TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    1/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1. Latar Belakang

    Pabrik Pupuk Phonska Departemen Produksi II PT. Petrokimia Gresik

    mempunyai spesifikasi kadar air di dalam produk maksimal 1%. Untuk

    mendapatkan granul dengan kadar air kurang dari 2% dilakukan pengeringan

    terhadap granul. Proses pengeringan granul phonska di Departemen Produksi II

    PT. Petrokimia Gresik menggunakan alat pengering yaitu rotary dryer.

    Rotary dryeratau pengering putar adalah alat pengering yang digunakan

    untuk mengeringkan Phonska di Unit Produksi II PT. Petrokimia Gresik. Rotary

    dryerterdiri dari sebuah selongsong berbentuk silinder (yang dipasang pada suatu

    batangan roll yang dapat berputar se!ara hori"ontal atau sedikit miring keba#ah

    membentuk sudut dengan bidang dasar di atas suatu support. Pan$ang silinder

    sekitar &' meter dan diameternya berukuran ' meter.

    Rotary Dryerakan mengeringkan padatan Phonska hingga men!apai kadar

    air 1') * 2% dengan bantuan udara pengering yang disuplai dari Combution

    chamber (furnace) dengan arah co-current. +upaya ter$adi kontak antara padatan

    dan gas' maka rotary dryer dilengkapi dengan flight yang diletakkan disepan$ang

    silinder rotary dryer. ,light merupakan sekat*sekat yang arahnya membu$ur

    se$a$ar sumbu silinder yang berfungsi untuk mengangkut bahan yang akan

    dikeringkan. -olume material yang diangkut oleh flight antara 1& sampai 1)%

    dari total olume material yang terdapat didalam rotary dryer (/ibora dkk' 2&&2.

    0ekanisme pengeringan pada rotary dryer adalah saat silinder pengering berputar'

    padatan granul diambil keatas oleh flight' terangkat pada $arak tertentu kemudian

    terhamburkan ke udara dan kemudian ter$adi kontak dengan udara pengering.

    1&

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    2/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    eberhasilan proses pengeringan granul tersebut sangat dipengaruhi oleh

    un$uk ker$a rotary dryeryang tidak dapat diamati se!ara langsung tetapi dapat

    diketahui dengan !ara melakukan ealuasi terhadap kiner$a rotary dryerdengan

    perhitungan thermal efficiency rotary dryer. Perhitungan thermal efficiency rotary

    dryerini didasarkan pada perhitungan nera!a massa dan nera!a panas pada rotary

    dryer.

    I.2. Perumusan Masalah

    Rotary dryermerupakan salah satu alat utama yang digunakan sebagai

    alat pengering granul 3P Phonska. Desain a#al dryer ini harus dilakukan

    dengan tepat dan !ermat sehingga alat dapat berfungsi dengan baik dan

    menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Data yang dapat

    mendukung hal ini seperti komposisi bahan baku' suhu masuk dan keluar dryer

    dapat diketahui dari Central Control Room (445' sedangkan data kelayakan

    produk dapat diketahui dari laboratorium produksi II maupun pengamatan se!ara

    langsung di lapangan. Perlu adanya program ealuasi berkala dari Departemen

    Pemeliharaan untuk mengu$i kelayakan kiner$a alat. 6leh karena itu' perhitungan

    efisiensi thermal dari rotary dryer men$adi penting di mana efisiensi dapat

    dihitung berdasarkan pada perhitungan nera!a massa (bahan baku masuk dan

    bahan baku keluar dan perhitungan nera!a panas ($umlah panas masuk dan

    $umlah panas keluar.

    I.3. Tujuan

    Tu$uan perhitungan efisiensi thermal dari rotary dryer' diantaranya7

    1. 0engetahui perhitungan nera!a massa' nera!a panas' dan efisiensi

    thermalpada rotary dryer.

    1&)

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    3/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    2. 0engetahui faktor*faktor yang mempengaruhi pengeringan dan

    kiner$a rotary dryer.

