Upload
letu
View
264
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
TIPOLOGI PERMUKIMAN KUMUH DI PINGGIRAN SELATAN KOTA
SURABAYA
Leny Agustin Maharani 3610100049
Dosen Pembimbing Sementara : Dian Rahmawati ST. MT.Dosen Penguji Internal : Hertiari Idajati, ST. MSc.Dosen Penguji Eksternal : Dr. Ir. Nanang Setiawan, SE. MS
Tugas Akhir
Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya2014
Nama Kelurahan :1. Ujung2. Bulak banteng3. Wonokusumo4. Sidotopo Wetan5. Tanah Kali
Kedinding6. Bulak7. Gading8. Dupak9. Bongkaran10. Sukolilo11. Gebang Putih12. Medokan
Semampir13. Keputih14. Gunung Anyar15. Rungkut
Menanggal16. Wiyung17. Waru Gunung18. Benowo19. Morokrembangan20. Romokalisari21. Sumberrejo22. Sememi23. Kandangan
RTRW KOTA SURABAYA,2003
Kurniawan,2009 : kawasan pinggiran identik dengan masyarakat desa yang melakukan urbanisasi ke kota. Hal ini karena masyarakat lebih tertarik oleh aktifitas industri dibandingkan kehidupan agrarisnya.
LATAR BELAKANG (1)
RTRW Jatim 2020 : terkonsentrasinya penduduk bertempat tinggal di wilayah Gerbangkertasusila khususnya di wilayah Surabaya Metropolitan Area
RP4D KOTA SURABAYA,2008
Kawasan padat dan kumuh sepanjang sungai Sungai Surabaya : Pagesangan, Dukuh Menanggal, Menanggal, Kutisari, Rungkut Menanggal, Gunung Anyar, Gunung Anyar TambakSungai Kali Surabaya : Waru Gunung, Karangpilang, Kebraon, Kedurus, Pagesangan, Kebonsari, Karah, Ketintang
LATAR BELAKANG (2)
Luasan 95,34Ha (2008)
Memiliki karakteristik hunian padat, rata-rata luas persil kecil dan pemanfaatan ruang sangat besar dengan KDB >80% dan pemanfaatan jalan atau saluran drainase sebagai bagian dari rumah. Selain itu masih adanya penggunaan sumur air tanah untuk MCK berada relatif dekat dengan septictank
UP IX Ahmad Yani :Memiliki fungsi utama permukiman serta perdagangan dan jasa yang menjadi salah satu pintu gerbang Kota Surabaya terutama dari sisi selatan
UP X Wiyung: Penggunaan lahan permukiman yang bercampur dengan kegiatan industri, perlunya dikembangkan hunian terpadu untuk mengurangi adanya kepadatan rumah yang semakin tinggi dan munculnya permukiman kumuh
Angka migrasi 14641 jiwa di tahun 2011Surabaya dalam angka 2012 Sebanyak 8110 keluarga miskin
Menentukan tipologi permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya
Menentukan tipologi permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya
Menentukan kriteria tipologi permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya
Mengidentifikasi kondisi eksisting permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya
TUJUAN
SASARAN
Pertanyaan penelitian yaitu kriteria apa saja yang dapat digunakan dalam menentukan tipologi permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya?
RUMUSAN MASALAH
RUANG LINGKUP
Permukiman kumuh
di Pinggiran Selatan
Kota Surabaya
Teori Permukiman
Kumuh
Definisi
Karakteristik
Teori rural-urban fringe
Definisi
Karakteristik
TINJAUAN TEORI
Teori Aspek Variabel
Permukimankumuh
Fisik
• Ukuran lahan• Pola penggunaan lahan• Letak bangunan• Kondisi Bangunan• Kepadatan bangunan• Ketersediaan prasarana air bersih• Ketersediaan prasarana sanitasi• Ketersediaan prasarana drainase• Ketersediaan prasarana persampahan• Ketersediaan prasarana jalan
Sosial
• Tingkat kesehatan• Tingkat pendidikan• Tingkat partisipasi masyarakat •Tingkat partisipasi pemerintah• Intensitas hubungan individu
Ekonomi• Pekerjaan• Pendapatan
Hukum Status tanah
PinggiranFisik Pola penggunaan lahanSosial Bentuk interaksi
SINTESA TEORI
• Pendekatan rasionalistik digunakan karena penelitian ini didasarkan padakebenaran dan kondisi eksisting dan melihat literatur dari berbagai sumber dengandiperkuat pendapat (argumen)
• Pendekatan rasionalistik mengharuskan adanya pemikiran rasionalisme yang didasarkan pada kondisi realita baik dari sisi empirik sensual (panca indra), empiriklogik, dan empirik etik yang tidak terlepas dari teori sebagai landasan penelitiandan survei.
Pendekatan Penelitian
• Penelitian Quasi-statistics merupakan penelitian kualitatif yang mengandungkomponen-komponen kuantitatif. Pemakainan data-data kuantitatif ini bukan hanyamengetes atau mendukung keterlibatan statistik tapi juga mmembantu menghitungbukti-bukti lapangan yang mungkin berpotensi sebagai data temuan yang mengancam validitas penelitian menurut Maxwell, 1996; Guba & Lincoln, 1989 dalam Alwasilah 2000
Jenis Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Sasaran Aspek Variabel Definisi Operasional
1. Mengidentifikasi
kondisi eksisting
permukiman
kumuh di
Pinggiran Selatan
Kota Surabaya
Fisik Ukuran lahan Besarnya lahan yaitu setiap orang mendapat ruang kurang dari 7,2m2
Pola penggunaan lahan Penggunaan lahan yang homogen permukiman atau heterogen dengan kegiatan jasa atau
industri
Letak bangunan Letak berdirinya bangunan seperti di perkampungan/ perumahan formal, berada di
sempadan sungai, rel dan jalan
Kondisi bangunan Tempat berdirinya bangunan seperti di pinggir jalan, sungai atau rel, bentuk bangunan
berupa struktur dinding, atap lantai bangunan (permanen, semi permanen, non permanen)
serta ada tidaknya ventilasi
Kepadatan bangunan Banyaknya unit bangunan diatas 70% dari luas lahan, antara 60-70% dari luas total atau
kurang dari 60% dari luas lahan
Ketersediaan prasarana air bersih Banyaknya rumah yang menggunakan PDAM atau sumur serta kondisi air bersih
Ketersediaan prasarana sanitasi Banyaknya rumah yang menggunakan MCK pribadi, atau umum
Ketersediaan prasarana
persampahan
Banyaknya rumah yang memiliki tempat sampah pribadi dan ada petugas pengangkut
sampah
Ketersediaan prasarana drainase Banyaknya rumah yang memiliki saluran drainase/got dab berfungsi dengan baik
Ketersediaan prasarana jalan Ketersediaan dan kondisi jalan yang diperkeras dan dalam keadaan terawat
Sosial Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan formal yang ditamatkan oleh masyarakat
Tingkat Kesehatan Banyaknya masyarakat yang terserang penyakit
Tingkat partisipasi masyarakat Bentuk partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan seperti kerja bakti
Tingkat partisipasi pe,merintah Bentuk partisipasi pemerintah berupa program pembangunan seperti pembangunan jalan,
WC umum, WC pribadi, drainase, subsidi rumah, dll
Intensitas hubungan individu Banyaknya kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam kegiatan sosial
Bentuk interaksi Interkasi masyarakat dengan Kabupaten disebelahnya (Kab.Sidoarjo) untuk memenuhi
kebutuhan perdagangan dan jasa, fasilitas kesehatan/pendidikan, pekerjaan
Hukum Status tanah Status tanah yang dihuni
Ekonomi Pekerjaan Jenis pekerjaan yang dilakukan masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan
Pendapatan Banyaknya jumlah pendapatan di atas UMR Kota Surabaya dan bisa menyisihkan uang
untuk menabung
ASPEK, VARIABEL, DEFINISI OPERASIONAL (1)
2. Menentukan kriteria tipologi permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota
Surabaya
Output sasaran 1 dan literatur
3. Menentukan tipologi permukiman kumuh di pinggiran selatan Kota
SurabayaOutput sasaran 1 dan 2
ASPEK, VARIABEL, DEFINISI OPERASIONAL (2)
SasaranData Primer Data Sekunder
Teknik Pengumpulan Data Sumber Data
1. Mengidentifikasi
karakteristik permukiman
kumuh di Pinggiran Selatan
Kota Surabaya
Proposinal random sampling (Kuesioner)
dan Observasi
RTRW, RP4D dan UP. I Rungkut,
UP.IX Achmad Yani, UP. X Wiyung,
Profil Kelurahan Karangpilang, Waru
Gunung, Kebraon, Pagesangan,
Kebonsari, Dukuh Menanggal,
Gayungan, Kutisari, Kendangsari,
Panjang Jiwo, Rungkut Menanggal,
Gunung Anyar, Gunung Anyar Tambak
2. Menentukan kriteria tipologi
permukiman kumuh di
Pinggiran Selatan Kota
Surabaya
Stakeholder dan kuesioner
3. Menentukan tipologi
permukiman kumuh di
pinggiran selatan Kota
Surabaya
Output sasaran 1 dan 2
METODE PENGUMPULAN DATA
SAMPEL Teknik Proposional Random SamplingTeknik Proposional Random Sampling
Analisa StakeholderAnalisa Stakeholder
Stakeholder Posisi Stakeholder
Bappeko Kota Surabaya Staff Bappeko Kota Surabaya
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (bidang
perumahan dan permukiman) Kota Surabaya
Staff Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Bidang
perumahan dan permukiman) Kota Surabaya
Akademisi Akademisi bidang perumahan dan permukiman
METODE PENENTUAN RESPONDEN
Kelurahan
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Jumlah
Sampel
Karangpilang 1547 12
Waru Gunung 602 5
Kebraon 805 5
Pagesangan 1987 15
Kebonsari 698 5
Dukuh
Menanggal758 6
Gayungan 703 5
Kelurahan
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Jumlah
Sampel
Kutisari 1005 7
Panjang Jiwo 1143 8
Kendangsari 734 5
Rungkut Menanggal 925 7
Gunung Anyar 1824 14
Gunung Anyar
Tambak692 5
total 13423 99
ALAT ANALISIS
Statistik DeskripsiHasil rekapan kuesioner dari 99 responden di sajikan dalam bentuk deskripsi, ditabelkan, divisualkan dalamgrafik maupun gambar di tiap area permukiman kumuh
Sasa
ran
1 AnalisaStatistik Deskripsi Sa
sara
n 2 Analisis
Triangulasi & Delphi Sa
sara
n 3 Analisis
Skoring,
Cluster & Deskripsi
1. Skoring (Menilai kondisi eksistingdengan kriteria yang telah teranalisaoleh Delphi)Perhitungan untuk Variabel = (kondisi A x kriteria A) + (kondisi B x kritera B) / jumlah sampel di area
2. Cluster (Pengelompokkan area permukiman kumuh)Analisis cluster mempunyai tujuanutama untuk mengelompokkan areaberdasarkan karakteristik yang dimilikinya. Cluster-cluster yang terbentuk memiliki homogenitasinternal (kesamaan antar anggota dalansatu cluster). Analisis cluster ini diolah pada SPSS 17
3. Deskripsi (intepretasi ? Menentukan tipologi)Penjelasan ciri-ciri tipologi atau alasan di tiap tipologi, kemudian disajikan dalam bentuk peta
Statistik DeskripsiPenentuan kriteria dari literatur yaitu standar pelayanan minimal yang disesuaikan dengan kondisi di wilayah studiDelphiMenyepakati kriteria yang terentuk dari analisis triangulasi oleh para stakeholder
TAHAPAN PENELITIAN
Sasaran 2
Menganalisa kriteria tipologi permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya
Sasaran 3
Menentukan tipologi Permukiman Kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya
Input
19 Variabel
Output
Kondisi eksisting permukiman kumuh
Metode pengumpulan data proposional random sampling, kuesioner
Metode analisa statistikdeskripsi
Input
Output sasaran 1 dan Literatur
Metode pengumpulan data stakeholder
Metode analisa Triangulasi dan Delphi
Output
Kriteria tipologi
Input
Output sasaran 1 dan 2
MetodeanalisaSkoring, Cluster dan Deskripsi
Output
Tipologi Permukiman kumuh
PermasalahanPola penggunaan llahan di Pinggiran Selatan menjadi daya tarik pendatang untuk menetap, namun tidak diimbangi oleh ketersediaan lahan dan prasarana, sehingga munculnya permukiman kumuh. Salah satu cara penanganan permukiman kumuh dengan menentukan tipologi, sehingga diketahui kondisi paling krusial sehingga tipologi yang memiliki banyak permasalahan butuh penanganan terlebih dahulu.
Tujuan : Menentukan tipologi permukiman kumuh di pinggiran selatan Kota Surabaya
Sasaran 1
Mengidentifikasi kondisi eksisting permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya
Kec.Lakasantri
Kec.Wiyung
Kec.Dukuh Pakis
Kec.Wonokromo Kec.Gubeng
Kec.TamanKec.Waru
Kec.Rungkut
Pagesangan3,30 Ha0,03%
Waru Gunung5,77 Ha0,015%
Karangpilang7,6 Ha
0,053 %
Dukuh Menanggal1,25 Ha0,011%
Gunung Anyar Tambak2,33 Ha0,005%
Gunung Anyar5,03 Ha0,017%
Rungkut Menanggal
6,17 Ha0,067%
Kendangsari8,74 Ha0,064%
Kebraon3,5 Ha0,017%
Panjang jiwo6,04 Ha0,078%
Gayungan1,72 Ha0,012%
Kebonsari0,45 Ha0,005%
Kutisari6 Ha
0,031%
Total 57,9 Ha0,405% dari luas
keseluruhan
GAMBARAN UMUM (1)
Kec.Lakasantri
Kec.Wiyung
Kec.Dukuh Pakis
Kec.Wonokromo Kec.Gubeng
Kec.TamanKec.Waru
Kec.Rungkut
GAMBARAN UMUM (2)
GAMBARAN UMUM (3)
77%
16%
7%
Kondisi Bangunan
Batu bata/permanen
Setengah tembok setengah Kayu/semi permanen
Triplek/ non permanen
Panjang jiwo Karangpilang Gunung Anyar TambakWaru Gunung Kebonsari Kutisari
61%
33%
6%
Kondisi Lantai
Keramik/ubin
Plester
Tanah
79%
7%
14%
Kondisi Jendela
Ada (1 sisi)
Ada (2 sisi)
Tidak ada
ASPEK FISIK BANGUNAN
Kepadatan Bangunan
> 70% luas
lahan terbangun 97
60-70% luas
lahan terbangun 2
< 60% luas
lahan terbangun 0
75%
25%
Kepadatan Bangunan
< 7,2 m2 /org (semua aktifitas dalam 1 ruang)
>7,2-12 m2 /org (tiap kegiatan tiap ruang)
GAMBARAN UMUM (4)
ASPEK FISIK PRASARANA
21%
10%
67%
2%Prasarana Air Bersih
PDAM
Sumur pompa
Sumur timba
Air sungai
Air berwarna kuning kecoklatan, berbau, dan
berasa25
Air keruh dan berasa 10
Air jernih 6447%
51%
2%Prasarana Sanitasi
WC pribadi
WC umum
41%
6%
2%
51%
Kondisi Sanitasi
Terawat dan memenuhi
Terawat dan kurang
Tidak terawat dan memenuhi
Tidak terawat dan kurang
38%
25%
37%
Kondisi Drainase
Air got lancar dan bersih
Air got tidak lancar (tersumbat sampah)
Tidak ada
Tidak
Pernah
Banjir
Banjir < 2x dalam
1 tahunBanjir > 2x dalam 1 tahun
<30cm
<2jam
<30cm
>2jam
<30cm
<2jam
<30cm
>2jam
>30cm
<2jam
>30cm
>2jam
38 3 2 28 8 3 17
85%
0% 15%
Kondisi Persampahan
Ada dan terawat selalu di angkut petugas
Ada dan tidak terawat, sebagian di timbun
Tidak ada/dibuang di sungai/dibakar
43%
32%
25%
Kondisi Jalan Perkerasan aspal/ pavling/ plester dan terawat
Perkerasan aspal/pavling/plester, tidak terpelihara dan rusak
Tanah dan becek
Lebih 2
Antara 2 ? 5 meter 32
Kurang 25
GAMBARAN UMUM (5)
ASPEK SOSIAL, EKONOMI & HUKUM
Kelurahan Jumlah Penduduk
Karangpilang 1547
Waru Gunung 602
Kebraon 805
Pagesangan 1987
Kebonsari 698
Dukuh Menanggal 758
Gayungan 703
Kutisari 1005
Panjang Jiwo 1143
Kendangsari 734
Rungkut Menanggal 925
Gunung Anyar 1824
Gunung Anyar Tambak 692
Total 13423
KTP daerah
asal32%
KTP Surabaya
68%
Status Kependudukan 4
28 2936
1 105
10152025303540
Pendidikan
3%
38%
56%
3%
Kegiatan Kerja Bakti
Tidak ada kegiatan
Kegiatan dilakukan rutinKegiatan saat tertentu
Tidak mengikuti
48
6
14
16
15
0 10 20 30 40 50 60
Dekat dengan pekerjaan
Dekat dengan fasilitas umum
Dekat dengan keluarga
Warisan
Lainnya (tidak membeli ?
Alasan Bertempat Tinggal
0
20
40
60
PNS TNI/Polri Informal tidak tetap
Informal tetap
Tidak Bekerja
Pekerjaan
0
20
40
< 1 juta 1 ? 1,5 juta
1,5 -2 juta
2 -2,5 juta
2,5 -3 juta
> 3 juta
Pendapatan
13%
69%
4% 14%
Status Tanah
Sertifikat milik
Petok D
Hak sewa
Stren sungai
Tingkat Menabung
Tidak 83
100-500 ribu 10
500-1 juta 5
> 1-2 juta 1
PEMBAHASAN
Sasaran 1Mengidentifikasi kondisi eksisting permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya
Matriks Tabulasi Kondisi Eksisting Permukiman Kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya
Sasaran 2Menentukan kriteria tipologi permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya
1. Pembentukan kriteria dengan triangulasi2. Penentuan kriteria tipologi berdasarkan stakeholder
a. Hasil Eksplorasi Delphi dan Interasi b. Hasil kriteria Analisis Delphi
No Area 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1Karang
Pilang2.17 1.94 1.00 1.33 2.33 2.46 1.39 2.50 1.33 2.17 3.00 2.08 1.92 1.67 1.25 1.00 1.00
2Waru
Gunung1.00 1.73 1.00 2.00 2.20 2.20 1.53 1.40 1.60 2.20 3.00 1.60 1.60 2.20 1.90 1.00 3.00
3 Kebraon 2.20 2.60 1.20 2.80 2.80 2.80 2.13 3.00 1.40 1.80 1.80 2.60 1.80 3.00 1.10 3.00 1.00
4 Pagesangan 1.27 2.13 1.00 2.00 2.33 2.67 1.73 3.00 1.27 1.27 3.00 2.87 1.40 3.00 1.00 3.00 3.00
5 Kebonsari 1.40 2.00 1.00 2.00 3.00 2.50 2.80 3.00 2.40 1.40 1.00 2.20 2.20 3.00 1.36 3.00 3.00
6Dukuh
Menanggal2.67 1.89 1.00 2.17 2.50 3.00 2.50 3.00 2.67 2.33 1.00 2.50 1.83 2.00 1.20 3.00 3.00
7 Gayungan 1.00 2.07 1.00 2.00 3.00 2.60 2.93 3.00 2.80 1.80 3.00 2.80 2.00 3.00 1.50 1.00 1.00
8 Kutisari 1.29 2.24 1.00 2.86 3.00 2.07 2.19 3.00 2.00 1.57 1.57 2.14 1.29 3.00 1.42 3.00 3.00
9 Panjangjiwo 1.00 2.13 1.00 3.00 2.63 2.25 1.88 3.00 2.63 2.00 2.25 2.38 1.75 2.75 1.31 1.00 3.00
10 Kendangsari 1.00 2.27 1.00 3.00 3.00 2.20 2.33 3.00 2.40 2.60 1.40 2.00 2.20 3.00 1.36 3.00 3.00
11Rungkut
Menaggal1.86 2.14 1.00 2.57 2.29 2.21 2.24 3.00 1.86 2.43 2.71 2.14 1.71 3.00 1.00 3.00 1.00
12Gunung
Anyar1.14 2.26 1.00 2.86 2.64 2.21 1.95 3.00 2.50 1.29 2.57 2.29 2.21 3.00 1.07 3.00 1.00
13
Gunung
Anyar
Tambak
1.80 2.40 1.20 2.00 3.00 3.00 1.93 1.00 3.00 1.00 2.60 2.00 2.00 3.00 1.50 3.00 3.00
1. Penilaian tiap area Sasaran 3
Misal : Area Karangpilang ( variabel status tanah)Kondisi eksisting satus tanah dalam bentuk petok D yaitu 4 responden dan menggunakan tanah stren sungai 8 respondenKriteria baik =3 (memiliki sertifikat), buruk = 1 (tidak memiliki sertifikat)Penilaian area Karang Pilang (variabel status tanah) = (4x3)+(8x1)=20/12=1,67
Menentukan tipologi permukiman kumuh di PinggiranSelatan Kota Surabaya
Tipologi Area Alasan Jenis Tipologi
Tipologi 1 Karang
Pilang
Waru
Gunung
Aspek fisik
Kepadatan bangunan >70% luas lahan terbangun
Ukuran lahan sempit
Prasarana drainase buruk
Prasarana jalan buruk
Prasarana persampahan buruk
Prasarana sanitasi buruk
Letak bangunan di sempadan sungai
Penggunaan lahan berdekatan dengan industri
Aspek sosial
Tingkat partisipasi kerja bakti buruk
Intensitas hubungan individu buruk
Tidak didukung oleh program pemerintah
Aspek ekonomi
Pendapatan buruk <UMR
Aspek Hukum
Status lahan menggunakan tanah pengairan
Tipologi dengan
aspek fisik, sosial,
ekonomi dan
hukum buruk
Tipologi 2 Kebraon
Gayungan
Rungkut
Menanggal
Gunung
Anyar
Aspek fisik
Kepadatan bangunan >70% luas lahan terbangun
Prasarana jalan buruk
Kondisi bangunan sedang yaitu permanen namun masih ada yang non permanen
Prasarana drainase sedang
Prasarana sanitasi sedang
Aspek sosial
Tingkat kesehatan baik
Tingkat partisipasi masyarakat baik
Intensitas hubungan individu tinggi
Aspek ekonomi
Pendapatan buruk <UMR
Aspek Hukum
Status tanah bersertifikat/petok D
