Upload
muhammad-reza-basri
View
16
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Fungsi vitamin A, E,C,K,Zn, Zat besi dan cooper dalam membantu kesembuhan luka….
Vitamin A
Perannya dalam kesembuhan luka adalah mempromosikan sintesis kolagen dan diferensiasi fibroblast
serta mengendalikan infeksi. Sumbernya dari sayuran berdaun hijau, buah-buahan berwarna kuning dan
orange, produk susu yang sudah difortifikasi serta hati hewan.
Vitamin E
Fungsi: Sebagai antioksidan alami, membantu penyembuhan, mencegah terjadinya bekas luka, menjaga
kesehatan sel darah merah dan saraf, melindungi membran sel.
Gejala kekurangan: Jarang terjadi. Umumnya adalah penyembuhan luka yang lambat.
Dosis harian: 7 mg
Risiko berlebih: Meningkatkan asam lambung, sakit kepala, cepat lelah, dan lemah otot.
Sumber makanan: Kacang tanah, minyak zaitun, kacang almond, selai kacang, minyak biji matahari.
Vitamin C
Vitamin ini bertindak sebagai kofaktor dalam produksi kolagen, serta mencegah pecahnya luka-luka yang
sudah sembuh. Sumbernya bisa dari tomat, paprika, kentang, bayam, jeruk, strawberry, brokoli, kol dan
kembang kol.
Gejala kekurangan: Kehilangan gairah makan, kram otot, kulit kering, rambut bercabang, gusi berdarah,
anemia, infeksi, penyembuhan lambat.
Vitamin K
Pembekuan darah untuk menghentikan pendarahan adalah fase pertama dari proses penyembuhan luka,
dan vitamin K berperan besar dalam proses ini. Vitamin K bersama kalsium menghasilkan trombin (agen
utama pembekuan tubuh). Sumbernya dari sayuran berdaun hijau, brokoli, anggur, alpukat dan kiwi.
Gejala kekurangan: Pembekuan darah tidak normal. Kekurangan vitamin ini jarang terjadi pada orang
dewasa, tapi sering pada bayi yang baru lahir.
Zinc
Zinc membantu berbagai jenis enzim di tubuh untuk melaksanakan fungsinya, karena banyak enzim yang
terlibat dalam penyembuhan luka terutama produksi kolagen. Selain itu membantu proses pembelahan sel
yang memungkinkan tubuh menggunakan protein tertentu. Sumbernya dari seafood, domba, daging
merah, sereal. asparagus, sawi, kacang polong, miso dan biji wijen.
Zat besi
Dalam proses sintesis kolagen, zat besi diperlukan untuk hidroksilasi proline dan lisin. Jika orang
kekurangan zat besi (anemia) akan mengganggu penyembuhan luka. Sumbernya bisa dari kunyit, kacang
panjang, aspragaus, tahu, jamur shiitake, bayam, daun bawang, rumput laut, daging sapi dan rusa.
Tembaga (copper)
Tembaga membantu enzim lysyl oxidase untuk memproduksi kolagen dan elastin yang berfungsi
mempromosikan penyembuhan luka agar lebih cepat. Sumbernya dari tomat, kentang, kacang hijau, jahe,
sawi, terong, asparagus, biji bunga matahari, peppermint, lobak, jamur crimini dan tempe.
LEUKOSIT
Jenis dan Fungsi Sel Darah Putih
Pengertian Sel Darah Putih
Sel darah putih atau disebut juga leukosit ( bahasa Inggris : white blood cell, WBC, leukocyte ) dan
beredar di sistem peredaran tubuh manusia adalah sel yangmembentuk komponen darah .
Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuhmelawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian
dari sistem kekebalan tubuh . Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara
amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis.
Dalam keadaan normalnya terkandung 4x10 9 hingga 11x10 9 sel darah putih di dalam seliter darah
manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes.
Dalam setiap milimeter kubil darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah putih .Dalam
kasus leukemia , jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes.
Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasisecara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja
secara independen seperti organisme sel tunggal .
Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing,
atau mikroorganisme penyusup.
Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau be reproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan
mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang .
Jumlah Leukosit (Sel Darah Putih)
Jumlah leukosit lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit. Pada laki-laki dan perempuan dewasa setiap
mm kubiknya darah hanya terdapat kira-kira 4.500 sampai 10.000 jumlah butir.
Leukosit mempunyai bentuk bervariasi dan mempunyai ukuran lebih besar dari eritrosit. Leukosit
mempunyai inti bulat dan cekung. Sel-sel ini dapat bergerak bebas secara amuboid serta dapat menembus
dinding kapiler (diapedesis).
Jenis Sel Darah Putih
Leukosit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu leukosit granulosit ( plasmanya bergranula = basofil ,
eosinofil, neutrofil) dan leukosit agranulosit ( plasmanya tidak bergranula = limfosit, monosit )
Pembentukan & Fungsi Sel Darah Putih
Leukosit dibentuk dalam sumsum tulang merah, limpa, kelenjar limpa, dan jaringan retikuloendotelium.
Granulosit dan Monosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan terhadap
mikroorganisme. dengankemampuannya sebagai fagosit (fago- memakan), mereka memakan bakteria
hidup yang masuk ke sistem peredaran darah.
melalui mikroskop adakalanya dapat dijumpai sebanyak 10-20 mikroorganisme tertelan oleh sebutir
granulosit. pada waktu menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit . dengan kekuatan gerakan
amuboidnya ia dapat bergerak bebas didalam dan dapat keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari
seluruh bagian tubuh. dengan cara ini ia dapat:
Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cidera, menangkap organisme hidupdan
menghancurkannya,menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya,
dengan cara yang sama, dan sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang
memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan membuangnya. dengan cara ini jaringan
yang sakit atau terluka dapat dibuang dan penyembuhannya dimungkinkan
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan sama sekali.
Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna, maka dapat terbentuk nanah.
Nanah beisi"jenazah" dari kawan dan lawan - fagosit yang terbunuh dalam kinerjanya disebut sel nanah.
demikian juga terdapat banyak kuman yang mati dalam nanah itu dan ditambah lagi dengan sejumlah
besar jaringan yang sudah mencair. dan sel nanah tersebut akan disingkirkan olehgranulosit yang sehat
yang bekerja sebagai fagosit.
MAKROFAG
Makrofag adalah sel darah putih yang melakukan beberapa kegiatan penting dalam sistem kekebalan
tubuh. Meskipun fungsi biasa makrofag dianggap untuk mendorong kekebalan bawaan non-spesifik,
mereka juga membantu untuk memulai proses pertahanan tertentu. Sel-sel ini sangat penting untuk respon
inflamasi, dan dapat didorong untuk mengejar target tunggal, seperti sel-sel tumor.
Dengan tidak adanya organisme asing seperti bakteri dan virus, salah satu fungsi makrofag adalah untuk
melahap kotoran dan jaringan mati. Makrofag menyelesaikan tugas ini dengan cara yang sama bahwa
mereka menghancurkan penyerbu asing, dengan proses yang disebut fagositosis. Selama proses ini,
makrofag melebarkan pseudopods untuk mengambil obyek atau organisme, mengelilinginya, dan
membawanya ke dalam tubuh dalam vesikel. Suatu struktur disebut lisosom kemudian ini bergabunag
dengan vesikel, dan menghancurkan obyek dengan enzim dan bahan kimia beracun.
Setelah fagositosis telah dilakukan, fungsi lain dari makrofag menjadi jelas. Molekul di permukaan
penyerang yang dapat dikenali oleh sel-sel kekebalan tubuh, yang dikenal sebagai antigen, yang diambil
oleh makrofag, dan terikat di dekatnya sel T helper dalam proses yang dikenal sebagai "presentasi."
Dengan mengikat antigen ke molekul khusus pada permukaan sendiri, makrofag memastikan bahwa sel-
sel darah putih lainnya tidak akan melakukan kesalahan dalam mengenali suatu penyerang. Jika sel T
helper menemukan antigen yang cocok dengan yang itu disajikan oleh makrofag, akan memulai respon
imun.
Makrofag juga terlibat dalam respon imun tertentu ketika direkrut oleh sel T. Fungsi makrofag
mensyaratkan bahwa senyawa merilis sel T yang dikenal sebagai limfokin dalam menanggapi sel tumor
atau sel somatik terinfeksi. Senyawa ini mengikat reseptor limfokin di permukaan makrofag, dan
mengaktifkan makrofag untuk menyerang sel terdekat.
Fungsi lain dari makrofag melibatkan respon inflamasi. Setelah jaringan telah terluka, makrofag di daerah
tersebut akan melepaskan zat kimia yang meningkatkan aliran darah ke daerah dan menyebabkan
peradangan. Peradangan, meskipun menyakitkan, adalah penting untuk memastikan bahwa makrofag dan
sel kekebalan lainnya dapat tiba untuk menyerang penyerbu potensial dan membersihkan sel-sel mati.
Setelah cedera, gelombang kedua makrofag tiba sekitar 48 jam kemudian, yang tidak terlibat dalam
fagositosis atau peradangan. Makrofag ini bukannya merilis faktor untuk mendorong pertumbuhan
jaringan, perbaikan, dan diferensiasi untuk membantu pulih dari kerusakan yang berhubungan dengan
cedera. Komposisi yang tepat dari faktor ini belum diketahui, namun jaringan yang terluka ketika
kekurangan makrofag cenderung lebih lambat sembuh, memberikan bukti keberadaannya.