Tutorial Klinik Perkosaan

7/24/2019 Tutorial Klinik Perkosaan

1/17

1

BAB I

ISI

1.1 Skenario

Nyawa Tak Berdosa Jadi Korban

Hari ini, para warga yang tinggal di bantaran sungai dikejutkan dengan

temuan seorang bayi yang sudah tak bernyawa tersangkut di ongokan

sampah di muara sungai dalam posisi tertelungkup. Polisi meminta kepada

dokter Rumah Sakit untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenazah. Dari

hasil pemeriksaan luar jenazah tampak bayi masih terhubung dengan tali

pusat dan plasentanya, dengan panjang tubuh 49 m, terdapat luka!luka

leet di sekujur tubuh korban, terutama di lutut, kepala, dan siku, juga

ditemukan busa halus pada hidung dan mulut serta utis anserina,.

"emudian dokter melakukan pemeriksaan lanjutan mengingat polisi

memintanya untuk menetapkan apakah ini suatu pembunuhan atau bukan.

"arena pihak kepolisian sigap menanggapi kasus ini, maka beberapa

hari kemudian sudah ada dugaan tersangka yaitu seorang perempuan berusia

#$ tahun yang merupakan warga sekitar tempat kejadian. Sebenarnya warga

sudah menurigai perempuan tersebut karena perubahan bentuk badannya

terutama perutnya yang belakangan tampak bunit tiba!tiba kembali seperti

biasa. Padahal warga mengatakan bahwa perempuan ini tinggal seorang diri,

tanpa kekasih maupun suami. "etika polisi mendatangi rumah tersangka,

mereka mendapati perempuan tersebut tergeletak di lantai dengan botolpembasmi serangga yang sudah terbuka di sampingnya. "emudian polisi

membawa perempuan tersebut ke %&D RS.

Setelah mendapati pengobatan, tersangka sadar dan dapat memberikan

keterangan. 'a minum airan pembasmi serangga karena dihantui perasaan

bersalah setelah membuang bayinya. 'a mengaku sekitar 9 bulan yang lalu

diperkosa oleh seorang tak dikenal ketika pulang kerja pada malam hari.

(etapi ia tidak melaporkan kejadian tersebut, karena takut dan malu

1


2/17

2

terhadap warga sekitar. Sesungguhnya, pada bulan kedua kehamilannya, ia

ingin menggugurkan kandungannya dengan meminum obat yang menurut

temannya dapat meluruhkan janin didalam kandungan. (etapi, keguguran ini

tidak terjadi, bahkan semakin lama janinnya bertumbuh semakin besar.

Hingga tiba saatnya, ia melahirkan sendiri tanpa bantuan siapapun di

rumahnya dan langsung membekap bayinya kemudian melemparnya ke

sungai belakang rumah.

)arga menghendaki agar pelaku mendapatkan hukuman yang sesuai

dengan perbuatannya.

1.2 Klarifikasi Istilah

*. Pemeriksaan luar

+dalah pemeriksaan yang dilakukan pada bagian luar tubuh mayat untuk

kebutuhan orensik. pemeriksaan harus dilakukan dengan ermat

meliputi segala sesuatu yang terlihat, terium, maupun teraba baik benda

yang menyertai mayat juga terhadap mayat itu sendiri. sistematika

pemeriksaan

label mayat

tutup mayat bungkus mayat

pakaian perhiasan

benda disamping mayat

tanda kematian lebam mayat, kaku mayat, suhu tubuh mayat,

pembusukan

identitas umum

#. -utis +nserina

"eadaan yang terjadi selama interal antara kematian somatik dan

seluler, atau merupakan perubahan post mortal karena terjadinya

rigor mortis pada mm.eretor pili.

-ekukan keriput pada kulit karena kontraksi otot erektor pili yang

dapat terjadi karena rangsang dinginnya air

/. 0enazah

1erupakan berasal dari bahasa arab, yang berarti orang yang sudah

meninggal


3/17

3

2erhentinya seara permanen 3ungsi organ!organ ital paru,

jantung, otak5 sebagai satu kesatuan yang utuh, ditandai oleh

berhentinya konsumsi 6#.

