uas metabsel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jawaban uas

Citation preview

JAWABAN UAS MATA KULIAH METABOLISME SEL

NAMA: LAILI KHIKMATUNNIM: 0402514061PRODI: PENDIDIKAN IPA KONS. BIOLOGIJAWABAN :1. Mitokhondria sebagai organel yang hanya dimiliki oleh sel eukariotik sedangkan pada sel prokariotik fungsi mitokondria dilakukan oleh mesosom yang merupakan modifikasi dari membrane plasma. Organisme Prokariotik mendapatkan energi dengan melakukan reaksi kimia dalam sel. Semua organisme yang dapat melakukan glikolisis, yang membagi molekul glukosa dalam setengah dan melepaskan sedikit energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat). Beberapa organism prokariotik juga dapat melakukan reaksi tambahan yang menghasilkan lebih banyak energi, mirip dengan apa yang terjadi di mitokondria eukariota. Prokariota aerobik mengandung enzim yang diperlukan untuk memecah piruvat menjadi karbon dioksida dan menghasilkan lebih sedikit ATP, bersama dengan beberapa molekul pembawa elektron seperti NADH dan FADH2. Pembawa elektron ini mengambil elektron berenergi tinggi untuk serangkaian protein membran untuk menghasilkan lebih banyak ATP, sangat mirip dengan rantai transpor elektron respirasi seluler di mitokondria. Organisme Prokariotik anaerobik baik semata-mata bergantung pada energi yang dihasilkan oleh glikolisis atau dapat menggunakan molekul anorganik lainnya (seperti H2S) sebagai sumber energi. Sebagai alternative tempat berlangsung di mesosom. Reference source : http://socratic.org/questions/how-do-prokaryotic-cells-get-energy (diunduh tanggal 19 Juni 2015, pukul 11.22 wib)

2. Memran sel dapat mengalami kerusakan yang bersifat reversibel dan irreversibel maksudnya adalah bahwa ketika membran plasma mengalami gangguan atau kerusakan membran plasma dapat mengatasi gangguan tersebut sehingga tidak mengalami kerusakan tetapi ada pula gangguan yang menyebabkan kerusakan pada membran plasma terjadi secara permanen. Hal tersebut berhubungan dengan struktur dan sifat membran plasma. Contohnya ketika Membran plasma tersusun atas fosfolipid yang terpisah sehingga ketika ada jarum yang masuk diantara membran plasma maka kerusakan pada membran plasma akan kembali seiring dengan ditariknya jarum. Selain itu membran plasma juga dapat mempertahankan sifat fluiditasnya jika ada perubahan suhu, yaitu dengan cara Desaturasi ikatan tunggal dalam rantai asil lemak membentuk ikatan ganda dengan bantuan enzim desaturase.atau dengan Resuffle rantai antara molekul fosfolipid yang berbeda menjadi fosfolipid yang mengandung dua asam lemak jenuh, dengan bantuan enzim fosfolipase yang memisahkan asam lemak dari gliserol, dan asetil transferase yang mentransfernya ke fosfolipid yang berbeda. Akan tetapi jika perubahan suhu terlalu ekstrim maka kerusakan membran plasma dapat bersifat permanen.(makalah presentasi struktur dan fungsi membran plasma)

