Tugas Menulis Bahasa

Embed Size (px)

Citation preview

A. Hakikat Menulis, pengertian menulis dan asas-asas menulis yang baik1. Hakikat MenulisSeseorang dengan menulis dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Tarigan (1982:21) mengatakan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, Pengertian Menulis Definisi menulis menurut para ahli :Menurut Djuharie (2005:120) menulis merupakan suatu keterampilan yang dapat dibina dan dilatih. Pranoto (2004:9) menulis berarti menuangkan buah pikiran kedalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan. Menurut Henry Guntur Tarigan (1986:15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai. Burhan Nurgiantoro (1988:273) menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif , yaitu aktivitas yang menghasilkan bahasa.2. Unsur-unsur Menulis Menulis sebagai kegiatan berbahasa tulis meliputi empat unsur, yakni sebagai berikut ; (1) Gagasan Dalam hal ini, gagasan adalah ide, opini, pengalaman atau pengetahuan yang diungkapkan oleh penulis. (2) Ekspresi Ekspresi adalah pengungkapan gagasan yang dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. 3. Asas-Asas Menulis Asas-asas menulis dijelaskan oleh Nuruddin (2011:39-46) Dalam presentasinya, ia memberikan contoh kalimat yang berbunyi Ayah orang ini adalah ayah anak saya yang ayahnya sedang sakit diobati anak tetangga saya. Pada kalimat tersebut, siapakah orang yang dimaksud? Berdasarkan contoh tersebut, kegiatan menulis memerlukan asas-asas menulis yang dijelaskan berikut ini ;1. Kejelasan (clarity). Asas kejelasan memberikan kemudahan bagi pembaca. Tulisan penulis dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. 2. Keringkasan (consiseness). Asas keringkasan harus diperhatikan penulis agar tidak membuang-buang waktu pembaca. Meskipun demikian, bukan berarti tulisan harus pendek, melainkan tidak menggunakan bahasa yang berlebihan. Tidak menghamburkan kata secara semena-mena, tidak mengulang, tak berputar-putar dalam menyampaikan gagasan.3. Ketepatan (correctness). Asas ketepatan dapat menyebabkan asumsi penulis mengalami titik kesamaan dengan pembaca. Suatu penulisan harus dapat menyampaikan butir gagasan kepada pembaca dengan kecocokan seperti yang dimaksud penulisnya. Artinya, tidak terjadi kesalahan berasumsi hingga menimbulkan kesalah artian oleh pembaca. Akibatnya, pesan penulis tidak dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.4. Kesatupaduan (unity). Kesatupaduan gagasan pokok dalam tiap paragraf harus diperhatikan menulis dalam menguraikan gagasan/pikiran. Pembaca dimudahkan dalam menangkap ide-ide penulis. Ide-ide utama dapat dengan mudah ditangkap oleh pembaca dengan bantuan ide-ide penjelas.5. Pertautan (coherence). Antarbagian tulisan harus bertautan satu sama lain (antar-alenia atau kalimat). Tautan-tautan ini mempermudah pembaca untuk menangkap gagasan yang disampaikan penulis.6. Penegasan (emphasis). Adanya penonjolan atau memiliki derajat perbedaan antar bagian dalam tulisan memberikan kemudahan kepada pembaca dalam menangkap tekanan ide-ide tertentu.B. Fungsi dan tujuan tulisan1. Fungsi MenulisPada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai berikut: sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir. Juga dapat menolong kita berfikir kritis. Juga dapat mempermudahkan kita merasakan hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman. Sarana untuk mengungkapkan diri yaitu untuk mengungkapkan perasaan hati seperti kegelisahan, keinginan amarah. Menulis sebagai sarana pemahaman artinya dengan menulis seseorang bisa mengikat kuat suatu ilmu pengetahuan dan pemahaman kedalam otaknya.2. Tujuan MenulisTujuan penulisan yang dikemukakan oleh Hugo Harting ditulis oleh Tarigan (2008: 25-26) adalah:1. Assignment purpose ( tujuan penugasan)Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswi yang diberi tugas merangkumkan buku, sekertaris ditugaskan membuat laporan atau notulen rapat ).2. Altruistic purpose (tujuan altruistik).Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedudukan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu3. Persuasive purpose ( tujuan persuasif).Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diuntarkan.4. Informational purpose ( tujuan informasional, tujuan penerapan)Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan penerangan/ penerangan kepada para pembaca.5. Self-ekspressive purpose (tujuan penyataan diri)Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca6. Creative purpose (tujuan kreatif)Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi keinginan kreatif disini melebihi pernyataan diri dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan ini bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian.7. Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)Dalam tulisan seperti ini penulis ini ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca. 3. Manfaat dan Nilai Menulisa. Manfaat menulis Menurut Akhadiah, Sabarti, dan Maidar. G (1988: 2) manfaat menulis ada delapan diantaranya:1. Mengetahui kemampuan dan potensi diri serta pengetahuan kita tentang topik yang dipilihnya. Dengan mengembangkan topik itu kita terpaksa berpikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan di bawah sadar.2. Dengan mengembangkan berbagai gagasan kita terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan serta menbandingkan fakta-fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan kalau kita tidak menulis.3. Lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Dengan demikian, kegiatan menulis memperluas wawasan baik serta teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan.4. Menulis berarti mengorganisasi gagasan secara sistematik serta mengugkapkan secara tersurat. Dengan demikian, permasalahan yang pemula masih samar menjadi lebih jelas.5. Melalui tulisan kita dapat menjadi peninjau dan penilai gagasan kita secara objektif.6. Lebih mudah memecahkan masalah dengan menganalisanya secara tersurat dengan konteks yang lebih konkret.7. Dengan menulis kita akif berpikir sehingga kita dapat menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar penyedap informasi.8. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir dan berbahasa secara tertib.b. Nilai dalam MenulisEnam jenis nilai dalam menulis menurut Gie (2002: 19) yaitu:1. Nilai kecerdasan.2. Nilai kependidikan.3. Nilai kejiwaan.4. Nilai kemasyarakatan.5. Nilai keuangan.6. Nilai kefilsafatan.C. Langkah-Langkah Menulis dan Proses Menulis1. Langkah-langkah dasar dalam menulis a. Tahap PrapenulisanTahap ini merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis dan mencakup beberapa langkah kegiatan antaranya:1). Pemilihan dan Penetapan Topik2) Menentukan Tujuan Penulisan dan Bentuk Karangan3) Bahan Penulisan4) Menyusun Kerangka Karangan

b. Tahap PenulisanPada tahap ini dibahas setiap butir yang ada di dalam karangan yang disusun.Ini berarti digunakan bahan-bahan yang sudah diklasifikasikan menurut keperluan sendiri. Kadang pada tahap ini, disadari bahwa masih diperlukan bahan lain.

