19
TUGAS MIKROBIOLOGI (DESINFEKTAN) NAMA : INGGAR DEO NPM : 1343050034 Desinfektansia adalah bahan atau zat yang digunakan untuk menghilangkan atau menghancurkan bakteri baik bakteri patogen atau non patogen, terutama bakteri yang membhayakan (patogen). Istilah ini pada umumnya digunakan dalam proses membebaskan benda-benda mati atau infeksi, dan aman untuk dipakai dalam bidang industri atau pada rumah sakit, atau industri-industri makanan/ minuman dan industri farmasi lainnya (Rusli , 2008). Kriteria ideal suatu desinfektansia (Djide,2003): 1. Aktivitas antimikrobianya persyaratan ini adalah kemampuan bahan kimia tersebut mematikan mikroorganisme. Pada konsentrasi rendah,bahan tersebut harus mempunyai aktivitas antimikroba dengan spectrum luas,artinya harus dapat mematikan berbagai macam mikroorganisme. 2. Kelarutan Bahan kimia tersebut harus dapat larut didalam air atau pelarut-pelarut lain sampai pada taraf yang diperlukan untuk dapat digunakan secara efektif.

TUGAS MIKROBIOLOGI

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS MIKROBIOLOGI(DESINFEKTAN)

NAMA: INGGAR DEONPM : 1343050034

Desinfektansia adalah bahan atau zat yang digunakan untuk menghilangkan atau menghancurkan bakteri baik bakteri patogen atau non patogen, terutama bakteri yang membhayakan (patogen). Istilah ini pada umumnya digunakan dalam proses membebaskan benda-benda mati atau infeksi, dan aman untuk dipakai dalam bidang industri atau pada rumah sakit, atau industri-industri makanan/ minuman dan industri farmasi lainnya (Rusli , 2008).

Kriteria ideal suatu desinfektansia (Djide,2003):1. Aktivitas antimikrobianyapersyaratan ini adalah kemampuan bahan kimia tersebut mematikan mikroorganisme. Pada konsentrasi rendah,bahan tersebut harus mempunyai aktivitas antimikroba dengan spectrum luas,artinya harus dapat mematikan berbagai macam mikroorganisme.2. KelarutanBahan kimia tersebut harus dapat larut didalam air atau pelarut-pelarut lain sampai pada taraf yang diperlukan untuk dapat digunakan secara efektif.3. Stabilitasperubahan yang terjadi pada bahan kimia tersebut,apabila dibiarkan beberapa lama harus seminimal mungkin atau tidak boleh mengakibatkan kehilangan sifat antimikrobanya dengan nyata4. Tidak toksik bagi manusia dan hewanidealnya senyawa tersebut hanya bersifat letal bagi mikroorganisme sasarannya

5. Homogenitas terutama dalam penyimpanan juga komposisinya harus seragam,sehingga bahan aktifnya selalu ada dalam setiap aplikasi6. Tidak terikat dengan bahan bahan organichal tersebut, katena banyak bahan kimia dapat berikatan dengan protein atau bahan organic lainnya.7. Pengaruh suhu8. aktivitas antimikrobanya tetap aktiv pada suhu kamar atau pada suhu tubuh. 9. Kemampuan penembusan10. tidak menimbulkan karat dan warna sehingga dapat merusak pakaian,kain dan sebagainya.11. Kemampuan menghilangkan bau yang kurang sedap.12. Bersifat biodegradable / mudah diurai13. Berkemampuan sebagai detergen14. Ketersediaan dan biaya bahan kimia tersebut harus tersedia dalam jumlah yang besar dan dengan harga yang ekonomis.

Desinfeksi dapat dilakukan melalui beberapa cara, namun cara yang umum digunakan antara lain sebagai berikut ini :1. PemanasanAir dipanaskan / dididihkan selama ( 15 20 ) menit . Dengan pendidihan ini , bakteri patogen dapat mati ,dengan demikian air menjadi sehat. Metoda ini umum di terapkan secara individual.2. Pembubuh Kimia ( Desinfektan kimia )Proses desinfeksi dengan metode ini adalah dengan mencampurkan suatu zat kimia ( desinfektan ) ke dalam air kemudian membiarkan dalam waktu yang cukup untuk memberikan kesempatan kepada desinfektan untuk berkontak dengan bakteri . Bahan yang dipergunakan dalam proses desinfeksi disebut desinfektan .

