34
Makalah Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio Expected Return dan Risiko Investasi Di Susun Oleh : Kelompok 5 : Sitti Ma’arifah C 201 10 045 Windra Hadi Kusuma C 201 10 046 Pratiwi Setiawati R. C 201 10 054 Mohamad Syadri C 201 10 055 Silvia Yulianti C 201 10 058 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Tadulako 2012

Tugas Expected Return & Risk Investasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Expected Return & Risk Investasi

Makalah

Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio

Expected Return dan Risiko Investasi

Di Susun Oleh :

Kelompok 5 :

Sitti Ma’arifah C 201 10 045Windra Hadi Kusuma C 201 10 046Pratiwi Setiawati R. C 201 10 054Mohamad Syadri C 201 10 055Silvia Yulianti C 201 10 058

Fakultas Ekonomi Jurusan ManajemenUniversitas Tadulako

2012

Page 2: Tugas Expected Return & Risk Investasi

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, segala puji syukur senantiasa kami panjatkan

kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas makalah dengan judul

“ Expected Return dan Risiko Inevstasi “. Kami menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah

disusun masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu diharapkan saran dan kritikan guna

penyempurnaan Makalah ini.

Dalam penyusunan makalah, kami banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu baik dari segi materi maupun moril

yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu persatu.

Sebagai penutup kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca dan terwujudnya

kesempurnaan makalah ini. Semoga ilmu yang kami peroleh dapat bermanfaat bagi Masyarakat,

Agama, Bangsa, dan Negara.

Palu, Oktober 2012

Penulis

KELOMPOK LIMA

Page 3: Tugas Expected Return & Risk Investasi

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1

1.1. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

1.1. Tujuan.............................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 6

2.1. Pengertian Return dan Risiko Investasi........................................... 6

2.2. Komponen Return............................................................................ 6

2.3. Pengukuran Return Riil.................................................................... 7

2.4. Return Rata-rata : Aritmatik dan Geometrik.................................... 10

2.5. Pengukuran Expected Return........................................................... 11

2.6. Sumber Risiko.................................................................................. 13

2.7. Tipe Risiko....................................................................................... 14

2.8. Jenis-Jenis Investor Berdasarkan Risiko yang Diambil................... 14

2.9. Mengelola Risiko............................................................................. 15

2.10. Perhitugan Risiko........................................................................... 16

2.11. Hubungan Return dan Risiko Investasi.......................................... 17

Page 4: Tugas Expected Return & Risk Investasi

iii

BAB III PENUTUP............................................................................................... 19

3.1. Kesimpulan...................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 20

Page 5: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada

saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Dengan kata lain, investasi

merupakan komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang dengan tujuan

memperbesar konsumsi di masa datang. Pengertian lain investasi adalah suatu bentuk

penanaman dana atau modal untuk menghasilkan kekayaan, yang akan dapat memberikan

keuntungan tingkat pengembalian (return) baik pada masa sekarang atau dan di masa

depan.

Sharpe et all (1993), merumuskan investasi dengan pengertian berikut:

“Mengorbankan aset yang dimiliki sekarang guna menda¬patkan aset pada masa

mendatang yang tentu saja dengan jumlah yang lebih besar.”

Investasi dapat berkaitan dengan penanaman sejumlah dana pada aset riil (real

assets) seperti: tanah, emas, rumah, barang-barang seni, real estate dan aset riil lainnya atau

pada aset finansial (financial assets), berupa surat-surat berharga yang pada dasarnya

merupakan klaim atas aktiva riil yang dikuasai oleh entitas seperti: deposito, saham,

obligasi, dan surat berharga lainnya.

Harapan keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko

yang terkait dengan investasi yang dilakukan. Dalam konteks investasi, harapan

keuntungan tersebut sering disebut sebagai return.

Eduardus Tandelilin (2001:47) mengemukakan bahwa: “Return merupakan salah satu

faktor yang memotivasi investor berinteraksi dan juga merupakan imbalan atas keberanian

investor dalam menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.” Singkatnya return

adalah keuntungan yang diperoleh investor dari dana yang ditanamkan pada suatu

investasi.

Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan

capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau

pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika berinvestasi pada

sebuah obligasi atau mendepositokan uang di bank, maka besarnya yield ditunjukkan dari

Page 6: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

bunga obligasi atau bunga deposito yang diterima. Jika kita berinvestasi dalam saham,

yield ditunjukkan oleh besarnya dividen yang kita peroleh. Sedangkan, capital gain (loss)

sebagai komponen kedua dari return merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat

berharga (saham atau obligasi), yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi

investor.

Pada dasarnya tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return.

Return dapat berupa return realisasi ataupun return ekspektasi.

Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi yang dihitung

berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu

pengukur kinerja dari perusahaan serta sebagai dasar penentuan return ekspektasi

(expected return) untuk mengukur risiko di masa yang akan datang.

Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh

investor di masa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah

terjadi, return ekspektasi ini sifatnya belum terjadi.

Di samping memperhitungkan return, investor juga perlu mempertimbangkan tingkat

risiko suatu investasi sebagai dasar pembuatan keputusan investasi. Definisi risiko menurut

Reilly and Brown (2003:10) adalah:“Risk is the uncertainly that an investment will earn its

expecied rate of return.” Sedangkan definisi risiko menurut Elton and Gruber (2003:44)

adalah: “The existence of risk means that the investor can no longer associate a single

number of pay-off with investment in any assets.”

Beberapa pengertian risiko yang berkembang berdasarkan definisi-definisi di atas dan

dari literatur lainnya, bahwa risiko dapat pula diartikan:

• Bahaya (menurut kamus Webster)

• Kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan

• Probabilitas tidak tercapainya tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return)

• Kemungkinan return yang diterima (realized return) menyimpang dari return yang

diharapkan (expected return) atau dengan kata lain kemungkinan perbedaan antara

return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan.

Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko investasi antara

lain: risiko suku bunga (yaitu variabilitas dalam return sekuritas dari perubahan tingkat

suku bunga. Interest rate risk mempengaruhi obligasi secara langsung dibandingkan

Page 7: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

common stock), risiko pasar (variabilitas return dari hasil fluktuasi dalam keseluruhan

pasar, yaitu pasar saham agregat), risiko inflasi (Faktor yang mempengaruhi semua

sekuritas adalah risiko daya beli atau berkurangnya kemampuan membeli investasi), risiko

bisnis (risiko yang ada ketika melakukan suatu usaha/bisnis dalam industri khusus), risiko

finansial (Risiko ini berhubungan dengan penggunaan hutang oleh perusahaan. Besarnya

proporsi asset oleh pembiayaan hutang dan besarnya variabilitas return adalah sama),

risiko likuiditas (Risiko likuiditas ini berhubungan dengan pasar sekunder dalam

perdagangan sekuritas. Suatu investasi yang dapat dibeli atau dijual secara cepat dan tanpa

harga yang signifikan biasanya bersifat likuid, semakin tidak menentunya elemen waktu

dan konsesi (kelonggaran) harga, semakin besar liquidity risk-nya), risiko nilai tukar

(variabilitas return yang disebabkan oleh fluktuasi mata uang), dan risiko negara (disebut

juga politycal risk, yaitu risiko yang penting untuk para investor pada zaman sekarang ini.

Dengan banyaknya investor yang berinvestasi secara internasional, baik secara langsung

ataupun tidak langsung, stabilitas dan kelangsungan hidup ekonomi suatu negara perlu

dipertimbangkan) serta masih banyak lagi sumber risiko.

Teori Portofolio (portfolio) lahir dari seseorang yang bernama Henry Markowitz.

Dasar pemikiran dibentuknya portofolio seperti yang dikatakan Markowitz yaitu: “do not

put all eggs in one basket” (janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang),

karena jika keranjang tersebut jatuh, maka semua telur yang ada dalam keranjang tersebut

akan pecah. Begitu pula dengan investasi yang dilakukan, jangan menanamkan seluruh

dana dalam satu bentuk investasi, karena ketika investasi tersebut gagal, maka seluruh dana

yang tertanam kemungkinan tidak akan kembali. Teori portofolio yang diperkenalkan oleh

Markowitz (yang di kalangan ahli manajemen keuangan disebut sebagai the father of

modern portfolio theory) ini telah mengajarkan konsep diversifikasi portofolio secara

kuantitatif.

Portofolio diartikan sebagai serangkaian investasi sekuritas yang diinvestasikan dan

dipegang oleh investor, baik individu maupun entitas. Kombinasi aktiva/asset tersebut bisa

berupa aktiva riil, aktiva finansial ataupun keduanya.

Biasanya seorang investor dalam melakukan investasi tidak hanya memilih satu

saham saja, tetapi melakukan kombinasi. Alasannya dengan melakukan kombinasi saham,

Page 8: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

investor bisa meraih return yang optimal dan sekaligus bisa memperkecil risiko melalui

diversifikasi.

Dengan kata lain, jika seorang investor mengumpulkan beberapa sekuritas yang akan

digunakan untuk investasi, artinya investor telah membentuk suatu portofolio saham,

tujuannya adalah untuk melakukan diversifikasi dalam investasi, yang dapat memperkecil

risiko yang dihadapi investor bila dibandingkan dengan melakukan investasi pada saham

individu. Meskipun demikian memilih portofolio yang optimal bukanlah hal yang mudah.

Diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko portofolio, yaitu dengan cara

mengkombinasi atau dengan menambah investasi (asset/aktiva/sekuritas) yang memiliki

korelasi negatif atau positif rendah sehingga variabilitas dari pengembalian atau risiko

dapat dikurangi.

Korelasi merupakan alat ukur statistik mengenai hubungan dari serial data yang

menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative comovements) antara serial data

tersebut. Jika serial data bergerak dengan arah yang sama disebut dengan korelasi positif,

sebaliknya jika bergerak dengan arah berlawanan disebut korelasi negatif. Sedangkan

koefisien korelasi merupakan ukuran dari tingkat korelasi, yaitu:

1. Korelasi positif sempurna (koefisien korelasi +1)

2. Tidak ada korelasi (koefisien korelasi 0)

3. Korelasi negatif sempurna (koefisien korelasi -1)

Investasi/aktiva yang tidak berkorelasi artinya tidak ada interaksi di antara

pengembaliannya (returnnya). Mengkombinasikan aktiva yang tidak berkorelasi dapat

mengurangi risiko meskipun tidak seefektif seperti aktiva yang memiliki korelasi negatif.

Kombinasi aktiva yang tidak berkorelasi dapat mengurangi risiko daripada

mengkombinasikan aktiva yang berkorelasi positif.

Kaitan antara korelasi dengan manfaat pengurangan risiko dapat digambarkan di

bawah ini:

1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akan

memberikan manfaat pengurangan risiko.

2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko portofolio

secara signifikan.

Page 9: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

3. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan

menghilangkan risiko kedua sekuritas tersebut.

Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrem tersebut (+1,0; 0,0; dan –1,0) sangat

jarang terjadi. Oleh karena itu, investor tidak akan bisa menghilangkan sama sekali risiko

portofolio. Hal yang bisa dilakukan adalah ‘mengurangi’ risiko portofolio.

Investor melakukan diversifikasi investasi dalam berbagai portofolio dikarenakan

hasil yang diharapkan dari setiap sekuritas dapat saling menutup.

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan

Page 10: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Return dan Risiko Investasi

Seorang investor maupun perusahaan yang melakukan kegiatan investasi selalu

dihadapkan pada risiko dan return yang terkandung dalam investasi tersebut. Return dapat

diartikan sebagai hasil pengembalian investasi (pada umumnya dinyatakan dalam

persentase dari investasi). Pengukuran return ini sangat penting bagi investor untuk

menafsir seberapa baik manajer investasi melakukan investasi.

Sedangkan risiko adalah besarnya penyimpangan yang mungkin terjadi dari return

yang diharapkan. Kebanyakan para investor mengetahui, bahwa hasil yang diperoleh

sebenarnya kurang dari hasil yang diharapkan. Investor harus mau membeli asset khusus

jika expected return cukup memadai untuk mengganti kerugian yang ditimbulka, tetapi

mereka harus mengerti bahwa harapan mereka terhadap pengembalian asset tersebut tidak

mungkin terwujud.

Tujuan: untuk memahami hubungan antara tingkatan Risk and Return pada saat

berinvestasi dan untuk mengetahui berbagai macam resiko yang ditanggung oleh investor.

Return investasi sangat penting bagi para investor; karena segala hal tentang

permainan investasi adalah mengenainya. Pengukuran return yang diketahui (historis)

penting bagi para investor untuk memperkirakan seberapa bagus mereka telah berbuat atau

seberapa bagus para manajer investasi telah berbuat. Selain itu, return historis memainkan

bagian penting dalam memperkirakan msa depan, atau return yang tidak diketahui.

Keuntungan dari investasi sangatlah penting bagi investor. Alat ukur dari pengakuan

keuntungan adalah penting bagi investor untuk menilai atau menaksir sejauh mana atau

sebaik mana kinerja dari manajer investasi.

2.2. Komponen Return

Return dari suatu investasi terdii dari dua komponen, yaitu :

Yield

Yield merupakan komponen dasar yang paling sering muncul dalam investing

return yaitu dalam arus khas secara periodik yang diperoleh selama berinvestasi, baik

Page 11: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

bunga (interest) ataupun dividen. Dalam berinvestasi saham yield-nya berupa

dividen, sedangkan dalam berinvestasi obligasi, yield-nya berupa kupon. Pengukuran

yield tergantung dari arus kas dan harga, seperti harga beli atau harga beli sekarang.

Capital gain(loss)

Komponen yang kedua ini juga penting, khususnya dalam saham biasa

(common stock) dan long term bonds. Komponen ini merupakan apresiasi dari harga

suatu asset yang biasanya disebut capital gain (loss). Capital gain (loss) secara

sederhana dapat disebut perbedaan harga atau selisih antara harga jual dan harga beli

suatu instrumen investasi. Bila harga jual > harga beli, maka terjadi capital gain dan

sebaliknya.

Dari kedua komponen diatas, jika disatukan ke dalam bentuk total return menjadi

Total Return = Yield + Price Changes

Dimana : Yield bisa 0 atau –

Price Change bias 0, +, atau –

2.3. Pengukuran Return Riil

Total Return

Parameter return yang tepat harus memasukkan dua komponen return, yaitu

yield dan perubahan harga, seperti sudah didiskusikan di depan. Return dari waktu ke

waktu atau dari sekuritas-sekuritas yang berbeda dapat diukur dan dibandingkan

menggunakan konsep return total. Resminya, total return (TR) untuk satu periode

kepemilikan tertentu adalah sebuah angka decimal (atau persentase) yang

mengkaitkan semua cash flow yang diterima oleh seorang investor selama sembarang

periode waktu yang ditentukan terhadap harga pembelian asset.

TR = segala pembayaran tunai yang diterima + perubahan harga sepanjang periode tsb

harga pembelian assetPerubahan harga dollar selama periode tersebut, didefinisikan sebagai selisih

antara harga awal (atau pembelian) dan harga akhir (penjualan), dapat positif (harga

jual di atas harga pembelian), negatif (harga beli di atas harga jual),atau nol.

Page 12: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

dimana:

CFt = cash flow selama periode pengukuran t

PE = harga di akhir periode t atau harga jual

PB = harga pembelian asset atau harga di awal periode tersebut

PC = perubahan harga selama periode tersebut, atau PE minus PB

Cash flow untuk sebuah bond berasal dari pembayaran-pembayaran interest

yang diterima, dan untuk stock berasal dari dividen yang diterima. Secara garis besar,

konsep total return berharga sebagai alat ukur return dikarenakan all-inklusif,

mengukur total return per dollar investasi awal. Konsep tersebut memfasilitasi

pembandingan asset return sepanjang periode tertentu, baik apakah pembandingan

tersebut adalah dari asset-asset yang berbeda, seperti stock vs bond, atau sekuritas

yang berbeda dengan tipe yang sama, seperti beberapa common stock.

Return Relatif

Sering penting untuk mengukur return pada basis yang agak berbeda

dibandingkan total return. Hal ini terjadi, baik ketika menghitung indeks

kemakmuran relatif ataupun mean geometris.

Perhitungan-perhitungan Total Return dan Harga Relatif

a. Perhitungan-perhitungan Total Return (TR)

Bond TR

It = pembayaran interest yang diterima selama periode tersebut

PB dan PE = harga awal dan akhir

PC = perubahan harga selama periode tersebut

Jika terjadi pembelian treasury bond kupon-10 persen, pada harga $ 960,

dipegang selama setahun, dan dijual dengan harga $ 1.020. TR adalah:

Page 13: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

Stock TR

Dt = dividem yang dibayar selama periode tersebut

100 share Data Shield diberi pada harga $ 30 per share dan dijual satu

tahun kemudian pada $ 26 per share. Dividen $ 2 per share dibayarkan.

Warrant TR

Dimana Ct = segala pembayaran tunai yang diterima oleh pemegang

warrant selama periode tersebut. Karena warrant tidak memberikan

dividen, maka penghasilan satu-satunya bagi investor adalah perubahan

harga selama periode.

Jika pembelian warrant DataShield pada $ 3 per lembar, periode

penguasaan enam bulan, dan terjual pada $ 3,75 per lembar.

Warrant TR =0 + (3,75 - 3,00)

=0,75

= 0,25 atau 25 %3 3

b. Perhitungan-perhitungan Return Relatif

Return relatif untuk contoh bond di atas adalah sebagai berikut:

Return relatif bond =100 + 1020

= 1,1667960

Return relatif untuk contoh stock

Return relatif stock =2 + 26

= 0,933330

Return relatif untuk contoh warrant

Return relatif warrant =3,75

= 1,253,00

Untuk mengkonversi dari return relatif menjadi TR, kurangi 1,0 dari return

relatif.

Page 14: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

return relatif menyelesaikan masalah ini dengan menambahkan 1,0 ke return

total.

Contoh dari perhitungan return relarif untuk tiga asset yang sama adalah seperti

sudah ditunjukkan sebelumnya di Perhitungan Total Return (TR) dan Relative

Return.

2.4. Return Rata-Rata :Aritmatik Dan Geometrik

Total return, return relatif, dan indeks kemakmuran adalah ukuran yang berguna dari

return untuk periode waktu yang terspesifikasi. Yang juga dibutuhkan di dalam analisis

investasi adalah statistik-statistik yang digunakan untuk menjelaskan serangkaian return.

Mean Aritmetik. Statistik yang paling terkenal bagi sebagian besar orang adalah

mean aritmetik. Sehingga, ketika seseorang menunjuk pada return rata-rat, biasanya,

menunjuk pada mean aritmetik kecuali dispesifikasikan lain.

Mean Geometrik. Return mean aritmetik adalah ukuran yang tepat untuk

kecenderungan pemusatan dari sebuah distribusi, yang berisi return-return yang

dihitung untuk satu periode waktu tertentu, semacam 10 tahun. Namun, ketika

perubahan-perubahan persentase dalam nilai dari waktu ke waktu diikutkan,

dikarenakan percampuran, maka mean aritmetik dari perubahan-perubahan ini dapat

menyesatkan. Mean lainnya, yaitu mean geometris, dibutuhkan untuk menjelaskan

secara akurat tingkat rata-rata yang benar dari return sepanjang periode multipel.

Mean geometrik didefinisikan sebagai akar ke n dari hasil yang diperoleh dari

perkalian satu rangkaian return relatif terhadap yang lain.

Perbedaan antara Arithmatic mean dan Geometric mean :

Arithmetic mean adalah pengukuran yang baik atas rata-rata (pada khususnya) yang

ditunjukan dalam satu periode. Arithmetic mean adalah perkiraan yang terbaik dari

pengembalian yang diharapkan (expected return) untuk periode berikutnya.

Geometric mean adalah pengukuran yang baik atas perubahan kekayaan sepanjang

waktu (multiple period). Geometric mean mengukur hasil susunan rate of return

dimana uang bertambah melewati periode yang ditetapkan.

2.5. Pengukuran Expected Return

Page 15: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

Tingkat pengembalian yang diharapkan adalah tingkat pengembalian yang

diharapkan akan direalisasi dari investasi rata-rata tertimbang dari distribusi probabilitas

atas hasil yang mungkin.

Ekspektasi return suatu portfolio adalah rata-rata tertimbang (ditimbang berdasarkan

proporsi nilai modalnya dalam portfolio) dari ekspektasi return masing-masing asset yang

ada dalam portfolio. Formula untuk menghitung ekspektasi return suatu portfolio , E(Rp),

adalah sebagai berikut :

Rumus :

 

Keterangan :

E(Rp) adalah tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu portfolio

E(Ri) adalah ekspektasi return dari sekuritas i

Ri adalah satu outcome dari sekuritas i

Xi adalah proporsi asset /dana yang di investasikan pada saham i

Karena investasi yang dilakukan mempunyai unsur ketidak pastian, investor hanya

dapat mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Mereka tidak dapat

mengetahui dengan pasti tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Ketidak-pastian atau

risiko investasi tersebut diukur dengan penyebaran nilai tingkat keuntungan di sekitar nilai

tingkat keuntungan yang diharapkan. Ekspektasi return suatu portfolio adalah rata-rata

tertimbang ekspektasi return dari asset-asset yang ada dalam portfolio, namun risiko

portfolio tidak merupakan rata-rata tertimbang dari resiko asset-asset dalam portfolio

tersebut. Resiko portfolio dipengaruhi oleh kovarian (covariance) antar asset yang ada di

portfolio, dan komponen utama dari kovarian adalah koefisien korelasi (correlation

coefficient). Formula untuk menghitung standar deviasi sebuah portfolio, σp, adalah

sebagai berikut :

Rumus :

Page 16: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

dimana,

σp2 adalah varian portfolio

σi adalah kovarian saham i ( i = 1,2,… ; i ≠ j)

σij adalah kovarian antara i dan j.

Xi adalah proporsi dana ke sekuritas i

Xj adalah proporsi dana ke sekuritas j

Para pemodal melakukan diversifikasi investasi karena mereka ingin mengurangi

risiko yang mereka tanggung. Sementara tingkat keuntungan yang diharapkan dari

portfolio merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan dari

masing-masing saham yang membentuk portfolio tersebut. Deviasi standar portfolio lebih

kecil dari rata-rata tertimbang sejauh koefisien korelasi antar saham yang membentuk

portfolio tersebut lebih kecil dari 1. Semakin rendah koefisien korelasi, semakin efektif

penurunan deviasi standar.

Dengan memperbesar jumlah saham pada portfolio, akhirnya deviasi standar

portfolio tersebut akan tergantung pada covariance saham-saham yang membentuk

portfolio tersebut. Hal inilah yang menyebabkan mengapa dengan menambah jumlah

saham dalam portfolio, deviasi standar portfolio akan makin berkurang tetapi tidak pernah

bisa dihilangkan.

Untuk mengurangi risiko investasi, kita juga bisa melakukan analisis melalui tingkat

korelasi antara instrumen investasi dalam suatu portfolio. Menurut J. Supranto kuat

tidaknya hubungan antar-variabel diukur dengan suatu nilai yang disebut Koefisien

Korelasi. Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 sampai 1 (J. Supranto, Statistik,

Jakarta: Penerbit Erlangga, 1994).

Korelasi positif menunjukkan keduanya bergerak dalam arah yang searah. Artinya

jika variabel satunya naik, maka variabel yang lain juga mengalami kenaikan. Sementara

korelasi negatif menunjukkan arah pergerakan yang saling berlawanan antar-variabel. Jika

tidak ada korelasi antara variabel, maka koefisien korelasinya = 0.

Setelah kita mengetahui hasil korelasi antar-variabel, hubungannya dengan strategi

investasi, maka kita akan memilih portfolio yang mempunyai hubungan antar-variabel

adalah negatif. Efektifitas pengurangan risiko tersebut disebabkan oleh :

Page 17: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

1. Banyaknya jumlah saham yang tersedia di pasar-pasar modal tersebut.

2. Koefisien korelasi antar tingkat keuntungan saham-saham yang terdaftar di bursa

tersebut. Semakin rendah koefisien korelasi tingkat keuntungan, semakin efektif

pengurangan risiko.

Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan keseluruhan risiko bisa dikurangi.

2.6. Sumber Risiko

Interest Risk Rate. Variabilitas dalam return sekuritas dari perubahan tingkat suku

bunga yaitu interest rate risk. Interest rate risk mempengaruhi obligasi secara

langsung daipada common stock, tapi itu juga mempengaruhi keduanya dan

membutuhkan pertimbangan yang sangat penting bagi para investor.

Market Risk. Variabilitas return, hasil dari fluktuasi dalam keseluruhan pasar yaitu

pasar saham agregat, itulah yang dimaksud dengan market risk. Market risk juga

termasuk faktor-faktor eksogen seperti resesi, perang, perubahan struktur dalam

ekonomi dan perubahan selera konsumen.

Inflation Risk. Faktor yang mempengaruhi semua sekuritas adalah risiko daya beli

atau berkurangnya kemampuan membeli investasi dalam dollar. Dengan inflasi yang

tidak menentu, return yang nyata juga melibatkan / mengandung risiko walaupun

return nominal cukup aman. Risiko ini berhubungan dengan interest rate risk, karena

interest rate biasanya meningkat seiring peningkatan inflasi.

Business Risk. Risiko melakukan suatu bisnis dalam industri khusus disebut business

risk.

Financial Risk. Financial risk berhubungan dengan penggunaan pembiayaan hutang

oleh perusahaan. Besarnya proporsi asset oleh pembiayaan hutang dan besarnya

variabilitas return adalah sama. Konsep financial leverage juga termasuk di dalam

financial risk.

Liquidity Risk. Risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder dalam perdagangan

sekuritas. Suatu investasi yang dapat dibeli atau dijual secara cepat dan tanpa harga

yang signifikan biasanya bersifat liquid. Semakin tidak menentunya elemen waktu

dan konsesi (kelonggaran) harga, semakin besar liquidity risk-nya.

Page 18: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

Exchange Rate Risk. Semua investor yang berinvestasi secara internasional pada

arena investasi global sekarang ini, menghadapi prospek yang tak menentu dalam

return setelah mereka mengubah keuntungan mereka ke dalam mata uang negara

mereka masing-masing. Exchange Rate Risk dapat didefinisikan sebagai variabilitas

return yang disebabkan oleh fluktuasi mata uang. Exchange rate risk biasanya

disebut juga currency risk.

Country Risk. Country risk biasanya disebut juga political risk, yaitu risiko yang

penting untuk para investor pada zaman sekarang ini. Dengan banyaknya investor

yang berinvestasi secara internasional, baik secara langsung maupun tidak langsung,

stabilitas dan kelangsungan hidup ekonomi suatu negara perlu dipertimbangkan.

United States mempunyai country risk yang paling rendah, dan beberapa negara lain

dapat dinilai dengan menggunakan ukuran United States sebagai tolak ukurnya.

2.7. Tipe Risiko

Unsystematic Risk/Micro Risk.

Risiko yang bisa dihilangkan melalui diversifikasi dengan menganekaragamkan

bentuk investasi. Contoh : masalah likuiditas perusahaan, kemampuan membayar

dividen, efisiensi produk, dll.

Systematic Risk/Macro Risk.

Risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi. Ukuran market risk adalah

beta (β). Contoh : pengaruh inflasi, fluktuasi nilai tukar, economic growth, dan

fluktuasi IHSG terhadap naik turunnya harga suatu asset.

2.8. Jenis – Jenis Investor berdasarkan risiko yang diambil

Ditinjau dari segi manusianya, manusia sebagai investor mempunyai kecenderungan

didalam rangka menghadapi risk. Dalam hal ini ada 3 kecenderungan daripada investor

dalam rangka menghadapi risk, antara lain :

a. Ada manusia yang mencari risk, dan tanpa adanya risk ia kurang senang. Type

manusia demikian ini disebut dengan “ Risk Seeker “ atau “ Risk Lover “.

Risk Seeker adalah orang yang lebih senang dengan resiko, dengan tertentunya

pilihan antara risk yang lebih besar dan lebih kecil dengan expected return yang

Page 19: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

sama, maka risk seeker akan lebih memilih investasi yang mempunyai risk yang

lebih besar.

Contoh : para pekerja yang bekerja di pengeboran minyak di lepas pantai. Dalam hal

ini para pekerja tersebut mencari risk yang besar dengan harapan kelak ia akan bisa

memperoleh return yang besar juga.

b. Manusia yang mencari keseimbangan antara risk dan return. Type manusia demikian

ini disebut dengan “ Risk Indifference “. Disini mengandung makna bahwasannya

investor mengharapkan adanya tambahan return jika ada tambahan risk yang ia

hadapi.

c. Manusia yang menginginkan tambahan return yang lebih besar dengan adanya

kenaikan / tambahan risk yang ia hadapi. Type manusia demikian ini disebut dengan

“ Risk Averter “.

Risk Averter akan memilih investment yang resikonya lebih kecil. Pada umumnya

hampir sebagian besar para investor tergolong kedalam risk averter ini.

2.9. Mengelola Resiko

Dalam aktivitas yang namanya resiko adalah pasti terjadi dan sulit untuk dihindari

sehingga bagi sebuah lembaga bisnis seperti perbankan sangat penting untuk memikirkan

bagaimana mengelola resiko tersebut. Dalam mengelola resiko pada dasarnya ada 4 cara

yaitu :

• Memperkecil resiko, dengan cara tidak memperbesar setiap keputusan yang

mengandung resiko tinggi tapi membatasinya bahkan meminimalisirnya agar resiko

tersebut tidak menambah menjadi besar dan diluar kontrol manajemen perusahaan.

• Mengalihkan resiko, dengan cara mengalihkan resiko yang kita terima tersebut

ketempat lain seperti mengasurasikan bisnis guna menghindari terjadinya resiko

yang sifatnya tidak tentu waktunya

• Mengontrol resiko, dengan cara melakukan kebijakan mengantisipasi terhadap

timbulnya resiko sebelum terjadi, seperti memasang alarm terhadap mobil,

menempatkan satpam pada siang atau malam hari

• Pendanaan resiko, dengan cara menyediakan dana cadangan (reserve) guna

mengantispasi timbulnya resiko dikemudian hari, seperti perubahan terhadap nilai

Page 20: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

tukar dolar dipasaran maka kebijakan sebuah bank adalah harus memiliki dana

cadangan dalam bentuk dolar

2.10. Perhitungan Risiko

Sekedar informasi bahwa risiko yang terkecil itu adalah obligasi (bond) yang dijual

oleh pemerintah. Sedangkan risiko yang tertinggi adalah saham yang dijual oleh

perusahaan. Ada model perhitungan risiko yang paling sering dipergunakan khususnya

dalam investasi, yaitu secara standar deviasi dan varian. Untuk melengkapi perhitungan ini

agar lebih komprehensif, terutama jika timbul suatu persoalan seperti penyebaran return

yang diharapkan sangat besar, maka dipergunakan perhitungan tambahan dengan

menggunakan coefficient of variation atau risiko relatif.

Standar deviasi atau simpangan baku adalah suatu estimasi probabilitas perbedaan

return nyata dari return yang diharapkan.

Varian (nilai kuadrat dari standar deviasi) adalah :

Dalam statistik, varian adalah ukuran penyerapan dari penyebaran probabilitas.

Hal ini merupakan pangkat dua deviasi standar. Misalnya, bila standar

deviasinya 20, maka variannya adalah 400.

Selisih pendapatan, biaya, dan keuntungan terhadap jumlah yang direncanakan.

Varian dihitung pada pusat pertanggungjawaban, penganalisisan. Dan varian

yang tidak menguntungkan, diselidiki untuk mencari kemungkinan perbaikan.

Coefficient of variation adalah ukuran penyebaran relatif atau risiko relatif.

=

coef. of variation =

varians return

standar deviasi

Page 21: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

return yang diharapkan dari suatu surat berharga

return ke-i yang mungkin terjadi

probabilitas kejadian return ke-i

2.11. Hubungan Return Dan Resiko Investasi

Seorang investor maupun perusahaan yang melakukan kegiatan investasi selalu

dihadapkan pada risk dan return yang terkandung di dalam investasi tersebut. Higher risk

will result in higher return and lower risk will result in lower return.

Risk diartikan sebagai besarnya penyimpangan yang mungkin terjadi dari return yang

diharapkan. Pada investasi, risk adalah deviasi standar dari expected return.

Return diartikan sebagai hasil pengembalian investasi. Sementara expected return

diartikan sebagai tingkat pengembalian yang diharapkan akan diterima pada masa yang

akan datang.

Jadi, resiko dan return bagaikan koin. Return disalah satu sisi sedang resiko di sisi

yang lain. Resiko dan return tidak dapat dipisahkan.

Hubungan antara risiko dan pengembalian harus dijabarkan : untuk tingkat tertentu

sebagaimana diukur dengan beta, berapakah tingkat pengembalian yang diinginkan para

investor untuk mengkompensasi risiko tersebut ?

Premi risiko pasar (market risk premium) adalah pengembalian tambahan terhadap

suku bunga bebas risiko yang diperlukan untuk mengkompensasi investor dalam

menghadapi jumlah risiko rata-rata.

Premi risiko pasar (market risk premium), menunjukkan premi yang diminta investor

untuk menghadapi risiko saham rata-rata, dan hal itu tergantung pada tingkat penolakan

risiko para investor. Mari kita asumsi bahwa pada saat ini, hasil obligasi Tresury kRF = 6%

dan rata-rata saham mempunyai pengembalian yang diperlukan kM = 11%. Oleh karena itu

premi risiko pasar adalah 5% :

Page 22: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

Jika satu saham memiliki risiko dua kali lipat daripada lainnya,maka premi risikonya

akan menjadi dua kali lebih tinggi, sementara jika risiko hanya setengahnya, maka premi

risiko juga akan menjadi setengah lebih kecil. Lebih lanjut, kita dapat mengukur risiko

relative saham dengan koefisien beta. Jika kita mengetahui premi risiko pasar, RPM, dan

risiko saham yang diukur oleh koefisien betanya, βi, kita dapat menemukan premi risiko

saham sebagai hasil kali (RPM)βi. Sebagai contoh, jika βi= 0,5 dan RPM = 5%, maka RPi

adalah 2,5% :

Pengembalian yang diperlukan untuk setiap investasi dapat dinyatakan dalam rumus

sebagai :

Pengembalian yang diperlukan = Pengembalian bebas risiko + Premi risiko.

Disini pengembalian risiko bebas mencakup premi untuk inflasi yang diharapkan, dan

kita mengasumsikan bahwa aktiva mempunyai jatuh tempo dan likuiditas yang sama.

Menurut kondisi ini, pengembalian yang diperlukan atas saham i dapat ditulis sebagai

berikut :

Persamaan di atas ini disebut Security Market Line (SML).

Jika beberapa saham lainnya seperti j adalah lebih berisiko dibandingkan saham i dan

mempunyai βj = 2,0 ,maka tingkat pengembalian yang diperlukan adalah 16% :

kj = 6% + 5%(2,0) = 16%

Saham rata-rata dengan β = 1,0 akan mempunyai pengembalian yang diperlukan sebesar

11%, yang sama dengan pengembalian pasar :

kA = 6% + (5%)1,0 = 11% = kM

Page 23: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

BAB III

PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Return dapat diartikan sebagai hasil pengembalian investasi (pada umumnya

dinyatakan dalam persentase dari investasi)

Risiko adalah besarnya penyimpangan yang mungkin terjadi dari return yang

diharapkan.

Return dari suatu investasi terdii dari dua komponen, yaitu : Yield dan Capital gain

(loss).

Yang juga dibutuhkan di dalam analisis investasi adalah statistik-statistik yang

digunakan untuk menjelaskan serangkaian return. Statistik itu antara lain Mean

Aritmetik dan Mean Geometrik.

Ekspektasi return suatu portfolio adalah rata-rata tertimbang (ditimbang berdasarkan

proporsi nilai modalnya dalam portfolio) dari ekspektasi return masing-masing asset

yang ada dalam portfolio.

Sumber Risiko: Financial Risk,Country Risk, Exchange Rate Risk, Liquidity Risk,

Business Risk, Inflation Risk, Market Risk, dan Interest Risk Rate

Tipe Risiko: Unsystematic Risk/Micro Risk dan Systematic Risk/Macro Risk.

3 kecenderungan daripada investor dalam rangka menghadapi risk, antara lain :

o Ada manusia yang mencari risk, dan tanpa adanya risk ia kurang senang. Type

manusia demikian ini disebut dengan “ Risk Seeker “ atau “ Risk Lover “.

o Manusia yang mencari keseimbangan antara risk dan return. Type manusia

demikian ini disebut dengan “ Risk Indifference “.

o Manusia yang menginginkan tambahan return yang lebih besar dengan adanya

kenaikan / tambahan risk yang ia hadapi. Type manusia demikian ini disebut

dengan “ Risk Averter “.

Dalam mengelola resiko pada dasarnya ada 4 cara yaitu : Memperkecil resiko,

Mengalihkan resiko, Mengontrol resiko, dan Pendanaan resiko.

Page 24: Tugas Expected Return & Risk Investasi

20

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A

%2F%2Ftryusnita.wordpress.com%2F2009%2F11%2F30%2Fkonsep-penting-dalam-

investasi-return-pengembalian-dan-risiko

%2F&ei=YBWWUJ6zL4zNrQf_84DwBg&usg=AFQjCNFIgIeDdykdFABWiqxzLXqt_C

mtxw

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CB4QFjAA&url=http%3A

%2F%2Fkk.mercubuana.ac.id%2Ffiles%2F31020-4-

305048021496.doc&ei=eRiWUM77PIbprQevmoCACw&usg=AFQjCNEvtkyR1IAwkNW

vtlZsw1wer8JrWQ