Upload
rayendra-sukma-atmaja
View
29
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN
Nama : Wahyu Raharjo
NIM :100513402129
No. HP : 085853336711
Alamat :
1. Jelaskan jenis – jenis penelitian dalam dunia penelitian !
A. Berdasarkan Pendekatan Analisa
Penelitian Kuantitatif
a. Analisis data numerik yang diolah dengan metode statistika.
b. Dilakukan untuk penelitian inferensial (pengujian hipotesis); diterima atau
ditolaknya suatu hipotesis.
c. Melihat signifikansi perbedaan atau hubungan antar variabel.
d. Sampelnya besar
Penelitian Kualitatif
a. Melakukan kesimpulan deduktif dan induktif terhadap dinamika hubungan
antara fenmena dengan metode logika ilmiah.
b. Tidak menekankan pada pengujian hipotesis namun menjawab pertanyaan
dengan cara berpikir formal dan argumentatif.
c. Sampelnya kecil.
B. Berdasarkan Kedalaman Analisa
Penelitian Deskriptif
a. Menganalisis & menyajikan fakta secara sistematik agar lebih mudah dipahami
dan disimpulkan.
b. Pengambilan kesimpulan didasari oleh angka yang diolah tidak secara terlalu
mendalam.
c. Pengolahan data didasarkan pada analisis persentase dan analisi kecenderungan
(trend).
Penelitian Iferensial
a. Melakukan uji hipotesis dan melakukan analisis hubungan antar variable
b. Pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan pengolahan data dengan
metode statistik yang lebih mendalam
C. Berdasarkan Karakteristik atau Sifat Permasalahan
Penelitian Historis
a. Tujuan : membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif
dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan serta
mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh
kesimpulan yang kuat.
b. Ada hipotesis
c. Tergantung data yang diobservasi oleh orang lain
d. Datanya primer dan sekunder, dengan kritikan pada validitas ekternal dan
internal.
e. Mempunyai telaah pustaka yang sangat dalam dan luas
Penelitian Deskriptif
a. Tujuan : menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik
mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.
b. Tidak menguji hipotesis, atau menguji hubungan antar variabel.
c. Biasanya dilakukan dengan survey.
Penelitian Perkembangan
a. Tujuan : mempelajari pola dan urutan perkembangan sejalan dengan
berlangsungnya perubahan waktu.
b. Secara Longitudinal : mengikuti perkembangan subjek tertentu secara terus
menerus. Kesulitan : banyak sampel yang tidak dapat diikuti.
c. Secara cross-sectional : mengambil contoh dari kelompok tertentu. Lebih
murah dan efisien tetapi sampel tidak bisa dibandingkan.
Penelitian Lapangan
a. Tujuan : mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir dan
interaksi lingkungan yang trjadi pada suatu unit social seperti individu,
kelompok, lembaga atau komunitas.
b. Penyelidikannya mendalam sehingga menghasilkan gambaran yang
terorganisir atau tersusun dengan baik dan lengkap.
c. Sampelnya sedikit, variabelnya banyak.
Penelitian korelasional (correlational research)
a. Tujuan : menyelidiki sejauh mana variasi pada satu atau lebih variabel
berkaitan dengan satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi.
b. Dilakukan pada penelitian yang tidak teliti jika dilakukan dengan eksperimen.
c. Yang dilihat adalah hubungan dan varabelnya kompleks.
Penelitian Kausal - komparative (causal - comparative research)
a. Tujuan : menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara mengamati akibat
untuk mencari penyebab.
b. Bersifat ex post facto, yaitu data dikumpulkan setelah semua kejadian yang
menjadi masalah itu terjadi, kemudian dianalisis dan dilihat hubungannya.
c. Baik digunakan bila metode eksperimental tidak dapat digunakan.
d. Kurang adanya kontrol, faktor yang menjadi penyebeb yang mungkin tidak
teramati.
Penelitian eksperimental sungguhan/murni (true experimental research)
a. Tujuan : Meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat diantara
variable dengan cara mengenakan kondisi perlakuan kepada kelompok
eksperimental dan membandingkan haislnya dengan kelompok kontrol yang
tidak dikenai kondisi perlakuan.
b. Pemusatannya terletak pada pengontrolan varians,
- jangan sampai ada pengaruh dari luar
- pengukuran hasil eksperimen dgn sebenar-benarnya
- memaksimalkan variabel yang terlibat.
c. Dianjurkan untuk pemilihan sampel secara random
d. Yang sangat esensial (sine qua non) adalah validitas internal : apakah
perbedaan yangterjadi itu benar-benar karena perbedaan perlakuan, dan
validitas eksternal : apakah hasil penelitian ini dapat digeneralisasi pada subjek
dalam kelompok yang lebih luas.
