1
REFERENSI : Akolo C, Getahun H, Gunnerberg C, Granich R, Williams B, Williams P. (2010). “Prevention of Tuberculosis in People Living with HIV”. Clinical Infectious Disease 010:50(Suppl3):S215- S221. http://cid.oxfordjournals.org/content/50/Supplement_3/S215.full.pdf.Diakses 1 Maret 2015 Bahaya TB : Tb lebih susah untuk di diagnosa pada ODHA Tb berkembang lebih cepat dari pada ODHA Tb pada ODHA akan menjadi lebih fatal apabila tidak di diagnosa atau di biarkan Tb terjadi lebih dini dari pada ODHA di bandingkan penyakit oportunistik yang lain Secara global, diperkirakan 33 juta orang terinfeksi dengan human immunodeficiency virus (HIV) dan 2.2 milyar orang terinfeksi dengan Mycobacterium tuberculosis. Di tahun 2008 dari perkiraan 9.4 juta kasus insiden TB, 1.4 juta adalah ODHA dan TB yang mana menyumbang 23% dari kematian terkait AIDS. TB adalah penyebab utama kematian pada ODHA, dan tanpa pengobatan pencegahan, 30% ODHA akan terkena TB. Pencegahan TB memerlukan intervensi pencegahan untuk kedua infeksi HIV dan TB, termasuk konseling dan pemeriksaan HIV, keterbukaan dan pemeriksaan pasangan, dan terapi antiretroviral lebih dini. HIV meningkatkan angka kekambuhan TB, baik disebabkan oleh reaktifasi endogen atau re-infeksi eksogen. Peningkatan kasus TB pada ODHA akan meningkatkan risiko penularan TB pada masyarakat umum dengan atau tanpa terinfeksi HIV. Pencegahan HIV terkait TB melebihi pelaksanaan sepenuhnya dari strategi DOTS (Directly Observed Treatment, Short- course), karena juga mencakup pencegahan infeksi HIV sejak awal, pencegahan berkembangnya infeksi TB laten menjadi penyakit aktif serta ketentuan dan penyediaan pengobatan dan perawatan HIV/AIDS. Intervensi Keuntungan individu Keuntungan masyarakat Terapi antiretroviral Menurunnya resiko infeksi Mycobaterium tuberculosis dan TB aktif, menurunnya resiko XDR-TB dan MDR-TB. Pencegahan penyebaran HIV kepada pasangan dan anak-anak. Berkurangnya insiden dan prevalensi TB termasuk XDR- TB dan MDR-TB. Mengintensif- kan penemuan kasus TB Diagnosis dan pengobatan TB yang lebih dini, berkurangnya morbiditas dan mortalitas, penggunaan IPT lebih dini untuk orang yang tidak terinfeksi TB. Berkurangnya transmisi dari M. Tuberculosis kepada petugas medis, pasien, pasangan, keluarga, dan masyarakat. Berkurangnya insiden dan prevalensi TB termasuk XDR-TB dan MDR-TB. Pengendalian infeksi TB Menurunnya resiko infeksi M. tuberculosis dan perkembangan aktif TB, berkurangnya resiko reinfeksi M. tuberculosis termasuk XDR-TB dan MDR-TB. Berkurangnya transmisi dari M. Tuberculosis kepada petugas medis, pasien, pasangan, keluarga, dan masyarakat. Berkurangnya insiden dan prevalensi TB termasuk XDR-TB dan MDR-TB. Isoniazid Preventative Treatment Berkurangnya resiko TB aktif, pencegahan infeksi M. tuberculosis. Menurunnya insiden dan prevalensi TB, berkurangnya transmisi M. tuberculosis, termasuk XDR-TB dan MDR-TB. Pencegahan HIV gabungan Menurunnya resiko infeksi HIV, diagnosis dan pengobatan infeksi HIV, berkurangnya penyakit yang berhubungan dengan HIV/AIDS, berkurangnya resiko infeksi M. tuberculosis dan TB aktif, berkurangnya resiko XDR-TB dan MDR-TB. Berkurangnya insiden, prevalensi, dan transmisi infeksi HIV, berkurangnya infeksi transmisi M. tuberculosis, berkurangnya insiden dan prevalensi TB, menurunnya insiden dan prevalensi XDR- TB dan MDR-TB. Tujuan Umum Memberikan arahan dalam pelaksanaan kolaborasi TB-HIV untuk mengurangi beban TB dan HIV pada masyarakat akibat kedua penyakit ini. Tujuan Khusus dari Pelaksanaan Kolaborasi TB-HIV a. Membentuk mekanisme kolaborasi antara program TB dan HIV/AIDS b. Menurunkan beban TB pada ODHA c. Menurunkan beban HIV pada pasien TB Pencegahan TB dalam konteks infeksi HIV memerlukan pendekatan komprehensif yang mengatur intervensi berbasis bukti secara efektif untuk pencegahan infeksi HIV dan TB, termasuk diagnosis dini infeksi HIV dan ART. Tiga “I” untuk HIV/TB (intensified case finding, infecting control for TB, and Isoniazid Preventaitive Treatment) harus dilaksanakan sebagai pelayanan utama untuk pencegahan, perawatan, dan pengobatan dari infeksi HIV. IPT (Isoniazid Preventative Treatment) adalah cara yang aman dan efektif pada ODHA, yang mana mengurangi resiko terkena TB 33%-64% sampai 2,5 tahun.

Tugas poster blok respirasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas poster blok respirasi

Citation preview

Page 1: Tugas poster blok respirasi

REFERENSI : Akolo C, Getahun H, Gunnerberg C, Granich R, Williams B, Williams P. (2010). “Prevention of Tuberculosis in People Living with HIV”. Clinical Infectious Disease 010:50(Suppl3):S215-S221. http://cid.oxfordjournals.org/content/50/Supplement_3/S215.full.pdf.Diakses 1 Maret 2015

Bahaya TB :

Tb lebih susah untuk di diagnosa pada ODHA

Tb berkembang lebih cepat dari pada ODHA

Tb pada ODHA akan menjadi lebih fatal apabila tidak di diagnosa atau di biarkan

Tb terjadi lebih dini dari pada ODHA di bandingkan penyakit oportunistik yang lain

Secara global, diperkirakan 33 juta orang terinfeksi dengan human immunodeficiency virus (HIV) dan 2.2 milyar orang terinfeksi

dengan Mycobacterium tuberculosis. Di tahun 2008 dari perkiraan 9.4 juta kasus insiden TB, 1.4 juta adalah ODHA dan TB yang

mana menyumbang 23% dari kematian terkait AIDS. TB adalah penyebab utama kematian pada ODHA, dan tanpa pengobatan

pencegahan, 30% ODHA akan terkena TB. Pencegahan TB memerlukan intervensi pencegahan untuk kedua infeksi HIV dan TB,

termasuk konseling dan pemeriksaan HIV, keterbukaan dan pemeriksaan pasangan, dan terapi antiretroviral lebih dini.

HIV meningkatkan angka kekambuhan TB, baik disebabkan oleh reaktifasi

endogen atau re-infeksi eksogen. Peningkatan kasus TB pada ODHA akan

meningkatkan risiko penularan TB pada masyarakat umum dengan atau

tanpa terinfeksi HIV. Pencegahan HIV terkait TB melebihi pelaksanaan

sepenuhnya dari strategi DOTS (Directly Observed Treatment, Short-

course), karena juga mencakup pencegahan infeksi HIV sejak awal,

pencegahan berkembangnya infeksi TB laten menjadi penyakit aktif serta

ketentuan dan penyediaan pengobatan dan perawatan HIV/AIDS.

Intervensi Keuntungan individu Keuntungan masyarakat

Terapi

antiretroviral

Menurunnya resiko infeksi

Mycobaterium tuberculosis dan TB

aktif, menurunnya resiko XDR-TB

dan MDR-TB.

Pencegahan penyebaran HIV kepada

pasangan dan anak-anak. Berkurangnya

insiden dan prevalensi TB termasuk XDR-

TB dan MDR-TB.

Mengintensif-

kan penemuan

kasus TB

Diagnosis dan pengobatan TB

yang lebih dini, berkurangnya

morbiditas dan mortalitas,

penggunaan IPT lebih dini untuk

orang yang tidak terinfeksi TB.

Berkurangnya transmisi dari M.

Tuberculosis kepada petugas medis,

pasien, pasangan, keluarga, dan

masyarakat. Berkurangnya insiden dan

prevalensi TB termasuk XDR-TB dan

MDR-TB.

Pengendalian

infeksi TB

Menurunnya resiko infeksi M.

tuberculosis dan perkembangan

aktif TB, berkurangnya resiko

reinfeksi M. tuberculosis termasuk

XDR-TB dan MDR-TB.

Berkurangnya transmisi dari M.

Tuberculosis kepada petugas medis,

pasien, pasangan, keluarga, dan

masyarakat. Berkurangnya insiden dan

prevalensi TB termasuk XDR-TB dan

MDR-TB.

Isoniazid

Preventative

Treatment

Berkurangnya resiko TB aktif,

pencegahan infeksi M.

tuberculosis.

Menurunnya insiden dan prevalensi TB,

berkurangnya transmisi M. tuberculosis,

termasuk XDR-TB dan MDR-TB.

Pencegahan

HIV gabungan

Menurunnya resiko infeksi HIV,

diagnosis dan pengobatan infeksi

HIV, berkurangnya penyakit yang

berhubungan dengan HIV/AIDS,

berkurangnya resiko infeksi M.

tuberculosis dan TB aktif,

berkurangnya resiko XDR-TB dan

MDR-TB.

Berkurangnya insiden, prevalensi, dan

transmisi infeksi HIV, berkurangnya

infeksi transmisi M. tuberculosis,

berkurangnya insiden dan prevalensi TB,

menurunnya insiden dan prevalensi XDR-

TB dan MDR-TB.

Tujuan Umum

Memberikan arahan dalam pelaksanaan kolaborasi TB-HIV untuk mengurangi

beban TB dan HIV pada masyarakat akibat kedua penyakit ini.

Tujuan Khusus dari Pelaksanaan Kolaborasi TB-HIV

a. Membentuk mekanisme kolaborasi antara program TB dan HIV/AIDS

b. Menurunkan beban TB pada ODHA

c. Menurunkan beban HIV pada pasien TB

Pencegahan TB dalam konteks infeksi HIV memerlukan pendekatan

komprehensif yang mengatur intervensi berbasis bukti secara efektif untuk

pencegahan infeksi HIV dan TB, termasuk diagnosis dini infeksi HIV dan ART.

Tiga “I” untuk HIV/TB (intensified case finding, infecting control for TB, and

Isoniazid Preventaitive Treatment) harus dilaksanakan sebagai pelayanan

utama untuk pencegahan, perawatan, dan pengobatan dari infeksi HIV. IPT

(Isoniazid Preventative Treatment) adalah cara yang aman dan efektif pada

ODHA, yang mana mengurangi resiko terkena TB 33%-64% sampai 2,5 tahun.