    I.4. Manaat

    Perhitungan efisiensi thermal dari rotary dryer22*0*82 pada Pabrik

    Phonska I- bermanfaat sebagai usulan dalam ealuasi dan perbaikan kiner$a

    (performance rotary dryer di Pabrik Phonska I-. +elain itu' laporan ini

    memberikan referensi khususnya kepada mahasis#a praktek ker$a dalam

    melakukan perhitungan dan analisa efisiensi rotary dryersebagai salah satu alat

    pengeringan.

    1&8

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    4/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    BAB II

    TIN!AUAN PU"TA#A

    II.1. Penger$ngan

    Pengeringan se!ara umum didefinisikan sebagai pengambilan se$umlah

    ke!il air dari bahan yang dikeringkan dengan menggunakan panas. 6perasi

    pengeringan dilakukan dengan menghembuskan udara panas yang tidak $enuh

    pada bahan yang akan dikeringkan. Udara panas tersebut disebut media pengering

    yang menyediakan panas untuk penguapan air dan sekaligus memba#a uap air

    keluar. 9erbeda dengan evaporasidimana pada proses ini air yang teruapkan dari

    bahan memiliki $umlah yang relatif besar. Dalam evaporasiair teruapkan pada

    titik didihnya' sementara dalam operasi pengeringan' air yang terambil berada

    dalam keadaan uap.

    Pengering dapat diklasifikasikan men$adi dua kelompok' yaitu 7

    1. Pengering berdasarkan kondisi operasinya

    Pengering berdasarkan kondisi operasinya yaitu pengering yang beroperasi

    se!ara batchdan pengering yang beroperasi se!ara kontinyu.

    2. Pengering berdasarkan perpindahan panasnya

    Pengering yang berdasarkan perpindahan panasnya diklasifikasikan

    men$adi 7

    a. Pengering adiabatik(pengering langsung

    Pengering yang dalam prosesnya bahan yang akan dikeringkan

    dikontakkan se!ara langsung dengan media pengering. 0edia

    pengering yang digunakan dapat berupa udara hasil pembakaran

    ataupun hasil pemanasan udara dengan alat pemanas.

    1&:

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    5/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    b. Pengering non adiabatik(pengering tidak langsung

    Pengering yang prosesnya panas berpindah menu$u bahan dari

    medium luar. Dalam pengering ini gas yang harus dikeluarkan

    adalah uap air;uap "at pelarut. (0!4abe < +mith' 1==

    0empela$ari proses pengeringan padatan sangat tergantung pada

    mekanisme internal aliran !airan atau kondisi luar' yaitu7

    1. Temperatur

    2. >umiditi

    . ?liran udara

    . eadaan tiap partikel). eseragaman tiap partikel

    8. ontak antar permukaan padatan basah

    0enurut 4oulson dan 5i!hardson (ol ' 1=)@8=& operasi pengeringan

    bertu$uan untuk 7

    1. 0engurangi biaya transportasi

    2. 0emudahkan penanganan bahan selan$utnya

    . 0eningkatkan nilai guna suatu bahan agar dapat memberikan hasil yang

    baik pada suatu penggunaan (menga#etkan bahan

    . 0engurangi bahaya korosi

    II.2. %akt&r'%akt&r (ang Mem)engaruh$ Penger$ngan

    ,aktor*faktor yang mempengaruhi pengeringan terdiri atas faktor yang

    berhubungan dengan alat pengering' faktor yang berhubungan dengan sifat*sifat

    bahan yang dikeringkan' dan perlakuan pra pengeringan. 0enurut 0u$amdar dan

    Deastin (2&&1' untuk menghasilkan produk kering yang baik mutunya' ada

    beberapa faktor kendali pada alat pengering yang harus dipertimbangkan' yaitu7

    1. +uhu yang digunakan

    2. elembaban relatif udara

    . e!epatan dan arah aliran udara

    . Aaktu pengeringan

    emampuan untuk menguapkan air akan bertambah !epat dengan

    naiknya suhu dan panas yang diperlukan untuk menguapkan air. +uhu udara pada

    1&

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    6/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    proses pengeringan tidak hanya berpengaruh pada #aktu pengeringan tetapi $uga

    berpengaruh pada kualitas hasil pengeringan. Untuk mendapatkan biaya

    pengeringan yang rendah pada kapasitas pengeringan yang tinggi biasanya

    digunakan suhu setinggi*tingginya dengan !atatan pada suhu ini sifat bahan tidak

    berubah. +uhu pada keadaan ini disebut suhu kritis (+uti$ahartini' 1=).

    elembaban udara pengering berpengaruh terhadap pemindahan !airan

    atau uap air dari dalam ke permukaan bahan' karena uap sangat tergantung pada

    kelembaban. e!epatan aliran udara pengering mempunyai pengaruh yang besar

    untuk memindahkan massa uap air dari bahan ke atmosfer. Tanpa penggunaan

    aliran udara untuk memba#a uap air tersebut' perbedaan tekanan uap antara

    bagian dalam dan permukaan bahan tersebut sangat ke!il sehingga men$adi

    penghalang ter$adinya pemindahan uap air dari bahan bagian dalam ke

    permukaan. >al ini akhirnya berpengaruh terhadap #aktu yang dibutuhkan untuk

    pengeringan bahan.

    0edia pengering mengalir se!ara aksial mel#ati drum searah atau

    berla#anan arah dengan aliran produk. ?liran berla#anan lebih disukai bila bahan

    yang dikeringkan tidak sensitif terhadap panas dan harus dikeringkan sampai

    tingkat kadar air yang sangat rendah. 0ode aliran searah umumnya lebih disukai

    untuk bahan yang sensitif terhadap panas dan untuk la$u pengeringan tinggi

    (0u$umdar dan Deastin' 2&&1.

    ,aktor*faktor yang berhubungan dengan bahan yang dikeringkan yaitu

    sifat*sifat bahan seperti bentuk dan ukuran bahan' sifat higroskopis bahan' $umlah

    dan tebal lapisan bahan yang dikeringkan. ,aktor lain yang berpengaruh terhadap

    pengeringan adalah peletakan dan pengadukan bahan selama pengeringan

    berlangsung' sifat*sifat penghantar panas dari bahan alat pengering serta !ara

    pemindahan panas dari sumber alat pemanas ke bahan yang dikeringkan (5i!hey

    et al.' 1=81 dan >all' 1=):.

    1&=

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    7/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    II.3. Rotar Drer

    Rotary dryeratau pengering putar adalah alat pengering yang digunakan

    untuk mengeringkan Phonska di Unit Produksi II PT. Petrokimia Gresik.Rotary

    dryerterdiri dari sebuah selongsong berbentuk silinder (yang dipasang pada suatu

    batangan roll yang dapat berputar se!ara hori"ontal atau sedikit miring keba#ah

    membentuk sudut dengan bidang dasar di atas suatu support. Pan$ang silinder

    sekitar &' meter dan diameternya berukuran ' meter. Pada bagian dalam

    silinder terdapat sekat*sekat yang arahnya membu$ur se$a$ar sumbu silinder'

    sepan$ang silinder. +ekat ini disebut flight yang berfungsi untuk mengangkut

    bahan yang akan dikeringkan pada silinder yang berputar. 9ahan basah

    dimasukkan pada bagian u$ung yang lebih tinggi dan akan keluar sebagai produk

    yang kering pada u$ung bagian yang lebih rendah. Gerakan ma$u dari bahan yang

    dikeringkan ini disebabkan oleh adanya gaya graitasi' putaran silinder'

    kemiringan silinder dan adanyaflight(Perry' 1=. Perputaran ter$adi karena alat

    ini dilengkapi dengan gear yang dipasang pada shelldan dihubungkan dengan

    suatu driveke motor penggerak.

    Benis Rotary Dryer berdasarkan !ara kontak antara "at yang akan

    dikeringkan dengan udara pengering ada ma!am 7

    1. Direct Rotary Dryer' "at padat dikontakkan langsung dengan gas sebagai

    udara pengering

    2. Indirect Rotary Dryer' "at padat dikontakkan dengan gas panas yang

    mengalir melalui mantel luar

    . Direct-indirect Rotary Dryer' gas panas terlebih dahulu dile#atkan

    melalui mantel dan kemudian masuk ke selongsong' dimana gas tersebut

    kontak langsung dengan "at padat yang dikeringkan.

    11&

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    8/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    0edia pemanas yang digunakan dalamRotary Dryerbiasanya berupa gas

    panas atau udara panas yang alirannya dapat ter$adi se!ara searah dengan bahan

    yang akan dikeringkan (cocurrent)atau berla#anan arah dengan bahan yang akan

    dikeringkan (countercurrent).

    Rotary Dryeryang digunakan di pabrik pupuk Phonska I- Departement

    Produksi II9 PT. Petrokimia Gresik adalah $enisDirect Rotary Dryerdan sebagai

    medium pemanas digunakan udara yang dipanasi terlebih dahulu dalam suatu

    dryer combution chamber (furnace). ?liran udara yang digunakan searah dengan

    aliran Phonska yang masuk keRotary Dryer (co-current.

    DasarRotary Dryerini adalah 7

    1. Phonska yang dikeringkan bersifatfree flowing

    2. Proses yang ter$adi adalah kontinyu

    . 6perasi dari alat ini relatie sederhana

    II.3.1. Bag$an'Bag$anRotar Drer

    A! Burner

    urnerberfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan panas dengan

    bahan bakar minyak tanah' batu bara' gas alam' dan lainnya.

    B. *uang Pem+akaran

    5uang pembakaran adalah tempat ter$adinya proses pembakaran untuk

    menghasilkan panas.

    ,. Pem$n-ah Panas

    Pemindah panas adalah tempat ter$adinya pemanasan udara lingkungan

    yang akan digunakan sebagai udara pengering pada proses pengeringan.

    D. ,er&+&ng Asa)

    111

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    9/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    4erobong asap digunakan untuk membuang sisa hasil pembakaran

    sehingga tidak mengganggu pembakaran.

    E. B"o#er

    lowerberfungsi menarik udara lingkungan untuk masuk ke ruang

    pemindah panas dan mengehembuskannya melalui pipa udara panas menu$u ke

    ruang pembakaran.

    %. *uang Penger$ngan

    5uang pengeringan adalah ruang ter$adinya proses pengeringan bahan

    dengan menggunakan panas se!ara kontak langsung yang dihasilkan dari ruang

    pembakaran dan merupakan tempat untuk meletakkan komoditas yang

    dikeringkan.

    . *angka

    5angka berfungsi sebagai tempat untuk menyangga bagian*bagian dari

    alat pengering.

    II.3.2. Pr$ns$) kerja *&tar( Dr(er 2/'M'3/2 Pa+r$k Pu)uk Ph&nska

    Rotary Dryerakan mengeringkan padatan Phonska hingga men!apai

    kadar air 1 * 1')% dengan bantuan udara pengering yang disuplai dari Combution

    chamber (furnace) dengan arah co-current. Dengan adanya putaran padaRotary

    Dryerakan mempermudah Phonska untuk dikeringkan karena proses kontak

    dengan udara panas lebih sering ter$adi' disamping itu proses pengeluaran produk

    Phonska dari 5otaryDryer$uga akan lebih mudah.

    II.3.3. #&n-$s$ 0)eras$ *&tar( Dr(er 2/'M'3/2 Pa+r$k Pu)uk Ph&nska

    112

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    10/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    1. adar air produk granulator C 1% * % yang akan dikeringkan di dryer

    28*0*82' untuk men!apai spesifikasi produk.

    2. Produk dari granulator masuk ke 5otary Dryer melalui chutedengan sudut

    eleasi :&o. emiringan 5otary Dryer antara )o.

    . Putaran 5otary Dryer rpm.

    . Udara panas disuplai dari combustion chamber(furnace) &=*9*1&1 dengan

    kalori yang diperlukan berkisar 1&8 * 81&8 kkal;$am.

    ). Temperatur udara masuk tergantung dari $umlah air yang harus diuapkan'

    dan dikendalikan otomatis berdasarkan temperatur udara keluar dengan

    TI4*1&).

    8. Udara masuk ke rotary dryer disuplai oleh 2 buah blo#er yaitu 22*4*&2?

    dan 21*4*&29 dengan la$u udara blo#er masing*masing 1)&&&&

    m;$am dan 1182& m;$am

    :. Gas dari RotaryDryer mengalir melalui dryer cyclone 22*D*&2' diisap

    oleh dryer e!haust fan 28*4*&2' gas langsung ke scrubbing system

    sebelum dibuang ke atmosfer.

    II.3.4. am+ar *&tar( Dr(er

    11

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    11/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    "ambar #.$ Rotary Dryer

    II.4. Per)$n-ahan Massa -alam Penger$ng

    Perpindahan massa dalam pengering ter$adi dari permukaan padat ke gas.

    /a$u rata*rata perpindahan massa 0' diperoleh dengan persamaan 7

    0C 0s(Es*Eb (0!4abe < +mith' 1==

    Dimana 7

    0 7 la$u massa uap air

    0s 7 la$u massa padatan kering

    Es 7 fraksi massa "at !air a#al

    Eb 7 fraksi massa "at !air akhir

    Bika gas (udara masuk pada kelembaban >sdan keluar pada kelembaban

    >bdan 0gadalah la$u massa gas kering' maka 7

    >bC >sFg

    s

    %

    %(Es Eb

    C >sF

    g

    v

    %

    % (0!4abe < +mith' 1==

    Neraa Massa *&tar( Dr(er

    0uk' 0ao

    0fk 0pk

    11

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

    5otary Dryer

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    12/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    0af 0ap

    0uk' 0ai

    0assa 0asuk C 0assa eluar

    0fkF 0afF 0ukF 0aiC 0pkF 0apF 0ukF 0aoF 0!

    Dimana 7

    0ukC /a$u alir massa udara kering

    0ai C /a$u alir massa air dalam udara kering

    0fk C /a$u alir massa umpan kering

    0af C /a$u alir massa air dalam umpan basah

    0aoC /a$u alir massa air dalam udara keluar

    0apC /a$u alir massa air dalam produk

    0pkC /a$u alir massa produk kering

    0! C /a$u alir massa produk kering yang lolos ke cyclone

    II.. Per)$n-ahan Panas -alam Penger$ng

    Neraa Panas *&tar( Dr(er

    loss

    11)

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

    5otary Dryer

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    13/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    f p

    i o

    Panas 0asuk C Panas keluar

    iF f C oF pF loss

    0uk. >iF 0s. >s C 0uk. >oF 0s. >pF loss

    Dimana 7

    i C /a$u alir panas udara kering

    f C /a$u alir panas yang diba#a oleh umpan

    o C /a$u alir panas udara keluar

    p C /a$u alir panas yang diba#a produk

    >i CHnthalpi udara masuk

    >o CHnthalpiudara keluar

    >s C Hnthalpi "at padat

    >p C Hnthalpi produk

    0s C /a$u alir massa "at padat

    loss C /a$u alir panas yang hilang

    Hnthalpi udara dihitung dengan persamaan 7

    >yC (1'&&) F 1'> (Ts * Too4 F 2)&1'> (Geankoplis' 1==:

    Hnthalpi !ampuran padat*!air dihitung dengan persamaan 7

    118

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    14/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    >sC Es. 4psF El. 4pl(Ts* To (Geankoplis' 1==:

    Dimana 7

    >y 7 enthalpi udara

    > 7 kelembaban udara (&umidity)

    >s 7 enthalpi !ampuran padat*!air

    4ps 7 kalor spesifik "at padat

    4pl 7 kalor spesifik "at !air

    Ts 7 suhu !ampuran

    To 7 suhu dasar

    Es 7 ,raksi berat padatan

    El 7 ,raksi berat !air

    II./. Therma" $%%i&ien& Rotar Drer

    Thermal effi!ien!y CdisuplaiyangG

    diserapyangGJ 1&& % (>immelblau' 1==8

    11:

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    15/21

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    16/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    III.2. Peng&lahan Data

    Dari data yang diperoleh dilakukan langkah*langkah perhitungan sebagai

    berikut 7

    1. Neraa Massa *&tar( Dr(er

    0uk' 0ao

    0fk 0pk

    0af 0ap

    0uk' 0ai

    0assa 0asuk C 0assa eluar

    0fkF 0afF 0ukF 0aiC 0pkF 0apF 0ukF 0aoF 0!

    Dimana 7

    0uk C /a$u alir massa udara kering

    0ai C /a$u alir massa air dalam udara masuk

    0ao C /a$u alir massa air dalam udara keluar

    0fk C /a$u alir massa umpan kering

    0af C /a$u alir massa air dalam umpan basah

    11=

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

    5otary Dryer

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    17/21

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    18/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    BAB I

    HA"IL PEMBAHA"AN

    I.1. Has$l

    Tabel .1.>asil Perhitungan 3era!a 0assaRotary Dryer

    Massa 5Masuk6 Rate5kg7jam6 Massa 5#eluar6 Rate5kg7jam6

    Phonska ?nhidrat 1.82'1 Phonska ?nhidrat 1.82'1

    ?ir dalam Umpan 8'18=)=1 ?ir dalam Produk 2:'8=Udara ering 1.22': Udara ering 1.22':

    ?ir dalam Udara

    0asuk

    12'=21 ?ir dalam Udara

    eluar

    =21'&&==1

    !umlah /.8491::;; !umlah /.8491::;;

    Tabel .2. >asil Perhitungan 3era!a PanasRotary Dryer

    Panas 5Masuk6 Rate5k!7jam6 Panas 5#eluar6 Rate5k!7jam6

    Panas Udara 0asuk

    Rotary Dryer (i

    ).)2:.&'= Panas Udara eluar

    Rotary Dryer (o

    .&).=)8')

    Panas Produk 0asuk

    Rotary Dryer (f

    ).:.81'21 Panas Produk eluar

    Rotary Dryer (p

    .=1.2'1=2

    Panas yang hilang

    (loss

    2.11.82)'=81

    !umlah 1:.;:1.8/9/:3 !umlah 1:.;:1.8/9/:3

    Dari hasil perhitungan didapatkan efisiensi thermal Rotary Dryer pada

    pabrik Pupuk Phonska PT Petrokimia Gresik adalah &'8 %.

    I.2. Pem+ahasan

    121

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    19/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    Total nera!a massa masuk C total nera!a massa keluar yaitu

    2).2:'=28 kg;$am.

    Total nera!a panas masuk C total nera!a panas keluar yaitu

    1&=.2.):='8 kB;$am

    hermal efficiency Rotary Dryer pabrik Pupuk Phonska II PT.

    Petrokimia Gresik berdasarkan perhitungan data adalah 88'8%

    Haluasi Rotary Dryer dilakukan dengan menghitung thermal efficiency

    Rotary Dryer berdasarkan nera!a massa dan nera!a panas. hermal efficiency

    Rotary Dryer berdasarkan data yang diperoleh adalah '8 %. +edangkanstandart

    minimum thermal efficiency dryer adalah 8)% (roceedings' *+ ,ertilier

    roduction lternatives' $//0)' hal ini menun$ukkan Rotary Dryer dipabrik

    Phonska I- PT. Petrokimia Gresik beroperasi di atas efisiensi standar minimum

    panas dryer. Rotary Dryerdi pabrik Phonska I- PT. Petrokimia Gresik masih

    memiliki kemampuan yang baik dalam mengeringkan granul Phonska.

    122

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    20/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    BAB

    PENUTUP

    .1. #es$m)ulan

    1. Total nera!a massa masuk C total nera!a massa keluar yaitu

    )8.)'1&&== kg;$am dan total nera!a panas masuk C total nera!a panas

    keluar yaitu 1&.=&1.8)'8& kB;$am

    2. >asil ealuasi hermal efficiency Rotary Dryerpabrik pupuk Phonska

    adalah =&'= %

    . +tandar minimum thermal efficiency dryer sebesar 8)% (roceedings'

    *+ ,ertilier roduction lternatives' $//0)' yang berarti Rotary

    Dryer masih layak digunakan.

    .2. "aran

    +etelah dilakukan pengamatan dan perhitungan tentang Rotary

    Dryerdi pabrik Phonska I-' maka perlu disarankan7

    1. 9ahan bakar furnace Unit Phonska I- yang digunakan untuk

    menghasilkan udara panas sebagai media pengering pada rotary dryer

    sebaiknya diganti menggunakan gas alam. arena emisi batu bara

    sebagai bahan bakar furnace berpotensi menghasilkan ash yang akan

    mengkontaminasi butiran granul saat masuk dryer.

    2. Perlu adanya pengaturan kadar air dari umpan dan udara yang masuk ke

    Rotary Dryeragar energi panas yang dibutuhkan tidak terlalu besar.

    . Perlu dilakukan pembersihan se!ara berkala minimal setiap bulan

    sekali untuk membersihkan sisa ash yang mengendap yang dapat

    mengganggu proses pengeringan sehingga tidak ter$adi penurunan

    thermal efficiencyRotary Dryer.

    12

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 TUGAS KHUSUS FIX WITO WIBOWO 21030111130058 + Simple

    21/21

    Laporan Kerja Praktek 2014

    Unit Phonska IV Departemen Produksi II B

    PT Petrokimia Gresik

    DA%TA* PU"TA#A

    ?nonim. 1==.roceeding *+ ,ertilier roduction lternatives.

    ?nonim. 2&&&.anduan 1perasi abrik honska 233.333 ton4tahun' I3456'

    +panyol.

    4oulson' B0 < 5i!hardson' B,. 1=&.Chemical 5ngineering' vol #.' Pergamon

    Press' /ondon.

    Geankoplis' 4hristie. 1==:.ransport rocesses and 6nit 1peration' 2rded.

    Prenti!e*>all' 3e# Delhi.

    >immelblau' 0. Daid. 1==8.rinsip-rinsip Dasar dan +alkulasi dalam eknik

    +imia' 7ilid #. PT. Pronhalindo' Bakarta.

    >olman' B.P.'1=8. &eat ransfer. 8i!th 5dition. 3e# Lork7 0! Gra#*>ill

    4ompanies. In!.

    ern' D... 1=.rocess &eat ransfer. 3e# Lork7 0! Gra#*>ill 4ompanies.

    In!.

    0!. 4abe +mith < >arriot. 1==.1perasi eknik +imia' 2nded.Bakarta7 Hrlangga.

    0u$umdar' ?.s. dan +. Deastin. 2&&1. engeringan Industrial. Pener$emah7

    ?rmansyah >.T.' Dyah A' Hdy >.' /eopold 6.3.' IP9 Press' 9ogor.

    Perry' 5.> < Don Green. 1=.erry9s Chemical 5ngineer9s &andbook' :th ed'.

    0! Gra#*>ill' 3e# Lork.

    5i!hey' 4.9.' P. Ba!obson dan 4.A. >all.' 1=81.gricultural 5ngineering &and

    ook.0! Gra# >ill 9ook 4o.' In!.' 3e# Lork.

    Luni"ar' ?gung. 2&12. /aporan er$a Praktek Departmen Produksi II 9agian

    4andal Produksi II9. Gresik7 PT Petrokimia Gresik.

    12

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014