Upload
staywithlisa-igo
View
19
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
profesi
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “ Pengertian, Konsep, Tujuan,
dan Manfaat Profesi Kependidikan ”.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai sumber dan referensi. Tetapi kami juga menyadari
bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang dapat membangun kami.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
TUGAS PROFESI KEPENDIDIKANPage 1
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KATA PENGANTAR ........................................................................... 1
DAFTAR ISI .......................................................................................... 2
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG ....................................................... 3B. RUMUSAN MASALAH.................................................... 3C. TUJUAN PENULISAN...................................................... 3
BAB II. PEMBAHASAN....................................................................... 4
A. PENGERTIAN PROFESI KEPENDIDIKAN ................... 4B. KONSEP PROFESI KEPENDIDIKAN............................. 7C. TUJUAN PROFESI KEPENDIDIKAN............................. 8D. MANFAAT PROFESI KEPENDIDIKAN......................... 8-9
BAB III. PENUTUP...............................................................................
A. KESIMPULAN ................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
TUGAS PROFESI KEPENDIDIKANPage 2
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Memahami tentang pengertian, konsep, tujuan, dan manfaat profesi kependidikan.
Agar nantinya dapat menjadi pendidik yang professional dalam mendidik peserta
didik.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian profesi kependidikan?
2. Apa konsep dari profesi kependidikan?
3. Apa tujuan dari profesi kependidikan?
4. Apa manfaat dari profesi kependidikan?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat menjelaskan dan
mendeskripsikan :
1. Pengertian profesi kependidikan
2. Konsep profesi kependidikan
3. Tujuan profesi kependidikan
4. Manfaat profesi kependidikan
TUGAS PROFESI KEPENDIDIKANPage 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PROFESI KEPENDIDIKAN
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang
dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi
kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".
Menurut Kartadinata frofesi guru adalah orang yang Memiliki latar
belakang pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam
melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh
pendidikan keguruan tertentu, dan kemampuan tersebut tidak dimiliki
oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti
pendidikan keguruan..
Makagiansar, M. 1996 profesi guru adalah orang yang Memiliki latar
belakang pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam
melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh
pendidikan keguruan tertentu
Nasanius, Y. 1998 mengatakan profesi guru yaitu kemampuan yang
tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak
pernah mengikuti pendidikan keguruan. Ada beberapa peran yang
dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik, antara lain: (a)
sebagai pekerja profesional dengan fungsi mengajar, membimbing
dan melatih (b) pekerja kemanusiaan dengan fungsi dapat
merealisasikan seluruh kemampuan kemanusiaan yang dimiliki, (c)
sebagai petugas kemashalakatkatan dengan fungsi mengajar dan
mendidik masyarakat untuk menjadi warga negara yang baik.
Galbreath, J. 1999 frofesi gurtu adalah orang yang Bekerja atas
panggilan hati nurani. Dalam melaksanakan tugas pengabdian pada
masyarakat hendaknya didasari atas dorongan atau panggilan hati
TUGAS PROFESI KEPENDIDIKANPage 4
nurani. Sehingga guru akan merasa senang dalam melaksanakan
tugas berat mencerdakan anak didik.
Gagasan pendidikan profesi guru semula dimaksudkan sebagai
langkah strategis untuk mengatasi problem mutu keguruan kita
karena perbaikan itu tidak akan terjadi dengan menaikkan remunerasi
saja. Oleh sebab itu, pendidikan profesi diperlukan sebagai upaya
mengubah motivasi dan kinerja guru secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Tetapi sangat disayangkan implementasi gagasan pendidikan profesi
lebih ditekankan pada uji sertifikasi (terutama untuk guru dalam
jabatan). Padahal, Pasal 11 UU Sisdiknas mensyaratkan untuk
memperoleh sertifikat pendidik tidak lain adalah kualifikasi S1/D4 dan
menempuh pendidikan profesi guru.
Program uji sertifikasi yang tengah dijalankan pemerintah dengan
mengandalkan penilaian portofolio, dipilih oleh pemerintah
kabupaten/kota. Bahkan akan dibuka peluang bagi mereka yang tidak
berkualifikasi S1/D4. Kenyataan ini bukan saja tidak menghasilkan
perbaikan mutu, tetapi akan memunculkan masalah birokratisasi yang
pada akhirnya mempersulit guru.
Program sertifikasi tidak boleh dilepaskan dari proses pendidikan
profesi, dan tidak seharusnya dipandang sekadar cara memberikan
tunjangan profesi. Tunjangan profesi hanyalah insentif agar para guru
mau kembali belajar, sedangkan perbaikan kesejahteraan guru harus
diberlakukan kebijakan lain tentang remunerasi.
