Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN APEL var.
manalagi (Malus domestica Borkh.) PADA MENCIT BETINA GALUR
SWISS DENGAN METODE RANGSANG KIMIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Maudy Angela Sari Rahayu Purnomo
NIM : 158114050
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN APEL var.
manalagi (Malus domestica Borkh.) PADA MENCIT BETINA GALUR
SWISS DENGAN METODE RANGSANG KIMIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Maudy Angela Sari Rahayu Purnomo
NIM : 158114050
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persetuj uan Pembimbing
UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL 70o DAVN APEL var.
manalagi (Malus domestica Borkh.) PADA MENCIT BETINA GALUR
SWISS DENGAN METODE RANGSANG KIMIA
Skripsi yang diajukan oleh:
Maudy Angela Sari Rahayu Purnomo
NIM : 158114050
Telah disetuiui oleh:
Pembimbing Utama
Phebe Flendra. M.Si., Ph.D., Apt. Tanggai: Rabu, 24 Oktc.ber 2018.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengesahan Skripsi Berjudul
UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETAI\OL 70% DAUN APEL var.
manalagi (Malus domesticu Borkh.) PADA MENCIT BETINA GALUR
SWISS DENGAN METODE RANGSANG KIMIA
Oleh:
Maudy Angela Sari Rahayu Purnomo
NIM : 158114050
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal: Senin, 3 Desember 2018
Mengetahui
Fakultas Farmasi
itas Sanata Dharma
ustina Sri Apt.
Panitia Penguji
1. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt.
2. Dar'riana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc.
3. Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt.
1V
G" d'*t$' f'*J^,,,m.* le==$.\-li
("r*,*I*g"
.-, ,...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan menjadi sumber dari kekuatanku.
Papa, Mama, Bobo, Ci Kaka dan Anne, sebagai salah satu ungkapan
terimakasihku atas semua dukungan, harapan, kasih sayang, dan cinta yang selalu
kalian berikan kepadaku.
Sahabat dan teman-teman yang telah menemani dan menyemangatiku.
Dan untuk almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMUAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maudy Angela Sari Rahayu Purnomo
Nomor Mahasiswa : 158114050
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberi kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Uji Efek Analgesik
Ekstrak Etanol 7A"/o Daan Apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
pada Mencit Betina Galur Swiss dengan Metode Rangsang Kimia beserta
perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di intemet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenamya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal :22 Agustus 2018
Yang menyatakan
V1
(Maudy Angela Sari Rahayu Pumomo)
(A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesunguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah
ini, maka saya akan bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 22 Agrstus 20 1 8
Penulis
(A(Maudy Angela Sari Rahayu Purnomo)
v11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rakmat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penyusunan skripsi yang berjudul “Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol 70% Daun
Apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) pada Mencit Betina Galur Swiss
dengan Metode Rangsang Kimia”.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana farmasi (S.Farm.) program studi farmasi di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Tentu saja semua proses yang saya lalui ini tidak lepas dari dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini
peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
selalu dengan sabar membimbing, mendampingi, dan memberikan arahan
selama proses pembuatan skripsi ini.
3. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc. selaku Dosen Penguji Skripsi
yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun sehingga jalannya
penelitian skripsi ini dapat berjalan dengan baik, sekaligus selaku Kepala
Penanggung Jawab Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan
izin untuk menggunakan fasilitas laboratorium untuk keperluan penelitian ini.
4. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji Proposal Skripsi
yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun sehingga jalannya
penelitian skripsi ini dapat berjalan dengan baik.
5. Pak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji Skripsi
yang telah memberik kritik dan saran yang sangat membangun dalam
penelitian ini.
6. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selalu membimbing dan memberikan dukungan selama proses perkuliahan
dari awal hingga akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Pak Heru Purwanto, Pak Wagiran, Pak Kayatno, Pak Mus, Pak Beye dan Mas
Ketul yang telah membantu proses penelitian dilaboratorium sehingga
penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.
8. Pak Iksan Luari selaku penyedia bahan keperluan skripsi yaitu daun apel
manalagi, yang telah memeberikan daun apel manalagi secara sukarela demi
kelancaran penelitian ini.
9. Pupu, Mama, Bobo, ci Kaka, dan Anne yang selalu memberikan dukungan,
semangat, kasih sayang, dan juga masukan selama proses penyusunan skripsi
ini sehingga penelitian dan skripsi ini akhirnya dapat berjalan dengan lancar.
10. Teman-teman seperjuangan Tim Apel Fransiska Helen Gunawan, Sekar
Karnesien Husin, dan Natalia Ingrid Dermawan yang selalu menjadi
penyemangat, penghibur, pemberi masukan, serta menjadi partner menjalani
susah dan senang selama masa perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
i 1. Sahabatku Vinanda, Tea, Dea, Dio, dan Ariel yang selalu menjadi penghibur,
penyemangat, pemberi motivasi dan yang selalu ada dikala susah senang
selama masa-masa perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
12. Albert Gunawan, Fransisca Kumiasari dan Nicolas Putra Hutama yang selalu
menjadi sahabat, penyemangat, penghibur, pemberi motivasi, dan yang selalu
menemani menjalani masa-masa perkuliahan di Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma ini.
13. Teman-teman FSMB 2015 dan Keluarga Besar Farmasi.
14. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan naskah skripsi,
namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
skripsi ini. Oleh karena itu peneliti membutuhkan kitik dan sarah yang
membangun dari semua pihak. Akhir kata, peneliti berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi perkembangan ilmu kefarmasi an.
Yogyakarta, 22 Agustus 2018N
4 \\.i .|\l'I tt"\,, '
(Maudy Angela Sari Rahayu Pumomo)
tx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vii
PRAKATA ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
ABSTRAK ..................................................................................................... xiii
ABSTRACT ................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
METODE PENELITIAN ................................................................................... 2
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 6
KESIMPULAN ............................................................................................... 14
SARAN ........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15
LAMPIRAN .................................................................................................... 17
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rata-rata jumlah geliat dan hasil uji T untuk selang waktu pemberian
asetosal 10 menit dan 15 menit (n=6) ............................................... 8
Tabel 2. Rata-rata jumlah geliat, persen proteksi, dan perubahan persen
proteksi pada pengujian efek analgesik untuk kelompok kontrol
positif, kontrol negatif, dan tiga peringkat dosis ekstrak etanol 70%
daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) (n=25) .............. 8
Tabel 3. Hasil analisis Mann-Whitney untuk pengujian rata-rata jumlah
geliat, persen proteksi, dan perubahan persen proteksi pada
pengujian efek analgesik untuk kelompok kontrol positif, kontrol
negatif dan tiga peringkat dosis ekstrak etanol 70% daun apel var.
manalagi (Malus domestica Borkh.) (n=25) ..................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daun, serbuk, ekstrak etanol kental, dan hasil penetapan kadar
air dari daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) ...... 17
Lampiran 2. Proses pembuatan ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi
(Malus domestica Borkh.) ....................................................... 18
Lampiran 3. Cara pemberian dan respon geliat pada mencit ........................ 19
Lampiran 4. Surat Ethical Clearance (EC) ................................................... 20
Lampiran 5. Surat pengesahan determinasi daun apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.) .................................................................... 21
Lampiran 6. Surat legalitas aplikasi SPSS untuk pengujian data secara
statistik .................................................................................... 22
Lampiran 7. Perhitungan dosis ..................................................................... 23
Lampiran 8. Perhitungan persen rendemen ekstrak etanol daun apel var.
manalagi (Malus domestica Borkh.) ........................................ 24
Lampiran 9. Hasil analisis statistika uji T penentuan selang waktu
pemberian asetosal dengan selang waktu 10 dan 15 menit ....... 25
Lampiran 10. Hasil analisis degan uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney
rata-rata jumlah geliat kontrol positif asetosal, kontrol negatif
CMC-Na, dan perlakuan ketiga peringkat dosis ekstrak etanol
70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) ......... 28
Lampiran 11. Hasil analisis degan uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney
rata-rata persen proteksi kontrol positif asetosal, kontrol
negatif CMC-Na, dan perlakuan ketiga peringkat dosis ekstrak
etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
................................................................................................ 35
Lampiran 12. Hasil analisis degan uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney
rata-rata perubahan persen proteksi kontrol positif asetosal,
kontrol negatif CMC-Na, dan perlakuan ketiga peringkat dosis
ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica
Borkh.) .................................................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak etanol
70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) memiliki efek analgesik
dan untuk mengetahui berapakah persen penurunan geliat yang dihasilkan pada
mencit betina galur Swiss yang diinduksi dengan menggunakan asam asetat 1%.
Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental murni dengan rancangan acak
lengkap pola searah. Dimana digunakan 25 ekor mencit yang terbagi secara acak
dalam 5 kelompok perlakuan, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor
mencit. Kelompok I sebagai kontrol positif diberikan asetosal 91 mg/kgBB,
kelompok II sebagai kontrol negatif diberikan CMC-Na, dan kelompok III-V
sebagai kelompok perlakuan diberikan 3 peringkat dosis ekstrak etanol 70% daun
apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) berturut-turut 833,33; 1666,67; dan
3333,33 mg/kgBB. Pemberian perlakuan dilakukan secara peroral dengan selang
waktu pemberian 10 menit sebelum diberikan asam asetat 1% secara
intraperitonial dan diamati geliatnya setiap 5 menit selama 1 jam. Hasil penelitian
dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk dilanjutkan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-
Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) memiliki
efek analgesik terhadap mencit betina galur Swiss. Persen proteksi geliat yang
didapatkan pada dosis 833,33; 1666,67; dan 3333,33 mg/kgBB berturut-turut
54,0; 60,0; dan 86,0%, sedangkan nilai perubahan persen proteksi geliat yang
didapatkan yaitu -29,0; -21,0; dan 14,0%. Ketiga dosis tersebut memiliki aktivitas
sebagai analgesik.
Kata kunci : Analgesik, ekstrak etanol, daun apel var. manalagi (Malus domestica
Borkh.).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
The aims of this research are to find out whether or not 70% ethanol extract
of apple leaves var. manalagi (Malus domestica Borkh.) has analgesic activity and
to determine the percentage of the female mice of Swiss strain writhing reduction
induced by acetic acid. This study is a pure experimental research with completely
randomized design. This research uses 25 female mice that are randomly divided
into 5 groups of 5 mice. The first group as positive control receives 91 mg/kg BW
acetosal, the second group as a negative control group receives CMC-Na, the third
up to fifth groups as extract groups received three different dosages of 70%
etanolic extract of apple leaves var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
respectively 3333.33, 1666.67, and 833.33 mg/kg BW. The administration is
carried out orally 10 minutes before given 1% acetic acid intraperitoneally. The
writhing effect is observed every 5 minutes for an hour. The results are analyzed
using the Shapiro-Wilk test, followed by Kruskal-Wallis and Mann-Whitney test
with 95% confidence interval. It shows that 70% etanolic extract of apple leaves
var. manalagi (Malus domestica Borkh.) has an analgesic effect in female mice of
Swiss strain. The percentage of writhing protection at dose 833.33, 1666.67, and
3333.33 mg/kg BW are respectively 54.0, 60.0, and 86.0%, while the protection
percentage change are -29.0, -21.0, and 14.0%. All three doses have analgesic
activity.
Keywords : Analgesic, etanolic extract, apple leaves var. manalagi (Malus
domestica Borkh.).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Nyeri merupakan sensasi yang tidak menyenangkan yang dapat
mempengaruhi seseorang secara negatif termasuk dalam hal kenyamanan,
ketahanan, kualitas tidur, emosi, dan aktivitas normalnya. Nyeri dapat dianggap
sebagai gejala, namun tidak bisa dijadikan sebagai pedoman diagnosis suatu
penyakit. Berdasarkan durasinya, nyeri dibagi menjadi 2 kategori yaitu nyeri akut
dan nyeri kronis. Nyeri akut dapat memberikan peringatan kepada seseorang
terhadap luka dan memicu timbulnya reflek, sedangkan nyeri kronis tidak
memberikan efek protektif seperti nyeri akut, melainkan dapat menyebabkan
trauma dan rasa sakit (Koda-Kimble et al., 2009).
Pengatasan nyeri dapat dilakukan dengan pemberian obat analgesik, yang
diartikan sebagai zat untuk mengurangi rasa nyeri yang timbul tanpa
menghilangkan kesadaran. Salah satu contoh dari obat analgesik adalah asetosal
atau yang biasanya dikenal sebagai aspirin. Aspirin merupakan analgesik tertua
yang memiliki mekanisme yaitu menghambat enzim COX-1 dan COX-2 sehingga
agen-agen proinflamatori seperti prostaglandin tidak terbentuk. Penggunaan dari
obat sintesis seperti asetosal ini memang terbukti efektif untuk mengatasi nyeri,
akan tetapi penggunaanya juga dapat menimbulkan efek samping terutama pada
saluran pencernaan, yaitu dapat mengiritasi mukosa lambung (Tjay dan Rahardja,
2015).
Penggunaan dari obat tradisional menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi
masalah kesehatan termasuk nyeri, karena efek samping yang ditimbulkan oleh
obat sintesis. Hal ini disebabkan pula karena munculnya isu back to nature/
kembali ke alam. Daun, yang dapat digunakan sebagai obat tradisional, sering kali
dianggap sebagai limbah walaupun memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan.
Menurut Liaudanskas et al., (2014), daun apel merupakan salah satu daun
tanaman yang memiliki manfaat bagi kesehatan karena mengandung senyawa
flavonoid. Menurut Sandhar et al., (2011), flavonoid sendiri memiliki aktivitas
sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, peneliti
ingin melakukan penelitian untuk melihat apakah pada daun buah apel terkandung
pula flavonoid yang diharapkan dapat berfungsi sebagai analgesik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Uji efek analgesik pada daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
dilakukan dengan bentuk sediaan ekstrak etanol. Metode ekstraksi adalah metode
dimana sediaan kering, kental, maupun cair dibuat dengan menyari simplisia
menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari langsung (Badan
Pengawas Obat dan Makanan, 2012). Pemilihan bentuk sediaan ekstrak etanol
70% ini sendiri didasarkan karena menurut Mandave et al., (2017), flavonoid
memiliki kelarutan yang baik pada pelarut organik seperti etanol dan metanol, dan
juga karena menurut penelitian Liaudanskas et al., (2014), terdapat hubungan
korelasi positif antara jumlah flavonoid dengan aktivitas antioksidan pada
penelitian uji efek antioksidan pada daun Malus domestica dengan menggunakan
bentuk sediaan ekstrak etanol 70%.
Pada penelitian pengujian efek analgesik ini digunakan hewan uji mencit
galur Swiss dan diuji dengan metode rangsang kimia dari penginjeksian asam
asetat 1% secara intraperitonial pada mencit. Asam asetat dipilih karena asam
asetat dapat menginduksi rasa nyeri dengan mekanisme kerja yaitu dapat
menstimulus pelepasan asam arakidonat bebas pada jaringan fosfolipid, yaitu
dengan memediasi pelepasan prostaglandin (Kumar, 2011).
METODE PENELITIAN
Metode
Penelitian efek analgesik pada daun apel var. manalagi (Malus domestica
Borkh.) pada mencit betina galur Swiss termasuk dalam penelitian eksperimental
murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode rangsang kimia, metode ini digunakan untuk
mengukur efek analgesik zat uji terhadap subjek uji dengan cara memberikan
rangsangan kimia dengan pemberian asam asetat 1% secara intraperitonial pada
selang waktu 10 menit dan diamati efek yang muncul yaitu geliat selama 1 jam.
Menurut Muhammad (2014), asam asetat 1% dipilih sebagai agen penginduksi
nyeri dalam uji analgesik dengan rangsang kimia, karena senyawa ini dapat
memberikan rasa nyeri secara lokal dengan menstimulus pelepasan asam
arakidonat bebas pada jaringan fosfolipid, sehingga dapat menyebabkan pelepasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dari mediator nyeri seperti prostaglandin yang dapat menimbulkan rasa nyeri.
Menurut Dash et al., (2015), dikatakan juga bahwa metode rangsang kimia
dengan menggunakan asam asetat merupakan matode yang paling banyak
digunakan dalam pengujian efek analgesik perifer.
Subjek uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit galur Swiss
dalam kondisi sehat, yang memiliki jenis kelamin betina, umur 2-3 bulan, dan
berat badan 20-30 gram, yang diperoleh dari Laboratorium Hayati Imono Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini telah mendapatkan
persetujuan dari Komisi Etik, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, dengan nomor referensi KE/FK/0983/EC/2018.
Bahan
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun apel var.
manalagi (Malus domestica Borkh.) yang diperoleh dari salah satu perkebunan
apel manalagi di Malang, Jawa Timur. Kriteria dari daun apel var. manalagi
(Malus domestica Borkh.) yang digunakan adalah daun segar, tidak busuk, berasal
dari tempat tumbuh dan waktu panen yang sama, panjang daun 5-12 cm dan lebar
daun 3-6 cm, serta berbentuk oval dengan tepi daun bergerigi halus. Bahan lain
yang digunakan adalah asam asetat glasial, asetosal, CMC-Na, aquadest.
Alat
Alat-alat yang digunakan antara lain oven (Memmert), mesin penyerbuk
(Retsch), ayakan nomor 40 dan 50, moisture balance, seperangkat alat gelas
berupa beaker glass, erlenmeyer, cawan porselen, gelas ukur, labu ukur, batang
pengaduk, pipet tetes, batang pengaduk, dan pipet volume (Pyrex Iwaki Glass®);
timbangan analitik (Mettler Toledo®), pompa vakum, corong Buchner, alat
maserasi (Innova 2100), rotary evaporator (Buchi R 210/215), penangas air, statif,
termometer, glassfirn, stopwatch, spuit, needle, dan kotak kaca tempat melakukan
pengamatan geliat.
