14
TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN MAKNA ANGKA PADA RECYCLE Oleh Kelompok 4 : Made Mahat Budhi Adnyana (1304105099) I.B Meranggi Guhyathama (1304105108) Yunita Dewantari (1304105112) Ayrton Maurits Willem (1304105139) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Tugas Teknik Lingkungan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TEKNIK LINGKUNGAN

Citation preview

Page 1: Tugas Teknik Lingkungan

TUGAS TEKNIK LINGKUNGAN

MAKNA ANGKA PADA RECYCLE

Oleh Kelompok 4 :

Made Mahat Budhi Adnyana (1304105099)

I.B Meranggi Guhyathama (1304105108)

Yunita Dewantari (1304105112)

Ayrton Maurits Willem (1304105139)

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2014

Makna Angka / Simbol pada Recycle

Page 2: Tugas Teknik Lingkungan

1. PETE atau PET

Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE

atau PET (Polyethylene Terephthalate) di bawah segitiga.Biasa dipakai untuk botol plastik,

berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, wadah

makanan dan hampir semua botol minuman lainnya.Botol jenis PET/PETE ini

direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan

untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol

tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker)

dalam jangka panjang. Bahan ini dapat dibuat lagi ke dalam bulu domba kutub, serat, karpet,

dan lain-lain.Bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan PET ataupun daur

ulang plastik PET harus waspada karena di dalam membuat PET terdapat bahan yang disebut

antimoni trioksida, bahan Antimoni Trioksida yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui

sistem pernafasan yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa ini. Dalam jangka

waktu lama akan mengakibatkan iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi pekerja wanita

senyawa ini dapat meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, bila melahirkan, anak

mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.

Di dunia mayoritas bahan plastik PET untuk serat sintetis (sekitar 60%), di tekstil PET biasa

digunakan dengan polyester, bahan dasar botol kemasan 30%.Permintaan untuk jenis plastik

ini di antara komunitas pendaur ulang plastik relatif banyak, tetapi saat ini tingkat daur ulang

untuk bahan ini tetap rendah sebesar 20%.

Page 3: Tugas Teknik Lingkungan

2. HDPE (High Density Polyethylene)

Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di

tengahnya, serta tulisan HDPE (Polyethylene Densitas Tinggi) di bawah segitiga. Biasa

dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, kursi lipat, dan lain-lain.

Botol plastik jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan LEBIH

TAHAN LAMA TERHADAP SUHU TINGGI.Merupakan salah satu bahan plastik yang

aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan

plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.Karena HDPE memiliki

ketahan kimiawi yang bagus, plastik tipe ini dapat digunakan untuk mengemas deterjen dan

bleach. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI

pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.Hasil

daur ulangnya dapat digunakan sebagai kemasan produk non-pangan seperti shampo,

kondisioner, pipa, ember, dll.

3. PVC (Polyvinyl Chloride)

Page 4: Tugas Teknik Lingkungan

Tertulis (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu

berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Ini bisa

ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.Reaksi yang terjadi antara

PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi BERBAHAYA UNTUK

GINJAL, hati dan berat badan. Bahan ini mengandung klorin dan akan mengeluarkan racun

jika dibakar. PVC TIDAK BOLEH DIGUNAKAN dalam menyiapkan makanan atau

kemasan makanan. Bahan ini juga dapat diolah kembali menjadi mudflaps, panel, tikar, dan

lain-lain

4. LDPE (Low Density Polyethylene)

Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE.LDPE (low density

polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa

dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, botol-botol yang lembek, pakaian, mebel,

dll. Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, Fleksibel dan permukaan

agak berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi

terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang

memerlukan fleksibelitas tapi kuat. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap

baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang

dikemas dengan bahan ini. LDPE, dapat didaur ulang dengan banyak cara, misalnya

dilarutkan ke dalam kaleng, keranjang kompos dan landscaping tiles.

5. PP (polypropylene)

Page 5: Tugas Teknik Lingkungan

Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah

biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan.Polipropilen lebih kuat dan ringan

dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap

suhu tinggi dan cukup mengkilap.Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik

terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan,

botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.Carilah dengan kode angka 5 bila

membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan

minuman.PP dapat diolah kembali menjadi garpu, sapu, nampan, dan lain-lain.

6. PS (Polystyrene)

Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. Biasa dipakai sebagai

bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene

merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan

ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan

dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari,

karena selain BERBAHAYA UNTUK KESEHATAN OTAK, MENGGANGGU HORMON

ESTROGEN pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan

sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini

memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode

angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat

Page 6: Tugas Teknik Lingkungan

dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan

ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga. PS

mengandung benzene, suatu zat penyebab kanker dan tidak boleh dibakar.Bahan ini diolah

kembali menjadi isolasi, kemasan, pabrik tempat tidur, dan lain-lain.

7. OTHER (Polycarbonate)

Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 macam, yaitu: SAN styrene acrylonitrile, ABS acrylonitrile butadiene styrene, PC polycarbonate, dan Nylon. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.

SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.Merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.

PC atau nama Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.

Tidak semua plastik nomor 7 adalah polikarbonat, bahkan segelintir berbahan nabati.Palikarbonat masih menjadi perdebatan dalam beberapa tahun terakhir, karena ditemukan pada saat mencuci BPA (bisphenol A), menjadi bahan hormon pengganggu kehamilan dan pertumbuhan janin.

Page 7: Tugas Teknik Lingkungan

Dari penjelasan diatas kita harus dapat membedakan bahan plastik mana yang aman dan yang harus sekali pakai misalnya :

1. Jika yang berkode 1, 3, 6, dan 7 (PC) harus digunakan sekali pakai karena memiliki bahaya secara kimiawi.

2. Kalau dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS) dapat aman digunakan.

Berikut ada beberapa tips pada kehidupan sehari-hari:

1) Jika kita sering membeli gorengan di pinggir jalan, usahakan tidak langsung dimasukkan ke dalam kresek, karena zat pewarna yang terkandung dalam kresek jika terkena panas, bisa terurai dan terdegradasi menjadi bentuk zat radikal beracun yang berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol dan dapat menyebabkan kanker.

2) Jika untuk botol susu bayi lebih baik digunakan bahan yang berbahan kaca

3) Jika digunakan untuk cangkir bayi, lebih baikdigunakan bahan yang berbahan stainless steel. Untuk penggunaan dot pada botollebih baik digunakan bahan yang terbuat dari silikon karena tidak mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot yang terbuat dari bahan latex.

4) Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate itu tidak bisa kita hindari, kita cukup tidak menyimpan air dalam keadaan panas pada wadah tersebut untuk menghindari lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

5) Hindari penggunaan botol plastic yang berulang-ulang

6) Hindari penggunaan plastik untuk pengemasan makanan yang berminyak atau berlemak

7) Dianjurkan untuk membungkus makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus plastik ketika akan dipanaskan di microwave

8) Hindari penggunaan piring atau alat makanan plastic untuk masakan, lebih baik menggunakan piring yang berbahan stainless steel, keramik, kaca, dan kayu.

Page 8: Tugas Teknik Lingkungan

Contoh Gambar

1. PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate)

2. HDPE (High Density Polyethylene)

Page 9: Tugas Teknik Lingkungan

3. PVC (Polyvinyl Chloride)

4. LDPE (Low Density Polyethylene)

Page 10: Tugas Teknik Lingkungan

5. PP (polypropylene)

6. PS (Polystyrene)

Page 11: Tugas Teknik Lingkungan

7. OTHER (Polycarbonate)