8
PENANGANAN DAN PENCEGAHAN LBP PADA PEKERJA Periode 6 April – 15 Juni 2015 Disusun Oleh: Fakrocev Charlie Gulo, S.Ked 04054811416092 Lia Damayanti, S.Ked 04054811416058 Gebryza Rahma Utari, S.Ked 04054811416057 Indra Kusuma Jaya, S.Ked 04054811416093 Yuliana Muharrami, S.Ked 04054811416060

Tugas Dr. Anita Penanganan Dan Pencegahan Lbp

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ja

Citation preview

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN LBP

PADA PEKERJA

Periode 6 April 15 Juni 2015

Disusun Oleh:

Fakrocev Charlie Gulo, S.Ked

04054811416092

Lia Damayanti, S.Ked

04054811416058

Gebryza Rahma Utari, S.Ked

04054811416057

Indra Kusuma Jaya, S.Ked

04054811416093

Yuliana Muharrami, S.Ked

04054811416060DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN MASYARAKAT

RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya referat yang berjudul Penanganan dan pencegahan LBP pada pekerja dapat diselesaikan dengan dengan baik. Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas di bagian kedokteran Masyarakat RS Dr. Mohammad Hoesin Palembang.Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Anita Masidin, S.POK yang telah membimbing dalam pembuatan tugas akhir ini.Penulis menyadari bahwa tugas ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu seluruh kritik dan saran bagi penyempurnaan karya tulis akan penulis terima dengan senang hati. Akhir kata, penulis berharap semoga referat ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Palembang, 17 April 2015

Penulis

HALAMAN PENGESAHAN

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN LBP

PADA PEKERJAOleh:

Fakrocev Charlie Gulo, S.Ked

04054811416092

Lia Damayanti, S.Ked

04054811416058

Gebryza Rahma Utari, S.Ked

04054811416057

Indra Kusuma Jaya, S.Ked

04054811416093

Yuliana Muharrami, S.Ked

04054811416060Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian kepaniteraan klinik senior di Bagian Kedokteran Masyarakat Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.

Palembang, 17 April 2015

Pembimbing,

dr. Anita Masidin, S.POK

BAB IPENDAHULUANDi era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku pada tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa Indonesia. Nyeri punggung bawah (low back pain) merupakan keluhan yang sering dijumpai di praktek sehari-hari, dan diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung paling kurangnya sekali semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari punggung bawah dapat berujuk ke daerah lain atau sebaliknya yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah (refered pain). Walaupun nyeri punggung bawah jarang fatal namun nyeri yang dirasakan menyebabkan penderita mengalami suatu kekurangmampuan (disabilitas) yaitu keterbatasan fungsional dalam aktifitas sehari-hari dan banyak kehilangan jam kerja terutama pada usia produktif, sehingga merupakan alasan terbanyak dalam mencari pengobatan.Prevalensi nyeri punggung bawah pada pemandu seperti supir, pengendara

sepeda motor, atau penarik becak lebih tinggi berbanding pekerjaan-pekerjaan lain. 60% orang dewasa mengalami nyeri punggung bawah karena masalah duduk yang terjadi pada mereka yang bekerja atau yang aktivitasnya lebih banyak dilakukan dengan duduk. Duduk lama dengan posisi yang salah dapat menyebabkan otot-otot punggung menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Bila keadaan ini berlanjut, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia nukleus pulposus. Jika riding position-nya salah, bagian tulang bawah yakni vertebra lumbal 2-3 (mendekati tulang pinggul) akan terserang nyeri punggung bawah. Jika salah terus, berulang-ulang apalagi ditambah getaran kontinu, akan timbul radang (artrosis lumbalis) lalu pengapuran tulang bawah dan terjepitnya syaraf tulang bawah. Jika sudah parah bisa terjadi fraktur atau patah. Diperkirakan bahwa lebih 57% tenaga kerja di Indonesia menderita penyakit tersebut menyebabkan gangguan pada ekonomi.

Penanganan nyeri punggung bawah secara umumnya bervariasi sesuai jenis-jenis pekerjaan. Biasanya nyeri tersebut akan hilang dengan sendirinya selepas beberapa hari tanpa memerlukan pengobatan.Menurut Hanung P (2008), fisioterapi dalam hal ini memegang peranan untuk mengembalikan dan mengatasi gangguan impairment dan activity limitation sehingga pasien dapat beraktivitas kembali.

Rumusan Masalah1. Bagaimana cara penanganan nyeri punggung bawah (low back pain) pada pekerja?

2. Bagaimana cara pencegahan nyeri punggung bawah (low back pain) pada pekerja? Tujuan1. Untuk mengetahui cara penanganan nyeri punggung bawah (low back pain) pada pekerja2. Untuk mengetahui dan pencegahan nyeri punggung bawah (low back pain) pada pekerja Manfaat

Diharapkan dapat memberi masukan pada institusi pendidikan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian nyeri punggung bawah pada pekerja sehingga informasi ini dapat digunakan untuk menyusun langkah-langkah strategi dalam mencegah terjadinya nyeri punggung bawah pada pekerja.