Penelitian eksperimental semu (quasi experimental research)
a. Tujuan : memperoleh informasi yang merupakan perkiraan informasi yang
dapat diperoleh dari eksperimental yang sebenarnya dimana tidak
memungkinkan untuk mengontrol/memanipulasi semua variabel yang relevan.
b. Validitas ekternal dan internal harus diperhatikan.
Penelitian tindakan (action research)
a. Tujuan : mengembangkan keterampilan baru dan Untuk memecahkan masalah
dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual lainnya.
b. Praktis dan langsung relevan dengan situasi yang aktual.
c. Fleksibel dan adaptif
d. Validitas eksternal dan internalnya lemah, karena bersifat situasional dan
sampelnya tidak representatif.
2. Apa yang dimaksud dengan perancangan penelitian ?
Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis data penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi
proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam rancangan perencanaan dimulai
dengan mengadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan
diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu
pembuktian lebih lanjut.
3. Sebutkan dan jelaskan karakteristik tiap rancangan penelitian !
Secara umum rancangan penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu rancangan
penelitian tanpa perlakuan (kelompok deskriptif) dan rancangan penelitian dengan
perlakuan (kelompok eksperimen
A. Rancangan Penelitian Deskriptif
Rancangan penelitian deskriptif pada dasarnya bertujuan untuk memberikan
deskripsi dengan maksud untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Tipe
deskripsi yang dihasilkan tergantung pada banyaknya informasi yang dimiliki peneliti
tentang topik sebelum proses pengumpulan data. Ciri utama dan rancangan penelitian
deskriptif tidak menyatakan adanya hubungan sebab dan akibat serta tidak terlalu
kompleks, karena biasanya penelitian ditujukan untuk meneliti variabel atau populasi
tunggal.
Rancangan penelitian deskriptif dibagi menjadi dua yaitu:
Rancangan penelitian eksploratori
Jenis rancangan penelitian eksploratif, adalah jenis rancangan penelitian yang
bertujuan untuk menemukan sesuatu yang baru dari hasil eksplorasi yang
mendalam pada obyek tertentu. Sesuatu yang baru itu dapat saja berupa
pengelompokan suatu gejala, fakta, dan penyakit tertentu. Rancangan penelitian
ini banyak memakan waktu dan biaya
Rancangan penelitian survey
Penetapan rancangan penelitian survei bertujuan untuk:
a. mencari informasi faktual yang mendetail yang mencandra gejala yang
ada.
b. mengidentifikasi masalah-masalah atau bentuk mendapatkan justifikasi
keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung.
c. membuat komparasi dan evaluasi.
d. mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang-orang lain dalam menangani
masalah atau situasi yang sama, agar dapat belajar dari mereka untuk
kepentingan pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa
depan.
B. Rancangan penelitian Eksperimen
Semua rancangan eksperimen mempunyai karakteristik sentral yaitu didasarkan
pada adanya manipulasi variabel bebas dan mengukur efek pada variabel terikat.
Rancangan eksperimen klasik terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen, variabel bebasnya dimanipulasi. Dalam kelompok kontrol
variabel terikatnya yang diukur.
Secara umum ciri rancangan penelitian eksperimen yang baik adalah:
Subyek secara acak dipilih ke dalam kelompok-kelompok.
Peneliti merancang manipulasi yang akan diberikan pada variabel eksperimen dan
dilakukan kontrol yang ketat.
Terdapat setidak-tidaknya dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol
yang satu sama lain sebagai pembanding.
Selalu digunakan analisis varians untuk meminimalkan varians dan error dan
memaksimumkan varians dari variable yang diteliti dan berkaitan dengan
hipotesis yang ditetapkan
Oleh karena peneliti harus mampu melakukan kontrol yang ketat terhadap
variabel eksperimen, maka ada tiga prinsip dasar dalam pelaksanaan rancangan
eksperimen yaitu:
a. Replikasi, pengulangan dari eksperimen dasar. Hal ini berguna untuk memberikan
estimasi yang lebih tepat terhadap error eksperimen dan memperoleh estimasi
yang lebih baik terhadap rata-rata pengaruh yang ditimbulkan dan perlakuan.
b. Randomisasi, bermanfaat untuk meningkatkan validitas dan mengurangi bias
utamanya dalam hal pembagian kelompok dan perlakuan.
c. Kontrol internal, melakukan penimbangan. bloking. dan penge4ompokan dan
unit-unit percobaan yang digunakan. Hal ini bermanfaat untuk membuat prosedur
yang lebih akurat, efisien, dan sensitif.