Penetapan kadar air pada serbuk kering daun apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.)
Penetapan kadar air dari serbuk memiliki tujuan untuk mengetahui apakah
apakah serbuk yang digunakan telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
yaitu kurang dari 10% (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008).
Penetapan kadar air dari serbuk dilakukan dengan cara menimbang serbuk kering
daun apel (Malus domestica Borkh.) yang sebelumnya sudah diayak sebanyak
10,0 gram, kemudian dimasukkan serbuk tersebut kedalam alat yang bernama
moisture balance dan diratakan. Dilakukan pemanasan pada suhu 105oC selama
15 menit, secara otomatis % kadar air nantinya akan muncul pada alat.
Pembuatan ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica
Borkh.)
Daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) yang masih segar
dibersihkan dengan menggunakan air mengalir hingga bersih. Bahan tersebut
kemudian dipotong dan dikeringkan. Simplisia yang telah di sortasi kering
kemudian diserbuk dan diayak dengan menggunakan ayakan nomor 40 dan 50.
Proses ekstraksi daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
dilakukan dengan mengambil 5,0 gram serbuk kering daun Malus domestica
Borkh. yang telah lolos ayakan mesh 40, dan dimasukkan masing-masing ke
dalam 8 erlenmeyer. Kemudian dilarutkan dalam 50,0 mL larutan etanol 70% dan
dimaserasi selama 5 hari pada suhu ruangan dan terlindungi dari cahaya matahari
menggunakan shaker dengan kecepatan 150 rpm. Hasil maserasi kemudian
dipindahkan ke Erlenmeyer, kemudian disaring dengan corong Buchner. Hasil
saringan dipekatkan dengan rotary evaporator selama 2 jam pada suhu 50 oC.
Kemudian ekstrak dipindahkan ke dalam cawan porselen dan ditimbang
massanya. Ekstrak tersebut diuapkan di atas waterbath dan di oven pada suhu 50-
60 oC hingga mendapatkan bobot tetap dan didapatkan ekstrak yang kental.
Penetapan selang waktu pemberian asetosal
Sebanyak 6 ekor mencit digunakan dalam penetapan waktu pemberian, yang
dibagi menjadi 2 kelompok secara acak, masing-masing kelompok terdiri dari 3
ekor mencit betina galur Swiss dengan berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang
telah dipuasakan 24 jam. Penetapan selang waktu dilakukan dengan memberikan
asetosal 91 mg/kgBB secara peroral, setelah selang waktu 10 dan 15 menit
kemudian diinjeksikan asam asetat 1% secara intraperitonial. Rata-rata geliat pada
selang waktu 10 dan 15 menit dapat dihitung dan digunakan untuk menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
waktu yang optimum pemberian asetosal. Waktu optimum yang didapatkan
kemudian dipilih sebagai selang waktu efektif dalam penelitian uji efek analgesik
ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.).
Pengelompokan dan perlakuan hewan uji
Pada penelitian ini digunakan 5 kelompok perlakuan dengan masing-masing
kelompok terdiri dari 5 ekor mencit yang dibagi secara acak, sehingga total mencit
yang akan digunakan dalam penelitian uji efek analgesik sediaan ekstrak etanol
70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) adalah dua puluh lima
ekor mencit. Pembagian kelompok uji yaitu kelompok I sebagai kontrol positif
(asetosal 91mg/kgBB), kelompok II sebagai kontrol negatif negatif (CMC-Na),
dan kelompok III-V sebagai kelompok perlakuan dengan 3 peringkat dosis ekstrak
etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) yaitu 833,33;
1666,67; dan 3333,33 mg/kgBB. Pemberian dilakukan secara peroral pada mencit
yang telah diinduksi dengan menggunakan asam asetat 1% dengan selang waktu
pemberian 10 menit. Diamati geliat pada mencit setiap selang waktu 5 menit
selama 1 jam (Wulandari dan Hendra, 2011).
Penetapan persen proteksi geliat dan perubahan persen proteksi geliat
Pengukuran aktivitas analgesik dilakukan dengan menggunakan metode
rangsang kimia, dimana akan dilakukan pengukuran persen proteksi geliat mencit
betina galur Swiss yang diinduksi dengan asam asetat 1%. Respon geliat yang
terjadi pada pengujian daya analgesik diamati dan dihitung apabila mencit melaku
kan gerakan menggeliat dengan menarik satu atau kedua kaki kebelakang serta
perut mencit menempel pada alas pengamatan sehingga tubuh mencit terlihat
memanjang. Penentuan % proteksi geliat terhadap kontrol negatif dihitung dengan
persamaan yaitu:
% 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑔𝑒𝑙𝑖𝑎𝑡 = (100 − ((𝑃
𝐾) × 100)) %
Keterangan:
P : jumlah geliat hewan uji setelah pemberian senyawa uji.
K : jumlah rata-rata geliat hewan uji kontrol negatif.
(Turner, 1965).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Data proteksi geliat tersebut kemudian akan dianalisis secara statistik.
Pengujian kemudian dilanjutkan dengan pengukuran perubahan persen proteksi
geliat menggunakan hasil % proteksi geliat terhadap kontrol positif yang dihitung
menggunakan rumus:
𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 % 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑔𝑒𝑙𝑖𝑎𝑡 =(𝐴 − 𝐵)
𝐵⁄ × 100
Keterangan:
A : % proteksi geliat pada setiap kelompok perlakuan.
B : rata-rata persen proteksi geliat pada kontrol positif.
(Irawati, 2015).
Analisis Statistik
Data jumlah geliat dari penetapan selang waktu pemberian asetosal diuji
normalitas datanya menggunakan uji Shapiro-Wilk, kemudian didapatkan hasil
data yang terdistribusi normal, data kemudian dilanjutkan menggunakan uji T
tidak berpasangan, karena data yang di uji terdiri dari 2 kelompok data yai tu
selang 10 menit dan 15 menit. Data rata-rata jumlah geliat, persen proteksi, dan
perubahan persen proteksi geliat pada setiap kelompok perlakuan data diuji data
normalitasnya menggunakan uji Shapiro-Wilk. Hasil yang didapatkan yaitu bahwa
data tidak terdistribusi secara normal, maka uji dilanjutkan dengan uji Kruskal-
Wallis. Nilai p yang didapatkan p<0,05 maka dilanjutkan dengan Analisi Post-
Hoc yaitu Uji Mann-Whitney untuk mengetahui kelompok manakah yang berbeda
secara bermakna (Dahlan, 2014).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan daun apel var. manalagi (Malus domestica
Borkh.) yang didapatkan dari salah satu pemilik pekebunan buah apel manalagi di
Malang. Sebelum digunakan, daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
di determinasi di Laboratorium Farmakognosi Departemen Biologi Farmasi,
Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan nomor referensi
UGM/FA/4534/M/03/02 dan dinyatakan bahwa benar bahwa sampel yang akan
digunakan untuk penelitian adalah Malus domestica Borkh. var. manalagi dari
suku Rosaceae.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Pengujian kadar air untuk simplisia daun apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.) dilakukan dengan menggunakan moisture balance yang
betujuan untuk mengetahui apakah serbuk yang digunakan telah memenuhi
persyaratan serbuk yang baik, yaitu dengan kadar air kurang dari 10%
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008). Pada penelitian ini,
didapatkan nilai kadar air sebesar 5,869%. Dari hasil yang didapatkan, dapat
dikatakan bahwa serbuk daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
memenuhi persyaratan serbuk yang baik. Simplisia kemudian diekstraksi
menggunakan pelarut etanol 70% untuk menarik flavonoid yang terkandung
didalamnya. Hasil maserasi kemudian diuapkan dengan menggunakan rotary
evaporator pada suhu 50-60oC yang bertujuan untuk menguapkan etanol. Dari
proses ini didapatkan 3 cawan hasil ekstraksi, yang kemudian di panaskan di atas
waterbath untuk menguapkan etanol yang masih tertinggal, setelah itu ekstrak
dimasukkan kedalam oven untuk mendapatkan bobot tetap. Hasil yang didapatkan
dari penetapan bobot tetap Ekstrak kental daun apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.) yaitu sebesar 4.33 gram. Rendemen yang diperoleh dari ekstrak
kental daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) adalah sebesar 32,46%.
Penelitian uji efek analgesik ini dilakukan dengan menggunakan metode
rangsang kimia, dimana mencit betina galur Swiss nantinya akan diberikan asam
asetat sebagai penginduksi nyeri, sehingga akan memberikan respon berupa geliat.
