Tugas Masalah Desa-kota

Embed Size (px)

Citation preview

ESSAY KEBUTUHAN MASYARAKAT DESA DAN KOTA Permasalahan dalam pemenuhan aspek sandang, pangan, papan, lingkungan dan keinginan

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Kota dan Desa

Disusun Oleh Zulfa Nurhayati Aristina 20812612

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK Nopember 2011

KEBUTUHAN MASYARAKAT DESA DAN KOTA Permasalahan dalam pemenuhan aspek sandang pangan papan lingkungan dan keinginan Pemahaman awal Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Pengertian kebutuhan juga merupakan keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga bersifat abstrak (tidak nyata). Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau dihormati, maka kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas. (http://aminbinyusuf.blogspot.com/2011/05/sos-ekonomi.html) Banyak studi tentang kebutuhan, yang masing-masing membaginya dalam berbagai macam tingkatan. Model akademis kebutuhan yang paling terkenal adalah model yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Diantara studi tersebut ada yang membagi kebutuhan menurut intensitasnya, yaitu kebutuhan primer/pokok, sekunder/tambahan, dan tertier/kemewahan. Sandang, pangan, dan papan merupakan contoh kebutuhan pokok manusia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kebutuhan). Dalam pemenuhannya, seringkali manusia mengalami kesulitan. Baik kaitannya dengan sumber daya alam maupun dengan sumber daya manusia. Hal tersebut bisa menimpa baik pada masyarakat perkotaan maupun masyarakat desa. PEMERATAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN YANG SULIT TERCAPAI Pangan bisa dikatakan pokok dari kebutuhan pokok manusia. Tanpanya manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani untuk menjalankan aktivitas apapun. Perwujudan ketahanan pangan nasional yang diamanatkan oleh UU No.7 tahun 1996 tentang Pangan dan PP No.68 tentang Ketahanan Pangan bisa diawali dengan pemberdayaan masyarakat desa sebagai wilayah terbesar di republic ini. Kaman Nainggolan dalam tulisannya berjudul Program Akselerasi Pemantapan Ketahanan Pangan Berbasis Pedesaan mengatakan, ada sepuluh alas an pokok pentingnya melakukan pengembangan pedesaan yaitu a. Masih adanya masyarakat yang memiliki kemampuan rendah dalam mengakses pangan yang disebabkan oleh keterbatasan penguasaan SDA sehingga kurang mempunyai peluang dalam berusaha di bidang pertanian

b. Masih adanya kemiskinan structural sehingga meskipun telah berusaha tetapi pendapatan yang diperoleh belum memenuhi kebutuhan keluarga c. Masih minimnya sarana dan prasarana (pengairan, jalan desa, sarana usaha tani, air bersih, listrik dan pasar) yang dimiliki d. Masih terbatasnya pengetahuan tentang pangan beragam, bergizi dan berimbang e. Belum optimalnya fungsi kelembagaan aparat dan masyarakat/kelompok tani f. Masih rendah dan terbatasnya akses masyarakat desa terhadap lembaga pemasaran g. Masih terbatasnya akses masyarakat terhadap informasi dan teknologi h. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat i. Terbatasnya lapangan pekerjaan di pedesaan Sembilan factor adalah permasalahan masyarakat desa dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Selain itu keterbatasan ragam pangan di pedesaan menyebabkan kebutuhan gizi bagi sebagian warga desa sulit terpenuhi hanya dari produk local (harus mendatangkan dari kota) Lain lagi halnya dengan permasalahan pemenuhan kebutuhan pangan di kota 1. Kemiskinan pada sebagian lapisan masyarakat yang menyebabkan mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan (Kemiskinan Telaah Dan Beberapa Strategi Penanggulangannya.pdf) 2. Kota yang berbasis industri, relative mengesampingkan sector pertanian. Kebutuhan pangan biasanya diperoleh dengan mendatangkan bahan mentah dari desa. Ongkos kirim menjadikan harga bahan pangan menjadi relative mahal. SANDANG dan MASYARAKAT Seharusnya urusan sandang hendaknya tidak menjadi masalah bagi masyarakat kota, mengingat sebagian besar pabrik tekstil berada di wilayah perkotaan. Belum lagi membanjirnya produk import ke dalam negeri. Kenyataannya, masyarakat kota kalangan bawah yang terbelit kemiskinan belum mampu memenuhi kebutuhan sandang. Hal serupa juga terjadi (kemiskinan) pada masyarakat pedesaan. Apalagi karena factor transportasi, harga pakaian biasanya akan lebih mahal di desa yang hanya bisa menjadi konsumen

