8
Timpanosintesis pada Anak dengan Otitis Media Akut Nader Shaikh, M.D., M.P.H., Alejandro Hoberman, M.D., Diana H. Kearney, R.N., C.C.R.C., dan Robert Yellon, M.D. Pendahuluan Timpanosintesis merupakan tindakan aspirasi cairan dari telinga tengah menggunakan jarum. Prosedur ini sangat efektif untuk merawat pasien otitis media akut refrakter. Oleh karena itu, para dokter yang berada di tingkat pelayanan kesehatan primer diharapkan terbiasa dan dapat melaksanakan prosedur ini. Indikasi Pada anak dengan otitis media akut refrakter, drainase pus dari telinga tengah umumnya akan meredakan gejala dengan cepat dan signifikan. Di samping itu, identifikasi patogen dari spesimen cairan dapat menjadi dasar pemberian terapi antimikroba. The American Academy of Pediatrics menyarankan agar timpanosintesis dipertimbangkan pada anak yang memiliki gejala otitis media akut yang yang menetap setelah dua tahap pemberian antibiotik. 1 Pada anak dengan gangguan imun dan neonatus yang nampak sakit, yang mengalami otitis media akut, mikroba yang tidak umum atau resisten dapat 1

Tympanocentesis in Children With OAM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

oma

Citation preview

Page 1: Tympanocentesis in Children With OAM

Timpanosintesis pada Anak dengan Otitis Media Akut

Nader Shaikh, M.D., M.P.H., Alejandro Hoberman, M.D., Diana H. Kearney,

R.N., C.C.R.C., dan Robert Yellon, M.D.

Pendahuluan

Timpanosintesis merupakan tindakan aspirasi cairan dari telinga tengah

menggunakan jarum. Prosedur ini sangat efektif untuk merawat pasien otitis

media akut refrakter. Oleh karena itu, para dokter yang berada di tingkat

pelayanan kesehatan primer diharapkan terbiasa dan dapat melaksanakan prosedur

ini.

Indikasi

Pada anak dengan otitis media akut refrakter, drainase pus dari telinga

tengah umumnya akan meredakan gejala dengan cepat dan signifikan. Di samping

itu, identifikasi patogen dari spesimen cairan dapat menjadi dasar pemberian

terapi antimikroba. The American Academy of Pediatrics menyarankan agar

timpanosintesis dipertimbangkan pada anak yang memiliki gejala otitis media

akut yang yang menetap setelah dua tahap pemberian antibiotik.1 Pada anak

dengan gangguan imun dan neonatus yang nampak sakit, yang mengalami otitis

media akut, mikroba yang tidak umum atau resisten dapat diidentifikasi melalui

timpanosintesis. Pada anak dengan komplikasi supuratif dari otitis media akut,

seperti mastoiditis atau paralisis otot wajah, timpanosintesis memungkinkan

dilakukannya drainase sehingga dapat mengurangi efek penekanan dan segera

meredakan nyeri.

Kotraindikasi

Timpanosintesis tidak boleh dilakukan pada anak dengan selang

timpanostomi dan pada anak dengan stenosis kongenital pada canalis auditorius

externa.

1

Page 2: Tympanocentesis in Children With OAM

Persiapan

Sebelum memulai prosedur ini, jelaskan resiko dan manfaat dari tindakan

pada orang tua atau wali dan sertakan informed consent pada rekam medis.

Analgesik harus diberikan 30 menit sebelum tindakan. Acetaminophen dengan

kodein (1 mg kodein per kilogram berat badan) dapat digunakan sebagai analgesik

oral. Jika tidak ada, bola kapas yang dibasahi dengan tetrakain 8% dapat

dimasukkan ke dalam canalis auditorius externa 30 menit sebelum tindakan.

Peralatan

Peralatan yang diperlukan untuk timpanosintesis antara lain: papan

papoose; otoskop bedah dengan spekulum; peralatan suction mekanis; aspirator

timpanosintesis dengan 3-in., 18-gauge spinal-tap needle (Gambar 1); aspirator

kedua dengan sistem selang fleksibel; dan bola kapas. Peralatan suction umumnya

diatur pada kekuatan sedang, meskipun kekuatan suction dapat bervariasi

tergantung dari peralatan yang digunakan. Jika suction diatur pada kekuatan

maksimal, spesimen dapat tersedot ke dalam sistem selang dan hilang. Jika

aspirator timpanosintesis tidak tesedia, spuit 3 ml dapat dipasang pada 3-in., 18-

gauge spinal-tap needle yang bagian tengahnya dibengkokkan dengan sudut 30

derajat. Karena manipulasi yang mengharuskan jarum untuk dibengkokkan dan

kurangnya kekuatan suction akibat penggunaan spuit, maka metode ini tidak

disarankan.

