12
JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.VII , No.1, Januari 2018 18 UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN MALAKA (Phyllanthus emblica L.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Wistar Seno Aulia Ardiansyah, D. Saeful Hidayat, Nurvika S. Simbolon Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Abstrak Obesitas merupakan penimbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh yang disebabkan oleh asupan jumlah makanan yang lebih besar dari pada yang dapat digunakan untuk energi. Daun Malaka (Phyllanthus emblica L.) merupakan salah satu tanaman berkhasiat obat yang belum banyak diketahui masyarakat digunakan sebagai obat obesitas. Daun malaka mengandung senyawa tanin, flavonoid dan saponin yang mampu menghambat kerja enzim lipase pankreas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun malaka sebagai antiobesitas pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi karbohidrat dan lemak. Daun malaka diekstraksi menggunakan metode maserasi. Pengujian dilakukan dengan membagi 5 kelompok perlakuan yang terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok perlakuan terbagi menjadi kontrol negatif, kontrol positif (Orlistat) dan kelompok dosis ekstrak. Kelompok uji yang diberi ekstrak daun malaka secara oral dengan dosis berbeda (250, 500, dan 750 mg/kg BB), kemudian dilanjut dengan pengukuran kadar kolesterol darah untuk masing-masing kelompok. Data diuji secara statistik menggunakan one way ANOVA dengan tingkat kepercayaan < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dosis 750 mg/kg BB memiliki aktivitas lebih baik dibandingkan dengan kelompok uji lainnya dan tidak ada korelasi antara penurunan obesitas dengan penurunan kadar kolesterol darah. Kata kunci : obesitas, Phyllanthus emblica L, orlistat, flavonoid, enzim lipase Abstract Obesity is an excessive accumulation of fat in the body caused by a larger amount of food intake than can be used for energy. Leaves malaka (Phyllanthus emblica L.) is one of the nutritious medicinal plants that have not been widely known to the public that is used as an obesity drug. Malaka leaves contain tannin, flavonoid and saponin compounds that are able to inhibit the action of pancreatic lipase enzymes. This study aims to determine the effect of malaka leaf ethanol extract as antiobesity in white male rats Wistar strain induced high carbohydrate and fat diet. Malaka leaves are extracted using maceration method. The test was conducted by dividing 5 treatment groups consisting of 5 rats. The treatment group was divided into negative control, positive control (Orlistat) and group dose of extract. The test group given oral leaf extract orally with different doses (250, 500, and 750 mg / kg BW), then followed by measurement of blood cholesterol levels for each group. Data were tested statistically using one way ANOVA with a confidence level <0.05. The results showed a dose of 750 mg / kg BW had better activity compared with other test groups and there was no correlation between decreased obesity with decreased blood cholesterol levels. Keywords: obesity, Phyllanthus emblica L., orlistat, flavonoids, lipase enzyme

UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.VII , No.1, Januari 2018

18

UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN MALAKA

(Phyllanthus emblica L.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Wistar

Seno Aulia Ardiansyah, D. Saeful Hidayat, Nurvika S. Simbolon

Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Abstrak

Obesitas merupakan penimbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh yang disebabkan oleh

asupan jumlah makanan yang lebih besar dari pada yang dapat digunakan untuk energi. Daun

Malaka (Phyllanthus emblica L.) merupakan salah satu tanaman berkhasiat obat yang belum

banyak diketahui masyarakat digunakan sebagai obat obesitas. Daun malaka mengandung

senyawa tanin, flavonoid dan saponin yang mampu menghambat kerja enzim lipase pankreas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun malaka sebagai

antiobesitas pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi karbohidrat dan

lemak. Daun malaka diekstraksi menggunakan metode maserasi. Pengujian dilakukan dengan

membagi 5 kelompok perlakuan yang terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok perlakuan terbagi

menjadi kontrol negatif, kontrol positif (Orlistat) dan kelompok dosis ekstrak. Kelompok uji

yang diberi ekstrak daun malaka secara oral dengan dosis berbeda (250, 500, dan 750 mg/kg

BB), kemudian dilanjut dengan pengukuran kadar kolesterol darah untuk masing-masing

kelompok. Data diuji secara statistik menggunakan one way ANOVA dengan tingkat

kepercayaan < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dosis 750 mg/kg BB memiliki aktivitas lebih

baik dibandingkan dengan kelompok uji lainnya dan tidak ada korelasi antara penurunan

obesitas dengan penurunan kadar kolesterol darah.