Geliat yang nantinya dilihat adalah geliat dimana mencit melakukan gerakan
menggeliat dengan menarik satu atau kedua kaki kebelakang serta menempelkan
perutnya ke alas pengamatan sehingga tubuh mencit terlihat memanjang.
Pengukuran ini dilakukan selama 1 jam pengamatan.
Pada tabel I dilakukan uji pendahuluan yang berfungsi untuk menentukan
selang waktu optimum agar zat uji yang diberikan secara peroral dapat terabsorbsi
dengan baik sebelum pemberian asam asetat secara intraperitonial. Berdasarkan
tabel di atas, jumlah geliat pada kelompok 10 menit lebih sedikit dibandingkan
jumlah geliat pada kelompok 15 menit. Tabel di atas juga menunjukkan bahwa
nilai p yang dihasilkan yaitu 0,2 (p>0,05). Nilai p>0,05 menandakan bahwa
perbedaan antar kedua kelompok berbeda tidak bermakna, hal ini berarti geliat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
yang dihasilkan baik pada menit ke 10 dan menit ke 15 pada uji pendahuluan
adalah sama. Oleh karena itu, dipilihlah selang waktu pemberian 10 menit, karena
pada selang waktu 10 menit asetosal telah memberikan efek analgesik utuk
menghambat rasa nyeri yang diakibatkan dari pemberian asam asetat secara
intraperitonial dengan efektif.
Tabel I. Rata-rata jumlah geliat dan hasil uji T untuk selang waktu pemberian
asetosal 10 menit dan 15 menit (n=6)
Kelompok Rata-rata jumlah geliat (x̄ ±SE) Nilai P
Asetosal 91 mg/KgBB selang
10 menit 69,0 ± 2,2
0,2 Asetosal 91 mg/KgBB selang
15 menit 73,0 ± 1,2
Keterangan:
x̄ = Mean (rata-rata) SE= Standart error (SD/√𝑛)
Tabel II. Rata-rata jumlah geliat, persen proteksi, dan perubahan persen proteksi
pada pengujian efek analgesik untuk kelompok kontrol positif, kontrol negatif,
dan tiga peringkat dosis ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.) (n=25)
Kelompok Rata-rata jumlah
geliat (x̄ ±SE)
Rata-rata persen
proteksi (x̄ ±SE)
Rata-rata
perubahan persen
proteksi (x̄ ±SE)
Kontrol Positif
(Asetosal) 25,0 ± 1,0 76,0 ±0,5 0,0 ± 0,7
Kontrol Negatif
(CMC-Na) 104,0 ±2,1 0,0 ± 2,0 -100,0 ± 2,7
Dosis I (833,33
mg/kgBB) 48,0 ± 0,3 54,0 ± 0,3 -29,0 ± 0,4
Dosis II (1666,67
mg/kgBB) 42,0 ±0,8 60,0 ± 0,9 -21,0 ± 1,1
Dosis III (3333,33
mg/kgBB) 15,0 ±0,2 86,0 ± 0,2 14,0 ± 0,3
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
x̄ = Mean (rata-rata) SE= Standart error (SD/√𝑛)
Tabel II menunjukkan nilai rata-rata jumlah geliat, persen proteksi, dan
perubahan persen proteksi. Tujuan dari pengukuran rata-rata jumlah geliat adalah
untuk mengetahui seberapa besar geliat dapat dihambat pada masing-masing
kelompok perlakuan yang telah diinduksi dengan asam asetat 1%. Tujuan dari
pengukuran rata-rata persen proteksi yaitu untuk melihat seberapa besar proteksi
yang diberikan oleh Ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.) jika dibandingkan dengan kontrol negatif, sedangkan tujuan
dari pengukuran rata-rata perubahan persen proteksi yaitu untuk melihat seberapa
besar perubahan proteksi yang dapat diberikan oleh Ekstrak etanol 70% daun apel
var. manalagi (Malus domestica Borkh.) jika dibandingkan dengan kontrol positif.
Tabel III. Hasil analisis Mann-Whitney untuk pengujian rata-rata jumlah geliat,
persen proteksi, dan perubahan persen proteksi pada pengujian efek analgesik
untuk kelompok kontrol positif, kontrol negatif dan tiga peringkat dosis ekstrak
etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) (n=25)
Kontrol
Positif
(Asetosal)
Kontrol
Negatif
(CMC-
Na)
Dosis I
(833,33
mg/kgBB)
Dosis II
(1666,67
mg/kgBB)
Dosis III
(3333,33
mg/kgBB)
Kontrol Positif
(Asetosal) BB BB BB BB
Kontrol Negatif
(CMC-Na) BB BB BB BB
Dosis I (833,33
mg/kgBB) BB BB BB BB
Dosis II (1666,67
mg/kgBB) BB BB BB BB
Dosis III (3333,33
mg/kgBB) BB BB BB BB
Keterangan:
BB: Berbeda Bermakna (p<0,05) TBB: Tidak Berbeda Bermakna (p>0,05)
Pada tabel II dapat dilihat bahwa nilai rata-rata jumlah geliat dari kelompok
kontrol negatif yaitu sebesar 104,0 ± 2,1; jumlah geliat yang banyak ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menunjukkan bahwa asam asetat mampu menginduksi rasa nyeri dan CMC-Na
sebagai kontrol negatif tidak memiliki efek analgesik untuk mengurangi rasa nyeri
yang ditimbulkan akibat pemberian asam asetat 1% secara intraperitonial. Hal ini
juga didukung oleh Perdana (2012) yang melaporkan bahwa CMC-Na tidak
memiliki efek penghambatan rangsang nyeri.
Pada tabel II nilai rata-rata geliat hewan uji pada kontrol positif asetosal
yaitu 25,0 ± 1,0; dan persen proteksi sebesar 76,0 ± 0,5. Pada tabel III didapatkan
bahwa hasil pengujian antara kelompok kontrol positif dan kontrol negatif
berbeda secara bermakna. Hal ini menandakan bahwa pemberian dari asetosal
dapat memberikan efek analgesik, yang dapat dilihat dari penurunan jumlah geliat
pada mencit (Andini, 2010). Asetosal memiliki mekanisme untuk menghambat
enzim siklooksigenase (COX), sehingga asam arakidonat tidak dapat diubah
menjadi prostaglandin dan nyeri tidak terjadi (Mousa, 2014). Penghambatan
enzim terjadi karena adanya ikatan antara asetosal dengan sisi aktif enzim,
sehingga pembentukan dari mediator nyeri menjadi terhambat (Ornelas et al.,
2017).
Pada tabel II disajikan data rata-rata geliat untuk tiga peringkat dosis ekstrak
daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) 833,33; 1666,67; dan 3333,33
mg/kgBB yaitu berturut-turut 48,0±0,3; 42,0±0,8; dan 15,0±0,2. Selain itu
didapatkan pula nilai persen proteksi dari masing-masing dosis yaitu 54,0±0,3
(dosis 833,34 mg/kgBB); 60,0±0,9 (dosis 1666,67 mg/kgBB); dan 86,0±0,2
(dosis 3333,33 mg/kgBB). Berdasarkan data diatas setelah diolah menggunakan
statistik, didapatkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara ketiga kelompok
perlakuan dengan kontrol negatif. Perbedaan bermakna antara kelompok dosis
dengan kelompok kontrol negatif menandakan bahwa ekstrak etanol daun apel
var. manalagi (Malus domestica Borkh.) baik dosis 833,33; 1666,67; dan 3333,33
mg/kgBB dapat memberikan proteksi terhadap nyeri, yang ditandai dengan
adanya penurunan jumlah geliat pada mencit yang telah diinduksi dengan asam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
asetat 1% secara intraperitonial dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif
CMC-Na.
Pada Tabel II disajikan data perubahan persen proteksi untuk peringkat
dosis I dan II dari ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica
Borkh.), dan kontrol positif asetosal yaitu berturut-turut -29,0±0,4 (dosis 833,34
mg/kgBB); -21,0±1,1 (dosis 1666,67 mg/kgBB); dan 0,0±0,7 (kontrol positif).
Berdasarkan data pada tabel III, setelah diolah menggunakan statistik didapatkan
bahwa terdapat perbedaan bermakna baik antara kelompok perlakuan dosis I dan
II dengan kontrol positif. Perbedaan bermakna ini menunjukkan bahwa baik dosis
833,33 dan 1666,67 mg/kgBB dapat memberikan proteksi nyeri yang berbeda
dibandingkan kontrol positif yang ditandai dengan adanya penurunan jumlah
geliat pada mencit yang telah diinduksi dengan asam asetat 1% secara
intraperitonial, adapun proteksi nyeri dari dosis I dan dosis II lebih rendah bila
dibandingkan dengan kontrol positif.
