepG2 Cells, Nutrients, 8, 1-13.
Kumar, V., Abbas, A.K., dan Fausto, N., 2005, Robbins and Cotran Dasar
Potologis Penyakit, edisi 7, EGC, Jakarta, 49-50, 80.
Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., and Lance, L.L., 2009, Drug
Information Handbook, Lexi-Comp, USA, p. 252.
Manjamalai, A., Varghese, S.S., Haridas, A., dan Grace, V.M.B., 2012,
Antifungal, Anti-inflammatory and GC-MS Analysis for Bioactive
Molecules of Tridax procumbens L. Leaves, Asian Journal of
Pharmaceutical and Clinical Research, 5(1), 139-145.
Necas, J., dan Bartosikova, L., 2013, Carrageenan: a Review, Veterinarni
Medicina, 58 (4), 187-205.
Rang, H.P., Dale, M.M., Ritter, J.M., dan Flower, R.J., 2007, Rang and Dale’s
Pharmacology, Elsevier, 215.
Rathee, P., Chaudary, H., Rathee, S., Rathee, D., Kumar, V., dan Kohli, K., 2009,
Mechanism of Action of Flavonoids as Anti-inflammatory Agents: A
Review, Inflammation & Allergy – Drug Target, 8, 229-235.
Su, J.Y., Li, Q.C., and Zhu, L., 2011, Evaluation of The In Vivo Anti-
inflammatory Activity of A Flavone Glycoside from Cancrinia discoidea
(Ledeb.) Poljak, EXCLI Journal, 10, 110-116.
Tjay, T.H. dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting, edisi V, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 202-302.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Xu, G.H., Chen, D.H., Xhang, Y.H., Jiang, P., dan Ye, X.Q., 2008, Minerals, and
Phenolic Compounds, and Antioxidant Capacity of Citrus Peel Extract by
Hot Water, Journal of Food Sciences, 73(1), 11-18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Lampiran 1. Daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) dan dekokta daun
Songgolangit (Tridax procumbens L.)
Gambar 2. Daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) dengan kondisi baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar 3. Daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) dengan kondisi
kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 4. Dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 2. Udema telapak kaki belakang mencit dan pengukuran volume
kaki mencit
Gambar 5. Udema telapak kaki belakang mencit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 6. Pengukuran volume kaki mencit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 3. Surat pengesahan determinasi Songgolangit (Tridax procumbens
L.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 4. Surat Ethical Clearance (EC)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 5. Perhitungan dosis
a. Dosis dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.)
Dosis dekokta yang digunakan ditentukan berdasarkan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Manjamalai, et al. (2012), yaitu dengan dosis sebesar
500 mg/kg BB mencit, diberikan secara peroral. Dosis tersebut dijadikan
acuan sebagai dosis tengah perlakuan terhadap hewan uji. Berdasarkan dosis
tengah, kemudian ditentukan dosis tertinggi dan terendah dengan perhitungan
sebagai berikut.
Dosis tertinggi/dosis I = 500 mg/kg BB : 0,5 = 1000 mg/kg BB
Dosis tengah/dosis II = 500 mg/kg BB
Dosis terendah/dosis III = 500 mg/kg BB x 0,5 = 250 mg/kg BB
Dosis diatas kemusian dioptimasi menjadi:
Dosis rendah/dosis I = 1000 mg/kg BB
Dosis tengah/dosis II = 1000 mg/kg BB + (0,5 x 1000 mg/kg BB)
= 1500 mg/kg BB
Dosis tinggi/dosis III = 1500 mg/kg BB + (0,5 x 1000 mg/kg BB)
= 2000 mg/kg BB
b. Dosis karagenin 3%
Dosis karagenin 3% yang akan digunakan dihitung dengan perhitungan
sebagai berikut:
c. Dosis Kalium diklofenak
Dosis kalium diklofenak pemberian pada manusia yaitu, 50 mg untuk berat
badan 50 kg, maka dosis untuk manusia dengan berat badan 70 kg, yaitu
sebesar 70 kg. Konversi dosis dari manusia dengan berat 70 kg ke mencit
dengan berat 20 g adalah sebesar 0,0026 (Laurence and Bacharach, 1964).