Kata kunci : obesitas, Phyllanthus emblica L, orlistat, flavonoid, enzim lipase

Abstract

Obesity is an excessive accumulation of fat in the body caused by a larger amount of food intake

than can be used for energy. Leaves malaka (Phyllanthus emblica L.) is one of the nutritious

medicinal plants that have not been widely known to the public that is used as an obesity drug.

Malaka leaves contain tannin, flavonoid and saponin compounds that are able to inhibit the

action of pancreatic lipase enzymes. This study aims to determine the effect of malaka leaf

ethanol extract as antiobesity in white male rats Wistar strain induced high carbohydrate and

fat diet. Malaka leaves are extracted using maceration method. The test was conducted by

dividing 5 treatment groups consisting of 5 rats. The treatment group was divided into negative

control, positive control (Orlistat) and group dose of extract. The test group given oral leaf

extract orally with different doses (250, 500, and 750 mg / kg BW), then followed by

measurement of blood cholesterol levels for each group. Data were tested statistically using one

way ANOVA with a confidence level <0.05. The results showed a dose of 750 mg / kg BW had

better activity compared with other test groups and there was no correlation between decreased

obesity with decreased blood cholesterol levels.

Keywords: obesity, Phyllanthus emblica L., orlistat, flavonoids, lipase enzyme

Page 2: UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.VII , No.1, Januari 2018

19

PENDAHULUAN

Obesitas adalah suatu peningkatan

massa jaringan lemak tubuh yang terjadi

akibat ketidakseimbangan antara asupan

nutrisi dengan penggunaan energi

(Hofbauer, 2002). Pada tahun 2014, orang

yang berusia > 18 tahun mengalamai

kelebihan berat badan >1,9 miliar.

Prevalensi di seluruh dunia, obesitas lebih

dari dua kali lipat antara tahun 1980 dan

2014 (WHO, 2016). Dalam riset IHME,

merujuk Riset Kesehatan Dasar 2007 dan

2010, Indonesia masuk dalam 10 besar

negara dengan orang gemuk terbanyak.

Kelebihan lemak tubuh atau obesitas

saat ini merupakan sebuah epidemi yang

muncul di seluruh dunia, termasuk di

negara-negara yang sedang berkembang

(Atmarita, 2005). WHO menetapkan

klasifikasi internasional untuk kelebihan

berat badan bila BMI ≥25 kg/m2 dan

obesitas bila BMI ≥30 kg/m2. Pada

penderita obesitas akan berkembang

resistensi terhadap aksi seluler insulin yang

dikarakteristikkan oleh berkurangnya

kemampuan insulin untuk menghambat

pengeluaran glukosa dari hati dan

kemampuannya untuk mendukung

pengambilan glukosa pada lemak dan otot

(Dewi, 2007).

Salah satu obat untuk mengatasi

obesitas yaitu orlistat, namun efek samping

sangat mungkin terjadi akibat penggunaan

dalam jangka waktu yang lama. Oleh

karena itu, dicari alternatif lain, salah

satunya penggunaan obat tradisional.

Tanaman obat yang dapat digunakan

untuk mencegah atau menurunkan berat

badan antara lain teh hijau, kayu manis,

ginseng, curcumin, lada hitam dan daun jati

belanda. Penelitian yang telah dilakukan,

senyawa flavonoid, tanin dan saponin yang

terkadung dalam daun jati Belanda

memiliki aktivitas menghambat enzim

lipase pankreas dengan menurunkan kadar

trigliserida, kolesterol total dan

menurunkan berat badan (Hidayat dkk,

2015). Dalam survei literatur, ditemukan

bahwa flavonoid, sterol, tanin, dan alkaloid

telah menunjukkan efek yang menjanjikan

untuk mengatasi obesitas dengan berbagai

mekanisme (Rohit et al, 2012).

Salah satu tanaman yang diduga

memiliki aktivitas antiobesitas adalah daun

malaka (Phyllanthus emblica L.).

Tumbuhan ini banyak digunakan

masyarakat sebagai obat tradisional.

Tanaman ini di India telah digunakan untuk

mengobati penyakit kanker, diabetes, liver,

gangguan jantung dan anemia (Khan,

2009). Telah dilakukan penelitian

farmakologi tentang tanaman malaka

memiliki aktivitas sebagai analgesik,

antioksidan, antitusif, antiinflamasi,

aktivitas mutagenik dan antikanker

(Dasaroju, et al. 2014).

