Upload
lathifa-fauzia
View
215
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia menurut UU nomor 39 tahun 1999 adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa
dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.
2.2 Sejarah HAM
2.2.1.Sejarah Hak Asasi Manusia dalam Islam
Apabila kita berbicara tentang sejarah HAM, maka hal ini senantiasa
mengenai konsepsi HAM menurut versi orang-orang Eropa/Barat. Padahal kalau
kita mau bicara jujur, sesungguhnya agama Islam telah mendominasi benua Asia,
Afrika, dan sebagian Eropa selama beratus-ratus tahun lamanya dan telah menjadi
faktor penting bagi kebangkitan bangsa-bangsa Eropa (Luhulima, 1999).
Menurut Ismail Muhammad Djamil (1950), fakta telah membuktikan
risalah Islam. Sejak permulaannya di kota Mekah sudah memasukkan hak-hak
asasi manusia dalam ajaran-ajaran dasar bersamaan dengan penekanan masalah
kewajiban manusia terhadap sesamanya. Oleh karenanya, kita dapat menemukan
di berbagai surat dalam Kitab Suci Al Qur`an yang diturunkan pada awal-awal
periode Mekah, yang berbicara tentang pengutukan terhadap berbagai bentuk
pelanggaran hak-hak asasi manusia yang berlaku pada masa itu, juga memberikan
motivasi secara positif kepada manusia untuk menghargai hak-hak tersebut. Hal
ini sebagaimana difirmankan Allah S.W.T Q.S. At-Takwir : 8-9 dan Q.S. Al-Balad
: 12-13.
Nabi Muhammad S.A.W. sejak awal kenabiannya telah memberikan
perhatian yang sangat besar terhadap hak-hak asasi manusia. Setelah beliau hijrah
ke kota Madinah dan mendirikan suatu negara, maka beliau segera menerapkan
program jangka panjang untuk menghapus segala bentuk tekanan yang ada
terhadap hak-hak asasi manusia, bisa terbukti dengan adanya teks Piagam
Madinah, yang memberi hak atas Hak milik, hak kebebasan pribadi, hak untuk
mendapat jaminan keselamatan, hak untuk ikut serta dalam pembelaan komunitas.
Selain itu, beliau telah memproklamasikan kesucian hak-hak asasi manusia ini
untuk segala zaman ketika berkhutbah di depan kaum muslim pada waktu haji
wada’, yang isinya yang isinya seruan untuk bertakwa allah, saling menghargai sesama
manusia, karena tidak ada seorang manusia pun yang lebih tinggi derajatnya di mata
Allah kecuali berdasarkan atas ketakwaannya. Selanjutnya sejarah HAM dalam Islam
terus berkembang diantaranya dengan adanya Deklarasi HAM Islam Sedunia
(1981), di Paris.
LAMPIRAN
"Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena
dosa apakah dia dibunuh" (Q.S. At-Takwir : 8-9)
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang
menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin"
(Q.S. Al-Ma`un : 1-3)
"Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (Yaitu)
melepaskan budak dari perbudakan" (Q.S. Al-Balad : 12-13)