Tipologi dengan
aspek fisik
sedang, sosial dan
hukum baik,
ekonomi buruk
2. Pengelompokan area
Tipologi Area Alasan Jenis Tipologi
Tipologi 3 Pagesangan
Kebonsari
Dukuh
Menanggal
Panjang jiwo
Gunung
Anyar
Tambak
Aspek fisik
Prasarana air tepenuhi dan jernih
Prasarana sanitasi terawat
Prasarana persampahan baik
Prasarana jalan sudah diperkeras
Penggunaan lahan yang berada di permukiman
Aspek sosial
Tingkat kesehatan baik
Partisipasi masyarakat tinggi
Didukung dengan adanya program
Aspek ekonomi
Pendapatan buruk <UMR
Aspek Hukum
Status tanah bersertifikat/petok D
Tipologi dengan
aspek fisik, sosial
dan hukum baik,
serta ekonomi
buruk
Tipologi 4 Kutisari
Kendangsari
Aspek fisik
Ukuran lahan sempit
Kepadatan bangunan >70% luas lahan terbangun
Penggunaan lahan berdekatan dengan industri
Kondisi bangunan sedang yaitu banyak permanen, namun masih ada yang non
permanen
Prasarana sanitasi yang tidak terawat
Prasarana drainase belum merata
Aspek sosial
Tingkat pendidikan < SMA
Tingkat kesehatan buruk
Intensitas hubungan masyarakat rendah
Aspek ekonomi
Pendapatan buruk <UMR
Aspek Hukum
Status tanah bersertifikat/petok D
Tipologi dengan
aspek fisik sedang,
sosial dan
ekonomi buruk
serta hukum baik
Pagesangan
Waru Gunung
Karangpilang
Dukuh Menanggal
Gunung Anyar Tambak
Gunung Anyar
Rungkut Menanggal
Kendangsari
Kebraon
Panjang jiwo
Gayungan
Kebonsari
Kutisari
Tipologi
Perlunya melakukan pembangunan prasarana dasar permukiman seperti drainase, jalan, persampahan dan sanitasi di Tipologi 1 yaitu area Karang Pilang dan Waru Gunung.
Perlu adanya pembangunan rumah susun yang diperuntukkan bagi penghuni kawasan sempadan sungai khususnya di area Kelurahan Karang pilang, Waru Gunung dan Dukuh Menanggal, sehingga kegiatan permukiman tidak menggangu fungsi utama dari sungai yang berakibat banjir
Rendahnya tingkat pendidikan berbengaruh pada pendapatan dan kebersihan lingkungan. Pendapatan ini dapat ditingkatkan melalui sosialisasi UKM saat kegiatan PKK. Sedangkan yang berdampak pada kebersihan lingkungan dengan diadakannya kader lingkungan sehingga mampu mensosialisasikan sadar lingkungan tanpa membuang sampah di sungai dan menggerakkan kerja bakti demi meningkatkan kesehatan masyarakat.
REKOMENDASI
KESIMPULAN
Terbentuk 4 tipologi :•Tipologi 1 terdiri dari area Karangpilang dan Waru Gunung. Tipologi 1 memiliki ciri aspek fisik, sosial,ekonomi dan hukum yang buruk.•Tipologi 2 terdiri dari area Kebraon, Gayungan, Rungkut Menaggal dan Gunung Anyar. Tipologi 2 inimemiliki ciri yaitu aspek fisik sedang, saspek sosial dan hukum baik, serta aspek ekonomi buruk.•Tipologi 3 terdiri dari area Pagesangan, Kebonsari, Dukuh Menanggal, Panjang Jiwo dan Gunung AnyarTambak . Tipologi 3 memiliki ciri aspek fisik, sosial dan hukum baik, serta aspek ekonomi buruk.•Tipologi 4 terdiri dari area Kutisari dan Kendangsari. Tipologi 4 memiliki ciri yaitu aspek fisik sedang, aspeksosial dan ekonomi buruk dan aspek hukum baik.
Sekian & Terima Kasih