Klasifikasi dari tanaman malaka

(Phyllanthus embica L.) sebagai berikut:

Kingdom : Plantae – Tumbuhan

Divisi : Flowering plant

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malpighiales

Page 3: UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.VII , No.1, Januari 2018

20

Famili : Phyllanthae

Genus : Phyllanthus

Species : Phyllanthus emblica Linn.

(Singh, et al. 2011)

Daun malaka yang memiliki

kandungan flavonoid dan tanin yang diduga

dapat menurunkan berat badan atau

obesitas. Berdasarkan pemaparan diatas

perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui ada atau tidaknya aktivitas

antiobesitas dari ekstrak daun Malaka

(Phyllanthus emblica L.) terhadap tikus

galur wistar dengan diinduksi pakan tinggi

lemak.

METODOLOGI

Alat

Alat yang digunakan pada penelitian

ini adalah timbangan analitik (Henherr dan

Sartorius), rotary vaporator (IKA), tanur

(Branstead Thermolyne), oven, mortir dan

stamper, sonde, spuit 1 ml (Terumo), satu

set alat ukur kadar kolesterol darah (Easy

Touch®), spatula, serta alat-alat gelas

(pyrex) yang biasa digunakan dalam

laboratorium.

Bahan

Daun Malaka yang muda dan segar

diperoleh dari desa Jelekong, Jawa Barat.

Pelarut untuk maserasi etanol 96%,

pereaksi-pereaksi skrining, aquades. Bahan

pakan diet karbohidrat dan lemak tinggi:

kuning telur, lemak hewan, minyak, keju

dan nasi.

Hewan percobaan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah tikus putih

jantan galur Wistar yang berumur 2,5 - 3

bulan dengan bobot badan 140-210 gram.

Determinasi Tanaman

Tumbuhan dideterminasi di bagian

Herbarium Laboratorium Taksonomi,

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Padjadjaran

.

Penyiapan Simplisia dan Ekstraksi Daun

Malaka (Phyllanthus emblica L.)

Daun Malaka disortasi, dan

dikeringkan di dalam ruangan dengan suhu

kamar 25-27oC hingga kering (kadar air ≤

10%). Ekstraksi dilakukan dengan cara

maserasi dari simplisia 700 gram dengan

pelarut etanol 96% 12 L, dengan

penggantian pelarut 3 kali 24 jam. Ekstrak

cair yang telah dikumpulkan diuapkan

dengan rotary vaporator pada suhu 30-

400C. Selanjutnya dalam cawan penguap,

maserat diuapkan pada suhu kamar,

sehingga diperoleh ekstrak kental.

Skrining Fitokimia Ekstrak

Skrining fitokimia dilakukan untuk

mengetahui kandungan metabolit sekunder

yang terdapat dalam ekstrak daun Malaka,

maka dilakukan penapisan fitokimia

berdasarkan metode pada Materia Medika

Indonesia. Secara umum senyawa yang

diuji meliputi pengujian alkaloid, flavonoid,

Page 4: UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.VII , No.1, Januari 2018

21

tanin, fenolat, triterpenoid, steroid, kuinon,

monoterpen, dan seskuiterpen.

Induksi Pakan Diet Tinggi Karbohidrat

dan Lemak

Diet tinggi karbohidrat dan lemak

dilakukan dengan pemberian keju 5%,

kuning telur 10%, lemak sapi 15%, minyak

5 %, nasi 45% dan pakan standar 20%.

Proses induksi dilakukan selama 8 minggu

dan menunjukkan tikus sudah mengalami

obesitas.

Uji Aktivitas Antiobesitas

Tikus jantan yang telah obesitas

dikelompokkan menjadi 5 kelompok yang

terdiri dari

Grup I : Kontrol negatif (-)

Grup II : Kontrol positif (Orlistat)

Grup III: Dosis Ekstrak I (250 mg/kg BB)

Grup IV:Dosis Ekstrak II (500 mg/kg BB)

Grup V : Dosis Ekstrak III (750 mg/kg BB)

30 menit sebelum pemberian

makanan, semua hewan coba diberikan

secara oral selama 14 hari berturut-turut.

Dilakukan penimbangan bobot badan

hewan coba pada jam yang sama dan diukur

panjang badan tikus. Hasil pengukuran

berat badan dan panjang badan tikus

dihitung indeks massa tubuh menggunakan

rumus:

Data penurunan bobot badan dirata-

ratakan, dan dievaluasi. Data diolah

menggunakan analisis ANOVA.