4. Jelaskan apa yang dimaksud rancangan pengembangan dalam penelitian
pengembangan !
5. Jelaskan kesamaan dan perbedaan perancangan pengembangan dan
perancangan penelitian !
6. Apa yang dimaksud populasi ?
Populasi adalah keseluruhan jumlah subjek atau obyek yang akan diteliti. Besar atau jumlah
populasi tersebut ada yang dapat ditetapkan secara pasti dan ada pula yang tidak dapat
ditetapkan secara pasti.
Populasi yang pasti jumlahnya
Populasi tertentu dapat ditetapkan dengan jelas jumlahnya, karena dicatat
keanggotannya secara ketat
Populasi yang tak pasti jumlahnya
Populasi tertentu sulit untuk dapat ditentukan dengan jelas jumlahnya. Kondisi tersebut
dapat disebabkan oleh jumlah populasi yang sangat besar dan tidak dilakukannya
pendataan anggota populasi.
7. Jelaskan pengertian sample dan sebutkan beberapa cara teknik
pengambilan sample !
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Teknik sampel dibagi menjadi dua macam yaitu Probability Sampling dan Nonprobability
Sampling.
Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Probability Sampling terdiri dari empat macam yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen
dan berstrata secara proporsional
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata
tetapi kurang proporsional
d. Cluster Sampling (Area Sampling)
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas
Nonprobability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Nonprobability Sampling terdiri dari enam macam yang akan
dijabarkan sebagai berikut ini:
a. Sampling Sistematis
Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut
b. Sampling Kuota
Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan
c. Sampling Insidental
Sampling Insidental adalah tekik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data
d. Sampling Purposive
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
e. Sampling Jenuh
Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel
f. Snowball Sampling
Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian membesar.
8. Apa yang dimaksud responden dan apa syarat – syaratnya ?
Responden adalah seseorang yang diminta untuk memberikan respon (jawaban) terhadap
pertanyaan-pertanyaan langsung atau tidak langsung, lisan atau tertulis ataupun berupa
perbuatan yang diajukan oleh peneliti.
Seorang responden harus memiliki beberapa syarat khusus yang harus
dimiliki, diantaranya:
9. Apa yang dimaksud informan dan apa syarat – syaratnya ?
Informan adalah objek penting dalam sebuah penelitian. Informan adalah orang-orang
dalam latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan
kondisi latar penelitian. Informan juga harus berbentuk adjective, itu dikarenakan akan
mempengaruhi valid atau tidaknya data yang kita teliti, dan hal itu pun mempengaruhi ke
absahan data yang kita teliti.
Seorang Informan harus memiliki beberapa syarat khusus yang harus
dimiliki, diantaranya:
a. Jujur
Seorang Informan harus bersifat Jujur, jujur disini maksudnya adalah tidak
menutup-nutupi apa yang ditanyakan oleh peneliti.
b. Taat pada janji
Sebelum diadakannya penelitian, biasanya antara peneliti dan Informan sudah
melakukan perjanjian tentang apa-apa saja hal yang boleh dan tidak boleh ditanyakan.
c. Patuh pada peraturan
Sebelum dilakukannya penelitian, seharusnya dimulai dengan pembagian
peraturan antara peneliti maupun Informan. Hal ini dimaksudkan untuk tidak
terjadinya ke tidaksepahaman antara peneliti dan Informan pada saat sesi tanya jawab
berlangsung.
d. Suka berbicara
Seorang peneliti yang jeli diharuskan mencari Informan yang suka berbicara, hal
ini dimaksudkan agar Informan tidak sungkan-sungkan menjelaskan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang telah peneliti buat dan sampaikan padanya.
e. Tidak termasuk anggota salah satu kelompok yang bertentangan dalam latar penelitian
Jelas hal ini sangat penting, apabila peneliti salah mencari Informan dan memberi
pertanyaan pada orang-orang yang bertentangan dengan pertanyaan peneliti, maka
dapat dipastikan penelitian itu gagal.
f. Mempunyai pandangan tertentu tentang peristiwa yang terjadi
Poin ini sangat penting, karena tidak semua orang memiliki pandangan tertentu
tentang apa yang ingin diketahui oleh peneliti. Banyak orang yang hanya asal sebut
saja, mungkin dikarenakan orang itu mendengar atau mengetahui hal tersebut dari
orang lain, dan malah menceritakan hal tersebut kepada peneliti.
10. Jelaskan perbedaan antara responden dan informan !
Perbedaan antara responden dan informan adalah pada informan wawancara yang
dilakukan adalah untuk mendapatkan keterangan dan data dari individu-individu tertentu
untuk keperluan informasi sedangkan pada responden, wawancara yang dilakukan adalah
untuk mendapatkan keterangan dan tentang diri pribadi, pendirian atau pandangan dari
individu yang diwawancari untuk keperluan komparatif.
11. Apa yang dimaksud dengan validator, siapa yang menjadi validator dan
apa tugasnya ?
12. Apa yang dimaksud dengan trianggulator, siapa yang menjadi validator
dan apa tugasnya ?
13. Ada beberapa macam instrument pengambilan data, buatlah matrik dan
jelaskan karakteristiknya !
No. NamaKarakteristik
Kelebihan Kelemahan
1. Angket Tidak memerlukan hadirnya
peneliti.
Dapat dibagikan secara
serentak kepada responden.
Dapat dijawab oleh responden
menurut kecepatannya masing-
Responden sering tidak teliti
dalam menjawab sehingga
ada pertanyaan yang
terlewati tidak terjawab,
padahal sukar diulangi
masing menurut waktu
senggang responden.
Dapat dibuat anonim sehingga
responden bebas, jujur dan
tidak malu-malu menjawab.
Dapat dibuat berstandar
sehingga semua responden
dapat diberi pertanyaan yang
benar-benar sama.
diberikan kembali padanya.
Seringkali sukar dicari
validitasnya
Walaupun dibuat anonim,
kadang-kadang responden
sengaja memberikan jawaban
yang tidak betul atau tidak
jujur
Angket yang dikirim lewat
pos pengembaliannya sangat
rendah, hanya sekitar 20%.
Seringkali tidak
dikembalikan tertutama jika
dikirim lewat pos menurut
penelitian
Waktu pengembaliannya
tidak sama-sama, bahkan
kadang-kadang ada yang
terlalu lama sehingga
terlambat
2. Observasi Derajat kepercayaan tinggi
Konteks sosial yang diamati
belum dipengaruhi faktor lain
(natural)
Tidak terbatas hanya pada
manusia
Dapat menggunakan alat bantu
Memerlukan waktu yang
lama
Kurang efektif mengamati
gejala pada individu seperti
sikap, motivasi, pandangan
dan sebagainya
Tidak dapat mengamati
gejala yang peka / rahasia
Tidak dapat mengamati
gejala masa lampau
3. Dokumentasi Metode ini dapat memberikan Pencatatan dalam dokumen
gambaran berbagai informasi
tentang siswa pada waktu yang
sudah lampau (yang direkam
atau didokumentasikan)
Berbagai informasi tentang
siswa tersebut merupakan
bahan kajian yang dapat
menghubungkan keadaan
siswa dengan masa lauinya,
apakah keadaan sekarang
disebabkan oleh hal yang
sudah lalu atau tidakkah
Metode ini dapat merekam
berbagai jenis data tentang
siswa: identitas siswa, identitas
orang tua, keadaan dan latar
belakang keluarga, lingkungan
sosial, data psikis, prestasi
belajar, data pendidikan dan
data kesehatan jasmani, dan
sebagainya.
perlu disikapi dengan kritis,
apakah pencatatan yang
dilakukan terhadap siswa
valid ataukah tidak.
Jika ada pencatatan yang
tidak lengkap karena sesuatu
hal, disengaja atau tidak
disengaja, penggunaan
dokumen dapat menyesatkan
dalam memahami siswa.
4. Wawancara Mampu mendeteksi kadar
pengertian subjek terhadap
pertanyaan yang diajukan. Jika
mereka tidak mengerti bisa
diantisipasi oleh interviewer
dengan memberikan
penjelasan.
Fleksibel, pelaksanaanya dapat
disesuaikan dengan masing-
masing individu
Memerlukan waktu, tenaga,
dan biaya yang lebih besar
Sangat tergantung pada
individu yang akan
diwawancarai
Situasi wawancara mudah
dipengaruhi lingkungan
sekitar
Menuntut penguasaan
keterampilan bahasa yang
Menjadi satu-satunya hal yang
dapat dilakukan disaat tehnik
lain sudah tidak dapat
dilakukan.
baik dari interviewer
Adanya pengaruh subyektif
pewawancara yang dapat
mempengaruhi hasil
wawancara
Adanya pengaruh
subjektifitas dari interviewer
terhadap hasil wawancara
5. Tes
a. Obyektif Lebih respektif mewakili isi
dan luas bahan, lebih objektif,
dapat di hindari campur
tangannya unsur-unsur
subjektif baik dari segi peserta
didik maupun segi guru yang
memeriksa.