1) Isi Karangan2) Kosakta atau Pilihan Kata3) Kalimat Efektif4) Paragraf

c. Tahap RevisiTahap ini merupakan tahap yang paling akhir dalam penulisan.Jika bahan seluruh tulisan sudah selesai, tulisan tersebut perlu dibaca kemabali.Hasil bacaan perludiperbaiki, dikurangi, atau mungkin juga diperluas.D. Penggolongan Tulisan berdasarkan bentuk, jenis, rumpun dan macama. Peggolongan tulisan berdasarkan bentukMenurut The Liang Gie, penggolongan tulisan menurut bentuk meliputi cerita, lukisan, paparan dan argumentasi. Namun bias juga ditambah dengan persuasi. Alasannya, persuasi juga merupakan bentuk yang mempunyai cirri, kepentingan dan tujuannya sendiri disamping keempatnya yang lain. Iklan merupakan bentuk tulisan persuasi yang mempunyai cirri tersendiri. Dengan demikian, didasarlkan pada bentuk, tulisan terdiri dari cerita (narasi), lukisan (deskripsi), paparan (eksposisi), argumentasi (pendapat) dan persuasi. Nurudin (2010:50).b. Penggolongan menurut ragamPenggolongan tulisan berdasarkan ragam di bagi menjadi dua yaitu tulisan faktawi dan tulisan khayali. Tulisan faktawi adalah tulisan yang diolah berdasarkan fakta-fakta yang ada. Dengan kata lain, tulisan yang dihasilkan bukan karena rekayasa seseorang. Ia juga bukan cerita bohongyang sengaja dibuat untuk cerita tertentu. Fakta ini sering disebut dengan unsure 5W+1H (who, where, when, what, why dan how) dalam jurnalistik. c. Penggolongan tulisan berdasarkan jenisPenggolongan tulisan berdasarkan jenis merupakan pecahan dari ragam tulisan. Sedangkan ragam tulisan khayali juga memunculkan dua jenis tulisan yaitu prosa dan puisi.Tulisan ilmiah adalah tulisan yang selam ini dilakukan dikalangan ilmuan atau sivitas akademika (tulisan kependidikan dan penelitian). Sementara itu, tulisan informatif adalah tulisan yang tujuan utamanya memberikan informasi sebuah peristiwa atau kejadian (laporan). Tulisan ini biasa melekat pada media massa(cetak dan elektronik). Tulisan dibuat semaksimal mungkin agar mudah dipahami pembaca, pendengar dan penontonya. Tulisan ini umumnya menggunakan bahasa populer dan tidak kaku seperti tulisan ilmiah, namun masih tetap menggunakan kaidah tertentu. Tulisan informative bias juga berupa ulasan. Ulasan adalah komentar tentang suatu kejadian dengan melihatnya dari sudut pandang tertentu. Nurudin (2010:53).d. Penggolongan tulisan berdasarkan rumpunPenggolongan tulisan berdasarkan jenis memunculkan penggolongan tulisan berdasarkan rumpun. Penggolongan tulisan ini dipetakan sebagai berikut. Rumpun Tulisan

e. Penggolongan tulisan berdasarkan berdasarkan macam

E. Bentuk-bentuk tulisan Argumentatif, deskriptif, persuasive dan ekspositifa. Pengertian Paragraf Argumentatif Menurut Keraf (2007:3) argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis. Pengertian paragraf argumentatif berdasarkan uraian di atas adalah paragraf yang berisi tentang ide atau gagasan yang disertai dengan alasan dan bukti-bukti yang kuat agar dapat meyakinkan pembaca. b. Ciri-Ciri Paragraf Argumentatif.1. Bersifat nonfiksi atau ilmiah;2. Bertujuan menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran;3. Dilengkapi bukti-bukti berupa data, tabel, dan gambar;4. Ditutup dengan kesimpulan.c. Bentuk-Bentuk Penulisan Paragraf Argumentatif. 1. Pola sebab-akibat.Paragraf yang bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui lalu bergerak maju menuju pada suatu kesimpulan sebagai efek akibat. Ditandai dengan kata kata sebab, karena, disebabkan, dikarenakan dll.2. Pola akibat-sebabParagraf yang bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui. Kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.b. Pengertian Paragraf PersuasifPersuasif adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk me-yakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara atau penulis pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang (Keraf, 2007:118). Sehingga paragraf persuasif dapat diartikan sebagai paragraf yang isinya bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk seseorang atau pembaca agar melaksanakan dan menerima keinginan penulis. a. Ciri-Ciri Paragraf Persuasif1. Ada fakta atau bukti untuk mempengaruhi atau membujuk pembaca;2. Bertujuan mendorong, mempengaruhi dan membujuk pembaca;3. Menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti (kesan) kepada pembaca.b. Bentuk Tulisan Paragraf Persuasifc. Pengertian Paragraf Naratif Narasi dapat diartikan sebagai cerita. Sebuah cerita adalah sebuah penulisan yang mempunyai karakter, setting, waktu, masalah, mencoba untuk memecahkan masalah dan memberikan solusi dari masalah itu (Nurudin. 2010 :71).Menurut Nurudin (2010 :71), narasi adalah bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu tertentu. Sehingga pengertian paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan tentang peristiwa atau kejadian tertentu secara urut berdasarkan waktu ter-jadinya.d. Ciri-Ciri Paragraf Naratif1. Ada tokoh, tempat, waktu dan suasana yang diceritakan;2. Kejadian diurutkan sesuai urutan waktu atau urutan peristiwa;3. Tidak hanya terdapat pada karya fiksi tetapi juga terdapat pada karya non fiksi.

e. Pengertian Paragraf Deskriptif Paragraf Deskriptif adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek berdasarkan hasil penelitian, pengamatan, perasaan, dan pengalaman yang dialami oleh penulisnya. Tujuan paragraf deskriptif adalah pembaca memperoleh kesan atau informasi sesuai dengan pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulisnya, sehingga seolah-olah pembaca melihat, merasakan, dan mengalami sendiri obyek tersebut untuk mencapai kesan yang sempurna. Penulis deskriptif menggambarkan obyek sesuai dengan kesan, fakta, dan citraan. f. Ciri-Ciri Paragraf Deskriptif1. Menggambarkan sesuatu secara detail;2. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan me-libatkan kesan indera;3. Membuat pembaca merasakan sendiri atau mengalami sendiri.g. Bentuk Tulisan Paragraf Deskriptif1. Deskripsi Imajinatif atau Impresionis Deskripsi Imajinatif atau Impresionis adalah paragraf yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu peristiwa. Pelukisannya harus dilihat dari berbagai segi agar ruang tersebut tergambar dengan jelas dalam pikiran dan perasaan pembaca.2. Deskripsi faktual atau ekspositoris Deskripsi faktual atau ekspositoris adalah paragraf yang menggambarkan suatu hal atau orang dengan mengungkapkan identitasnya secara apa adanya sehingga pembaca dapat memba-yangkan keadaannya. Agar suatu objek mampu membangkitkan daya khayal pada diri pembaca, penulis harus melukiskannya dari berbagai sudut pandang. Semakin rinci penulisannya, semakin jelas tergambar dalam bayangan pembaca.d. Pengertian Paragraf EksposisiEksposisi berarti membuka dan memulai. Bahkan ada yang mengatakan exposition means explanation (ekposisi berarti penjelasan) ini berarti tulisan eksposisi adalah tulisan yang berusaha untuk memberitahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikannya dengan uraian (paparan) tentang maksud dan tujuan (misalnya sebuah karangan) (Nurudin, 2010:67). Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang bertujuan untuk menerangkan dan menjelaskan sesuatu pemasalahan terhadap pembaca agar pembaca mendapatkan gambaran dan penjelasan detail tentang suatu permasalahan yang dimaksudkan pengarang. e. Ciri-Ciri Paragraf Eksposisi1. Bersifat nonfiksi atau ilmiah;2. Bertujuan untuk menjelaskan atau menerangakan suatu hal;3. Bahasa tulisan disampaikan secara lugas dengan menggunakan bahasa baku;4. Tulisan atau karangan bersifat netral dan tidak memihak ataupun memaksakan sikap penulis terhadap pembaca.f. Bentuk Tulisan Paragraf eksposisi1. Pola pengembanga umum-khusus (Deduksi)Pada pola ini paragraf eksposisi dikembangkan berdasar-kan hal-hal yang bersifat umum, kemudian menjelaskan dengan kalimat-kalimat pendukung yang khusus.2. Pola pengembangan khusus-umum (Induksi)Pola paragraf yang dikembangkan berdasarkan hal-hal yang bersifat khusus, kemudian dijelaskan dengan kalimat-kalimat yang bersifat umum. 3. Pola perbandingan Paragraf eksposisi yang isinya merupakan perbandingan antara kelebihan dan kekurangan, kerugian dan keuntungan, serta kesamaan dan perbedaan.4. Pola analogiParagraf eksposisis yang menunjukkan kesamaan-kesamaan dua hal yang bersamaan kelasnya tetapi tetap memperhatikan kasamaan segi ataupun fungsi. 5. Pola pertentangan atau kontrasParagraf yang mempertentangkan dengan gagasan lain. Kata hubung (biarpun, walaupun,berbeda,berbeda dengan, akan tetapi, sebaliknya, melainkan, namun, meskipun begitu.)6. Pola pengembangan klasifikasiPengembangan paragraf dengan cara mengelompokkan hal-hal yang mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu.7. Pola pengembangan prosesPola pengembangan paragraf yang ide pokok paragrafnya disusun berdasarkan urutan proses terjadinya sesuatu.8. Pola pengembangan definisi Paragraf yang berupa pengertian atas istilah yang terkandung dalam kalimat topik yang memerlukan penjelasan panjang agar maknanya tersampaikan kepada pembaca.9. Pola pengembangan contoh atau ilustrasiParagraf yang berfungsi untuk memperjelas suatu uraian, khususnya uraian yang bersifat abstrak. Kata penghubung (contohnya, umpamanya,misalnya).10. Pola pengembangan sebab akibat Pola pengembangan dimana sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengemba-ngannya. Atau sebaliknya, akibat sebagai gagasan utama, se-dangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemu-kakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.