MACAM-MACAM DESINFEKTAN1. Golongan aldehidBahan kimia golonganaldehidyang umum digunakan antara lainformaldehid, glutaraldehiddanglioksal. Golonganaldehidini bekerja dengan cara denaturasi dan umum digunakan dalam campuran air dengan konsentrasi 0,5%. Daya aksi berada dalam kisaran jam, tetapi untuk kasusformaldehiddaya aksi akan semakin jelas dan kuat bila pelarut air diganti dengan alkohol. Formaldehidpada konsentrasi di bawah 1,5% tidak dapat membunuh ragi dan jamur, dan memiliki ambang batas konsentrasi kerja pada 0,5 mL/m3 atau 0,5 mg/L serta bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).Larutanformaldehiddengan konsentrasi 37% umum disebut formalin dan biasa digunakan utuk pengawetan mayat.Glutaraldehidmemiliki daya aksi yang lebih efektif dibandingformaldehid, sehingga lebih banyak dipilih dalam bidang virologi dan tidak berpotensi karsinogenik. Ambang batas konsentrasi kerjaglutaraldehidadalah 0,1 mL/m3 atau 0,1 mg/L.Pada prinsipnya golonganaldehidini dapat digunakan dengan spektrum aplikasi yang luas, misalkanformaldehiduntuk membunuh mikroorganisme dalam ruangan, peralatan dan lantai, sedangkanglutaraldehiduntuk membunuh virus. Keunggulan golongan aldehid adalah sifatnya yang stabil, persisten, dapat dibiodegradasi, dan cocok dengan beberapa material peralatan. Sedangkan beberapa kerugiannya antara lain dapat mengakibatkan resistensi dari mikroorganisme, untukformaldehiddiduga berpotensi bersifat karsinogen, berbahaya bagi kesehatan, mengakibatkan iritasi pada sistemmukosa, aktivitas menurun dengan adanya protein serta berisiko menimbulkan api dan ledakan.2. Golongan alkoholGolongan alkohol merupakan bahan yang banyak digunakan selain golonganaldehid. Beberapa bahan di antaranya adalahetanol, propanoldanisopropanol. Golongan alkohol bekerja dengan mekanisme denaturasi serta berdaya aksi dalam rentang detik hingga menit dan untuk virus diperlukan waktu di atas 30 menit. Umum dibuat dalam campuran air pada konsentrasi 70-90 %.

Golongan alkohol ini tidak efektif untuk bakteri berspora serta kurang efektif bagi virus non-lipoid. Penggunaan pada proses desinfeksi adalah untuk permukaan yang kecil, tangan dan kulit. Adapun keunggulan golongan alkohol ini adalah sifatnya yangn stabil, tidak merusak material, dapat dibiodegradasi, kadang cocok untuk kulit dan hanya sedikit menurun aktivasinya bila berinteraksi dengan protein . Sedangkan beberapa kerugiannya adalah berisiko tinggi terhadap api/ledakan dan sangat cepat menguap.3. Golongan pengoksidasiBahan kimia yang termasuk golongan pengoksidasi kuat dibagi ke dalam dua golongan yakniperoksidadanperoksigendi antaranya adalahhidrogen peroksida, asam perasetik, kalium peroksomono sulfat, natrium perborat, benzoil peroksida, kalium permanganat. Golongan ini membunuh mikroorganisme dengan cara mengoksidasi dan umum dibuat dalam larutan air berkonsentrasi 0,02 %. Daya aksi berada dalam rentang detik hingga menit, tetapi perlu 0,5 2 jam untuk membunuh virus.Pada prinsipnya golongan pengoksidasi dapat digunakan pada spektrum yang luas, misalkan untuk proses desinfeksi permukaan dan sebagai sediaan cair. Kekurangan golongan ini terutama oleh sifatnya yang tidak stabil, korosif, berisiko tinggi menimbulkan ledakan pada konsentrasi di atas 15 %, serta perlu penanganan khusus dalam hal pengemasan dan sistem distribusi/transpor.4. Golongan halogenGolonganhalogenyang umum digunakan adalah berbasisiodiumseperti larutaniodium, iodofor, povidon iodium, sedangkan senyawa terhalogenasi adalah senyawa anorganik dan organik yang mengandung gugushalogenterutama gugus klor, misalnyanatrium hipoklorit, klor dioksida, natrium kloritdankloramin. Golongan ini berdaya aksi dengan cara oksidasi dalam rentang waktu sekira 10-30 menit dan umum digunakan dalam larutan air dengan konsentrasi 1-5%. Aplikasi proses desinfeksi dilakukan untuk mereduksi virus, tetapi tidak efektif untuk membunuh beberapa jenis bakteri gram positif dan ragi.