PAPAN Pemukiman kumuh sebagai perhiasan kota Permasalahan perumahan dan permukiman merupakan sebuah isu utama yang selalu mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Hal ini selalu menjadi isu utama yang selalu menjadi primadona sejak dari jaman dahulunya hingga sekarang ini. Permasalahan perumahan dan permukiman merupakan sebuah permasalahan yang berlanjut dan bahkan akan terus meningkat, seirama dengan pertumbuhan penduduk, dinamika kependudukan dan tuntutan-tuntutan sosial ekonomi yang semakin berkembang. Kota dituntut untuk selalu berkembang dengan keterbatasan wilayah yang tersedia, disisi lain kota juga merupakan muara dari urbanisasi yang saban hari selalu datang dalam jumlah yang besar untuk menggantungkan cita-cita mereka. Meningkatnya penduduk merupakan isyarat yang sama akan pemenuhan akan sarana hunian mereka. Maraknya perkampungan dan rumah-rumah kumuh diperkotaan merupakan jawaban yang paling nyata yang dapat kita lihat sehubungan dengan permasalahan kota. Hal ini tidak akan terjadi jika kita republic ini memiliki tataruang dan Pengembangan wilayah yang apik Daerah perkotaan dan pedesaan merupakan satu kesatuan wilayah yang seharusnya menjadi perhatian khusus pihak yang berkepentingan dalam hal pembangunan ini, khususnya pembangunan perumahan dan permukiman. Seharusnya hal ini menjadi panduan untuk melaksanakan pemerataan dalam pembangunan antar keduanya. Tetapi yang kita temui dilapangan sekarang adalah semakin pesatnya pembangunan yang dilakukan pada kota, sehingga daerah pedesaan semakin tertinggal. Pesatnya pembangunan perumahan diperkotaan banyak yang tidak sesuai dengan rencana umum tataruang kota, inilah yang menyebabkan keadaan perkotaan semakin hari semakin tidak jelas arah pengembangannya. Dalam buku Perencanaan dan Pengembangan Perumahan yang ditulis oleh Suparno Sastra M dan Endy Marlina, disana juga dipaparkan beberapa kendala yang dihadapi mengenai permasalahan perumahan dan permukiman ini, yaitu: 1. Pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. 2. Mengurangi kesenjangan pelayanan prasarana dan sarana antar tingkat golongan masyarakat. 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha.

4. Penyediaan prasana dan sarana perumahan dan permukiman yang serasi dan berkelanjutan. 5. Pengelolaan pembangunan perumahan dan permukiman secara efektif dan efisien. (http://de-arch.blogspot.com/2008/09/pembangunan-perumahan-dan-pemukiman.html) Masyarakat desa yang cinta alam dan pembalakan Bahan baku pembuatan rumah (non-kayu) pada sebagian wilayah biasanya diperoleh dari kota dan relative mahal mengingat keadaan ekonomi masyarakat pedesaan didominasi ekonomi menengah ke bawah. Hal ini bisa berdampak negative saat kemudian warga desa beralih (kembali) menggunakan bahan kayu (apalagi yang diperoleh dengan cara illegal)sebagai bahan pokok pembuatan rumah tinggal. LINGKUNGAN dan MASYARAKAT Manusia dan lingkungan adalah dua unsure yang saling mempengaruhi. Kecenderungan masalah lingkungan yang menjadi issue penting saat ini antara lain: terjadinya perubahan iklim, mulai berkurangnya sumber daya alam, terjadinya pencemaran lingkungan baik terhadap air, tanah, maupun udara. Setidaknya ada enam permasalahan lingkungan hidup yang harus ditemukan jawabannya. (http://timpakul.web.id/enam-masalah-lingkungan-hidup.html) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Makanan: diperkirakan 1 dari 6 orang di dunia menderita kelaparan dan gizi buruk Air: diperkirakan pada tahun 2025, dua pertiga orang di dunia akan mengalami krisis air yang parah Energi: produksi minyak bumi mencapai puncaknya dan mulai menurun pada tahun 2010 Perubahan Iklim: tantangan terbesar adalah perubahan iklim, ang menyebabkan meningkatnya badai, banjir, kekeringan dan hilangnya spesies Keanekaragaman hayati: Bumi yang sekarang telah memasuki tahap kepunahan spesies keenam terbesar Polusi: bahan kimia berbahaya ditemukan di semua generasi baru dan diperkirakan satu dari empat orang di dunia terpapar polusi udara yang tak sehat Perusakan lingkungan sebenarnya tidak hanya terjadi di kota melalui pembangunan industry dan pabrik-pabrik yang kaya limbah, pemusnahan area resapan dan lahan terbuka untuk perumahan dan perkantoran, pencemaran sungai dengan limbah industry dan rumah tangganya dan seabreg permasalahan lain, namun hal serupa juga terjadi di desa. Penggunaan pestidida pada lahan pertanian dan pembalakan liar juga diklaim sebagai

penyebab kerusakan lingkungan. Tingkat pendidikan, pemahaman akan pentingnya pelestarian lingkungan dan kesadaran untuk memperbaikinya adalah unsure utama untuk mengembalikan atau setidaknya menyelamatkan sisa-sisa yang masih kita miliki. KEINGINAN MANUSIA dan PERMASALAHANNYA Keinginan manusia adalah sesuatu yang tanpa batas. Keinginan seringkali sejalan dengan kebutuhan. Usaha untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan alat pemuas yang terbatas menimbulkan masalah bagi manusia. Hal itu dapat dilihat dari tindakan dan perilaku individu maupun masyarakat yang sangat kompleks. Bagi masyakarat kota, sarana pemenuhan kebutuhan relative lebih mudah didapat, senyampang keadaan ekonomi dan peraturan mengijinkan. Lain halnya dengan masyarakat desa yang memiliki keterbatasan akses terhadap sarana public dan hiburan. Namun sekali lagi, besarnya keinginan akan selalu sejalan dengan perkembangan budaya dan manusia itu sendiri.