4. Pembunuhan, adalah perbuatan merampas nyawa

7. Perkosaan

+dalah barangsiapa dengan kekerasan atau anaman kekerasan

memaksa perampuan yang bukan istrinya bersetubuh dengannya,

dihukum karena memperkosa, dengan hukuman penjara selama!

lamanya *# tahun pasal #87 "%HP5

+dalah perbuatan bersenggama yang dilakukan dengan

menggunakan kekerasan force5, meniptakan ketakutan fear5, atau

dengan ara memperdaya traud5.

. Pengguguran

+dalah semua upaya penghentian kehamilan seara dini. "eguguran

keluarnya janin dari dalam kandungan ibunya sebelum masa

kehamilannya sempurna.

1.3 Sasaran Belajar

*. +pa yang dimaksud dengan persetubuhan dan apa saja tanda

persetubuhan:

#. +pa batasan kejahatan seksual serta perbedaanya dengan perkosaan:

/. +pakah yang dimaksud dengan senggama ilegal: +pa perbedaannya

dengan perkosaan:

4. 0elaskan de3inisi perkosaan di negara 'ndonesia dan bisa dipeahkan

dalam berapa unsur yang penting:7. Dalam memeriksa korban perkosaaan, seorang dokter tidak berwenang

untuk menyimpulkan apakah telah terjadi pemerkosaan atau tidak.

2antuan apa saja yang bisa diberikan dokter dalam pemeriksaan korban

perkosaan:

. Salah satu bantuan yang dapat diberikan dokter bagi penyidik adalah

memperkirakan kemungkinan pelaku. +pa saja yang bisa dipakai dokter

untuk mengetahuinya:


4/17

4

;. +pa yang dimaksud dengan tipe seretor dan non seretor: +pa

kepentingannya dalam pemeriksaan dokter:

8. 0elaskan ara pengambilan sampel pada korban agar dapat diperiksa

laboratorium:

1.4 e!e"ahan #asalah

1. A$a yan% di!aks&d den%an $erset&b&han dan a$a saja tanda

$erset&b&han'

Persetubuhan adalah suatu peristiwa dimana terjadi penetrasi penis

kedalam agina, penetrasi tersebut dapat lengkap atau tidak lengkap dan

dengan atau tanpa disertai ejakulasi. (anda!tanda persetubuhan terbagi

menjadi tanda langsung dan tidak langsung Dahlan, #$$;5

a. (anda langsung

robeknya selaut dara akibat penetrai penis

leet atau memar akibat gesekan!gesekan penis

adanya sperma akibat ejakulasi

b. (anda tidak langsung

terjadi kehamilan

terjadinya penularan penyakit kelamin

1emang agak sulit bagi dokter untuk memastikan terjadinya

persetubuhan. apabila pemeriksaan tersebut dilakukan oleh dokterbeberapa hari setelah kejadian. dokter harus sangat teliti dalam

melakukan pemeriksaan ini. sebagai ontoh, robeknya selaput dara tidak

harus diakibatkan oleh penetrasi penis, tetapi robeknya selaput dara

merupakan tanda pasti adanya trauma di daerah tersebut. sedangkan

trauma ini dapat diakibatkanoleh banyak hal +braham, #$*$5.

2. A$a batasan kejahatan seks&al serta $erbedaanya den%an

$erkosaan '1enurut kamus besar 'ndonesia, kejahatan adalah perilaku yang

bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku yang telah disahkan

oleh hokum tertulis. Seksual adalah *5 2erkenaan dengan seks jenis

kelamin. #5 2erkenaan perkara persetubuhan antara laki!laki dan

perempuan.

0adi kejahatan seksual adalah perilaku yang bertentangan dengan

hukum!hukum yang mengatur mengenai seksualitas. 1enurut 'dries,

kejahatan seksual sexual offences5, sebagai salah satu bentuk dari


5/17

5

kejahatan yang menyangkut tubuh, kesehatan dan nyawa manusia,

mempunyai kaitan yang erat dengan 'lmu "edokteran khususnya 'lmu

"edokteran


6/17

6

5 0ika mengakibatkan mati, dijatuhkan pidana penjara paling

lama dua belas tahun.