Umum digunakan sebagai desinfektan pada pakaian, kolam renang, lumpur air selokan. Adapun kekurangan dari golonganhalogendan senyawa terhalogenasi adalah sifatnya yang tidak stabil, sulit terbiodegradasi, dan mengiritasimukosa.5. Golongan fenolSenyawa golonganfenoldanfenolterhalogenasi yang telah banyak dipakai antara lainfenol(asam karbolik),kresol, para kloro kresoldanpara kloro xylenol. Golongan ini berdaya aksi dengan cara denaturasi dalam rentang waktu sekira 10-30 menit dan umum digunakan dalam larutan air dengan konsentrasi 0,1-5%. Aplikasi proses desinfeksi dilakukan untuk virus, spora tetapi tidak baik digunakan untuk membunuh beberapa jenis bakteri gram positif dan ragi. Umum digunakan sebagai dalam proses desinfeksi di bak mandi, permukaan dan lantai, serta dinding atau peralatan yang terbuat dari papan/kayu.Adapun keunggulang dari golongan golonganfenoldanfenolterhalogenasi adalah sifatnya yang stabil, persisten, dan ramah terhadap beberapa jenis material, sedangkan kerugiannya antara lain susah terbiodegradasi, bersifat racun, dan korosif.6. Golongan garamamonium kuarternerBeberapa bahan kimia yang terkenal dari golongan ini antara lainbenzalkonium klorida, bensatonium klorida,dansetilpiridinium klorida. Golongan ini berdaya aksi dengan cara aktif-permukaan dalam rentang waktu sekira 10-30 menit dan umum digunakan dalam larutan air dengan konsentrasi 0,1%-5%. Aplikasi untuk proses desinfeksi hanya untuk bakterivegetatif, danlipovirus. terutama untuk desinfeksi peralatannya.Keunggulan dari golongan garam amonium kuarterner adalah ramah terhadap material, tidak merusak kulit, tidak beracun, tidak berbau dan bersifat sebagai pengemulsi, tetapi ada kekurangannya yakni hanya dapat terbiodegradasi sebagian. Kekurangan yang lain yang menonjol adalah menjadi kurang efektif bila digunakan pada pakaian, spon, dan kain pel karena akan terabsorpsi bahan tersebut serta menjadi tidak aktif bila bercampur dengan sabun, protein, asam lemak dan senyawa fosfat.Salah satu produk yang sudah dipasarkan dari golongan ini diklaim efektif untuk membunuh parvovirus, di mana virus ini merupakan jenis virushidrofilikyang sangat susah untuk dimatikan dibandingkan viruslipofilik.7. Golongan biguanidaBahan kimia yang sudah digunakan dari golongan ini antara lainklorheksidin. Klorheksidinterkenal karena sangat ampuh untuk antimikroba terutama jenis bakteri gram positif dan beberapa jenis bakteri gram negatif.Klorheksidinsangat efektif dalam proses desinfeksiStaphylococcus aureaus, Escherichia coli,danPseudomonas aeruginosa,tetapi kurang baik untuk membunuh beberapa organisme gram negatif, spora, jamur terlebih virus serta sama sekali tidak bisa membunuhMycoplasma pulmonis.

C. CARA KERJA DESINFEKSIMenurut prosesnya :1. Denaturasi protein mikroorganismePerubahan strukturnya hingga sifat-sifat khasnya hilang.2. Pengendapan protein dalam protoplasma ( zat-zat halogen, fenol, alcohol, dan garam logam ). 3. Oksidasi protein4. Mengganggu system dan proses enzim ( zat-zat halogen, alcohol ,dan garam logam ).Di dalam sel terdapat enzim dan protein yang membantu kelangsungan proses-proses metabolisme, banyak zat kimia telah diketahui dapat mengganggu reaksi biokimia misalnya logam berat, golongan tembaga, perak, air raksa dan senyawa logam berat lainnya umumnya efektif sebagai bahan antimikroba padakonsentrasi relative rendah. Logam-logam ini akan mengikat gugus enzim sulfihidril yang berakibat terhadap perubahan protein yang terbentuk. Penghambatan ini dapat mengakibatkan terganggunya metabolisme atau matinya sel.5. Modifikasi dinding sel dan atau membran sitoplasma ( desinfektasi dengan aktivitas permukaan ). Pada umumnya bakteri memiliki suatu lapisan luar yang kaku disebut dengan dinding sel. Dinding sel ini berfungsi untuk mempertahankan bentuk dan menahan sel, dinding sel bakteri tersusun oleh lapisan peptidoglikan yang merupakan polimer komplek terdiri atas asam N-asetil dan N-asetilmuramat yang tersusun bergantian, setiap asam N-asetilmuramat dikaitkan tetrapeptida yang terdiri dari empat asam amino, keberadaan lapisan peptidoglikan ini menyebabkan dinding sel bersifat kaku dan kuat sehingga mampu menahan tekanan osmotik dalam sel yang kaku.Kerusakan pada dinding sel dapat terjadi dengan cara menghambat pembentukannya, yaitu penghambatan pada sintetis dinding sel atau dengan cara mengubahnya setelah selesai terbentuk.Kerusakan pada dinding sel akan berakibat terjadinya perubahan-perubahan yang mengarah pada kematian sel.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja desinfektan diantaranya yaitu: Kadar DesinfektanKonsentrasi desinfektan tergantung pada bahan yang akan didesinfektan dan pada organisme yang akan dihancurkan. Konsentrasi yang tinggi dapat membunuh mikroorganisme tetapi jika kosentrasi rendah maka hanya sebatas menghambat pertumbuhannya saja tidak mampu mematikan. Waktu yang Diberikan Kepada Desinfektan Untuk BekerjaWaktu yang diperlukan mungkin dipengaruhi oleh banyak variabel, tetapi waktu yang cukup bagi desinfeksi untuk bekerja sangat membantu dalam menghambat atau membunuh mikroba. Suhu DesinfektanSemakin tinggi suhunya maka kerja desinfektan semakin cepatDan meningkat.

Keadaan Medium sekelilingPh dan adanya benda asing yang mungkin dapat mempengaruhi kerja desinfektan disamping itu juga pengaruh dari jumlah dan tipe mikroorganisme yang ada dan keadaan desinfeksi.Mekanisme pertumbuhan desinfektan terhadap mikroorganisme adalah sebagai berikut : Kerusakan pada dinding selStruktur dinding sel dirusak dengan cara menghambat pembentukannya atau mengubahnya setelah selesai membentuk. Perubahan permeabilitas selPermeabilitas sel dirusak sehingga pertumbuhan sel terhambat dan sel akan mati. Perubahan molekul proteinProtein akan terdenaturasi dan asam-asam nukleat rusak tanpa adanya perbaikan strukturnya kembali seperti semula. Penghambat kerja Enzim.Reaksi biokimia terhambat dan menyebabkan metabolisme terganggu atau sel akan mati.

TUGAS MIKROBIOLOGI

NAMA: TRISTIYANTO ANGGA PRATAMANPM: 1343050028

Desinfektan dapat diartikan sebagai bahan kimia yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, dapat juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan pakaian.

kriteria suatu desinfektan dikatakan ideal, yaitu :

1. Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar2. Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan kelembaban3. Tidak toksik pada hewan dan manusia4. Tidak bersifat korosif5. Tidak berwarna dan meninggalkan noda6. Tidak berbau/ baunya disenangi7. Bersifat biodegradable/ mudah diurai8. Larutan stabil9. Mudah digunakan dan ekonomis10. Aktivitas berspektrum luas

Desinfeksi dapat dilakukan melalui beberapa cara, namun cara yang umum digunakan antara lain sebagai berikut ini :1. PemanasanAir dipanaskan / dididihkan selama ( 15 20 ) menit . Dengan pendidihan ini , bakteri patogen dapat mati ,dengan demikian air menjadi sehat. Metoda ini umum di terapkan secara individual.2. Pembubuh Kimia ( Desinfektan kimia )Proses desinfeksi dengan metode ini adalah dengan mencampurkan suatu zat kimia ( desinfektan ) ke dalam air kemudian membiarkan dalam waktu yang cukup untuk memberikan kesempatan kepada desinfektan untuk berkontak dengan bakteri . Bahan yang dipergunakan dalam proses desinfeksi disebut desinfektan .