"Ada piti (uang) muncul dignity," seloroh seorang guru. Memang
persoalan ekonomi yang dihadapi guru sangat memengaruhi kinerja
dan citranya di dalam masyarakat. Melalui tunjangan profesi
kesejahteraan guru sulit diperbaiki karena mensyaratkan adanya
kualifikasi dan sertifikat pendidik.
Penghasilan guru seharusnya diperbaiki--agar profesi ini menjadi
kompetitif--dengan menaikkan tunjangan fungsional secara progresif
TUGAS PROFESI KEPENDIDIKANPage 5
dan mengoptimalisasi peran pemerintah daerah dalam pemberian
insentif seperti yang telah dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta
sekarang ini. Dengan demikian perbaikan remunerasi terlaksana
secara merata dan proses sertifikasi tidak didesak untuk mengambil
jalan pintas.
Begitulah guru dan pendidikan di negara maju dan ingin maju,
senantiasa berada pada top of mind para pemimpin dan
masyarakatnya. Bangsa Indonesia perlu belajar lebih banyak lagi.
Jika konflik kepentingan muncul, manakah standar moral dan etika
profesi
yang dipakai sebagai sarana untuk memecahkan konflik? Maksim
moral Kant Setiap profesi, apa pun, termasuk guru, tidak dapat
melepaskan diri dari prinsip moral dasar yang diajukan Immanuel
Kant. Dengan memperlakukan individu atau pribadi dalam kerangka
tujuan
keberadaan mereka, Kant implisit mengakui, tiap individu memiliki
nilai-nilai
intrinsik. Individu itu bernilai dalam diri sendiri. Karena itu, tiap
penguasaan atau perbuatan yang menundukkan mereka, menjadi
sarana bagi tujuan pribadi individu, merupakan pelanggaran atas
norma moral. Kerja sama antara lembaga sekolah dan lembaga bimbel
menyiratkan adanya konflik kepentingan. Demi kepentingan siapa
lembaga bimbel itu ada? Siswa, guru dan sekolah, orangtua, atau
lembaga bimbel? Mungkin ada yang berpendapat, yang diuntungkan
adalah semua, yaitu siswa, guru/sekolah, orangtua, dan lembaga
bimbel.
Siswa bisa kian percaya diri dalam menghadapi ujian nasional (UN).
Orangtua merasa nyaman dan aman anaknya akan siap menghadapi
UN dan tes ujian masuk perguruan tinggi negeri, sekolah untung
karena prestasi menjadi tinggi, guru untung sebab dapat tambahan
uang saku, dan lembaga bimbel untung karena dapat fulus dari
TUGAS PROFESI KEPENDIDIKANPage 6
proyek ini. Namun tidak semua berpendapat demikian sebab tidak
semua siswa, guru, dan orangtua diuntungkan! Kehadiran lembaga
bimbel di sekolah merupakan indikasi konflik kepentingan yang
mengorbankan martabat guru, memperalat siswa, mengelabui
orangtua, dan menipu masyarakat. Maksim moral Kant mensyaratkan,
dalam setiap hal kitaharusmenghormatipribadiatauyang lain sebagai
bernilai dalam diri sendiri dan tidak pernah memanfaatkan mereka
sebagai alat demi tujuan tertentu (bahkan yang tampaknya baik dan
menguntungkan!) Tugas mendidik dan mengajar siswa merupakan
hak istimewa yang menjadi monopoli guru. Ketika tugas ini
diserahkan kepada lembaga lain yang tidak memiliki monopoli profesi
muncul pertanyaan. Selama ini apa yang telah dilakukan para guru
dalam mendidik siswa?
C. Professional
Keinginan menghadirkan lembaga bimbel di sekolah menjadi tanda,
guru tidak melaksanakan profesinya secara profesional dan total.
Fenomena bimbel di sekolah menunjukkan kenyataan, kepentingan
siswa telah diperalat demi kepentingan lain, terutama demi
kepentingan bisnis. Lembagabimbel yang datang ke sekolah tidak
lelahanan (gratis). Mereka dibayar. Demi kepentingan ini, siswa dan
orangtua harus membayar. Aturan moral yang berlaku untuk kasus ini
adalah jika bimbel diperlukan sekolah demi perbaikan prestasi siswa,
sekolah tidak berhak menarik bayaran atas
kegiatan tambahan ini. Les tambahan merupakan tanggung jawab
sekolah demi kepentingan siswa. Namun, yang gratisan seperti ini
tidak ada! Maka, sekolah dan guru telah memanipulasi siswa menjadi
alat demi kepentingan sendiri. Guru menarik keuntungan dengan
mengorbankan martabat profesinya sendiri! Apa yang dilakukan?
Berhadapan dengan situasi ini, apa yang dapat dilakukan? Pertama,
TUGAS PROFESI KEPENDIDIKANPage 7
pemerintah dan guru seharusnya segera bertindak untuk memulihkan
martabat profesionalnya. Praksis kerja sama sekolah dengan lembaga
bimbel harus dihentikan, jika perlu sekolah yang melakukan diberi
teguran keras, sebab mereka telah melecehkan etika profesi guru
yang membuat fungsi mereka tidak dipercaya lagi dalam masyarakat.
Kedua, untuk itu perlu dibentuk Dewan Kehormatan Guru agar
profesi guru tetap terjaga kemartabatannya dan kepentingan
masyarakat luas tetap terjamin.
B. KONSEP PROFESI KEPENDIDIKAN
KONSEP : RANCANGAN
Jadi, Konsep profesi kependidikan yaitu : Rancangan pendidikan yang akan diberikan
kepada peserta didik agar dapat menghasilkan hasil pembelajaran yang baik &
memuaskan sesuai dengan konsep atau rancangan yang di pergunakan.
Dalam pendidikan rancangan pendidikan itu biasanya sudah terkonsep dalam
kurikulum pendidikan. Yang nantinya akan di jadikan bahan pembelajaran oleh
peserta didik.
C. TUJUAN PROFESI KEPENDIDIKAN
TUJUAN adalah misi yang akan di capai atau biasanya juga disebut cita-cita.
Seperti:
- Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh
sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
- Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral untuk putra putri
bangsa.
D. MANFAAT PROFESI KEPENDIDIKANTUGAS PROFESI KEPENDIDIKAN
Page 8
Sebagai seorang guru yang memiliki profesi dalam bidang pendidikan, tentu memiki
manfaat/ fungsi bagi masyarakat sekitar/peserta didiknya. Berbagai macam
manfaat/fungsinya antara lain adalah :
1. GURU SEBAGAI PENGAJAR :
Bertugas menyampaikan materi pembelajaran menjadi fasilitator yang
bertugas memberikan kemudahan belajar.
2. GURU SEBAGAI PEMBIMBING :
Guru adalah seorang pengarah bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua.
Sebagai pengarah guru harus mampu mengarkan peserta didik dalam
memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, mengarahkan
peserta didik dalam mengambil suatu keputusan dan menemukan jati dirinya.
3. GURU SEBAGAI PELATIH :
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan ketrampilan, baik
intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai
pelatih, yang bertugas melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi
dasar sesuai dengan potensi masing-masing peserta didik.
4. GURU SEBAGAI PENILAI :
Penilaian atau evalusi merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks,
karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel lain
yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak
mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Mengingat
kompleksnya proses penilaian, maka guru perlu memiliki pengetahuan,
ketrampilan dan sikap yang memadai. Guru harus memahami teknik evaluasi,
baik tes maupun non tes yang meliputi jenis masing-masing teknik,
karakteristik, prosedur pengembangan, serta cara menentukan baik atau
tidaknya ditinjau dari berbagai segi, validitas, reliabilitas, daya beda dan
tingkat kesukaran soal.
5. GURU SEBAGAI PENDIDIK :
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para
peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus mempunyai
TUGAS PROFESI KEPENDIDIKANPage 9
standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggungjawab, wibawa,
mandiri dan disiplin.
6. GURU SEBAGAI PENGARAH :
Guru adalah seorang pengarah bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua.
Sebagai pengarah guru harus mampu mengarkan peserta didik dalam
memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, mengarahkan
peserta didik dalam mengambil suatu keputusan dan menemukan jati dirinya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada prinsipnya profesionalisme guru adalah guru yang dapat
menjalankan tugasnya secara profesional, yang memiliki ciri-ciri antara lain:
Ahli di Bidang teori dan Praktek Keguruan. Guru profesional adalah guru yang
TUGAS PROFESI KEPENDIDIKANPage 10
menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan dan ahli mengajarnya
(menyampaikannya). Dengan kata lain guru profesional adalah guru yang mampu
membelajarkan peserta didiknya tentang pengetahuan yang dikuasainya dengan
baik.
TUGAS PROFESI KEPENDIDIKANPage 11
DAFTAR PUSTAKA
makalahfrofesikependidikan.blogspot.com/Jul 27, 2010
profesikependidikan.wordpress.com/.../profesi-kepend/April 02, 2014
www.slideshare.net/.../makalah-profesi-kependidikan/ Jan 10, 2014
TUGAS PROFESI KEPENDIDIKANPage 12
TUGAS PROFESI KEPENDIDIKANPage 13