F. Definisi kohesi dan koherensia. Pengertian kohesi menurut beberapa tokoh:1. Tarigan (1987 : 96 ) Kohesi atau kepaduan wacana menurut aspek formal bahasa dalam wacana.2. Menurut Gutwinsky dalam Tarigan (1987 : 97 )Kohesi atau kepaduan wacana ialah hubungan antar kalimat di dalam sebuah wacana, baik dalam strata gramatikal maupun dalam strata leksikal tertentu.3. Menurut Halliday dan Hasan dalam Tarigan (1987 : 97 )Dalam kohesi menggunakan penanda yang dipakai untuk menandai kohesif.Kohesi secara umum dapat kita artikan sebagai keserasian hubungan antar unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana. Kohesi mengacu pada aspek bentuk atau aspek formal bahasa, dan wacana itu terdiri dari kalimat-kalimat.b. Pengertian koherensiKoherensi adalah pengaturan secara rap kenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dikandungnya menurut ( Wohl, 1978 : 25).c. Jenis-jenis kohesi dan koherensia. Kohesi GramatikalKohesi gramatikal adalah kepaduan bentuk bagian-bagian wacana yang diwujudkan ke dalam sistem gramatikal.b. Kohesi LeksikalKohesi leksikal adalah hubungan antar unsur dalam wacana secara semantik. Hubungan kohesif yang diciptakan atas dasar aspek leksikal, dengan pilihan kata yang serasi, menyatakan hubungan makna atau relasi semantik antara satuan lingual yang satu dengan satuan lingual yang lain dalam wacana.d. Definisi paragrafParagraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi.e. Ciri-ciri dan klasifikasi paragrafMenurut Tarigan dalam buku Mudlofar (2002: 95) menyatakan beberapa ciri paragraf, yaitu:a. Berdasarkan sifat dan tujuannya paragraf dibedakan menjadi tiga, yaitu:1) Paragraf pembukaParagraf pembuka merupakan paragraf yang berperan sebagai pengatur untuk sampai kepada masalah yang akan diuraikan2) Paragraf penghubungParagraf penghubung ialah semua paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka dan penutup yang berisi uraian masalah yang dibahas.3) Paragraf penutupParagraf penutup ialah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. b. Berdasarkan kalimat utamanya, paragraf terbagi menjadi:1) Paragraf deduksiParagraf deduksi ialah paragraf yang kalimat utamanya terletak diawal.2) Paragraf Induksi Paragraf induksi adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf.3) Paragraf kombinasi (campuran)Paragraf kombinasi ialah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan diakhir paragraf.c. Berdasarkan isi, paragraf terbagi menjadi:1) Paragraf narasiSecara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Contoh narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.2) Paragraf deskripsiParagraf deskripsi ialah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.3) Paragraf eksposisiKarangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.4) Paragraf argumentasi Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.5) Paragraf persuasiKarangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.f. Pengembangan Paragrafa) Pengembangan alamiahPengembangan secara alamiah ini seorang penulis dapat menggunakan pola yang sudah ada pada obyek atau kajian yang dibicarakan. Penulis dapat menggunakan dua pola. Pertama, pola spesial atau urutan ruang, misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar kedalam dan sebagainya. Kedua, pola kronologis atau urutan waktu, misalnya gambaran urutan terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan, tadi sekarang, nanti, besok, dan sebagainya.b) Pengembangan klimaks dan antiklimaksPembuatan klimaks dilakukan dengan penampilan gagasan utama yang rinci dari persoalan yang paling rendah kedudukannya. Sementara itu pengembangan antiklimaks merupakan kebalikan dari klimaks.c) Pengembangan Perbandingan dan PertentanganParagraf perbandingan dan pertenntangan ialah cara pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang , subjek atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu (Keraf dalam buku Mudlofar 2002: 99). d) Pengembangan analogiPengembangan analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah terkenal umum dengan yang tidak dikenal umum.e) Pengembangan contoh-contohGagasan yang terlalu umum sifatnya sulit dipahami. Agar pembaca menjadi jelas diperlukan ilustrasi-ilustrasi konkret. Ilustrasi konkret inilah yang nantinya dikembangkan menjadi contoh-contoh.f) Pengembangan akibat sebab -sebab akibatHubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berupa hubungan sebab akibat dan akibat sebab. Sebab dapat bertindak sebagai kalimat utama, sedangkan akibat merupakan kalimat penjelas. Dapat pula sebaliknya , akibat sebagai pikiran utama dan sebab sebagai pikiran penjelas.g) Pengembangan definisi luasYang dimaksud pengembangan definisi luas ialah pengarang bermaksud memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal (Keraf dalam buku Mudlofar 2002: 102). h) Pengembangan klasifikasipengembangan karangan kadang-kadang memerlukan pengelompokan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini bekerja kedua arah yang berlawanan, yaitu pertama mempersatukan satuan-satuan kedalam satu kelompok., dan kedua, memisahkan satuan-satuan tadi dari kelompok yang lain (keraf dalam buku Mudlofar 2002: 103). i) Pengembangan umum khusus-khusus umumCara pengembangan paragraf umum khusus-khusus umum merupakan cara yang paling umum dipakai. Paragraf umum khusus dikembangkan dengan meletakkan pikiran utama pada awal paragraf kemudian rician-rincian berada pada kalimat-kalimat berikutnya. Sebaliknya paragraf khusus umum, mula-mula dikembangkan rincian-rincian kemudian pada akhir paragraf disampaikan generalisasinya. Jadi paragraf umum khusus bersifat deduktif, sedangkan paragraf induktif bersifat khusus umum.g. Hubungan kohesi dan koherensi dalam pengembangan paragraf hingga membentuk sebuah wacana utuh.Pengembangan paragraf untuk membentuk sebuah wacana utuh yang baik maka sangat diperlukan untuk memperhatikan adanya kohesi dan koherensi antar kalimat yang ada di dalam paragraf dan juga paragraf-paragraf di dalam sebuah bacaan secara keseluruhan.

