18
Mukormikosis (Fikomikosis) DEFINISI Mukormikosis (Fikomikosis) adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh jamur yang termasuk ke dalam kelompok Mucorales. PENYEBAB Jamur Mucorales. Jamur ini banyak terdapat di dalam tanah dan diantara tanaman yang membusuk, tetapi hanya penderita gangguan kekebalan saja yang peka terhadap terjadinya infeksi oleh jamur ini. Mukormikosis biasanya berhubungan dengan keadaan-keadaan berikut: Diabetes mellitus Pemakaian steroid jangka panjang Asidosis metabolik Pencangkokan organ tubuh Leukemia/limfoma Pemakaian deferoksamin AIDS. GEJALA Sindroma yang berhubungan dengan mukormikosis adalah: 1. Mukormikosis rinoserebralis. Merupakan infeksi pada sinus dan otak, bisa berawal sebagai infeksi sinus dan berkembang menjadi peradangan saraf kranial dan pembentukan bekuan darah yang menyumbat aliran darah ke otak (trombosis). Gejalanya berupa:

tugas 7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

iuhiuh

Citation preview

Page 1: tugas 7

Mukormikosis (Fikomikosis)

DEFINISI

Mukormikosis (Fikomikosis) adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh jamur yang termasuk ke dalam kelompok Mucorales.

PENYEBAB

Jamur Mucorales. Jamur ini banyak terdapat di dalam tanah dan diantara tanaman yang membusuk, tetapi hanya penderita gangguan kekebalan saja yang peka terhadap terjadinya infeksi oleh jamur ini. Mukormikosis biasanya berhubungan dengan keadaan-keadaan berikut:

Diabetes mellitus Pemakaian steroid jangka panjang Asidosis metabolik Pencangkokan organ tubuh Leukemia/limfoma Pemakaian deferoksamin AIDS.

GEJALA

Sindroma yang berhubungan dengan mukormikosis adalah:

1. Mukormikosis rinoserebralis.

Merupakan infeksi pada sinus dan otak, bisa berawal sebagai infeksi sinus dan berkembang menjadi peradangan saraf kranial dan pembentukan bekuan darah yang menyumbat aliran darah ke otak (trombosis). Gejalanya berupa:

sinusitis akut demam pembengkakan mata dan penurunan orbit mata (proptosis) kemerahan pada kulit yang melapisi sinus.

2. Mukormikosis pulmoner.

Merupakan pneumonia yang berkembang secara progresif, yang bisa menyebar ke rongga dada, jantung dan otak. Gejalanya berupa:

Page 2: tugas 7

demam batuk (bisa berupa batuk darah) sesak nafas.dibawah kulit.

3. Mukormikosis saluran pencernaan.

Gejalanya berupa muntah darah dan nyeri perut.

4. Mukormikosis kuteneus.

Merupakan infeksi jamur pada kulit, yang ditandai dengan adanya 1 daerah pengerasan di kulit yang titik pusatnya berwarna hitam dan menimbulkan nyeri.

5. Mukormikosis renalis.

Merupakan infeksi jamur pada ginjal, dengan gejala berupa sakit pinggang dan demam.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan terjadinya gejala-gejala pada penderita gangguan sistem kekebalan. Bisa dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI, yang lokasinya tergantung kepada bagian tubuh yang terkena. Jika menyerang sinus, dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan oleh dokter ahli THT. Pengambilan contoh jaringan yang terinfeksi untuk dibiakkan di laboratorium, bisa membantu memperkuat diagnosis.

PENGOBATAN

Penderita diobati dengan amfoterisin B intravena (melalui pembuluh darah) atau langsung disuntikkan ke dalam cairan spinal. Infeksi perlu diatasi dengan pemberian obat anti jamur melalui pembuluh darah. Orang-orang dengan diabetes mellitus perlu mengendalikan kadar gula darah dengan baik. Jaringan yang terinfeksi dan terutama jaringan mati harus diangkat melali pembedahan. Diagnose dan pemberian terapi sedini mungkin sangat penting dilakukan untuk mencegah kematian atau pembedahan lebih luas, yang seringkali menimbulkan kecacatan. Mukormikosis merupakan infeksi yang sangat serius. Bahkan setelah jaringan mati dan jaringan yang terinfekasi telah diangkat sebanyak mungkin yang dapat dilakukan dan obat-obat anti jamur telah diberikan dengan tepat, banyak penderita meninggal kareena infeksi ni.

Page 3: tugas 7

Vibrio vulnificus

Vibrio vulnificus merupakan bakteri yang relatif baru dalam identifikasinya sebagai bakteri yang patogen bagi manusia. Bakteri ini ditemukan sebagai patogen di tiram pada tahun1976 dan kasus infeksi pertama pada manusia oleh Vibrio vulnificus didokumentasikan pada tahun1979. Bakteri ini hidup dengan memfermentasi laktosa baik dalam keadaan aerobik maupun anaerobik dan tergolong jenis parasit oportunistik.

Walaupun infeksi Vibrio vulnificus tergolong cukup berbahaya, namun infeksi

Page 4: tugas 7

oleh bakteri ini tidak pernah terjadi secara meluas. Kasus-kasus inveksi oleh Vibrio vulnificus ditemukan secara sporadik di daerah-daerah pantai Amerika Serikat, New Zealand, dan Jepang. Infeksi Vibrio vulnificus di Amerika Serikat 95% terjadi saat laut hangat antara Bulan Mei dan Oktober.

Vibrio vulnificus merupakan kerabat dekat Vibrio cholerae penyebab kolera dan Vibrio parahaemolytic penyebab diare akut. Jenis-jenis bakteri Vibrio ini dicirikan dengan penyakit yang berhubungan dengan saluran gastrointestinal.

Klasifikasi

Filum : Bacteria

Classis : Proteobacteria

Divisio : Gammaproteobacteria

Ordo : Vibrionales

Familia : Vibrionaceae

Genus : Vibrio

Spesies : Vibrio vulnificus

Vibrio vulnificus. Bakteri gram negatif yang motil dengan sebuah flagella polar

Page 5: tugas 7

Hospes dan Lingkungan Hidup

Vibrio vulnificus adalah bakteri yang ditemukan secara alami di daerah perairan hangat yang bergaram (halofilik) seperti teluk-teluk dan muara sungai di dekat laut. Vibrio vulnificus umumnya hidup membentuk koloni di tiram, remis, plakton, maupun kepiting yang hidup di perairan asin. Vibrio vulnificus dapat juga ditemukan hidup bebas di air laut dan endapan lumpur di dasar laut.

Lingkungan pertumbuhan bagi Vibrio vulnificus:

o Temperatur :temperatur optimum berkisar 37ºC. Dalam tubuh tiram, suhuoptimal pertumbuhan adalah 30ºC.

o pH : pH optimum adalah 7,8. Range pH untuk hidup 5-10.

o Salinitas : konsentrasi NaCl optimum 2,5 %. Range konsentrasi NaCl untukhidup 0,5-5,0 %.

Infeksi Vibrio vulnificus pada manusia disebabkan oleh termakannya makanan laut (seafood) yang terinfeksi Vibrio vulnificus dan tidak termasak sempurna atau mentah. Infeksi yang lain dapat terjadi oleh kontak Vibrio vulnificus di air laut pada luka terbuka.

Vibrio vulnificus bertanggung jawab terhadap 95% kasus kematian akibat konsumsi makanan laut. Sumber bakteri Vibrio vulnificus pada kasus infeksi yang terdokumentasi kebanyakan berasal dari tiram (88%).

Pada tiram yang terinfeksi Vibrio vulnificus tidak ditemukan perubahan bentuk dan penampilan, rasa, maupun bau. Hal ini menjadi sesuatu yang menyulitkan dalam identifikasi infeksi dan penyebaran Vibrio vulnificus. Organisasi Amerika Serikat, FDA ( Food and Drug Administration), mempublikasikan bahwa 5 – 10% tiram di daerah pantai Amerika Serikat terinfeksi Vibrio vulnificus.

Orang yang beresiko tinggi mendapat sakit yang serius dan kematian pada infeksi Vibrio vulnificus adalah yang memiliki gangguan hati, hemokromatosis (kelainan zat besi tubuh), diabetes, gangguan ginjal, gangguan sistem imun (termasuk HIV), dan penggunaan steroid jangka panjang untuk asma atau arthritis, dan kanker. Tidak ditemukan kecenderungan infeksi Vibrio vulnificus yang berkitan dengan umur, ras, atau jenis kelamin.

Page 6: tugas 7

Distribusi Geografik

Kasus infeksi Vibrio vulnificus banyak ditemukan pada perairan-perairan dangkal pantai Amerika Serikat ( pantai Florida, Teluk Meksiko, sepanjang pantai barat Amerika Serikat), perairan New Zealand, dan perairan Jepang. Namun, dilihat dari habitatnya, Vibrio vulnificus dapat hidup di perairan hangat di mana pun di dunia.

Morfologi dan Daur Hidup

Vibrio vulnificus merupakan bakteri basillus gram negatif, motil, memiliki fimbria dan kapsul.

Kapsul pada Vibrio vulnificus memegang peranan penting dalam penentuan sifat patogeniknya. Bakteri Vibrio vulnificus yang tidak berkapsul ditemukan tidak bersifat patogen. Munculnya galur Vibrio vulnificus yang berkapsul dan tidak berkapsul tidak diketahui mekanismenya.

Adanya fimbria (pilli tipe IV) juga menentukan virulensi Vibrio vulnificus. Pilli tipe IV yaitu N-metilfenilalanin, yang merupakan karakteristik genus Vibrio, diperlukan bakteri untuk melekat pada sel tubuh.

Citraan mikroskop elektron dari Vibrio vulnificus.

Tanda panah menunjukkan fimbria bakteri

Page 7: tugas 7

Sebagai bakteri Gram negatif, lipopolisakarida Vibrio vulnificus (endotoksin) memegang peranan penting, terutama dalam mekanisme demam dan shock yang timbul pada infeksi.

Daur hidup Vibrio vulnificus belum diketahui.

Patologi dan Gejala Klinis

Gejala yang sering timbul pada infeksi Vibrio vulnificus adalah infeksi pada luka terbuka, nekrosis, gastroenteritis (muntah, diare, dan masalah pada perut dan usus), dan septisemia primer ( akibat infeksi Vibrio vulnificus pada aliran darah).

Septisema primer umumnya terjadi pada penderita gangguan hati.Gejala yang timbul antara lain demam dan badan terasa dingin, penurunan tekanan darah secara mendadak (septic shock), muncul bercak merah bengkak lunak yang meluas pada kulit, dan kematian. Septisima primer adalah gejala paling berbahaya pada infeksi Vibrio vulnificus. Kemungkinan sembuh penderita yang terkena septisema adalah 55%, sedangkan pada kasus infeksi luka terbuka

A. Karakteristik luka yang muncul pada infeksi Vibrio vulnificus di kaki pasien dengan gangguan hati. B. Munculnya gejala infeksi Vibrio vulnificus satu hari setelah luka terjadi karena goresan tulang ikan. C.

Bakteri yang diisolasi dari sampel darah penderita

Page 8: tugas 7

Munculnya gejala awal infeksi Vibrio vulnificus dapat berkisar antara beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala berupa gastroenteritis umumnya muncul berkisar antara 16 jam sesudah Vibrio vulnificus terkonsumsi. Gejala berupa septisema muncul kira-kira 36 jam sesudah reaksi pertama muncul. Gejala infeksi yang relatif cepat kemunculannya adalah bengkak dan merahnya kulit pada infeksi pada luka terbuka, yaitu sekitar 4 jam setelah infeksi.

Serangan oleh baketeri Vibrio vulnificus pada orang sehat tergolong infeksi akut dan gejala akan muncul tiba-tiba dan segera sesudah infeksi. Pada penderita yang sembuh dari infeksi tidak diperlukan penanganan jangka panjang.

Diagnosis

Penegakan diagnosis infeksi Vibrio vulnificus ditentukan ditemukannya Vibrio vulnificus pada isolasi kultur cairan pada luka, feses diare, maupun darah. Untuk penelitian yang lebih luas, dapat digunakan media khusus untuk sampel-sampel tersebut sehingga dapat diyakinkan adanya pertumbuhan Vibrio vulnificus.

Pengobatan

Penanganan utama pada infeksi Vibrio vulnificus adalah menggunakan antibotik. Pada gejala nekrosis akibat infeksi luka terbuka, diperlukan amputasi bagian tubuh. Penggunaan antibiotk untuk penanganan antara lain:

o Doxycycline (100 mg PO/IV dua kali sehari untuk 7-14 hari) dan generasi ketiga cephalosporin ( Misal: ceftazidime 1-2 g IV/IM setiap delapan jam), maupun

tetrasiklin.

o Pada anak-anak, dimana tidak dapat digunakan doxycycline, dapat digunakan trimethoprim-sulfamethoxazole ditambah aminoglycoside.

Pencegahan Infeksi

Pencegahan infeksi Vibrio vulnificus dilakuakan antara lain dengan:

o Mengkonsumsi makanan laut yang telah dimasak dengan sempurna, jangan makan makanan laut yang mentah

o Untuk kerang yang dimasak : a) kerang direbus sampai cangkang membuka dan lanjutkan perebusan selama lima menit, b) kerang diuapkan sampai cangkang

Page 9: tugas 7

membuka dan lanjutkan penguapan selama sembilan menit

o Bagi orang yang beresiko tinggi terhadap munculnya gejala serius oleh infeksi Vibrio vulnificus, sebaiknya menghindari makanan laut, terutama tiram, walupun telah dimasak dengan baik

o Tidak membiarkan luka terbuka terpapar air laut. Menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan atau sepatu bot saat mengerjakan kegiatan di daerah perairan asin

Page 10: tugas 7

Kandidiasis diseminata

Kandidiasis (USA) atau kandidiosis (Eropa) merupakan kelompok penyakit infeksi yang di sebabkan oleh candida albicans atau olehspesies lain genus Candida.Organisme tersebut pada umumnya dapat menginfeksi kulit , kuku,membrane mukosa, dan saluran cerna, tetapi dapat juga menyebabkan penyakit sistemik (Septisemia, endokarditis, dan meningitis). Proses patologis yang timbul juga berbagai macam dari iritasi dan inflamasisampai supurasi akut dan kronis atau reaksi granulomatosis, karena C.albican merupakan spesies endogen, penyakitnya merupakaninfeksi oportunistik

Kandidiasis diseminata

Infeksi kandida yang meluas secara hematogen dari orofaringatau saluran cerna, dan dapat melibatkan banyak organ,kadang ke kulit.

Lokasi lesi pada badan dan ekstrimitas Terdapat gejala sistemik demam dan myalgia

Karakteristik lesi kulit: papul-papul eritematosa berdiameter 0,5-1cm, bagian tengah tampak hemoragik atau pustule, kadangnekrotik

Gejala klinis

Infeksi kandida yang meluas secara hematogen dari orofaringatau saluran cerna, dan dapat melibatkan banyak organ,kadang ke kulit.

Lokasi lesi pada badan dan ekstrimitas Terdapat gejala sistemik demam dan myalgia

diagnosis

Anamnesis dan gejala klinis yang khas Pemeriksaan penunjang. Apabila hasilnya positif sudah dapatmemastikan diagnosis. Bila

hasilnya negative tidak menyingkirkan diagnosis apabila anamnesis dan diagnosisklinisnya menyokong

Kultur untuk memastikan spesies penyebab Histo PA di lakukan bila diagnosis meragukan Pewarnaan sediaan langsung kerokan kulit dengan KOH 20%atau gram di temukan

pseudohifa Kultur dengan agar saboraud : tampak koloni berwarna putih,tumbuh dalam 2-5 hari Jika ada lesi kulit dari kerokan dapat dilakukan pemeriksaanhistopatologi dan kultur

jaringan kulit Glukose darah dan reduksi urine untuk melihat diabetesmelitus

Page 11: tugas 7

Penatalaksanaan

Non medikamentosaMenghindari atau menghilangkan faktor predisposisi Sistemik: amfoterisin B deoksikolat: 0,7 mg/kg BB/hari IV, pengobatan bekerja sama

dengan spesialis penyakit dalam.Alternatif lain : amfoterisin B liposomal, flukonazol, vokinazol,dengan memperhatikan resistensi spesies candida

Edukasi Menjelaskan kepada pasien mengenai tujuan pengobatan Penjelasan tentang penyakit. penyakit ini mudah kambuh. Hindari faktor pencetus dan faktor yang memperberat. Perbaiki pola hidup

Immunodefisiensi

Page 12: tugas 7

Immunodefisiensi Primer

Hingga tahun 2010, sebanyak lebih dari 130 jenis kelainan immunodefisiensi primer telah ditemukan. Berbagai kelainan tersebut dapat mempengaruhi perkembangan dan/atau fungsi sistem imun serta dapat diwariskan kepada keturunannya. Umumnya gejala immunodefisiensi primer dapat terdeteksi sejak kecil. Namun, gejala muncul dapat berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien lainnya sebagai dampat dari pengaruh genetik dan lingkunganan Beberapa contoh penyakit yang tergolong ke dalam immunodefisiensi primer adalah

PenyakitKelainan / Kerusakan yang

disebabkanDampak klinis

Defisiensi imunitas kombinasi (Severe Combined

Immunodeficiency/SCID)

Penurunan jumlah sel T, sel B, sel NK, dan/atau antibodi

Rentan terhadap infeksi virus, fungi, dan bakteri karena kecacatan pada sistem

kekebalan selular dan humoral.

X-linked agammaglobulinemiaKegagalan maturasi sel B di

sumsum tulang belakangPenurunan atau sama sekali tidak ada

produksi sel B dan antibodi

Sindrom DiGeorgeKetidaksempurnaan perkembangan organ timus dan kegagalan maturasi

sel T

Rentan terhadap infeksi virus dan fungi karena kegagalan sistem imunitas

humoral

Sindrom Wiskott-AldrichCacat fungsi trombosit, sel T, dan

kekurangan antibodi (terutama IgA)Rentan terhadap ekzema atopik dan

infeksi yang mudah kambuh

Hyper-IgM syndromeCacat pada sel B sehingga tidak

dapat melakukan pergantian kelas antibodi (imunoglobulin)

Kadar IgM di dalam tubuh menjadi berlebihan dan kekurangan IgA, IgG, dan

IgE. Hal ini menyebabkan sering terjadinya infeksi berulang.

Immunodefisiensi Sekunder

Immunodefisiensi sekunder umumnya didapatkan pada usia lanjut dan merupakan dampak dari penyakit lain yang diderita atau efek obat-obatan. Contohnya adalah penderita kegananasan (kanker) yang mendapatkan radioterapi atau kemoterapi dapat menderita immunodefisiensi karena sel-sel imun ikut dirusak oleh perlakuan tersebut. Selain itu, cacat pada sistem kekebalan selular juga dapat disebabkan oleh malnutrisi (kekurangan protein). Beberapa kondisi lain yang dapat menimbulkan immunodefisiensi sekunder adalah keganasan (leukemia, limfoma), gagal ginjal akut, infeksi HIV

Page 13: tugas 7

eritema generalisata

Kandidosis diseminata