Dengan demikian dari Bisum et Repertum yang dibuat oleh

dokter diharapkan dapat membuktikan bahwa korban memang

belum pantas dikawin, memang terdapat tanda!tanda

persetubuhan, tanda!tanda kekerasan dan dapat menjelaskan

perihal sebab kematiannya.

Di dalam upaya menentukan bahwa seseorang belum mampu

dikawin dapat timbul permasalahan bagi dokter karena

penentuan tersebut menakup dua pengertian, yaitu pengertian

seara biologis dan pengertian menurut undang!undang.

Seara biologis seorang perempuan dikatakan mampu untuk

dikawin bila ia telah siap untuk dapat memberikan keturunan,

dimana hal ini dapat diketahui dari menstruasi, apakah ia

belum pernah mendapat menstruasi atau sudah pernah.

Sedangkan menurut undang!undang perkawinan, maka batas

umur termuda bagi seorang perempuan yang diperkenankan

untuk melangsungkan perkawinan adalah * tahun. Dengan

demikian dokter diharapkan dapat menentukan berapa umur

dari perempuan yang diduga merupakan korban seperti yang

dimaksud dalam pasal #88 "%HP.

Dalam kasus!kasus persetubuhan di luar perkawinan yang

merupakan kejahatan, dimana persetubuhan tersebut memang

disetujui oleh si perempuan maka dalam hal ini pasal!pasaldalam "%HP yang dimaksud adalah pasal #84 dan #8;.

.asal 2(+ K)*

*5 2arangsiapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar

perkawinan, padahal diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya

bahwa umurnya belum lima belas tahun, atau kalau umurnya tidak

jelas bahwa belum waktunya untuk dikawin, dianam dengan pidana

penjara paling lama sembilan tahun.


7/17

7

#5 Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan, keuali jika umur

wanita belum sampai dua belas tahun atau jika ada salah satu hal

berdasarkan pasal #9* dan pasal #94.

(indak pidana ini merupakan persetubuhan dengan wanita yang

menurut undang!undang belum ukup umur. 0ika umur korban

belum ukup *7 tahun tetapi sudah di atas *# tahun, penuntutan baru

dilakukan bila ada pengaduan dari yang bersangkutan. 0adi dengan

keadaan itu persetubuhan tersebut merupakan delik aduan, bila tidak

ada pengaduan, tidak ada penuntutan.

(etapi keadaan akan berbeda jika

a. %mur korban belum sampai *# tahun

b. "orban yang belum ukup *7 tahun itu menderita luka berat atau

mati akibat perbuatan itu "%HP pasal #9*5= atau

. "orban yang belum ukup *7 tahun itu dalah anaknya, anak

tirinya, muridnya, anak yang berada di bawah pengawasannya,

bujangnya atau bawahannya "%HP pasal #945.

Dalam keadaan di atas, penuntutan dapat dilakukan walaupun tidak

ada pengaduan karena bukan lagi merupakan delik aduan.

Pada pemeriksaan akan diketahui umur korban. 0ika tidak ada akte

kelahiran maka umur korban yang pasti tidak diketahui. Dokter perlu

memperkirakan umur korban baik dengan menyimpulkan apakah

wajah dan bentuk tubuh korban sesuai dengan umur yang

dikatakannya, melihat perkembangan payudara dan pertumbuhan

rambut kemaluan, melalui pertumbuhan gigi molar ke!# dan molarke!/5, serta dengan mengetahui apakah menstruasi telah terjadi.

Hal di atas perlu diperhatikan mengingat bunyi kalimat

Padahal diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya bahwa wanita

itu umurnya belum lima belas tahun atau kalau umurnya tidak jelas

bahwa belum waktunya untuk dikawin. Perempuan yang belum

pernah mengalami menstruasi dianggap belum patut untuk dikawin.

". asal 2,1 K)*

*5 "alau salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal #8,


8/17

8

#8;, #88 dan #9$ itu berakibat luka berat, dianam dengan pidana

penjara paling lama dua belas tahun.

