25
TUGAS INDIVIDU KEPERAWATAN KELUARGA “ ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA RESIKO TINGGI GASTRITIS ” Dosen Pembimbing : Ns. Elfi Quyumi, S.Kep. M.Kes. Disusun Oleh : ASIH WAHYUNI 2012.49.013 / 07 2-A AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI T.A 2014/2015

Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal ilmiah lusi

Citation preview

Page 1: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

TUGAS INDIVIDU KEPERAWATAN KELUARGA

“ ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA RESIKO TINGGI GASTRITIS ”

Dosen Pembimbing :

Ns. Elfi Quyumi, S.Kep. M.Kes.

Disusun Oleh :

ASIH WAHYUNI

2012.49.013 / 07

2-A

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI

T.A 2014/2015

Page 2: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,

Inayah,Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulisan dapat meyelesaikan Makalah ini dalam

bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah dengan judul “ Asuhan keperawatan

keluarga resiko tinggi gastritis” telah tersusun untuk memenuhi tugas keperawatan keluarga.

Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan dari berbagai pihak. Ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kelompok haturkan kepada :

1. Ns. Elfi Quyumi, S.Kep. M.Kes., selaku dosen pembimbing keperawatan keluarga

dalam pembuatan makalah ini.

2. Seluruh temen-temanku III-A dan semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu

yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis makalah ini masih jauh dari sempurna dan

masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk perbaikan diwaktu yang akan datang.

Kediri. September 2014

Penulis

Page 3: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

DAFTAR ISI

Kata pengantar ..............................................................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................................................

BAB I...............................................................................................................................................

PENDAHULUAN .............................................................................................................................

BAB II..............................................................................................................................................

TINJAUAN TEORI.............................................................................................................................

BAB III.............................................................................................................................................

PENUTUP........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................

Page 4: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui

praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan

masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan. Secara umum, tujuan asuhan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya

kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri

(Suprajitpno, 2004 hal 27).

Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung.

Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang daerah

tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam pada umumnya. Secara garis

besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa macam Gastritis akut adalah suatu

peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan

erosi,Gastritis kronis adalah inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus

benigna atau malignadari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory. (Soeparman,

2001, hal. 127)

Komplikasi yang mungkin dapat terjadi pada penderita gastritis ialah Perdarahan

saluran cerna bagian atas. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan    

absorbsi vitamin. (Mansjoer, 1999, hal : 493).

Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara (2012), bahwa jumlah pasien

Gastritis yang berobat ke Puskesmas dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara dari bulan

juni 210-Juni 2011 adalah 16174 orang penderita ISPA. dan pada tahun 2011-2012

terhitung dari juni 2011–  Mei 2012 terdapat 7163 orang yang berobat dengan penyakit

gastritis. Dan bila dilihat data dari Puskesmas blang managat (2012), di mulai dari Bulan

juni 2011- Mei 2012 terdapat 9194 pasien yang berobat Gastritis.

1.2 Rumusan maslah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini

adalah sebagai berikut :

Asuhan keperawatan keluarga resiko tinggi gastritis

Page 5: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

1.3 Tujuan

1. Tujuan umum

Dari penyusunan makalah ini diharapkan penulis dapat mengerti, memehami dan

memperoleh gambaran tentang penerapan asuhan keperawatan keluarga resiko tinggi

gastritis.

2. Tujuan khusus

Setelah melaksanakan asuhan keperawatan keluarga resiko tinggi gastritis diharapkan

mahasiswa mampu :

a. Melaksanakan pengkajian keluarga terhadap resiko tinggin gastritis

b. Mengidentifikasi diagnosa keperawatan keluarga resiko tinggi gastritis

c. Membuat rencana tindakan pada keperawatan keluarga resiko tinggi gastritis

d. Melaksanakan rencana tindakan keperawatan keluarga resiko tinggi gastritis

Page 6: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep dasar

1. Pengertian

Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa

lambung. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi

sel-sel radang daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit

dalam pada umumnya. Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi

beberapa macam :

a. Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung

yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi.

b. Gastritis kronis adalah inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan

oleh ulkus benigna atau malignadari lambung, atau oleh bakteri

Helicobacter pylory. (Soeparman, 2001, hal. 127)

2. Etiologi

Gastritis dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Pada sebagian besar

kasus, gastritis erosive menyertai timbulnya keadaan klinis yang

berat.keadaan klinis yang sering menimbulkan gastritis erosive misalnya

trauma yang luas, operasi besar, gagal ginjal, gagal napas, penyakit hati

yang berat, renjatan, luka bakar yang luas, trauma kepala, dan septicemia.

Kira-kira, 80-90% pasien yang dirawat diruang intensif menerita gastritis

akut erosive ini. Gastritis akut jenis ini sering disebut gastritis akut stress.

