24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesahatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu persyaratan yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi antara Negara yang harus dipenuhi seluruh anggota Negara termasuk Indonesia. Untuk dapat mewujudkan dan melindungi masyarakat pekerja Indonesia, pembangunan dib dang kesehatan telah menjabarkan melalui visi Indonesia sehat 2010 dan misinya menitik beratkan pada pemeliharaan dan peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau serta memelihara dan meningkatan pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. Untuk dapat mencapai maksud tersebut, departeman kesehatan telah mengembangkan 10 program unggulan, dan program kesehatan kerja merupakan salah satu dari program unggulan, yang bertujuan untuk meratakan dan memperluas jangkauan pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat pekerja.

Tugas Komunitas Pekerja Revisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Keperawatan komunitas

Citation preview

Page 1: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesahatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu persyaratan yang

ditetapkan dalam hubungan ekonomi antara Negara yang harus dipenuhi seluruh anggota

Negara termasuk Indonesia. Untuk dapat mewujudkan dan melindungi masyarakat

pekerja Indonesia, pembangunan dib dang kesehatan telah menjabarkan melalui visi

Indonesia sehat 2010 dan misinya menitik beratkan pada pemeliharaan dan peningkatan

pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau serta memelihara dan

meningkatan pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta

lingkungannya.

Untuk dapat mencapai maksud tersebut, departeman kesehatan telah

mengembangkan 10 program unggulan, dan program kesehatan kerja merupakan salah

satu dari program unggulan, yang bertujuan untuk meratakan dan memperluas jangkauan

pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat pekerja.

Upaya kesehatan kerja mencakup pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta

penelitian di bidang kesehatan kerja. Pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan melalui

upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit termasul pengendalian factor resiko,

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan termasuk pemulihan kapasitas Kerja

( Depkes, 2005)

Keperawatan kominitas saat ini sudah menjadi perhatian pada masyarakat umum

dan khususnya tenaga kerja keperawatan. Penerapan ilmu keperawatan dapat dilakukan

Page 2: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

dengan melakukan pendekatan pada kelompok kerja masarakat untuk mengatasi masalah-

masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat pekerja industri yang ada di wilayah

kerja binaan.

1.2 TUJUAN PENULISAN

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas

pada kelompok pekerja sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja masyarkat

pekerja dan kondisi kerja yang aman, sehat dan produktif

1.2.2 Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu :

1. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji kondisi kesehatan

masyarakat pekerja dan lingkungan industri

2. Menganalisa data yang tepat sehingga dihasilkan analisa data yang

sesuai dengan kondisi kesehatan masyarakat pekerja dan lingkungan

industri.

3. Menentukan diagnosa keperawatan kesehatan komunitas pada kelompok

pekeja industri dan menerapkan prioritas masalah kesehatan berdasarkan

kriteria tertentu.

4. Merencanakan tindakan keperawatan pada kelompok pekerja industri

sehingga masyarakat pekerja industri mampu mengenal masalah

kesehatan yang terjadi.

Page 3: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

5. Mampu menerapkan pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama

pada kecelakan (P3K) dan petingnya alat pelindung diri (APD)

6. Menerapkan pemeriksaan kesehatan dasar pada pekerja industri

7. Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas, dalam hal ini

adalah puskesmas terkait untuk menyelesaikan maslah kesehatan yang

terjadi pada pekerja dan lingkungan industri

Page 4: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Kesehatan Kerja adalah sepesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta

praktinya yang yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja mamperoleh derajat

kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental atapun sosial dengan usaha-usaha

preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan

yang diakibatkan faktor - faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap

penyakit-penyakit umum (Makhfudli,2008).

Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja

adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik

jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada

umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.

Menurut Suma’mur (2001, p.104), keselamatan kerja merupakan rangkaian

usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan

yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan

yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang

mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan

kondisi pekerja .

Mathis dan Jackson (2002, p. 245), menyatakan bahwa Keselamatan adalah

merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera

Page 5: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik,

mental dan stabilitas emosi secara umum.

Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, p.6),

mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam

pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi

masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

Jackson (1999, p. 222), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan

Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga

kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.

2.2 Ruang lingkup Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja dengan

pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya secara fisik maupun psikis dalam

hal cara atau metode, proses, dan kondisi pekerjaan yang bertujuan untuk :

1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja di

semua lapangan kerja setinggi – tingginya baik fisik, mental, maupun

kesejahteraan sosialnya.

2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang

diakibatkan oleh keadaan atau kondisi lingkungan kerjanya.

3. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam pekerjaannya dari

kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor – faktor yang membahayakan

kesehatan.

Page 6: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

4. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan yang sesuai

dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.

2.3 Masalah Kesehatan Kerja

2.3.1 Masalah Kesehatan Kerja

Masalah-masalah kesehatan kerja yang menurunkan produktifitas kerja :

1. Penyakit-penyakit umum yang diderita pekerja seperti TBC, Jantung dan

sebagainya.

2. Penyakit-penyakit yan timbul akibat kerja seperti pneumoconiosis,

dermatosis, low back pain dan sebagainya.

3. Keadaan gizi pekerja yang kurang baik

4. Lingkungan kerja yang kurang menunjang peningkatan produktivitas,

misalnya suhu, kelembaban, ventilasi, penerangan dan sebagainya.

5. kesejahteraan tenaga kerja yang kurang memadai

6. Fasilitas kesehatan perusahaan masih kurang.

7. Penerapan perundang-undangan yang belum dapat dilaksankan sepenuhnya.

2.3.2 Penyakit Akibat Kerja.

Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan

atau lingkungan kerja. Penyakit akibat kerja dapat dicegah, dan berat

ringanya penyakit yang disebabkan pekerjaan tergantung dari jenis dan

tingkat penyakit.

Page 7: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

Tabel 2.1 Penyakit Akibat Kerja

Golongan Penyebab Penyakit/gangguan

Fisik Kebisingan Kerusakan indra pendengaran

Geteran Agioneorosis

Cahaya Gangguan penglihatan, kerusakan

mata

Radiasi Kanker,kemandulan

Sinar ultra violet Konjungvitas

Sinar infra merah Katarak lensa mata

Kimia Debu organic, silicon,

asbes

Peumokoniasis

- silikonsi

- asbentos

- talkosis

- antarkosis

- siderosis

- bisinosis

Timah hitam Keracunan timah

Air raksa Penyakit minimata

Pestisida Keracunan pestisida

Bioogi/infeksi Bacilusanthacis Antraksi kulit

Fisiologi Kesalahan kontruksi

mesin, sikap

Luka fraktur,traumafisih lainya

Page 8: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

tubuh,kelelahan

Mental

psikologis

Hubungan kerja tidak

baik-baik, jenis pekerjaan

yang menonton, upah

kerja telalu rendah

2.3.3 Penyakit-penyakit yang bukan disebabkan pekerjaan

Penyakit-penyakit umum terjadi pada pekerjaan dan tidak berhubungan

dengan pekerjaan yang dilakukan. Penyakit ini dapat menyerang berbagai

system tubuh misalnya penyakit kardiovaskuler, misalnya miokarditis,

miokartinfark dan penyakit endoktrin misalnya DM, struma dan banyak

penyakit lainya.

2.4 Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja

2.4.1 Umum

Menurut Makhfudli,2008 dalam bukunya “ Keperawatan Komunitas “ ada

5 tingkat konsep dari pencegahan K3 yaitu :

1. Peningkatan Kesehatan ( Health Promotion ).

2. Perlindungan Khusus ( Spesific Protection ).

3. Diagnosis dini dan Pengobatan tepat (Early Diagnosis and prompt treatment ).

4. Membatasi Kemungkinan Cacat ( Disability limitation ).

5. Pemulihan Kesehatan ( Rehabilitation ).

Upaya-upaya pencegahan penyakit akibat kerja

a. Substitusi

Page 9: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

Yaitu menggantikan bahan-bahan yang berbahaya sama sekali,

misalnya korban tetraklorida diganti dengan triklor etilen.

b. Ventilasi umum.

Yaitu mengalirkan udara sebanyak-banyaknya menurut perhitungan

ke dalam ruang kerja, agar bahan-bahan yang berbahaya ini lebih rendah

dari kabar yang membahayakan yaitu pada kadar ambang batas.

c. Ventilasi keluar setempat

Adalah alat yang dapat menghisap udara dari suatu tempat kerja

tertentu, agar bahan-bahan yang berbahaya dari tempat tersebut dapat

dialirkan keluar.

d. Isolasi

Adalah dengan cara mengisolasi proses perusahaan yang

membahayakan, misalnya isolasi mesin yang hiruk-pikuk, sehingga

kegaduhan yang disebabkannya menurun dan tidak menjadi gangguan

pekerja.

e. Pakaian/Alat Pelindung

Alat pelindung dalam pekerjaan dapat berupa kacamata, masker,

helm, sarung tangan, sepatu atau pakaian khusus yang didesain untuk

pekerjaan tertentu.

f. Pemeriksaan sebelum kerja

Yaitu pemeriksaan kesehatan pada calon pekerja untuk mengetahui

apakah calon pekerja tersebut sesuai dengan pekerjaan yang akan

diberikan baik fisik maupun mentalnya.

Page 10: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

g. Pemeriksaan kesehatan secara berkala

Adalah pemeriksaan kesehatan yang diakukan secara berkala

terhadap pekerja, apakah ada gangguan kesehatan yang timbul akibat

pekerjaan yang dilakukan. Dapata dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 1

tahun sekali, atau disesuaikan dengan kebutuhan.

h. Penerangan sebelum kerja

Penerangan sebelum bekerja bertujuan agar pekerja mengetahui dan

mematuhi peraturan-peraturan, sehingga dalam bekerja lebih hati-hati dan

tidak terkena penyakit akibat pekerjaan.

i. Pendidikan kesehatan

Pendidikan keshatan pada pekerja sangat penting untuk

keselamatan dalam bekerja, sehingga pekerja tetap waspada dalam

melaksanakan pekerjaannya.

2.4.2 Pukesmas

2.4.2.1 Startegi Pukesmas dalam kesehatan dan Keselamatan Kerja

a. Dikembangkan secara terpadu dan menyeluruh dalam pola pelayanan

kesehatan puskesmas bagi pekerja dan keluarga.

b. Dilakukan melalui pelayanan paripurna yang menekankan pada

pelayanan kesehatan kerja, keselamatan kerja, kesehatan keselamatan

kerja.

c. Dilakukan melalui peran serta aktif masyarakat pekerja melalui

pendekatan PKMD.

Page 11: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

2.4.2.2 Pelayanan kesehatan Puskesmas untuk Kesehatan dan Keselamatan

Kerja

1. Pelayanan kesehatan pekerja yang berkunjung ke Puskesmas

2. Kartu berobat atau register terdiri untuk memisahkan dengan

pengunjung yang lain

3. Pada pemeriksaan diarahkan kepada penyakit yang ada hubungannya

dengan pekerja

4. Bagi mereka yang menderita penyakit akibat kerja dilakukan tindakan

untuk diberikan penyuluhan kesehatan dan cara pencegahan penyakit.

5. Bila tidak dapat diatasi dirujuk ke Rumah Sakit atau balai hiperkes.

6. Laporan melalui pelaporan dan pencatatan terpadu.

2.4.2.3 Sasaran

1. Tenaga kerja yang mempunyai dampak besar dalam menunjang

pertumbuhan ekonomi.

2. Tenaga kerja yang kurang memperoleh pelayanan kesehatan yang

memadai.

3. Diutamakan pada sector informal yang merupakan separuh dari

angkatan kerja.

2.4.2.4 Kegiatan pencegahan atau preventif.

a. Penyuluhan kesehatan atau latihan :

1. Bahaya penyakit akibat kerja.

2. Latihan tata kerja yang benar.

Page 12: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

3. Cara menghindar bahaya akibat kerja atau (bahaya bahan kimia dan

zat-zat lainnya) dan pertolongan pertama yang dapat dilakukan.

b. Kegiatan monitoring

Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja dan dilakukan oleh anggota

kelompok kerja yang dilatih untuk mendeteksi pencemaran zat

kimia,pestisida dan lain-lain.

c. Perbaikan mesin atau alat kerja

Ditujukan pada industri kecil dan pada pemaparan/pencemaran karena

bahan-bahan produksi.

d. Pemakaian alat pelindung.

Yang disesuaikan jenis pekerjan dan bahaya yang dihadapi serta

dilakukan untuk mencegah penyakit dan kecelakaan akibat kerja.

2.4.2.5 Kegiatan pengobatan

Pendekatan sisitem organ tubuh yaitu pengobatan yang ditujukan pada

organ tubuh yang terkena, misalnya alat pendengaran, paru-paru, kulit, dan

sebagainya.

2.4.2.6 Pembinaan dan Latihan kader dengan tujuan :

1. Dikenalnya masalah kesehatan umum dan masalah kesehatan kerja oleh

kesehaan kerja.

2. Terpeliharanya kelancaran pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan kerja

oleh tenaga kerja

3. Meningkatnya hasil kegiatan kerja melalui peran serta masyarakat.

Page 13: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

2.4.2.7 Pemeriksaan Kesehatan

1. Pemeriksaan awal

2. Pemeriksaan berkala

3. Perhatian khusus pada organ tubuh yang mungkin terkena penyakit

akibat kerja

2.4.2.8 Pemeriksaan kasus.

1. Pemeriksaan terhadap penderita yang datang berobat ke Puskesmas atau

yang dirujuk oleh kader kesehatan.

2. Pemeriksaan yang teliti dapat mengambarkan masalah kesehatan kerja

dan kesehatan lainya

2.4.2.9 Peninjauan tempat kerja.

Peninjauan untuk menetukan bahaya akibat kerja dan masalah yang

dihadapi ditempat kerja baik bahaya fisik, kimia, biologis maupun

fisiologis.

2.4.2.10 Kegiatan pemulihan

1. Bertujuan untuk memulihkan fungsi alat tubuh yang cidera akibat

penyakit dan kecelakaan kerja.

2. Mengidentifikasikan kasus yang membutuhkan pemulihan dan

merujuknya ke rumah sakit atau pusat rehabilitasi untuk mendapatkan

petunjuk teknis dan melakukan hal-hal teknis yang dapat dilaksanakan

oleh puskesmas

Page 14: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

2.4.2.11 Kegiatan Rujukan.

1. Rujukan medik terhadap kasus-kasus yang tidak dapat ditanggani oleh

puskesmas untuk keperluan pengobatan lebih lanjut dan rehabilitasi

2. Rujukan kesehatan ditujukan terhadap pencemaran lingkungan yang

dapat dirujuk ke Balai Teknis Lingkungan (BTKL), pusat laboratorium

kesehatan departemen kesehatan, balai hiperkes, depnaker.

2.5 Peran Perawat Komunitas.

Menurut Nasrul Efendy, 1998 Fungsi dan tugas perawat dalam usaha K3 di industri

adalah sebagai berikut :

2.5.1 Fungsi dan tugas perawat dalam keselamatan dan kesehatan kerja

Fungsi dan tugas perawat dalam usaha keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di

industri adalah sebagai berikut :

Fungsi perawat :

1. Mengkaji masalah kesehatan.

2. Menyusun asuhan keperawatan pekerja.

3. Melaksanakan pelayanan kesehatan dan keperawatan terhadap pekerja.

4. Melakukan penilaian terhadap asuhan keperawatan yang telah dilakukan.

2.5.2 Tugas perawat :

1. Mengawasi lingkungan pekerja

2. Memelihara fasilitas kesehatan perusahaan

3. Membantu dokter dalam memeriksa kesehatan pekerja

4. Membantu melakukan penilaian terhadap keadaan kesehatan pekerja

Page 15: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

5. Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan perawatan di

rumah kepada pekerja dan keluarga pekerja yang mempunyai masalah

kesehatan.

2.5.3 Peran Perawat

Page 16: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

DAFTAR PUSTAKA

Alex King.(2008).Occuptional Health and safety Http://www.WordPress.com diakses

tanggal 04 November 2010 jam 11.00 WIB

Price,Sylvia.(1995).Patofisiologi Ed.4.Jakarta : EGC

Cermin Dunia Kedokteran.(2008).International Statistical Clasification Of Deases and

Relatation Health Problem.www.Kalbe.co.id diakses tanggal 04 November

2010 jam 12.00 WIB

Effendy, Nasrul. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat, edisi 2. Jakarta : EGC, 1998.

http ://jurnal-sdm.blogspot.com diakses tanggal 24 November 2010 jam 11.30 WIB

Kesehatan kerja dalam www.depkes.go.id

Mansjoer, Arif.(1999).Kapita Selekta Kedokteran Ed.3 Jilid I.Jakarta : Media

Aesculopius.

Makhfudli.(2009).Pengantar Keperawatan Komunitas.Jakarta : EGC

Peraturan Menaker No Per 01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja

Pusat Subekti, Yoyok.(2008).Materi Kuliah Komunitas “Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Tenaga Kerja”.Malang : UMM.

Rachman, Abdul, et al, 1990. Pedoman Studi Hiperkes pada Institusi Pendidikan Tenaga Sanitasi, Jakarta : Depkes RI, Pusdiknakes.

Setyaningsih, Yuliani, 2002. Pengantar ergonomi dalam Kumpulan Materi Kuliah Program Matrikulasi. Semarang : FKM UNDIP

Page 17: Tugas Komunitas Pekerja Revisi

Silalahi, Benet dan Silalahi, Rumondang, 1985. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo.

Sumakmur, 1988, Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : Haji Masagung.

Sumakmur, 1993. Keselamatan dan pencegahan kecelakaan. Jakarta : Haji Masagung.