17
TUMBUHAN PINUS Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut : -Kerajaan : Plantae - Divisi : Spermatophyta - Anak Divisi : Gymnospermae - Kelas : Coniferae atau Coniferinae - Bangsa : Pinales - Suku : Pinaceae - Marga : Pinus - Jenis : Pinus sylvestris, Pinus nigra, Pinus merkusii, Pinus monophylla, Pinus insularis, Pinus roxburghi dsb.

Tumbuhan Pinus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tumbuhan pinus

Citation preview

  • TUMBUHAN PINUS Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut :

    -Kerajaan : Plantae - Divisi : Spermatophyta - Anak Divisi : Gymnospermae - Kelas : Coniferae atau Coniferinae - Bangsa : Pinales - Suku : Pinaceae - Marga : Pinus - Jenis : Pinus sylvestris, Pinus nigra, Pinus merkusii, Pinus monophylla, Pinus insularis, Pinus roxburghi dsb.

  • Klasifikasi Reveal, James L.1998

  • Sifat-Sifat Suku PinaceaeBakal biji terbuka (tanpa lapisan pelindung) dan terdapat pada permukaan megasporofilTumbuhan berkayu dengan beragam habitus, daun berbentuk jarum, duduk daun tersebar.Mempunyai saluran resin, mamiliki kambium, xilem dalam berkas pengangkutannya hanya memiliki trakeida.Bunga mereduksi menjadi kantong serbuk sari dan bakal biji, umumnya tersusun dalam strobilus yang berkelamin tunggal atau ganda.

  • Siklus Hidup PinusPohon pinus mempunyai strobilus jantan dan betinaStrobilus jantan mempunyai ratusan mikrosporangia, sel-sel dalam mikrosporangia mengalami pembelahan meiosis menghasilkan mikrospora haploid yang berkembang menjadi butiran serbuk sari (gametofit jantan yang belum dewasa)Strobilus betina mempunyai dua bakal biji pada masing-masing sporofil. Masing-masing bakal biji memiliki megasporangium (nusellus) yang terbungkus dalam lapisan integumen pelindung dengan sebuah mikrofil.Selama penyerbukan, serbuk sari yang dihembuskan oleh angin jatuh pada strobilus betina. Butiran serbuk sari berkecambah dalam bakal biji membentuk tabung serbuk sari sendiri melalui nusellus. Pembuahan umumnya terjadi lebih dari 1 tahun setelah penyerbukanSelama 1 tahun tersebut, sel induk megaspora dalam nusellus mengalami pembelahan meiosis untuk menghasilkan 4 sel haploid. Salah satu sel tersebut bertahan hidup sebagai megaspora yang tumbuh dan membelah berulang-ulang menjadi gametofit betina yang belum matang (belum dewasa).

  • Lanjutan siklus hidup pinusDi dalam gametofit betina tersebut terdapat dua atau tiga arkegonia yang masing-masing mempunyai sebuah sel telurMenjelang sel telur tersebut siap dibuahi, dua sel sperma telah berkembang pada gametofit jantan (butiran serbuk sari) dan tabung serbuk sari telah tumbuh melalui nusellus sampai ke gametofit betina. Pembuahan terjadi ketika salah satu sel sperma bersatu dengan sel telur. Semua sel telur dalam bakal biji dapat dibuahi tetapi pada umumnya hanya satu zigot yang berkembang menjadi embrio, sedangkan gametofit betina yang lain akan berkembang menjadi cadangan makanan Embrio pinus (sporofit baru) memiliki akar yang belum sempurna dan beberapa daun embrionik. Embrio tersebut dikelilingi oleh cadangan makanan. Sehingga sebuah biji pinus terdiri dari embrio (sporofit baru), cadangan makanan, dan lapisan yang mengelilingi biji (diperoleh dari integumen pohon induk (sporofit induk).

  • Pinus merkusii Jungh. et de Vriese 1845Sinonim: P. sumatrana Jungh.; P. finlaysoniana Wallich; P. latteri Mason; P. merkiana Gordon.

    Nama lokal: tusam (Indonesia.); uyam (Aceh); son song bai (Thai); merkus pine (perdagangan); mindoro pine (Philipina); tenasserim pine (Inggris).

    Tumbuh pada ketinggian 30 - 1.800 m dpl, pada berbagai tipe iklim dan tanah.

  • Deskripsi botaniPohon besar, batang lurus, silindris. Tegakan masak dapat mencapai tinggi 30 m, diameter 60-80cmTajuk pohon muda berbentuk piramid, setelah tua lebih rata dan tersebarKulit pohon muda abu-abu, sesudah tua berwarna gelap, alur dalamTerdapat 2 jarum dalam satu ikatan, panjang16-25 cmPohon berumah satu, bunga berkelamin tunggalBunga jantan dan betina dalam satu tunasBunga jantan berbentuk strobilus, panjang 2-4 cm, terutama dibagian bawah tajukStrobilus betina banyak terdapat di sepertiga bagian atas tajuk terutama di ujung dahan.

  • LanjutanDeskripsi buah dan benihBuah:Berbentuk kerucut, silindris, panjang 5-10 cm, lebar 2-4 cm. Lebar setelah terbuka lebih dari 10 cm.

    Benih: Bersayap, dihasilkan dari dasar setiap sisik buah. Setiap sisik menghasilkan 2 benih. Panjang sayap 22-30 mm, lebar 5-8 mm. Sayap melekat pada benih dengan penjepit yang berhubungan dengan jaringan higroskopis di dasar sayap, sehingga benih tetap melekat saat disebar angin selama sayap kering, tetapi segera lepas bila kelembaban benih meningkat. Umumnya terdapat 35-40 benih per kerucut dan 50.000-60.000 benih per kg.

  • Lanjutan.Pembungaan dan pembuahanStrobili jantan dan betina dapat ditemukan sepanjang tahunPuncak pembungaan di Indonesia Maret dan berakhir JuniPenyerbukan oleh anginPerkembangan menjadi buah selama 11-15 bulanDi Indonesia puncak pembuahan bulan Mei-Juli, bervariasi menurut pohonPohon mulai menghasilkan benih setelah umur 10-15 tahunBenih disebarkan angin.

  • Lanjutan..pinus merkusii1234

    Keterangan : 1. Bunga jantan 2. Bunga betina 3. Buah muda (kuncup) 4. Buah merekah

  • Lanjutanpinus merkusii

    Gambar Habitus Pinus merkusii

  • Kladogram genus Pinus

  • Subgenus strobus Pinus strobus (Linnaeus) 1753Tinggi 35-67 m, diameter 100-180 cmStrobilus bulat tidak teraturKulit pohon gelapCabang membentuk alur berputarSedikit resin5 helai daun jarum dalam 1 fascicleStomata hanya ada dipermukaan adaksial

  • Subgenus Pinus

    Pinus muricata (D. Don) 1836Synonymy (Millar 1986, Kral 1993):Pinus edgariana Hartweg 1848;P. muricata var. anthonyi Lemmon 1892;P. remorata H. Mason 1930;P. muricata f. remorata (Mason) Hoover 1966