Tugas Kelompok Dr. Fachmi Klmpk 8

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS ADMINISTRASI KESEHATANPeriode 1 Agustus 2011 26 September 2011

Disusun oleh: Kelompok 7:1. 2. 3. 4. 5.

Indah Yuni Puspita Nor Faz Azrin Tengku Nuraihan Winda Nestamer Okky Mararinanda

(04104705028) (04104705117) (04104705132) (04104705037) (04104705057)

Pembimbing: Dr. dr. H. Fachmi Idris, M. Kes

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011

1. Jelaskan Hubungan/Posisi antara

Administrasi dan Manajemen?

Apakah manfaat administrasi/manajemen dalam aplikasinya pada penanganan kasus kedokteran? Berikan contohnya! Jawab : Hubungan/posisi antara Administrasi dan Manajemen adalah : a. Administrasi sama dengan manajemen Tidak membedakan antara administrasi dan manajemen b. Administrasi berbeda dari manajemen Administrasi lebih tinggi dari manajemen (Herman Finer) Administrasi lebih rendah dari manajemen (Samuel & Paul) Administrasi melaksanakan saja kebijakan Manajemen merumuskan kebijakan Manfaat administrasi/manajemen dalam aplikasinya pada penanganan kasus kedokteran : a. Penanganan dalam kasus kedokteran lebih terarah, efektif dan efisien sesuai dengan hasil yang diharapkan yaitu status kesehatan yang lebih baik b. Memanfaatkan sumber daya termasuk sarana dan prasarana yang berkualitas sehingga dapat memberikan banyak kandungan dalam menangani kasus kedokteran Contoh : Pada kasus TBC, adanya program DOTS yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga penggunaan OAT dapat dijangkau oleh semua masyarakat dan pengawasan penggunaan obat TBC secara teratur dapat lebih ditingkatkan, sehingga pada akhirnya terjadi penurunan angka kejadian kasus TBC di masyarakat. 2. Jelaskan Unsur-Unsur Pokok Administrasi Kesehatan! Dan

Bagaimana Unsur-Unsur Pokok tersebut dapat bekerja dengan baik

Jawab : Berdasar definisi (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat) ditemukan 5 faktor pokok yang berperan penting dalam menetukan keberhasilan administrasi kesehatan, 5 unsur pokok manajemen kesehatan adalah: masukan (input), proses (process), keluaran (output), sasaran (target) serta dampak (impact)

A. INPUT Input (masukan) adalah segala sesuatu yg dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan administrasi. Menurut (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat) input ada 3 macam: 1) Sumber (resources) 2) Tatacara (prosedures) 3) Kesanggupan (capacity) 1) Sumber (resources) adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menghasilkan barang atau jasa Sumber (resources) dibagi 3 macam: 1. Sumber tenaga (labour resources): dibedakan a.Tenaga ahli (skilled): dokter, bidan, perawat b.Tenaga tidak ahli (unskilled): pesuruh, penjaga 2. Sumber modal (capital resources), dibedakan a.Modal bergerak (working capital): uang, giro b.Modal tidak bergerak (fixed capital): bangunan, tanah, sarana kesehatan3. Sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu yang

terdapat dialam yang tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal

2) Tatacara (procedures): adalah berbagai kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang dimiliki dan yang diterapkan 3) Kesanggupan (capacity): adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga pelaksana

Menurut Koontz: input administrasi ada 4: Man, Capacity, Managerial, Technology Untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan, macam input ada 4M: Man, Money, Material, Method Untuk organisasi yang mencari keuntungan, macam input ada 6M: Man, Money, Material, Method, Machinery, Market

B. PROSES Proses (process) adalah langkah2 yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses dikenal dengan nama fungsi administrasi. Pada umumnya proses dan ataupun fungsi administrasi merupakan tanggung jawab pimpinan Macam fungsi administrasi: 1) Menurut (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat) ada 6: Planning, Organizing, Directing, Controlling, Coordinating, Evaluation (PODCCE) 2) Menurut Freeman ada 6: Planning, Actuating, Coordinating, Guidance, Freedom, Responsibility (PACGFR) 3) Menurut George R. Terry ada 4: Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC) 4) Menurut Barton ada 8: Planning, Organizing, Staffing, Budgeting, Implementing, Coordinating, Reporting, Evaluation (POSBICRE) 5) Menurut Luther M. Gullick ada 7: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting (POSDCoRB)

6) Menurut

Hendry

Fayol

ada

5:

Planning,

Organizing,

Commanding, Coordinating, Controling (POCCC) Fungsi administrasi yang utama: 1) Planning: termasuk penyusunan anggaran belanja 2) Organizing: termasuk penyusunan staff 3) Implementing: termasuk pengarahan, pengkoordinasian, bimbingan, penggerakan dan pengawasan 4) Penilaian: termasuk penyusunan laporan C. OUTPUT Output: adalah hasil akhir dari kegiatan dan tindakan tenaga kesihatan profesional terhadap pasien atau terhadap suatu program yang dilaksanakan. Dapat juga berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif ataupun negatif.keluaran jangka pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan tertentu atau prosedur tertentu. Keluaran jangka panjang adalah status kesihatan atau kemampuan pasien. Untuk administrasi kesehatan, output dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health services). Macam pelayanan kesehatan: Upaya kesehatan perorangan (UPK) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

D. SASARAN Sasaran (target group)adalah kepada siapa output yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tsb ditujukan 1) UKP untuk perseorangan 2) UKM untuk masyarakat (keluarga dan kelompok) Macam sasaran: 1) Sasaran langsung (direct target group) 2) Sasaran tidak langsung (indirect target group)

E. IMPACT Dampak (impact) adalah akibat yang ditimbulkan oleh output. Untuk administrasi tercapai kesehatan dampak yang diharapkan dan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan dapat jika kebutuhan (needs) tuntutan (demands) perseorangan/masyarakat dapat dipenuhi

1) KEBUTUHAN KESEHATAN (HEALTH NEEDS) Kebutuhan kesehatan (needs) bersifat obyektif, karena itu pemenuhanya bersifat mutlak. Kebutuhan kesehatan sangat ditentukan oleh masalah kesehatan di masyarakat. Masalah kesehatan perorangan/keluarga yang terpenting adalah penyakit yang diderita. Masalah kesehatan masyarakat adalah status kesehatan masyarakat. Menurut Gordon dan Le Right (1950) penyakit/status kesehatan ditentukan oleh 3 faktor: Host, Agent dan Environment. Upaya untuk menemukan kebutuhan masyarakat, perhatian harus ditujukan pada ketiga faktor tsb. Apabila penyebab penyakit diketahui baru dilanjutkan dengan tindak lanjut (solusi).

2) TUNTUTAN KESEHATAN (HEALTH DEMANDS) Tuntutan kesehatan (health demands) pada dasarnya bersifat subyektif, karena itu pemenuhanya bersifat fakultatif. Tuntutan kesehatan yang subyektif dipengaruhi oleh latar belakang individu (pendidikan, ekonomi, budaya dsb). Tuntutan kesehatan sangat dipengaruhi oleh teknologi kedokteran.

CONTOH; NEEDS DEMANDS

Kebutuhan: sembuh , Tuntutan: Bidan, Dokter umum, Dokter spesialis Kebutuhan: lahir normal , Tuntutan: Bidan, Dokter umum, Dokter spesialis Kebutuhan: rawat inap , Tuntutan: Klas 3, Klas 2, Klas 1, Pavilyun Kebutuhan: mengetahui DJJ , Tuntutan: funanduskop, Doppler, USG

3)

Jelaskan 4 (Empat) Macam Fungsi Administrasi yang Sudah Dan metode apa yang dipergunakan untuk

Disederhanakan!

mengoptimalkan kinerja dari ke empat fungsi manajemen tersebut. Jawab : Empat macam fungsi administrasi yang sudah disederhanakan menurut George R.Terry, , antara lain: Planning (perencanaan) Organizing (pengorganisasian) Actuating (penggerakan) Controlling (pengawasan).

a. Planning (perencanaan) Planning (perencanaan) adalah kemampuan untuk memilih satu kemungkinan dari beberapa kemungkinan yang tersedia yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan. (Billy E. Goets). Dalam kehidupan sehari hari dikenal beberapa istilah yang agak identik dengan perencanaan. Istilah yang dimaksud adalah: Peramalan (forcasting) Penyelesaian masalah (problem solving) Penyusunan program (programming) Penyusunan rancangan (designing) Pengkajian kebijakan (policy analysis) Proses pengambilan keputusan (decision making process).

Macam

perencanaan ditinjau dari jangka waktu berlakunya rencana,

tingkatan rencana maupun dari ruang lingkup adalah: Ditinjau dari jangka waktu berlakunya rencana. Per, jangka panjang Per. jangka menengah Per. Jangka pendek Per. Induk Per. Operasional Per. Harian Per. Strategik Per.taktis Per.menyeluruh Per. Terpadu

Ditinjau dari tingkatan rencana.

Ditinjau dari ruang lingkup

Unsur-unsur planning (perencanaan) antara lain: Rumusan misi Rumusan masalah Rumusan tujuan umum dan khusus Rumusan kegiatan Asumsi perencanaan Strategi pendekatan Waktu Organisasi dan tenaga pel;aksana Biaya Metoda penilaian dan kriteria keberhasilan.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah pengelompokan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan memuaskan. Definisi lain menyebutkan pengorganisasian adalah pengaturan sejumlah personil yang dimiliki untuk memungkinkan tercapainya suatu tujuan yang telah disepakati dengan jalan mengalokasikan masing-masing fungsi dan tanggung jawabnya. Unsur-unsur pokok dalam pengorganisasian antara lain: Hal yang diorganisasikan seperti kegiatan, tenaga pelaksana Proses pengorganisasian Hasil pengorganisasian. Prinsip pokok organisasi antara lain: Mempunyai pendukung Mempunyai tujuan Mempunyai kegiatan Mepunyai pembagian tugas Mempunyai perangkat organisasi Mempunyai pembagian dan pendelegasian wewenang Mempunyai kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah dan arah. Macam-macam organisasi antara lain: Organisasi lini

Organisasi staff

Organisasi lini dan staff

c. Actuating (penggerakkan/pelaksaanaan) Actuating (penggerakkan/pelaksaanaan) adalah melaksanakan rencana yang telah dibuat dan yang telah ditetapkan bentuk organisasi yang akan melaksanakan rencana tersebut. Sebagai seorang manager di dalam pelaksanaan rencana/program (kesehatan) harus mempunyai pengetahuan/ kemampuan : Motivasi (motivation) Komunikasi (communication) Kepemimpinan (leadership) Pengarahan (directing) Pengawasan (controlling) Supervisi (supervision)

d. Controlling (pengawasan)

Controlling (pengawasan) adalah melakukan penilaian dan

sekaligus koreksi terhadap setiap penampilan pelaksana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana. Definisi lain menyebutkan controlling (pengawasan) adalah suatu proses untuk mengukur penampilan suatu program yang kemudian dilanjutkan dengan mengarahkannya sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk melaksanakan pengawasan perlu diperhatikan: Obyek pengawasan, yaitu hal-hal yang akan diawasi dari pelaksanaan program Metoda pengawasan, yang merupakan mekanisme umpan-balik Proses pengawasan, merupakan langkah langkah yang terdiri: merumuskan rencana, tujuan dan standar pengawasan mengukur penampilan membandingkan hasil dengan standar menarik kesimpulan dan melaksanakan tindak lanjut 4. Jelaskan tentang Ruang Lingkup Administrasi Kesehatan!, serta berikan pendapat anda tentang sistim kesehatan di Indonesia. Jawab : Kegiatan Administrasi Melaksanakan fungsi administrasi. (POAC/POSDCORB) Orang yang mengerjakan administrator atau manajer Objek dan Subjek administrasi Adalah sistem kesehatan Pendapat tentang sistem kesehatan di Indonesia: Menurut kelompok kami sistem kesehatan di Indonesia masih mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif hal ini dapat dilihat dari jaminan sosial berobat gratis yang telah dilaksanakan terutama di Sumatera Selatan, padahal kita ketahui menurut teori Blum status kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh perilaku individu pekerjaan administrasi berarti seorang

(50%), sedangkan pelayanan kesehatan hanya 10%. Oleh karena itu menurut kami perlu adanya perbaikan sistem kesehatan di Indonesia yang lebih mengutamakan pada tindakan pencegahan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Upaya Kesehatan : Upaya kesehatan di Indonesia belum terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bersifat peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif) masih dirasakan kurang. Pembiayaan Kesehatan : sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia masih rendah. Sementara itu anggaran pembangunan berbagai sektor lain belum sepenuhnya mendukung pembangunan kesehatan SDM Kesehatan : Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam pemerataannya masih belum merata, bahkan ada beberapa puskesmas yang belum ada dokter, terutama di daerah terpencil, daya serap tenaga kesehatan oleh jaringan pelayanan kesehatan masih terbatas. Hal ini bisa menjadi refleksi bagi Pemerintah dan tenaga medis, agar terciptanya pemerataan tenaga medis yang memadai. Sumberdaya Obat dan Perbekalan Kesehatan : Industri farmasi di Indonesi saat ini cukup berkembang seiring waktu. Hanya dalam hal ini pengawasan dalam produk dan obat yang ada. Perlunya ada tindakan yang tegas, ketat dalam hal ini. Pemberdayaan Masyarakat : Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat. Sayangnya pemberdayaan masyarakat dalam arti mengembangkan kesempatan yang lebih luas bagi lingkup masyarakat dalam mengemukakan pendapat dan mengambil pemberdayaan masyarakat masih dalam bentuk mobilisasi keputusan tentang kesehatan masih dilaksanakan secara terbatas. Kecuali itu masyarakat. Sedangkan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelayanan, advokasi kesehatan serta pengawasan sosial dalam program pembangunan kesehatan belum banyak dilaksanakan. Manajemen Kesehatan : Manajemen kesehatan sangatlah berpengaruh juga, karena dalam hal ini yang memanage proses, tetapi keberhasilan manajemen

kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, dukungan hukum kesehatan serta administrasi kesehatan. Jika tidak tersedianya hal ini maka bisa jadi proses manajemen akan terhamnbat atau bahkan tidak berjalan. 5. Jelaskan Macam Manfaat Administrasi Kesehatan! serta

Bagaimanakah caranya mengukur keberhasilan manfaat tersebut. Berikan contoh-contoh konkritnya Jawab : Macam manfaat Administrasi Kesehatan: a. Dapat dikelola sumber, tata cara dan kesanggupan secara efektif dan efisien b. Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai c. Dapat disediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik-baiknya Cara mengukur keberhasilan manfaat tersebut yaitu dengan melihat apakah terjadi peningkatan derajat kesehatan dalam masyarakat yaitu dengan terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pada masyarakat. Contohnya adalah dalam suatu program yang direncanakan dikatakan berhasil bila: masalah yang ada telah berhasil diatasi tujuan yang dirumuskan telah berhasil dicapai program yang telah dilaksanakan ternyata efektif dan efisien

Contoh kasus:a. . Kasus Penyakit Peyronie: Pada kasus ini, penyelenggaraan kesehatan dapat

dikatakan berhasil apabila sumber daya manusia yang berkompeten misalnya dokter atau petugas kesehatan lainnya dapat memberikan informasi mengenai penyakit ini sehingga masyarakat dapat melakukan hal-hal yang diharapkan (memeriksakan diri sedini mungkin bila terdapat gejala dari suatu penyakit, melakukan pencegahan, ataupun melakukan perawatan diri terhadap penyakit ini) sehingga sehingga dapat mencegah keterlambatan berobat yang menyebabkan terjadinya komplikasi. Dengan mengetahui penyebab Penyakit Peyronie diharapkan masyarakat dapat mencegah penyakit tersebut dengan memperbaiki

perilaku hidupnya yang salah. Dengan mengenali gejala-gejala Penyakit Peyronie diharapkan masyarakat tidak terlambat berobat yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi.b. Ekstrofi vesicae : Pada kasus ini, penyelenggaraan kesehatan dapat dikatakan

berhasilapabila tersedianya sumber daya manusia yang berkompeten misalnya dokter atau petugas kesehatan lainnya dapat memberikan informasimengenai ekstrofi vesicae sehingga masyarakat dapat menyadari pentingnya menjalani cara kehidupan yang sehat sehingga mampu mencegah faktor resiko terjadi ekstrofi vesicae terutamanya pada ibu hamilc. Kasus Distrofi Vulva : Pada kasus ini, penyelenggaraan kesehatan dapat dikatakan

berhasil apabila sumber daya manusia yang berkompeten misalnya dokter atau petugas kesehatan lainnya dapat memberikan informasi mengenai penyakit ini sehingga masyarakat dapat melakukan hal-hal yang diharapkan (memeriksakan diri sedini mungkin bila terdapat gejala dari suatu penyakit, melakukan pencegahan, ataupun melakukan perawatan diri terhadap penyakit ini) sehingga keadaan terjadinya distrofi vulva dapat dicegah dengan menekan faktor yang dapat memepengaruhinya.d. Kasus Disfungsi Ereksi : Pada kasus ini, penyelenggaraan kesehatan dapat

dikatakan berhasil apabila sumber daya manusia yang berkompeten misalnya dokter atau petugas kesehatan lainnya dapat memberikan informasi mengenai penyakit ini sehingga masyarakat dapat melakukan hal-hal yang diharapkan (memeriksakan diri sedini mungkin bila terdapat gejala dari suatu penyakit, melakukan pencegahan, ataupun melakukan perawatan diri terhadap penyakit ini) sehingga apabila terjadinya disfungsi ereksi dapat dideteksi lebih awal dan mendapatkan penanganan yang lebih cepat.e. Kasus Infertilitas : Pada kasus ini, penyelenggaraan kesehatan dapat dikatakan

berhasil apabila sumber daya manusia yang berkompeten misalnya dokter atau petugas kesehatan lainnya dapat memberikan informasi mengenai penyakit ini sehingga masyarakat dapat melakukan hal-hal yang diharapkan (memeriksakan diri sedini mungkin bila terdapat gejala dari suatu penyakit, melakukan pencegahan, ataupun melakukan perawatan diri terhadap penyakit ini) sehingga diharapkan setelah masyarakat mengetahui tentang infertilitas, mereka dapat mencegah masalah infertilitas ini terjadi. Selanjutnya, untuk melaksanakan perilaku hidup sehat ini, masyarakat juga memerlukan dukungan baik dari pemerintah maupun petugas kesehatan setempat untuk penyediaan sarana dan prasana, serta alat-alat supaya adanya deteksi awal tentang masalah ketidaksuburan agar masyarakat dapat mengambil tindakan segera untuk mendapatkan pengobatan.

6. Jelaskan yang dimaksud dengan Majemen P1, P2 dan P3 PUSKESMAS! Dan Bagaimana pendapat saudara tentang relevansi manajemen P1, P2 dan P3 tersebut dengan pembangunan kesehatan Indonesia saat ini, terutama dengan rencana untuk pengembangan pelayanan kesehatan melalui konsep dokter keluarga. Jawab : 1. Perencanaan : P1 Rencana Usulan Kegiatan (R.U.K) RUK sama dengan plan of action (POA) atau rencana kerja yang biasanya disusun menjelang pergantian tahun anggaran kegiatan baru.

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) RKA, merupakann pengembangan dari RUK setelah ada perbaikan tata cara pembuatan anggaran kegiatan dalam setiap unit Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Setelah disusun rencana kegiatan itu kemudian dibuatkan strategi pelaksanaan secara terpadu. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) DPA merupakan kelanjutan dari RKA yang telah disetujui sebagai pedoman pelaksanaan penggunaan anggaran kegiatan. 2. Pengaturan : P2 Penggerakan : Mini Lokakarya Lintas Program Mini Lokakarya (MinLok) ini dilaksanakan puskesmas setiap sebulan sekali, untuk mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan. Pelaksanaan : Mini Lokakarya Linta Sektoral Minlok ini dilaksanakan puskesmas setiap tiga bulan sekali dengan melibatkan instansi terkait seperti dinkes, diknas, kecamatan, kelurahan, dan lainnya, sesuai porsi kegiatan puskesmas. 3. Penilaian : P3 Pengawasan : Monitoring

Kegiatan pelayanan harus terus diawasi pelaksanaannya agar mencapai target yang telah ditetapkan. Pengendalian : Controlling Pelayanan yang sudah optimal tetap perlu dikendalikan arahnya agar tidak menyimpang dari tujuan kegitan. Penilaian : Evaluation Setiap hasil kegiatan harus dievaluasi sebagai bentuk pertanggungjawaban institusi terhadap publik dan pemerintah daerah. Masalah lemahnya sempurna, dengan yang P3 banyak (kurang rencana, terjadi anggota, dsb), Hal ini dalam kurang sehingga kemudian organisasi proposal terjadi dapat

pelayanan sektor publik termasuk Puskesmas adalah masih fungsi kurang

penyimpangan atau kesenjangan antara yang direncanakan yang dilaksanakan. mempengaruhi kinerja puskesmas secara umum yang lalu dapat menghalangi pembangunan kesehatan di Indonesia. Dalam konteks dokter keluarga, agak mustahil dokter keluarga ikut serta dalam tugas manajerial karena keseibukannya Hal ini dalam mengurus kuotanya. dapat diberikan puskesmas pasien-pasien dengan

solusinya

dimanfaatkannya S.KM sebagai kepala puskesmas sementara dokter sebagai pelaksananya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Gibson, 1996, Organisasi,Perilaku, Struktur, Proses, Jakarta, Binarupa Aksar

2. Kepmenkes

RI

Nomor

1059/Menkes/Sk/Ix/2004

Tentang

Pedoman

Penyelengaraan Imunisasi. 22 September 2004. Depkes RI

3. Thoha, 2003, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada 4. Koontz, 1996, Manajemen, Jakarta, Erlangga 5. Handoko, 1985, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia,

Yogyakarta, Liberty 6. Hanafi, 1997, Manajemen, Yogyakarta, UPP AMP YKPN 7. Siagian, 2002, Manajemen Sumberdaya manusia, Jakarta, Bumi Aksara8. Sutarto, 2002, Dasar-dasar Organisasi, Jogjakarta, Gadjah Mada University

Press.