Pengukuran Kadar Kolesterol Total

Darah

Pada hari pertama sebeum perlakuan, darah

diambil dengan cara ditusuk pada bagian

vena ekor, darah diteteskan pada strip test

kolesterol yang telah dipasangkan pada alat

ukur Easy Touch. Pengukuran kadar

kolesterol dilakukan pada hari ke-7 dan ke-

14. Data diolah dengan menggunakan

analisis ANOVA.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Daun malaka diperoleh dari Desa

Jelekong, Jawa Barat. Determinasi tanaman

yang dilakukan di bagian Herbarium

Laboratorium Taksonomi, Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Padjadjaran

menunjukkan bahwa tanaman yang

digunakan adalah malaka (Phyllanthus

emblica L.) dan hasil karakterisasi simplisia

daun malaka terangkum dalam Tabel 1.

Kadar air simplisia tidak lebih dari

10%. Kadar sari larut air menunjukkan

persentase senyawa yang tersari adalah

20% dan senyawa yang tersari dalam

pelarut etanol adalah 33 %. Kabu total

menunjukkan total mineral (residu

anorganik) yang terkandung dalam

simplisia, pada simplisia ini total mineral

yang terkandung adalah sebanyak 3,67%.

dan susut pengeringan menunjukkan 8%.

Pada proses ekstraksi digunakan

metode maserasi dengan pelarut penyari

etanol 96%. Maserasi dipilih karena

Page 5: UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.VII , No.1, Januari 2018

22

kandungan flavonoid yang berkhasiat

dalam daun malaka bersifat termolabil.

Etanol 96% dipilih karena dapat melarutkan

hampir semua metabolit sekunder yang

terkandung dalam simplisia dan hasil

karakterisasi kadar sari larut etanol

menghasilkan rendemen yang lebih besar.

Dari 700 gram simplisia daun malaka yang

diekstraksi dalam 12L dengan pelarut

etanol 96%, diperoleh ekstrak kental

sebanyak 288,36 gram dengan persen

rendemen sebesar 41,19%. Proses ekstraksi

dilakukan selama 3 x 24 jam dengan

pergantian pelarut, tujuannya menarik

keseluruhan senyawa yang terkandung pada

simplisia dapat larut dalam pelarut. Hasil

pada penapisan fitokimia terhadap simplisia

dan ekstrak kental daun malaka (Tabel 2)

terdapat senyawa flavonoid, tanin, fenolat,

monoterpen dan seskuiterpen, kuinon dan

saponin. Hasil ini sesuai dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh Dhale dan Mogle

(2011) yang, menunjukkan bahwa daun

malaka mengandung beberapa senyawa

kimia diantaranya yaitu alkaloid, flavonoid,

saponin, tanin, terpenoid, benzenoid,

fenolat, lignin, furanolakton, teriterpin,

karbohidrat.

Tabel 1. Hasil Karakterisasi Simplisia Daun Malaka

Jenis penetapan Kadar %

Simplisia Persyaratan (MMI*) Kadar Air 4 < 10

Kadar Sari Larut Air 20 > 6

Kadar Sari Larut Etanol 33 > 25,5

Kadar Abu Total 3,67 < 8

Susut Pengeringan 8 < 10 *Materia Medika Indonesia

Tabel 2. Hasil Penapisan Fitokimia Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Malaka

Golongan Simplisia Ekstrak Alkaloid + + Flavonoid + + Tanin + + Fenolat + + Monoterpen & Seskuiterpen + + Steroid & Triterpenoid - - Kuinon + + Saponin + +

Keterangan : (+) : Mengandung senyawa yang diuji

(‒) : Tidak mengandung senyawa yang diuji

Pada penelitian ini digunakan tikus

putih jantan karena lemak pada jantan

terjadi pada daerah sentral sedangkan pada

betina lemak terjadi di daerah gluteal dan

pertimbangan hormon seksual (Wang,

2010). Masalah kesehatan yang berkaitan

dengan obesitas umumnya terjadi pada

distribusi lemak di daerah sentral. Tikus

diberi pakan selama 8 minggu

menunjukkan peningkatan berat badan yang

Page 6: UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.VII , No.1, Januari 2018

23

tinggi. Formula pakan mengandung kalori

yang berlebih didalam tubuh kemudian

disimpan sebagai trigliserid dalam jaringan

adiposa (Power dan Schulkin, 2009).

Pengukuran tikus yang obesitas

menggunakan rumus Lee index (>300) dan

Rohrer index (>30) menunjukkan bahwa

tikus telah memenuhi nilai indeks obesitas

sesuai dengan standar masing-masing

indeks. Hasil pengukuran indeks obesitas

dapat dilihat pada Tabel 3.

Nilai perhitungan yang >300

menginterpretasikan individu obesitas.

Selain Lee index sebagai indikator obesitas

bisa juga dihitung dengan Rohrer index,

hasil perhitungan Rohrer index >30

menyatakan individu obesitas (Lee, et al.,

2011). Tikus yang telah diberi pakan

selama 8 minggu memiliki nilai Lee index

sebesar 314,49 dan nilai Rohrer index

sebesar 31,11. Dari hasil yang diperoleh

menunjukkan seluruh tikus telah obesitas

dengan nilai Lee index > 300 dan Rohrer

index > 30. Pengujian efek antiobesitas

untuk mengetahui adanya pengaruh

pemberian dari ekstrak etanol daun malaka

terhadap tikus yang telah obesitas. Hewan

uji dibagi menjadi 5 kelompok yaitu

kelompok kontrol negatif, kelompok

kontrol positif, kelompok dosis I adalah 250

mg/kg BB, kelompok dosis II 500 mg/kg

BB dan kelompok dosis III adalah 750

mg/kg BB. Pembagian kelompok bertujuan

untuk mengetahui perbedaan berat badan

hewan uji pada setiap perlakuan. Kelompok

kontrol negatif adalah kelompok yang

diberikan pakan standar dan larutan Na-

CMC, dengan tujuan bahwa diberikan Na-

CMC akan mengurangi berat badan tikus,

kelompok ini sebagai pembanding berat

badan hewan uji kelompok dosis dan

kontrol positif.

Tabel 3. Hasil Pengukuran Indeks Obesitas

Karakterisasi Kelompok Obesitas Jumlah subjek 25 Berat badan rata-rata 308,79 g Panjang badan rata-rata 21,34 cm Lee index 314,49 Rohrer index 31,11

Gambar 1. Grafik Persen Penurunan Berat Badan Tikus

Page 7: UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.VII , No.1, Januari 2018

24

Kelompok kontrol positif

menggunakan obat pembanding yaitu

Orlistat, kelompok ini sebagai pembanding

terhadap kelompok dosis untuk melihat

adanya perbedaan efek penurunan berat

badan tikus. Pengujian dilakukan selama 14

hari. Berdasarkan grafik pada Gambar 1

terlihat penurunan berat badan kelompok

dosis III lebih besar dibandingkan dengan

kontrol positif. Penurunan berat badan tikus

diduga karena adanya kandungan senyawa

bioaktif pada ekstrak daun malaka.

Senyawa bioaktif pada ekstrak daun malaka

yang diduga memberikan pengaruh

menurunkan berat badan adalah flavonoid

(quersetin dan kaemferol), tanin, alkaloid,

dan saponin. Senyawa tanin memiliki

dampak dapat mengendapkan protein yang

ada di dalam permukaan usus halus karena

mudah berikatan dengan protein sehingga

mengurangi penyerapan makanan dengan

demikian proses kegemukan dapat

dihambat (Widyati. 2012). Darusman et al.

(2001) menyatakan bahwa dua kelompok

senyawa yang diduga berperan dalam

mengatasi kegemukan adalah flavonoid dan

tannin (fenol). Flavonoid, saponin, dan

alkaloid dipercaya sebagai senyawa yang

diduga mempunyai peranan antiobesitas

dengan mekanisme melalui penghambatan

aktivitas enzim lipase yang menghidrolisis

lemak menjadi monogliserida dan asam

lemak(Ruiz. et al. 2005).

Tabel..4 Hasil Pengukuran Efek Ekstrak Daun Malaka Pada Lee index

Perlakuan Hasil pengukuran Lee index

Adaptasi Setelah induksi Setelah pengujian Kontrol negative 282,46 313,94 311,20 Orlistat 282,73 313,09 299,33 Dosis 250 mg/kg BB 282,50 313,97 305,94 Dosis 500 mg/kg BB 282,24 313,72 299,72 Dosis 750 mg/kg BB 282,80 313,34 299,02

Gambar 2. Diagram nilai Lee index dari Beberapa Kelompok Perlakuan

Page 8: UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.VII , No.1, Januari 2018

25

Enzim lipase merupakan enzim

yang menghidrolisis lemak menjadi

monogliserida dan asam lemak. Apabila

aktivitas enzim lipase meningkat maka

penyerapan monogliserida dan asam lemak

juga akan meningkat (Rahardjo. et al.