Perhitungan dosis kalium diklofenak adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dosis = 70 mg x 0,0026
= 0,182 mg/ 20 g BB mencit
= 9,1 mg/kg BB mencit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 6. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji efek
antiinflamasi dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.)
a. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
AUC Kontrol
aquadest .244 5 .200* .874 5 .282
Kontrol Ka
Diklofenak .234 5 .200* .881 5 .315
Dekokta
dosis 1000
mg/kg BB
.172 5 .200* .973 5 .895
Dekokta
dosis 1500
mg/kg BB
.223 5 .200* .938 5 .649
Dekokta
dosis 2000
mg/kg BB
.333 5 .072 .885 5 .331
b. Uji homogenitas varians
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
10.286 4 20 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
c. Rata-rata AUC volume udema dan standard error (SE) uji efek
antiinflamasi dekokta daun Tridax procumbens L.
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
AUC Kontrol aquadest Mean .84120 .030492
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound .75654
Upper
Bound .92586
5% Trimmed Mean .84233
Median .81700
Variance .005
Std. Deviation .068181
Minimum .752
Maximum .910
Range .158
Interquartile Range .126
Skewness -.114 .913
Kurtosis -1.706 2.000
Kontrol Ka Diklofenak Mean .70600 .005079
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound .69190
Upper
Bound .72010
5% Trimmed Mean .70628
Median .70300
Variance .000
Std. Deviation .011358
Minimum .690
Maximum .717
Range .027
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Interquartile Range .021
Skewness -.423 .913
Kurtosis -.866 2.000
Dekokta dosis 1000 mg/kg
BB
Mean .76660 .008394
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound .74329
Upper
Bound .78991
5% Trimmed Mean .76661
Median .77000
Variance .000
Std. Deviation .018770
Minimum .743
Maximum .790
Range .047
Interquartile Range .036
Skewness -.106 .913
Kurtosis -1.393 2.000
Dekokta dosis 1500 mg/kg
BB
Mean
.75420
.003153
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound .74545
Upper
Bound .76295
5% Trimmed Mean .75400
Median .75200
Variance .000
Std. Deviation .007050
Minimum .747
Maximum .765
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Range .018
Interquartile Range .013
Skewness .980 .913
Kurtosis .445 2.000
Dekokta dosis 2000 mg/kg
BB
Mean .72600 . 005329
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound .71120
Upper
Bound .74080
5% Trimmed Mean .72572
Median .72500
Variance .000
Std. Deviation .011916
Minimum .712
Maximum .745
Range .033
Interquartile Range .017
Skewness 1.006 .913
Kurtosis 2.465 2.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 7. Hasil analisis uji Kruskal-Wallis nilai AUC total pada kelompok
uji efek antiinflamasi dekokta daun Songgolangit (Tridax
procumbens L.)
Ranks
Kelompok N Mean Rank
AUC Kontrol aquadest 5 21.70
Kontrol Ka Diklofenak 5 3.40
Dekokta dosis 1000 mg/kg
BB 5 17.20
Dekokta dosis 1500 mg/kg
BB 5 14.90
Dekokta dosis 2000 mg/kg
BB 5 7.80
Total 25
Test Statisticsa,b
AUC
Chi-Square 19.998
Df 4
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Lampiran 8. Hasil analisis uji post-hoc nilai AUC total pada kelompok uji
antiinflamasi dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens
L.)
a. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol
negatif dengan kelompok kontrol positif
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Kontrol aquadest 5 8.00 40.00
Kontrol Ka Diklofenak 5 3.00 15.00
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.643
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok
b. Not corrected for ties.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol
negatif dengan kelompok perlakuan dosis 1000 mg/kg BB
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Kontrol aquadest 5 7.20 36.00
Dekokta dosis 1000 mg/kg
BB 5 3.80 19.00
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U 4.000
Wilcoxon W 19.000
Z -1.786
Asymp. Sig. (2-tailed) . 074
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .095b
a. Grouping Variable: Kelompok
b. Not corrected for ties.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
c. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol
negatif dengan kelompok perlakuan dosis 1500 mg/kg BB
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Kontrol aquadest 5 7.50 37.50
Dekokta dosis 1500 mg/kg
BB 5 3.50 17.50
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U 2.500
Wilcoxon W 17.500
Z -2.108
Asymp. Sig. (2-tailed) .035
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032b
a. Grouping Variable: Kelompok
b. Not corrected for ties.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol
negatif dengan kelompok perlakuan dosis 2000 mg/kg BB
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Kontrol aquadest 5 8.00 40.00
Dekokta dosis 2000 mg/kg
BB 5 3.00 15.00
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.635
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok
b. Not corrected for ties.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
e. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol
positif dengan kelompok perlakuan dosis 1000 mg/kg BB
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Kontrol Ka Diklofenak 5 3.00 15.00
Dekokta dosis 1000 mg/kg
BB 5 8.00 40.00
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
f. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol
positif dengan kelompok perlakuan dosis 1500 mg/kg BB
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Kontrol Ka Diklofenak 5 3.00 15.00
Dekokta dosis 1500 mg/kg
BB 5 8.00 40.00
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok
b. Not corrected for ties.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
g. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol
positif dengan kelompok perlakuan dosis 2000 mg/kg BB
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Kontrol Ka Diklofenak 5 3.40 17.00
Dekokta dosis 2000 mg/kg
BB 5 7.60 38.00
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U 2.000
Wilcoxon W 17.000
Z -2.214
Asymp. Sig. (2-tailed) .027
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032b
a. Grouping Variable: Kelompok
b. Not corrected for ties.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
h. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok
perlakuan dosis 1000 mg/kg BB dengan kelompok perlakuan dosis 1500
mg/kg BB
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Dekokta dosis 1000 mg/kg
BB 5 6.60 33.00
Dekokta dosis 1500 mg/kg
BB 5 4.40 22.00
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U 7.000
Wilcoxon W 22.000
Z -1.149
Asymp. Sig. (2-tailed) .251
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310b
a. Grouping Variable: Kelompok
b. Not corrected for ties.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
i. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok
perlakuan dosis 1000 mg/kg BB dengan kelompok perlakuan dosis 2000
mg/kg BB
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Dekokta dosis 1000 mg/kg
BB 5 7.80 39.00
Dekokta dosis 2000 mg/kg
BB 5 3.20 16.00
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U 1.000
Wilcoxon W 16.000
Z -2.410
Asymp. Sig. (2-tailed) .016
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .016b
a. Grouping Variable: Kelompok
b. Not corrected for ties.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
j. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok
perlakuan dosis 1500 mg/kg BB dengan kelompok perlakuan dosis 2000
mg/kg BB
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
AUC Dekokta dosis 1500 mg/kg
BB 5 8.00 40.00
Dekokta dosis 2000 mg/kg
BB 5 3.00 15.00
Total 10
Test Statisticsa
AUC
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.619
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
a. Grouping Variable: Kelompok
b. Not corrected for ties.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Uji Efek Antiinflamasi
Dekokta Daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) Pada
Mencit betina Galur Swiss Terinduksi Karagenin” yang
memiliki nama lengkap Satrio Budi Utomo, lahir di Banyumas
pada tanggal 3 Desember 1994, merupakan anak kedua dari
tiga bersaudara dari pasangan Bapak Putut Wasi Nugroho dan
Ibu Sri Hartati. Pendidikan formal yang ditempuh penulis
yaitu TK Pertiwi (1999 – 2000), pendidikan sekolah dasar di SD N 1
Tinggarwangi (2000 – 2006), pendidikan sekolah menengah pertama di SMP N 1
Wangon (2006 – 2009), dan pendidikan sekolah menengah atas di SMA N 4
Yogyakarta (2009 – 2012). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2012. Selama
menempuh masa pendidikan, penulis berperan aktif dalam kegiatan UKF Voli
(2012 – 2015), UKF Basket Putra (2012 – 2013), dan Panitia Komisi Pemilihan
Umum Gubernur BEMF & Ketua DPMF Farmasi periode 2014 – 2015 (2013).
Penulis juga pernah mengikuti kegiatan Pengobatan Gratis dalam Rangka Dies
Natalis XIX Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma di Dusun Warak Lor,
Sumberadi, Sleman, Yogyakarta (2014) dan panitia Donor Darah Farmasi Islam
Sanata Dharma (FISTARA) sebagai ketua (2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI