33
TUGAS KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT LAPORAN KASUS INDIVIDU Gizi Buruk Tipe Marasmus Kwasi!rk!r pa"a A#ak Usia $ Tau# % Bu&a# O&e Maria Lis"ia#a H$A ''( ')% Di*u+uka# kepa"a Y* Pe#,u+i - "r. I K!ma#, Geru"u,/ MPH Pem0im0i#, 1aku&*as - "r. Li#a Nur0ai*i DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 1AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM PUSKESMAS KEDIRI PERIODE MEI2AGUSTUS )'$)

Tugas Individu Gizi Buruk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

j

Citation preview

TUGAS KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

TUGAS KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

LAPORAN KASUS INDIVIDU

Gizi Buruk Tipe Marasmus Kwashiorkor pada Anak Usia 1 Tahun 8 Bulan

Oleh Maria LisdianaH1A 006 028

Ditujukan kepada Yth

Penguji : dr. I Komang Gerudug, MPH

Pembimbing Fakultas : dr. Lina NurbaitiDALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

PUSKESMAS KEDIRI PERIODE MEI-AGUSTUS

2012

BAB I

PENDAHULUAN

Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu, kelompok usia balita perlu mendapat perhatian, karena merupakan kelompok yang rawan terhadap kekurangan gizi (Kemenkes RI, 2011).Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di bawah standar. Gizi buruk masih menjadi masalah yang belum terselesaikan sampai saat ini. Gizi buruk banyak dialami oleh bayi di bawah lima tahun (balita). Masalah gizi buruk dan kekurangan gizi telah menjadi keprihatinan dunia sebab penderita gizi buruk umumnya adalah balita dan anak-anak yang tidak lain adalah generasi generus bangsa. Kasus gizi buruk merupakan aib bagi pemerintah dan masyarakat karena terjadi di tengah pesatnya kemajuan zaman. Dengan alasan tersebut, masalah ini selalu menjadi program penanganan khusus oleh pemerintah (Hasaroh, 2010).Masalah gizi pada anak balita di Indonesia telah mengalami perbaikan. Hal ini dapat dilihat antara lain dari penurunan prevalensi gizi buruk pada anak balita dari 5,4% pada tahun 2007 menjadi 4,9% pada tahun 2010. Meskipun terjadi penurunan, tetapi jumlah nominal anak gizi buruk masih relatif besar. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, prevalensi provinsi NTB untuk gizi buruk dan kurang adalah 24,8%. Bila dibandingkan dengan target pencapaian program perbaikan gizi tahun 2015 sebesar 20% dan target MDG untuk NTB sebesar 24,8% berada di atas nasional yang 18,5% maka NTB belum melampaui target nasional 2015 sebesar 20%. Berdasarkan Riskesdas tahun 2010, dikatakan bahwa prevalensi gizi buruk NTB sebesar 10,6% (Tim Penyusun, 2011). Sedangkan menurut data hasil pemantauan status gizi (PSG) tahun 2009 prevalensi gizi buruk di NTB sebesar 5,49 dan tahun 2010 turun menjadi 4,77. Untuk data Lombok Barat, prevalensi gizi buruk berdasarkan indeks berat badan menurut umur tahun 2009-2010 sebesar 4,56. Dari data puskesmas Kediri menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun meskipun sempatt menurun di tahun 2009. Terhitung 2007 terdapat kenaikan jumlah penderita gizi buruk. Tahun 2007 ditemukan adanya 11 kasus, tahun 2008 sebanyak 12 kasus, tahun 2009 sebanyak 9 kasus, dan tahun 2010 sebanyak 14 kasus. Untuk itu, laporan ini akan membahas tentang deteksi dan penanganan gizi buruk di masyarakat wilayah kerja puskesmas Kediri.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran GIZI BURUK di Puskesmas KediriKasus Gizi Buruk yang ditemukan di Puskesmas Kediri Tahun 2008

Grafik 1.Penanganan Gizi Buruk Tahun 2008

Kasus Gizi Buruk selama tahun 2008 ditemukan sebanyak 12 kasus, dari 12 kasus tersebut 100% sudah ditangani, dan 8 Balita yang diberikan PMT Pemulihan. Setelah ditangani 5 balita menjadi Gizi Baik dan 3 balita masih Gizi kurang.Selama tahun 2009, ditemukan sebanyak 9 kasus gizi buruk. Sembilan kasus tersebut telah ditangani dengan pemberian PMT Pemulihan. Setelah ditangani, 7 balita menjadi normal, 1 balita termasuk dalam kategori kurus (gizi normal).Kasus Gizi Buruk yang ditemukan di Puskesmas Kediri Tahun 2010

Grafik 2. Penanganan Gizi Buruk Tahun 2010

Jika kita membandingkan jumlah kasus gizi buruk dari tahun 2008 hingga 2010, tampak adanya peningkatan jumlah kasus gizi buruk, walaupun di tahun 2009 sempat terjadi penurunan kasus menjadi 9 kasus gizi buruk.2.2. KONSEP GIZI BURUKA. Definisi Gizi BurukGizi buruk adalah status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang merupakan padanan istilah severely underweight (Kemenkes RI, 2011), sedangkan menurut Depkes RI 2008, keadaan kurang gizi tingkat berat pada anak berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)