(Soeparman, 2001, hal 127)

3. Patofisiologi

Seluruh mekanisme yang menimbulkan gastritis erosife karena keadaan-

keadaan klinis yang berat belum diketahui benar. Factor-faktor yang amat

penting adalah ischemia pada mukosa gaster di samping factor popsin,

refluks empedu dan cairan pakreas.  Aspirin dan obat antiinflamasi

nonsteroid merusak mukosa lambung melalui beberapa mekanisme. Obat-

obat ini dapat menghambat aktivitas siklooksigenese mukosa.

Siklooksigenese merupakan enzimyang penting untuk pembentukan

prostaglandin dari asam arakidonat. Prostaglandin mukosa merupakan

Page 7: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

salah satu factor defensive mukosa lambung yang amat penting. Selain

menghambat prostaglandin mukosa, aspirin dan obat antiinflamasi

nonsteroid tertentu dapat merusak mukosa secara topical. (Soeparman,

2001, hal 128)

4. Manifestasi Klinis

MenurutBaughman, D, C & Hackley, J, C. (2000). Manifestasi klinis pada

pasien dengan gastritis adalah sebagai berikut :

a. Dapat terjadi ulserasi superficial dan mengarah pada hemoragi.

b. Rasa tak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual,

dan anorexsia. Mungkin terjadi muntah dan cegukan.

c. Beberapa pasien menunjukkan asimptomatik.

d. Dapat terjadi kolik dan diare jika makan yang mengiritasi tidak

dimuntahkan, tetapi malah mencapai usus.

e. Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu makan

mungkin akan hilang selama 1 sampai 3 hari.

5. Komplikasi

a. Perdarahan saluran cerna bagian atas.

b. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan     absorbsi

vitamin. (Mansjoer, 1999, hal : 493).

6. Penatalaksanaan

Gastritis diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari

alcohol dan makanan sampai gejala berukurang. Bila pasien mampu

makan melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila gejal

menetap, caira perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan terjadi,

maka penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan

untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh

mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari

pengenceran dan penetralisasian agen penyebab. (Suzane & Smelzhert,

2001, hal 1062).

Page 8: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

B. Konsep Keluarga

1. Pengertian keluarga

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama

dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran

masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga, seperti yang

dijelaskan oleh Friedmen (1998) dalam Suprajitno (2004, hal 1).

Keluarga adalah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar pernikahan

antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang

laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa

anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah,

seperti yang dikemukakan oleh Sayekti (1994) dalam Suprajitno (2004, hal

1).

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri,

atau anaknya, atau ibu dan anaknya (UU No. 10 tahun 1992 Suprajitno,

2004, hal 1). Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa keluarga adalah :

a. Unit terkecil masyarakat

b. Terdiri atas dua orang atau lebih

c. Adanya ikatan perkawinan

d. Hidup dalam satu rumah tangga

e. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing

2. Ciri-ciri keluarga

Menurut Effendi (1998, hal 37) ciri-ciri kelurga yaitu :

a. Diikat dalam satu tali perkawinan

b. Ada hubungan darah

c. Ada ikatan bathin

d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya

e. Ada pengambilan keputusan

f. Kerjasama diantara anggota keluarga

g. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga

h. Tinggal dalam satu rumah

Page 9: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

3. Tipe keluarga

Menurut Suprajitno (2004, hal 2) tipe keluarga :

a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah,

ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi

b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti dengan

ditambah anggota keluarga lain yang masih hubungan darah (kakek,

nenek, paman, dan bibi)

c. Keluarga bentukan kembali (dyaic family) adalah keluarga baru yang

terbentuk dari pasangan yang telah cerai atai kehilangan pasangannya.

d. Orang tua tunggal (singgle parent family) adalah keluarga yang terdiri

dari salah satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau

ditinggal pasangan

e. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmaried mother)

f. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa

pernah menikah (the single adult living alone)

g. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the nonmatrial

hetesexual cohabiting family)

h. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama

(gay and lesbian family)

4. Fungsi keluarga

Secara umum fungsi keluarga menurut friedman (1998) dalam Suprajitno

(2004, hal 13) adalah sebagai berikut :

a. Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang

utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mepersiapkan anggota

keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini di hubungkan

untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.

b. Fungsi asosialisasi dan tempat untuk bersosialisasi (socialization and

social placement function) adalah fungsi mengembangkan dan tempat

melatih anak berkehidupan sosial sebelum meninggal rumah untuk

berhubungan orang lain di luar rumah.

c. Fungsi reproduksi (the economic function) adalah fungsi untuk

mempertahankan kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat

Page 10: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

untuk mengembangkan kemampuan individu, meningkatkan

penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

d. Fungsi perawatan / memelihara kesehatan (the healht care funcion)

yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota

keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi, fungsi ini

dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.

5. Tugas perkembangan keluarga

Menurut Duvall (1985) dalam Suprajitno (2004, hal 03), tugas

perkembangan keluarga adalah :

a. Keluarga baru menikah

Membina hubungan intim yang memuaskan

Membina hubungan keluarga lain, teman dan kelompok sosial

Mendiskusikan rencana memiliki anak

b. Keluarga dengan anak baru

Mempersiapkan menjadi orang tua

Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga, interaksi

keluarga, hubungan seksual dan kegiatan sosial

Mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan

pasangannya.

c. Keluarga dengan anak usia pra sekolah

Memenuhi kebutuhan anggota keluarga misal kebutuhan

tempat tinggal, privasi dan aras aman.

Membantu anak untuk bersosialisasi.

Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan

anak yang lain (tua) juga harus terpenuhi.

Mempertahankan hubungan yang sehat, baik didalam maupun

diluar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)

Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (biasanya

keluarga mempunyai tingkat kerepotan yang tinggi).

Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi tumbuh

kembang anak.

Page 11: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

d. Keluarga dengan anak usia sekolah

Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah,

sekolah dan lingkungan lebih luas.

Mempertahankan keintiman pasangan

Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya

kehidupandan kesehatan anggota keluarga.

e. Keluarga dengan anak remaja

Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab

mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai

memiliki otonomi.

Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga.

Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang

tua.

Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan

keluarga.

f. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa

Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi

keluarga besar.

Mempertahankan keintiman pasangan.

Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di

masyarakat.

Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah.

g. Keluarga usai pertengahan

Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia

pertengahan.

Mempertahankan hubungan yang suasana kehidupan rumah

yang serasi dan dengan memuaskan dengan anak-anaknya dan

sebaya.

Meningkatkan keakraban pasangan.

h. Keluarga usia lanjut

Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling

menyenangkan pasangannya.

Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi : kehilangan

pasangan, kekuatan fisik dan penghasilan keluarga.

Page 12: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.

Melakukan life review masa lalu.

6. Tugas keluarga di bidang kesehatan

Menurut Suprajitno (2004, hal 17), fungsi pemeliharaan kesehatan

keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu di pahami dan

dilakukan meliputi :

a. Mengenal masalah kesehatan keluarga

b. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarganya

c. Merawat keluaga yang mengalami gangguan kesehatan

d. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

e. Momidifikasikan lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan

keluarga.

f. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitar bagi

keluarga.

Page 13: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA RESIKO TINGGI GASTRITIS

1. Pengkajian Keperawatan

Menurut Effendy (1998, hal 46). Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang

digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan memakai

norma-norma kesehatan keluarga maupun sosial, yang merupakan sistem yang

terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk megatasinya.

Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan keluarga adalah, seperti

yang dijelaskan oleh Effendy (1998, hal 46) dan tambahan isi format pengkajian

keluarga :

a. Data umum

Data umum, yaitu meliputi nama keluarga, alamat dan telepon, komposisi

kleuarga (dilengkapi dengan genogran keluarga), tipe keluarga, suku (dikaji data

yang berhubungan dengan suku kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan

suku seseorang atau keluarga), agama (dikaji tentang agama yang dianut), aktifitas

rekreasi keluarga (dikaji data tentang kebiasaan dan pendapatan keluarga), status

ekonomi keluarga (dikaji data tentang besarnya penghasilan atau pendapatan

keluarga).

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1) Tahap perkembangan saat ini

Dikaji tentang tahap perkembangan tertinggi yang saat ini dicapai oleh

keluarga.

2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini. Dikaji

tentang maladaptif dari tengah pertumbuhan dan perkembangan keluarga

yang terpenuhi.

3) Riawayat kesehatan keluarga inti

Menjelaskan riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat kesehatan masing-

masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya dan pengalaman

keluarga terhadap pelayanan kesehatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan kesehatan, meliputi keluhan, berapa lama sudah terjadi, apa

upaya yang dilakukan untuk menanggulangi dan bagaimana hasilnya.

4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Page 14: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

5) Menjelaskan riwayat kesehatan diatas orang tentang riwayat penyakit

keturunan, upaya generasi tersebut tentang upaya peanggulangan penyakit,

upaya kesehatan yang di pertahankan sampai saati ini.

c. Lingkungan

1) Karakteristik rumah

Dikaji tentang ukuran rumah, jumlah kamar, ventilasi, sumber air, jumlah

keliarga, saluran pembuangan limbah, jamban keluarga, pembuangan

sampah dan kandang ternak.

2) Karakteristik tentang komunikasi

Meliputi tentang jenis pekerjaan yang dominan dari tetangga diawali yang

terdekat dengan kleuarga.

3) Mobilitas keluarga

Bagaimana perpindahan tempat tinggal yang terjadi dalam keluarga.

4) Perkumpulan keluarga dan nteraksi dengan masyarakat meliputi data

keefketifan dalam berinteraksi dengan masyarakat.

5) Sistem pendukung keluarga

Meliputi tentang sumbe pendukung eperti orang tua, mertua, saudara,

teman dan lain-lain.

d. Struktur keluarga

1) Pola komunikasi keluarga

Meliputi data tentang sifat komunikasi dalam keluarga.

2) Struktur kekuatan keluarga

Meliputi data tentang kemampuan komunikasi keluarga.

3) Struktur peran

Meliputi data tentang peran anggota keluarga misalnya, ayah berperan sebagai

kepala keluarga.

4) Nilai dan norma kebudayaan

5) Meliputi data tentang nilai dan aturan yang ada dalam keluarga.

e. Fungsi keluarga

1) Fungsi efektif

Meliputi sikap dan perhatian masing-masing keluarga terhadap anggota

keluarga yang lain.

Page 15: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

2) Fungsi sosialisasi

Meliputi bagaimana keluarga mengajarkan anak-anak untuk bersosialisasi

dengan orang lain.

3) Fungsi peran kesehatan

Menjelaskan kemampuan keluarga mengenai masalah kesehatan dan

mengambil keputusan terhadap masalah kesehatan atau manfaat fasilitas

pelayanan kesehatan.

f. Stresor dan koping keluarga

1) Stresor jangka panjang dan pendek

Kekuatan keluarga memikirkan tentang penyakit yang terjadi pada

keluarga.

2) Kemapuan keluarga berespon terhadap masalah

3) Strategi koping yang digunakan

Meliputi mekanisme pertanahan diri yang digunakan oleh keluarga

jika mendapatkan masalah/stressor.

4) Strategi adaptasi dsifungsional

Meliputi data tentang mekanisme pertahanan diri (koping) keluarga

yang maladaptif.

5) Pemeriksaan fisik

Meliputi pemeriksaan head to toe untuk semua anggota keluarga baik

sehat maupun yang sakit.

g. Harapan keluarga

Meliputi tentang apa yang diharapkan keluarga dengan bantuan yang diberikan

oleh perawat keluarga.

h. Tabel skoring, menurt Effendy (1998, hal 53)

Skala Prioritas Masalah Keperawatan

2. Diagnosa Keperawatan

Menurut Seitawan dan Dermawan (2008, hal 40) diagnosa keperawatan adalah

kumpulan pernyataan, uraian dari hasil wawancara, pengamatan langsung, dan

pengukuran dengan menunjukkan status kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi,

sampai masalah aktual.

Page 16: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

Setelah mengumpulkan data dan menganalisa, maka diagnosa keperawatan keluarga

yang mungkin terjadi pada keluarga dengan masalah gastritis  menurut klasifikasi

NANDA dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Nyeri akut/kronis

b.  Kerusakan mobilitas fisik

c. Gangguan citra tubuh

d. Gangguan pemenuhan nutrisi

e. Kurang perawatan diri

f. Kurang pengetahuan mengenai penyakit.

3. Intervensi Keperawatan

Menurut ANA (1995) intervensi sebagai rencana tindakan perawat untuk kepentingan

klien atau keluarga. Perencanaan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan

standar yang mengacu pada penyebab, selanjutnya merumuskan tindakan

keperawatan yang berorientasi pada kriteria dan standar.

Hal penting dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan :

a. Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah dan mempunyai  jangka waktu yang

sesuai dengan kondisi klien.

b. Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat ukur dan diobservasi dengan

pancaindra perawat yang objektif.

c. Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang dimiliki

ketergantungan dapat diminimalisasi.

Page 17: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung.

Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang daerah

tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam pada umumnya. Secara garis

besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa macam :

a. Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut

dengan kerusakan-kerusakan erosi.

b. Gastritis kronis adalah inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus

benigna atau malignadari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory.

(Soeparman, 2001, hal. 127)

Masalah-masalah Keperawatan yang biasanya muncul pada pasien gastritis

meliputi:

a. Nyeri akut/kronis

b. Kerusakan mobilitas fisik

c. Gangguan citra tubuh

d. Gangguan pemenuhan nutrisi

e. Kurang perawatan diri

f. Kurang pengetahuan mengenai penyakit.

Saran

Dalam menerapkan Asuhan Keperawatan keluarga resiko tinggi gastritis di

perlukan pengetahuan dan pemahaman tentang konsep dan teori penyakit bagi

seorang perawat.

Informasi yang adekuat dan penkes sangat bermanfaat bagi klien, agar klien

mampu mengatasi masalah nya secara mandiri.

Page 18: Tugas Individu Keperawatan Keluarga Bu Elfi

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jilid I, FKUI, Jakarta.Menurut

ANA (1995)

Soeparman, 1999, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, FKUI, Jakarta.

Brunner dan Suddart, 2000, Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta.