6
1. Hubu ngan kejadi an demam deng an riway at b eperg ian ke Bangk a Demam yang terjadi pada kasus ini berhubungan dengan proses skizogoni (pecah nya merozo it/ski zon) akibat malaria . edan gkan! menurut "eta #ndemisitas $alaria di %ndonesia tah un &'' dip erkirak an sekitar *+ masy arak at %ndone sia  bertempat tinggal di lokasi yang berisiko untuk tertular malaria. atu di antara wilayah di %ndonesia yang yang merupakan daerah endemis malaria adalah ,abupaten Bangk a di "ro-i nsi ,epul auan Bang ka Belitu ng. i layah tersebut dikateg orika n sebagai wilayah endemis sedang untuk malaria dengan angka $% &0! per 1'''  penduduk pada tahun &'' (Depkes 2% &''3). ehingga disimpulkan bahwa asal in4eksi malaria pada kasus berhubungan dengan bepergian ke Bangka. &. 5en is6 jen is s akit ke pal a . "at o4i siolog i mual pa da pasi en malar ia Mekanisme mual 7  8yamuk yang di dalam tubuhnya terdapat parasit malaria  menggigit ma nu si a  spo rozoit  sporozoit ke sel hati dan di parenkim hati melakukan  perkembangan secara as eksual (skizogoni eksoeritrosit) selama *!* hari  skizoit skizoi t pecah menjadi mengelu arkan merazoid 6merazoi d  merazoid ke sirkulasi darah dan menyerang 2B9  terbentuk eritr osit parasit (#")  bereplikasi secara aseksu al (skizogon i eritrosit)  parasit dalam eritrosit mengalami & stadium yaitu stadium cincin (tropozoid) dan matur (skizon)  permukaan membran #" stadium matur menonjol dan membentuk knob dengan H2"1 (komponen umum knob)  #" menga lami merog oni/sk izogo ni (pemb elahan secara berul ang)  melepaskan toksin malaria berupa :"1  :"% merangsang pelepasan ;8< alpha! %= 1! %= >! %= dengan men gakti-asi mak ro4ag  %= mengakti- asi sel mast  pelepasan histamin  peningkatan asam lambung  nausea  perasaan perut tidak nyaman. . 9ara pe meri ksaan he par  %8"#,% mintal ah pend erita untuk berna pas! perhatikan apakah nampak adanya hepar atau lien yang menonjol di bawah arcus costa. "#2,?%

tutor

Embed Size (px)

DESCRIPTION

26

Citation preview

Page 1: tutor

7/18/2019 tutor

http://slidepdf.com/reader/full/tutor-569233f208126 1/6

1. Hubungan kejadian demam dengan riwayat bepergian ke Bangka

Demam yang terjadi pada kasus ini berhubungan dengan proses skizogoni

(pecahnya merozoit/skizon) akibat malaria. edangkan! menurut "eta #ndemisitas

$alaria di %ndonesia tahun &'' diperkirakan sekitar *+ masyarakat %ndonesia

 bertempat tinggal di lokasi yang berisiko untuk tertular malaria. atu di antara

wilayah di %ndonesia yang yang merupakan daerah endemis malaria adalah ,abupaten

Bangka di "ro-insi ,epulauan Bangka Belitung. ilayah tersebut dikategorikan

sebagai wilayah endemis sedang untuk malaria dengan angka $% &0! per 1'''

 penduduk pada tahun &'' (Depkes 2% &''3). ehingga disimpulkan bahwa asal

in4eksi malaria pada kasus berhubungan dengan bepergian ke Bangka.

&. 5enis6jenis sakit kepala

. "ato4isiologi mual pada pasien malaria

Mekanisme mual 7

 8yamuk yang di dalam tubuhnya terdapat parasit malaria   menggigit

manusia   sporozoit   sporozoit ke sel hati dan di parenkim hati melakukan

 perkembangan secara aseksual (skizogoni eksoeritrosit) selama *!* hari  skizoit

skizoit pecah menjadi mengeluarkan merazoid6merazoid

  merazoid ke sirkulasidarah dan menyerang 2B9  terbentuk eritrosit parasit (#")   bereplikasi secara

aseksual (skizogoni eritrosit)  parasit dalam eritrosit mengalami & stadium yaitu

stadium cincin (tropozoid) dan matur (skizon)   permukaan membran #" stadium

matur menonjol dan membentuk knob dengan H2"1 (komponen umum knob)  #"

mengalami merogoni/skizogoni (pembelahan secara berulang)  melepaskan toksin

malaria berupa :"1 :"% merangsang pelepasan ;8< alpha! %= 1! %= >! %= dengan

mengakti-asi makro4ag

  %= mengakti-asi sel mast

  pelepasan histamin

 peningkatan asam lambung nausea perasaan perut tidak nyaman.

. 9ara pemeriksaan hepar 

%8"#,%

mintalah penderita untuk bernapas! perhatikan apakah nampak adanya hepar atau lien yang

menonjol di bawah arcus costa.

"#2,?%

Page 2: tutor

7/18/2019 tutor

http://slidepdf.com/reader/full/tutor-569233f208126 2/6

Hepar ?ntuk menentukan ukuran hati! dikerjakan sebagai berikut7

@ $ulai perkusi dibawah payudara kanan pada =$9 kanan dan merupakan daerah paru

kanan! hasilnya suara sonor dari paru.

@ ,emudian perkusi beberapa sentimeter kebawah sampai suara perkusi lebih pekak dan

 perhitungan mulai dari titik ini.

@ ;eruskan kebawah sampai ada perubahan suara perkusi. ;itik ini merupakan titik akhir dan

kemudian diukur dari titik awal sampai titik akhir. "anjang ukuran disebut li-er span yang

mempunyai angka normal >61& cm.

"="%

Hepar =etakkan tangan kiri anda di belakang penderita! menyangga costa ke6 11 dan

ke61& dengan posisi sejajar pada costa. $intalah penderita untuk relaks. Dengan mendorong

hepar ke depan! hepar akan lebih mudah teraba dari depan dengan tangan kanan.

;empatkan tangan kanan nda pada abdomen penderita sebelah kanan! di sebelah lateral

otot rektus! dengan ujung jari ditempatkan di bawah batas bawah daerah redup hepar. Dengan

 posisi jari tangan menunjuk ke atasatau obliA! tekanlah dengan lembut kea rah dalam dan ke

atas.

$intalah penderita untuk bernapas dalam6dalam. 9obalah merasakan sentuhan hepar 

 pada jari anda pada waktu hepar bergerak ke bawah! dan menyentuh jari nda. pabila nda

merasakannya! kendorkanlah tekanan jari nda! dan nda dapat meraba permukaan anterior 

hepar penderita. pabila anda dapat merasakanya! batas hepar normal adalah lunak! tegas!

dan tidak berbenjol6benjol.

Besarnya tekanan pada dinding abdomen pada pemeriksaan hepar tergantung pada tebal6

tipisnya otot rektus. pabila anda susah merabanya! pindahlah palpasi pada daerah yang lebih

dekat ke arcus costa. "emeriksaan dapat juga dilakukan dengan teknik mengait. Berdirilah di

sebelah kanan penderita. =etakkanlah kedua tangan nda bersebelahan di bawah batas bawah

redup hepar. $intalah penderita untuk bernapas dalam6dalam dengan na4as perut! sehingga

 pada inspirasi hepar dan juga lien dan ginjal akan berada pada posisi teraba

*. $ekanisme abnormal pem penunjang

Hasil =ab 8ilai normal %nterpretasi $ekanisme

Page 3: tutor

7/18/2019 tutor

http://slidepdf.com/reader/full/tutor-569233f208126 3/6

 Hb 9 gr/dl  "ria7 1613

gr/dl

anita7 1&61>

gr/dl

Derajat

nemia7

2ingan sekali

7 Hb 1' gr+/dl

  Batas normal

2ingan 7 Hb 3

gr+/dl 0!0 gr 

+/dl

edang 7 Hb >

gr+/dl !0 gr 

+/dl

Berat 7 Hb C >

gr+/dl

5adi! pada kasus

termasuk 

anemia ringan

nemia terjadi karena

 pecahnya sel darah merah

yang terin4eksi maupun

yang tidak terin4eksi.

"lasmodium -i-a dan ".

o-ale hanya mengin4eksi sel

darah merah muda

yang jumlahnya hanya &+

dari seluruh jumlah sel darah

merah!

ehingga anemia yang

disebabkan

oleh ". -i-a ! ". o-ale dan ".

malariae umumnya terjadi

 pada keadaan kronis. %nimenandakan bahwa pasien

ini sudah menderita malaria

kronis! sejak ia pulang dari

Bangka.

 RBC 4,5 jt  "ria ! juta6

>!1 juta sel/ul

darah! wanita

!& juta 6 *!

 juta sel/ul

darah.

$asih dalam

 batas normal

5adi! walaupun pasien sudah

mengalami anemia ringan!

nilai 2B9 masih dalam batas

normal! karena mungkin

 pembentukan 2B9 yang

masih terus diproduksi.

WBC 

11.000/mm3

*.''' 6 1'.'''

sel/ul darah.

$eningkat %ni disebabkan karena

adanya in4eksi parasit

malaria di dalam tubuh yang

menyebabkan sistem

 pertahanan tubuh dipacu

Page 4: tutor

7/18/2019 tutor

http://slidepdf.com/reader/full/tutor-569233f208126 4/6

untuk melawan parasit

tersebut.

Trombosit 

200.000/mm3

&''.'''6

''.'''/ uldarah.

 8ormal

(walaupun batasrendah)

"ada malaria bisa terjadi

 perubahan pada jumlahtrombosit!

atau yang dikenal dengan

trombositopenia. $ekanisme

trombositopenia pada

malaria berhubungan dengan

destruksi

trombosit di peri4er dan

konsumsi trombosit.

,ompleks imun yang

terbentuk dari antigen

malaria dengan %g: atau

%g$ dengan atau

tanpa komplemen pada

trombosit memicu

sekuestrasi trombosit

oleh makro4ag di limpa.

Hiperakti4itas makro4ag

 juga memainkan peran

dalam destruksi trombosit.

>. How to diagnose

Diagnosis malaria umumnya didasarkan pada mani4estasi klinis (termasuk 

anamnesis)! uji imunoserologis dan ditemukannya parasit (plasmodium) dalam

darah penderita. $ani4estasi klinis demam malaria seringkali tidak khas dan

Page 5: tutor

7/18/2019 tutor

http://slidepdf.com/reader/full/tutor-569233f208126 5/6

menyerupai penyakit in4eksi lain seperti demam dengue dan demam ti4oid!

sehingga sulit dilakukan diagnosa dengan mengandalkan pengamatan secara klinis

saja! namun perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menunjang

diagnosis malaria sedini mungkin. "emeriksaan mikroskopis membutuhkan

syarat6syarat tertentu agar di peroleh nilai diagnostik yang tinggi yaitu dengan

sensi-itas dan spesi4itas yang tinggi. yarat6syarat tersebut meliputi7

a. aktu pengambilan sampel harus tepat yaitu pada akhir peroide demam

memasuki periode berkeringat karena pada periode ini jumlah tro4ozoit mencapai

 jumlah maksimal dalam sirkulasi.

 b. Eolume darah yang diambil sebagai sampel cukup untuk sediaan darah tipis

( 1 1!* mikroliter) dan sediaan darah tebal (6 mikroliter)

c. ,ualitas preparat harus baik agar terjamin kualitas identi4ikasi spesies

 plasmodium dengan tepat ("urwaningsih! &''').

. ,omplikasi

"enderita malaria dengan komplikasi umumnya digolongkan sebagai malaria berat

yang menurut HF dide4inisikan sebagai in4eksi ". 4alci4arum dengan satu atau

lebih komplikasi sebagai berikut7

a $alaria cerebral (coma) yang tidak disebabkan oleh penyakit lain atau lebih

dari ' menit setelah serangan kejangG derajat penurunan kesadaran harus

dilakukan berdasarkan penilaian :9.

 b cademia/acidosis7 pH darah C .&* atau plasma bicarbonate C1* mmol/1!

kadar lactate -ena C* mmol/1! klinis perna4asan dalam/respiratory distress.

c nemia berat (Hb C * g/dl atau hematokrit C 1*+ ) pada keadaan parasit

1'.'''/ulG bila anemianya hipokromik dan/atau miktositik harus dikesampingkan

adanya anemia de4isiensi besi! talasemia/hemoblobinopati lainya.

d :agal ginjal akut (urin kurang dari ''ml/& jam pada orang dewasa atau

1&ml/BB pada anak anak) setelah dilakukan rehidrasi! disertai kreatinin mg/dl

Page 6: tutor

7/18/2019 tutor

http://slidepdf.com/reader/full/tutor-569233f208126 6/6

e #dema paru non kardoigenic/2D

4 Hipoglikemi 7 gula darah C ' ml/dl.

g :agal sirkulasi atau syok 7 tekanan sistol C ' mmHg (anak 16* tahunC*'

mmHg)G disertai keringat dingin atau perbedaan temperature kulit mukosa1'I9.

h "endarahan spontan dari hidung! gusi! saluran cerna dan/atau disertai kelainan

labolatorik adanya gangguan koagulasi intra-ascular.

i ,ejang berulang lebih dari & kali/& jam.

 j $akroskopik hemoglobinuri oleh karena in4eksi malaria akut (bukan karena

obat anti malaria/kelainan eritrosit(kekurangan :6>6"D)).

k Diagnosis post6mortem dengan ditemukannya parasit yang padat pada

 pembuluh kapiler pada jaingan otak