Upload
andy-fernando-siahaan
View
174
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Makalah Sel tanaman Pertemuan ke- 9
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Secara umum sel merupakan dasar ilmu biologi. Sel adalah unit organisasi terkecil
yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam. Karena itulah sel dapat berfungsi secara autonom asalkan
kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Sel memiliki bagian-bagian yang disebut dengan organel sel yang memiliki fungsi
khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain dengan sistem komunikasi yang
rumit. Dalam beberapa hal, sel merupakan penghubung antara molekul dengan manusia.
Selain itu, mereka saling bekerja sama membentuk organisme yang kompleks seperti
manusia.
Sel merupakan penyusun tubuh mahluk hidup sebagaimana telah dibuktikan melalui
pengamatan mikroskopis oleh Mathias Schleiden (seorang ahli anatomi tumbuhan) dan
Theodor Schwann (seorang ahli anatomi hewan) yang kemudian merumuskan bahwa:
“sel merupakan satuan struktural kehidupan”.
Max Schultze dan Thomas Huxley menyatakan bahwa: “sel merupakan satu
kesatuan fungsional kehidupan” yang menunjukkan bahwa aktivitas yang berlangsung
dalam tubuh mahluk hidup tercermin dalam aktifitas didalam sel.
Rudolf Virchow (1858) mengemukakan bahwa sel berasal dari sel (omnis cellula e
cellula) sehingga lahirlah teori : “sel merupakan kesatuan pertumbuhan”. Setelah
ditemukan gen dalam kromosom yang ada di dalam nukleus maka lahirlah teori: “sel
merupakan kesatuan heriditas dari mahluk hidup” . Walther Flemming (1843-1913) dan
Edward Strasburger (1875) mengamati pembelahan sel pada reproduksi sel sehingga
memunculkan teori sel baru yaitu : “sel merupakan kesatuan reproduksi dari mahluk
hidup”.
1
II. TUJUAN
1) Untuk lebih mengetahui konsep sel tanaman
2) Mengerti lebih mendalam tentang sel tumbuhan serta fungsi masing-masing
organel sel tumbuhan
3) Menjelaskan perbedaan struktur sel tumbuhan dan sel hewan dalam
kaitannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman
III. DASAR TEORI
Suatu organisme terbentuk dari sel-sel serta sel merupakan unit dasar
struktural dan fungsional dari suatu organisme hidup, dimana struktur unit yang
paling kecil dari suatu organism, yang secara fungsional mampu tumbuh
memperbanyak diri dan berkembang dari mulai bentuk awal berupa sel yang
masih sangat sederhana sampai bentuk akhir yang lebih spesifik. Bentuk sel ada
yang bulat, kubus, prisma, lurus memanjang, berkelok-kelok, silindris dan
bentuk lainnya dan ukuran sel umumnya 100-110 µm serta ada juga yang
beberapa cm.
Sel-sel tumbuhan dewasa berbeda yang satu dengan yang lain dalam ukuran,
bentuk, struktur dan fungsinya. Walaupun demikian semua sel tumbuhann
memiliki persamaan dalam beberapa segi sehingga dapat dibayangkan suatu
hipotesis sebuah sel yang segi-segi dasarnya ada dalam bentuk yang secara nisbi
tidak termodifikasi. Sel hipotesis ini seperti disajikan pada gambar 1, terdiri atas
3 bagian: (1) Membran sel yang dibagian luarnya diselubungi oleh dinding seel,
(2) selapis protoplasma yang melapisi dinding itu disebut protoplas, dan (3)
rongga yang disebut vakuola sentral yang menempati bagian terbesar ruang di
dalam sel.
Anatomy of the plant Cell
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONSEP SEL
Sel dari kata cella yang memiliki arti sekumpulan partikel-partikel yang
berukuran sangat kecil dan membentuk suatu kesatuan terkecil dari makhluk hidup.
Sel merupakan unit struktural, unit fungsional, unit hereditas dan pertumbuhan
terkecil dari makhluk hidup.
Sel mampu melakukan semua aktifitas kehidupan. Sebagian besar reaksi kimia
untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Semua makhluk hidup
baik organisme uniseluler maupun multiseluler berasal dari satu sel yang
memperbanyak diri dengan cara membelah.
Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing
berdiri sendiri. Sel yang sama kemudian berkembang membentuk suatu jaringan
yang membangun organ dan akhirnya menjadi sistem organ yang membentuk tubuh
organisme tersebut.
Pada umumnya, sel berukuran 1-100 µm sehingga hanya dapat dilihat dengan
mikroskop. Namun, ada salah satu sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang
yaitu telur ayam yang belum dibuahi. Sel juga memiliki bentuk yang beragam dari
yang bulat, kubus, prisma, lurus memanjang, berbelok-belok sampai silindris.
2.2 STRUKTUR SEL TUMBUHAN
Tubuh tumbuhan tingkat tinggi tersusun oleh sejumlah sel, baik sel hidup
maupun sel mati. Secara garis besar struktur sel tumbuhan terdiri dari dinding sel
dan lumen. Dinding sel merupakan bagian terluar sel setelah membran sel dan hanya
dimiliki oleh sel tumbuhan sedangkan lumen merupakan rongga dalam dinding sel
atau biasa disebut ruang sel yang didalamnya terdapat sel hidup (protoplasma) dan
sel mati (benda ergastik).
3
1. Dinding sel
Dinding sel merupakan salah satu ciri sel tumbuhan yang membedakannya dari
sel hewan. Dinding ini melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan
mencegah penghisapan air secara berlebihan. Pada tingkat keseluruhan tumbuhan,
dinding yang kuat yang terbuat dari sel khusus mempertahankan tumbuhan agar
tegak melawan gaya gravitasi.
Bahan utama dinding sel adalah selulosa. Molekul ini merupakan rantai glukosa
yang panjangnya mencapai 4 mm. Didalam dinding sel, selulosa bergabung dengan
polisakarida yang lain yaitu hemiselulosa dan pektin (campuran poliuronida). Lignin
suatu polimer dari unit fenilpropanoida dapat mengeraskan dinding sel. Lignin
merupakan suatu senyawa yang kompleks dan homogeny. Senyawa lain yang
merupakan bahan organik dan anorganik misalnya air, terdapat dalam dinding sel
dalam jumlah yang beragam. Bahan organik seperti kutin, suberin, dan lilin adalah
senyawa yang mengandung lemak yang sangat umum ditemukan pada permukaan
jaringan pelindung tumbuhan. Kutin terdapat pada epidermis, sedangkan suberin
pada jaringan pelindung sekunder, yaitu gabus. Lilin terdapat dalam paduan dengan
kutin dan suberin, dan juga pada permukaan kutikula, yaitu lapisan kutin yang
menutup dinding luar epidermis.