G. Menulis Resensi, ikhwal, kutipan, catatan kaki, catatan perut dan daftar pustaka1. Resensia. Pengertian ResensiResensi secara bahasa artinya pertimbangan atau perbincangan (tentang) sebuah buku (WJS. Poerwadarminta,kamus Umum Bahasa Indonesia, 1984:821). Perbincangan dimaksud berupa sebuah tulisan yang dimuat disurat kabar atau majalah, berisi penilaian tentang kelebihan atau kekurangan sebuah buku, menarik- tidaknya tema dan isi buku, kritikan dan memberi dorongan kepada khlayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimilik atau dibeli.Menurut Keraf, resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Sejalan dengan pendapat Keraf, Menurut Isdriani K. Pudji, resensi adalah tulisan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Pendapat yang senada juga disampaikan oleh Oktavianawati, yang mengatakan bahwa resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD.b. Struktur Tulisan ResensiSebuah tulisan resensi buku biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu:an pendahuluan. Berisi informasi objektif atau identitas buku. Meliputi judul, penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan bila perlu harga buku tersebut.contoh:Judul Buku: Zaman Baru Islam Indonesia (Pemikiran dan Aksi Politik Abdurrahman Wahid, M. Amien Rais, Nur Cholis Madjid, Jalaludin Rakhmat)Penulis: Dedy Djamaluddin Malik & Idi Subandy IbrahimPengantar:Mohammad SobaryPenarbit: Zaman Wacana Mulia, BandungCetakan: Pertama, Januari 1998Tebal: 337 Halamanc. jenis-jenis dalam resensiSaryono membagi resensi buku berdasarkan sudut pandang atau sudut tinjauannya. Berdasarkan sudut pandang atau sudut tinjauan yang digunakan, resensi di bagi lagi menjadi dua, yaitu:1. Resensi berdasarkan media atau forum sajiannya.2. Resensi berdasarkan isi resensi atau isi sajiannya.Berdasakan media atau forumnya, resensi buku dibagi menjadi dua, yaitu:1. Resensi ilmiah,2.Resensi ilmiah populerHal yang membedakan kedua resensi tersebut adalah bahasa dan tatacara penulisan yang digunakan. Dalam resensi lmiah digunakan tatacara keilmuan tetentu menggunakan rujukan atau acuan, dan bahasa resmi dan baku serta yang dipaparkan selengkap-lengkapnya. Sementara itu, resensi ilmiah populer tidak menggunakan rujukan atau acuan tertentu. Selain itu, isi resensi seringnya hanya memaparkan bagian-bagian yang menarik saja. Penyajiannyapun tidak terlalu tunduk pada bahasa resmi atau bahasa baku.Sedangkan berdasarkan isi sajian atau isi resensinya lebih lanjut ia mengemukakan bahwa resensi buku digolongkan menjadi tiga jenis yaitu:1. resensi informatifResensi informatif hanya berisi informasi tentang hal-hal dari suatu buku. Paad umumnya, isi resensi informatif hanya ringkasan dan paparan mengenai apa isi buku atau hal-hal yang bersangkutan dengan suatu buku.2. Resensi evaluatifResensi evaluatif lebih banyak menyajikan penilaian peresensi tentang isi buku atau hal-hal yang berkaitan dengan buku. Informasi tentang isi buku hanya disajikan sekilas saja bahkan kadang-kadang hanya dijadikan ilustrasi.3. Resensi informatif-evaluatifResensi informatif-evalautif merupakan perpaduan dua jenis resensi yaitu resensi informatif dan resensi evaluatif. Resensi jenis ini disamping menyajikan sebauh ringkasan buku atau hal-hal penting yang ada di buku juga menyajikan penilaian peresensi tentang isi buku. d. Teknik Penulisan ResensiPrinsip meresensi buku adalah mencari tema pokok dari buku itu. Caranya ialah dengan memberi uraian dalam bentuk ringkasan, ulasan, atau kajian dari setiap persoalan yang berkaitan erat dengan tema buku itu. Sebelum meresensi sebuah buku, yang perlu dilakukan adalah memahami buku tersebut dengan cara membacanya. Proses memahami sebuah buku bisa dilakukan dengan membaca buku sekali, dua kali, dan jika perlu berkali-kali tergantung kebutuhan.Untuk lebih cepat dalam memahami sebuah buku dapat diikuti beberapa saran sebagai berikut:1. Baca kata pengantar dan pendahualuan.2. Lihat daftar isi3. Baca ringkasan buku yang biasanya terdapat pada sampul belakang4. Pilih hal-hal yang dianggap penting.5.Catat hal-hal yang dianggap penting.2. Kutipan.a. DefinisiKutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui maksudnya apa. Disini saya akan mengk.as sedikit mengenai kutipan. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.b. TujuanDalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:a. landasan teorib. penguat pendapat penulisc. penjelasan suatu uraiand. bahan bukti untuk menunjang pendapat ituc. Fungsi KutipanKutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :a. Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.b. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.c. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.d. Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.e. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.f. Meningkatkan estetika penulisan.g. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.d. Jenis Kutipan1. Kutipan langsungKutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.2. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.H. Menulis Surata. Pengertian suratMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, surat berarti kertas sebagai data auketerangan sesuatu yang ditulis.Bratawidjaja (1995:5) menyebutkan surat sebagai salah satu sarana untuk menyampaikan informasi tertulis dari satu pihak kepada pihak lain. Informasi itu bisa berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan pemikiran, sanggahan, dan sebagainya.Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa surat adalah salah satu alat atau media tertulis untuk menyampaikan dan adanya hubungan antara pihak satu dengan pihak lainnya. b. Jenis-Jenis SuratDalam kehidupan sehari-hari, masyarakat mengenal berbagaimacam jenis surat. Secara garis besar, Bratawidjaja (1995:6-7) menyebut sebagai berikuta. Menurut isi dan asalnya, surat dibedakan atas tiga macam:1) Surat resmi atau dinas pemerintah,2) Surat niaga,3) Surat pribadi.b. Menurut maksud dan tujuannya, surat digolongkan atas:1) Surat pemberitahuan2) Surat keputusan3) Surat perintah4) Surat permintaan dan surat permohonan5) Surat peringatan6) Surat panggilan7) Surat penawaran8) Surat perjanjian9) Surat pesanan10) Surat laporan11) Surat pengantar12) Surat lamaran kerja, dan sebagainyac. Menurut wujudnya, surat dibedakan atas:1) Kartu pos2) Warkat pos3) Surat bersampul4) Telegram5) Teleks6) faksimild. Menurut sasarannya, surat terbagi atas:1) Surat biasa2) Surat edaran3) Surat pengumumane. Menurut jaminan dan keamanan isinya, surat digolongkan atas empat macam, yaitu:1) Surat sangat rahasia2) Surat rahasia3) Surat konfidesil (terbatas)4) Surat biasaf. Menurut urgensinya, surat dibedakan atas: biasa, penting, dan sangat rahasiag. Menurut cara penyampaiannya, surat digolongkan atas: biasa, kilat, dan kilat khususBerdasarkan isinya, surat dapat dibedakan atas beberapa jenis, yakni sebagai berikut:1.Surat keluarga ialah surat yang isinya membicarakan masalah keluarga, perkenalan, atau persahabatan. Surat keluarga dapat berupa surat pada orang tua, famili, kepada kenalan, dan sebagainya.2.Surat setengah resmi ialah surat yang ditulis oleh seseorang atau perorangan kepada suatu organisasi atau instansi tertentu. Contohnya surat lamaran kerja, surat permohonan izin membangun, surat izin masuk kantor, surat pernyataan bersedia memilih dan dipilih.3.Surat sosial ialah surat yang dibuat oleh berbagai lembaga sosial yang ditujukan kepada seseorang, organisasi, atau instansi tertentu. Isi surat sosial selalu bersifat kegiatan sosial yang dikelola oleh lembaga yang bersangkutan.4.Surat niaga ialah surat yang ditulis oleh suatu badan perusahaan perdagangan yang isinya membicarakan masalah dagang atau perniagaan (Arifin, 1987:7). Menurut Soedjito dan Solchan (1999:14), surat niaga atau dagang ialah surat yang berisi masalah perniagaan atau perdagangan. Surat niaga dibuat oleh suatu perusahaan yang ditujukan kepada semua pihak.5.Surat dinas ialah surat yang isinya meliputi masalah dinas yang menyangkut administrasi pemerintah (Arifin, 1987:7). Menurut Sudarsa, dkk. (1992:4), surat dinas atau surat resmi ialah segala komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi. Surat dinas hanya dibuat oleh instansi pemerintah dan dapat dikirimkan kepada semua pihak yang berhubungan dengan instansi tersebut.Sebagai mana disebutkan di atas, ada berbagai macam jenis surat yang umum beredar di masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal bermacam-macam jenis surat. Surat-surat itu dapat dikelompokkan berdasarkan hal-hal berikut: Berdasarkan Wujud Surat1. Kartu PosKartu pos adalah surat terbuka yang terbuat dari kertas berukuran 10 x 15 cm. Lembaran kertas surat ini biasanya tebal, sehingga berbentuk kartu. Kegunaan surat ini untuk menyampaikan berita yang singkat. Akan tetapi, pesan yang tertulis dapat diketahui oleh orang lain yang bukan haknya sebab berada pada halaman terbuka. Jenis surat ini biasanya dijual di kantor pos. 2. Warkat PosWarkat pos adalah surat tertutup yang terbuat dari sehelai kertas. Surat seperti ini dapat dilipat menjadi amplop. Jadi, lembaran surat ini dapat dipakai sekaligus sebagai amplop. Kegunaan surat jenis ini adalah untuk menyampaikan berita yang agak panjang dalam sehelai kertas. Lembaran surat jenis ini biasanya dijual di kantor pos. 3. TelegramTelegram adalah jenis surat yang berisikan pesan yang relatif singkat yang mana dikirim dengan bantuan pesawat telegram. Surat ini akan sampai ke tujuan dalam waktu yang singkat. 4. Surat BersampulSurat bersampul adalah surat yang dikirimkan kepada seseorang dengan menggunakan sampul surat. Surat jenis ini lah yang banyak kita gunakan dalam berkomunikasi. Kelebihan surat ini dibanding dengan jenis surat yang lain adalah lebih terjamin kerahasiaan isinya; lebih leluasa dalam menulis isi surat; lebih santun dalam surat menyurat.

