TUGAS MAKALAH Lengkap Mikro

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mikrobiologi

Citation preview

TUGAS MAKALAHMIKROBIOLOGI HEWAN

VIRUSds DNA - RT VIRUSES ( HEPADNAVIRUSES )

NAMA : MAKMUR NIM : I111 13 022 KELAS : GENAP ( B )

FAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2013KATA PENGANTAR

Puji syukur kita tunjukan kepada allah swt yang telah melimpahkan karunianya sehingga bisa membuat makalah mikrobiologi mengenai virus hepadnaviruses. Dengan seijinnya juga bisa diselesaikan dengan tepat waktu, dan bisa dihadirkan kepada pembaca sekalianDalam menyelesaikan tugas ini saya banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, jadi pada kesempatan ini saya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya pada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak besa sebutkan satu persatu.Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna masih ada kekurangan dibeberapa hal. Namun penulis telah berusaha untuk menyusun dengan semaksimal mungkin. Kritik dan saran sangat kami tunggu untuk memperbaiki dan menjadikan makalah ini menjadi sempurna. Selamat membaca dan semoga bisa menyerap ilmu dari makalah mikrobiologi hewan tentang virus Hepadnaviruses.

BAB IPENDAHULUANA. Latar belakang

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-seleukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fagedigunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genomvirus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influensa dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).Kelainan hati akibat infeksi dapat disebabkan oleh infeksi virus hepatotropik (hepatitis A, B, C, D, dan E),mononukleosis (EBV Epstein Barr Virus), cytomegalovirus (terutama di individu yang imunodefisien), serta demamkuning. Selain daripada yang telah disebutkan, rubella, adenovirus, herpesvirus, serta enterovirus dapat pulamenyerang anak-anak dan individuyang imunodefisien.

Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore:I : ds : DNA virus (Adenovirus,Herpesvirus,Poxvirus)II : ss : DNA virus (+) strand / Sense DNA (Parvovirus)III: ds : RNA virus (Reovirus)IV: (+) ss RNA virus, (+) strand / Sense RNA (Picornavirus,Togavirus)V : (-) ss RNA virus, (-) strand / antisense RNA (Orthomyxovirus,Rhabdovirus) ()VI : ss RNA virus,(+) strand / sense RNA with DNA VII: ds DNA RT viruses (Hepadnavirus) Hepadnaviruses adalah keluarga menyelimuti, virus beruntai ganda yang dapat menyebabkan infeksi hati pada manusia dan hewan Anggotanya paling dikenal adalah virus Hepatitis B.Hepatitis B Epidemiologi Hepatitis B merupakan isu kesehatan utama di dunia. Saat ini diperkirakan lebih dari 350 juta orangmerupakan carrierHBV di seluruh dunia, dan lebih dari 1 juta orang meninggal akibat kelainan hati terkait hepatitisB. Saat ini diketahui pula terdapat 350 juta orang terinfeksi HBV kronik. Setiap tahunnya diperkirakan terdapt 4 jutakasus infeksi akut HBV baru. Struktur Virus, Pola Replikasi, serta Siklus Hidup Virus ini merupakan virus yang merupakan golongan Hepadnaviridae yang dapat menyebabkan hepatitis di banyakbinatang (misal: woodchuck hepatitis virus, ground squirrel hepatitis,duck hepatitis B virus).Genom HBVdapat terbagi menjadiprotein inti (HBcAg, berada tetap di hepatosit) serta HBeAg (core dan precore, disekresikan ke darah); glikoprotein penyelubung (HBsAg,antigen permukaan, dapat disintesis dan disekresikan keluar olehhepatosit); Polimerase, dan protein HBx.Genom virus ini dapat mengalami mutasi, dan beberapa virustipe mutan ini dapat bertahan hidup lebih baik daripada wild type -nyadengan menyingkir dari respons imun atau dengan meningkatkanreplikasi virus. Mutasi dapat terjadi di semua bagian dari virus HBV,namun demikian mutasi di gen S dan P telah dipelajari dengan sangatbaik. Mutasi di gen P memberikan perlindungan virus ini terhadapanti-HBe, sementara mutasi di gen S diduga melemahkan ikatan antara virus ini dengan anti-HBs, sehingga meningkatkan insidens penularan vertikal pada ibu yang telah mendapatkan vaksinasi terhadap virus ini.Nukleokapsid virus memasuki sel dan mencapai nukelus, kemudian genom virus terekspos ke nukelus. Didalam nukelus, terjadi proses sintesis dan terbentuk cccDNA (covalently closed circular supercoiled DNA) yangbermanfaat sebagai cetakan untuk mentranskripsi 4 RNA virus. Hasil transkrip ini ditranspor ke dalam sitoplasma dan ditranslasikan menjadi nukelokapsid virus serta antigen precore (C, pre-C), polimerase (P), selubung (envelope) bertipe LHBsAg, MHBsAg, SHBsAg, dan protein X. Proses selanjutnya kemudian melibatkan konversi dari RNAmenjadi DNA, sehingga dikatakan bahwa proses replikasi total melibatkan konversi dari DNA menjadi RNA kemudian menjadi DNA kembali. Kemudian, beberapa nukelokapsid virus yang telah matang dapat membentuk virionyang baru, sedangkan yang lainnya mengamplifikasi genom virus di dalam nukelus sel (melalui pemasukan cccDNAke intranukleus sel.

B. Rumusan masalah1. Bagaimana proses menginveksi dari virus Hepadnaviruses ?2.Gajala apa saja yang ditimbulkan oleh virus hepadnaviruses?3. Bagaiman cara mendiagnosis virus Hepadnaviruses dari tubuh kita?4 Bagaimana cara pengobatan jika terkena virus Hepadnaviruses?5. Bagaimana cara pencegahan virus hepadnaviruses?

C. Tujuan penulisan1. Untuk mempelajari lebih dalam virologi terutama virus Hepadnaviruses2. Untuk mempelajari perkembangan mengenai Virus Hepadnaviruses 3. Untuk mengerathaui peran kita sebagai keseatan masyarakat dalam menangai virus HepadnaviridaeBAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Hepatitis B Virus hepatitis B termasuk suatu keluarga dari virus-virus DNA yang disebut Hepadnaviridae. Virus-virus ini terutama menginfeksi sel-sel hati. Nama keluarga datang dari Hepa, berarti hati; DNA, merujuk pada deoxyribonucleic acid, materi genetik virus; dan viridae, berarti virus. Virus-virus lain dalam keluarga ini dapat menyebabkan hepatitis pada hewan-hewan tertentu. Virus-virus ini termasuk virus hepatitis woodchuck, virus hepatitis bajing tanah, dan virus hepatitis bebek. Hepadnaviridae adalah sangat serupa satu dengan lainnya. Maka, beberapa model-model hewan telah dikembangkan untuk mempelajari virus hepatitis B dan untuk mengevaluasi obat-obat baru untuk merawat virus hepatitis B. 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab yaitu Virus Hepatitis A (HAV), Virus Hepatitis B (HBV), Virus Hepatitis C (HVC), Virus Hepatitis D (HDV), VirusHepatitis E (HEV) Gen-gen dari virus hepatitis B mengandung kode-kode genetik untuk membuat sejumlah produk-produk protein, termasuk hepatitis B surface antigen (HBsAg), hepatitis B core antigen (HBcAg), hepatitis B e antigen (HBeAg), dan DNA polymerase. Keempat protein-protein ini adalah penting untuk diketahui karena mereka diukur dalam tes-tes darah yang digunakan untuk mendiagnosis virus hepatitis B. Virus hepatitis B terdiri hanya dari suatu partikel core (bagian pusat) dan suatu bagian luar yang mengelilinginya (surrounding envelope). Core terdiri dari HBcAg, dimana bagian luar terdiri dari HBsAg. Partikel core mengandung virus hepatitis B DNA (VHB-DNA), HBeAg, dan DNA polymerase. HBeAg, seperti didiskusikan kemudian, melayani sebagai suatu marker (penanda) dari kemampuan virus untuk menyebarkan infeksi. DNA polymerase adalah suatu bagian penting dari proses reproduksi virus yang unik dari virus. Apa yang relevan (bersangkut-paut) disini adalah bahwa virus HIV (human immunodeficiency virus) juga ber-reproduksi menggunakan proses yang sama ini. Sebagai akibatnya, banyak obat-obat yang telah dikembangkan untuk menghambat proses reproduksi ini untuk merawat infeksi HIV mungkin juga adalah efektif dalam merawat infeksi virus hepatitis B kronis. Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh Virus hepatitis B (VHB), anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Pengobatan hepatitis B semakin lama semakin dikembangkan oleh berbagai Negara dan menjadi salah satu perhatian badan kesehatan dunia WHO.B. Penyebab Hepatitis BPenyebab Hepatitis ternyata bukan hanya semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.Virus Hepatitis B mengganggu fungsi hati dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, yang menghasilkan reaksi spesifik untuk memerangi virus. Sebagai konsekuensi dari kerusakan patologis, hati menjadi meradang. Sebagian kecil orang yang terinfeksi tidak dapat menyingkirkan virus dan menjadi infeksi kronis. Jika ada orang yang sedang menjalani pengobatan hepatitis B dalam keadaan seperti ini, patut diwaspadai karena orang-orang ini berisiko tinggi kematian akibat sirosis hati dan kanker hati.

C. Gejala-Gejala Hepatitis B 1. Hepatitis B AkutHepatitis B akut adalah penyakit awal yang timbulnya cepat dan berlangsung singkat yang berakibat dari infeksi virus hepatitis B. Kira-kira 70% dari dewasa-dewasa dengan hepatitis B akut mempunyai sedikit atau tidak ada gejala-gejala. Sisanya yang 30% mengembangkan gejala-gejala yang signifikan dua sampai empat bulan setelah terpapar pada virus hepatitis B. Periode waktu ini antara terpapar dan gejala-gejala petama disebut periode inkubasi. Gejala-gejala yang paling umum dari hepatitis B akut adalah kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, dan sakit perut diatas daerah hati. Kekuningan atau jaundice (kulit kuning) seringkali menemani gejala-gejala lain ini. Ketika ini terjadi, infeksi biasanya dirujuk sebagai hepatitis ikterik akut [acute icteric (jaundiced) hepatitis]. Adakalanya, individu-individu dengan hepatitis B akut mengembangkan apa yang disebut gejala-gejala prodromal. Ini adalah gejala-gejala yang mulai tepat sebelum timbulnya gejala-gejala hepatitis yang dibahas dalam paragraf sebelumnya. Kadangkala, gejala-gejala prodromal menyerupai suatu reaksi alergi, seperti ruam kulit, sakit dan bengkak sendi-sendi, dan demam derajat rendah. Waktu-waktu lain, gejala-gejala prodromal menyerupai gejala-gejala influensa. Jarang (kurang dari 0.5% dari dewasa-dewasa), individu-individu dengan hepatitis B akut dapat mengembangkan gagal hati akut (hepatitis fulminan). Pasien-pasien ini adalah sangat sakit dengan gejala-gejala hepatitis akut yang telah dibahas dan persoalan-persoalan tambahan dari kebingungan atau koma (encephalopathy) dan memar atau perdarahan (coagulopathy). Faktanya, sampai dengan 80% dari orang-orang dengan hepatitis fulminan dapat meninggal dalam waktu beberapa hari sampai beberapa minggu. Seperti disebutkan sebelumnya, suatu kemampuan individu untuk menghilangkan/mengeliminasi virus hepatitis B dari tubuh dan sembuh dari hepatitis B akut tergantung dari kekuatan respon imun tubuh pada infeksi. Lebih kuat respon imunnya, lebih besar kemungkinan mengeliminasi virus dan sembuh. Dengan tanda yang sama, bagaimanapun, lebih kuat respon imun, lebih mungkin kejadian dari luka hati dan gejala-gejala akut. Pada sisi lain, suatu respon imun yang lebih lemah berakibat pada luka hati yang lebih sedikit dan lebih sedikit gejala-gejala. Pada saat yang bersamaan, bagaimanapun, respon imun yang lebih lemah berakibat pada eliminasi/pembersihan virus yang lebih sedikit dan suatu kemungkinan yang lebih besar mengembangkan infeksi virus hepatitis B kronis. Tentu saja, kebanyakan bayi-bayi dan anak-anak yang memperoleh infeksi virus hepatitis B akut adalah asimptomatik, namun angka mereka mengembangkan virus hepatitis B kronis adalah lebih besar dari 95%. Kebanyakan dewasa-dewasa (sekitar 95%), terutama yang dengan hepatitis B ikterik yang akut dan simptomatik, akan sembuh sepenuhnya dari infeksi dalam dua sampai tiga bulan. Mereka juga akan mengembangkan kekebalan, yaitu, perlindungan dari suatu infeksi virus hepatitis B yang berikutnya. Lebih dari itu, individu-individu ini jarang mengembangkan penyakit hati kronis. Berlawanan dengannya, orang-orang dewasa yang dengan sedikit atau tidak ada gejala-gejala selama episode hepatitis B akutnya, jika dibandingkan pada dewasa-dewasa dengan gejala-gejala, kemungkinan lebih kecil membersihkan/menghilangkan infeksinya dan lebih mungkin mengembangkan hepatitis B kronis. 2. Hepatitis B kronis Diagnosis hepatitis B kronis dapat dibuat, menurut definisi, hanya setelah enam bulan dari timbulnya hepatitis B akut. Adalah seringkali sulit untuk mencurigai diagnosis hepatits B kronis berdasarkan hanya pada gejala-gejala pasien. Penyebab untuk kesulitan ini adalah bahwa individu-individu yang mengembangkan hepatitis B kronis, seperti diindikasikan sebelumnya, adalah biasanya individu-individu yang sama yang mempunyai sedikit atau tidak ada gejala-gejala untuk mengisyaratkan timbulnya hepatitis B akut mereka. Lebih dari itu, kebanyakan individu-individu dengan infeksi hepatitis B kronis tetap bebas gejala (asimptomatik) bertahun-tahun, bahkan sampai dua atau tiga dekade. Selama waktu ini, tes-tes darah pasien ini biasanya paling banyak abnormalnya ringan dan peradangan dan luka parut (fibrosis) hati majunya sedikit, jika memang ada. Adakalanya, bagaimanapun, individu-individu ini yang jika tidak dengan hepatitis B kronis yang tidak aktif mungkin mengembangkan pengaktifan-pengaktifan kembali (flares) dari gejala-gejala akut, tes-tes darah hati yang meningkat, dan peradangan hati. Pengaktifan-pengaktifan kembali ini menyerupai hepatitis akut, namun mereka dapat menyebabkan kemajuan dari luka parut (fibrosis) hati yang kronis. Mereka cenderung terjadi pada pria-pria yang mendapat infeksi kronis pada umur mudanya. D. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi. 1. Pengobatan oral yang terkenal adalah ; - Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter. - Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal. - Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil. 2. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.

E. TERAPI HEPATITIS 1.Terapi Hepatitis adalah dengan mengkonsumsi Juice yang kaya beta carotene dan vitamin C seperti kiwi, apple, wortel minimal 1 lt/hari. 2.Terapi obat Interferon alfa (injeksi beberapa kali seminggu) dan Lamivudine (tablet). Meskipun belum dapat menjamin pembersihan virus secara sempurna, obat-obat ini dapat mengurangi resiko progresifitas penyakit. Dengan beberapa jenis obat yang masih dalam tahap uji coba klinis, terdapat harapan besar untuk penyembuhan hepatitis B kronik secara sempurna di masa depan.

F. Pola makan penderita Hepatitis B DIIT dan ALKOHOL Alkohol, walaupun dalam jumlah kecil, berbahaya bagi penderita hepatitis B kronis, karena alkohol menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada hati yang sudah sakit. Hindari alkohol untuk mengurangi resiko progresifitas penyakit.Konsumsilah makanan segar dan bergizi, rendah lemak, rendah kolesterol dan kaya serat, serta tidak tidak mengandung zat-zat kimia seperti pemanis, pewarna atau pengawet buatan. Kurangi makanan produk olahan pabrik, seperti makanan kaleng. Hindari makan daging setengah matang.Meskipun tidak ada diit spesifik untuk penderita hepatitis B kronis, diketahui bahwa sayur berwarna hijau dan kuning, seperti brokoli dan kembang kol, kaya akan antioksidan sehingga baik untuk hati. Hal-hal perlu diperhatikan untuk penderita hepatitis BUntuk pengidap Hepatitis B kronis yang sedang hamil, pastikan untuk melindungi bayi anda dengan memberikan vaksinasi Hepatitits B atau HBV immunoglobulin (HBIG) segera setelah dilahirkan. Tindakan ini cukup efektif (90%) untuk mencegah penularan Hepatitits B kepada bayi anda selama proses persalinan.Sebagian besar obat dinetralkan di hati, oleh karena itu, hindari konsumsi obat sembarangan. Sampaikan kepada dokter anda bahwa anda menderita Hepatitits B, sehingga dokter akan memberikan obat yang tidak membebani hati anda.Berhati-hatilah mengkonsumsi produk suplemen makanan atau herbal (jamu-jamuan), karena reaksi produk tersebut pada tiap individu dapat berbeda-beda. Selalu konsultasikan pada dokter anda sebelum anda mengkonsumsinya.Hindarkan menghirup uap cat, pengencer cat dan produk-produk pembersih karena mengandung phenol dan benzene yang berbahaya untuk hati.Cara pencegahan: Bila terdapat anggota keluarga yang menderita hepatitis B, lakukan pemeriksaan HbsAg untuk mengetahui apakah anda tertular hepatitis B atau tidak. Bila HbsAg anda negatif, lakukan pemeriksaan anti HBs untuk mengetahui apakah anda sudah memiliki kekebalan terhadap hepatitis B atau belum. Bila kadar HBs negatif atau