2005). Monogliserida ini selanjutnya akan

diserap oleh usus halus dan kemudian akan

disimpan sebagai cadangan lemak dalam

jaringan adiposa. Semakin aktif aktivitas

enzim lipase, maka lemak dan minyak yang

dihidrolisis akan semakin banyak sehingga

asam lemak bebas yang dihasilkan akan

semakin banyak. Hal ini memacu

penumpukan lemak dalam jaringan dan

dapat menyebabkan kegemukan atau

obesitas. Kandungan tanin mempunyai

peran penting dalam menurunkan lipid,

dengan mekanisme menghambat enzim

lipase sehingga lipid lebih sedikit yang

diabsorbsi oleh tubuh. Kelompok

pembanding menggunakan orlistat. Orlistat

bekerja menurunkan berat badan dengan

cara menghambat enzim lipase, sehingga

lemak tidak diserap oleh usus dan lebih

banyak dibuang melalui feses (Putri, 2016).

Orlistat merupakan agen yang

menghambat lipase gastrointestinal.

Semakin rendah aktivitas enzim yang

dihasilkan usus mengurangi sekitar

sepertiga jumlah lemak yang diserap dari

makanan (Moyers 2005). Hal ini

menunjukkan mekanisme kerja ekstrak

daun malaka mirip dengan kontrol

pembanding orlistat, yaitu menghambat

enzim lipase. Senyawa yang terkandung

dalam daun malaka yang memiliki aktivitas

antiobesitas yaitu flavonoid, tanin, saponin

dan alkaloid. Dalam survei literatur,

ditemukan bahwa flavonoid, sterol, tanin,

dan alkaloid telah menunjukkan efek yang

menjanjikan untuk mengatasi obesitas

dengan berbagai mekanisme (Rohit et al,

2012).

Pengukuran Lee index dilakukan

untuk mengetahui kelompok perlakuan

yang memiliki efek antiobesitas. Dari hasil

pengukuran Lee index pada yang terangkum

pada Tabel 4 dan Gambar 2, ekstrak daun

malaka pada dosis 500 mg/kg BB, dosis

750 mg/kg BB, serta kontrol orlistat

mengalami penurunan nilai Lee index.

Tujuan pengukuran Lee index yaitu untuk

mengetahui tingkat obesitas pada tikus.

Pengukuran Lee index dilakukan menurut

Lee et al (2011). Dari data analisis ANOVA

menunjukkan pada hari ke-14 memperoleh

nilai signifikansi 0,039 (p<0,05) yang

artinya memiliki perbedaan bermakna pada

masing-masing perlakuan. Kemudian

dilanjutkan uji lanjutan analisis uji LSD.

Hasil uji LSD menunjukkan kelompok

perlakuan dosis 500 mg/kg BB dan 750

mg/kg BB memberikan aktivitas penurunan

berat badan yang sama dengan kelompok

kontrol positif. Setelah pengujian

antiobesitas kemudian dilanjutkan

pengujian kolesterol darah untuk

mengetahui dengan pemberian ekstrak daun

malaka mempengaruhi kadar kolesterol

darah pada tikus dan untuk mengetahui

korelasi antara obesitas dengan kolesterol

Page 9: UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.VII , No.1, Januari 2018

26

darah. Konsentrasi kolesterol normal pada

tikus adalah 40-130 mg/dL (Malole dan

Pramono, 1989). Berdasarkan hasil pada

Tabel 4 dan Gambar 3, pemberian ekstrak

daun malaka dengan dosis 250 mg/kg BB,

500 mg/kg BB, dan 750 mg/kg BB, mampu

menurunkan kadar kolesterol darah.

Penurunan kadar kolesterol disebabkan

adanya kandungan senyawa flavonoid yang

terdapat dalam daun malaka.