Lebih mudah dan cepat cara
memeriksanya karena dapat
menggunakan kunci tes
bahkan alat-alat hasil
kemajuan teknologi.
Pemeriksaanya dapat
diserahkan orang lain.
Dalam pemeriksaan tidak ada
unsur subjektif yang
mempengaruhi.
Untuk menjawab test objektif
tidak banyak memakai waktu.
Reabilitynya lebih tinggi kalau
di bandingkan dengan tes
Essay, karena penilainnya
Persiapan untuk menyusun
jauh lebih sulit dari pada tes
esai karena soalnya banyak
dan harus teliti untuk
menghindari kelemahan-
kelamahan yang lain.
Soal-soal cenderung untuk
mengungkapkan ingatan dan
daya pengenalan kembali
saja dan sukar untuk
mengukur proses mental
yang tinggi.
Banyak kesempatan untuk
main untung-untungan.
Kerjasama antarpeserta didik
pada waktu mengerjakan soal
tes lebih terbuka.
Peserta didik sering menerka-
nerka dalam memberikan
jawaban, karena mereka
belum menguasai bahan
pelajaran tersebut.
b. Subyektif
bersifat objektif.
Validitas tes objektif lebih
tinggi dari tes essay, karena
samplingnya lebih luas.
Pemberian nilai dan cara
menilai test objektif lebih
cepat dan mudah karena tidak
menuntut keahlian khusus dari
pada si pemberi nilai.
Tes Objektif tidak
memperdulikan penguasaan
bahasa, sehingga mudah
dilaksanakan.
Mudah dipersiapkan dan
disusun
Tidak memberi banyak
kesempatan untuk berspekulasi
atau untung-untungan
Mendorong peserta didik
untuk berani mengemukakan
pendapat serta menysuun
dalam bentuk kalimat yang
bagus
Memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk
mengutarakan maksudnya
dengan gaya bahasa dan
carannya sendiri.
Dapat mengetahui sejauhmana
peserta didik mendalami suatu
Memang test sampling yang
diajukan kepada peserta
didik- peserta didik cukup
banyak, dan hanya
membutuhkan waktu yang
relatif singkat untuk
menjawabnya.
Tidak biasa mengajak peserta
didik untuk berpikir tingkat
tinggi.
Banyak memakan biaya,
karena lembaran item-item
test harus sebanyak jumlah
pengikut test.
Soal-soal tes dapat meliputi
ide-ide pokok dari bahan
yang akan dites (berdifat
komprehensif)
Soal sebaiknya tidak diambil
dari kalimat-kalimat yang
disalin langsung dari
buku/catatan
Soal sebaiknya dilengkapi
dengan kunci jawaban dan
pedoman penilaiannya.
Soal sebaiknya menggunakan
variasi pertanyaan
“jelaskan”, “Mengapa”,
“Bagaimana”, “Seberapa
Jauh”, agar dapat diketahui
lebih jauh penguasaan
masalah yang diujikan/dites. peserta didik terhadap bahan
yang dites.
Sebaiknya rumusan soal
dibuat sedemikain rupa
sehingga mudah dipahami
oleh peserta didik
Bentuk pertanyaan sebaiknya
tidak berbentuk umum, tetapi
harus spesifik
6.
14. Ada beberapa macam jenis data dilihat dari segi pengukurannya, butlah
matrik !
No. Jenis Data Karakteristik
1. Nominal
2. Ordinal
3. Interval
4. Rasio
15. Apa kepanjangan dari SPSS ?
SPSS awalnya merupakan singkatan dari Statistical Package for the Social Science,
sejalan dengan berkembangnya SPSS itu sendiri sekarang SPSS mempunyai kepanjangan
Statistical Product and Service Solutions.
SPSS merupakan suatu program komputer statistik yang mampu mengolah/ memproses
data statistik secara cepat dan tepat, untuk mendapatkan berbagai hasil/ output yang
dikehendaki para pengambil keputusan.
16. Buatlah matrik hubungan antara variable dan rumus statistic yang
digunakan !
Nominal Ordinal Interval Rasio
1 > 1 1 >1 1 >1 1 >1
Nominal1
>1
Ordinal1
>1
Interval1
>1
Rasio1
>1