10
DI SUSUN OLEH : MOHAMMAD F AHRUR ROZI ( 731.5.1.0612 )

TUGAS KOROSI

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/26/2018 TUGAS KOROSI

    1/10

    DI SUSUN OLEH :

    MOHAMMAD FAHRUR ROZI ( 731.5.1.0612 )

  • 5/26/2018 TUGAS KOROSI

    2/10

    PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KOROSI

    Arti Korosi

    Korosiadalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks ( reduksi/oksidasi)

    antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa- senyawa yang

    tidak dikehendaki.

    Faktor

    Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Korosi

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi suatu logam dapat terkorosi. Dua logam yang sama

    belum tentu mengalami kasus korosi yang sama pula pada lingkungan yang berbeda. Begitu juga dua

    logam pada kondisi lingkungan yang sama tetapi jenis materialnya berbeda, belum tentu mengalami

    korosi yang sama. Dari hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa terdapat dua faktor yang dapat

    mempengaruhi korosi suatu logam, yaitu faktor metalurgi dan faktor lingkungan.

    Reduksimenjelaskan penambahanelektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.

    Oksidasimenjelaskan pelepasanelektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.

    2KIMIA TEKNIK

  • 5/26/2018 TUGAS KOROSI

    3/10

    1. Faktor Metalurgi

    Faktor Metalurgi adalah pada material itu sendiri. Apakah suatu logam dapat tahan terhadap

    korosi, berapa kecepatan korosi yang dapat terjadi pada suatu kondisi, jenis korosi apa yang paling

    mudah terjadi, dan lingkungan apa yang dapat menyebabkan terkorosi, ditentukan dari faktor

    metalurgi tersebut. Yang termasuk dalam faktor metalurgi antara lain :

    a. Jenis logam dan paduannya

    b. Morfologi dan homogenitas

    c. Perlakuan panas

    d. Sifat mampu fabrikasi dan pemesinan

    2. Faktor Lingkungan

    Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi korosi antara lain:

    a. Lingkungan Air

    Air atau uap air dalam jumlah sedikit atau banyak akan mempengaruhi tingkat korosi pada

    logam. Reaksinya bukan hanya antara logam dengan oksigen saja, tetapi juga dengan uap air yang

    menjadi reaksi elektrokimia. Karena air berfungsi sebagai:3KIMIA TEKNIK

  • 5/26/2018 TUGAS KOROSI

    4/10

    a. Pereaksi. Misalnya pada besi akan berwarna cokelat karena terjadinya besi hidroksida.

    b. Pelarut. Produk-produk korosi akan larut dalam air seperti besi klorida atau besi sulfat.

    c. Katalisator. Besi akan cepat bereaksi dengan O2dari udara sekitar bila ada uap air.

    d. Elektrolit lemah. Sebagai penghantar arus yang lemah atau kecil.

    Korosi pada lingkungan air bergantung pada pH, kadar oksigen dan temperatur. Misalnya

    pada baja tahan karat pada suhu 300-500oC bisa bertahan dari karat. Namun pada suhu yang lebih

    tinggi 600-650oC baja tahan karat akan terserang korosi dengan cepat. Demikian juga dengan

    penambahan kadar O2dalam air maka akan mempercepat laju korosi pada logam.

    4KIMIA TEKNIK

  • 5/26/2018 TUGAS KOROSI

    5/10

    B. Lingkungan Udara

    Temperatur, kelembaban relatif, partikel-partikel abrasif dan ion-ion agresif yang terkandung

    dalam udara sekitar, sangat mempengaruhi laju korosi. Dalam udara yang murni, baja tahan karat

    akan sangat tahan terhadap korosi. Namun apabila udara mulai tercemari maka serangan korosi dapat

    mudah terjadi. Salah satu polusi udara yang menimbulkan korosi adalah NOXdari pabrik asam nitrat,

    Cl2dari pabrik soda, dan NaCl dari air laut.

    C. Lingkungan Asam, Basa Dan Garam

    Pada lingkungan air laut, dengan konsentrasi garam NaCl atau jenis garam-garam yang lain

    seperti KCl akan menyebabkan laju korosi logam cepat.

    Pada larutan basa seperti NaOH (Caustic soda), baja karbon akan tahan terhadap serangan

    korosi pada media ini dengan suhu larutan 75 oF (24 oC) dan konsentrasi 45% berat. Pada larutan asam

    seperti Asam cromat (CrO3) dengan Asam kromat 10% pada suhu 60oC tidak akan menyerang baja

    tahan karat. Tingkat korosi akan naik sebanding dengan temperatur dan konsentrasi yang juga

    meningkat.

    NOx adalah sebuah sebutan umum untuk mono-nitrogen oksida NO dan NO2

    (nitrogen monoksida dan nitrogen dioksida)

    NaCl adalah Natrium klorida 5KIMIA TEKNIK

  • 5/26/2018 TUGAS KOROSI

    6/10

    Senyawa kromat mampu sebagai pemasif yang efektif terhadap laju korosi pada logam. Dalam

    kenyataannya dapat tereduksi menjadi Cr2O3yang membentuk serpih yang berwarna hijau

    kecoklatan. Cr2O3banyak digunakan sebagai abrasi pada pemolesan karena Cr2O3keras, tajam

    sehingga mampu mengikis atau mengasah logam menjadi mengkilap.

    Penggunaan larutan garam Natrium Cromat / sodium kromat (Na2CrO4) dengan kadar

    tertentu mampu menghambat laju korosi. karena sodium kromat sebagai inhibitor kimia, yaitu suatu

    zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat suatu reaksi kimia. Secara khusus, inhibitor

    korosi merupakan suatu zat kimia yang bila ditambahkan ke dalam suatu lingkungan tertentu, dapat

    menurunkan laju penyerangan lingkungan itu terhadap suatu logam.

    D. Lingkungan Industri Minyak

    Pada umumnya di lingkungan industri minyak terdapat 3 area yang seringkali mengalami

    korosi, yaitu:

    Kegiatan produksi (Production)

    Pendistribusian dan Penyimpanan (Transportation and Storage)

    Operasi Pemisahan (Refinery Operation)

    6KIMIA TEKNIK

  • 5/26/2018 TUGAS KOROSI

    7/10

    Penyebab utama yang paling awal dilakukan untuk mengetahui kekorosifan minyak dan gas

    bumi adalah gas karbondioksida (CO2).

    Gas ini terperangkap dalam sumur pengeboran dan keluar bersama condensate dan partikel

    lainnya melewati rangkaian pipa. Pada kondisi demikian pipa yang bahannya terbuat dari baja

    karbon akan terserang kerusakan akibat korosi. Terutama pada bagian-bagian yang berada di sekitar

    lokasi proses kondensasi. Bentuk korosi yang sering dijumpai adalah pitting korosi, uniform korosi,

    korosi erosi dan korosi fatique.

    Selanjutnya keberadaan Asam asetat yang ada dalam minyak bumi mulai diteliti karena asam

    ini bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium, dan seng, membentuk gas

    hidrogen dan garam-garam asetat (disebut logam asetat). Asam asetat akan menjadi sumber ion

    hydrogen jika asam ini berada bersamaan dengan asam karbonat dalam jumlah yang sama. Ion asetat

    akan bereaksi dengan ion besi membentuk besi asetat.

    Jika minyak bumi mengandung gas H2S, lingkungan demikian disebut lingkungan sour. Di

    lingkungan ini, elemen sulfur, polysurfida, gas CO2dan air berada bersama gas H2S. Elemen sulfur

    tersebut dapat larut dalam minyak dan air yang mengakibatkan minyak dan air menjadi asam. Setelah

    bereaksi dengan baja karbon, hasil reaksi yang biasanya terbentuk di permukaan logam yaitu: FeS,

    FeS2, pyrrhottite, and machniawite.7KIMIA TEKNIK

  • 5/26/2018 TUGAS KOROSI

    8/10

    Pada kondisi tekanan yang rendah dan temperatur yang lebih dingin reaksi akan membalik dan

    cenderung membentuk gas H2S dan sulfur dalam sistem larutan. Jumlah ion hydrogen yang berlebihan

    di permukaan logam dikawatirkan mengakibatkan berbagai macam jenis kerusakan hydrogen yang

    sangat bervariasi.

    8KIMIA TEKNIK

  • 5/26/2018 TUGAS KOROSI

    9/10KIMIA TEKNIK 9

    Flochart Pengaruh Lingkungan

    Pada Terjadinya Korosi

  • 5/26/2018 TUGAS KOROSI

    10/10