Berdasarkan Pembuatan Surat1. Surat PribadiJenis surat ini ditulis atas nama pribadi seseorang serta berisi masalah pribadi penulis, baik yang ditujukan kepada teman, keluarga maupun instansi tertentu. Contoh surat ini adalah surat untuk keluarga, surat lamaran kerja, dan surat permohonan izin bangunan. 2. Surat ResmiSurat resmi dibuat suatu instansi, organisasi atau lembaga perusahaan tertentu yang ditujukan kepada seseorang atau lembaga tertentu lainnya. Keberadaan instansi, lembaga, organisasi dan perusahaan tersebut disahkan secara hukum. Contoh surat resmi adalah surat dinas, surat niaga, dan surat sosial.

Berdasarkan Pesan Surat1. Surat KeluargaSurat keluarga adalah surat yang berisi masalah-masalah keluarga atau kekeluargaan. Contoh surat keluarga adalah surat untuk orang tua, saudara, dan teman. 2. Surat Setengah ResmiSurat setengah resmi adalah surat yang dikirimkan oleh seseorang kepada instansi atau lembaga organisasi tertentu. Jenis surat ini misalnya surat lamaran kerja, permohonan IMB dan surat permohonan cuti. 3. Surat SosialSurat sosial adalah surat yang dibuat oleh lembaga sosial kepada seseorang, organisasi, atau instansi tertentu yang biasanya berisi berbagai masalah sosial. Misalnya, surat permintaan sumbangan dan edaran untuk kerja bakti. 4. Surat NiagaSurat niaga adalah surat yang ditulis oleh suatu perusahaan perniagaan dengan pesan berniaga. Contoh jenis surat ini adalah surat penawaran harga, penagihan utang, lelang barang, atau pesanan barang. 5. Surat DinasSurat ini berisikan masalah kepemerintahan atau kedinasan dari suatu lembaga atau keorganisasian. Surat ini dapat ditujukan kepada instansi lain, perorangan dan organisasi tertentu. Misalnya, surat keputusan, surat perintah, dan surat tugas. 6. Surat PengantarSurat ini ditujukan kepada perorangan atau lembaga sebagai pengatur atau referensi seseorang untuk berhubungan dengan pihak penerima surat.

Berdasarkan Keamanan Pesan Surat1. Surat Sangat RahasiaSurat ini berisi pesan dokumen penting yang berkaitan dengan rahasia atau keamanan suatu negara. Jenis surat ini dikirim dengan menggunakan tiga buah sampul. Pada sampul pertama dituliskan kode SR yang merupakan singkatan dari "Sangat Rahasia". Pada sampul kedua dituliskan kode SRS, yaitu singkatan dari "Sangat Rahasia Sekali" serta dibubuhi segel atau lak untuk membuktikan keutuhan pesan surat. Pada sampul terakhir (luar) dibuat biasa agar tidak mengundang kecurigaan orang lain. Surat jenis ini, misalnya surat dari kementerian luar negeri, surat untuk negara-negara tetangga, dan surat dokumen kemiliteran. 2. Surat RahasiaJenis surat ini berisi dokumen ringan yang pesannya hanya pantas diketahui oleh satu atau beberapa pejabat tertentu atau yang berwenang pada sebuah instansi. Pengiriman surat ini menggunakan dua buah sampul. Sampul pertama dituliskan kode R atau RS yaitu singkatan dari "Rahasia" atau "Rahasia Sekali" serta disegel, sedangkan sampul kedua tidak diberi kode apa pun. Surat jenis ini misalnya surat tentang konduet pejabat dan surat dokumen suatu instansi. 3. Surat KonfidensialSurat yang isinya haya layak diketahui oleh beberapa pejabat tertentu sebab pesannya memerlukan tindakan kebijaksanaan dari para pejabat tersebut. Misalnya surat hasil rapat pimpinan dan usulan kenaikan pangkat seseorang. 4. Surat BiasaSurat biasa adalah surat yang pesannya dapat diketahui oleh orang lain tanpa mengakibatkan kerugian bagi pihak mana pun. Misalnya, surat edaran dan surat undangan.

Berdasarkan Ruang Lingkup Surat1. Memorandum/ MemoMemorandum adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau kepada pejabat yang setingkat dengan pejabat pembuat memo. Memorandum ini hanya berisikan catatan singkat tentang pokok-pokok permasalahan sebagai pesan yang ingin dikomunikasikan. 2. NotaNota adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau sebaliknya di dalam satu kantor untuk meminta data atau informasi. 3. Surat BiasaSurat biasa adalah surat yang dikirimkan kepada orang lain, baik yang berada di dalam maupun di luar instansi yang bersangkutan.

Berdasarkan Jumlah Pembaca Surat1. PengumumanPengumuman adalah surat yang ditujukan kepada beberapa orang, instansi, atau pihak lain yang namanya terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu. Pengumuman ini dapat digunakan dalam raung lingkup yang terbatas maupun dalam ruang lingkup yang lebih luas. Misalnya, pengumuman penerimaan pegawai dan kelulusan tes.

2. Surat EdaranSurat edaran adalah surat yang dikirimkan kepada beberapa orang, baik di dalam maupun di luar kantor yang bersangkutan. Kadang-kadang, surat ini hanya berisi sesuatu yang hanya diketahui oleh para pejabat tertentu. Ada pula surat edaran yang dapat disebarkan ke raung lingkup yang lebih luas. 3. Surat BiasaSurat biasa adalah surat yang khusus dikirimkan kepada seseorang yang namanya tertera pada alamat surat dan hanya untuk diketahui oleh orang yang dituju.

Berdasarkan Penyelesaian Surat1. Surat KilatSurat kilat adalah surat yang pesannya harus dapat disampaikan kepada penerima surat secepat mungkin. Tanggapan yang diharapkan dari surat tersebut pun perlu dilakukan dengan cepat. 2. Surat SegeraPesan dalam jenis surat ini perlu segera disampaikan kepada penerima surat, tetapi tidak harus dikerjakan atau ditanggapi dengan cepat seperti pada surat kilat. 3. Surat BiasaJenis surat ini baik cara pembuatan atau pengirimannya tidak harus diprioritaskan seperti kedua jenis surat di atas.

Berdasarkan Pengertian Umum1. Surat TerbukaSurat terbuka adalah surat yang ditujukan kepada pihak lain, biak perorangan maupun kelompok yang biasanya dimuat di media massa atau diedarkan secara terbuka. 2. Surat TertutupSurat tertutup adalah surat yang cara pengirimannya diberi sampul karena isinya tidak layak diketahui oleh pihak lain. 3. Surat KalengSurat kaleng adalah surat yang pengirimannya tidak mencantumkan nama dan alamat pengirim secara jelas. Pengirim surat ini tidak bertanggung jawab terhadap isi surat. Akan tetapi untuk beberapa hal perlu juga diperhatikan oleh penerima surat pesan dalam surat itu.