#5 "alau salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal #87,

#8, #8;, #89 dan #9$ itu berakibat matinya orang, dianam dengan

pidana penjara paling lama lima belas tahun.

d. asal 2,4 K)*

2arangsiapa melakukan perbuatan abul dengan anaknya, anak

tirinya atau anak piaraannya, anak yang di bawah pengawasannya,

orang di bawah umur yang diserahkan kepadanya untuk dipelihara,

dididiknya atau dijaganya, atau bujangnya atau orang yang di bawah

umur, dianam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Pada kasus persetubuhan di luar perkawinan yang merupakan

kejahatan dimana persetubuhan tersebut terjadi tanpa persetujuan

wanita, seperti yang dimaksud oleh pasal #87 dan #8 "%HP= maka

untuk kasus!kasus tersebut Bisum et Repertum harus dapat

membuktikan bahwa pada wanita tersebut telah terjadi kekerasan

dan persetubuhan. "ejahatan seksual seperti yang dimaksud oleh

pasal #87 "%HP disebut perkosaan, dan perlu dibedakan dari pasal

#8 "%HP.

e. asal 2(- K)*

2arangsiapa dengan kekerasan atau anaman kekerasan memaksa

seorang wanita bersetubuh dengan dia di luar perkawinan, dianam

karena melakukan perkosaan dengan pidana penjara paling lama dua

belas tahun.

f. asal 2( K)*

2arangsiapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan

padahal diketahuinya bahwa wanita itu dalam keadaan pingsan atau

tidak berdaya, dianam dengan pidana penjara paling lama sembilan

tahun.

Di dalam kejahatan seksual yang disebut perkosaan, maka tindakan

membuat pingsan atau tidak berdaya termasuk didalam proses untuk


9/17

9

melakukan kejahatan. Sedangkan kejahatan seksual yang dimaksud

dalam "%HP pasal #8 adalah pelaku tidak melakukan upaya

apapun= pingsan atau tidak berdayanya korban bukan diakibatkan

oleh perbuatan si pelaku kejahatan seksual 'dries,*99;5.

Perbedaan kejahatan seksual dengan perkosaan

Perkosaan termasuk ke dalam kejahatan seksual tetapi kejahatan

seksual belum tentu perkosaan.

"ejahatan seksual tidak selalu mengandung unsur persetubuhan.

Cang mengandung unsur persetubuhan ontohnya berzina,

perkosaan, menggauli perempuan yang tidak berdaya, menggauli

perempuan dibawah umur, dan inest. Cang tidak mengandung

unsur persetubuhan ontohnya perbuatan abul.

3. A$akah yan% di!aks&d den%an sen%%a!a ile%al' A$a

$erbedaannya den%an $erkosaan'

Senggama ilegal adalah senggama yang tidak legal dimana syarat

senggama legal tidak melanggar hukum5 adalah yang dilakukan dengan

prinsip!prinsip sebagai berikut +braham, #$*$5

+da izin dari wanita yang disetubuhi

)anita tersebut sudah ukup umur, sehat akalnya, tidak sedang

dalam keadaan terikat perkawinan dengan lelaki dan bukan anggota

keluarga dekat.

Perkosaan termasuk dalam senggama ilegal. tetapi senggama ilegal

belum tentu perkosaan. +dapun izin konsen5 yang sah menurut hukum

adalah dengan sadar onsious5, wajar naturally5, tanpa keragu!raguan

uneuioal5, dan atas kemauan sendiri oluntary5. 0adi, izin tidak sah

menurut hukum jika diperoleh dengan paksaan 3ore5, tipudaya

3raud5, atau tanpa meniptakan ketakutan 3ear5. +dapun ikatan

perkawinan dapat dianggap sebagai izin konsen5 bagi suami untuk

melakukan persetubuhan dengan istrinya Dahlan, #$$;5.

4. Jelaskan definisi $erkosaan di ne%ara Indonesia dan bisa

di$e"ahkan dala! bera$a &ns&r yan% $entin%'

De3inisi perkosaan di negara 'ndonesia adalah persetubuhan

yang dilakukan seorang laki!laki kepada seorang perempuan yang bukan


10/17

10

istrinya dengan kekerasan atau anaman kekerasan +braham, #$*$5.

%mumnya negara!negara maju mende3inisikan perkosaan sebagai

perbuatan bersenggama yang dilakukan dengan menggunakan kekerasan

3ore5, meniptakan ketakutan 3ear5, atau dengan ara memperdaya

3raud5 Dahlan, #$$;5.

Di 'ndonesia, pengertian perkosaan dapat dilihat pada pasal #87

"%HP yang berbunyiEbarang siapa dengan kekerasan atau anaman

kekerasan memaksa perempuan yang bukan istrinya bersetubuh

dengannya, dihukum karena memperkosa, dengan hukuman penjara

selama!lamanya *# tahunE Dahlan, #$$;5.

2erdasarkan bunyi pasal tersebut perkosaan disini digolongkan

sebagai tindak pidana yang hanya dapat dilakukan oleh laki!laki male

rime5 terhadap wanita yang bukan istrinya eFtra marital rime5 dan

persetubuhannya pun harus bersi3at intraaginal oitus. Persetubuhan

oral atau anal yang dilakukan dengan kekerasan atau anaman kekerasan

tidak dapat diklasi3ikasikan sebagai perkosaan, melainkan perbuatan

menyerang kehormatan kesusilaan Pasal #89 "%HP5 Dahlan, #$$;5.

0adi tindak pidana perkosaan di 'ndonesia harus memenuhi

unsur!unsur berikut, yaitu +braham, #$*$5 %nsur pelaku, yaitu harus orang laki!laki dan mampu melakukan

persetubuhan

%nsur korban, yaitu harus seorang perempuan, bukan istri dari

pelaku

%nsur perbuatan, terdiri atas perseetubuhan dengan paksa against

her will5 dan pemaksaan tersebut harus dilakukan dengan

menggunakan kekerasan 3isik atau anaman kekerasan.

-. /ala! !e!eriksa korban $erkosaaan0 seoran% dokter tidak

berwenan% &nt&k !enyi!$&lkan a$akah telah terjadi $e!erkosaan

ata& tidak. Bant&an a$a saja yan% bisa diberikan dokter dala!

$e!eriksaan korban $erkosaan'

Dokter hanya dapat diminta bantuannya untuk melakukan pemeriksaan

terhadap Dahlan, #$$;5

*. "orban, dengan tujuan untuk

a. 1engungkap apakah betul korban seorang perempuan


11/17

11

b. 1engungkap apakah betul telah terjadi senggama serta

memperkirakan senggama tersebut baru atau lama

c. 1engungkap identitas laki!laki yang menyetubuhinya

d. 1engungkap apakah betul telah terjadi kekerasan 3isik

#. (ersangka, dengan tujuan untuk

a. 1engungkap apakah tersangka benar!benar laki!laki

b. 1engungkap apakah tersangka dapat melakukan senggama atau

tidak impoten5

Dalam kaitannya dengan impotensi tersebut, dokter hanya dapat

memastikannya jika ditemukan penyakit!penyakit organik yang dapat

mengakibatkan impotensi seperti misalnya diabetes mellitus, hernia

srotalis, atau hidrokel. 'mpotensi juga dapat dialami laki!laki yang

sudah sangat tua. Cang agaknya sulit untuk dibuktikan adalah impotensi

yang bersi3at psikis Dahlan, #$$;5.

. Salah sat& bant&an yan% da$at diberikan dokter ba%i $enyidik

adalah !e!$erkirakan ke!&n%kinan $elak&. A$a saja yan% bisa

di$akai dokter &nt&k !en%etah&inya'

Pada kasus tindak pidana seksual seringkali dapat ditemukan barang

bukti medik berupa bagian!bagian dari tubuh pelaku, antara lain

Dahlan, #$$;5 a. Sperma atau berak sperma

+danya sperma bukan saja membuktikan adanya sengggama tetapi

dari sperma itu juga dapat diketahui golongan darah bagi tipe

seretor5 serta D@+ yang akan sangat berguna bagi kepentingan

identi3ikasi pelaku.

b. Rambut kepala

Seringkali korban tindak pidana seksual berhasil menjambak rambut

pelaku. 6leh sebab itu perlu diari di sela!sela jari tangan korban.

Dari rambut tersebut dapat diketahui suku bangsa, golongan darah,

dan bahkan D@+.

. Rambut kelamin

Rambut kelamin pelaku juga sering ditemukan pada tubuh korban

sehingga dapat diman3aatkan untuk kepentingan identi3ikasi.

d. Darah


12/17

12

0ika korban menakar pelaku, maka ada kemungkinan di bawah

kukunya ditemukan sel!sel darah sehingga dapat diman3aatkan untuk

mengetahui golongan darah serta D@+ pelaku.

e. &igiDalam kasus perkosaan mungkin terjadi perlawanan sengit yang

mengakibatkan gigi pelaku tanggal. Dari gigi tersebut dapat

diketahui ras, golongan darah, serta D@+.

3. 0ejas gigit bite mark5 dan air liur

0ika pelaku tindak pidana seksual menderita sadism, maka ada

kemungkinan dapat ditemukan jejas gigit pada tubuh korban dengan

air liur di sekitarnya. Pola jejas gigit tersebut dapat diman3aatkan

untuk kepentingan identi3ikasi dengan ara menookannya denganpola jejas gigit dari orang yang diduga sebagai pelakunya.

Sedangkan air liur yang ditemukan di sekitarnya dapat digunakan

untuk mengetahui golongan darah bagi yang beripe secretor5 atau

D@+ sebab didalam air liur terdapat sel!sel bual yang lepas5.

+. A$a yan% di!aks&d den%an ti$e se"retor dan non se"retor' A$a

ke$entin%annya dala! $e!eriksaan dokter'

Seretor adalah indiidu yang dapat ditemukan substansi golongan

darah dalam airan tubuhnya seperti air liur, sekresi agina, dan

airan mani.

@on seretor adalah indiidu yang tidak dapat ditemukan substansi

golongan darah dalam airan tubuhnya seperti air liur, sekresi

agina, dan airan mani.

"epentingannya dalam pemeriksaan dokter adalah untuk

menentukan golongan darah +26 terhadap substansi tersebut yang

ditemukan untuk memperkirakan pelaku.

(. Jelaskan "ara $en%a!bilan sa!$el $ada korban a%ar da$at

di$eriksa laboratori&!'

-ara pengambilan sampel pada korban perkosaan adalah sebagau

berikut +braham, #$*$5

a. Sampel sperma dan air mani


13/17

13

Pada rambut kemaluan yang saling melekat menjadi satu karena

air mani yang mengering, gunting untuk pemeriksaan

laboratorium.

0ika didapatkan berak air mani disekitar alat kelamin, kerok

dengan sisi tumpul salpel atau GswabE dengan kapas lidi yang

dibasahi larutan garam 3isiologis.

Pengambilan lender agina menggunakan pipet Pasteur atau

diambil dengan ose batang gelas, atau GswabE. 2ahan diambil

dari 3orniks posterior , bila mungkin dengan spekulum. Pada

anak!anak atau bila selaput daranya utuh, pengambilan bahan

sebaiknya dibatasi dari estibulum saja.

b. 2erak darah

0ika berak darah ditemukan pada pakaian, maka gunting bagian

yang terkena berak darah kemudian masukkan ke amplop dan

disegel untuk dikirim ke laboratorium.

0ika berak darah ditemukan do sekitar alat kelamin, ara yang

digunakan sama dengan pengambilan sampel sperma dan air

mani di sekitar alat kelamin.

0ika ditenukan pada lokasi kejadian, ambil sampel dengan

mengguanakan kassa yang sudah dibasahi dengan larutan garam

3isiologis. +ngina!anginkan sampai kassa kering, kemudian

masukkan kassa tersebut kedalam amplop lalu disegel.

"alau mungkin darah yang diambil diempatkan di dalam

re3rigerator dengan suhu sekitar 4 elius. Penambahan sedikit

sodium 3luoride akan menegah proses enzimatik dari

pembusukan.

. 2erak air liur Pada kasus dengan jejas gigitan, berak air liur diambil dengan

GswabE dengan kapas lidi yang dibasahi larutan garam 3isiologis.

(eknik pengambilan sampil ini sangatlah penting, agar sampel tadi tidak

rusak di laboratorim. (emat pengambilan, metode pengambilan dan

metode transport sangat mempengaruhi laboratorium untuk

mengolahnya.


14/17

14

(eknik sederhana yang dapat digunakan untuk pengambilan sampel

darahIspermaIair liur adalah ara sebagai berikut ambil kasa steril

seukupnya, kemudian basahilah dengan airan garam 3isiologis @a-l

$,9J5 kemudian usapkan pada sampel yang akan kita ambil. Setelah itu,

keringkan dengan ara diangin!anginkan. 0angan memberikan

pemanasan pada sampel tadi, karena akan dapat merusaknya. Setelah

kering, masukkan dalam amplop tertutup, berikan segel untuk kemudian

dikirim ke laboratorium.

-airan main merupakan airan agak kental, berwarna putih

kekuningan, keruh dan berbau khas. -airan mani pada saat ejakulasi

kental kemudian akibat enzim proteolitik menjadi air dalam waktu

yang singkat *$!#$ menit5. Dalam keadaan normal, olume airan

mani /!7 ml pada * kali ejakulasi dengan pH ;,#!;,. -airan mani

mengandung spermatozoa, sel!sel epitel dan sel!sel lain yang

tersuspensi dalam airan yang disebut plasma seminal yang

mengandung spermin dan beberapa enzim seperti


15/17

15

ditutup dengan deck-glass dan diperiksa di bawah mikroskop seara

langsung atau diat lebih dulu dengan 1ethylen 2lue atau HematoFylin

?osin.

Speimen kering diambil dari berak!berak yang telah kering.

Sesudah berak itu dikerok, ditetesi dengan airan 3isiologis atau asam

aetat glaial. 0ika berak menempel pada pakaian dan sulit dikerok

maka berak yang masih menempel itu diletakkan diatas gelas objek

dan diatasnya ditetesi airan H-> *J atau asam aetat glaial $,/J.

Sesudah itu dilihat di bawah mikroskop seara langsung atau dilakukan

pengeata lebih dahulu. Sebaiknya dilakukan tes skrining lebih dahulu

dengan menggunakan ultra iolet. Hanya berak yang mengalami

3luoresensi saja yang dilakukan pemeirksaan.

b. -ara Pemeriksaan Plasma Sperma

0ika pada pemeriksaan tidak ditemukan spermatozoa, tidak berarti

yang diperiksa bukan sperma. 1ungkin pemerkosa menderita

azoospermia atau telah menjalani asektomi sehingga spermatozoa

tidak ditemukan. 6leh sebab itu perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan

untuk mengetahui adanya unsure!unsur plasma, seperti misalnya aid

phosphatase, spermine atau holine.

*. Pemeriksaan +ide Phosphatase

"arena zat ini merupakan enzyme yang mudah rusak maka

pemeriksaan tersebut harus dilakukan seepatnya. Pemeriksaan dapat

dilakukan seara kualitati3 ataupun kuantitati3.

#. Pemeriksaan Spermine Berberio Test5-airan sperma diletakkan diatas gelas obyek, ditetesi larutan asam

jenuh, ditutup dek glass dan dilihat di bawah mikroskop. +kan

terbentuk "ristal!kristal dari spermine nitrat yang bentuknya keil!

keil seperti jarum dan berwarna kuning.

/. Pemeriksaan -holine Florens Test5

-airan sperma ditetesi larutan yang terdiri atas ampuran *.7

gram "0 dan /$ ml auadest. Di bawah mikroskop akan terlihat


16/17

16

"ristal holine jodida yang bentuknya seperti jarum atau belah ketupat

dan berwarna oklat.

/ATA )STAKA

+braham, S. (anya 0awab 'lmu "edokteran


17/17

17

Dahlan S. #$$7. 'lmu "edokteran

Documents

Tutorial Klinik Perkosaan