Pada penelitian yang pernah

dilakukan flavonoid seperti quersetin

dilaporkan memiliki kemampuan sebagai

agen antihiperlipidemia pada hewan uji

(Juzwiak et al., 2005). Penurunan kadar

kolesterol total darah terhadap masing-

masing kelompok mengalami penurunan

(Tabel 5 dan Gambar 3). Namun, tidak

menyebabkan keadaan hipokolesterolemia

terhadap hewan uji. Penurunan kadar

kolesterol darah kelompok dosis ekstrak

250mg/kg BB lebih besar dibandingkan

dengan kelompok dosis ekstrak lainnya

dengan persentase penurunan kadar

kolesterol darah 22,4%. Untuk melihat

adanya perbedaan yang nyata antara

masing-masing kelompok perlakuan

terhadap penurunan kadar kolesterol darah,

maka data kadar kolesterol total darah

dianalisis dengan menggunakan ANOVA.

Hasil uji Anova menunjukkan nilai

signifikansi 0,008 (p>0,05) yang berarti

terdapat perbedaan yang bermakna antar

perlakuan. Kemudian dilakukan uji lanjutan

yaitu uji LSD yang menunjukkan

kelompok dosis ekstrak 250 mg/kg BB,

dosis 500 mg/kg BB, dan dosis 750 mg/kg

BB terhadap kontrol negatif memiliki

perbedaan yang bermakna (>0,05), yang

artinya dosis ekstrak tersebut dapat

memberikan aktivitas penurunan kadar

kolesterol darah.

Tabel 5. Hasil pengukuran rata-rata kadar kolesterol total darah

Perlakuan Rata-rata Kadar Kolesterol Total Darah Persen Penurunan

(%) H0 H7 H14

Kontrol negatif 152,6 177,6 218,2 (-) 42,98 Orlistat 185,8 178,4 173,4 5,70 Dosis 250 mg/kg BB 192,8 180,4 147 22,4 Dosis 500 mg/kg BB 177 173,4 132 20,8 Dosis 750 mg/kg BB 191,8 185 158,4 14,0

Keterangan : (-) terjadi kenaikan kadar kolesterol total

Gambar 3. Grafik persen rata-rata kadar kolesterol total darah

Page 10: UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.VII , No.1, Januari 2018

27

Penurunan obesitas tidak ada

korelasi dengan penurunan kadar kolesterol

darah, terbukti pada penelitian antiobesitas

bahwa dosis 750 mg/kg BB memberikan

persentase lebih baik jika dibandingkan

dengan dosis 250 mg/kg BB dan 500 mg/kg

BB, tetapi pada pengukuran kadar

kolesterol darah menunjukkan penurunan

kadar kolesterol darah lebih kecil

dibandingkan dengan kelompok uji yang

lain.

SIMPULAN

Hasil yang diperoleh dari pengujian

ini ekstrak etanol daun malaka (Phyllanthus

emblica L.) memiliki aktivitas antiobesitas

dengan dosis yang efektif sebagai

antiobesitas adalah dosis 750 mg/kg BB.

Ekstrak etanol daun malaka (Phyllanthus

emblica L.) dapat menurunkan kadar

kolesterol total darah. Hasil analisis data

menggunakan metode ANOVA, pengujian

antiobesitas menunjukkan hasil yang

signifikan (p<0,05) dengan nilai signifikan

0,03 artinya memiliki perbedaan yang

bermakna pada masing-masing kelompok

perlakuan.

DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2004. Gizi dalam Daur

Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi.

Buku Jakarta: Kedokteran EGC.

Atmarita. 2005. Nutrition Problems in

Indonesia. The article for An

Integrated International Seminar

and Workshop on Lifestyle–Related

Diseases. UGM , 19–20 March,

2005.

Darusman LK, Rohaeti E, Sulistiyani. 2001.

Kajian Senyawa Golongan

Flavonoid Asal Tanaman Bangle

(Zingiber Cassumunar Roxb)

Sebagai Senyawa Peluruh Lemak

Melalui Aktivitas Lipase. Bogor:

Pusat studi biofarmaka lembaga

penelitian. Institut Pertanian Bogor.

Dasaroju, S., and Gottimukkala, K.M.

2014. “Current Trend in the

Research of Emblica officinalis

(Amla): A Pharmacological

Perspective.” International Journal

Pharmaceutical Sciences 24(3):

150-159.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Materia

Medika Indonesia. Jilid VIII

Jakarta:Depkes RI. Hal 55-56.

Dewi, Mira. 2007. ”Resisten Insulin Terkait

Obesitas: Mekanisme Endokrin dan

Intrinsik Sel”. Jurnal Gizi dan

Pangan 2 (2): 49

Dhale, D.A and U.P. Mogle.

2011.Phytochemical screening and

antibacterial activity of Phyllanthus

emblica L. Sci. Rep 1 (3): 138-142

Ditjen POM. 2012. Pedoman Teknologi

Formulasi Sediaan Berbasis

Ekstrak Volume 1. Jakarta : Pusat

Riset Obat dan Makanan BPOM

Republik Indonesia. Hal 12-13.

Hidayat, M., Soeng, S., Wahyudianingsih,

R., Ladi, J.E., Krisetya, Y.A., dan

Elviora, V. 2015. Ekstrak kedelai

Page 11: UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.VII , No.1, Januari 2018

28

detam 1, daun jati belanda serta

kombinasinya terhadap berat badan

dan histopatologis hepar tikus

wistar. JKKI, 6(4):167-176.

Juzwiak, S., J. Wojcicki, K. Mokrzycki, M.

Marchlewicz, M. Bialecka, L.

Rozewicka, B. Szklarz and M.

Drozdzik. 2005. Effect of

Quercetin on Experimental

Hyperlipidemia and

Atherosclerosis in Rabbit.

Pharmalogical Report Vol. 57 No.

5 pp: 604-609.

Khan, K.H., 2009. “Roles of Emblica

officinalis in Medicine- A Review”.

Botany Research International

2(4): 218-228.

Lee, S-II., Kim, J.W., Lee, Y.K., Yang, and

Kim, S.D. 2011. “Anti-obesity

Effect of Monascus pilosus

Mycelial Extract in High Fat Diet-

induced Obese Rat”. Journal

Applied Biomolecular Chemistery;

54, 197-205.

Malole MBM, Pramono USC, 1989.

Penggunaan hewan-hewan

percobaan di laboratorium. Pusat

antar universitas, Institut Pertanian

Bogor, Bogor.

Moyers B. 2005. Medications as Adjunct

Therapy for Weight Loss:

Approved and Off-Label Agents in

Use. Research, Volume 105

Number 6.

Nesti, Dela R. 2015. ”Morfologi,

Morfometri dan Distribusi sel

Imunoreaktif Insulin dan Glukagon

pada pankreas tikus obesitas”.

Tesis. Pasca Sarjana Fakultas

Kedokteran Hewan.

Yogyakarta:Universitas Gajah

Mada. Hal:9-11

Prahastuti, S., Tjahjani, S., dan Hartini, E.

2011. Efek infusa daun salam

(syzgium polyantum) terhadap

penurunan kadar kolesterol total

darah tikus model dyslipidemia

galur wistar. Jurnal medika planta,

1(4):29-32.

Putri, Cynthia Astiti. 2016. “Efek Ekstrak

Etanolik Daun Bayam Merah

(Amaranthus tricolor L) terstandar

terhadap indeks massa tubuh dan

kadar glukosa darah pada tikus

Sprague Dawley yang diberikan

diet tinggi lemak sebagai upaya

preventif obesitas”. Pharmacy.

Vol.13. ISSN 1693-3591

Rohit Gundamaraju, Sartaj Banu Mulaplli,

Dr. Ramesh C. 2012 Evaluation of

Anti-Obesity Activity of Lantana

camara Var Linn. by Progesterone

Induced Obesity on Albino Mice.

International Journal of

Pharmacognosy and

Phytochemical Research. 4(4):213-

218.

Ruiz C, Falcocchio S, Xoxi E, Villo L,

Nicolosi G, Pastor FIJ, Diaz P,

Saso L. 2005. Inhibition of

Candida rugosa lipase by saponin,

Page 12: UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.VII , No.1, Januari 2018

29

flavonoids and alkaloids. J. Biosci.

Biotechnol. Biochem. 63 : 539-560.

Power, M. L. And Schulkin, J. 2009. The

evolution of obesity. The John

Hopkins University Press. P. 7-26.

Singh Ekta, Sharma Sheel, Pareek

Ashutosh, Dwivedi Jaya, Yadav

Sachdev, Sharma Swapnil. 2011.

“Phytochemistry, traditional uses

and cancer chemopreventive

activity of Amla (Phyllanthus

emblica): The Sustainer”. Journal

of Applied Pharmaceutical Science

02 (01):176-183.

WHO, 2016. Media centre Obesity and

overweight. Available from:

http://www.who.int/mediacentre/fa

ctsheets/fs311/en/

Widyati, Rina Mardiyah. 2012 “Pengaruh

pemberian ekstrak daun jati

Belanda terhadap berat badan, berat

testis, dan jumlah sperma mencit

galur swiss webster”. Skripsi.

Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia. Hal 56.