A. Pengertian Surat Dinas dan JenisnyaSurat dinas ditulis untuk keperluan komunikasi antara kantor yang satu dan kantor yang lain atau antarorganisasi. Surat dinas dibuat oleh seseorang yang berkedudukan sebagai pejabat instansi pemerintah sehingga surat ini disebut juga surat jabatan.Sebuah surat dinas dapat juga disebut surat resmi karena dikeluarkan oleh instansi resmi pemerintah atau bukan swasta. Namun, surat resmi belum tentu dapat disebut sebagai surat dinas. Menulis surat dinas tentu berbeda dengan menulis kedua jenis surat yang lain yaitu surat pribadi dan surat niaga. Menulis surat dinas harus mengikuti aturan tertentu mengenai sistematika, isi, dan bahasa surat.Syarat sebuah surat dinas:1. Format dan bentuk surat menarik, yaitu tempat teratur dan tidak diletakkan seenaknya, isi tidak terlalu panjang, yaitu langsung pada sasaran dan tidak bertele-tele,2. Bahasa harus jelas, padat, baku, umum, yaitu harus komunikatif, sopan, mudah dipahami, simpatik, dan tidak menyinggung perasaan penerima, harus bersih dan menggambarkan citra pengirimnya.Beberapa jenis surat yang termasuk surat dinas adalah sebagai berikut :1. Surat PermohonanSurat permohonan berisi permohonan atau permintaan sesuatu kepada pihak lain. Misalnya permohonan kepada seseorang untuk menjadi pembicara dalam suatu seminar, permohonan kepada pejabat untuk meresmikan suatu acara, Permohonan untuk menyebarluaskan suatu informasi, Permohonan izin, Permohonan mutasi/pindah tugas, dan permohonan peminjaman sesuatu.Surat permohonan lazimnya dikirimkan kepada instansi yang secara structural organisasi lebih tinggi. Sementara untuk instansi atau pejabat yang lebih rendah, lebih tepat disebut sebagai surat permintaan atau penugasan Dalam surat permohonan harus disebutkan pokok pokok sebagai berikut.a) Identitas pemohon.b) Isi permohonan.c) Tujuan dan alasan memohon.d) Batas waktu maksimal untuk menjawab permohonan.e) Pernyataan kesungguhan dalam memohon.

2. Surat PemberitahuanSurat pemberitahuan berisi suatu pengumuman atau sosialisasi informasi baru yang perlu diketahui oleh pihak lain yang terkait. Surat ini sifatnya hanya mengabarkan suatu berita sehingga tidak perlu untuk ditanggapi dalam bentuk surat. Secara umum, sistematika surat pemberitahuan adalah sebagai berikut.a) Bagian pembuka, berisi masalah pokok suratb) Bagian isi, berisi rincian, uraian, keterangan, atau penjelasan dari masalah pokok yang akan diberitahukan.c) Bagian penutup, berisi harapan agar pihak yang dituju memaklumi hal yang disampaikan.3. Surat KeteranganSurat keterangan berisi keterangan resmi tentang status/kondisi seseorang atau barang yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Misalnya, surat berkelakuan baik, surat keterangan sehat terbebas dari narkoba, surat keterangan tidak mampu, dan surat keterangan pengalaman kerja. Surat ini biasanya dibuat oleh pimpinan atau pejabat tinggi dalam suatu institusi atas permintaan seseorang vang berkepentingan dengan isi keterangannya. Dalam surat keterangan ini, harus disebutkan:a) data pribadi dan jabatan pihak vang membuat keterangan;b) data pribadi pihak vang diterangkan;c) isi keterangan;d) keterangan tanggal berlakunya surat; dane) pernyataan bahwa keterangan yang dibuat adalah benar.4. Memo dan Nota DinasMemo merupakan singkatan dari kata memorandum, yang berasal dari kata memory yang berarti ingatan. Istilah nota berasal dari kata note yang berarti catatan. Memo atau nota dinas adalah surat khusus yang dipakai antar pejabat di lingkungan suatu lembaga. Pemakaian memo tersebut berbeda dengan memo pribadi.B. Sistematika Surat Resmi atau Surat DinasDalam sistematika penulisan surat resmi ada beberapa bagian, bagian surat tersebut terdiri atas:a) kepala suratb) tanggalc) nomor, lampiran, dan hal atau perihald) alamat surate) salam pembukaf) isi suratg) salam punutuph) pengirim surati) tembusanj) inisialI. Menulis Proposala. Pengertian proposalProposal adalah rencana kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilaksanakan. Rencana tersebut harus dituliskan agar pihak yang berkepentingan dapat memahami dengan baik. Pihak yang berkepentingan tersebut, antara lain pemberi izin dan penyumbang dana, seperti kepala sekolah, orang tua, sponsor, polisi, lurah, atau kepala desa.b. Macam-macam proposalMacam-macam Proposal ada 3:(1) Proposal KegiatanUsulan yang dibuat penulis kepada atasan/ pimpinan untuk mengadakan sebuah acara tertentu.Misalnya : Usulan mengajukan sebuah seminar, Isro miroj, pembagian zakat(2) Proposal ProyekProposal yang dibuat ketika seseorang akan membuat bangunan/ fasilitas tertentu, biasanya dibuat oleh kontraktor yang diajukan kepada pejabat berwewenang dan unutk mendapatkan/ memenangkan proyek, biasanya melalui proses tender. Misalnya : Seorang kontraktor ingin membangun jalan, kemudian si kontraktor membuat proposal untuk diajukan kepada pejabat yang berwewenang, untuk keputusan dia mendapat pekerjaan itu atau tidak, dia harus bersaing dengan kontraktor lain saat perebutan tender.(3) Proposal PenelitianProposal yang dibuat ketika akan mengadakan penelitian. Dalam proposal penelitian ada dua yaitu: kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif, karena permasalahan yang diteliti sudah jelas, realitas dianggap tunggal, tetap, teramati, pola fikir deduktif, maka proposal penelitian kuantitatif dipandang sebagai blue print yang harus digunakan sebagai pedoman baku untuk melaksanakan dan mengendalikan penelitian. Sedangkan dalam metode kualitatif yang berpandangan bahwa, realitas dipandang sesuatu holistik, kompleks, dinamis, penuh makna, dan pola fikir induktif, sehingga permasalahan belum jelas, maka proposal penelitian kualitatif yang dibuat masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah penelitian memasuki obyek penelitian atau situasi sosial. Jadi perbedaan utama antara proposal yang menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah terletak pada, yang kuantitatif proposalnya spesifik dan sudah baku, dan yang kualitatif masih bersifat umum dan sementara.c. Ciri-ciri Proposal:a. Proposal meringkas kegiatan yang akan dilakukanb. Sebagai pemberitau pertama suatu kegiatanc. Berisikan tujuan tujuan, latar belakang acarad. Pastinya proposal itu berupa lembaran lembaran pemberitahuan yang telah dijilit yang nantinya diserakan kepada pihak yang bersangkutand. Fungsi ProposalProposal memiliki fungsi yang sangat penting bagi perseorangan atau lembaga yang akan melakukan usaha, program, atau kegiatan. Fungsi dari proposal adalah sebagai berikut:1. Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.2. Fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.3. Fungsi proposal untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.4. Fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank.5. Fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.e. Sistematik Penulisan Proposala. PendahuluanBerisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatar belakangi dilaksanakan kegiatan tersebut. Hubungan kegiatan tersebut dengan kegiatan sehari-hari (nyata). Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.b. Dasar pemikiranBerisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain. Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka di dasarkan secara umum, misalnya: Peraturan Pemerintah No sekian.c. Tujuan kegiatanTujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut (umum dan khusus). Tentukan juga keluaran (output)yang dikehendakin seperti, Contoh: memperoleh kader-kader KMHDI, memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI.d. Tema kegiatanTema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.e. Jenis kegiatanDiperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatan lebih dari satu. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut, misalnya: berupa seminar, pelatihan, penyampaian materi secara lisan, tanya jawab, simulasi, dll.f. Target kegiatanBerisi uraian lebih perinci dari tujuan (point 3) mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.Contoh: target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-masing diantaranya memiliki kemampuan yang sesuai dengan standaryang Buku pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI dan setiap pelatihan tersebut memiliki nilai rata-rata di atas 7 dalam setiap materi pelatihan.g. Sasaran/ peserta kegiatanMenjelaskan tentang objec atau siapa yang mengikuti kegiatan tersebut (peserta).h. Waktu dan tempat pelaksanaanTentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun akan dilaksanakannya kegiatan tersebut.i. Anggaran danaDalam anggaran ini hanya tertulis jumlah total dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat di dalam lampiran tersendiri.j. Susunan panitiaDalam halaman bagian susunan panitia, yang di tulis hanya panitia inti, seperti: Pelindung, Ketua panitia, Sekretaris, Bendahara. Sedangkan panitia selengkapnya dicantumkan dalam lampiran.k. Jadwal kegiatanDibuar sesuai dengan Kalender Kegiatan yang telah terlampir sebelumnya, tetapi dapan juga ditulis terlampir apabila jadwalnya banyak.l. PenutupBerisi tentang harapan yang ingin dicapai atau mohon dukungan kepada semua pihak. Di dengan lembar pengesahan proposal. Terakhir di ikuti dengan lampiran.