Pada tabel II disajikan data perubahan persen proteksi untuk peringkat dosis
III dari ekstrak daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) dan kontrol
positif asetosal yaitu berturut-turut 14,0±0,3 (dosis 3333,37 mg/kgBB) dan 0,0±
0,7 (kontrol positif). Berdasarkan data pada tabel III, setelah diolah menggunakan
statistik, terdapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dosis III dari
ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) dengan
kontrol positif. Perbedaan bermakna ini menunjukkan bahwa dosis 3333,37
mg/kgBB memberikan proteksi terhadap nyeri yang berbeda dibandingkan dengan
kontrol positif yang ditandai dengan adanya penurunan jumlah geliat pada mencit
yang telah diinduksi dengan asam asetat 1% secara intraperitonial. Kelompok
perlakuan dosis III memiliki nilai perubahan persen proteksi yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan nilai perubahan persen proteksi dari kontrol positif.
Pada Tabel II disajikan data rata-rata jumlah geliat untuk peringkat dosis I
dan II dari ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
yaitu berturut-turut 48,0± 0,3 (dosis 833,33 mg/kgBB) dan 42,0± 0,8 (dosis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1666,67 mg/kgBB), dan disajikan pula data rata-rata persen proteksi untuk
peringkat I dan II dari ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.) yaitu berturut-turut 54,0±0,3 (dosis 833,33 mg/kgBB) dan 60,0
±0,9 (dosis 1666,67 mg/kgBB). Berdasarkan data pada tabel III, setelah diolah
menggunakan statistik didapatkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara
kelompok perlakuan dosis I dengan kelompok perlakuan dosis II. Perbedaan
bermakna ini menandakan bahwa dosis 1666,67 mg/kgBB dapat memberikan
proteksi nyeri yang lebih baik bila dibandingkan dengan dosis 833,33 mg/kgBB,
yang ditandai dengan nilai proteksi nyeri yang lebih baik, serta adanya penurunan
jumlah geliat yang lebih baik pada mencit yang telah diinduksi dengan asam
asetat 1% secara intraperitonial.
Pada Tabel II disajikan data rata-rata jumlah geliat untuk peringkat dosis I
dan III dari ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
yaitu berturut-turut 48,0± 0,3 (dosis 833,33 mg/kgBB) dan 15,0± 0,2 (dosis
3333,33 mg/kgBB), dan disajikan pula data rata-rata persen proteksi untuk
peringkat I dan III dari ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.) yaitu berturut-turut 54,0±0,3 (dosis 833,33 mg/kgBB) dan 86,0
±0,2 (dosis 3333,33 mg/kgBB). Berdasarkan data pada tabel III, setelah diolah
menggunakan statistik didapatkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara
kelompok perlakuan dosis I dengan kelompok perlakuan dosis III. Perbedaan
bermakna ini menandakan bahwa dosis 3333,33 mg/kgBB dapat memberikan
proteksi nyeri yang lebih baik bila dibandingkan dengan dosis 833,33 mg/kgBB,
yang ditandai dengan nilai proteksi nyeri yang lebih baik, serta adanya penurunan
jumlah geliat yang lebih baik pada mencit yang telah diinduksi dengan asam
asetat 1% secara intraperitonial.
Pada Tabel II disajikan data rata-rata jumlah geliat untuk peringkat dosis II
dan III dari ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
yaitu berturut-turut 42,0±0,8 (dosis 1666,67 mg/kgBB) dan 15,0±0,2 (dosis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3333,33 mg/kgBB), dan disajikan pula data rata-rata persen proteksi untuk
peringkat II dan III dari ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.) yaitu berturut-turut 60,0±0,9 (dosis 1666,67 mg/kgBB) dan
86,0±0,2 (dosis 3333,33 mg/kgBB). Berdasarkan data pada tabel III, setelah
diolah menggunakan statistik didapatkan bahwa terdapat perbedaan bermakna
antara kelompok perlakuan dosis II dengan kelompok perlakuan dosis III.
Perbedaan bermakna ini menandakan bahwa dosis 3333,33 mg/kgBB dapat
memberikan proteksi nyeri yang lebih baik bila dibandingkan dengan dosis
1666,67 mg/kgBB, yang ditandai dengan nilai proteksi nyeri yang lebih baik, serta
adanya penurunan jumlah geliat yang lebih baik pada mencit yang telah diinduksi
dengan asam asetat 1% secara intraperitonial.
Menurut Yayasan Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam Phyto
Medica (1991), dinyatakan bahwa suatu senyawa dikatakan memiliki efek
analgesik bila suatu senyawa dapat memberikan efek pengurangan terhadap rasa
nyeri sebanyak ≥50% jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Jika
melihat data pada tabel II nilai persen proteksi dari kelompok perlakuan ekstrak
etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) yaitu 54,0% (dosis
833,33 mg/kgBB), 60,0% (dosis 1666,67 mg/kgBB), dan 86,0% (dosis 3333,37
mg/kgBB). Berdasarkan data di atas, maka dapat dikatakan bahwa ketiga
peringkat dosis memiliki efek analgesik, karena ketiga peringkat dosis memiliki
nilai persen proteksi ≥50%.
Berdasarkan uraian di atas, didapatkan bahwa proteksi nyeri yang
ditimbulkan dari pemberian ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.) yaitu dosis I < dosis II < dosis III, hal ini dibuktikan dari
jumlah geliat yang dihasilkan yaitu 48,0±0,3 (dosis 833,33 mg/kgBB) > 42,0±0,8
(dosis 1666,67 mg/kgBB) > 15,0±0,2 (dosis 3333,33 mg/kgBB). Hasil dari
penelitian diatas sesuai dengan penelitian dari 2 buah jurnal. Jurnal pertama oleh
Vieira et al., (2016), menyimpulkan bahwa hasil yang didapatkan dari pengujian
efek analgesik dengan menggunakan metode rangsang kimia yaitu adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
hubungan antara peningkatan dosis ekstrak yang diberikan dengan peningkatan
aktivitas analgesik yang ditimbulkan, dimana efek analgesik yang ditimbulkan
disebabkan karena adanya kandungan flavonoid. Jurnal kedua oleh Sentat dan
Pangestu (2016), melaporkan adanya kenaikan konsentrasi ekstrak etanol dalam
daun kersen yang berbanding lurus dengan aktivitas analgesiknya, sehingga
kemampuan proteksi terhadap nyeri yang dihasilkan juga semakin besar, dimana
efek analgesik yang ditimbulkan disebabkan karena adanya kandungan flavonoid.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan bahwa semakin tinggi dosis
ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) yang
diberikan, maka semakin tinggi juga proteksi nyeri yang diberikan.
Berdasarkan jurnal Patel et al., (2012) dikatakan bahwa tanaman apel
(Malus domestica Borkh.) mengandung antara lain flavonoid, fenolik, karoten,
karbohidrat, vitamin A, vitamin E, vitamin K, dan lain sebagainya. Diduga
flavonoid pada daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) memiliki
aktivitas sebagai analgesik, dengan mekanisme kerja yaitu dapat menghambat
enzim siklooksigenase (COX) dan lipoksigenase (LOX) pada jalur asam
arakidonat sehingga pembentukan dari mediator nyeri dapat terhambat (Sandhar et
al., 2011). Penghambatan pada enzim terjadi karena adanya ikatan antara
flavonoid dengan sisi aktif dari enzim, sehingga aktifitas dari enzim akan
terhambat dalam hal ini menyebabkan pembentukan dari mediator nyeri menjadi
terhambat (Kumar dan Pandey, 2013).
KESIMPULAN
Ekstrak etanol 70% dari daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
memiliki efek analgesik pada mencit betina galur Swiss yang diinduksi dengan
menggunakan asam asetat 1% dengan dosis 50 mg/kgBB. Nilai persen proteksi
dari ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) yaitu
54,0% (dosis 833,33 mg/kgBB); 60,0% (dosis 1666,67 mg/kgBB), dan 86,0%
(dosis 3333,37 mg/kgBB), sedangkan nilai perubahan persen proteksi dari ekstrak
etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.) yaitu -29,0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
(dosis 833,33 mg/kgBB), -21,0% (dosis 1666,67 mg/kgBB), dan 14,0% (dosis
3333,37 mg/kgBB).
SARAN
Diperlukan adanya pengujian kandungan fitokimia, khususnya untuk
golongan flavonoid secara spesifik untuk daun apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.) yang bertanggung jawab dalam pemberian efek analgesik/
penghambatan nyeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
DAFTAR PUSTAKA
Andini, A. P., 2010. Efek Analgesik Eksstrak Metanol-Air Daun Macaranga
tanarius L. pada Mencit Betina Galus Swiss. Skripsi. Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2012. Acuan Sediaan
Herbal. Edisi 1. Vol. 7. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan, 8-10.
Dahlan, M. S., 2014. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 6. Jakarta:
Epidemiologi Indonesia, 7-33.
Dash, P. R., Rana, M. S., dan Ali, M. S., 2015. Investigation of Analgesic and
Cytotoxic Activities of Ethacol Extract of Commelina appendiculata.
Journal of Pharmacology and Phytochemistry. 4(3), 53-59.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Farmakope Herbal Indonesia
Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 169.