MACAM-MACAM DESINFEKTAN

1. AlkoholEtil alcohol atau propel alcohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi untuk mendesinfeksi permukaan. keunggulan golongan alkohol ini adalah sifatnya yangn stabil, tidak merusak material, dapat dibiodegradasi, kadang cocok untuk kulit dan hanya sedikit menurun aktivasinya bila berinteraksi dengan protein . Sedangkan beberapa kerugiannya adalah berisiko tinggi terhadap api/ledakan dan sangat cepat menguap.2. Aldehid Formaldehid pada konsentrasi di bawah 1,5% tidak dapat membunuh ragi dan jamur, dan memiliki ambang batas konsentrasi kerja pada 0,5 mL/m3 atau 0,5 mg/L serta bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).Larutanformaldehiddengan konsentrasi 37% umum disebut formalin dan biasa digunakan utuk pengawetan mayat.Glutaraldehidmemiliki daya aksi yang lebih efektif dibandingformaldehid, sehingga lebih banyak dipilih dalam bidang virologi dan tidak berpotensi karsinogenik. Ambang batas konsentrasi kerjaglutaraldehidadalah 0,1 mL/m3 atau 0,1 mg/L.dan Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang popular pada kedokteran gigi , baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi . Aldehid merupakan desinfektan yang kuat.Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan.

3. BiguanidKlorheksidin merupakan contoh biguanid yang digunakan secara luas dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptic kontrok plak.4. Fenol (fenol(asam karbolik),kresol, para kloro kresoldanpara kloro xylenol)Larutan jernih tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organic.Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah.Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini , banyak digunakan di Rumah Sakit dan laboratorium.5. KlorsilenolMerupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai antiseptic , aktivitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan ( misalnya dettol ).Mekanisme kerja desinfektan:1. penginaktifan enzim tertentu2. denaturasi protein3. mengubah permeabilitas membrane sitoplasma bakteriMembran sel berguna sebagai penghalang selektif terhadap zat terlarut dan menahan zat yang tidak larut. Beberapa zat diangkut secara aktif melalui membran, sehingga konsentrasinya dalam sel tinggi.Zat-zat yang terkonsentrasi pada permukaan sel akan mengubah sifat-sifat fisiknya sehingga membunuh dan menghambat sel (Ghanem, et al., 2012). Perubahan permeabilitas membran sel bakteri merupakan mekanisme kerja fenol, dan senyawa amonium kuartener. Terjadinya perubahan permeabilitas membran sel menyebabkan kebocoran kostituen sel yang esensial sehingga bakteri mengalami kematian (Siswandono, 1995; Butcher and Ulaeto, 2010)4. intekalasi ke dalam DNASenyawa Turunan trifenilmetan seperti gentian violet dan akridin seperti akriflavin bekerja sebagai antibakteri dengan mengikat secara kuat asam nukleat. Ikatan ini akan menghambat sintesis ADN sehingga sintesis protein tidak terjadi. Turunan trifenilmetan dan turunan akridin merupakan kation aktif yang dapat membentuk ikatan hidrogen menghasilkan kompleks dengan gugus bermuatan negatif dari konstituen sel. Hal ini menyebabkan penghambatan proses biologi yang penting untuk kehidupan bakteri sehingga bakteri mengalami kematian (Stevens, 2011). 5. pembentukan khelatBeberapa turunan fenol, seperti heksaklorofen dan oksikuinolin dapat membentuk khelat dengan ion Fe dan Cu masuk ke dalam sel bakteri, kemudian bentuk khelat tersebut masuk ke dalam sel bakteri. Kadar yang tinggi dari ion-ion logam di dalam sel menyebabkan gangguan fungsi enzim-enzim sehingga jasad renik mengalami kematian (Siswandono, 1995; Somani, et al., 2011).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja desinfektan diantaranya yaitu:1. Konsentrasi (Kadar)Konsentrasi yang digunakan akan bergantung kepada bahan yang akan didesinfeksi dan pada organisme yang akan dihancurkan. 2. Waktu Waktu yang diperlukan mungkin dipengaruhi oleh banyak variable. 3. Suhu Peningkatan suhu mempercepat laju reaksi kimia. 4. Keadaan Medium Sekeliling pH medium dan adanya benda asing mungkin sangat mempengaruhi proses disinfeksi.