Perhatian khusus terhadap masalah penganggaran pada proposalf. Penganggaran adalah rencana pemasukan dan pengeluaran keuangan yang dibuat untuk kegiatan tertentu.g. Proses penyusunan anggarani. Sesuai dengan rencana kegiatanii. Sesuai dengan sumber pendapataniii. Meliputi tertib aturan yang berkaitan dengan keluar dan masuknya keuangan kegiatan.h. Mengontrol anggarani. Pengeluaran sesuai dengan rencanaii. Sekecil apapun pengeluaran dan pemasukan harus dicatatiii. Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturani. Pencairan danai. SponsorshipProposal: usul, rencana, penawaran dengan pihak lain.ii. Sumber danaDonatur, iuran anggota atau kas organisasi, kontribusi peserta kegiatan, wirausaha.

J. Menulis Karya Ilmiaha. Pengertian karya ilmiahBrotowijojo (1985) dalam buku Maimunah mengemukakan bahwa karya ilmiah adalah karya tulis yang di dalamnya menyajikan fakta yang disusun berdasarkan metodologi penulisan baik dan benar.Dwiloka (2005) dalam Nasucha mengartikan,karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah seseorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengemangkan imu pengetahuan,teknologi,dan seni yang di peroleh melalui kepustakaan,kumpulan pengalaman,dan pengetahuan orang lain sebelumnya.b. Ruang lingkup karya ilmiah PenelitianPenelitian adalah kegiatan penyelidikan yang di lakukan menurut metode ilmiah yang sitematis untuk menemukan informasi ilmiah dan teknologi yang baru.Tulisan ilmiah di hasilkan dari sebuah penelitian dengan metode yang sangat ketat.Di samping itu,penelitian juga mempunyai tujuan untuk menemukan sesuatu yang baru yang berguna bagi masyarakat umum,termasuk membuktikan kebenaran baru yang juga bisa berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan generasi selanjutnya. Pengembangan Yang di maksud dengan tulisan ilmiah pengembangan adalah :a. Kegiatan guru atau dosen dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan,teknologi,dan pengetahuan untuk peningkatkan mutu baik bagi mutu belajar mengajar atau profesionalisme.b. Tindak lanjut penelitian untuk mendapatkan informasi tentang cara-cara mempergunakan teori dan proses,untuk tujuan praktis. Pokok yang di bahas dalam tulisan pengembangan adalah menyangkut sesuatu bidang ilmu tertentu sesuai keahlian penulis yang bersangkutan.Sebab tujuanya yaitu mengembangkan ilmu.c. Kaidah Tulisan Ilmiah SistematisArtinya,penulisan karya ilmiah harus di tulis secara sistematis. Sistematis di sini bisa di lakukan kalau penulisanya memakai sistematika tertentu yang sudah di gariskan dalam lingkungan ilmiah. LogisLogis berarti bisa di nalar.Seseorang yang menulis tulisan ilmiah tentu saja apa yag di bahas bisa di pahami oleh akal pembacanya.Termasuk di sini,membahas sesuatu yang tidak absurb (tidak masuk akal)atau penuh mitos.Contoh sebuah tulisan yang membahas bagaimana nasi satu kepal bisa mengenyangkan dalam waktu satu minggu.Bisa jadi tulisan itu di sertai data-data yang ada,tetapi untuk saat ini pendapat tersebut bisa di anggap tidak masuk akal. CermatMaksudnya adalah tulisan tidak di tulis dengan sembarangan.Ada aturan ketat yang harus di patuhi.Itu juga berarti penulis memang di harapkan memahami dan mengetahui setiap bagian yang di tulisnya.Penulis di tuntut untuk kemampuanya dalam memahami pembacanya.Apakah pembacanya itu dari kalangan mahasiswa,guru,dosen,atau ilmuan lain. Bahasa baku dan istilah yang konsistenBahasa baku adalah bahasa yang selama ini di ketahui masyarakat umum dan sudah menjadi bahasa nasional.Boleh juga memakai kata-kata asing atau bahasa daerah.Tulisan ilmiah yang mudah di baca,sesuai kaidah yang berlaku lebih bagus dari pada kebanyakan memakai kata-kata asing.c. Macam-macam karya ilmiah MakalahMakalah adalah karya tulis yang di memuat pikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang di tulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif.Makalah di tulis untuk memenuhi tugas yang di berikan oleh dosenatau di tulis oleh inisiatif sendiri untuk di sajikan dalam forum ilmiah. Artikel IlmiahArtikel Ilmiah adalah karya tulis yang di rancang untuk di muat dalam jurnal atau buku kumpuln artikel yang di tulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah di sepakati atau di tetapkan..Artikel yang di tulis oleh mahasiswa,dosen,peneliti,dan penulis lainya dapat di angkat dari hasil penelitian lapangan,hasil pemikiran dan kajian pustaka.Dari sistematika penulisan isinya,artikel di kelompokkan menjadi dua macam,yaitu :artikel hasil penelitian dan artikel non penelitian. Proposal PenelitianProposal penelitian di ajukan sebelum penyusunan skripsi,tesis,maupun disertasi.Biasanya di seminarkan terlebih dahulu,hasil dari seminar bisa di jadikan bahan perbaikan dalam menyusun skripsi,tesis maupun disertasi.Bedanya dalam proposal penelitian tidak terdapat pembahasan dan kesimpulan serta saran. Laporan PenelitianLaporan penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan hasil-hasil yang di peroleh dari suatu kegiatan penelitian. Laporan AkhirLaporan akhir biasanya di tuis sebagai salah persyaratan mencapai pendidikan S-0/non gelar.Namun begitu,laporan akhir juga sering di gunakan untuk mahasiswa S-1 yang melakukan kegiatan magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau kegiatan lain yang mensyaratkan penyusunan laporan akhir.Laporan akhir berisi penyampaian informasi ilmiah yang bersifat faktual tentang sesuatu dari satu pihak ke pihak lainya.Laporan akhir juga berisi informasi faktual-ilmiah dan teknologi baru yang di temukan dalam penelitian.Laporan akhir tetap memakai kaidah dalam penulisan ilmiah. Skripsi (S-1)Skripsi biasanya di buat oleh mereka yang akan lulus dari program sarjana (S-1).Kalau membicarakan aspek kajian pustaka,skripsi hanya menuntut menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang di lakukan dengan penelitian lain dengan topik yang sama.Dalam tinjauan pustaka peneliti berusaha untuk mengeksplorasi penelitian sejenis yang bisa di jadikan acuan dalam penelitian.Acuan pustaka biasanya adalah sumber primer (wawancara langsung,observasi,angket) dan sekunder ( dokumentasi dan sumber pustaka lain yang di kutip) Tesis (S-2)yang biasanya di peruntukkan bagi mereka yang akan mencapai gelar master jenjangnya lebih tinggi dari skripsi.Dalam tesis di tuntut untuk bisa memberikan sumbangan dalam ilmu pengetahuan.Sumbangan di sini tidak harus asli,maksudnya,sumbangan itu berasal dari penelahan baru atas olahan atau penemuan lama.Sumbangan bisa berupa diskusi teori yang perlu di kembangkan lebih lanjut dari tesis yang di hasilkan.Aspek kajian pustaka dalam tesis juga berbeda dengan skripsi.Aspek kajian pustaka tidak hanya mengemukakan keterkaitan saja,tetapi menybutkan secara jelas persamaan dan perbedaan dengan penelitian lain yang sejenis.Sementara itu jika kita membicarakan acuan pustakanya,tesis mementingkan acuan sumber-sumber primer yakni dari hasil penelitian langsung,penulisan dalam laporan penelitian,seminar hasil penelitian,dan jurnal. Disertasi ( S-3)Disertasi berupaya untuk mengidentifikasikan posisi dan peranan penelitian yang di lakukan dalam konteks permasalahan yang lebih luas. Lebih luas di sini, artinya dalam di sertasi di tuntut untuk lebih banyak mengemukakan pendapat pribadi setiap membahas hasil penelitian lain.Orisinalitas gagasan dirinya begitu di harapkan. Kemampuan logika untuk mengkaitkan banyak hal,menganalisis serta mengemukakan alasan menjadi hal yang penting di lakukan. Karya Imiah Di publikasikanKarya ilmiah di duplikasikan,berupa informasi ilmiah yang di terbitkan dan di sebar luaskan kepada masyarakat.Karya ilmiah sejenis ini biasanya berasal dari penelitian,misalnya skripsi,tesis,dan disertasi.Di beberapa lembaga atau perguruan tinggi ada beberapa jurnal yang di terbitkan dan biasanya berasa dari ringkasan hasil penelitian.Ini menjadi target perguruan tinggi,sebab tulisan ilmiah hasil penelitian mempunyai bobot nilai tinggi dalam usaha mendapatkan akreditasi jurnal dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Meskipun begitu,sebenarnya ada juga karya ilmiah di publikasikan yang idak berasal dari hasil peneliian. Karya Ilmiah Di dokumentasikanUmumnya,beberapa hasil penelitian dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi di simpan dalam perpustakaan.Tulisan ini masuk dalam karya ilmiah yang di dokumentasikan.Mengapa termasuk karya itu?Sebab,tulisan tersebut sengaja tidak di sebarluaskan kepada masyarakat,tetapi hanya untuk memenuhi kebutuhan akademik perguruan tinggi.Bahkan saat sekarang,pendokumentasikan naskah tersebut sudah memakai kepingan CD,meskipun wujud fisik naskahnya juga tetap ada.d. Perbedaan Skripsi,Tesis,Dan DisertasiPerbedaan antara skripsi,tesis,dan disertasidapat dilihat dari dua aspek yaitu : aspek kuantitatif dan aspek kualitatif.dapat di katakan bahwa disertasi bobot akademisnya lebih berat dari tesis,sedangkan tesis bobot akademisnya lebih berat dari pada skripsi.Oleh karena itu perbedaan skripsi,tesis,dan disertasi biasanya tidak hanya di lihat dari aspek kuantutatif,tetapi lebih banyak di lihat dari aspek kualitatif.e. Ciri-Ciri Tulisan Ilmiah Ada banyak ciri tulisan ilmiah yang di kemukakan para penulis.W.Paul Jones pernah mengungkapkan beberapa ciri tulisan ilmiah antara lain : Menyajikan fakta Cermat dan jujur ( accurate and truthful ) Tidak memihak ( disinterested ) Sistematis Tidak bersifat baru ( not emotive ) Mengesampingkan pendapat yang tidak berdasar (unsupported opinion ) Sungguh-sungguh Tidak bercorak debat ( not argumentative ) Tidak bernada membujuk ( not directly persuasive ) Tidak berlebih-lebihanf. Asas Menulis Karya IlmiahKita perlu mengetahui asas menulis karya ilmiah yang jelas.Robert Gunning (Widyamartaya dan Sudiati,1997) dalam bukunya Principles of Clear Writing,Clear News Writing,The Technique of Clear Writing pernah membuat kriteria sebagai berikut :1. Keep Sentences Short ( gunakan kalimat pendek )2. Prefer The Simple to The Complex ( pilih sederhana dari pada rumit )3. Prefer The Familiar Word ( pilih kata umum yang di kenal 4. Avoid Unnecessary Words ( hindari kata yang tidak perlu )5. Put Action in Your Verbs ( beri tindakan dalam kata kerja anda )6. Write Like You Talk ( menulislah seperti anda bercakap-cakap )7. Use Terms Your Reader Can Picture ( pakailah istilah yang pembaca dapat menggambarkanya)8. Tie in With Your Readers Experience ( kaitkan dengan pengalaman pembaca )9. Make Full Use of Variety ( manfaatkan epenuhnya keanekaragaman )10. Write to Express not Impress (menulis untuk mengungkapkan,bukan untuk mengesankan)