Proses pembentukan dinding sel berawal dari sel tumbuhan muda yang pertama-
tama mensekresi dinding yang relatif tipis dan lentur yang disebut dinding sel
primer. Di antara dinding-dinding primer sel-sel yang berdekatan terdapat lamela
tengah, lapisan tipis yang banyak mengandung polisakarida lengket yang disebut
pektin. Apabila selnya telah dewasa dan berhenti tumbuh, sel ini memperkuat
dindingnya. Sebagian sel tumbuhan melakukan hal ini hanya dengan mensekresi
4
substansi pengeras ke dalam dinding primernya. Sel lain menambahkan dinding sel
sekunder di antara membran plasma dan dinding primer. Dinding sekunder ini,
seringkali menumpuk menjadi beberapa lapisan berlamina, memiliki matriks kuat
dan tahan lama yang sanggup memberi perlindungan dan dukungan. (Campbell,
2002).
Berdasarkan perkembangan dan struktur jaringan tumbuhan, lapisan dinding sel
dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Lamella tengah atau lapisan antar sel
Lamella tengah terdapat diantara dua dinding primer dari dua sel yang
merupakan senyawa yang tanpa bentuk (amorf). Lamella tengah terutama terdiri
atas pektin. Enzim pektinase dengan reagen kimia yang dapat melarutkan pektin
menyebabkan jaringan terurai (disintegrasi) menjadi sel individual. Prosedur ini
disebut meserasi (maceration).
b. Dinding primer
Dinding primer adalah dinding sel pertama yang berkembang pada sel baru.
Kebanyakan sel mempunyai dinding primer, sedangkan lamella tengah hanya
merupakan senyawa antar sel yang tidak bersifat dinding. Dinding primer
merupakan bagian dinding sel yang berkembang dalam sel selama sel masih
mengadakan pertumbuhan.
c. Dinding sekunder
Dinding sekunder dibentuk di sebelah dalam dinding primer. Sebagian besar sel
trakeida dan serabut mempunyai tiga lapisan dinding sekunder, yaitu lapisan luar,
lapisan tengah, dan lapisan dalam. Diantara ketiga lapisan ini biasanya lapisan
tengah paling tebal. Ada juga sel yang mempunyai dinding sekunder lebih dari tiga
5
lapisan. Ada yang menggunakan istilah dinding tersier untuk lapisan dalam dinding
sekunder. Menurut Frey Wyssling (1976), lapisan yang paling dalam (lamella
tersier) mempunyai sifat yang berbeda dengan dinding sekunder yang ada. Lamella
ini dapat berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu lapisan membranogenoat dan
lapisan yang penuh dengan bintil.
Beberapa peneliti menggunakan istilah berkas lamella tengah untuk lapisan
dinding sel berlignin yang kompleks, yang tampak homogen dalam pemeriksaan
menggunakan mikroskop cahaya tanpa pra-perlakuan. Berkas lamella tengah terdiri
atas tiga lapisan, yaitu berdasarkan pada sifat dan penggabungan dinding primer,
dan dinding sekunder dari kedua sel yang berdampingan.
2. Lumen
Lumen merupakan rongga dalam dinding sel tumbuhan atau biasa disebut ruang
sel. Lumen terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian yang merupakan sel-sel hidup
(protoplasma) dan bagian yang merupakan sel-sel mati (benda ergastik).
A. Protoplasma
Protoplasma adalah bagian hidup dari sebuah sel yang dikelilingi oleh membran
plasma. Bagian hidup dari sel tersebut berupa organella dan sitoplasma.
I. Organella
Organella ialah bagian padat yang terdapat dalam protoplasma. Organella atau biasa
disebut organel ini terdiri dari:
a. Membran Sel
Membran adalah lapisan terluar dari sel yang berfungsi sebagai pelindung isi sel
dan reseptor rangsangan. Membran sel tersusun ataas dua lapis molekul fosfolipid di
bagian tengah dan selapis molekul protein di masing-masing bagian tepi. Selain itu
membrane sel juga berfungsi sebagai tempat terjadinya beberapa reaksi kimia,
pengatur gerakan materi yang masuk dan keluar sel, pemindah sinyal dan informasi
antara lingkungan dan bagian dalam sel dan merupakan bagian penting untuk
transfer energi dan sistem penyimpanan. reaksi kimia, pengatur gerakan materi yang
masuk dan keluar sel, pemindah sinyal dan informasi antara lingkungan dan bagian
dalam sel dan merupakan bagian penting untuk transfer energi dan sistem
penyimpanan.
6
b. Nukleus
Nukleus atau inti sel adalah organel yang mengandung sebagian besar materi
genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom
bersama dengan beragam jenis protein. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah
yang membentuk genom inti sel. Nukleus merupakan pusat kendali pada sel yang
berfungsi untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel
dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk
mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi
dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus
dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
c. Vakuola
Vakuola merupakan rongga di dalam sel yang berlapis membran dan
didalamnya berisi cairan. Vakuola berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan
makanan dan sisa metabolisme.
d. Mitokondria
Mitokondria merupakan tempat pembentukan sumber energi melalui proses
respirasi sel.
e. Retikulum Endoplasma (RE)
Pada banyak sel, RE menyerupai kantung kempis yang berlipat-lipat yang
disebut sisternae. RE membentuk sistem angkutan untuk berbagai macam molekul
di dalam sel dan bahkan antar sel melalui plasmodesmata (saluran terbuka pada
dinding sel tumbuhan yang menghubungkan benang sitosol dengan sel lainnya).
Sejumlah ribosom sering berasosiasi dengan RE dalam hal sintesis protein. RE yang
ditempelkan oleh ribosom disebut RE kasar sedangkan RE halus tidak ditempelkan
oleh ribosom dan sering berbentuk pipa RE juga berfungsi untuk membantu
metabolisme protein, lemak dan karbohidrat.
7
f. Ribosom
Ribosom ialah organel berbentuk butiran-butiran kecil yang terdapat di
sitoplasma atau yang menmepel di permukaan retikulum endoplasma. Ribosom
berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
g. Badan Golgi
Badan golgi ialah organel yang berbentuk seperti kue panekuk. Badan golgi
berfungsi membantu sintesis protein.
h. Kloroplas
Kloroplas ialah organel kecil berbentuk bulat yang berwarna hijau karna
mengandung pigmen klorofil. Kloroplas berperan dalam proses fotosintesis yang
menghasilkan energi dan bahan makanan tumbuhan.
i. Plastida
Plastida adalah organel berbentuk lensa yang terdapat pada semua sel tumbuhan,
diselimuti oleh sistem membran rangkap. Plastida mengandung DNA dan ribosom
yang terbenam dalam matriks cair yang disebut stroma. Plastida terbentuk dari hasil
pembelahan plastida terdahulu atau sebagai hasil diferensiasi proplastida. Plastida
tak berwarna disebut leukoplas, contohnya: amiloplas yang mengandung butir-butir
padi atau proteinoplas yang mengandung protein cadangan. Ada dua macam plastida
berwarna, yaitu kloroplas yang mengandung klorofil dan berbagai pigmen yang
menyertainya, dan kromoplas yang mengandung pigmen lain (karotenoid). Plastida
terpenting adalah kloroplas, karena menjadi tempat berlangsungnya fotosintesis.
j. Badan Mikro
Badan mikro sel tumbuhan terdiri dari peroksisom dan glioksisom. Badan mikro
mengandung enzim yang merupakan tempat berlangsungnya proses oksidasi. Badan
mikro berisi kristal-kristal protein dan retikulum endoplasma yang selalu
berhubungan erat.
Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi
berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. Katalase berfungsi
8
mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida
merupakan produk metabolism sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom
juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat. Peroksisom terdapat
pada sel hewan dan sel tumbuhan.
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron
biji padi-padian. Aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat
dalam vakuola. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji
yang berkecambah. Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula.
Proses perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi
perkecambahan. Glioksisom juga berfungsi sebagai tempat metabolism asam lemak
dan tempat terjadinya siklus glioksilat.
k. Plasmodesmata
Plasmodesmata adalah saluran antar dinding sel yang menghubungkan sitosol
sel yang bersebelahan. Plasmodesmata juga berfungsi sebagai reselvator transportasi
dan komunikasi antarsel.
II. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian sel yang kompleks, suatu bahan cair yang
mengandung banyak molekul, diantaranya berbentuk suspensi koloid dan organel-
organel yang bermembran.
B. Benda Ergastik
Benda ergastik adalah benda-benda mati (bersifat mati) yang terdapat di dalam
sel tumbuhan. Benda ergastik ini dapat bersifat sebagai cairan sel dan dapat pula
bersifat padat.
Di dalam sel tumbuhan, benda-benda ergastik sebenarnya adalah senyawa-
senyawa yang dapat dibedakan dari protoplasma sel hidup yang biasa disebut
bioplasma. Saat ini, banyak ahli lebih suka menyebut benda-benda ergastik ini
sebagai senyawa organik dan senyawa anorganik, karena sejatinya memang
demikian. Senyawa-senyawa tersebut muncul sebagai produk metabolisme sel-sel
tumbuhan yang bersangkutan.
9
1. Benda Ergastik Cair
Benda ergastik yang bersifat cair terdapat didalam cairan sel berupa zat-zat yang
larut didalamnya, antara lain:
a. Asam organik, antara lain asam oksalat,asam sitrat, asam malat. Konsentrasi
asam organic yang tinggi dijumpai didalam vakuola sel-sel buahan yang masih
muda.
b. Karbohidrat berupa sakarida terlarut, misalnya disakarida (sukrosa, maltosa),
monosakarida (glukosa, fruktosa).
c. Protein, berupa asam amino dan peptida sederhana.
d. Zat penyamak (tanin) yang berfungsi sebagai bahan pelindung, misalnya
terdapat pada tumbuhan gambir (Uncaria gambir).
e. Antosianin yang merupakan pigmen vakuola, misalnya terdapat pada epidermis
mahkota bunga dan epidermis daun yang tidak hijau, sehingga organ itu berwarna
warni.
f. Alkaloid yaitu senyawa yang berfungsi bagi tumbuhan yang bersangkutan belum
jelas, misalnya:
• Cofein pada kopi (Cofea robusta)
• Papain pada papaya (Carica papaya)
• Theobromin pada coklat (Theobroma cacao)
g. Minyak dan lemak
Lemak, berupa lemak/minyak sebagai cadangan makanan. Biasanya terdapat pada
biji kacang tanah dan daging buah kelapa.
h. Minyak yang mudah menguap seperti:
• Minyak eteris (Minyak astiri=minyak menguap)
Merupakan senyawa yang mempunyai daya membias cahaya kuat. Sehingga bagian
yang minyak eteris tampak mengkilat. Terdapat misalnya pada :
o Kulit buah jeruk (Citrus sp)
o Kulit batang kayu manis (Cinnamomun zeylanicum)
o Rhizome jahe (Zingiber offficinale)
o Daun kayu putih (Melaleuca leucadendron)
Hars, terdapat pada Pinus merkusii yang disadap untuk memperoleh terpentin.
10
2. Benda Ergastik Padat
Benda ergastik padat pada sel tumbuhan berupa:
a. Amilum (butir-butir amilum)
Terdapat didalam plastida yang berupa karbohidrat/ polisakarida berbentuk
tepung. Plastida dengan bentuk tepung disebut amiloplas, yang dibedakan menjadi :
• Leukoamiloplas, berwarna putih menghasilkan tepung cadangan makanan.
• Kloroamiloplas, berwarna hijau menghasilkan tepung asimilasi. Titik initial
(permulaan) terbentuknya amilum disebut hilus (hilum). Di dalam amilum terdapat
lamela-lamela yang mengelilingi hilus. Berdasarkan letak hilus, butir amilum
dibedakan menjadi :
• Amilum Konsentris, jika hilus berada ditengah
• Amilum Eksentris, jika hilus berada ditepi.
Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dibedakan menjadi:
• Butir amilum tunggal: pada sebutir amilum terdapat sebuah hilus.
• Butir amilum setengah majemuk: terdapat dua hilus yang masing-masing
dikelilingi oleh lamella, tetapi kemudian terbentuk lagi lamella yang mengelilingi
seluruhnya.
• Butir amilum majemuk : tiap butir mempunyai lebih dari satu hilus dan hilus-
hilus ini dikelilingi oleh lamella masing-masing.
b. Aleuron
Ditempat-tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya biji, selain amilum
terdapat pula antara lain zat putih telur.
• Pada saat biji masih muda : vakuola banyak dan kecil-kecil
• Menjelang biji menjadi tua : vakuola menjadi satu dan besar
• Setelah biji mengering : air dalam vakuola menjadi semakin sedikit sehingga
konsentrasi zat-zat yang terlarut didalamnya yang berupa putih telur, garam dan
lemak semakin besar.
11
Karena peristiwa pengeringan ini maka vakuola tadi pecah menjadi beberapa
vakuola kecil-kecil yang berisi zat-zat tersebut. Kemudian zat putih telur, garam-
garam dan lemak itu mengkristal. Vakuola yang berisi kristal ini disebut aleuron.
Pada biiji padi dan jagung butir-butir aleuron terdapt didalam sel-sel jaringan
endosperm yang letaknya paling luar yang disebut lapisan aleuron. Lapisan ini
biasanya akan terbuang bila mencucui beras terlalu bersih sebelum dimasak.
c. Kristal Ca-Oksalat
Kristal ini merupakan hasil akhir/ hasil rekresi dari suatu pertukaran zat yang
terjadi didalam sitoplasma. Kristal Ca-Oksalat tidak larut dalam asam cuka tetapi
larut dalam asam kuat.
Kristal Ca-Oksalat terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya :
• Kristal pasir, bentuk piramida kecil, teradapat misalnya pada tangkai daun
bayam (Amaranthus sp), tangkai daun tembakau (Nicotiana tabacum)
• Kristal tunggal besar, berbentuk prisma/poliendris, terdapat pada daun jeruk.
• Rafida, berbentuk seperti jarum/sapu lidi, terdapt pada daun bunga pukul empat
(Mirabilis jalapa), pada batang dan akar lidah buaya (Aloe sp) dan daun nanas
(Ananas commosus).
• Kristal sferit, bentuk kristal tersusun atas bagian-bagian yang teratur secara
radier, terdapat pada batang Phyllocactus sp.
• Kristal majemuk, berbentuk seperti bintang atau roset disebut kristal drussen,
terdapat pada korteks batang mlinjo (Gnetum gnemon), daun kecubung (Datura
metel), korteks batang delima (Punica granatum), dan batang jarak (Ricinus
communis).
12
2.3 STRUKTUR SEL HEWAN
Secara garis besar struktur hewan dapat dibagi menjadi 3 yaitu membran sel, sitosol
dan flagella.
1. Membran sel
Membran sel adalah fitur universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa
lapisan antarmuka yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel dengan
lingkungan di luar sel, terutama untuk melindungi inti sel dan sistem kelangsungan
hidup yang bekerja di dalam sitoplasma. Membran sel juga merupakan bagian
paling luar yang membatasi isi sel dengan sekitarnya.
Fungsi membran sel yaitu membatasi bagian antara sel dengan lingkungan luar,
membatasi pergerakan molekul yang dapat larut dalam air melewati membran,
sebagai katalisator dan pompa yang melakukan transpor aktif ion-ion tertentu
kedalam maupun keluar sel. Selain itu membran sel juga berfungsi sebagai tempat
keluar dan masuknya ion dan molekul serta senyawa dari atau kedalam sel.
2. Sitosol
Sitosol atau protoplasma adalah bagian hidup dari sebuah sel yang dikelilingi
membran plasma. Sitosol ada dua bagian, yang didalam sel disebut sitoplasma dan
yang ada didalam inti disebut nukleoplasma.
a. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian sel yang kompleks, suatu bahan cair yang
mengandung banyak molekul, diantaranya berbentuk suspensi koloid dan organel-
organel yang bermembran.
b. Nukleus
Nukleus mengendalikan seluruh fungsi sel dengan menentukan berbagai reaksi
kimia dan juga struktur dan fungsi sel. Nukleus merupakan organel berbentuk bulat
atau memanjang yang terbungkus selimut inti. Plasma nukleus (nukleoplasma)
berbutir-butir merupakan sistem koloid, mengandung kromatin yang pada
pembelahan sel berubah menjadi kromosom. Fungsi kromosom adalah membentuk
m-RNA yang mengatur sintesis protein. Di dalam plasma nukleus juga terdapat
nukleolus yang jumlahnya tiap sel khas untuk tiap jenis. Nukleolus itu padat,
bentuknya tak beraturan, merupakan massa serat dan butiran, dan berwarna gelap.
Fungsi nukleolus adalah untuk sintesis r-RNA dan ribosom.
13
Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengontrol sel eukariotik
(sebagian gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Nukleus ini umumnya
merupakan organel yang paling mencolok dalam sel eukariotik, rata-rata
berdiameter 5 µm. Di dalam nukleus, DNA diorganisasikan bersama dengan protein
menjadi materi yang disebut kromatin. Kromatin yang diberi warna tampak melalui
mikroskop cahaya maupun mikros-kop elektron sebagai massa kabur. Sewaktu sel
bersiap untuk membelah (bereproduksi), kromatin kusut yang berbentuk benang
akan menggulung (memadat), menjadi cukup tebal untuk bisa dibedakan sebagai
struktur terpisah yang disebut kromosom. Nukleus ini mengontrol sintesis protein
dalam sitoplasma dengan cara mengirim mesenjer molekuler yang berbentuk RNA.
c. Mitokondria
Mitokondria adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasiselmakhluk
hidup, selain fungsi selular lain, seperti metabolismeasam lemak,
biosintesispirimidin, homeostasiskalsium, transduksi sinyal selular dan penghasil
energi berupa adenosina trifosfat pada lintasankatabolisme.
Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan
lapisan membran dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan
yang sering disebut dengan cristae. Di dalam mitokondria terdapat 'ruangan' yang
disebut matriks, dimana beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang mempunyai
banyak mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot.
d. Mikrosoma
1. Retikulum Endoplasma
Pada banyak sel, RE menyerupai kantung kempis yang berlipat-lipat yang
disebut sisternae. RE membentuk sistem angkutan untuk berbagai macam molekul
di dalam sel dan bahkan antar sel melalui plasmodesmata. Sejumlah ribosom sering
berasosiasi dengan RE dalam hal sintesis protein. RE yang ditempelkan oleh
ribosom disebut RE kasar sedangkan RE halus adalah RE yang tubuhnya tidak
ditempelkan oleh ribosom dan sering berbentuk pipa RE juga berfungsi untuk
membantu metabolisme protein, lemak dan karbohidrat.
14
2. Ribosom
Ribosom ialah organel berbentuk butiran-butiran kecil yang terdapat di
sitoplasma atau yang menepel di permukaan retikulum endoplasma. Ribosom
berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
3. Badan Golgi (Diktiosom)
Badan golgi ialah organel yang berbentuk seperti kue panekuk. Badan golgi
berfungsi membantu sintesis protein.
4. Lisosom
Lisosom merupakan kantung kecil dengan membran tunggal. Lisosom berfungsi
untuk mendaur ulang bagian sel yang rusak dan mencerna sisa zat makanan atau zat-
zat asing yang masuk ke dalam sel, menetralkan zat yang bersifat karsinogen.
Lisosom memiliki membrane dan mengandung berbagai macam enzim misalnya
ribonuklease, deosiribonuklease, fosfatase, glioksidase, sulfatase, dan kalogenase.
5. Glioksisom
Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang
berkecambah. Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses
perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi perkecambahan.
Glioksisom berfungsi sebagai tempat metabolisme asam lemak, tempat terjadinya
siklus glioksilat. Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada
lapisan aleuron biji padi-padian.
6. Peroksisom
Peroksisom dibentuk dalam retikulum endoplasma granular. Peroksisom
mengandung berbagai enzim yang terlibat dalam produksi peroksida hidrogen
(H2O2). Peroksisom berfungsi sebagai penghasil enzim katalase yang menguraikan
H2O2 menjadi H2O+O
7. Sentriol
Sentriol merupakan perkembangan dari sentrosom yaitu pusat sel, daerah dari
sitoplasma yang dekat dengan nukleus. Sentriol berupa kumpulan mikrotubulus
yang strukturnya berbentuk bintang yang berperan sebagai kutub-kutub pembelahan
secara mitosis atau meiosis. Terdapat sepasang sentriol dalam satu buah sel yang
berperan dalam pembelahan sel. Sentriol menarik kromosom ke arah kutub yang
berlawanan.
15
3. Flagella
Flagelum (jamak flagela) adalah alat gerak berbentuk cambuk pada sejumlah
organisme bersel satu (uniseluler). Suatu individu dapat memiliki satu atau lebih
flagella. Contohnya adalah alga bersel satu Euglena viridis dan bakteriEscherichia
coli.
Flagelum pada eukariota adalah perluasan membran sel pada sel-sel tertentu
dengan aksonema internal, badan basal, dan sebagainya, identik dengan yang ada
pada silia (cilium), tetapi secara keseluruhan, panjangnya lebih bervariasi, dan
biasanya lebih panjang. Flagela bergetar seperti ombak sehingga berbeda dengan
silia, gaya renang ke bawah diikuti oleh pukulan ke atas sehingga daya tahannya
kurang. Pada beberapa alga dan fungi, flagela mempunyai peranan dalam
pergerakan, mendorong organisme tersebut ke dalam air. Pada tumbuhan seperti
lumut, lumut hati, paku-pakuan, dan beberapa tumbuhan berbiji terbuka
(umpamanya Ginkgo), flagela hanya terdapat pada gamet; struktur tersebut tidak ada
pada tumbuhan bunga. Permukaan luar ada yang halus. (Whiplas flagellum), atau
dapat dihiasi satu atau lebih sisik renik (tinsel flagellum). Sel spermamamalia juga
memiliki flagela.
Flagela pada prokariota merupakan suatu berkas kosong tanpa membran,
panjangnya 312 mikrometer dan diameternya 1020 mikrometer, terdiri dari subunit
yang susunannya berpilin dari proteinflagelin. Penempelan flagela dengan 'kait',
'pelor roda' dan 'rotor'. Flagela itu dalam bentuk pilinan yang tetap, namun ada yang
sering berputar selaras. Flagela memperoleh energi dari kekuatan protonmotiv.
Flagela terlibat dalam respon kemotaksis oleh sel.
2.4 PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN
No Sel hewan Sel tumbuhan
1 Tidak mempunyai dinding sel Mempunyai dinding sel
2 Mempunyai sentrosom Tidak mempunyai sentrosom
16
3 Tidak mempunyai plastida Mempunyai plastida
4 Mempunyai lisosom Tidak mempunyai lisosom
5Cadangan makanan brupa lemak dan
glikogenCadangan makanan berupa pati atau
amilum
6Ukuran Sel tumbuhan lebih besar
daripada sel hewan.Ukuran Sel hewan lebih kecil daripada
sel tumbuhan.
7 Bentuk Tetap Bentuk Tidak tetap
8 Diktiosom Badan golgi
9Vakuola, Pada sel muda kecil dan
banyak, pada sel dewasa tunggal dan besar
Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang beberapa sel hewan
uniseluler memiliki vakuola yang berukuran kecil baik pada sel muda
maupun sel dewasa
Tabel. 1. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
2.5 SIFAT FISIKA DAN KIMIA PROTOPLASMA
Sifat-sifat Fisika Protoplasma:
1) Bila protoplasma yang merupakan sistem koloid ini disinari dengan sinar lampu
listrik pada suatu ruang yang gelap akan memberi efek Tyndall.
2) Molekul-molekul (partikel) pada sistem koloid protoplasma bergerak secara zig-
zag (gerak Brown (1872)). Gerak Brown pada protoplasma kecepatannya tergantung
pada besarnya partikel dan suhu protoplasma.
3) Gerak siklosis (cyclosis) dan amoeboid. Oleh karena matrik sitoplasma dapat
bersifat agak kental maka pada matrik sitoplasma ada gerakan. Gerakan di dalam
matrik sitoplasma ini disebut gerakan siklosis (terjadi pada saat matrik dalam fase
sol dan terjadinya gerakan ini karena pengaruh tekanan hidrostatik, suhu, pH dan
17
viskositas). Bergeraknya kromosom, sentriol, mitokondria, lisosom, dsb disebabkan
gerakan siklosis. Gerakan amoeboid terbentuk pada gerak siklosis. Gerak amoeboid
terjadi pada protozoa, leukosit, dsb. Pada gerakan amoeboid, terjadi perubahan
bentuk sel. Penonjolan sitoplasma ini disebut pseudopodia.
4) Matriks sitoplasma yang cair memiliki tegangan permukaaan. Matriks protein
dan lemak memiliki ketegangan permukaan yang kurang karenanya membentuk
membran plasma, sedangkan bahan-bahan kimia misalnya garam NaCl tegangan
permukaannya tinggi akibatnya NaCl menempati bagian yang lebih dalam pada
matrik sitoplasma.
Sifat-sifat kimia Protoplasma:
1) Persenyawaan anorganik pada protoplasma
Terdapat Air (H2O) yang berguna sebagai pelarut bahan-bahan anorganik,
pelarut elektrolit dan media yang baik untuk proses metabolisme
Terdapat Garam-garam Mineral yang berfungsi mengatur tekanan osmotik. Cth:
garamfosfat, karbonat, klorida, sulfatdarikalsium, natrium dan magnesium.
Terdapat gas-gas dalam bentuk larutan,seperti; gas Oksigen (O2), Nitrogen (N2)
dan gas asam arang (CO2).
Terdapat asam dan basa anorganik, misalnya asam klorida (HCl), dan basa
kalium hidroksida (KOH).
2) Persenyawaan organik pada protoplasma
Terdapat Karbohidrat yang vital untuk proses-proses fisiologi di dalam sel
makhluk hidup.Cth: Amilum, Glikogen, Selulosa
Terdapat Lipid (lemak) yang berfungsi sebagai struktural misalnya komponen
membran plasma, hormon, vitamin. Juga berfungsi sebagai sumber energi dan
cadangan energie sel makhluk hidup.
Terdapat Protein
Terdapat asam nukleat yang berungsi mengontrol aktivitas biosintesa pada sel,
membawa informasi genetik (DNA dan RNA)
3) SistemLarutanprotoplasma
Larutan murni : molekul-molekul zat padatnya berukuran< 0,001µ
Larutankoloidal : molekul-molekul zat padatnya berukuran 0,001µ- 0,1µ
Suspensi : molekul-molekul zat padatnya berukuran> 0,1µ
18
2.6 SIFAT FISIOLOGI PROTOPLASMA
Bila sebuah sel tidak lagi mempunyai protoplasma, maka dapat dikatakan bahwa
sel itu telah mati. Tetapi sel-sel yang tidak mengandung protoplasma (sel yang telah
mati) seringkali masih mempunyai peranan dalam kehidupan tumbuhan pendukung
proses metabolisme. Misalnya saja sebagai jalur pengangkutan air dan garam-garam
mineral dari dalam tanah. Selain itu, sel-sel mati pada tumbuhan dapat berfungsi
sebagai pelindung di bagian dalam dan penguat tubuh tumbuhan. Pada sel
tumbuhan, di dalam protoplasma terkandung komponen-komponen seperti plasma
sel (sitoplasma) itu sendiri, nukleus, organel-organel, dan butir-butir plastida.
Terdapat proses metabolisme sebagai berikut:
1.Absorpsi dan Asimilasi
Absorpsi = kemampuan mengambil cairan dan larutan daripermukaan sel
Asimilasi = kemampuan mensintesis zat-zat yang diambil oleh sel
2.Ekskresi dan Sekresi
Ekresi = proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya
Sekresi = proses untuk membuat dan melepaskan substansi kimiawi dalam
bentuk lendir yang dilakukan oleh sel tubuh dan kelenjar. Substansi
kimiawi pada sekresi mempunyai kegunaan tertentu sebelum akhirnya
terbuang melalui ekskresi.
3.Respirasi
Proses mobilisasi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi
tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup.
19
BAB III
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Jelaskan apa yang saudara ketahui mengenai konsep sel!
Jawab:
Sel adalah unit materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan
komponen penyusun semua makhluk hidup. Sel merupakan bagian paling kecil yang
dapat berdiri sendiri. Artinya tidak ada bagian yang lebih kecil dari sel yang dapat
dikatakan sebagai unit makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas
kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan
berlangsung di dalam sel. Kegiatan makhluk hidup yang terjadi didalam sel adalah
repirasi, transportasi, sintesis, reproduksi, respon, dan masih banyak lagi. Sel
sebagai unit hereditas beramakna bahwa semua sifat sel dapat diwariskan dari satu
generasi ke generasi selanjutnya. Sel memiliki berbagai macam bentuk, ada yang
bulat, kubus, prisma, lurus memanjang, berbelok-belok, silindris dan bentuk lainnya.
Ukuran sel umumnya 100-110 µm dan ada juga yang beberapa cm.
2. Protoplasma merupakan bagian yang hidup dalam sel yang terdiri atas 2 bagian
yakni organella dan sitoplasma.
a. Apa yang dimaksud dengan organella? Apa saja bagian-bagiannya? Sebutkan
dan jelaskan!
Jawab:
Definisi:
Organel sel adalah benda-benda padat yang terdapat di dalam sitoplasma sel,
bersifat hidup dan berperan khusus dalam menjalankan kehidupan sel seperti sintesis
bahan, respirasi sel, penyimpanan, serta reaksi terhadap rangsang. Dalam sitoplasma
organel sel melayang-layang dalam suatu cairan berbentuk koloid tapi tidak
homogen yang di sebut matrik. Organel sel merupakan tempat dimana segala
aktivitas sel terjadi. Sebuah sel dikatakan hidup jika memiliki organel sel. Tanpa
organel sel, sebuah sel tidak akan memiliki aktivitas kehidupan sehingga bisa
dikatakan sel mati.
20
Bagian- bagian organel:
Ribosom
Ribosom adalah organel pen-sintesis protein. Ribosom sering menempel satu
sama lain membentuk rantai yang disebut poliribosom atau polisom. Antar unit
ribosom diikat oleh mRNA. Berdasarkan kecepatan sedimentasi, dibedakan menjadi
ribolom subunit kecil (40s) dan ribosom subunit besar (60s).
Fungsi: Menyintesis protein. Tibosom bebas menyintesis protein sitoplasmik,
sedangkan ribosom terikat menyintesis protein yang masuk ke dalam RE yang
kemudian diproses menjadi protein structural misalnya, protein perifer membrane
plasma dan enzim.
Retikulum Endoplasma.
Merupakan tabung dua lapis yang saling berhubungan menutupi sebagian besar
sitoplasma, serta berhubungan dengan membrane inti.Retikulum endoplasma (RE)
terdiri dari RE Kasar dan RE halus.
Fungsi RE kasar : Menyintesis protein (bersama ribosom) dan transportasi protein
ke membran sel atau keluar sel.
Fungsi RE halus : Metabolisme karbohidrat, mengangkut protein yang disusun
pada RE kasar bersama Golgi Komplek, melaksanakan reaksi awal pada oksidasi
lemak, menyimpan fospolipid, glikolipid dan steroid, melaksanakan detoksifikasi
racun.
Aparatus Golgi
Aparatus golgi terdiri atas kumpulan vesikel pipih yang berbentuk kantong
berkelok-kelok (sisternae). Aparatus Golgiyang terdapat pada sel tumbuhan disebut
diktiosom, kebanyakan terletak di dekat membran sel . Di dalam aparatus golgi
banyak enzim pencernaan yang belum aktif, seperti zimogen dan koenzim. selain itu
dihasilkan pula lendir yang disebut musin. Aparatus golgi juga dapat membentuk
lisosom.
Fungsi : memproses protein dan molekul lain yang akan dibawa ke membran sel
atau keluar sel sehingga banyak terdapat pada sel-sel sekretori (kelenjar).
21
Lisosom
Lisosom terbentuk oleh pertunasan vesikel aparatus golgi yang penuh dengan
protein. Lisosom menghasilkan enzim-enzim hidrolitik seperti proteolitik, lipase,
dan fosfatase. Enzim hidrolitik berfungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke
dalam sel secara fagositosis. Lisosom juga menghasilkan zat kekebalan sehingga
banyak dijumpai pada sel-sel darah putih.
Fungsi: Pencernaan makromolekul secara intraseluler yang dapat merusak sel-sel
asing. Proses yang dilakukan:
Autofagi: Menghancurkan organel sel yang sudah tidak berfungsi.
Autolisis: Menghancurkan sel sendiri.
Eksositosis: Transpor enzim keluar sel.
Peroksisom
Peroksisom dibentuk dalam reticulum endoplasma granular. Peroksisom
mengandung berbagai enzim yang terlibat dalam produksi peroksida hidrogen
(H2O2).
Fungsi:Penghasil enzim katalase yang menguraikan H2O2 menjadi H2O + O2
Mitokondria
Pada beberapa sel, mitokondria dapat bergerak bebas membawa ATP kedaerah-
daerah yang memerlukan energi. Mitokondria tersusun atas 2 sistem membrane
yaitu membrane dalam dan membrane luar. Membran dalam membentuk tonjolan-
tonjolan kearah dalam (membrane krista) untuk memperluas bidang penyerapan
oksigen. Matrik Mitokondria mengandung protein, lemak, enzim sitokrom, DNA &
ribosom sehingga memungkinkan sintesis enzim-enzim respirasi secara otonom.
Untuk melintasi membrane mitokondria memerlukan mekanisme transporaktif.
Fungsi : sebagai tempat berlangsung respirasi untuk menghasilkan energi.
Sentriol/ sentrosom
Sentrosom hanya dapat dijumpai pada sel hewan. Sentrosom pada saat
reproduksi sel akan membelah menjadi sentriol. Sentriol tersusun atas benang-
22
benang tubulin atau dibentuk oleh mikrotubulus. Sentriol membentuk benang-
benang spindel yang dapat menggerakkan kromosom pada saat pembelahan mitosis.
Fungsi: Sebagai kutub dalam pembelahan sel (mitosis dan meiosis)
Plastida
Organel bermembran rangkap yang mengandung pigmen. Dibedakan
menjadi :Kloroplas ( mengandung klorofil), kromoplas (mengandung karoten), dan
leukoplas ( tidak mengandung pigmen). Plasti dahanya terdapat pada sel tumbuhan.
Fungsi: Kloroplas berfungsi dalam fotosintesis. Sedangkan, leukoplas berfungsi
menyimpan cadangan makanan.
Vakuola
Rongga yang dibatasi membran yang disebut tonoplas yang hanya terdapat pada
sel tumbuhan. Pada sel hewan, vakuola tidak tampak jelas misalnya, vakuola
kontraktil dan vakuola makanan.
Fungsi: Mempertahankan tekanan turgor sel (turgiditas) dan menyimpan cadangan
makanan dan metabolit sekunder.
Mikrotubulus
Berupa tabung-tabung halus dari protein tubulin.
Fungsi: membentuk rangka sel yang mempertahankan bentuk sel, serta berkaitan
dengan pembentukan sentriol, silia dan flagella.
Mikrofilamen
Seperti mikrotubulus tetapi lebih halus dan tersusun atas protein aktin dan
miosin.
Fungsi: berperan dalam pergerakan sel.
b. Apa yang dimaksud dengan sitoplasma? Apa saja bagian-bagiannya? Sebutkan
dan jelaskan!
Jawab:
Sitoplasma adalah bagian protoplasma yang sifatnya lebih cair.
• plasmolema (plasmoderma / ektoplasma) : Lapisan membrane paling luar dari
sitoplasma yang berbatasan dengan dinding sel. Tersusun dari senyawa semacam
23
lemak, gula, protein yang berupa : Lipoprotein, glukolipida, fosfolipida. Bersifat
selektif permeable dan agak kental, jernih.
• polioplasma = sitoplasma bagian tengah atau di sebelah dalam plasmolema.
Bersifat keruh karena mengandung mitokondria dan mikrosoma atau fisoda (butir-
butir halus) yang terdiri dari tetes-tetes minyak, air dan kristal-kristal kecil.
• tonoplasma : lapisan membran di sebelah dalam ektoplasma bagian sitoplasma
yang berbatasan dengan vakuola. Bersifat selektif permeable.
3. Seperti kita ketahui bahwa plastida hanya dapat kita jumpai pada sel tumbuhan
saja.
a. Apa saja penyusun plastida?
Jawab:
Plastida merupakan organel yang terdapat pada sel tumbuhan. Tersusun dari:
• Membran rangkap bersifat semi permeable yang mengandung pigmen.
• Stroma, tempat berlangsungnya siklus calvin.
• Grana, tempat berlangsungnya reaksi terang.
• Lamella-lamella intergrana.
b. Sebutkan 6 jenis plastida berdasarkan fungsinya!
Jawab:
• Leukoplas : Plastida muda tidak memiliki pigmen, tidak berwarna, masih muda.
Dapat tumbuh menjadi plastid dewasa
• Amilloplas : Plastida dewasa Fungsi : membentuk butir-butir amilum, Contoh :
Pada ubi kentang
• Kloroplas : Plastida dewasa dalam bentuk lensa. Fungsi : Membentuk Pigmen
Klorofil pada grana yang berperan dalam proses fotosintesis.
Grana tersusun dari tumpukan kantung – kantung pipih yang disebut tilakoid.
Merupakan unit dalam proses fotosintesis, terdiri dari :
Grana : Berklorofil, tempat berlangsungnya reaksi terang, tempat berlangsungnya
fotolisis air.
Stroma : Tempat berlangsungnya fiksasi CO2, tempat berlangsungnya sintesis
24
karbohidrat.
Terdapat dalam sel-sel jaringan daun dan organ lainnya yang berwarna hijau.
• Kromoplas: Mengandung pigmen karotenoid, berwarna kuning, merah. Contoh :
Pada akar wortel (Daucus carota) Pada buah tomat ( Lycopersicum esculentum)
• Elaioplas: Diduga pembentuk minyak ( disekitar organela) Contoh: Pada
endosperm buah kelapa ( Cocos nucifera ) Pada biji kacang tanah ( Aracis
Hyppogae)
• Proteinoplas : Membentuk zat putih telur ( protein ) : Aleuron Contoh : Pada biji
kedelai ( Glycine max ( L ) Merr) Pada biji tanaman serealia.
4. Apa yang dimaksud dengan ergas? Sebutkan ciri-ciri dari benda ergas! Berikan
contohnya!
Jawab:
Benda ergastis adalah benda-benda mati (bersifat mati) yang terdapat di dalam
sel hidup. Benda ergas dapat bersifat sebagai cairan sel (cell sap) dan dapat pula
bersifat padat. Di dalam sel tumbuhan, benda-benda ergastis sebenarnya adalah
senyawa-senyawa yang dapat dibedakan dari protoplasma sel hidup yang biasa
disebut bioplasma. Banyak ahli lebih suka menyebut benda-benda ergastis ini
sebagai senyawa organik dan senyawa anorganik, karena sejatinya memang
demikian. Senyawa-senyawa tersebut muncul sebagai produk metabolisme sel-sel
tumbuhan yang bersangkutan.
Ciri-ciri benda ergas :
• Terdapat dalam vakuola makanan, sitoplasma, plastida.
• Terdiri dari bahan organik dan anorganik.
• Merupakan hasil akhir dari metabolisme.
• Ada yang berupa makanan cadangan.
Contoh benda ergas:
1. Benda Ergas Bersifat Cair
• Cairan sel, Lemak dan minyak, Minyak eteris dan damar
2. Benda ergas bersifat padat
• Kristal Ca-oksalat, Kristal silikat/karbonat, Butir amilum, Butir protein (aleuron)
25
5. Dinding sel tumbuhan umumnya relatif tebal karena tersusun dari lebih satu
macam zat dan senantiasa mengalami penebalan. Penebalan berupa suberin,
kutilkula, zat lilin, silikat dan karbonat . jelaskan keempat jenis penebalan itu
sehingga jelas perbedaanya!
Jawab:
-Suberin (zat gabus) : Penebalan pada dinding sel-sel jaringan pelindung tumbuhan
dan tanaman, sukar dilalui air, sel-selnya selalu mati.
-Kutikula : Penebalan sekunder atau tersier pada dinding sel epidermis daun
tanaman xerofit, fungsinya untuk membatasi besarnya penguapan melalui daun.
-Zat lilin : penebalan sekunder atau tersier pada daun tanaman tertentu, fungsinya
agar tanaman tidak terlalu banyak menerima air melalui daun.
-Silikat dan Karbonat : penebalan pada dinding sel epidermis daun tanaman tertentu.
Fungsinya membuat organnya menjadi keras dan kaku.
6. Jelaskan perbedaan antara dinding sel tumbuhan dengan dinding sel hewan!
Jawab:
*Dinding sel tumbuhan terdiri dari:
- Dinding sel primer,yaitu : selulosa, hemiselulosa, pectin, sedangkan dinding sel
sekunder yaitu: selulosa, hemiselulosa, serta lignin.
- Membran plasma/selaput plasma terletak antara dinding sel dan isi sel.
*Dinding sel hewan berupa terdiri dari :
-membran plasma/selaput plasma yang merupakan selaput paling luar.
7. Vakuola dapat kita jumpai pada sel tumbuhan dan sel hewan. Apa perbedaan
utama kedua jenis vakuola ini? Jelaskan !
Jawab:
• Pada Tumbuhan :Vakuola sentral, bersifat permanen. Diselimuti oleh membran
vakuola :Tonoplas; Pada sel muda :vakuola : satu, besar ; Pada sel dewasa :
vakuola : banyak, berukuran kecil-kecil
Vakuola berisi :
- O2, CO2, garam mineral, karbohidrat, asam amino
- Sisa-sisa metabolisme :Ca-Oksalat, alkaloid
26
- Pigmen antosianin :bunga.
• Pada hewan : bersifat sementara
- Tidak diselimuti membran vakuola
- Kecil-kecil dan sedikit. Berupa vakuola makanan, vakuola vagosit, vakuola
kontraktil.
8. Sel hidup senantiasa mengalami pembelahan. Sebutkan dan jelaskan 2 jenis
organella yang berperan dalam pembelahan sel!
Jawab:
A. Sentriol/Sentrosom
• Terdapat dalam sitoplasma pada permukaan luar nukleus, yang terdiri dari
sebaris silinder sebanyak 9 mikrotubuli
• Sebelum sel membelah, sentriol akan berduplikasi untuk membentuk benda
basal, silia, dan flagela
• Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis
maupun meiosis)
Fungsi sentrosom :
•Mengatur pembelahan sel dan pemisahan kromosom selama pembelahan sel pada
hewan
• Mensintesis mikrotubul silia dan flagela
• Menghasilkan gelendong pada sel hewan
• Sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis
B. Nukleus
• Merupakan inti dari sel, berbentuk bulat, dibatasi oleh membrane sehingga
cairan sel bias keluar masuk
• Secara kimia terdiri dari DNA, RNA dan protein (histon)
• Dalam nukleus terdapat kromosom yang berfungsi untuk pembelahan sel
Fungsi nukleus :
• Mengendalikan metabolisme sel
• Tempat penggandaan dan transkripsi DNA
• Pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetic
27
BAB IV
PENUTUP
Setiap mahluk hidup terdiri atas sel. Sel-sel yang betambah ukuran, volume, dan
jumlahnya yang membuat mahluk hidup tumbuh dan berkembang. Segala sesuatu yang
terjadi dalam tubuh mahluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan, tidak terlepas dari
kegiatan yang dilakukan oleh sel.
Sel tumbuhan dan hewan juga memiliki perbedaan. Struktur sel hewan terdiri
atas membran sel, sitosol, dan flagella pada hewan uniselluler. Sitoplasma terdiri dari
organel yang didalamnya terdapat nukleus, mikrosoma, dan mitokondria. Mikrosoma
terdiri atas retikulum endoplasma, ribosom, diktiosom (badan golgi), lisosom,
glioksisom, peroksisom dan sentriol.
Sel tumbuhan memiliki dinding sel, plasmodesmata, vakuola, plastida.
Sedangkan sel hewan tidak memiliki bagian tersebut.
28