Gambar 1. Aspirator Timpanosintesis dengan Jarum

2

Page 3: Tympanocentesis in Children With OAM

Prosedur

Gunakan papan papoose untuk mengimobilisasi anak dan mintalah asisten

untuk mengamankan kepala anak. Serumen harus dikeluarkan terlebih dahulu

sebelum memulai tindakan. Dengan tangan dominan Anda, masukkan otoskop ke

dalam canalis auditorius externa dan lihatlah umbo dan annulus. Jika otoskop

sudah berada pada posisi yang benar, lakukan pergantian tangan, sehingga

sekarang Anda memegang alat dengan tangan yang non-dominan. Masukkan

jarum yang terpasang pada aspirator timpanosintesis, yang terpasang pada

peralatan suction. Dengan visualisasi langsung, arahkan jarum mendekati

membran timpani, pertahankan ibu jari pada mulut aspirator timpanosintesis tanpa

menutupinya. Tusukkan bevel jarum melalui sisi inferior dari membran timpani, 2

hingga 3 mm di atas rima inferior (Gambar 2). Segera setelah menembus

membran timpani, posisikan ibu jari pada mulut aspirator timpanosintesis dan

mulai lakukan suction terhadap cairan di rongga telinga tengah. Jika pus sudah

terlihat pada aspirator, segera pindahkan ibu jari dari aspirator untuk mencegah

hilangnya spesimen pada sistem selang suction.

Gambar 2. Lokasi Insersi Jarum

Jarum harus diinsersikan di sisi inferior (gambar abu-abu) dari membran timpani.

3

Page 4: Tympanocentesis in Children With OAM

Gunakan aspirator timpanosintesis kedua dengan kateter fleksibel untuk

menyedot pus yang tersisa pada telinga tengah. Masukkan kateter melalui

spekulum dan letakkan di dekat lubang pada membran timpani yang terbentuk

akibat tusukan jarum. Kateter tidak boleh melewati membran timpani. Langkah

ini juga akan membersihkan debris pada canalis auditorius externa dan

memperjelas visualisasi membran timpani saat pasien kontrol di kemudian hari.

Pasang bola kapas kecil pada canalis auditorius externa untuk menyerap

darah atau pus yang masih tersisa, dan lepas peralatan imobilisasi dari anak. Lepas

wadah plastik dari aspirator timpanosintesis dan kirim spesimen untuk

pemeriksaan mikrobiologi.

Komplikasi

Insidensi komplikasi dari timpanosintesis belum diteliti secara sistematis

namun nampaknya memiliki angka yang rendah. Komplikasi timpanosintesis

antara lain adalah kerusakan tulang pendengaran, kebocoran pada oval window

dan round window, laserasi nervus facialis, perdarahan dari bulbus superior vena

jugularis interna, dan perforasi kronis pada membran timpani.

Kemungkinan terjadinya komplikasi dapat diminimalkan dengan

imobilisasi adekuat saat tindakan, selalu menyingkirkan tangan anak dari kepala,

dan pengawasan yang ketat terhadap titik insersi jarum. Kerusakan pada oval

window, tulang pendengaran atau nervus facialis dapat dicegah dengan

memastikan bahwa insersi jarum adalah pada sisi inferior membran timpani

(Gambar 2). Perdarahan dapat diminimalkan dengan menghindari umbo dan

annulus. Orang tua dapat menenangkan anak dan menjaga agar anak tetap

terbangun untuk membantu mengurangi perdarahan.

Follow Up

Terapi antimikroba oral dan topikal pada umumnya dimulai setelah

dilakukan tindakan, selagi menunggu hasil kultur dari spesimen. Bakteri

patogenik terdeteksi pada 70 hingga 80% pasien dengan otitis media akut. Hasil

4

Page 5: Tympanocentesis in Children With OAM

pengecatan Gram dari spesimen dan pola resistensi bakteri (yang umumnya baru

didapatkan setelah 2 hari) harus digunakan sebagai dasar terapi antimikroba.

Perforasi kecil pada membran timpani yang terjadi akibat timpanosintesis

biasanya sembuh dalam 2 sampai 3 hari; beberapa jenis sekret serosanguineus

yang muncul selama periode tersebut masih dianggap normal. Dalam 3 hari

pertama setelah tindakan, bola kapas yang dilapisi petroleum jelly harus

digunakan selama pasien mandi untuk menjaga agar air tidak masuk ke telinga

tengah. Pemeriksaan follow up harus direncanakan selama 3 sampai 4 hari setelah

tindakan.

Simpulan

Timpanosintesis adalah tindakan yang jarang dilakukan. Dokter harus

terbiasa dengan timpanosintesis sehingga dapat melakukan tindakan tersebut

dengan aman pada anak dengan otitis media akut.

Daftar Pustaka

1. Diagnosis and management of acute otitis media. Pediatrics 2004;113:1451-65.

5