g. Kode Etik Penulisan Karya IlmiahKode etik adalah seperangkat norma yang perlu di perhatikan dalam penulisan karya ilmiah.Norma ini berkaitan dengan pengutip dan perujukan,perizinan terhadap bahan yang di gunakan,dan penyebutan sumber data.Adapun beberapa kode etik menurut Bahdin Nur Tanjung ( 2005 : 7-9 ),yaitu Penulis harus jujur menyebutkan pikiran yang di ambildari sumber lain. Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri tindak kecurangan yang lazim di sebut plagiat. Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen,bagan,gambar,dan tabel),penulis wajib meminta izin kepada pemilik bahan tersebut. Nama sumber data atau informan,terutama dalam penelitian kualitatif,tidak boleh di cantumkan apabila pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informan. h. Langkah-Langkah Penulisan Ilmiah Menulis sebuah artikel ilmiah,menurut Suparno ada lima langkah umum yang di penuhi,antara lain :1. Pengembangan GagasanGagasan yang di kemukakan adalah berfikir ilmiah.Gagasan itu dapat berupa hasil berfikir konseptual tentang topik tertentudalam suatu bidang ilmu.Gagasan itu juga dapat berupa hasil penelitian.Hasil penelitian pada hakikatnya gagasan karena hasil penelitian itu produk berpikir ilmiah.2. Perencanaan Penulisan NaskahMenurut Suparno,perencanaan penulisan naskah itu meliputi perencanaan gagasan,perencanaan format dan teknik penulisan,dan perencanaan bahasa.Perancanaan ini tidak memasuki aspek ejaan dan tanda baca karena aturan ejaan dan tanda baca itu sudah di formatkan sebagai ketentuan yang tidak memungkinkan adanya kreativitas penulis dan preferensi.3. Pengembangan ParagrafParagraf pada hakikatnya adalah satuan bentuk pengungkap satu gagasan dasar dan satuan bentuk pengungkap yang berstruktur dalam karya tulis.Paragraf berisi satuan pikiran yang tertuang dalam sejumlah kalimat untuk mengungkapkan satu gagasan dasar.Paragraf berisi satuan gagasan dari gagasan yang lebih besar.Paragraf adalah satuan teks terkecil yang berisi satu gagasan dasar dalam pembentukan gagasan yang lebih besar.Keberhasilan paragraf sangat di tentukan oleh kerapian penempatan kalimat yang tepat dalam paragraf tersebut.Oleh karena itu,perlu diidentifikasikan kalimat pokok suatu paragraf yang menentukan jiwa keseluruhan paragraf.4. FinalisasiFinalisasi adalah salah satu proses yang lazim dalam finalisasirevisi naskah.Sebelum revisi dilakukan,penulis melakukan pemeriksaan ulang terhadap draf artikel dari segi isi,bahaa,ejaan,tanda baca,dan teknik penulisan.