Irawati, K., 2015. Uji Analgesik Dekokta Daun Macaranga tanarius L. pada
Mencit Betina Galur Swiss. Skripsi. Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Koda-Kimble, M. A., Young, L. Y., Alldredge, B. K., Corelli, R. L., Guglielmo,
B. J., Kradjan, W. A., Williams, B. R., 2009. Applied Therapeutics The
Clinical Use of Drugs. Vol. 9. United States of America: Lippincott
Williams & Wilkins, 8.1-8.2.
Kumar, D., 2011. Anti-Inflammatory, Analgesic, and Antioxidant Activities of
Methanolic Wood Extract of Pterocapus santalinus L. Journal of
Pharmacology and Pharmacotherapeutics. 2(3), 200-202.
Kumar, S., dan Pandey, A., 2013. Chemistry and Biological Activities of
Flavonoids: An Overview. The Scientific World Journal, 1-16.
Liaudanskas, M., Viskelis, P., Raudonis, R., Kviklys, D., Uselis, N., dan Janulis,
V., 2014. Phenolic Composition and Antioxidant Activity of Malus
domestica Leaves. The Scientific World Journal, 1-10.
Mandave, P., Khade, S., Karandikar, M., Pandit, V., Ranjekar, P., Kuvalekar, A.,
dan Mantri N., 2017. Antidiabetic, Lipid Normalizing, and
Nephroprotective Actions of the Strawberry: A Potent Supplementary Fruit.
International Journal of Molecular Science, 1-22.
Mousa, Y. J., 2014. Analgesic, Antipyretic and Anti-Inflammatory Effect pf
Aspirin in Chicks Stressed with Hydrogen Peroxide. Global Journal of
Medical Research. 14(1), 10-16.
Muhammad, N., 2014. In-Vivo Models for Management of Pain. Pharmacology
and Pharmacy, 5, 92-96.
Ornelas, A., Millward, N. Z., Menter, D. G., Davis, J. S., Lichtenberger, L.,
Hawke, D., Hawk, E., et al., 2017. Beyond COX-1: The Effects of Aspirin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
on Platelet Biology and Potential Mechanisms of Chemoprevention. Cancer
Metastasis Rev. 36, 289-303.
Patel, V., Kaswala, R., Chakraborty, M., dan Kamath, J. V., 2012. Phytochemical
and Pharmacological Profile of Malus domestica: An Overview.
International Journal of Current Biochemical and Pharmaceutical
Research, 2(2), 334-338.
Perdana, R. K., 2012. Aktivitas Analgetik Infusa Buah Asam Jawa (Tamarindus
indica L.) pada Mencit. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta.
Sandhar, H. K., Kumar, B., Prasher, S., Tiwari, P., Salhan, M., dan Sharma, P.,
2011. A Review of Phatochemistry and Pharmacology of Flavonoids.
International Pharmaceutica Sciencia, 1(1), 25-41.
Sani, R. N., Nisa, F. C., Andriani, R. D., dan Maligan, J. M., 2014. Analisis
Rendemen dan Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Mikroalga Laut
Tetraselmis chuii. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(2), 121-126.
Sentat, T., dan Pangestu, S., 2016. Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol Daun
Kersen (Muntingia calabura L.) pada Mencit Putih Jantan (Mus musculus)
dengan Induksi Nyeri Asam Asetat. Jurnal Ilmiah Manuntung. 2(2), 147-
153.
Tjay, T. H., dan Rahardja K., 2015. Obat-Obat Penting. Edisi 6. Jakarta: Penerbit
PT. Elex Media Komputindo, 312-316, 348.
Tuner, R. A., 1965. Screening Methods in Pharmacology. London: Academic
Press, 113.
Vieira, G. D. V., Santos, B. C. S., Alves, M. S., Araujo, A. L., Yamamoto, C. H.,
Pinto, M. A. O., Kaplan, M. A. C., et al., 2016. Bioactivities of the Ethanol
Extract from Ageratum fastigiatum Brances: Antioxidant, Antinociceptive
and Anti-Inflammatory. Anais da Academia Brasileira de Ciencias. 88(3),
1471-1484.
Wulandari, D., dan Hendra, P., 2011. Efek Analgesik Infusa Daun Macaranga
tanarius L. Pada Mencit Betina Galur Swiss. Bionatura - Jurnal Ilmu-Ilmu
Hayati dan Fisik, 13(2), 108-117.
Yayasan Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam Phyto Medica.,
1991. Pedoman Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka Penapisan
Farmakologi, Pengujian Fitokimia, dan Pengujian Klinik. Jakarta: Yayasan
Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam Phyto Medica, 3-5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daun, serbuk, ekstrak etanol kental, dan hasil penetapan kadar
air dari daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
Daun apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.)
Serbuk apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.)
Ekstrak etanol kental daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
Hasil pengukuran kadar air dari serbuk daun apel var. manalagi (Malus domestica
Borkh.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 2. Proses pembuatan Ekstrak etanol 70% daun apel var.
manalagi (Malus domestica Borkh.)
Proses maserasi Proses penghilangan etanol dengan
rotary evaporator
Ekstrak etanol kental daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 3. Cara pemberian dan respon geliat pada mencit
Pemberian secara peroral
Pemberian secara intraperitonial
Respon geliat mencit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 4. Surat Ethical Clearance (EC)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 5. Surat pengesahan determinasi daun apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 6. Surat legalitas aplikasi SPSS untuk pengujian data secara
statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 7. Perhitungan dosis
1. Dosis asam asetat 1% v/v. Dosis asam asetat yang digunakan dalam penelitian
ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Wulandari dan Hendra
(2011), yaitu sebesar 50 mg/kgBB sebagai dosis optimal.
2. Dosis asetosal. Kontrol positif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
asetosal, sehingga asetosal harus dapat memberikan respon pengurangan geliat
pada mencit yang terinduksi asam asetat 1%. Dosis asetosal untuk manusia 50
kg berdasarkan penelitian Wulandari dan Hendra (2011), adalah 500 mg,
sehingga dosis asetosal untuk manusia 70 kg adalah 700 mg. Konversi dari
manusia 70 kg ke mencit 20 gram adalah 0,0026; sehingga dosis konversi
untuk mencit dengan berat badan 20 gram adalah 91 mg/kgBB.
3. Penetapan dosis ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica
Borkh.) didasarkan pada:
a. Bobot tertinggi mencit yaitu 30 gram.
b. Pemberian ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica
Borkh.) menggunakan volume maksimal pemberian secara peroral pada
mencit yaitu 1,0 mL (Harmita dan Radji, 2008).
c. Konsentrasi ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica
Borkh.) yang dibuat yaitu 10%.
Penetapan dosis tertinggi ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus
domestica Borkh.) yaitu:
𝐷 × 𝐵𝐵 = 𝐶 × 𝑉
𝐷 × 30 𝑔𝑟𝑎𝑚 =10 𝑔𝑟𝑎𝑚
100𝑚𝐿× 1 𝑚𝐿
𝐷 × 30 𝑔𝑟𝑎𝑚 =100 𝑚𝑔
𝑚𝐿× 1 𝑚𝐿
𝐷 =3,33𝑚𝑔
𝑔𝐵𝐵
𝐷 = 3333,33𝑚𝑔
𝑘𝑔𝐵𝐵
Keterangan:
D : dosis (mg/kgBB)
BB : bobot badan mencit (gram)
C : konsentrasi (mg/mL)
V : volume (mL)
Dua dosis lainnya diperoleh dengan cara membagi 2 dari dosis pertama yaitu
3333,33 mg/kgBB kemudian dibagi 2 lagi sehingga akan didapatkan 3
peringkat dosis yaitu berturut-turut 3333,33; 1666,67; dan 833,33 mg/kgBB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 8. Perhitungan persen rendemen Ekstrak etanol daun apel var.
manalagi (Malus domestica Borkh.)
Ekstrak kental yang diperoleh kemudian ditimbang dan dibandingkan bobotnya
dengan serbuk simplisia awal yang digunakan. Hasil perbandingannya akan
dinyatakan dalam bentuk persen (Sani et al., 2014).
Rumus perhitungan rendemen, yaitu:
% 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 × 100%
% 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 12,9853 𝑔𝑟𝑎𝑚
40 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 100%
% 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 32,4633%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 9. Hasil analisis statistika uji T penentuan selang waktu
pemberian asetosal dengan selang waktu 10 dan 15 menit
Descriptives
Kelompok Statistic Std.
Error
Orientasi 10 menit Mean 69.33 2.186
95% Confidence
Interval
for Mean
Lower Bound 59.93
Upper Bound 78.74
5% Trimmed Mean .
Median 71.00
Variance 14.333
Std. Deviation 3.786
Minimum 65
Maximum 72
Range 7
Interquartile Range .
Skewness -1.597 1.225
Kurtosis . .