3. 3 Alasan membrane sel dikatakan Asimetri lipid membrana. Lapisan lipid memiliki komposisi lipid yang berbeda (asimetri). Susunan lipid yang berbeda antara monolayer internal dan monolayer eksternal. Contohnya membran eritrosit, monolayer eksternal lebih banyak mengandung spingomielin dan fosfatidilkolin dari pada monolayer internalb. Protein membran, dimana ketika membran plasma dibelah dengan teknik frezze fraktur diperoleh jumlah protein integral yang berbeda antara monolayer internal dan eksternalPada sel hewan, terbentuknya fosfolipid asimetris merupakan sauatu tanda yang dapat digunakan untuk membedakan sel tersebut masih hidup atau sudah mati. Contoh : Misalnya pada sel yang mengalami apoptosis, fosfatidilserin bertranslokasi dari leafleat dalam ke leaflet luar. c. Karbohidrat membran. Kandungan karbohidrat tergantung pada jenis dan tipe sel, yaitu berkisar antara 2-10% dari berat sel. Lebih dari 90% karbohidrat membran terikat dengan protein mementuk glikoprotein, sedangkan yang lainnya terikat lipid membentuk glikolipid. Semua karbohidrat pada membran plasma menghadap ke ruang ekstraseluler. Jadi karbohidrat lebih banyak terdapat di monolayer eksternal.(makalah presentasi struktur dan fungsi membran sel)4. Ketiga ukuran sitoskeleton mempunyai aktivitas dinamis, pada Mikrofilamen dapat mengalami gangguan oleh zat, zat ini dapat mengganggu polimerasi dan depolimerisasi filament aktin, yaitu Sitokalasin(dapat mencegah polimerisasi aktin) dengan cara menghentikan gerakan sel yaitu pada proses Sitokinesis dan Fagositosis. Kemudian zat yang kedua adalah zat Faloidin dengan berdampak menghambat terjadinya depolimeras. Untuk mengatasi gangguan tersebut mikrofilament memiliki sifat serupa dengan filament aktin pada system kontraktil otot rangka. Mikrofilamen terlibat dalam pembentukan tegangan otot. Pada kontraksi otot, melipat dan mengambangnya mebran sel, dan dalam pergerakan struktur di dalam selMikrotubula juga dapat mempertahankan bentuk sel, jadi bagian yang digunakan untuk membentuk sel juga terdapat pada Sitoskeleton bagain dari mikrotubul ini, serta berfungsi untuk melakukan pembelahan sel secara mitosis. Mikrotubula juga merupakan pembentuk dari Flagel Flagel merupakan alat yang digunakan untuk bergerak, strukturnya seperti ekor yang bergeraknya dengan cara berputar putar seperti mencambuk cambuk ataupun bergerak seperti bergelombang layaknya ular yang sedang berjalan.Filamen intermedia terpancar di sitoplasma dengan variasi yang berbeda di setiap sel hewan. Terkadang filemen intermedia akan terkoneksi dengan sitoskeleton yang lain dengan adanya semacam jembatan , yang mana di banyak sel berupa plectin. Setiap molekul plektin memiliki tempat berikatan untuk FI dan, tergantung apa isoformnya, satu tempat untuk FI, mikrofilamen, atau mikrotubul.5. Perbedaan fungsi dari lisosom, glioksisom dan peroksisomFungsi lisosom: Pencernaan intraseluler materi dari luar sel (endositosis, fagositosis) Komponen sel yang sudah tua/rusak (autofagi)Fungsi Glioksisom: -oksidasi asam lemak pada endosperm biji tanamanFungsi Peroksisom: - proses oksidasi substrat pada mamalia Proses oksidasi asam lemak pada mamalia Fotorespirasi(melalui jalur glikolat yang menghasilkan glisin dalam peroksisom)6. Sitoplasma dapat berubah dari fase gel ke sol atau sebaliknya dari sol ke gel, Sitoplasma merupakan cairan sel sebagi tempat segala sesuatu yang larut kecuali nucleus dan organela. Sitoplasma yang berada di dalam inti sel disebut nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid kompleks, yaitu tidak padat dan tidak cair. Sifat koloid sitoplasma dapat berubah tergantung dari kandungan air. Jika konsentrasi air tinggi maka koloid akan bersifat encer yang disebut dengan kondisi sol, sedangkan jika konsentrasi air rendah maka koloid bersifat padat lembek yang disebut dengan kondisi gel(Achmad, Arwin, dan Tri Jalmo. 2002. Biologi umum. Bandar Lampung)Terjadinya perubahan kadar air dikarenakan adanya berbagai proses seperti difusi, osmosis, hingga adanya perubahan dan proses fisik pada sel, misalnya sel rusak atau terjadi pemanasan. Pada umumnya, sitosol yang berada di dekat membran sel (ektoplasma) bersifat gel, sedangkan sitosol yang berada di bagian dalam sel (endoplasma). Di dalam sitoplasma juga terdapat berbagai filamen sitoskleton yang menyebabkan terjadinya perubahan sol ke gel. adanya kontraksi aktin dan myosin yang akan menyebabkan aliran sitoplasma ke depan dan alpha aktin dan filament mengubah keadaan sitoplasma dalam bentuk sol ke gel dan gelsolin dan vilin mengubah dari gel ke sol, sehingga terjadilah gerakan amoeboid.(dari makalaha presentasi sitoplasma dan sitoskeleton)

7. Cara mengatasi dan bertahan dari kondisi kondisi cekaman kekeringan pada organism uniseluer :a. Pada bakteri tertentu dengan membentuk endosporaEndospora ini tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim seperti suhu yang tinggi, kekeringan, senyawa kimia beracun (disinfektan, antibiotik) dan radiasi sinar UV. Endospora dapat disebut sebagai fase tidur dari bakteri. Endospora mampu bertahan sampai kondisi lingkungan kembali menguntungkan, kemudian membentuk proses germinasi, dan membentuk bakteri sel tunggal.(Wikipedia)b. Pada protozoa jenis Plasmodium dengan membentuk dinding protektif(kista).Jika kondisi sudah menguntungkan maka sel vegetative baru akan muncul8.