25
TUGAS MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN Dosen Pengampu: Fx. Muhadi, M.Pd Disusun oleh: Luh Putu Anggyani Raka Siwi NIM 13140280 Kelas F.11-4 PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI

Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

TUGAS MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu: Fx. Muhadi, M.Pd

Disusun oleh:

Luh Putu Anggyani Raka Siwi

NIM 13140280

Kelas F.11-4

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI

YOGYAKARTA

2013

Page 2: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Program Studi D-III Kebidanan Jalur Reguler

Nama Institusi : Universitas Respati Yogyakarta

Mata Kuliah (MK) : Asuhan Kebidanan III (Nifas)

Kode MK dan Beban : KB0020 dan 2 SKS (1T; 1P)

Pokok Bahasan : Kebutuhan Dasar Ibu Nifas

Waktu : Rabu, 9 Oktober 2013 pukul 09.00-10.40 WIB

2 x 50 menit = 100 menit

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada akhir perkuliahan, mahasiswa semester III Program Studi Diploma III

Kebidanan mampu memahami dan melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas.

II. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap dan

keterampilan dalam memberikan asuhan pada ibu nifas sesuai kebutuhan dasar ibu

nifas.

III.Tujuan Instruksional Khusus

Pada akhir perkuliahan, mahasiswa semester III Program Studi DIII kebidanan

mampu memahami kebutuhan dasar ibu nifas, sebagai berikut :

1. Mampu memahami kebutuhan nutrisi dan cairan pada ibu nifas.

Page 3: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

2. Mampu memahami kebutuhan ambulasi dini pada ibu nifas.

3. Mampu memahami kebutuhan eliminasi pada ibu nifas.

4. Mampu memahami kebutuhan kebersihan diri (Personal Hygiene) pada ibu

nifas.

5. Mampu memahami kebutuhan istirahat pada ibu nifas.

6. Mampu memahami kebutuhan hubungan seksual pada ibu nifas.

7. Mampu memahami kebutuhan senam nifas dan mampu menerapkan tahapannya

pada ibu nifas.

8. Mampu memahami kebutuhan keluarga berencana pada ibu nifas.

IV. INDIKATOR

1. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan nutrisi dan cairan pada ibu nifas.

a. Mampu menjelaskan tentang pengertian nutrisi

b. Mampu menyebutkan macam-macam kebutuhan nutrisi dan cairan

c. Mampu menjelaskan manfaat dari macam-macam kebutuhan nutrisi

d. Mampu menyebutkan contoh dari masing-masing kebutuhan nutrisi dan cairan

2. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan ambulasi dini pada ibu nifas.

a. Mampu menjelaskan pengertian ambulasi dini

b. Mampu menyebutkan waktu yag tepat untuk ambulasi dini

c. Mampu menyebutkan keuntungan ambulasi dini

d. Mampu menyebutkan kontra indikasi ambulasi dini

3. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan eliminasi pada ibu nifas

a. Mampu menjelaskan batas normal BAK dan BAB pada masa nifas

Page 4: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

b. Mampu menjelaskan cara mengatasi masalah BAK dan BAB pada masa nifas.

4. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan kebersihan diri (Personal Hygiene) pada

ibu nifas.

a. Mampu menyebutkan bagian-bagian tubuh utama yang perlu diperhatikan saat

(Personal Hygiene)

b. Mampu menjelaskan Personal Hygiene yang baik.

5. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan istirahat pada ibu nifas.

a. Mampu menjelaskan mengenai pola istirahat yang baik pada ibu nifas

6. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan hubungan seksual pada ibu nifas.

a. Mampu menjelaskan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual.

7. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan senam nifas dan mampu menerapkan

tahapannya pada ibu nifas.

a. Mampu menjelaskan manfaat senam nifas.

b. Mampu menyebutkan macam-macam gerakan senam nifas.

c. Mampu menjelaksan langkah-langkah senam nifas.

d. Mampu melakukan senam nifas dengan benar.

8. Mahasiswa mampu memahami kebutuhan keluarga berencana pada ibu nifas.

a. Mampu menjelaskan mengenai kebutuhan keluarga berencana

Page 5: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

V. URAIAN MATERI

1. Kebutuhan nutrisi dan cairan pada ibu nifas.

2. Kebutuhan ambulasi dini pada ibu nifas.

3. Kebutuhan eliminasi pada ibu nifas.

4. Kebutuhan kebersihan diri (Personal Hygiene) pada ibu nifas.

5. Kebutuhan istirahat pada ibu nifas.

6. Kebutuhan hubungan seksual pada ibu nifas.

7. Kebutuhan senam nifas dan tahapan senam nifas.

8. Kebutuhan keluarga berencana pada ibu nifas.

VI. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah

2. Demonstrasi

3. Tanya jawab

VII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahap/

waktuKegiatan pembelajaran

Kegiatan

mahasiswa

Kegiatan

awal

10 menit

1. Mengucapkan salam pembuka

2. Memperkenalkan diri dan mengecek kesiapan

mahasiswa

3. Melakukan apersepsi mengenai kebutuhan dasar ibu

nifas.

4. Memberikan motivasi kepada mahasiswa dengan

meminta pendapat mahasiswa tentang seberapa

pentingnya materi yang akan disampaiakan dan

bermanfaat

Menjawab salam

Memperhatikan

dan menjawab

Menanggapi

Menanggapi

Page 6: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

5. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada pelajaran ini Memperhatikan

Kegiatan

inti

80 menit

1. Menyampaikan materi perkuliahan tentang kebutuhan

dasar ibu nifas dengan metode ceramah dan tanya jawab

2. Beberapa mahasiswa diminta untuk menyampaikan

pendapat sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki

tentang materi yang sedang disampaikan

3. Mempersilahkan mahasiswa untuk bertanya jika ada

penjelasan yang kurang dipahami

Memperhatikan

Menyampaikan

pendapat

Bertanya

Kegiatan

Penutup

10 menit

1. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan dengan

mengajukan beberapa pertanyaan pada mahasiswa

2. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan

3. Menyampaikan referensi yang digunakan

4. Memberikan tugas

5. Mengucapkan salam penutup

Menjawab

Memperhatikan

Memperhatikan

Menanggapi

Menjawab salam

VIII. PENILAIAN

1. Bentuk instrument : tes tulis

2. Jenis tes : esay (2 soal)

3. Soal : 1. Sebutkan dan jelaskan 8 macam kebutuhan dasar ibu nifas!

2. Sebutkan manfaat senam nifas!

4. Kunci jawaban :

1. kebutuhan nutrisi dan cairan, Kebutuhan nutrisi dan cairan, ambulasi dini,

eliminasi pada ibu nifas, kebersihan diri (Personal Hygiene), istirahat pada ibu

nifas, hubungan seksual pada ibu nifas, senam nifas dan tahapan senam nifas,

keluarga berencana pada ibu nifas.

Page 7: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

2. Manfaat senam nifas yaitu membuat jahitan-jahitan lebih merapat, mempercepat

penyembuhan, meredakan haemoroid, meningkatkan pengendalian atas urin

Nilai : skor yang diperoleh x 100Skor Total

IX. REFRENSI

Buku Utama:

Saifuddin, A.B., 2009a, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan

Neonatal, Edisi Pertama, Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Buku Anjuran:

Ambarwati, Eni R. dan Wulandari, Dyah. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas.

Yogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Pusdiknakes, 2003. Asuhan Kebidanan Post Partum. Jakarta: Pusdiknakes.

Page 8: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

X. LAMPIRAN MATERI

1. NUTRISI DAN CAIRAN

Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan

metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan

meningkat 25%, karena berguna untuk proses untuk proses kesembuhan karena

sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk

menyehatkan bayi.

Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan

teratur, tidak terlalu asin , pedas atau berlemak, tidak mengandung alcohol, nikotin

serta bahan pengawet atau pewarna. Disamping itu harus mengandung :

a. Sumber tenaga (energi)

Untuk pembakaran tubuh, pembakaran jaringan baru, penghematan energi. Zat

gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu

dan ubi.

b. Sumber pembangun (protein)

Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau

mati. Sumber protein dapat diambil.

c. Sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin, dan air)

Unsur -unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit

dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air

sedikitnya 3 liter setiap hari (anjuran ibu untuk minum setiap kali habis

menyusui). Sumber zat pengatur dan pelindung biasanya diperoleh dari semua

jenis sayuran dan buah-buahan segar.

Jenis jenis mineral penting:

a. Zat kapur

Untuk pembentukan tulang, sumbernya: susu, keju, kacang-kacangan dan

sayuran berwarna hijau.

b. Fosfor

Dibutihkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya : susu, keju,

dan daging.

Page 9: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

c. Zat besi

Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan

untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah( HB)

sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara

lain: kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang-kacangan dan sayuran

hijau.

d. Yodium

Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mental dan kekerdilan

fisik yang serius, sumbernya: minyak ikan, ikan laut dan garap beryodium.

e. Kalsium

Ibu menyusui membutuhan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya:

susu dan keju.

Jenis jenis vitamin:

a. Vitamin A

Digunakan untuk pertumbuhan sel , jaringan, gigi, dan tulang, perkembangan

syaraf penglihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

Sumber : kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna

kuning (wortel, tomat, dan nangka). Selain itu ibu menyusui juga mendapat

tambahan berupa kapsul vitamin A (200.000 IU).

b. Vitamin B1 (Thiamin)

Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme

karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik, membantu proses

pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan

mengurangi kelelahan. Sumbernya: hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan,

tomat, jeruk, nanas, dan kentang bakar.

c. Vitamin B2 (Riboflavin)

Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan,

system urat syaraf, jaringan kilit dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu,

keju, kacang-kacangan,dan sayuran berwarna hijau.

Page 10: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

d. Vitamin B3 (Niacin)

Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan

kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telur, daging,

kaldu daging, hati, daging ayam, kacang-kacangan beras merah, jamur dan

tomat.

e. Vitamin B6 (Pyridoksin)

Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi.

Sumber : gandum jagung, hati dan daging.

f. Vitamin B12 (Cyanocobalamin)

Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf.

Sumber : telur, daging, hati, keju, ikan laut, dan kerang laut.

g. Folic Acid

Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukan sel darah merah dan

produksi inti sel. Sumber : hati,daging, jeroan, dan sayuran hijau.

h. Vitamin C

Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk

penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap

infeksi serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat,

melon, brokoli, jambu, mangga, pepaya, dan sayuran.

i. Vitamin D

Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi, serta penyerapan

kalsium dan fosfor. Sumber : minyak ikan, susu, margarin, dan penyinaran kulit

dengan sinar matahari sebelum pukul 09 00.

j. Vitamin K

Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal.

Sumber vitamin kuning telur, hati, brokoli, asparagus, dan bayam.

Kebutuhan energi ibu nifas / menyusui pada 6 bulan pertama kira-kira 700 kkal/hari dan

6 bulan kedua 500kkal/hari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata-

rata sebesar 400kkal/ hari.

Page 11: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

2. AMBULASI DINI

Di sebut juga early ambulation. Early ambulation adalah kebijakan untuk

selekas mungkin membimbing klien keluar dari tempat tidurnya dan

membimbingnya selekas mungkin berjalan. Klien sudah diperbolehkan bangun dari

tempat tidur dalam 24-48 jam post partum. Keuntungan early ambulation adalah:

a. Klien merasa lebih baik, lebih kuat dan lebih sehat.

b. Faal usus dan kandung kencing lebih baik.

c. Dapat lebih memungkinkan dalam mengejari ibu untuk merawat atau

memelihara anaknya , memandikan dll selama ibu masih dalam perawatan.

Kontra Indikasi: Klien dengan penyulit, misalnya: anemia, penyakin jantung,

penyakin paru, dll.

3. ELIMINASI

a. Miksi

Miksi disebut normal apabila dapat buang air kecil sendiri, bila tidak dilakukan

dengan tindalkan:

1) Dirangsang dengan mengalirkan air kran di dekat klien.

2) Mengkompres air hangan diatas simpisis

Bila tidak berhasil dengan cara di atas maka dilakukan kateterisasi. Karena

prosedur kateterisasi membuat klien tidak nyaman dan resiko infeksi saliran

kencing tinggi untuk itu kateterisasi tidak dilakukan sebelum lewat 6 jam post

partum. Douwer kateter diganti setelah 48 jam.

b. Defekasi

Biasanya 2-3 hari post partum masih sulit buang air besar. Jika klien pada hari

ketiga belum juga buang air besar maka diberikan laksan supositoria dan minum

air hangat. Agar buang air besar secara teratur dapat dilakukan dengan diit

teratur, pemberipemberian cairan yang banyak , makanan cukup serat, olah raga.

Page 12: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

4. KEBERSIHAN DIRI

Mandi ditempat tidur dilakukan sampai ibu dapat mandi sendiri dikamar

mandi, yang terutama dibersihkan adalah putting susus dan mamae dilanjutkan

perawatan perineum

a. Perawatan perineum

Apabila setelah buang air besar atau buanga air kecil perineum dibersihkan

secara rutin. Caranya dibersihkan dengan sabun yang lembut minimal sekali

sehari. Biasanya ibu merasa takut pada kemungkinan jahitannya akan lepas, juga

merasa sakit sehingga pineum tidak dibersihkan atau dicuci. Cairan sabun atau

sejenisnya sebaiknya di pakai setelah buang air kecil atau buang air besar.

Membersihkan dimulai dari simpisis sampai anal sehingga tidak terjadi infeksi.

Ibu diberi tahu caranya mengganti pembalut yaitu bagian dalam jangan samapai

terkontaminasi oleh tangan. Pembalut yang sudah kotor harus diganti paling

sedikit 4 kali sehari. Ibu diberi tahu tenteng jumlah, warna, dan bau loncea

sehingga apabila ada kelainan dapat diketahui secara dini. Sarankan ibu untuk

mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah memebersihkan

daerah kelaminnya. Apabila ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi

sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.

b. Perawatan payudara

Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutama putting susu dengan

menggunakan BH yng menyokong payudara.

1) Apabila putting susu lecet oleskan kolosterum ataua Asi yang keluar pada

sekitar putting susu setiap selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan

dimulai dari puting susu yang tidak lecet.

2) Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selam 24 jam, asi dikeluarkan

dan diminumkan dengan menggunakan sendok.

3) Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat diberikan paracetamol satu tablet

setiap 4-6 jam.

Page 13: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

5. ISTIRAHAT

Kebahagiaan setelah melahirkan memebuat suit istirahat. Seorang ibu baru

akan cemas apakan ia akan mampu merawat anaknya atau tidak. Hal ini

mengakibatkan sulit tidur. Juga akan terjadi gangguan pola tidur karena beban kerja

bertambah, ibu harus bangun malam untuk meteki atau mengganti popok yang

sebelumnya tidak pernah dilakukan. Anjurkan ibu supaya istirahat cukup untuk

mencegah kelelahan yang berlebihan. Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan

rumah tangga secara berlahan-lahan serta untuk tidur siang atau beristirahat selama

bayi tidur. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal antara laian

mengurangi jumlah asi yang di produksi, memperlambat prosen involusi uteri dan

memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk

merawat bayi dan dirinya sendiri.

6. SEKSUAL

Apabila perdarahan telah berhentidan episiotomi sudah sembuh maka coitus

bisa dilakukan pada 3-4 minggu post partum. Hasrat seksual pada bulan pertama

akan berkurang baik kecepatannya maupun lamanya, juga orgasmepun akan

menurun ada juga yang berpendapat bahwa coitus dapat dilakukan setelah masa

nifas berdasarkan teori bahwa saat itu bekas luka plasenta baru sembuh (proses

penyembuhan luka post partum sampai dengan 6 minggu). Secara fisik aman untuk

memulai melakukan hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu

dapat memasukan 1 atau 2 jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, aman untuk

melakukan hubungan suami istri.

7. LATIHAN SEMAN NIFAS

Banyak diantara senam post partum sebenarnya sama dengan senam

antenatal. Hal yang paling penting bagi ibu adalah agar senam-senam tersebut

hendaknya dilakukan secara perlahan dahulu lalu semakin lama semakin sering atau

kuat. Senam yang pertama yang paling baik paling aman untuk memeperkuat dasar

panggul adalah seman kegel. Segara lakukan seman kegel pada hari pertama post

Page 14: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

partum bila memeng memungkikan. Meskipun kadang-kadang sulit untuk secara

muudah mengaktifkan otot-otot dasar panggul ini selama hari pertama atau ke dua,

anjurkanlah agar ibu tersebut tetap mencobanya. Senam kegel akan membantu

penyembuhan post partum dengan cara membuat kontraksi dan pelepasan secara

bergantian pada otot-otot dasar panggul.

Lakukan senam ini kapan saja. Lakukanlah sampa 100 kali dalam sehari

untuk mengkontraksikan pasangan otot-otot ini, bayangkanlah bahwa anda sedang

BAK dan lalu anda tibi-tiba menahannya. Senam kegel mempunyai beberapa

manfaat antara lain:

2. Membuat jahitan-jahitan lebih merapat

3. Mempercepat penyembuhan

4. Meredakan haemoroid

5. Meningkatkan pengendalian atas urin

Caranya dengan berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkangkan otot-

otot pantat dan pinggul tahan sampai lima hitungan. Kendurkan dan ulangi lagi

latihan sebanyak lima kali.

Mengencangkan otot-otot abdomen yaitu dengan otot-otot abdomen setelah

melahirkan akan menunjukan kebutuhan perhatian yang paling jelas.

Mengembalikan tonus otot-otot abdomen merupakan tujuan pertama dari senam

dalam masa post partum.

Secara umum :

Pada minggu-minggu pertama para ibu sering mengalami penegangan yang

terasa sakit dipunggung atas yang di sebabkan oleh payudara yang berat serta

pemberian ASI yang sering terpaksa dilakukan dengan posisi yang kaku dan lama

diperhatikan. Senam tangan dan bahu secara teratur sanagat penting untuk

mengendurkan ketegangan ini, sikap yang baik serta posisi yang nyaman pada

waktu memberi ASI.

a. Pernafasan perut

Page 15: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

Berbaring di atas tempat tidur / lantai dan lutut di tekuk. Lakukan pernafasan

perut dengan cara menarik nafas dalam dari hidung lalu keluarkan dari mulut

secara perlahan-perlahan selama 3-5 detik.

b. Pernafasan abdomen campuran dan supine pelvic

Berbaring dengan lutut di tekuk sambil menarik nafas dalam, putar punggung

bagian pevis dengan mendatarkan punggung bawah dilantai / tempat tidur.

Keluarkan nafas dengan berlahan, tetapi dengan mengarahkan tenaga sementara

mengkontraksikan otot perut dan pengencangkan bokong. Tahan selama 3-5

detik sambil mengeluarkan nafas. Rileks

c. Sentuh lutut

Berbaring dengan lutut ditekuk. Sementara menarik nafas dalam, sentuhkan

bagian bawah dagu ke dada sambil mengeluarkan nafas. Angkat kepala dan

bahu secara perlahan dan halus upayakan menyentuh lutut dengan lengan

direnggangkan. Tubuh hanya boleh naik pada bagian punggung sementara

pinggang tetap berada di lantai / tempat tidur. Perlahan-lahan turunkan kepala

dan bahu ke posisi semula. Rileks.

d. Angkat bokong

Berbaring dengan bantuan lengan lutut di tekuk, dan kaki mendatar. Denagan

berlahan naikan bokong dan lengkungkan punggung dan kembali perlahan-lahan

ke posisi semula.

e. Memutar kedua lutut

Berbaring dengan lutut di tekuk. Pertahankan bahu mendatar dan kaki diam.

Dengan berlahan dan halus putar lutut ke kiri sampai menyentuh lantai / tempat

tidur. Pertahankan gerakan yang halus, putar lutut ke kanan sampai menyentuh

lantai / tempat tidur dan kembali keposisi semula dan rileks.

f. Memutar satu lutut

Berbaring di atas punggung dengan tungkai kanan diluruskan dan tungkai kiri

ditekuk pada lutut. Pertahankan bahu datar, secara perlahan putar lutut kiri ke

kanan sampai menyentuh lantai / tempat tidur dan kembali ke posisi semuala.

Page 16: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

Ganti posisi tungkai putar lutut kanan ke kiri sampai menyentuh tempat tidur

dan kembali ke posisi semula.

g. Putar tungkai

Berbaring dengan kedua tungkai lurus. Pertahankan bahu tetap datar dan kedua

tungkai lurus, dengan berlahan dan halus angakat tungkai kiri dan putar

sedemikian rupa sehingga menyentuh lantai dan tempat tidur disisi kanan dan

kembali ke posisi semula. Ulangi gerakan ini denagn tungkai kanan dan diputar

menyentuh lantai / tempat tidur disisi kiri tubuh. Rileks.

h. Angkat tangan

Berbaring dengan lengan di atas sampai membentuk sudut 90o terhadat tubuh.

Angkat lengan bersama-sama sehingga telapak tangan dapat bersentuhan

turunkan secara perlahan.

8. KELUARGA BERENCANA

a. Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya dua tahun sebelum ibu

hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana

mereka ingin merencanakan tentang keluarganya. Namun petugas kesehatan

dapat membantu merencanakan keluarganya dengan mengajarkan kepada

mereka tentang mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

b. Biasanya ibu postpartum tidak menghasilkan sel telur (ovulasi) sebelum

mendapatkan haidnta selama meneteki. Oleh karena itu amenore laktasi dapat

dipakai sebelum haid pertama kembali.

c. Sebelum mengguunakan metode Kb, hal-hal sebaiknya dijelaskan dahulu

kepada ibu, meliputi:

1) Bagaimana metode ini dapat mencegah kehamilan serta metodenya.

2) Kelebihan dan keuntungan.

3) Efeke samping.

4) Kekurangannya.

5) Bagaimana memakai metode itu.

Page 17: Tugas Perencanaan (Pengembangan Materi Ajar) Finish

6) Kapan metode itu dapat digunakan untuk wanita pasca persalinan yang

menyusui.

d. Jika pasangan memilih metode KB tertentu, ada baiknya untuk bertumu

dengannya agi dalam dua minggu untuk mengetahui apakah ada yang ingin

ditanyakan oleh ibu atau pasangan dan untuk melihat apakah metode tersebut

bekerja dengan baik.