15 menit Mean 73.00 1.155
95% Confidence
Interval
for Mean
Lower Bound 68.03
Upper Bound 77.97
5% Trimmed Mean .
Median 73.00
Variance 4.000
Std. Deviation 2.000
Minimum 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Maximum 75
Range 4
Interquartile Range .
Skewness .000 1.225
Kurtosis . .
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Orientasi 10 menit .337 3 . .855 3 .253
15 menit .175 3 . 1.000 3 1.000
T-Test
Group Statistics
Kelompok N Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Orientasi 10 menit 3 69.33 3.786 2.186
15 menit 3 73.00 2.000 1.155
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
t-test for Equality
of Means
F Sig. t df
Orientas
i
Equal variances
assumed 2.306 .204 -1.483 4
Equal variances
not assumed -1.483 3.036
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
Orientasi Equal variances assumed .212 -3.667 2.472
Equal variances not
assumed .234 -3.667 2.472
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Orientasi Equal variances assumed -10.530 3.197
Equal variances not assumed -11.482 4.149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Lampiran 10. Hasil analisis degan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney
rata-rata jumlah geliat kontrol positif asetosal, kontrol negatif
CMC-Na, dan perlakuan ketiga peringkat dosis ekstrak etanol
70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
Descriptives
Kelompok Statistic
Std.
Error
Jumlah
Geliat
Kontrol
Positif
Mean 25.40 .510
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 23.98
Upper Bound 26.82
5% Trimmed Mean 25.39
Median 25.00
Variance 1.300
Std. Deviation 1.140
Minimum 24
Maximum 27
Range 3
Interquartile Range 2
Skewness .405 .913
Kurtosis -.178 2.000
Kontrol
Negatif
CMC-
Na
Mean 103.80 2.107
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 97.95
Upper Bound 109.65
5% Trimmed Mean 103.61
Median 102.00
Variance 22.200
Std. Deviation 4.712
Minimum 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Maximum 111
Range 11
Interquartile Range 9
Skewness 1.069 .913
Kurtosis -.040 2.000
Dosis =
3333.33
Mean 14.60 .245
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 13.92
Upper Bound 15.28
5% Trimmed Mean 14.61
Median 15.00
Variance .300
Std. Deviation .548
Minimum 14
Maximum 15
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness -.609 .913
Kurtosis -3.333 2.000
Dosis =
1666.67
Mean 42.00 .894
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 39.52
Upper Bound 44.48
5% Trimmed Mean 41.94
Median 41.00
Variance 4.000
Std. Deviation 2.000
Minimum 40
Maximum 45
Range 5
Interquartile Range 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Skewness .938 .913
Kurtosis -.188 2.000
Dosis =
833.33
Mean 48.00 .316
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 47.12
Upper Bound 48.88
5% Trimmed Mean 48.00
Median 48.00
Variance .500
Std. Deviation .707
Minimum 47
Maximum 49
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness .000 .913
Kurtosis 2.000 2.000
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
Statiti
c
df Sig.
Jumlah
Geliat
Kontrol Positif .237 5 .200* .961 5 .814
Kontrol Negatif
CMC-Na .249 5 .200* .864 5 .243
Dosis = 3333.33 .367 5 .026 .684 5 .006
Dosis = 1666.67 .291 5 .191 .905 5 .440
Dosis = 833.33 .300 5 .161 .883 5 .325
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Means
Report
Kelompok N Mean Std.
Deviation Median Minimum Maximum
Kontrol Positif 5 25.40 1.140 25.00 24 27
Kontrol Negatif
CMC-Na 5 103.80 4.712 102.00 100 111
Dosis = 3333.33 5 14.60 .548 15.00 14 15
Dosis = 1666.67 5 42.00 2.000 41.00 40 45
Dosis = 833.33 5 48.00 .707 48.00 47 49
Total 25 46.76 31.593 41.00 14 111
Kruskal-Wallis Test
Test Statisticsa,b
Jumlah Geliat
Chi-Square 23.184
df 4
Asymp. Sig. .000
Mann-Whitney Test
(Kontrol Positif dan Kontrol Negatif)
Test Statisticsa
Jumlah Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Mann-Whitney Test
(Kontrol Positif dan Dosis Ekstrak Etanol 3333.33)
Test Statisticsa
Jumlah Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.660
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Kontrol Positif dan Dosis Ekstrak Etanol 1666.67)
Test Statisticsa
Jumlah Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Kontrol Positif dan Dosis Ekstrak Etanol 833.33)
Test Statisticsa
Jumlah Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.652
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Mann-Whitney Test
(Kontrol Negatif dan Dosis Ekstrak Etanol 3333.33)
Test Statisticsa
Jumlah Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.660
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Kontrol Negatif dan Dosis Ekstrak Etanol 1666.67)
Test Statisticsa
Jumlah Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Kontrol Negatif dan Dosis Ekstrak Etanol 833.33)
Test Statisticsa
Jumlah Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.652
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Mann-Whitney Test
(Dosis Ekstrak Etanol 3333.33 dan Dosis Ekstrak Etanol 1666.67)
Test Statisticsa
Jumlah Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.660
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Dosis Ekstrak Etanol 3333.33 dan Dosis Ekstrak Etanol 833.33)
Test Statisticsa
Jumlah Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.685
Asymp. Sig. (2-tailed) .007
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Dosis Ekstrak Etanol 1666.67 dan Dosis Ekstrak Etanol 833.33)
Test Statisticsa
Jumlah Geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.652
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Lampiran 11. Hasil analisis degan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney
rata-rata persen proteksi kontrol positif asetosal, kontrol
negatif CMC-Na, dan perlakuan ketiga peringkat dosis ekstrak
etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
% proteksi
geliat
Kontrol
Positif
Mean 75.5298400 .49123954
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound 74.1659404
Upper
Bound 76.8937396
5% Trimmed Mean 75.5405444
Median 75.9152000
Variance 1.207
Std. Deviation 1.09844500
Minimum 73.98840
Maximum 76.87860
Range 2.89020
Interquartile Range 1.92680
Skewness -.405 .913
Kurtosis -.178 2.000
Kontrol
Negatif
CMC-Na
Mean .0000000
2.0299926
8
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound -5.6361632
Upper
Bound 5.6361632
5% Trimmed Mean .1819722
Median 1.7341000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Variance 20.604
Std. Deviation 4.53920163
Minimum -6.93640
Maximum 3.66090
Range 10.59730
Interquartile Range 8.18885
Skewness -1.069 .913
Kurtosis -.040 2.000
Dosis =
3333.33
Mean 85.9344600 .23598384
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound 85.2792638
Upper
Bound 86.5896562
5% Trimmed Mean 85.9237556
Median 85.5491000
Variance .278
Std. Deviation .52767591
Minimum 85.54910
Maximum 86.51250
Range .96340
Interquartile Range .96340
Skewness .609 .913
Kurtosis -3.333 2.000
Dosis =
1666.67
Mean 59.5376000 .86169116
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound 57.1451618
Upper
Bound 61.9300382
5% Trimmed Mean 59.5911222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Median 60.5010000
Variance 3.713
Std. Deviation 1.92680000
Minimum 56.64740
Maximum 61.46440
Range 4.81700
Interquartile Range 3.37190
Skewness -.938 .913
Kurtosis -.187 2.000
Dosis =
833.33
Mean 53.7572000 .30465383
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound 52.9113454
Upper
Bound 54.6030546
5% Trimmed Mean 53.7572000
Median 53.7572000
Variance .464
Std. Deviation .68122667
Minimum 52.79380
Maximum 54.72060
Range 1.92680
Interquartile Range .96340
Skewness .000 .913
Kurtosis 2.000 2.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
% proteksi
geliat
Kontrol Positif .237 5 .200* .961 5 .814
Kontrol Negatif
CMC-Na .249 5 .200* .864 5 .243
Dosis = 3333.33 .367 5 .026 .684 5 .006
Dosis = 1666.67 .291 5 .191 .905 5 .440
Dosis = 833.33 .300 5 .161 .883 5 .325
Means
Report
Kelompok % proteksi geliat
Kontrol Positif N 5
Mean 75.5298400
Std. Deviation 1.09844500
Median 75.9152000
Minimum 73.98840
Maximum 76.87860
Kontrol Negatif CMC-Na N 5
Mean .0000000
Std. Deviation 4.53920163
Median 1.7341000
Minimum -6.93640
Maximum 3.66090
Dosis = 3333.33 N 5
Mean 85.9344600
Std. Deviation .52767591
Median 85.5491000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Minimum 85.54910
Maximum 86.51250
Dosis = 1666.67 N 5
Mean 59.5376000
Std. Deviation 1.92680000
Median 60.5010000
Minimum 56.64740
Maximum 61.46440
Dosis = 833.33 N 5
Mean 53.7572000
Std. Deviation .68122667
Median 53.7572000
Minimum 52.79380
Maximum 54.72060
Total N 25
Mean 54.9518200
Std. Deviation 30.43624042
Median 60.5010000
Minimum -6.93640
Maximum 86.51250
Kruskal-Wallis Test
Test Statisticsa,b
Ekstrak etanol % proteksi geliat
Chi-Square 23.184
Df 4
Asymp. Sig. .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Mann-Whitney Test
(Kontrol Positif dan Kontrol Negatif)
Test Statisticsa
% proteksi geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Kontrol Positif dan Dosis Ekstrak Etanol 3333.33)
Test Statisticsa
% proteksi geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.660
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Kontrol Positif dan Dosis Ekstrak Etanol 1666.67)
Test Statisticsa
Ekstrak etanol % proteksi
geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Mann-Whitney Test
(Kontrol Positif dan Dosis Ekstrak Etanol 833.33)
Test Statisticsa
% proteksi geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.652
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Kontrol Negatif dan Dosis Ekstrak Etanol 3333.33)
Test Statisticsa
Ekstrak etanol % proteksi
geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.660
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Kontrol Negatif dan Dosis Ekstrak Etanol 1666.67)
Test Statisticsa
% proteksi geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Kontrol Negatif dan Dosis Ekstrak Etanol 833.33)
Test Statisticsa
% proteksi geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.652
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Dosis Ekstrak Etanol 3333.33 dan Dosis Ekstrak Etanol 1666.67)
Test Statisticsa
% proteksi geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.660
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Dosis Ekstrak Etanol 3333.33 dan Dosis Ekstrak Etanol 833.33)
Test Statisticsa
% proteksi geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.685
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Asymp. Sig. (2-tailed) .007
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Dosis Ekstrak Etanol 1666.67 dan Dosis Ekstrak Etanol 833.33)
Test Statisticsa
% proteksi geliat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.652
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Lampiran 12. Hasil analisis degan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney
rata-rata perubahan persen proteksi kontrol positif asetosal,
kontrol negatif CMC-Na, dan perlakuan ketiga peringkat dosis
ekstrak etanol 70% daun apel var. manalagi (Malus domestica
Borkh.)
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Perubahan %
proteksi
Kontrol
Positif
Mean .0000000 .65037994
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound -1.8057442
Upper
Bound 1.8057442
5% Trimmed Mean .0141722
Median .5102000
Variance 2.115
Std. Deviation 1.45429375
Minimum -2.04080
Maximum 1.78570
Range 3.82650
Interquartile Range 2.55100
Skewness -.405 .913
Kurtosis -.178 2.000
Kontrol
Negatif
CMC-Na
Mean -
100.0000200
2.6876623
6
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound
-
107.4621670
Upper
Bound -92.5378730
5% Trimmed Mean -99.7590889
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Median -97.7041000
Variance 36.118
Std. Deviation 6.00979573
Minimum -109.18370
Maximum -95.15310
Range 14.03060
Interquartile Range 10.84180
Skewness -1.069 .913
Kurtosis -.040 2.000
Dosis =
3333.33
Mean 13.7755000 .31243242
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound 12.9080485
Upper
Bound 14.6429515
5% Trimmed Mean 13.7613278
Median 13.2653000
Variance .488
Std. Deviation .69862012
Minimum 13.26530
Maximum 14.54080
Range 1.27550
Interquartile Range 1.27550
Skewness .609 .913
Kurtosis -3.333 2.000
Dosis =
1666.67
Mean -21.1734800
1.1408530
6
95%
Confidence
Lower
Bound -24.3409959
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Interval for
Mean
Upper
Bound -18.0059641
5% Trimmed Mean -21.1026222
Median -19.8980000
Variance 6.508
Std. Deviation 2.55102500
Minimum -25.00000
Maximum -18.62240
Range 6.37760
Interquartile Range 4.46430
Skewness -.937 .913
Kurtosis -.188 2.000
Dosis =
833.33
Mean -28.8265000 .40334852
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound -29.9463750
Upper
Bound -27.7066250
5% Trimmed Mean -28.8265000
Median -28.8265000
Variance .813
Std. Deviation .90191470
Minimum -30.10200
Maximum -27.55100
Range 2.55100
Interquartile Range 1.27550
Skewness .000 .913
Kurtosis 2.000 2.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-
Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Ekstrak etanol
perubahan %
proteksi
Kontrol Positif .237 5 .200* .961 5 .814
Kontrol Negatif
CMC-Na .249 5 .200* .864 5 .243
Dosis =
3333.33 .367 5 .026 .684 5 .006
Dosis =
1666.67 .291 5 .191 .905 5 .440
Dosis = 833.33 .300 5 .161 .883 5 .325
Means
Report
Kelompok Perubahan %
proteksi
Kontrol Positif N 5
Mean .0000000
Std. Deviation 1.45429375
Median .5102000
Minimum -2.04080
Maximum 1.78570
Kontrol Negatif CMC-Na N 5
Mean -100.0000200
Std. Deviation 6.00979573
Median -97.7041000
Minimum -109.18370
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Maximum -95.15310
Dosis = 3333.33 N 5
Mean 13.7755000
Std. Deviation .69862012
Median 13.2653000
Minimum 13.26530
Maximum 14.54080
Dosis = 1666.67 N 5
Mean -21.1734800
Std. Deviation 2.55102500
Median -19.8980000
Minimum -25.00000
Maximum -18.62240
Dosis = 833.33 N 5
Mean -28.8265000
Std. Deviation .90191470
Median -28.8265000
Minimum -30.10200
Maximum -27.55100
Total N 25
Mean -27.2449000
Std. Deviation 40.29697665
Median -19.8980000
Minimum -109.18370
Maximum 14.54080
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kruskal-Wallis Test
Test Statisticsa,b
Perubahan % proteksi
Chi-Square 23.184
Df 4
Asymp. Sig. .000
Mann-Whitney Test
(Kontrol Positif dan Kontrol Negatif)
Test Statisticsa
Perubahan % proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Kontrol Positif dan Dosis Ekstrak Etanol 3333.33)
Test Statisticsa
Perubahan % proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.660
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Mann-Whitney Test
(Kontrol Positif dan Dosis Ekstrak Etanol 1666.67)
Test Statisticsa
Perubahan % proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Kontrol Positif dan Dosis Ekstrak Etanol 833.33)
Test Statisticsa
Perubahan % proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.652
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Kontrol Negatif dan Dosis Ekstrak Etanol 3333.33)
Test Statisticsa
Perubahan % proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.660
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Mann-Whitney Test
(Kontrol Negatif dan Dosis Ekstrak Etanol 1666.67)
Test Statisticsa
Perubahan % proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.627
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Kontrol Negatif dan Dosis Ekstrak Etanol 833.33)
Test Statisticsa
Perubahan % proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.652
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Dosis Ekstrak Etanol 3333.33 dan Dosis Ekstrak Etanol 1666.67)
Test Statisticsa
Perubahan % proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.660
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Mann-Whitney Test
(Dosis Ekstrak Etanol 3333.33 dan Dosis Ekstrak Etanol 833.33)
Test Statisticsa
Perubahan % proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.685
Asymp. Sig. (2-tailed) .007
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
Mann-Whitney Test
(Dosis Ekstrak Etanol 1666.67 dan Dosis Ekstrak Etanol 833.33)
Test Statisticsa
Perubahan % proteksi
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 15.000
Z -2.652
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Biografi Penulis
Penulis skripsi berjudul “Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol
70% Daun Apel var. manalagi (Malus domestica Borkh.)
pada Mencit Betina Galur Swiss dengan Metode Rangsang
Kimia” ini bernama Maudy Angela Sari Rahayu Purnomo,
merupakan anak kedua dari 3 bersaudara pasangan Surjo
Suwito Purnomo dan Fenny Agustina. Lahir di Magelang,
pada tanggal 26 Mei 1997, penulis menempuh pendidikan di
SD Kristen Indonesia (2003-2009), SMP Tarakanita Magelang (2009-2012), SMA
Tarakanita Magelang (2012-2015), dan meneruskan pendidikannya di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2015. Semasa
menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma, penulis mengikuti beberapa
kegiatan baik didalam maupun di luar kampus. Penulis pernah menjadi salah satu
wakil dari Universitas Sanata Dharma dalam kegiatan Konkuk Winter Program
2018 di Korea. Selain mengikuti kegiatan di luar kampus, penulis juga pernah
mengikuti beberapa kegiatan kepanitiaan didalam kampus seperti kegiatan
Pelepasan Wisuda I sebagai anggota divisi konsumsi, Pelepasan Wisuda II sebagai
koordinator divisi konsumsi, Kampanye Informasi Obat sebagai koordinator divisi
dukom (DDU dan konsumsi), dan panitia FACTION 2 (Future Pharmacist in
Action) sebagai divisi LO (Liaison Officer), serta berpartisipasi sebagai asisten
dosen untuk praktikum matakuliah Biokimia (tahun ajaran 2017/2018 semester
gasal) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI